Gambar 2.24 grafik efektifitas untuk aliran berlawanan [15]
2.9 Metanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH
3
OH. Metanol merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer metanol berbentuk
cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas berbau lebih ringan daripada etanol. metanol
digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol dalam jumlah kecil di udara. Setelah
beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk karbon
dioksida dan air adalah sebagai berikut:
2 CH
3
OH + 3 O
2
→ 2 CO
2
+ 4 H
2
O Titik didih dari metanol adalah 64.7
o
C . Api dari metanol biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada dekat metanol
yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.Karena
Universitas Sumatera Utara
sifatnya yang beracun, metanol sering digunakan sebagai bahan additif bagi pembuatan alkohol untuk penggunaan industri; Penambahan racun ini akan
menghindarkan industri dari pajak yang dapat dikenakan karena etanol merupakan bahan utama untuk minuman keras minuman beralkohol. Metanol
kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan melului proses multi
tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen dan
karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol. Tahap pembentukannya adalah endotermik dan
tahap sintesisnya adalah eksotermik.
2.10 Persamaan Yang Digunakan Dalam Perhitungan
Sebelum menggunakan persamaan – persamaan di bawah, dimisalkan terlebih dahulu T
ho
dan T
co
. Setelah itu, sifat – sifat termofisik kedua fluida pada suhu – suhu tersebut dicari untuk dapat melengkapi penggunaan persamaan –
persamaan di bawah. Aliran pada laluan pipa dalam
Q = A.V Re =
Re
h
= ṁ
h
= ρ
f = Aliran Laminar
f = 0,790 ln Re – 1,64
-2
Aliran Turbulen Nu =
h
i
= Aliran pada pipa cangkang luar
Q = A.V
Universitas Sumatera Utara
Re
c
= ṁ
c
= ρ Q
Nu = h
o
= R
f,i
= 0,0002 m
2
°CW R
f,o
= 0,0001 m
2
°CW A
i
= D
i
L A
o
= D
o
L k
pipa
= 410 Wm.K Pipa Tembaga
= + +
C
h
= ṁ
h
c
p,h
C
c
= ṁ
c
c
p,c
- Jika Ch Cc maka Ch menjadi Cmin dan jika
- Jika Cc Ch maka Cc menjadi Cmin
= = C
NTU = NTU
1
=
ε
=
2 x
ε = C
h
T
h,i
– T
h,o
= C
c
T
c,o
– T
c,i
Setelah diperoleh T
h,o
dan T
c,o
dilanjutkan kembali ke iterasi berikutnya hingga T
h,o
dan T
c,o
yang diandaikan mendekati atau sama dengan inputT
h,o
dan T
c,o
sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang