PERLINDUNGAN HUKUM OLEH POLISI TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN KORBAN.
JURNAL
PERLINDUNGAN HUKUM OLEH POLISI TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU
DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN
KORBAN
Diajukan oleh:
ARIF BUDIMAN LUBIS
NPM
: 120510957
Program Studi
: Ilmu Hukum
Program Kekhususan
: Peradilan Pidana
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
FAKULTAS HUKUM
2016
Perlindungan Hukum Oleh Polisi Terhadap Anak Sebagai Pelaku
Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Yang Mengakibatkan Kematian Korban
Penulis, Arif Budiman Lubis
Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Email: bijaksanaa93@gmail.com
ABSTRACT
This research was conducted to answer the problem formulation, containing about
how the legal protection by the police against children as actors in a traffic accident
that resulted in the death of the victim. The research method that is normative. The
results showed that the police in handling cases of children as perpetrators of heavy
traffic accidents resulting in casualties died, because it involves minors is a person
who has not attained the age of 18 years. The police are obliged to provide legal
protection legally is through diversion and restoration of justice, then no arrests
during the investigation and shall give priority to efforts to resolve through diversion.
Keywords : legal protection by the police, child offenders, traffic accidents,
diversions.
Seiring dengan perkembangan
1. PENDAHULUAN
Lalu-lintas
dan
Angkutan
zaman
dan
ilmu
pengetahuan
Jalan memiliki peranan yang sangat
penggunaan kendaraan bermotor
penting
untuk
semakin meningkat, maka banyak
pertumbuhan
pula persoalan yang ditimbulkan,
mobilitas sosial masyarakat dan
seperti melanggar rambu lalu-lintas
sebagai
atau
dan
strategis
meningkatkan
pendorong
penggerak
pembangunan nasional.
melebihi
Pada waktu itu, kendaraan
sangat
dibutuhkan
mengemudikan
maksimum
supaya
batas
kendaraan
kecepatan
yang diperbolehkan,
mengemudikan
kendaraan
mempercepat aktivitas manusia dan
bermotor tanpa memiliki surat izin
pengguna kendaraan relatif rendah
mengemudi
sehingga
dibawah umur yang mengemudikan
tidak
banyak
meneimbulkan persoalaan.
dan
bahkan
anak
kendaraan bermotor sehingga tidak
1
sedikit
yang
penghindaran pembalasan. Dalam
menyebabkan
Pasal 3 Undang-Undang Nomot 11
kecelakaan.
Tahun
Peraturan Perundang-Undang
2012
tentang
Sistem
Nomor 22 tahun 2009 tentang
Peradilan Pidana Anak tersebut
Lalu-lintas dan Angkutan Jalan
menyatakan, setiap anak dalam
yang mengatur akibat hukum dari
proses peradilan pidana berhak di
kecelakaan
antaranya:
pidana
lalu-lintas
bagi
si
adalah
pembuat
1. Diperlakukan secara
atau
penyebab terjadinya peristiwa itu
manusiawi dengan
dan dapat pula disertai gugatan
memperhatikan kebutuhan
perdata atas kerugian material yang
sesuai dengan umurnya;
2. Dipisahkan dari orang dewasa;
ditimbulkan.
3. Melakukan kegiatan
Pemerintah telah mengatur
rekreasional;
mengenai anak sebagai pelaku
tindak
pidana
dalam
4. Bebas dari penyiksaan,
Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2012
penghukuman atau perlakuan
Tentang Sistem Peradilan Pidana
lain yang kejam, tidak
Anak menyatakan bahwa, dalam
manusiawi, serta merendahkan
kasus
derajat dan martabatnya;
Anak
yang
Berkonflik
dengan Hukum adalah anak yang
5. Tidak dijatuhi pidana mati atau
telah berumur 12 (dua belas) tahun,
pidana seumur hidup dan
tetapi belum berumur 18 (delapan
6. Tidak ditangkap, ditahan, atau
belas)
tahun
yang
diduga
dipenjara, kecuali sebagai
melakukan tindak pidana.
Asas
yang
dianut
upaya terakhir
dalam
waktu yang paling singkat.
Sistem Peradilan Pidana Anak di
antaranya
adalah
dan dalam
Sistem peradilan pidana anak
kepentingan
wajib mengutamakan pendekatan
terbaik bagi anak, penghargaan
keadilan
terhadap
anak,
diupayakan diversi dengan tujuan
kelangsungan hidup dan tumbuh
menjauhkan anak dari stigma jahat,
kembang anak, pembinaan dan
mencapai
pembimbingan anak, perampasan
korban dan anak, menyelesaikan
kemerdekaan
perkara
sebagai
pendapat
dan
upaya
pemidanaan
terakhir,
dan
peradilan,
2
restoratif,
serta
perdamaian
anak
di
luar
menghindarkan
wajib
antara
proses
anak
dari
perampasan
mendorong
yang
kemerdekaan,
masyarakat
berupa
pendapat
lisan
maupun tertulis dari pihak
untuk
berpartisipasi, dan menanamkan
ahli
yang
terkait
rasa tanggungjawab kepada anak..
penulisan hukum ini.
atau
dengan
Dalam rangka penyelenggaraan
Sumber data penelitian ini
perlindungan anak, negara dan
yaitu dari bahan hukum primer
pemerintah
berupa peraturan
bertanggungjawab
menyediakan
fasilitas
aksesibilitas
bagi
anak
menjamin
pertumbuhan
perundang-
dan
undangan yang terdiri dari Undang-
dalam
Undang Dasar Negara Republik
dan
Indonesia Tahun 1945, Undang-
perkembangan secara optimal dan
Undang
terarah. Pendekatan dengan model
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002
penghukuman
tentang
Kepolisian
Negara
restoratif atau disebut restorative
Republik
Indonesia,
Undang-
justice saat ini dianggap lebih layak
Undang Negara
diterapkan.
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009
Demi
anak
yang
bersifat
kebebasan dan hak
(fundamental
rights
Negara
Republik
Republik
tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, Undang-Undang
and
Negara
freedom of children) serta berbagai
Republik Indonesia Nomor 11
kepentingan
Tahun
yang
berhubungan
dengan kesejahteraan anak.
2012
tentang
Sistem
Peradilan Pidana Anak, UndangUndang Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2014 Tentang Perubahan
2. METODE PENELITIAN
Jenis
dalam
Atas Undang-Undang Nomor 23
penulisan hukum ini adalah jenis
Tahun 2002 Tentang Perlindungan
penelitian hukum
Anak.
merupakan
penelitian
normatif
penilitian
yang
Bahan hukum sekunder yaitu
berfokus pada norma hukum positif
Dipergunakan
yang berupa
bahan hukum primer, merupakan
Peraturan
untuk
mengkaji
Perundang-undangan dan penilitian
pendapat hukum yang diperoleh
juga memerlukan bahan hukum
dari buku-buku, hasil penelitian,
sekunder untuk sebagai data utama.
internet.
Penelitian
hukum
memerlukan data
ini
juga
Metode
sekunder
pengumpulan
data
adalah studi kepustakaan dengan
3
cara mengumpulkan data yang di
yang mengakibatkan
kematian
peroleh berupa dari buku-buku,
korban
Undang-
pendapat
Undang Nomor 22 Tahun
para
ahli,
dan
diatur
dalam
2009
sumber-sumber resmi yang terkait
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
dengan permasalahan hukum yang
Jalan pada Pasal 229 ayat (3) dapat
akan diteliti. Wawancara dilakukan
di
dengan
kecelakaan
narasumber
secara
golongkan
lalu
menjadi
lintas
berat,
langsung untuk memperoleh data
mengingat bahwa psikologi anak
yang diperlukan untuk penulisan
masih labil, sehingga menghindari
hukum
gangguan psikis dan mental anak,
ini,
yakni
dengan
mewawancarai IPDA Mulyatno,
maka perlu diberikan perlindungan
S.E.
hukum dalam Pasal 1 angka 2
sebagai
kepala
unit
Undang-Undang
kecelakaan Polres Bantul.
Metode analisis data
digunakan
yaitu
Nomor
23
Tahun 2002 tentang perlindungan
yang
anak,
dengan
disebutkan
perlindungan
menganalisis data sesuai dengan 5
anak adalah segala kegiatan untuk
tugas ilmu hukum dogmatic, yaitu
menjamin dan melindungi anak dan
deskripsi
hak-haknya
agar
dapat
hidup,
sistematika hukum positif, analisis
tumbuh,
berkembang,
dan
hukum positif, interpretasi hukum
berpartisipasi secara optimal sesuai
positif, dan menilai hukum positif.
dengan
Proses berpikir yang digunakan
kemanusiaan,
adalah metode deduktif yaitu suatu
perlindungan dari kekerasan dan
pola
diskriminasi.
hukum
pikir
penyimpulan
dari
dimulai
dari
pengetahuan
pernyataan
positif,
harkat
martaba
serta
mendapat
Berdasarkan hasil penelitian
kecelakaan
yang bersifat umum,
lalu
lintas
yang
kemudian digunakan untuk menilai
melibatkan anak dibawah umur
suatu
yaitu
peristiwa
khusus
dengan
yang
bersifat
seseorang
yang
belum
mencapai usia 18 tahun di Polres
menggunakan
Bantul adalah
penalaran.
kasus
kecelakaan
lalu lintas pada tanggal 1 Februari
2015 telah terjadi kecelakaan lalu
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lintas di jalan Srandakan Tegal
Anak sebagai pelaku tindak
Layang,
pidana dalam kecelakaan lalu lintas
4
Rt.02/-
Caturharjo,
Pondok Bantul pada pukul 15.00
Proses
WIB oleh M. Sofian (17 tahun).
Yakni
karena
tabrakan
antara
sepeda
pelaku
dengan
motor
orang
dewasa dengan anak tentu berbeda
kelalaiannya
mengakibatkan
penyidikan
jika pelaku adalah anak maka polisi
sebelum meminta keterangan dari
anak
polisi
akan
melakukan
sepeda motor korban sehingga
pemanggilan
R.R.
tahun)
orangtuanya, karena harus ada
meninggal dunia. Pada tanggal 15
pendampingan orangtua maupun
Juni 2015 juga terjadi kecelakaan
dari balai pemasyarakatan (Bapas).
lalu lintas oleh Cahyanto (15
Sesuai Pasal 1 angka 18 Undang-
tahun) pada pukul 9.30 WIB di
Undang
jalan Sedayu Panjang, Sungapan
tentang Sistem Peradilan Pidana
dukuh Rt 661/- Argodadi, Sedayu
Anak
Bantul.Karena kelalaiannya dalam
pendampingan adalah orang yang
mengemudi
dipercaya
Murtiyati
(60
terlebih
dahulu
Nomor 11 Tahun 2012
mengatur
bahwa
oleh
Anak
untuk
mengakibatkan pelaku menabrak
mendampinginya
selama
proses
sepeda ayun (onthel) sehingga
peradilan pidana berlangsung dan
korban
Polres
sepeda
Budiman
motor
(55
tahun)
penyidikan
meninggal dunia.
Berdasarkan
dengan
proses
melakukan
terhadap
anak
sepanjang ada jaminan orangtua
IPDA
Mulyatno, S.E. selaku kepala unit
anak.
kecelakaan
tersebut
lintas
dalam
tidak
penahanan
wawancara
narasumber
lalu
Bantul
Polres
Jaminan
dari
berupa
orangtua
melakukan
Bantul, apabila terjadi kecelakaan
komunikasi dan tetap melakukan
lalu lintas yang mengakibatkan
wajib lapor seminggu sekali ke
kematian korban dan pelakunya
Polres Bantul.
merupakan anak. Sesuai dengan
Supaya menjauhkan anak dari
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
proses peradilan pidana dan hak
2009 tentang Lalu Lintas dan
untuk hidup bebas anak tidak
Angkutan Jalan dalam Pasal 227
dirampas, maka Polres Bantul akan
huruf g, petugas kepolisian wajib
mengutamakan
melakukan penanganan terhadap
melalui diversi dengan adanya
kecelakaan
diversi
lalu
lintas
yaitu
terwujudnya
melakukan penyidikan perkara.
5
penyelesaian
diharapkan
dapat
keadilan
restoratif.
Adanya Undang-Undang Nomor
dari pengadilan anak maka Polres
11 Tahun 2012 tentang
Sistem
Bantul wajib menegeluarkan surat
Pidana Anak dalam
perintah penghentian penyidikan
Peradilan
(SP3).
Pasal 7 ayat (1) mengatakan bahwa
pada
tingkat
penuntutan
dan
Sebab anak merupakan potensi
penyidikan,
yang
pemeriksaan
akan
menjadi
generasi
perkara Anak di pengadilan negeri
penerus cita-cita bangsa dan jiwa
wajib diupayakan diversi.
psikologi anak masih labil maka
Dengan dilakukannya diversi
tidak tahu akan dampak yang dia
maka kepolisian Polres Bantul akan
lakukan dengan demikian perlu
melakukan musyawarah dengan
menjamin kelangsungan hidup dan
melibatkan antara lain :
tumbuh kembang anak, baik secara
fisik, mental dan sosialnya.
1. Pihak kepolisian
2. Pihak sekolah
3. Orang tua pelaku dan
4. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas maka
korban
penulis
4. Keluarga pelaku dan
mengambil
kesimpulan.
Perlindungan yang diberikan oleh
korban
5. Balai pemasyarakatan
polisi terhadap anak dibawah umur
(bapas)
sebagai pelaku kecelakaan lalu
6. Perangkat desa
lintas yang menyebabkan korban
Setelah dilakukan musyawarah
meninggal dunia adalah.
dan menemukan kesepakatan serta
Perlindungan yuridis yang meliputi
memperhatikan
a) Perlindungan dengan diversi
korban,
kepentingan
kesejahteraan
tanggungjawab
penghindaran
dan
yaitu pengalihan penyelesaian
anak,
anak
dari
proses
negatif,
peradilan pidana ke proses di
pembalasan,
luar peradilan pidana supaya
kemudian dari kesepakatan itu
menjauhkan anak dari stigma
Polres Bantul akan menyampaikan
jahat dan pendekatan keadilan
ke pengadilan untuk dilakukan
restoratif
penetapan dari hasil diversi yang
perkara tindak pidana dengan
telah
melibatkan
penghindaran
stigma
perkara
dimusyawarahkan
dan
disepakati. Setelah ada penetapan
yaitu
penyelesaian
pelaku,
korban,
keluarga pelaku/korban, dan
6
Irma Setyowati Sumitro, 1990, Aspek
pihak lain yang terkait untuk
bersama-sama
mencari
Bumi
Aksara. Jakarta.
penyelesaian yang adil dengan
menekankan
Anak,
Perlindungan
pemulihan
Ilham Bisri, 2004, Sistem Hukum
kembali pada keadaan semula,
Indonesia , Grafindo Persada,
dan bukan pembalasan.
b) Perlindungan
sosial
Jakarta.
yang
Konvensi, 1998, Media Advokasi dan
meliputi :
Perlindungan
dari
Penegakan
orangtua
Hak-hak
Anak
Volume II No.2., Lembaga
dengan memberikan perhatian
Advokasi
dan pembinaan kepada anak.
Anak
Indonesia
(LLAI), Medan.
5. REFERENSI
Mohammad Joni dan Zulchaina Z.
Buku :
Arif
Tanamas,
Gosita,
Aspek
Masalah
Hukum Perlindungan Anak
Perlindungan Anak, Akademi
dalam Perspektif Konvensi
Pressindo, Jakarta.
Hak
,
1989,
1999,
1999,
Aspek
Perlindungan
Hukum
Anak
Anak,
Citra
Bakti, Bandung.
dan
Muchsin, 2003,
Konvensi Hak-Hak Anak, Era
Perlindungan dan
Hukum Jurnal Ilmiah Ilmu
Kepastian
Hukum.
Investor
di
Magister
Ilmu
1999,
No.4/Th.V/April
Fakultas
Hukum
bagi
Indonesia ,
Hukum
Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret,
Darwan Prinst,1997, Hukum Anak di
Surakarta.
Indonesia, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung.
Pendidikan
Hukum
Program
Tarumanegara, Jakarta.
Departemen
Aditya
Maidin Gultom, 2008, Perlindungan
Nasional,
Hukum
2008, Kamus Besar Bahasa
Dalam
Indonesia
Terhadap
Sistem
Anak
Peradilan
Pidana Anak di Indonesia ,
Pusat Bahasa, PT Gramedia
Refika Aditama, Bandung.
Pustaka Utama, Jakarta.
M. Nasir Djamil, 2013, Anak Bukan
Untuk Dihukum, Sinar Grafik, Jakarta.
7
Pudi
Rahardi,
2007,
Peraturan Perundang-Undangan :
Hukum
Undang-Undang
Kepolisian (Profesionalisme
dan
Polri),
Reformasi
Penerbit
Undang-Undang
Negara
2002
Romli Atmasasmita, 2001, Reformasi
Hukum,
tentang
Lembaran Negara Republik
CV.
Mandar Maju, Bandung.
Indonesia
Yulia,
Nomor 2
Victimologi
Perlindungan
Kepolisian
Negara Republik Indonesia
Hukum Hak Asasi Manusia &
2010,
Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun
Mediatama, Jakarta.
Rena
Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Laksbang
Penegakan
Dasar
Undang-Undang
Hukum
Tahun
Negara
2002
Republik
Terhadap Korban Kejahatan,
Indonesia Nomor 22 Tahun
Graha Ilmu, Yogyakarta.
2009 tentang Lalu Lintas dan
Rahardjo,
Angkutan Jalan Lembaran
Satjipto
Permasalahan
1983,
Hukum
Negara Republik Indonesia
Di
Tahun 2009 Nomor 96
Indonesia , Alumni, Bandung.
Undang-Undang
, 2009, Penegakan
Hukum
suatu
2012
Yogyakarta.
Peradilan
2004,
Rule
Ilmu
Program
tentang
Sistem
Pidana
Anak
Lembaran Negara Republik
Law
Indonesia
Hukum),
(Supermasi
Magister
of
Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun
tinjauan
sosiologis, Genta Publishing,
Setiono,
Negara
Tahun
2012
Nomor 153
Hukum
Undang-Undang
Pascasarjana
Negara
Republik
Universitas Sebelas Maret,
Indonesia Nomor 35 Tahun
Surakarta.
2014 tentang Perlindungan
Anak,
Setya Wahyudi, 2011, Implementasi
Ide
Diversi
Perubahan
atas
Undang-Undang Nomor 23
dalam
Tahun
Pembaruan Sistem Pidana
2002
Perlindungan
Anak di Indonesia , Genta
tentang
Anak
Lembaran Negara Republik
Publishing, Yogyakarta.
Indonesia
Nomor 297
8
Tahun
2014
http://hizbut-
Internet :
Singkat
tahrir.or.id/2013/10/12/batas-
Regulasi Lalu Lintas dan
tanggungjawab-pidana-anak/,
Angkutan
diakses tanggal 3 April 2016.
Feriansyach,
“Sejarah
Jalan
di
Indonesia”,
http://www.hukumonline.com/berita/b
http://feriansyach.wordpress.
aca/1t5475dd3e4d788/icjr-
com, diakses pada 2 April
aparat-hukum-belum-paham-
2016.
arti-diversi, diakses 3April
Mohamad
Taufik,
Kecelakaan
2016.
Peristiwa
Lalulintas
Melibatkan Anak Melonjak,
http://www.merdeka.com/,
diakses 3 April 2016.
9
PERLINDUNGAN HUKUM OLEH POLISI TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU
DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN
KORBAN
Diajukan oleh:
ARIF BUDIMAN LUBIS
NPM
: 120510957
Program Studi
: Ilmu Hukum
Program Kekhususan
: Peradilan Pidana
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
FAKULTAS HUKUM
2016
Perlindungan Hukum Oleh Polisi Terhadap Anak Sebagai Pelaku
Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Yang Mengakibatkan Kematian Korban
Penulis, Arif Budiman Lubis
Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Email: bijaksanaa93@gmail.com
ABSTRACT
This research was conducted to answer the problem formulation, containing about
how the legal protection by the police against children as actors in a traffic accident
that resulted in the death of the victim. The research method that is normative. The
results showed that the police in handling cases of children as perpetrators of heavy
traffic accidents resulting in casualties died, because it involves minors is a person
who has not attained the age of 18 years. The police are obliged to provide legal
protection legally is through diversion and restoration of justice, then no arrests
during the investigation and shall give priority to efforts to resolve through diversion.
Keywords : legal protection by the police, child offenders, traffic accidents,
diversions.
Seiring dengan perkembangan
1. PENDAHULUAN
Lalu-lintas
dan
Angkutan
zaman
dan
ilmu
pengetahuan
Jalan memiliki peranan yang sangat
penggunaan kendaraan bermotor
penting
untuk
semakin meningkat, maka banyak
pertumbuhan
pula persoalan yang ditimbulkan,
mobilitas sosial masyarakat dan
seperti melanggar rambu lalu-lintas
sebagai
atau
dan
strategis
meningkatkan
pendorong
penggerak
pembangunan nasional.
melebihi
Pada waktu itu, kendaraan
sangat
dibutuhkan
mengemudikan
maksimum
supaya
batas
kendaraan
kecepatan
yang diperbolehkan,
mengemudikan
kendaraan
mempercepat aktivitas manusia dan
bermotor tanpa memiliki surat izin
pengguna kendaraan relatif rendah
mengemudi
sehingga
dibawah umur yang mengemudikan
tidak
banyak
meneimbulkan persoalaan.
dan
bahkan
anak
kendaraan bermotor sehingga tidak
1
sedikit
yang
penghindaran pembalasan. Dalam
menyebabkan
Pasal 3 Undang-Undang Nomot 11
kecelakaan.
Tahun
Peraturan Perundang-Undang
2012
tentang
Sistem
Nomor 22 tahun 2009 tentang
Peradilan Pidana Anak tersebut
Lalu-lintas dan Angkutan Jalan
menyatakan, setiap anak dalam
yang mengatur akibat hukum dari
proses peradilan pidana berhak di
kecelakaan
antaranya:
pidana
lalu-lintas
bagi
si
adalah
pembuat
1. Diperlakukan secara
atau
penyebab terjadinya peristiwa itu
manusiawi dengan
dan dapat pula disertai gugatan
memperhatikan kebutuhan
perdata atas kerugian material yang
sesuai dengan umurnya;
2. Dipisahkan dari orang dewasa;
ditimbulkan.
3. Melakukan kegiatan
Pemerintah telah mengatur
rekreasional;
mengenai anak sebagai pelaku
tindak
pidana
dalam
4. Bebas dari penyiksaan,
Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2012
penghukuman atau perlakuan
Tentang Sistem Peradilan Pidana
lain yang kejam, tidak
Anak menyatakan bahwa, dalam
manusiawi, serta merendahkan
kasus
derajat dan martabatnya;
Anak
yang
Berkonflik
dengan Hukum adalah anak yang
5. Tidak dijatuhi pidana mati atau
telah berumur 12 (dua belas) tahun,
pidana seumur hidup dan
tetapi belum berumur 18 (delapan
6. Tidak ditangkap, ditahan, atau
belas)
tahun
yang
diduga
dipenjara, kecuali sebagai
melakukan tindak pidana.
Asas
yang
dianut
upaya terakhir
dalam
waktu yang paling singkat.
Sistem Peradilan Pidana Anak di
antaranya
adalah
dan dalam
Sistem peradilan pidana anak
kepentingan
wajib mengutamakan pendekatan
terbaik bagi anak, penghargaan
keadilan
terhadap
anak,
diupayakan diversi dengan tujuan
kelangsungan hidup dan tumbuh
menjauhkan anak dari stigma jahat,
kembang anak, pembinaan dan
mencapai
pembimbingan anak, perampasan
korban dan anak, menyelesaikan
kemerdekaan
perkara
sebagai
pendapat
dan
upaya
pemidanaan
terakhir,
dan
peradilan,
2
restoratif,
serta
perdamaian
anak
di
luar
menghindarkan
wajib
antara
proses
anak
dari
perampasan
mendorong
yang
kemerdekaan,
masyarakat
berupa
pendapat
lisan
maupun tertulis dari pihak
untuk
berpartisipasi, dan menanamkan
ahli
yang
terkait
rasa tanggungjawab kepada anak..
penulisan hukum ini.
atau
dengan
Dalam rangka penyelenggaraan
Sumber data penelitian ini
perlindungan anak, negara dan
yaitu dari bahan hukum primer
pemerintah
berupa peraturan
bertanggungjawab
menyediakan
fasilitas
aksesibilitas
bagi
anak
menjamin
pertumbuhan
perundang-
dan
undangan yang terdiri dari Undang-
dalam
Undang Dasar Negara Republik
dan
Indonesia Tahun 1945, Undang-
perkembangan secara optimal dan
Undang
terarah. Pendekatan dengan model
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002
penghukuman
tentang
Kepolisian
Negara
restoratif atau disebut restorative
Republik
Indonesia,
Undang-
justice saat ini dianggap lebih layak
Undang Negara
diterapkan.
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009
Demi
anak
yang
bersifat
kebebasan dan hak
(fundamental
rights
Negara
Republik
Republik
tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, Undang-Undang
and
Negara
freedom of children) serta berbagai
Republik Indonesia Nomor 11
kepentingan
Tahun
yang
berhubungan
dengan kesejahteraan anak.
2012
tentang
Sistem
Peradilan Pidana Anak, UndangUndang Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2014 Tentang Perubahan
2. METODE PENELITIAN
Jenis
dalam
Atas Undang-Undang Nomor 23
penulisan hukum ini adalah jenis
Tahun 2002 Tentang Perlindungan
penelitian hukum
Anak.
merupakan
penelitian
normatif
penilitian
yang
Bahan hukum sekunder yaitu
berfokus pada norma hukum positif
Dipergunakan
yang berupa
bahan hukum primer, merupakan
Peraturan
untuk
mengkaji
Perundang-undangan dan penilitian
pendapat hukum yang diperoleh
juga memerlukan bahan hukum
dari buku-buku, hasil penelitian,
sekunder untuk sebagai data utama.
internet.
Penelitian
hukum
memerlukan data
ini
juga
Metode
sekunder
pengumpulan
data
adalah studi kepustakaan dengan
3
cara mengumpulkan data yang di
yang mengakibatkan
kematian
peroleh berupa dari buku-buku,
korban
Undang-
pendapat
Undang Nomor 22 Tahun
para
ahli,
dan
diatur
dalam
2009
sumber-sumber resmi yang terkait
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
dengan permasalahan hukum yang
Jalan pada Pasal 229 ayat (3) dapat
akan diteliti. Wawancara dilakukan
di
dengan
kecelakaan
narasumber
secara
golongkan
lalu
menjadi
lintas
berat,
langsung untuk memperoleh data
mengingat bahwa psikologi anak
yang diperlukan untuk penulisan
masih labil, sehingga menghindari
hukum
gangguan psikis dan mental anak,
ini,
yakni
dengan
mewawancarai IPDA Mulyatno,
maka perlu diberikan perlindungan
S.E.
hukum dalam Pasal 1 angka 2
sebagai
kepala
unit
Undang-Undang
kecelakaan Polres Bantul.
Metode analisis data
digunakan
yaitu
Nomor
23
Tahun 2002 tentang perlindungan
yang
anak,
dengan
disebutkan
perlindungan
menganalisis data sesuai dengan 5
anak adalah segala kegiatan untuk
tugas ilmu hukum dogmatic, yaitu
menjamin dan melindungi anak dan
deskripsi
hak-haknya
agar
dapat
hidup,
sistematika hukum positif, analisis
tumbuh,
berkembang,
dan
hukum positif, interpretasi hukum
berpartisipasi secara optimal sesuai
positif, dan menilai hukum positif.
dengan
Proses berpikir yang digunakan
kemanusiaan,
adalah metode deduktif yaitu suatu
perlindungan dari kekerasan dan
pola
diskriminasi.
hukum
pikir
penyimpulan
dari
dimulai
dari
pengetahuan
pernyataan
positif,
harkat
martaba
serta
mendapat
Berdasarkan hasil penelitian
kecelakaan
yang bersifat umum,
lalu
lintas
yang
kemudian digunakan untuk menilai
melibatkan anak dibawah umur
suatu
yaitu
peristiwa
khusus
dengan
yang
bersifat
seseorang
yang
belum
mencapai usia 18 tahun di Polres
menggunakan
Bantul adalah
penalaran.
kasus
kecelakaan
lalu lintas pada tanggal 1 Februari
2015 telah terjadi kecelakaan lalu
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lintas di jalan Srandakan Tegal
Anak sebagai pelaku tindak
Layang,
pidana dalam kecelakaan lalu lintas
4
Rt.02/-
Caturharjo,
Pondok Bantul pada pukul 15.00
Proses
WIB oleh M. Sofian (17 tahun).
Yakni
karena
tabrakan
antara
sepeda
pelaku
dengan
motor
orang
dewasa dengan anak tentu berbeda
kelalaiannya
mengakibatkan
penyidikan
jika pelaku adalah anak maka polisi
sebelum meminta keterangan dari
anak
polisi
akan
melakukan
sepeda motor korban sehingga
pemanggilan
R.R.
tahun)
orangtuanya, karena harus ada
meninggal dunia. Pada tanggal 15
pendampingan orangtua maupun
Juni 2015 juga terjadi kecelakaan
dari balai pemasyarakatan (Bapas).
lalu lintas oleh Cahyanto (15
Sesuai Pasal 1 angka 18 Undang-
tahun) pada pukul 9.30 WIB di
Undang
jalan Sedayu Panjang, Sungapan
tentang Sistem Peradilan Pidana
dukuh Rt 661/- Argodadi, Sedayu
Anak
Bantul.Karena kelalaiannya dalam
pendampingan adalah orang yang
mengemudi
dipercaya
Murtiyati
(60
terlebih
dahulu
Nomor 11 Tahun 2012
mengatur
bahwa
oleh
Anak
untuk
mengakibatkan pelaku menabrak
mendampinginya
selama
proses
sepeda ayun (onthel) sehingga
peradilan pidana berlangsung dan
korban
Polres
sepeda
Budiman
motor
(55
tahun)
penyidikan
meninggal dunia.
Berdasarkan
dengan
proses
melakukan
terhadap
anak
sepanjang ada jaminan orangtua
IPDA
Mulyatno, S.E. selaku kepala unit
anak.
kecelakaan
tersebut
lintas
dalam
tidak
penahanan
wawancara
narasumber
lalu
Bantul
Polres
Jaminan
dari
berupa
orangtua
melakukan
Bantul, apabila terjadi kecelakaan
komunikasi dan tetap melakukan
lalu lintas yang mengakibatkan
wajib lapor seminggu sekali ke
kematian korban dan pelakunya
Polres Bantul.
merupakan anak. Sesuai dengan
Supaya menjauhkan anak dari
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
proses peradilan pidana dan hak
2009 tentang Lalu Lintas dan
untuk hidup bebas anak tidak
Angkutan Jalan dalam Pasal 227
dirampas, maka Polres Bantul akan
huruf g, petugas kepolisian wajib
mengutamakan
melakukan penanganan terhadap
melalui diversi dengan adanya
kecelakaan
diversi
lalu
lintas
yaitu
terwujudnya
melakukan penyidikan perkara.
5
penyelesaian
diharapkan
dapat
keadilan
restoratif.
Adanya Undang-Undang Nomor
dari pengadilan anak maka Polres
11 Tahun 2012 tentang
Sistem
Bantul wajib menegeluarkan surat
Pidana Anak dalam
perintah penghentian penyidikan
Peradilan
(SP3).
Pasal 7 ayat (1) mengatakan bahwa
pada
tingkat
penuntutan
dan
Sebab anak merupakan potensi
penyidikan,
yang
pemeriksaan
akan
menjadi
generasi
perkara Anak di pengadilan negeri
penerus cita-cita bangsa dan jiwa
wajib diupayakan diversi.
psikologi anak masih labil maka
Dengan dilakukannya diversi
tidak tahu akan dampak yang dia
maka kepolisian Polres Bantul akan
lakukan dengan demikian perlu
melakukan musyawarah dengan
menjamin kelangsungan hidup dan
melibatkan antara lain :
tumbuh kembang anak, baik secara
fisik, mental dan sosialnya.
1. Pihak kepolisian
2. Pihak sekolah
3. Orang tua pelaku dan
4. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas maka
korban
penulis
4. Keluarga pelaku dan
mengambil
kesimpulan.
Perlindungan yang diberikan oleh
korban
5. Balai pemasyarakatan
polisi terhadap anak dibawah umur
(bapas)
sebagai pelaku kecelakaan lalu
6. Perangkat desa
lintas yang menyebabkan korban
Setelah dilakukan musyawarah
meninggal dunia adalah.
dan menemukan kesepakatan serta
Perlindungan yuridis yang meliputi
memperhatikan
a) Perlindungan dengan diversi
korban,
kepentingan
kesejahteraan
tanggungjawab
penghindaran
dan
yaitu pengalihan penyelesaian
anak,
anak
dari
proses
negatif,
peradilan pidana ke proses di
pembalasan,
luar peradilan pidana supaya
kemudian dari kesepakatan itu
menjauhkan anak dari stigma
Polres Bantul akan menyampaikan
jahat dan pendekatan keadilan
ke pengadilan untuk dilakukan
restoratif
penetapan dari hasil diversi yang
perkara tindak pidana dengan
telah
melibatkan
penghindaran
stigma
perkara
dimusyawarahkan
dan
disepakati. Setelah ada penetapan
yaitu
penyelesaian
pelaku,
korban,
keluarga pelaku/korban, dan
6
Irma Setyowati Sumitro, 1990, Aspek
pihak lain yang terkait untuk
bersama-sama
mencari
Bumi
Aksara. Jakarta.
penyelesaian yang adil dengan
menekankan
Anak,
Perlindungan
pemulihan
Ilham Bisri, 2004, Sistem Hukum
kembali pada keadaan semula,
Indonesia , Grafindo Persada,
dan bukan pembalasan.
b) Perlindungan
sosial
Jakarta.
yang
Konvensi, 1998, Media Advokasi dan
meliputi :
Perlindungan
dari
Penegakan
orangtua
Hak-hak
Anak
Volume II No.2., Lembaga
dengan memberikan perhatian
Advokasi
dan pembinaan kepada anak.
Anak
Indonesia
(LLAI), Medan.
5. REFERENSI
Mohammad Joni dan Zulchaina Z.
Buku :
Arif
Tanamas,
Gosita,
Aspek
Masalah
Hukum Perlindungan Anak
Perlindungan Anak, Akademi
dalam Perspektif Konvensi
Pressindo, Jakarta.
Hak
,
1989,
1999,
1999,
Aspek
Perlindungan
Hukum
Anak
Anak,
Citra
Bakti, Bandung.
dan
Muchsin, 2003,
Konvensi Hak-Hak Anak, Era
Perlindungan dan
Hukum Jurnal Ilmiah Ilmu
Kepastian
Hukum.
Investor
di
Magister
Ilmu
1999,
No.4/Th.V/April
Fakultas
Hukum
bagi
Indonesia ,
Hukum
Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret,
Darwan Prinst,1997, Hukum Anak di
Surakarta.
Indonesia, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung.
Pendidikan
Hukum
Program
Tarumanegara, Jakarta.
Departemen
Aditya
Maidin Gultom, 2008, Perlindungan
Nasional,
Hukum
2008, Kamus Besar Bahasa
Dalam
Indonesia
Terhadap
Sistem
Anak
Peradilan
Pidana Anak di Indonesia ,
Pusat Bahasa, PT Gramedia
Refika Aditama, Bandung.
Pustaka Utama, Jakarta.
M. Nasir Djamil, 2013, Anak Bukan
Untuk Dihukum, Sinar Grafik, Jakarta.
7
Pudi
Rahardi,
2007,
Peraturan Perundang-Undangan :
Hukum
Undang-Undang
Kepolisian (Profesionalisme
dan
Polri),
Reformasi
Penerbit
Undang-Undang
Negara
2002
Romli Atmasasmita, 2001, Reformasi
Hukum,
tentang
Lembaran Negara Republik
CV.
Mandar Maju, Bandung.
Indonesia
Yulia,
Nomor 2
Victimologi
Perlindungan
Kepolisian
Negara Republik Indonesia
Hukum Hak Asasi Manusia &
2010,
Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun
Mediatama, Jakarta.
Rena
Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Laksbang
Penegakan
Dasar
Undang-Undang
Hukum
Tahun
Negara
2002
Republik
Terhadap Korban Kejahatan,
Indonesia Nomor 22 Tahun
Graha Ilmu, Yogyakarta.
2009 tentang Lalu Lintas dan
Rahardjo,
Angkutan Jalan Lembaran
Satjipto
Permasalahan
1983,
Hukum
Negara Republik Indonesia
Di
Tahun 2009 Nomor 96
Indonesia , Alumni, Bandung.
Undang-Undang
, 2009, Penegakan
Hukum
suatu
2012
Yogyakarta.
Peradilan
2004,
Rule
Ilmu
Program
tentang
Sistem
Pidana
Anak
Lembaran Negara Republik
Law
Indonesia
Hukum),
(Supermasi
Magister
of
Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun
tinjauan
sosiologis, Genta Publishing,
Setiono,
Negara
Tahun
2012
Nomor 153
Hukum
Undang-Undang
Pascasarjana
Negara
Republik
Universitas Sebelas Maret,
Indonesia Nomor 35 Tahun
Surakarta.
2014 tentang Perlindungan
Anak,
Setya Wahyudi, 2011, Implementasi
Ide
Diversi
Perubahan
atas
Undang-Undang Nomor 23
dalam
Tahun
Pembaruan Sistem Pidana
2002
Perlindungan
Anak di Indonesia , Genta
tentang
Anak
Lembaran Negara Republik
Publishing, Yogyakarta.
Indonesia
Nomor 297
8
Tahun
2014
http://hizbut-
Internet :
Singkat
tahrir.or.id/2013/10/12/batas-
Regulasi Lalu Lintas dan
tanggungjawab-pidana-anak/,
Angkutan
diakses tanggal 3 April 2016.
Feriansyach,
“Sejarah
Jalan
di
Indonesia”,
http://www.hukumonline.com/berita/b
http://feriansyach.wordpress.
aca/1t5475dd3e4d788/icjr-
com, diakses pada 2 April
aparat-hukum-belum-paham-
2016.
arti-diversi, diakses 3April
Mohamad
Taufik,
Kecelakaan
2016.
Peristiwa
Lalulintas
Melibatkan Anak Melonjak,
http://www.merdeka.com/,
diakses 3 April 2016.
9