Macam Sistem Pembiayaan Landasan Teori 1. Puskesmas

dalam bentuk pemesanan jasa penerbangan, hotel, pertunjukan. Vargo dan Lusch dalam Tjiptono,2005; 27 menyatakan bahwa jasa bisa disimpan dalam sistem, gedung, mesin, pengetahuan, dan sumber daya manusia..

4. Macam Sistem Pembiayaan

Menurut WHO dan Azwar, cara pembayaran adalah cara pengguna pelayanan kesehatan membayar kepada pelaksana kesehatan di rumah sakit, pusat pelayanan kesehatan atau praktek-praktek swasta. Ada dua cara pembayaran kepada pelaksana pelayan kesehatan yaitu langsung dan melalui asuransi kesehatan Azwar, 1998. Karakteristik dari pelayanan terdiri dari struktur, proses, dan hasil keluaran. Stuktur meliputi personil, peralatan, bangunan, sistem pencatatan, keuangan dan fasilitas. Proses mencakup semua aspek dari kegiatan pelayanan. Keluaran adalah hasil akhir dari pelayanan, salah satunya adalah kepuasan Wright dan Whittington, 1992. Berdasar peraturan pemerintah tahun 1991, peserta Askes untuk mendapat pelayanan kesehatan harus melaksanakan prosedur administrasi yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk pasien non Askes atau pasien umum dapat langsung mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa prosedur administrasi. Pemerintah memberikan tugas kepada PT. Askes Persero melalui Peraturan Pemerintah No.69 tahun 1991 dengan peserta pegawai negeri, pejabat negara, penerima pensiun PNS, penerima pensiun TNIPolri, penerima pensiun pejabat negara, veteran dan perintis kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan pemeliharaan kesehatan. Pegawai Tidak Tetap PTT dokter, dokter gigi dan bidan keanggotaannya berdasar SK Menkes nomor 1540Menkes SXII2002, tentang Penempatan Tenaga Medis melalui Masa Bakti. Anggota keluarga yang menjadi peserta Askes adalah suami atau istri, anak yang sah atau anak angkat dan peserta yang mendapat tunjangan keluarga sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku dengan ketentuan belum mencapai usia 21 tahun, belum menikah, belum berpenghasilan dan masih menjadi tanggungan peserta atau sampai usia 25 tahun bagi yang masih mengikuti pendidikan formal PT Askes, 2002. Kewajiban sebagai peserta Askes : membayar iuran rutin, memberikan data identitas diri secara benar, mentaati semua ketentuan prosedur pelayanan yang berlaku dan menjaga kartu Askes agar tidak rusak atau dimanfaatkan oleh orang lain. Peserta mendapatkan pelayanan kesehatan pada Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK yang bekerjasama dengan PT. Askes Persero yang terdiri : Puskesmas, Dokter Keluarga, Klinik Umum, Balai Pengobatan, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit TNIPolriSwasta, Unit Pelayanan Transfusi Darah UPTD PMI, Apotik, Optikal dan Laboratorium Kesehatan Daerah di seluruh Indonesia PT Askes, 2002. Jenis pelayanan kesehatan yang dijamin bagi peserta : pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas atau Dokter Keluarga, rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan di Rumah Sakit, rawat inap ruang khusus ICU, ICCU, pelayanan gawat darurat, persalianan, transfusi darah, pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat DPHO, tindakan medis operatif, pelayanan cuci darah, cangkok ginjal, ESWL tembak batu ginjal, laboratorium, radiodiagnostik, elektromedik, USG, CT Scan dan MRI. PT Askes, 2002. Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia WHO, 1948, Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 dan Undang-undang Nomor 231992 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga, karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu Depkes RI, 2008. Pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan kesehatan bagi penduduk miskin sejak tahun 1998. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin mulai tahun 2008 dinamakan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas. Sasaran program Jamkesmas tahun 2009 berjumlah 19,1 juta rumah tangga miskin, yang terdiri dari 76,4 juta jiwa atau setara dengan 34 dari seluruh penduduk Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan ketimpangan pelayanan kesehatan yang mendorong peningkatan biaya kesehatan, diantaranya perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran, pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket dan subsidi pemerintah untuk semua lini pelayanan, disamping inflasi di bidang kesehatan yang melebihi sektor lain. Pembiayaan kesehatan dan transportasi menjadi faktor penghambat pelayanan kesehatan masyarakat miskin Depkes RI, 2008. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamkesmas merupakan program pemerintah yang diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan yang menyeluruh bagi penduduk Indonesia, yang saat ini dimulai dari masyarakat miskin. Pada hakekatnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Depkes RI, 2008.

5. Kepuasan Pasien

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor-faktor Pemanfaatan Puskesmas Dengan Trend Kunjungan Rawat Jalan Pasca Pelaksanaan Kebijakan Pembebasan Biaya Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas Helvetia, Pasar Medan, dan Polonia Di Kota Medan Tahun 2006

9 56 141

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KISMANTORO Hubungan Antara Kondisi Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KISMANTORO Hubungan Antara Kondisi Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Loyalitas Nasabah.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Loyalitas Nasabah.

0 0 11

PENGARUH SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN TERHADAP PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MEDIKA MULYA WONOGIRI.

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK SEBELUM TINDAKAN SIRKUMSISI DI BALAI PENGOBATAN ADHIA TUNGGUR SLOGOHIMO WONOGIRI.

0 1 8

Hubungan antara persepsi kualitas pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar (poned) dengan kepuasan pasien di Puskesmas Gajahan JURNAL RISKIANITA

1 2 10

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS MIJEN KOTA SEMARANG

0 0 53

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN

0 0 17