Effect of Catfish (Clarias gariepinus) Flour, Oil and Probiotic Based Feed Provision on Bodyweight, Lipid Profile and C-Reactive Protein of Aged Female Cynomolgus Monkey.

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERBASIS TEPUNG,
MINYAK IKAN LELE (Clarias gariepinus) DAN PROBIOTIK
TERHADAP BERAT BADAN, PROFIL LIPID DAN
C-REACTIVE PROTEIN MONYET EKOR PANJANG
BETINA USIA TUA

MAHMUD ADITYA RIFQI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

2

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengaruh Pemberian
Pakan Berbasis Tepung, Minyak Ikan Lele (Clarias Gariepinus) dan Probiotik
terhadap Berat Badan, Profil Lipid dan C-Reactive Protein Monyet Ekor Panjang
Betina Usia Tua adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber Informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Mahmud Aditya Rifqi
NIM I151114031

ii

RINGKASAN
MAHMUD ADITYA RIFQI. Pengaruh Pemberian Pakan Berbasis Tepung,
Minyak Ikan Lele (Clarias Gariepinus) dan Probiotik terhadap Berat Badan,
Profil Lipid dan C-Reactive Protein Monyet Ekor Panjang Betina Usia Tua.
Dibimbing oleh CLARA M. KUSHARTO, SRI ANNA MARLIYATI dan
INGRID S. SURONO.

Dewasa ini proporsi kelompok umur lanjut usia (lansia) semakin meningkat.
Lansia merupakan kelompok umur yang rawan terhadap penyakit akibat daya
tahan tubuh yang melemah. Proses penuaan berasosiasi dengan perubahan IMT
(Indeks Masa Tubuh). Peningkatan obesitas pada lansia diikuti peningkatan
prevalensi penyakit kronik antara lain aterosklerosis, gangguan kognitif, diabetes,
hipertensi, penyakit jantung dll. Untuk menanggulangi masalah ini dilakukan
alternatif pemecahan masalah yaitu pembuatan pangan khusus untuk lansia.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pakan berbasis tepung,
minyak ikan lele dan probiotik E. faecium IS-27526 terhadap berat badan, profil
lipid dan C-reactive protein (CRP) pada monyet ekor panjang betina usia tua.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2013 di Pusat Studi
Satwa Primata (PSSP) IPB, laboratorium Mikrobiologi Seafast IPB, Laboratorium
Mikrobiologi Teknobiologi Universitas Atmajaya dan PT Carmelitha Lestari.
Penelitian ini terdiri atas dua tahap yaitu: penelitian pendahuluan dan penelitian
utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan persiapan hewan coba dan pakan
yang akan diberikan. Usia ditentukan melalui pergigian (dentisi), dengan berat
badan antara 2-4 kg. Hewan coba ditempatkan pada kandang individu dengan
posisi masih dapat berinteraksi secara audiovisual satu dengan yang lain.
Sembilan ekor monyet ekor panjang dibagi dalam tiga kelompok secara acak,
yaitu: kelompok pakan standar (A1), kelompok pakan standar + probiotik

Enterococcus faecium IS-27526 (A2), dan kelompok pakan standar + probiotik
Enterococcus faecium IS-27526 + minyak (A3). Pengukuran berat badan (BB),
profil lipid darah, dan CRP dilakukan per-bulan selama 3 bulan intervensi.
Selama intervensi tidak ada pengaruh yang signifikan (p>0.05) pakan yang
diberikan terhadap berat badan pada setiap kelompok. Namun, probiotik memiliki
kecenderungan menekan resiko overweight. Kadar kolesterol total dan LDL
kolesterol dengan pakan probiotik cenderung lebih rendah dibanding kelompok
lain. Tidak ada pengaruh signifikan dari pakan terhadap kadar trigliserida dan
HDL kolesterol, akan tetapi hasil penelitian memperlihatkan monyet dengan
pakan minyak ikan dan probiotik E. faecium IS-27526 cenderung untuk
menurunkan kadar trigliserida dibanding kelompok lain. Tidak ada pengaruh
pakan terhadap CRP ditandai dengan hasil negatif pada tes CRP. Dapat
disimpulkan bahwa pemberian pakan standar dengan probiotik (A2) dapat
memperlambat peningkatan berat badan dan kolesterol. Minyak ikan cenderung
memperlambat peningkatan kadar trigliserida darah. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan dampak positif apabila diaplikasikan pada lansia.
Kata kunci : profil lipid, minyak ikan lele, Clarias gariepinus, monyet ekor
panjang, CRP

SUMMARY

MAHMUD ADITYA RIFQI. Effect of Catfish (Clarias gariepinus) Flour, Oil
and Probiotic Based Feed Provision on Bodyweight, Lipid Profile and C-Reactive
Protein of Aged Female Cynomolgus Monkey. Supervised by CLARA M.
KUSHARTO, SRI ANNA MARLIYATI and INGRID S. SURONO.
Nowadays population of elderly people are increasing. The elderly are one
among vulnerable groups due to weakening of immune. The aging process is
related to the changes of BMI (Body Mass Index). The increase of obesity on the
elderly is followed by the increase of prevalence of chronic diseases such as
atherosclerocis, cognitive impairement, diabetic, hypertention, heart disease.
Hence, alternative formulated specific food for elderly is urgently needed. The
aim of research was to study the effect of catfish’ (Clarias gariepinus) flour, oil
and probiotic E. faecium IS-27526 based feed provision on bodyweight, lipid
profile and C-Reactive Protein (CRP) of aged female cynomolgus monkey
(Macaca fascicularis).
This study was conducted from March to august 2013 in Primate Research
Center Bogor Agricultural University, Microbiology laboratory of Seafast and
Atmajaya University, PT Carmelitha Lestari. This study consisted of two phases:
a preliminary phase and the main phase. Preparation of animal and diet was
conducted in preliminary phase. The age was determined by dentition, with body
weight in a range of 2 – 4 kg. Animals were placed in the individual cages in the

position where they can interact audiovisually. Nine aged female cynolmolgus
monkeys were randomly divided into three groups, namely: standard diet (A1)
group, standard diet + probiotic Enterococcus faecium IS-27526 (A2) group,
standard diet + probiotic Enterococcus faecium IS-27526 + catfish oil (A3) group.
Evaluation of bodyweight, blood lipid profile, and CRP were conducted monthly
during 3 months intervention study.
During intervention, there was no significant effect (p>0.05) of
experimental diets on body weight in each group. However, probiotic tended to
reduce the overweight risk. Total cholesterol and LDL cholesterol levels of
monkeys with probiotic diet tended to be lower than other groups. There was no
significant effect of the functional feed to triglyceride level and HDL cholesterol
level, but the result showed monkeys fed with fish’ oil and probiotic E. faecium
IS-27526 tended to decrease the triglyceride level compared with other groups.
There was no effect of experimental diets on CRP which is marked by negative
result of CRP test. Taken together, provision of probiotic diet (A2) reduced
increment of body weight. Catfish oil tended to delay increment of trigliceryde.
This study was expected to have a positive impact when applied to the elderly.
Keywords : blood lipid, catfish’ oil, Clarias gariepinus, cynomolgus monkey
CRP


iv

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apa pun tanpa izin dari IPB

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERBASIS TEPUNG,
MINYAK IKAN LELE (Clarias gariepinus) DAN PROBIOTIK
TERHADAP BERAT BADAN, PROFIL LIPID DAN
C-REACTIVE PROTEIN MONYET EKOR PANJANG
BETINA USIA TUA

MAHMUD ADITYA RIFQI


Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Gizi Masyarakat

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

vi

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Ir Budi Setiawan, MS

Judul Tesis: Pengaruh Pemberian Pakan Berbasis Tepung, Minyak Ikan Lele
(Clarias gariepinus) dan Probiotik terhadap Berat Badan, Profil
Lipid dan C-Reactive Protein Monyet Ekor Panjang Betina Usia Tua
Nama
: Mahmud Aditya Rifqi

NIM
: I151114031

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Prof Dr Clara M. Kusharto, MSc
Ketua

Dr Ir Sri Anna Marliyati, MS
Anggota

Dr Ir Ingrid S. Surono, MSc
Anggota

Diketahui oleh
Ketua Program Studi
Ilmu Gizi Masyarakat

Dekan Sekolah Pascasarjana


drh M. Rizal M. Damanik, MRepSc PhD

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian: 30 Desember 2013

Tanggal Lulus:

viii

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 sampai Agustus 2013 ini
ialah “Pengaruh Pemberian Pakan Berbasis Tepung, Minyak Ikan Lele (Clarias
Gariepinus) dan Probiotik terhadap Berat Badan, Profil Lipid dan C-Reactive
Protein Monyet Ekor Panjang Betina Usia Tua”. Penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof Dr drh Clara M Kusharto, MSc selaku ketua komisi pembimbing, Dr Ir Sri

Anna Marliyati, MS dan Dr Ir Ingrid S.Surono, MSc selaku anggota komisi
pembimbing yang senantiasa memberi bimbingan, arahan, masukan serta saran
yang sangat membangun kepada penulis.
2. Dr Ir Budi Setiawan, MS selaku dosen penguji luar komisi yang telah
memberikan saran dalam penyempurnaan tesis ini.
3. Program Hibah Kompetensi (HIKOM) Dikti yang telah memberi sponsor
pelaksanaan penelitian sebagian bagian dari penelitian utama dengan judul:
”Makanan fungsional kaya protein, mineral, dan minyak by-product tepung
ikan lele sebagai nutritious dan emergency food untuk lansia”.
4. PT Bimana Indomedical dan PT Carmelitha Lestari atas bantuan dalam sarana
dan prasarana penelitian.
5. Kedua orang tua, Ayah Drs Syamsurizal dan Ibu Helena, AmaPd, kedua orang
kakak (Enita Susfira, SPt SPd dan Nining Rizona, SPd) beserta keluarga yang
selalu mendo’akan, memberikan dukungan dan menjadi semangat terbesar
penulis selama menyelesaikan penelitian.
6. Teman-teman Vilper (Villa Perwira), IPMM (Ikatan Pelajar Mahasiswa
Minang) dan IKMS (Ikatan Keluarga Mahasiswa Solok).
7. Teman-teman civitas akademika Gizi Masyarakat yang telah memberikan
bantuan dan motivasi selama penulis melangsungkan studi di sekolah
Pascasarjana IPB.

8. Seluruh pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik serta saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata,
besar harapan penulis tesis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
semua pihak pada umumnya.
Bogor, Januari 2014

Mahmud Aditya Rifqi

x

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ....iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv
1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Latar Belakang ..................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
Tujuan Umum : ................................................................................................ 2
Tujuan Khusus : ............................................................................................... 2
Perumusan Masalah ............................................................................................. 2
Hipotesis .............................................................................................................. 2
Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3
2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4
Pangan fungsional ................................................................................................ 4
Lansia ................................................................................................................... 4
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) ............................................................... 5
Asam lemak ......................................................................................................... 8
Probiotik............................................................................................................. 10
Monyet Ekor Panjang ........................................................................................ 13
3 METODE PENELITIAN ................................................................................... 15
Desain, Waktu dan Tempat ................................................................................ 15
Bahan ................................................................................................................. 15
Alat..................................................................................................................... 15
Jumlah dan cara pengambilan sampel................................................................ 15
Alur Penelitian ................................................................................................... 16
Persiapan bahan .............................................................................................. 16
Masa adaptasi ................................................................................................. 17
Masa perlakuan .............................................................................................. 18
Metode Pengukuran Parameter .......................................................................... 19
Pengukuran kadar kolesterol total .................................................................. 19
Pengukuran kadar kolesterol HDL ................................................................. 20
Pengukuran kadar trigliserida ........................................................................ 21
Penetapan Kadar Kolesterol LDL .................................................................. 22
Pengukuran CRP ............................................................................................ 22
Rancangan Percobaan dan Analisis Data ........................................................... 23
Rancangan percobaaan ................................................................................... 23
Analisis Data .................................................................................................. 24
4 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 25
Penelitian Pendahuluan ...................................................................................... 25
Pembuatan Pakan ........................................................................................... 25
Kultivasi Biomassa E.faecium IS-27526 ....................................................... 26
Uji Viabilitas Probiotik .................................................................................. 27

Penelitian Utama ................................................................................................28
Perubahan Fisik (Berat Badan) .......................................................................29
Profil lipid.......................................................................................................32
Kadar Kolesterol Total ...............................................................................32
Kadar LDL ..................................................................................................35
Kadar Trigliserida .......................................................................................38
Kadar HDL .................................................................................................40
CRP ................................................................................................................42
5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................44
Simpulan .............................................................................................................44
Saran ...................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................45
LAMPIRAN ...........................................................................................................49
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................65

xii

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komposisi zat gizi ikan lele dan tepung ikan lele ...................................... 6
Tabel 2 Perbandingan kadar asam lemak pada ikan lele ......................................... 7
Tabel 3 Kadar asam lemak pada ikan lele ............................................................... 7
Tabel 4 Anjuran konsumsi asam lemak dari berbagai lembaga .............................. 9
Tabel 5 Berbagai hasil studi terkait pengembangan biskuit lele dan probiotik
E.faecium IS-25726 ................................................................................. 12
Tabel 6 Data biologis dan kimia darah monyet ekor panjang ............................... 14
Tabel 7 Komposisi pakan ...................................................................................... 17
Tabel 8 Skema pengukuran kadar kolesterol total ................................................ 20
Tabel 9 Skema pengukuran I kadar HDL Kolesterol ............................................ 20
Tabel 10 Skema pengukuran II kadar HDL Kolesterol ......................................... 20
Tabel 11 Skema pengukuran kadar Trigliserida .................................................... 21
Tabel 12 Hasil analisis proksimat kandungan gizi pakan perlakuan ..................... 25
Tabel 13 Persentase konsumsi pakan selama intervensi ....................................... 28
Tabel 14 Perubahan berat badan (kg) .................................................................... 29
Tabel 15 Kadar kolesterol total selama 3 bulan .................................................... 32
Tabel 16 Kadar LDL selama 3 bulan..................................................................... 36
Tabel 17 Kadar trigliserida selama 3 bulan ........................................................... 38
Tabel 18 Kadar HDL selama 3 bulan .................................................................... 41
Tabel 19 Evaluasi CRP MEP selama intervensi .................................................... 40

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ikan Lele Dumbo (Carias gariepinus) ................................................... 6
Gambar 2 Jalur konversi asam linoleat.................................................................... 8
Gambar 3 Mekanisme pertahanan intestinal oleh probiotik .................................. 11
Gambar 4 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) ........................................ 13
Gambar 5 Kandang individu hewan coba ............................................................. 18
Gambar 6 Alur tahap penelitian............................................................................. 23
Gambar 7 Adonan bahan-bahan telah dibentuk. .................................................. 27
Gambar 8 Stok probiotik (a), proses homogenisasi (b), pakan siap diberikan (c) 28
Gambar 9 Diagram batang total mikroba pada kultivasi biomassa ....................... 27
Gambar 10 Diagram batang viabilitas kultur E. Faecium IS-27526 ..................... 28
Gambar 11 Rata-rata perubahan berat badan MEP selama pengamatan ............... 30
Gambar 12 Persentase perubahan berat badan MEP
31
Gambar 13 Peningkatan total kolesterol MEP ...................................................... 34
Gambar 14 Peningkatan kadar LDL ...................................................................... 37
Gambar 15 Peningkatan kadar trigliserida ............................................................ 39
Gambar 16 Peningkatan kadar HDL ..................................................................... 42

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tahapan pembuatan biomassa probiotik E. faecium IS-27526 ............ 50
Lampiran 2 Prosedur Penelitian Pendahuluan ......................................................... 50
Lampiran 3 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap berat badan MEP ...... 51
Lampiran 4 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh perlakuan terkadap berat badan
MEP....................................................................................................... 51
Lampiran 5 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh perlakuan terkadap berat badan
MEP....................................................................................................... 52
Lampiran 6 Hasil uji lanjut pengaruh perlakuan terkadap kolesterol total .............. 52
Lampiran 7 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terkadap kolesterol total ....................................................... 53
Lampiran 8 Hasil Sidik Ragam pengaruh interaksi waktu dan kelompok perlakuan
terhadap peningkatan kolesterol total .................................................... 54
Lampiran 9 Hasil Uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terhadap peningkatan kolesterol total ................................... 54
Lampiran 10 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap LDL kolesterol ....... 55
Lampiran 11 Hasil uji Duncan pengaruh perlakuan terkadap LDL kolesterol ........ 55
Lampiran 12 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terkadap LDL Kolesterol ................................................... 56
Lampiran 13 Hasil Sidik Ragam pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terhadap peningkatan LDL Kolesterol ............................... 57
Lampiran 14 Hasil Uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terhadap peningkatan LDL Kolesterol ............................... 57
Lampiran 15 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap kadar trigliserida .... 58
Lampiran 16 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh perlakuan terkadap kadar
trigliserida ........................................................................................... 58
Lampiran 17 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terkadap kadar trigliserida .................................................. 59
Lampiran 18 Hasil Sidik Ragam pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terhadap peningkatan kadar trigliserida ............................. 60
Lampiran 19 Hasil Uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terhadap peningkatan kadar trigliserida ............................. 60
Lampiran 20 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap HDL Kolesterol ...... 61
Lampiran 21 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh perlakuan terkadap HDL
Kolesterol ............................................................................................ 61
Lampiran 22 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terkadap HDL Kolesterol ................................................... 62
Lampiran 23 Hasil Sidik Ragam pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terhadap peningkatan HDL Kolesterol .............................. 63
Lampiran 24 Hasil Uji lanjut Duncan pengaruh interaksi waktu dan kelompok
perlakuan terhadap peningkatan HDL Kolesterol .............................. 63
Lampiran 25 Dokumentasi penelitian ...................................................................... 64

xiv

1

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini proporsi kelompok umur lanjut usia (lansia) semakin meningkat.
Menurut Newman (2009) 7% populasi masyarakat dunia berusia di atas 65 tahun,
dan diprediksi meningkat menjadi 12% pada tahun 2030. Di Amerika Serikat,
diprediksi jumlah lansia mencapai 12% (35 Juta jiwa) hingga 20% (71 juta jiwa)
pada tahun 2030. Komisi Nasional Lanjut Usia (2010) melaporkan bahwa
proporsi penduduk lanjut usia di Indonesia mengalami peningkatan cukup
signifikan selama 30 tahun terakhir. Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat
menjadi 28.8 juta (11.34% dari keseluruhan penduduk Indonesia).
Lansia merupakan kelompok umur yang rawan terhadap berbagai jenis
penyakit akibat daya tahan tubuh yang melemah. Proses penuaan berasosiasi
dengan perubahan IMT (Indeks Masa Tubuh). Setelah usia 20-30 tahun, Fat Free
Mass (FFM) semakin menurun sedangkan Fat Mass meningkat. FFM menurun
hingga 40% dari usia 20 hingga 70 tahun. FFM maksimal pada manusia biasanya
pada umur 20-an, sedangkan maksimal FM pada usia 60-70 tahun. Menua juga
berhubungan dengan peningkatan lemak abdominal subkutan atau total fat, dan
penurunan peripheral FFM karena kehilangan masa otot dan tulang (Villareal et al
2005). Peningkatan obesitas pada lansia diikuti peningkatan prevalensi penyakit
kronik. Penyakit kronik antara lain sindrom metabolik, aterosklerosis, gangguan
kognitif, diabetes, hipertensi, penyakit jantung (Flood & Newman 2007;
Mukhopadhyay 2012). Indikator sindrom metabolik dapat dilihat melalui profil
lipid darah dan terjadinya peradangan pada pembuluh darah melalui pengukuran
C-Reactive Protein (CRP) (Warnberg et al. 2006).
Adanya berbagai resiko terhadap lansia overweight maka diperlukan
makanan yang khusus di formulasikan untuk membantu menjaga dan
meningkatkan status kesehatan lansia. Hal ini dapat dilakukan dengan
memodifikasi formula makanan bergizi yang diperkaya tepung daging ikan dan
tepung kepala ikan lele serta probiotik. Tepung lele telah terbukti dapat membantu
meningkatkan status gizi dan kesehatan balita rawan gizi (Kusharto et al. 2008;
Adi 2010). Pada proses penepungan ikan lele sebagai bahan dasar biskuit
fungsional didapatkan limbah minyak ikan. Hasil pemurnian dan karakterisasi
menunjukkan bahwa minyak ikan lele mempunyai kandungan lemak esensial
yang cukup tinggi yaitu 22.65% asam lemak oleat (C18:1), 17.79% asam lemak
linoleat (C18:2) (omega 6) dan 1,21% asam lemak linolenat (C18:3) (omega 3)
(Srimiati 2011). Berbagai studi menyatakan bahwa asam lemak esensial tersebut
mempunyai efek anti inflamasi dan anti aterosklerosis (Demonty et al. 2006).
Menurut WHO (2002) probiotik adalah mikroorganisme hidup dalam
jumlah yang memadai bermanfaat untuk kesehatan manusia. Probiotik dapat
meningkatkan daya tahan tubuh manusia dan menekan pertumbuhan bakteri
patogen di saluran pencernaan. Bakteri Enterococcus faecium IS-27526 yang
diisolasi dari dadih susu fermentasi dari Sumatera Barat, diketahui memiliki
fungsi probiotik dan telah terbukti memiliki kemampuan menempel pada mukosa
usus dengan baik (Collado et al. 2007). Penelitian Rieuwpassa (2004)

2

menunjukkan pemberian biskuit berbasis tepung ikan teri dan krim probiotik
E.faecium IS-27526 pada balita dapat meningkatkan respon imun tubuh.
Probiotik E.faecium IS-27526 juga telah terbukti berdampak positif terhadap
peningkatan berat badan hewan coba dan balita (Harianti 2009; Surono et al.
2011). Kombinasi minyak ikan lele dan probiotik E. faecium IS-27526 diharapkan
mampu menjaga kesehatan lansia dari berbagai penyakit akibat penuaan.
Penelitian akan dilakukan pada monyet ekor panjang (MEP) betina usia tua
dengan melihat efek minyak ikan dan probiotik.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pakan berbasis
tepung ikan lele, minyak ikan lele dan probiotik terhadap berat badan (BB), profil
lipid, dan C-Reactive Protein (CRP) monyet ekor panjang betina usia tua.
Tujuan Khusus :
1. Menetapkan formula pakan berbasis tepung ikan lele, minyak ikan lele dan
probiotik sebagai pakan monyet ekor panjang betina usia tua.
2. Menilai pengaruh pemberian pakan terhadap BB dan profil lipid monyet ekor
panjang betina usia tua.
3. Menilai pengaruh pemberian pakan terhadap CRP monyet ekor panjang betina
usia tua.
Perumusan Masalah
Lansia merupakan golongan usia yang rawan terhadap obesitas. Menurut
Eckel et al. (2005) obesitas berhubungan dengan faktor aterogenik lainnya seperti
tingginya konsentrasi trigliserida dan LDL, rendahnya HDL kolesterol, hipertensi
dan resistensi insulin. Minyak ikan lele mengandung asam lemak esensial linoleat
dan linolenat. Asam lemak esensial telah terbukti mempunyai sifat anti aterogenik
dan anti inflamasi. Menurut WGO (2008) probiotik punya peran penting pada
manusia dalam pencernaan, memperbaiki profil lipid dan pencegahan terjadinya
infeksi. Pada studi ini, memberikan intervensi pada hewan coba (pre-klinis)
Macaca fascicularis betina usia tua untuk mengetahui pengaruh konsumsi tepung
ikan lele, minyak ikan lele dan probiotik sebagai sumber asam lemak esensial
dalam mencapai kesehatan optimal serta menurunkan faktor-faktor aterogenik
pada hewan coba lansia.
Hipotesis
H0: Pemberian pakan berbasis tepung ikan lele, minyak ikan lele dan probiotik
tidak berpengaruh nyata terhadap berat badan, profil lipid, dan CRP monyet
ekor panjang.
H1: Pemberian pakan berbasis tepung ikan lele, minyak ikan lele dan probiotik
berpengaruh nyata terhadap berat badan, profil lipid, dan CRP monyet ekor
panjang.

3

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bahan
berbasis tepung dan minyak ikan lele yang dimanfaatkan untuk pangan yang
bermanfaat bagi kesehatan. Pangan fungsional ini diharapkan dapat menjadi
alternatif pangan khusus bagi lansia. Hasil penelitian juga diharapkan dapat
menjadi masukan penelitian berikutnya dimana pangan fungsional dengan
probiotik akan diuji secara klinis pada manusia.

4

2 TINJAUAN PUSTAKA
Pangan fungsional
Pangan fungsional merupakan pangan yang mengandung zat gizi dan juga
memiliki manfaat fisiologis lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan dan atau
menurunkan resiko penyakit kronis. Menurut International Life Sciences Institut
of North Carolina America (ILSI) pangan fungsional sebagai pangan yang
mengandung komponen aktif yang bermanfaat untuk kesehatan selain kandungan
zat gizi dasar. Pangan fungsional dapat berupa pangan alami atau modifikasi yang
mengandung dua atau lebih komponen aktif, dalam bentuk makanan atau
minuman yang dapat dikonsumsi harian (Yeung & Laquatra 2003).
Pangan dapat dikatakan sebagai pangan fungsional jika terbukti dapat
memberikan satu atau lebih manfaat terhadap target fungsi tubuh (selain fungsi
gizi normalnya) dengan cara yang relevan dapat memperbaiki status kesehatan
dan kebugaran serta menurunkan risiko penyakit. Secara umum ada dua konsep
utama yang harus dimiliki suatu jenis pangan fungsional, yaitu: 1) mampu
memperkuat sistem imun tubuh karena zat gizi/komponen aktif yang dimiliki, 2)
mampu menghindari dari penyakit tertentu dengan meminimalisir faktor patogen
di dalam tubuh. Ada 13 jenis fungsi pangan fungsional yang sudah dikategorikan
menurut MFFA (Measures of Functional Food Administation) yaitu terkait: 1)
sistem imun, 2) profil lipid, 3) anti lelah, 4) anti aging, 5) oksigen toleran, 6)
sistem pencernaan, 7) kualitas tidur, 8) glukosa darah, 9) berat badan, 10) daya
ingat, 11) proteksi dari bahan kimia berbahaya, 12) anti mutasi dan 13) penguatan
tulang (Shi et al. 2005).
Minyak ikan merupakan salah satu pangan fungsional yang mengandung
asam lemak esensial yang bermanfaat untuk kesehatan. Menurut Srimiati (2011)
minyak ikan lele mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6. Asam lemak
tersebut telah terbukti memiliki sifat anti aterogenik dan anti inflamasi pada
manusia (Demonthy et al. 2006). Probiotik melalui bakteri asam laktat merupakan
pangan fungsional karena telah teruji secara ilmiah dapat meningkatkan kesehatan
saluran pencernaan. Salah satu produk pangan fermentasi tradisional dari
Indonesia adalah dadih. Produk hasil fermentasi secara tradisonal ini berasal dari
susu kerbau daerah Minangkabau, Sumatera Barat. probiotik Enterococcus
faecium IS-27526 diisolasi dari dadih, dan telah terbukti dapat menempel pada
saluran pencernaan dan meminimalisir pertumbuhan bakteri patogen dalam
saluran pencernaan (Surono 2007).
Lansia
Lansia merupakan kelompok usia paling akhir pada fase kehidupan manusia
disebabkan proses penuaan. Penuaan adalah konglomerasi penyakit yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan semasa hidup yang membawa akibat terjadi
perubahan (kerusakan) organ-organ tubuh secara lambat dan berkulminasi pada
rusaknya fungsi-fungsi di dalam tubuh (yang disebut penyakit kronis) (Muchtadi
2008). Penyakit kronis tersebut antara lain, penyakit jantung, osteoporosis, stroke,
kanker, penyakit Alzheimer, arthritis, penyakit Parkinson dan semua mempunyai

5

karakteristik yang sama yaitu akibat penuaan. Menurut proses menua beresiko
peningkatan berat badan, LDL dan HDL kolesterol serta berbagai jenis penyakit
lainnya terutama pada wanita (Perissinotto et al. 2002; Wastendorp 2006).
Sistem metabolik bertanggung jawab atas perubahan makanan yang
dikonsumsi menjadi energi dalam tubuh. Setelah berumur 25 tahun, setiap orang
akan mengalami penurunan kecepatan metabolisme sekitar 1% per tahun. Hal ini
disebabkan karena proses pencernaan makanan menjadi kurang sempurna. Lansia
mempunyai sistem metabolik yang berbeda dengan kelompok umur lainnya.
Menurut Russell (2000) menua berhubungan dengan menurunnya kemampuan
pencernaan untuk mencerna vitamin B-12, D dan kalsium. Pada proses penuaan
juga akan terjadi penurunan produksi asam lambung, enzim-enzim pencernaan
dan air liur (saliva) serta kemampuan dalam menyerap dan mencerna zat gizi.
Perubahan tersebut dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit pada saluran cerna,
kesulitan menelan dan lambatnya laju pengosongan perut. Asam lambung yang
rendah (hypochlorhydria) diduga menjadi penyebab meningkatnya jumlah bakteri
di saluran pencernaan lansia, karena mudah tumbuh pada kondisi tersebut
(Saltzman et al. 1994). Kondisi ini menjadi pemicu terjadinya peradangan atau
gastritis pada lambung. Disisi lain, proses pencernaan makanan dan penyerapan
zat gizi juga akan terganggu menyebabkan defesiensi zat gizi dan dalam kasus
ekstrim malgizi.
Penuaan beresiko terhadap peningkatan fat mass dan profil lipid yang
memburuk. Menurut Demonty et al. (2006) peningkatan 1 mmol triasilgliserol/L
berhubungan dengan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular sebanyak 14%
dan 37% pada pria dan wanita. Tingginya konsentrasi triasilgliserol juga
berhubungan dengan faktor aterogenik lainnya yaitu abdominal obesitas,
rendahnya konsentrasi HDL-kolesterol, LDL partikel kecil, tingginya tekanan
darah dan resisten insulin. Menurut berbagai studi hubungan penyakit
aterosklerosis dan pola diet cukup erat. Konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
meningkatkan prevalensi serum kolesterol tinggi yang berhubungan dengan
kemungkinan ateroskerosis. Rekomendasi dari para ahli sampai saat ini adalah
dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh dan gula, mengganti dengan asam
lemak tidak jenuh dari minyak sayur atau hewan (Potter & Hotchkiss 1997).
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar memiliki tubuh yang
licin, memanjang dan memiliki kumis. Ikan lele yang terkenal ada 2 (dua) jenis
yaitu lele lokal (Clarias batrachus) dan lele dumbo (Clarias gariepinus). Lele
lokal merupakan ikan asli perairan Indonesia, sedangkan lele dumbo merupakan
hasil persilangan lele lokal dari Afrika dengan lele lokal dari Taiwan. Secara
umum, keduanya memiliki kesamaan ciri morfologi yaitu bentuk tubuh bulat
memanjang, licin, berlendir, tidak bersisik, memiliki tiga buah sirip tunggal
(punggung, ekor, dubur) dan dua pasang sirip dada yang berfungsi sebagai senjata
(patil), serta alat pernapasan tambahan berbentuk pohon yang biasa disebut
arborescent organ yang memungkinkan lele dapat mengambil oksigen langsung
dari udara bebas.
Perbedaan ciri morfologi keduanya terlihat pada ukuran, bentuk mulut,
warna tubuh, dan kumis. Pada lele dumbo, ukuran tubuh dan bentuk relatif lebih

6

besar dari pada lele lokal. Lele dumbo memiliki warna tubuh yang akan berubah
menjadi pucat saat terkena matahari dan menjadi loreng seperti mozaik hitam
putih jika terkejut atau kaget, sedangkan pada lele lokal warna tubuh bersifat
permanen. Selain itu, disekitar mulutnya lele dumbo memiliki delapan buah kumis
yang berfungsi sebagai alat peraba saat bergerak dan saat mencari makan,
sedangkan lele lokal hanya memiliki dua buah kumis. Ikan lele dumbo
diklasifikasikan ke dalam filum Chordata, sub filum Vertebrata, kelas Pisces, sub
kelas Teleostei, ordo Ostariophysi, sub Ordo Clariidae, genus Clarias, dan spesies
Clarias gariepinus (Khairuman & Amri 2008).

Gambar 1 Ikan Lele Dumbo (Carias gariepinus)
Komposisi kimia utama ikan lele adalah air dan bagian ikan yang dapat
dimakan (edible portion) berkisar antara 45-50% dari berat badan ikan. Ikan lele
dikenal sebagai ikan yang mempunyai kandungan protein tinggi yaitu 17.7 g/100
gram, dan kadar lemak relatif rendah yaitu 4.8 gram/100 gram. Selain itu ikan lele
mengandung asam amino lisin, sistin dan metionin yang relatif tinggi dibanding
dengan susu dan daging. Kadar mineral yang ada pada ikan lele adalah kalsium,
fosfor, dan kalium. Komposisi zat gizi ikan lele dan tepung ikan lele disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi zat gizi ikan lele dan tepung ikan lele
Zat gizi
Ikan lele
Tepung ikan lele
Protein (%)
17,7
56,04
Lemak (%)
4,8
9,39
Karbohidrat (%)
0,3
16,46
Air (%)
73
8,72
Kalsium
50
6,22
Fosfor
255
4,14
Sumber : ikan lele (FAO l972 dalam Astawan 2008); tepung ikan lele (Herviana 2010).

Minyak ikan lele merupakan hasil ektraksi limbah cair dari proses
penepungan ikan lele pada tahap pra pemasakan. Minyak ikan lele sebagian besar
adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan berbagai asam lemak.
Asam lemak terdiri dari tiga tipe yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh
tunggal, dan asam lemak tidak jenuh ganda. Sifat fisik yang jelas dari minyak
adalah tidak larut dalam air, karena adanya asam lemak berantai karbon yang
panjang dan tidak mempunyai gugus polar. Secara alamiah asam lemak jenuh
yang terdapat pada minyak ikan adalah palmitat dan stearat. Bentuk minyak ikan
lele adalah cair dalam suhu ruang karena lebih dari 50% terdiri dari asam lemak

7

tidak jenuh yaitu asam oleat dan linoleat dengan titik cair yang rendah (Ngadiarti
2014). Komposisi dan jenis asam lemak pada ikan lele disajikan pada Tabel 2 dan
3.
Tabel 2 Perbandingan kadar asam lemak pada ikan lele
Spesies
Jenis Asam Lemak (%)
Asam Lemak ω-3
Asam Lemak ω-6
Lele liar
27.64
12.13
Lele Budidaya
10.22
15.85
Sumber: Estiasih (2009).

Tabel 3 Kadar asam lemak pada ikan lele
Asam lemak
C 14 : 0 (asam miristik)
C 16 : 0 (asam palmitat)
C 16 : 1 (palmitoleat)
C 18 : 0 (asam stearat)
C 18 : 1 n-9 (asam oleat)
C 18 : 2 n-6 (asam linoleat /LA)
C 18 : 3 n-3 (asam
linolenat/LNA)C 20 : 1 n-9
C 20 : 1 n-9 (asam gondoriat)
C 20 : 5 n-3 (EPA)
C 22 : n-3 (DHA)

Komposisi g/100g metil ester
Minyak sebelum
Minyak setelah
dimurnikan
dimurnikan
1,42
1,38
16,4
15,97
2,82
2,76
4,22
4,24
22,65
22,46
17,79
17,71
1,21
0,85
0,57
3,51

1,09
0,83
0,43
2,55

Sumber: Srimiati (2011).

Ikan lele mengandung asam asam oleat 22,46%, asam linoleat 17,7%. Ikan
hasil budidaya air tawar mengandung asam lemak tidak jenuh relatif tinggi. Selain
itu minyak ikan lele mempunyai kandungan asam linoleat relatif tinggi dibanding
dengan kadar asam linolenat. Banyak faktor yang mempengaruhi komponen asam
lemak minyak ikan diantaranya pakan yang dikonsumsi, proses asal minyaknya,
umur simpan, jenis atau spesies, letak geografis, dan musim pada saat ikan
tersebut dipelihara/dipanen.
Hasil studi Harris et al. (1990) tentang dosis pemberian minyak ikan pada
pasien hipergliseridemia menyatakan bahwa pemberian dengan dengan dosis 15
ml, 25 ml dan 40 ml signifikan menurunkan plasma kolesterol dan trigliserida.
Konsentrasi LDL kolesterol meningkat pada dua dosis tertinggi. Dosis terendah
adalah dosis paling hipolipidemik per gram. Menurut Brown AJ et al. (1990)
beberapa studi tentang minyak ikan menyatakan bahwa konsumsi ≥15 gram/hari
terbukti menurunkan plasma triasilgliserol (TAG) dan kolesterol darah. Menurut
kejadian epidemiologi, konsumsi ikan masih rendah di kalangan masyarakat.
Untuk itu, memerlukan penelitian-penelitian yang mencoba membuktikan dengan
dosis yang lebih rendah berkisar 10-15 gram/hari atau

Dokumen yang terkait

THE STUDY OF BIOFLOC EFFECTIVENESS AS FEED ON TILAPIA (Oreochromis niloticus) AND SANGKURIANG CATFISH (Clarias gariepinus)

7 28 62

The role of low dose nicotine on the profile of blood glucose and insulin, and alteration of pancreas and liver tissues of obese cynomolgus monkey (Macaca fascicularis)

0 4 90

Effect of Probiotic Enterococcus faecillm 18-27526 and Catfish (Clarias gariepinus) oil in Functional Biscuit Enriched with Catfish Flour and Sweet Potato (Ipomea hatatas) Flour on Fecal Microbiota of Aged Female Macaca fasciclllaris

0 2 15

Dietary Soy Flour and Soy Protein Isolate Affect Reproduction Profile of F0 and F1 Male and Female Rats

0 5 364

Characteristics of High Protein Catfish (Clarias gariepinus) Biscuit with Cream Probiotic Enterococcus faecium 15-27526 in Different Types of Packaging and Storage Temperature

0 6 13

The Effect of Feeding Diet Containing Functional Biscuit Enriched with Catfish (Clarias gariepinus), Sweet Potatoes (Ipomoea sp.) Flours and ProbioticEnterococcus faecium IS-27526 Cream on the Profile of Fecal Microbiota of Female Aged Sprague Dawley Rats

1 17 65

Crude Palm Oil Consumption Was Accepted and Improved Lipid Profile and Reduced C Reactive Protein Content in Plasma of Childbearing Age Women In Sub District Dramaga Bogor

0 4 155

Dietary Soy Flour and Soy Protein Isolate Affect Reproduction Profile of F0 and F1 Male and Female Rats

7 30 189

PENGARUH LAMA PENGASAPAN DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP SOSIS FERMENTASI IKAN LELE (Clarias gariepinus) The Effect of Smoking Time and Fermentation on The Fermented Sausage Catfish (Clarias gariepinus) Quality

0 0 10

Effect of Sapindus rarak powder as feed additive on performance and lipid profile of broiler chicken infected by Eimeria tenella

0 0 9