HASIL DAN PEMBAHASAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP AL- HIDAYAH MEDAN T.A 2016/2017.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 langkah –langkah Model pembelajaran Kooperatif 16 Tabel 2.1.2 Sintaks Model pembelajaran NHT 18 Gambar 2.2.1 Grafik 24 Tabel 3.1 Kategori Perolehan Skor Gain Ternormalisasi 31 Tabel 4.1 Data pre-test 31 Tabel 4.2 Data post-test 31 Tabel 4.3 Data perolehan peningkatan hasil belajar 34 Gambar 4.1 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 34 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 42 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 45 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 50 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 55 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 60 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa I LAS I 65 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa II LAS II 68 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa III LAS III 71 Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa IV LAS IV 73 Lampiran 10. Kisi-kisi Pre Test 76 Lampiran 11. Tes Pre Test 77 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Pre Test 78 Lampiran 13. Pedoman Penskoran Pre Test 80 Lampiran 14. Kisi-kisi Post -Test 81 Lampiran 15. Tes Post -Test 83 Lampiran 16. Alternatif Penyelesaian Pos Test 84 Lampiran 17. Pedoman Penskoran Pos Test 87 Lampiran 18. Lembar Validitas Pre-Tes 88 Lampiran 19. Lembar Validitas Post-Test 91 Lampiran 20. Tabulasi Data Nilai Siswa 97 Lampiran 21. Perhitungan rata-rata hasil belajar siswa 99 Lampiran 22. Data peningkatan hasil belajar siswa 100 Lampiran 23. Dokumentasi 103 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memeng seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan zaman dan tegnologi. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat terus menerus dilakukan sebagai antisipasi pembangunan masa depan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik , sehingga mereka mampu menghadapi dan memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya. Di dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, BAB IV Standar Proses, pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa:” proses pendidikan pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, motivasi, dan perkembangan fisik serta fisikologis peserta didik”. Namun pelaksanaan pendidikan saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan harapan.Trianto 2013:5 menyatakan bahwa masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal sekolah dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu belajar untuk belajar. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berikir. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Rochmani anggota DPR RI, Ferdian 2013 Menyatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Hal ini terbukti dari riset yang dilakukan oleh Program for International Student AssesmentPISA yang menyatakan bahwa kemampun anak indonesia pada matematika dan sains masih sangat rendah dan terpuruk di peringkat bawah. Ada penelitian yang menyatakan bahwa nilai matematika siswa kelas VIII indonesia masih kalah dengan negara yang sedang mengalami konflik seperti palestina. Bahkan indonesia menepati urutan 10 besar terendah di dunia. Cara pandang siswa terhadap mata pelelajaran matematika juga mempengaruhi proses belajar mengajar. Matematika masih dijadikan momok berat yang menakutkan dan beban tersendiri dalam melaluinya, ini sesuai dengan pernyataan Abdurrahman 2009:252” Dari berbagai bidang studi yang di ajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit.” Pandangan umum yang masih dianut oleh guru dan masih berlaku sampai sekarang ialah bahwa dalam proses balajar matematika, pengetahuan dialihkan dari guru kepada siswa. Guru masih menerangkan dan siswa mendengarkan, mencatat lalu menghapalnya sehingga tujuan pembelajaran akan cepat selesai. Dalam proses pembelajaran matematika guru umumnya terlalu berkonsentrasi pada latihan menyelesaian soal yang lebih bersifat prosedural dan mekanistis dari pada menanamkan pemahaman. Dalam kegiatan pembelajaran guru biasanya menjelaskan konsep secara informatif, memberikan contoh soal, dan memberikan soal-soal latihan. Furahasekai, 2011 Pembelajaran matematika konvensional bercirikan: chalk-and-talk, siswa fasif, pertanyaan dari siswa jarang muncul , berorientasi pada satu jawaban yang benar, dan aktivtas kelas yang sering di lakukan hanya mencatat atau menyalin. Akibatnya siswa menjadi kurang aktif dan pembelajaran merupakan suatu hal yang membosankan bagi siswa, sehingga dapat menurunkan motivasi balajar dan inisiatif siswa untuk bertanya dan mengungkapkan ide. Karenanya kemampuan guru dalam memilih metode

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG ADEM BOJONEGORO

0 3 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 8 5

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 2 KAMPUNG BARU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 63

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 2 KAMPUNG BARU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 29 147

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 8 8