xxv d. Faktor manusia, terdiri atas faktor : tingkat upah pekerja, kepuasan kerja, insentif,
pembagian keuntungan, hubungan kerja antara mandor dan pekerja, hubungan antar sejawat, kemangkiran Wulfram I. Ervianto, 2004 : 220-221.
Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain : a. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, pengalaman kerja, untuk
menunjukkan apa yang telah dilakukan diwaktu lalu. b. Bakat dan minat aptitude and interest, untuk memperkirakan minat dan
kemampuan. c. Sikap dan kebutuhan attitudes and needs, memperkirakan rasa tanggung jawab dan
rasa kewenangan seseorang. d. Kemampuan analitis dan manipulatif, untuk memperkirakan kemampuan pemikiran
dan penganalisaan. e. Ketrampilan teknis, untuk memperkirakan kemampuan dalam pelaksanaan aspek-
aspek teknis pekerjaan. f. Kesehatan, tenaga, dan stamina, untuk mengetahui kemampuan fisik dalam
melaksanakan pekerjaan T. Hani Handoko dalam penelitian Khonia Agusrini, 2008 : 12.
Berdasarkan beberapa teori di atas maka, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dalam penelitian ini adalah :
1. Umur
2. Pengalaman Kerja
3. Tingkat Pendidikan
4. Kesesuaian Upah
5. Jumlah Tanggungan Keluarga
6. Kesehatan Pekerja
7. Hubungan antar Pekerja
8. Manajerial
9. Komposisi Kelompok Kerja.
2.2.5 Tenaga Kerja
xxvi Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia mempunyai pengertian sebagai berikut :
1. Manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi disebut juga personil, pekerja, atau karyawan
2. Potensi manusiawi
sebagai penggerak
organisasi dalam
mewujudkan keberadaannya.
3. Potensi yang berfungsi sebagai modal non materialnon finansial di dalam organisasi, untuk mewujudkan keberadaan organisasi.
Banyaknya latar belakang yang berbeda dari para tenaga kerja, menimbulkan keragaman tenaga kerja. Di Indonesia, yang agak menonojol adalah perbedaan
berdasarkan jenis kelamin dan usia Hadari Nawawi dalam penelitian Khonia Agusrini, 2008 : 13.
Tenaga kerja proyek konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu proyek yang ditugaskan untuk menjalankan suatu kegiatan dalam proyek konstruksi. Tenaga
kerja dalam industri konstruksi adalah faktor yang sangat penting guna kelancaran dan keberhasilan proyek, khususnya produktivitas proyek tersebut. Tenaga kerja dimasa
yang akan datang haruslah benar-benar tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan keahlian dibidangnya meskipun sebagai tukang.
Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan tenaga kerja demi kelangsungan pelaksanaan proyek konstruksi adalah produktivitas tenaga kerja dan kesiapan akan
penyediaan tenaga kerja dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain sesuai dengan waktu dan jadwal pelaksanaan kegiatan itu dilakukan Iman Soeharto, 1995.
2.2.6 Produktivitas Tenaga Kerja
Kondisi ekonomi berpengaruh terhadap perkembangan jasa konstruksi apabila terjadi kondisi ekonomi yang memburuk, maka biaya konstruksi akan cenderung meningkat
dan menjadi tidak sepadan lagi dengan harapan atau perencanaan awal yang berkaitan dengan investasi dan keuntungan. Terlebih mengakibatkan kuantitas dan kualitas dari
aktivitas pekerjaan akan mengendor. Dengan demikian yang harus ditekankan adalah produktivitasnya. Maka dari itu permasalahan yang sering muncul dalam dunia
konstruksi adalah masalah produktivitas, terutama produktivitas tenaga kerja. Untuk penanganan masalah yang berkaitan dengan produktivitas hendaknya mengarah pada
xxvii kemampuan dan kualitas sumber daya manusia terutama para pengelolanya Istimawan
Dipohusodo, 1995. Mengingat bahwa pada umumnya proyek berlangsung pada kondisi yang berbeda-beda
maka dalam merencanakan tenaga kerja hendaknya dilengkapi dengan analisis produktivitas dan indikasi variabel yang mempengaruhi. Variabel atau faktor ini
misalnya disebabkan oleh lokasi geografis, iklim, ketrampilan, pengalaman maupun peraturan-peraturan yang berlaku. Produktivitas tenaga kerja dari sudut manajemen
sumber daya manusia, diartikan sebagai ukuran tingkat kemampuan pekerja secara individual dalam menghargai hasil kerjanya dan keikutsertaannya dalam menghasilkan
barang atau jasa, sebagai produk organisasi atau perusahaan. Produktivitas tersebut dilihat dari kuantitas dan kualitas hasil, yang dapat menghasilkan keuntungan karena
mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen atau masyarakat Hadari Nawawi dalam penelitian Nur Khasanah, 2008 : 9.
1.9. Analisis Statistik