Sejarah masuknya Xiangqi di kota Medan

BAB IV GAMBARAN UMUM

Pada bab empat ini, penulis membahas tentang sejarah masuknya xiangqi di kota Medan, perkembangan xiangqi, bentuk xiangqi, dan cara bermain xiangqi.

4.1 Sejarah masuknya Xiangqi di kota Medan

Xiangqi ataupun sering disebut juga dengan catur gajah adalah salah satu jenis permainan tradisional berasal dari Tiongkok yang sudah menjadi salah satu cabang olahraga dan tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui orang Tionghoa yang pergi merantau. Sejarah munculnya permainan xiangqi ini sudah tidak bisa ditelusuri lagi, dan usianya pun diperkirakan sudah ribuan tahun. Mungkin sama tuanya dengan sejarah Tiongkok yang dihiasi dengan banyak pertempuran. Melihat aturan permainannya, xiangqi ini terlihat sangat erat kaitannya dengan strategi militer di zaman Tiongkok kuno, sehingga konsep permainan xiangqi adalah konsep peperangan dimana pada permainan ini menceritakan 2 kerajaan yang sedang berperang. Arti dari kata Xiang(象)adalah gajah sedangkan arti kata dari Qi(棋) adalah catur. Xiangqi dapat juga diartikan catur gajah, karena di dalam xiangqi tersebut terdapat bidak gajah. Xiangqi dapat juga dikatakan dengan catur china karena catur ini berasal dari China. Akan tetapi, permainan ini lebih dikenal dengan xiangqi. Universitas Sumatera Utara Mempelajari xiangqi sebenarnya tidak hanya sebatas pada hal-hal yang berhubungan dengan melibatkan pikiran tetapi melalui permainan ini juga bisa bagaimana mengasah otak. Xiangqi ini tidak hanya sebatas permainan akan tetapi juga menjadi salah satu cabang olahraga asah otak yang melibatkan pikiran untuk menyelesaikan permainan ini, yaitu bagaimana cara menjatuhkan lawan dan akhirnya memenangkan permainan ini. Di Indonesia, xiangqi masih belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Ini terlihat dari yang memainkan xiangqi hanya di dominasi oleh orang-orang tua dari golongan tertentu khususnya para orang tua etnis Tionghoa. Di mana ada komunitas Tionghoa, di situ pasti ada yang bermain xiangqi. Permainan ini sempat terhenti pada zaman orde baru. Awalnya, xiangqi diakui karena memiliki diagram atau kotak permainan yang sudah diubah, buah catur diubah dan tak ada karakter China di atas buah catur. Hal ini berlangsung selama 20 tahun, yaitu pada tahun 1979 hingga zaman reformasi pada tahun 1998. Pada tahun 1999 xiangqi kembali menggunakan papan dan buah catur yang seharusnya. Di Indonesia, tidak ada data resmi yang mencatat sejak kapan xiangqi mulai masuk dan berkembang, tetapi sejak puluhan tahun silam telah di mainkan oleh para orang tua dari berbagai kota besar maupun kecil di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Jambi dan masih banyak lagi daerah lain. Sejarah xiangqi di Indonesia bermula pada 27 Juli 1979, yaitu pertama kali berdirinya organisasi xiangqi nasional didirikan dengan sembilan pendiri, yaitu: dengan 1 ketua umum dan beberapa anggota,yaitu: Jll Taulu sebagai ketua umum, Wong Yen Tjin Abraham Wijaya, H.P.Hutabarat, Tan Tay Chen Tanama Universitas Sumatera Utara Muliady, Lie Liang Wang, Frans Erasmus Lala, Wong Yen Tjong, Lim Fo On, dan The Peng. Pada awalnya organisasi xiangqi terbentuk dengan nama Ikatan Shiang Chi Indonesia ISCI, kemudian setelah itu diubah menjadi Persatuan Catur Gajah Indonesia PERCAGI. Organisasi ini mendapat dukungan dari Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia PB.PERCASI, Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI dan pada saat itu juga didukung oleh ketua umum KONI DKI.Jakarta. Pada September 1979, PERCAGI mengadakan program pertama yaitu menyelenggarakan acara perkenalan permainan xiangqi melalui suatu “Demonstrasi Xiangqi” di Gedung Olahraga Taman Hiburan Lokasari, yang saat itu dihadiri oleh ketua harian PB.PERCASI dan ketua umum KONI DKI Jakarta. Melihat eksistensinya organisasi olahraga xiangqi alias Persatuan Catur Gajah Indonesia PERCAGI, adanya saran dari pengurus KONI DKI Jakarta, yaitu melakukan kerjasama dengan PB.PERCASI, agar mendapatkan fasilitas pembentukan organisasi xiangqi di daerah-daerah. Pada tahun 1982, organisasi xiangqi nasional bisa diterima beraffiliasi dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia PERCASI, dengan unit status sebagai Percasi Unit Catur Gajah. Pada tahun 1982, selain diterima menjadi anggota Persatuan Catur Seluruh Indonesia PERCASI, Percasi Unit Catur Gajah juga diterima menjadi anggota International Xiangqi Federation IXF, anggota World Xiangqi Federation WXF serta juga menjadi anggota Asian Xiangqi Federation AXF. Oleh karena itu, permainan xiangqiterikat kepada aturan internasional antara lain mengikuti pertandingan-pertandingan xiangqiinternational dan rapatkongres. Melihat Universitas Sumatera Utara keberadaan dari organisasi itu, pada tahun 1983 pengurus pusat PERCASI Unit Catur Gajah mengadakan kejuaraan nasional catur gajah yang pertama di Hotel Metropol jln. Pintu Besar Selatan. Pada tahun 1983 sampai sekarang, Indonesia telah mengikuti pertandingan dalam maupun pertandinganluar negeri, mengadakan pertandingan, serta rapatkongres badan-badan Xiangqi International. Misalnya saja pada tahun 1983, pengurus pusat PERCASI Unit Catur Gajah mengadakan kejuaraan nasional catur gajah yang pertama di Hotel Metropol jln. Pintu Besar Selatan, dan pada tahun 1996, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Kejuaraan Xiangqi Asia, di Hotel Central Jakarta Pusat. Pada tahun 1999, nama unit organisasi yang semula PERCASI Unit Catur Gajah dirubah menjadi PERCASI Unit Xiangqi. Pada 18 Agustus 2000 melalui suatu Musyawarah Nasional MUNAS, dideklarasikan nama baru organisasi xiangqi, yaitu Persatuan Xiangqi Indonesia PEXI dengan Ketua Umum, Tedy Jusuf 2000 sd 2004. Pada tahun 2002 PEXI menyelenggarakan kejuaraan nasional xiangqi yang ke-3 dan sekaligus mengadakan rapat kerja nasional PEXI ke-2 di Jakarta dan sudah berhasil mengkonsolidasikan kepungurusan di 7 daerah. Pada tahun selanjutnya, yaitu pada tahun 2003 PEXI kembali mengadakan kejuaraan nasional yang ke-4 serta mengadakan rapat kerja nasional ke-3. Pada tahun 2005 menjelang berlangsungnya kejuaraan nasional ke VI, PEXI mengadakan Musyawarah Nasional MUNAS ke-2 sekaligus mengadakan pemilihan ketua umum PEXI, dan terpilihnya Bunyanto Eka Cendana untuk periode 20052009. Universitas Sumatera Utara PEXI juga berhasil mengkonsolidasikan 12 pengurus daerah tingkat Provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan Barat, serta 3 Pengurus daerah Pengda persiapan yaitu Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Pada tahun 2009, Persatuan Xiangqi Indonesia PEXI mengadakan musyawarah nasional ke-3 sekaligus mengadakan pemilihan ketua umum PEXI untuk periode 2009-2013 dan terpilih Tahir Ferdian. Dan akan dibantu oleh enam orang tim yang nantinya akan melengkapi susunan pengurus inti yaitu; Bunyanto Eka Cendana, Anton Gozelie, Jansen Ibrahim, Kiman Toha, Kelvin Siauw dan Frans Erasmus Lala, SH,WNX. Pembukaan Musyawarah Nasional ke-III ini dilaksanakan oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Pusat, Arsyad Achmadin yang pada saat itu mewakili Ketua Umum, Rita Subowo. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengurus PEXI periode 2009-2013, antara lain adalah mengikuti kejuaraan xiangqi dunia pada tahun 2009 di Tiongkok, mengikuti kejuaraan xiangqi Asia di Penang, serta keikutsertaannya pada Asian Indoor Games tahun 2009 di Vietnam. Selain megikuti pertandingan di luar negeri, adapun kegiatan yang dilakukan di dalam negeri yaitu di Jakarta yang mengadakan kejuaraan Xiangqi Perorangan Terbuka DKI, yang memperebutkan ”Piala PEXI Jaya” ke IX Thn 2009. Universitas Sumatera Utara Salah satu kegiatan PEXI adalah mengikuti Kejuaraan Dunia Xiangqi ke- XI 2009 yang diselenggarakan di Xin Tai provinsi Shandong, Tiongkok. Ketua Umum, Tahir Ferdian dan Sekretaris Umum, Frans Erasmus Lala, SH serta rombongan atlit yang ikut ke Xin Tai, melaporkan keberhasilannya kepada Ketua Umum, Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI yaitu Rita Subowa. Pihak PEXI mengatakan salah satu atlit yang dibawa untuk mengikuti pertandingan ini yaitu Iwan Setiawan telah memenangkan pertandingan xiangqi tingkat dunia atau World Xiangqi Champion WXC. Dalam pertemuan tersebut pihak KONI merasa senang mendengarkan laporan yang disampaikan oleh Frans E.Lala,SH, di mana PB.PEXI telah mempunyai seorang atlit kaliber perorangan putra Non- ChineseVietnamese, bertaraf juara dunia. Melihat kenyataan itu, pihak KONI yang pada saat itu diwakilkan oleh wakil ketua II Sri Sudono Sumarto menampung dengan sesungguhnya laporan dari pihak PEXI, dan mengatakan persyaratan untuk menjadi anggota KONI seutuhnya supaya administrasinya diselesaikan dengan baik. Dan bahkan pihak KONI Pusat menunggunya dengan senang hati, sebab PEXI sudah berbuat yang terbaik untuk Indonesia. Awal masuknya xiangqi di kota Medan juga tidak memiliki catatan yang akurat, xiangqi masuk bersama juga dengan kedatangan masyarakat etnis Tionghoa ke kota Medan. Permainan xiangqi ini pada tahun 1960-an di kota Medan sudah mulai mengadakan pertandingan xiangqi, baik itu tingkat daerah maupun pertandingan nasional dan juga memenangkan pertandingan tersebut yaitu tepatnya pada tahun 1962 dan juga pada tahun 1965. Ini adalah awal dari cerita bagaimana xiangqi sudah mulai dipertandingkan dan Medan sudah mulai Universitas Sumatera Utara mengikuti pertandingan-pertandingan baik itu pertandingan tingkat daerah maupun tingkat nasional. Akan tetapi, xiangqi mengalami kemunduran artinya permainan xiangqi ini tidak lagi dimainkan secara terbuka dan tidak adanya lagi pertandingan. Bidak yang digunakan tidak sesuai dengan yang seharusnya, artinya bidak yang digunakan tidak menggunakan aksara Mandarin tetapi menggunakan ukiran-ukiran yang berbentuk sesuai karakter. Hal ini berlangsung selama 20 tahun, yaitu pada tahun 1979 hingga zaman reformasi pada tahun 1998. Pada tahun 1999 xiangqi kembali menggunakan papan dan buah catur yang seharusnya. Kejadian seperti ini terjadi di seluruh Indonesia, termasuk di Medan. Selama beberapa tahun berhenti memainkan xiangqi, hingga akhirnya pada tahun 2001 terbentuklah Persatuan Xiangqi Indonesia Sumatera Utara PEXI Sumut. PEXI Sumut ini berdiri tepatnya pada 01 September 2001 yang pertama kali diketuai oleh Li Yan Fang. Saat ini PEXI Sumut diketuai oleh James Tantono yang sudah menjabat selama 2 periode. PEXI Sumut ini dapat dikatakan memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan xiangqi khususnya di kota Medan. Pada tahun 2001 xiangqi mulai kembali aktif artinya xiangqi sudah mulai dimainkan kembali seperti semula dengan menggunakan bidak yang seharusnya yaitu menggunakan bidak yang diatas bidak tersebut menggunakan aksara Mandarin. Xiangqi juga sudah mulai dipertandingkan secara terbuka baik itu pertandingan tingkat daerah maupun nasional. Pada tahun 2001 Medan pertama kali mengadakan pertandingan xiangqi tingkat daerah yang dilaksanakan di salah satu klub xiangqi kota Medan yaitu Yayasan Sad Putra Persada YSPP, pertandingan ini didukung penuh oleh PEXI Sumut. PEXI Sumut juga tidak henti- Universitas Sumatera Utara hentinya ikut mempromosikan xiangqi ini kepada masyarakat luas khusunya di kota Medan agar permainan ini peminatnya semakin banyak dan agar permainan ini tidak mudah dilupakan.

4.2 Perkembangan Xiangqi di kota Medan

Dokumen yang terkait

Deskripsi Makna Simbol Diagram Ba Gua Pada Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 八卦在棉兰华裔社区的功用 (Bāguà Zài Mián Lán Huáyi Shèqū De Gōngyòng )

0 82 165

Fungsi Dan Makna Arak Putih Dalam Budaya Masyarakat Tionghoa Di Medan 中国白酒文化对棉兰华裔的作用、意义分析 (Zhōngguó Báijiǔ Wénhuà Duì Mián Lán Huáyì De Zuòyòng, Yìyì Fēnxī)

4 145 90

Keberadaan Dan Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 印尼棉兰华人中国象棋存在与功能(Yìnní Mián Lán Huárén Zhōngguó Xiàngqí Cúnzài Yǔ Gōngnéng)

0 2 14

Keberadaan Dan Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 印尼棉兰华人中国象棋存在与功能(Yìnní Mián Lán Huárén Zhōngguó Xiàngqí Cúnzài Yǔ Gōngnéng)

0 2 2

Keberadaan Dan Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 印尼棉兰华人中国象棋存在与功能(Yìnní Mián Lán Huárén Zhōngguó Xiàngqí Cúnzài Yǔ Gōngnéng)

0 2 44

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 1 14

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 0 1

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 0 7

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 0 9

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 2 3