Perhitungan Modulus Elastisitas Berdasarkan Pengujian

Gambar 4.1 Grafik Kuat Lentur balok kayu tanpa sambungan dan sambungan tegak. Dari Gambar 4.1. Kemudian dianalisa berapa persen besar perubahan kekuatan yang terjadi antara balok tanpa sambungan dan ketiga jenis sambungan tegak butt joint. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Perubahan Kuat Letur balok kayu tanpa sambungan dan sambungan Tegak. No Kode Sampel Kekuatan Lentur Rata-rata kgcm 2 Perubahan kuat Lentur 1 BTS 720,196 2 BJ 1 125,15 82,62 3 BJ 2 250,80 65,18 4 BJ 3 274,43 61,89

4.1.5 Perhitungan Data Pengujian Modulus Elastisitas

4.1.5.1 Perhitungan Modulus Elastisitas Berdasarkan Pengujian

BTS BJ 1 BJ 2 BJ 3 720,20 122,15 250,80 274,43 100 200 300 400 500 600 700 800 K ua t L en tur kg cm 2 Benda Uji Grafik Perubahan Kuat Lentur Balok Tanpa Sambungan dan sambungan Butt Joint menggunakan pryda claw nailplate dan penol epoxy Berdasarkan hasil pengujian di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, maka didapat data-data berupa beban bertahap dan defleksilendutan yang diderita oleh balok kayu kruing. Dengan data tersebut dan dengan data-data lain dapat dihitung nilai modulus elastisitas dari balok kayu kruing tersebut. Perhitungan modulus elastisitas kayu kruing menggunakan Persamaan 2.12, di bawah ini contoh perhitungan modulus elastisitas Balok Tanpa Sambungan. Diketahui data : l panjang balok = 221,40 cm h tinggi balok = 9,80 cm b lebar balok = 5,80 cm L s jarak tumpuan = 200,00 cm y ordinat titik berat = 4,90 cm a jarak P ke tumpuan = 66.67 cm q berat sendiri = 0,0623 kgcm I t Momen inersia = 3 80 , 11 80 , 5 12 1 x x = 454,9095 cm 4 Untuk menghitung nilai modulus elastisitas digunakan beban proposional dan lendutan proposional. Modulus Elastisitas E     t s s t I qL a L I a p 384 5 4 3 24 . 2 4 2 2          kgcm2 4245 , 4 9095 , 454 384 200 0623 , 5 67 , 66 4 200 3 4245 , 4 9095 , 454 24 67 , 66 2 1350 4 2 2 x x x x x x x x x x    2 95874,6814 cm kg  Selanjutnya untuk data perhitungan modulus elastisitas kayu kruing tercantum pada Tabel 4.7 sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Modulus Elastisitas Kayu Kruing. No Kode Sampel h b Ls q P δ prop. E E Prop. rata-rata cm cm cm kgcm kg mm kgcm² kgcm² 1 BTS-1 9,80 5,80 200 0,062 1350 4,42 95874,681 130715,545 2 BTS-2 10,00 5,80 200 0,070 1800 3,85 138047,674 3 BTS-3 9,50 5,60 200 0,062 1500 3,38 158224,279 4 BJ 1-1 9,60 5,70 200 0,063 100 0,26 142421,784 94042,248 5 BJ 1-2 9,40 5,70 200 0,061 200 1,20 62879,788 6 BJ 1-3 9,50 5,40 200 0,058 200 1,00 76825,173 7 BJ 2-1 9,30 5,70 200 0,068 350 1,17 114062,266 109958,890 8 BJ 2-2 10,00 5,50 200 0,061 400 1,18 107812,878 9 BJ 2-3 10,00 5,80 200 0,067 400 1,11 108001,526 10 BJ 3-1 9,90 6,00 200 0,064 400 1,01 118505,660 113913,903 11 BJ 3-2 9,50 5,60 200 0,061 400 1,23 118211,291 12 BJ 3-3 9,40 5,70 200 0,058 400 1,40 105024,760 Untuk mencari beban Proporsional maupun lendutan proporsional dapat menggunakan grafik hubungan beban dan lendutan kemudian dibuat garis linear, sehingga beban dan lendutan proposional dapat dibaca. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Grafik Hubungan Beban dan Lendutan Proporsional pada Balok Tanpa Sambungan 1. Tabel 4.8 Data pembacaan beban dan lendutan balok tanpa sambungan sampel1. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 16000 17000 18000 19000 20000 21000 22000 20 40 60 80 100 120 140 160 180 B eba n N Lendutan mm Grafik Hubungan Beban dan Lendutan Balok Tanpa Sambungan 1 Rata Defleksi NO Beban Lendutan mm Keterangan Dial kiri mm Dial Kanan mm Rata Defleksi mm kg N 1 2 50 500 0,65 0,72 0,685 3 100 1000 1,31 1,66 1,485 4 150 1500 2,18 2,90 2,540 5 200 2000 3,83 4,74 4,285 6 250 2500 4,37 5,44 4,905 7 300 3000 5,05 6,34 5,695 8 350 3500 6,07 7,71 6,890 9 400 4000 6,94 8,74 7,840 10 450 4500 10,48 11,25 10,865 11 500 5000 12, 04 12,97 12,505 12 550 5500 13,16 14,30 13,730 13 600 6000 14,52 15,91 15,215 14 650 6500 15,82 17,43 16,625 15 700 7000 17,20 19,04 18,120 16 750 7500 19,63 21,79 20,710 17 800 8000 20,95 23,28 22,115 18 850 8500 22,47 24,97 23,720 19 900 9000 23,92 26,42 25,170 20 950 9500 26,16 28,76 27,460 21 1000 10000 27,44 30,28 28,860 22 1050 10500 29,44 32,28 30,860 23 1100 11000 31,80 35,07 33,435 24 1150 11500 33,06 36,54 34,800 25 1200 12000 34,56 38,24 36,400 26 1250 12500 36,65 40,58 38,615 Batas Proporsional 27 1300 13000 39,51 43,81 41,660 28 1350 13500 42,03 46,46 44,245 29 1400 14000 45,02 49,84 47,430 30 1450 14500 47,62 52,79 50,205 Setelah menghitung Modulus Elastisitas rata-rata dari masing-masing benda uji, kemudian dibuat grafik perubahan Modulus Elastisitas. Grafik perubahan Modulus Elastisitas digunakan untuk melihat perbedaan perubahan Modulus Elastisitas yang terjadi antara Balok Tanpa Sambungan dengan ketiga jenis sambungan tegak butt joint. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Grafik Modulus Elastisitas balok kayu tanpa sambungan dan Sambungan Tegak butt joint. Dari Gambar 4.3. Kemudian dianalisa berapa persen besar perubahan kekuatan yang terjadi antara Balok Tanpa Sambungan dan ketiga jenis Sambungan tegak butt joint. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Perubahan Modulus Elastisitas balok kayu tanpa sambungan dan sambungan Tegak butt joint. No Kode Sampel Modulus Elastisitas Rata-rata kgcm 2 Perubahan Modulus Elastisitas 1 BTS 130715,54 2 BJ 1 94042,25 28,05 3 BJ 2 109958,89 15,88 4 BJ 3 113913,90 12,85

4.1.4.2 Perhitungan Modulus Elastisitas dengan Rumus Estimasi Kuat Acuan