26 proses penyelesaian perkara pidana, akan tetapi antara keduanya ada
perbedaan yang fundamental dalam mengungkapkan nilai-nilai kebenaran yaitu bila “
adversary model
” berpendapat bahwa kebenaran itu hanya dapat diperoleh melalui atau diungkapkan dengan memberikan
kesempatan kepada masing-masing pihak tertuduh dan penuntut umum untuk mengajukan argumentasi dan bukti.
Maka “
non adversary model
” berpendapat bahwa kebenaran suatu tindak pidana hanya dapat diperoleh atau diungkapkan melalui
suatu penyidikan oleh pihak pengadilan yang tidak memihak. Sistem pembuktian “
adversary model
” ditujukan untuk mengurangi kemungkinan dituntutnya seseorang yang nyata-nyata tidak
bersalah, sekalipun mengandung resiko orang yang bersalah dapat terhindar dari penjatuhan hukuman, sebaliknya sistem “
non adversary model
” lebih cenderung ditujukan untuk mencapai kebenaran materiil dari suatu perkara pidana.
Adapun asas-asas penting yang terdapat dalam hukum acara pidana yaitu :
a. Peradilan Cepat, Sederhana dan Biaya Ringan
Pencantuman adagium peradilan cepat
contante justice, speedy trial
didalam KUHAP cukup banyak yang diwujudkan dengan istilah
“ segera “
itu. Asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan yang dianut dalam KUHAP sebenarnya merupakan
penjabaran daripada Undang-Undang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. Dimana peradilan cepat terutama untuk menghindarkan
penahanan yang lama sebelum ada putusan hakim merupakan bagian dari hak asasi manusia.
Penjelasan umum yang dijabarkan dalam Pasal-Pasal KUHAP, antara lain sebagai berikut :
1 Pasal 24 ayat 4, 25 ayat 4, 26 ayat 4, 27 ayat 4 dan 28 ayat
4. Umumnya pada Pasal-Pasal ini dimuat ketentuan bahwa jika
27 telah lewat waktu penahananan seperti tercantum dalam ayat
sebelumnya, maka penyidik, penuntut umum, dan hakim harus sudah mengeluarkan tersangka ata terdakwa dari tahanan demi
hukum. Dengan sendirinya hal ini mendorong penyidik, penuntut umum, dan hakim untuk mempercepat penyelesaian perkara
tersebut. 2
Pasal 50 mengatur tentang hak-hak tersangka dan terdakwa untuk
segera
diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa, yang disangkakan kepadanya pada waktu
dimulai pemeriksaan ayat 1,
segera
perkaranya diajukan ke pengadilan oleh penuntut umum ayat 2,
segera
diadili oleh pengadilan ayat 3.
3 Pasal 107 ayat 3 mengatakan bahwa dalam hal tindak pidana
selesai disidik oleh penyidik tersebut pada Pasal 6 ayat 1 huruf b,
segera
menyerahkan hasil penyidikannya kepada penuntut umum. 4
Pasal 110 dan Pasal 138 mengatur tentang hubungan penuntut umum dan penyidik yang semuanya disertai dengan kata
segera.
5 Pasal 140 ayat 1 dikatakan “ dalam hal penuntut umum
berpendapat bahwa hasil penyidikan dapat dilakukan penuntutan, ia dalam waktu
secepatnya
membuat surat dakwaan.
b. Asas Praduga Tak Bersalah
Presumption of Innocence
Asas ini tercantum dalam penjelasa umum butir 3 c KUHAP yang berbunyi : “ Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan,
dituntut, dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang
menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap “.
28
c. Asas Oportunitas