Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN
Lampiran 1
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN RESPONDEN INFORM CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Umur :
Alamat :
Telepon rumah HP : Dengan ini saya bersedia berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang
dilakukan oleh saudara Dian Harsiwi Indriani, sebagai peneliti dalam penelitian berjudul “Hubungan antara Berpikir Positif dengan Kemampuan Daya Ingat pada
Lanjut Usia ” dengan suka rela tanpa paksaan dari siapapun. Penelitian ini tidak akan merugikan saya atau berakibat buruk bagi saya dan
keluarga saya. Demikian surat persetujuan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana semestinya.
Yogyakarta, .....................2015 Responden
.......................................
Lampiran 2
IDENTITAS DIRI
NamaInisial :
Usia :
Tanggal Lahir :
Status Pekerjaan :
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini sejumlah pertanyaan. Berikan tanda silang X pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan, dan pikiran saudara dari empat pilihan yang
disediakan yaitu : SS
: bila anda merasa sangat sesuai dengan pertanyaan tersebut. S
: bila anda merasa setuju dengan pernyataan tersebut. TS
: bila anda merasa tidak setuju dengan pernyataan tersebut. STS : bila anda merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Usahakan untuk tidak melewati satu nomorpun dalam memberi jawaban pada pertanyaan- pertanyaan ini.
Kuesioner Berpikir Positif dan Negatif
No Pertanyaan
SS S
TS STS 1.
Saya akan menyelesaikan masalah yang saya hadapi dengan pikiran positif.
2. Saya tetap tenang ketika berat badan saya
bertambah. 3.
Saya melakukan perawatan wajah ke dokter kulit. 4.
Produktivitas saya meningkat ketika saya berolahraga senam.
5. Saya senang berbagi pengalaman diri dengan
teman dan mendengarkan pengalaman mereka. 6.
Meskipun pekerjaan saya banyak, saya akan menyelesaikannya dengan baik.
7. Stamina yang saya miliki tidak kalah dengan
stamina orang yang lebih muda dari saya. 8.
Saya tetap optimis dapat melakukan pekerjaan meskipun umur saya sudah tidak muda.
9. Walaupun memiliki pekerjaan yang banyak, saya
yakin stamina saya tidak turun. 10. Saya tidak masalah dibilang tua.
11. Saya akan mempertimbangkan dengen matang setiap keputusan yang saya buat.
12. Banyak orang yang melakukan perawatan diri dan saya tertarik untuk melakukannya.
13. Menurut teman, minum air putih 8 gelas setiap
hari lebih dianjurkan dan saya melakukannya. 14. Saya tetap menjaga kesehatan karena saya tahu
sudah tidak muda lagi. 15. Umur saya tidak mempengaruhi pekerjaan yang
saya lakukan. 16. Saya lebih memilih mengalah untuk menghindari
pertengkaran dengan orang sekitar. 17. Saya akan marah saat orang menyinggung
penampilan saya. 18. Saya akan marah ketika orang lain
mempermasalahkan berat badan saya. 19. Saya tidak suka diatur orang lain yang berkaitan
dengan penampilan. 20. Saya tidak peduli dengan wajah saya yang mulai
keriput. 21. Saya enggan menghabiskan waktu untuk merawat
diri. 22. Saya tidak suka melihat pengalaman masa lalu.
23. Karena umur saya tidak muda lagi, saya malas melakukan pekerjaan yang menjadi tugas saya.
24. Saya tidak bisa mengatasi perubahan-perubahan fisik yang saya alami.
25. Ketika berjumpa dengan teman dijalan, saya tidak menegur karena malu terhadap penampilan saya.
26. Saya tidak mau melakukan perawatan wajah
meskipun terdapat keriput diwajah. 27. Saya tidak mau menanyakan sesuatu yang tidak
dimengerti kepada orang yang lebih muda dari saya.
28. Saya merasa dipandang aneh oleh orang disekeliling saya.
29. Saya tidak peduli dengan tubuh saya saat ini. 30. Saya tidak mau terpengaruh melakukan perawatan
tubuh seperti orang lain. 31. Kalau boleh memilih saya tidak mau menjadi tua.
32. Saya tidak yakin bisa mengerjakan pekerjaan dengan kondisi saya sekarang.
Kuesioner Tingkat Kognitif Daya Ingat
No Pertanyaan
Jawaban Responden
Nilai Skor
1. Tahun berapa sekarang ? Bulan berapa sekarang ?
Tanggal berapa sekarang ? Hari apa sekarang ?
Musim apa sekarang ? 2. Dimana kita sekarang, negara apa ?
Kota apa ? Kabupatenkecamatan mana ?
Di tempat apa ? Di ruangan apa ?
3. Sebutkan 3 buah nama benda meja, kursi, pintu. Tiap 1 detik responden diminta
untuk mengulangi ketiga nama benda tersebut.
4. Hitung mundur dari 10 ke bawah dengan mengurangi 2 berhenti setelah angka 2.
5. Tanya kembali ketiga nama benda yang telah disebutkan sebelumnya diatas.
6. Apa nama benda ini ? lihat responden menunjuk dan menyebutkan nama benda,
tunjukkan 2 macam benda. 7. Katakana kepada responden: saya akan
meminta anda mengulangi kata TIDAK, JIKA, DAN, ATAU.
8. Katakan kepada responen untuk mengikuti perintah berikut : “ambil kertas ditangan
anda, lipat dua dan letakkan di lantai”. 9. Katakan kepada responden : silahkan baca
tulisan ini dan lakukan apa yang anda katakan “TUTUP MATA ANDA”.
10. Perintahkan pada responden untuk menulis satu kalimat.
11. Perintahkan kepada responden untuk menggambar dibawah ini :
Skor Total
Lampiran 3
Correlations
Explore
Descriptive Test
Correlati ons
1 ,653
,000 47
47 ,653
1 ,000
47 47
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
Berpikir Positif
Day a Ingat Berpikir
Positif Day a Ingat
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el 2-tailed. .
Tests of Normality
,161 47
,004 ,940
47 ,018
Day a Ingat St at ist ic
df Sig.
St at ist ic df
Sig. Kolmogorov -Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Lillief ors Signif icance Correction a.
Descriptive Stati stics
19 7,6842
1,00292 ,23009
28 9,4286
1,68718 ,31885
Berpikir Negatif
Positif Day a Ingat
N Mean
Std. Dev iat ion Std. Error
Mean
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
19 32,82
623,50 28
18,02 504,50
47 Berpikir
Negatif Positif
Total Day a Ingat
N Mean Rank
Sum of Ranks
Test Statistics
a
98,500 504,500
-3,694 ,000
Mann-Whitney U Wilcoxon W
Z Asy mp. Sig. 2-tailed
Day a Ingat
Grouping Variable: Berpikir a.
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN
KEMAMPUAN DAYA INGAT PADA LANJUT USIA
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
DIAN HARSIWI INDRIANI 20110310198
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KEMAMPUAN DAYA INGAT PADA LANJUT USIA
Dian Harsiwi Indriani
1
, Tri Pitara Mahanggoro
2 1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
2
Bagian Ilmu Fisiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
INTISARI
Seseorang dikatakan lanjut usia jika telah mengalami perubahan struktur dan fungsi tubuh secara alamiah. Perubahan kognitif pada usia lanjut diakibatkan
perubahan pada fungsi otak.Perubahan fungsi otak pada lanjut usia meliputi penurunan terhadap kemampuan memecahkan masalah, penurunan daya ingat,
dan penurunan kemampuan dalam pengambilan keputusan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan latar belakang dari permasalahan tersebut maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berpikir positif dengan kemampuan daya ingat pada lanjut usia..
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta
Unit Budhi Luhur Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang memiliki rentang usia 60-70 tahun dengan jumlah 47
orang. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir
positif dan kemampuan daya ingat pada lansia.
Pada perhitungan statistik hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji hubungan Pearson Correlation menunjukan perolehan nilai p sig = 0,000. Nilai p
sig bernilai kurang dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara berpikir positif dengan daya ingat pada seseorang dengan
usia lanjut.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara berpikir positif dengan kemampuan daya ingat pada lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha. Lansia yang berpikir positif memiliki skor daya ingat yang lebih baik dibandingkan lansia dengan pola pikir negatif.
Kata kunci : Lansia, Berpikir positif, Daya Ingat
RELATIONSHIP BETWEEN POSITIVE THINGKING WITH THE ABILITY OF MEMORY IN THE ELDERLY
Dian Harsiwi Indriani
1
, Tri Pitara Mahanggoro
2 1
Medico UMY Part of Health Sciences FK UMY
2
Departement of Physiology Faculty of Medical Medical and Health Science of Muhammadiyah University of
Yogyakarta
ABSTRACT
Elderly has complex changes in the structure and function of the body in the naturally way. Cognitive changes in the elderly due to changes in brain
function. Those changes are include a decrease of the ability to solve problems, memory loss, and decreased ability in decision-making in performing daily
activities. Based on the background of those problems, this research has purpose to determine the relationship between positive thinking with the ability of memory
fungction in the elderly
This study uses a correlative analytic design. Population in this study were elderly in Tresna Elderly Social Institution of Budhi Luhur Yogyakarta, Bantul,
Yogyakarta. Sample in this research are the elderly who had an age range of 60- 70 years consist of 47 people. This study using simple random sampling method.
Variables used in this research are the ability to think positively and the ability of memory in the elderly.
In the statistic calculation of hypothesis testing using Pearson Correlation test shows the result of the acquisition p value sig = 0.000. The p-value sig
value is less than 0.05, so we can conclude that there is a significant relationship between positive thinking with the ability of memory in the elderly.
From the results of this study we can conclude that there is a relationship between positive thinking with the ability of memory in the elderly in Social
Institutions of Tresna Werdha. Elderly who think positive has better memory score than the elderly with negative thought patterns.
Keywords : Elderly, Positive Thinking, Memory
3
Pendahuluan
Seseorang dikatakan lanjut usia jika sudah mengalami perubahan
struktur dan fungsi tubuh secara alamiah. Perubahan yang dialami
lanjut usia secara normal tidak akan menimbulkan masalah, tetapi jika
perubahan ini terjadi secara tidak normal dapat mengganggu sebagian
atau seluruh
kemampuan yang
dimilikinya Aswin, 2003 dalam Rohmah, Alfina Shofia Nur dan
Santoso, Totok Budi, 2013. Menurut Azizah, 2011 dalam Intani, Arum
Cahya, 2013 perubahan struktur dan fungsi tubuh yang dialami oleh lanjut
usia secara
bertahap berupa
perubahan fisik,
kognitif dan
psikososial. Perubahan kognitif pada usia
lanjut berupa perubahan pada fungsi otak. Perubahan fungsi otak pada
lanjut usia
meliputi penurunan
terhadap kemampuan memecahkan masalah, penurunan daya ingat, dan
penurunan dalam
pengambilan keputusan dalam melakukan kegiatan
aktivitas sehari-hari Tamher, 2009 dalam Intani, Arum Cahya, 2013.
Berdasarkan hasil
dari penelitian terakhir terhadap subjek
lanjut usia,
didapatkan bahwa
penurunan dari fungsi kognitif dapat menyebabkan lanjut usia terutama
yang wanita sulit dalam proses beradaptasi dengan lingkungannya
Zunzunegui et al., 2003 dalam Rohmah, Alfina Shofia Nur dan
Santoso, Totok Budi, 2013. Menurut Gill, et al 1997, perasaan positif
pada pria
usia lanjut
dapat menurunkan
ketidakmampuan merawat diri sehari-hari. Perasaaan
positif dapat timbul dari pikiran yang positif pula.Berdasarkan uraian latar
belakang masalah
di atas,
dirumuskan masalah berupa apakah ada hubungan berpikir positif dengan
kemampuan daya ingat pada lanjut usia.
Tinjauan Pustaka
Menurut Elfiky
2008, berpikir positif adalah cara pandang
dan emosi seseorang yang lebih mengarah
kepada hal-hal
yang positif, baik yang ada pada dirinya,
orang lain maupun lingkungan serta masalah yang sedang dihadapi.
Berdasarkan hasil
penelitian
4
Herabadi 2007,h.23
telah membuktikan
bahwa kebiasaan
dalam cara
berpikir negatif
menyebabkan rendahnya harga diri seseorang.Berpikir
positif dapat
membuat seseorang dapat bertahan dari hal-hal yang memicu terjadinya
stres Brissette dkk. dalam kivimaki dkk, 2005, h.413.
Menurut Fordyce
dalam Seligman
dkk, 2005,
h.419 menjelaskan
bahwa peningkatan
kemampuan dalam menyelesaikan berbagai tugas atau masalah suatu
individu, dipengaruhi oleh kondisi dari psikologis yang positif pada
individu tersebut. Menurut
Drever dalam
Walgito, 2011
dalam Raharjo,
Trubus, 2009 ingatan ialah sesuatu yang abstrak dan menggambarkan
karakter dari kehidupan baik berupa sifat dan tingkah laku yang akan
datang serta merupakan rekaman sejarah seseorang.
Lanjut usia adalah individu yang mengalami perubahan struktur
dan fungsi tubuh secara fisiologis Aswin, 2003dalam Totok Budi
Santoso dan Alvina Shopfia Nur Rohmah, 2011.Menurut Sutarto dan
Cokro, 2005 dalam Wahyuningsih, Sri, 2014 lanjut usia mengalami
perubahan psikososial
berupa penurunan
fungsi kognitif
dan psikomotor.
Menurut Pranarka, Kris 2006 penurunan fungsi kognitif diikuti
dengan penurunan
kemampuan dalam
meningkatkan fungsi
intelektual, kurang efektif dalam menyampaikan informasi ke otak
menyebabkan informasi melambat dan banyak pula informasi yang
hilang saat transmisi, kemampuan mengumpulkan
informasi baru
mengalami penurunan
sehingga menyebabkan kemampuan dalam
mengingat kejadian masa lalu lebih baik
dibandingkan kemampuan
mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
Kegagalan lanjut usia dalam menyesuaikan
diri terhadap
perubahan yang terjadi menyebabkan lanjut
usia mengalami
depresi. Kejadian depresi meningkat seiring
berkurangnya dukungan dari orang- orang terdekat seperti keluarga,
lingkungan dan
teman. Untuk
5
menurunkan angka depresi pada lanjut usia perlu diberikan motivasi
dan dukungan moril. Motivasi dan dukungan moril yang diberikan
lanjut usia
berguna untuk
mengembalikan perannya sehingga lansia merasakan pemikiran masih
dibutuhkan serta angka kejadian depresi
dapat menurun
secara perlahan Santoso dan ismail, 2009
dalam Wahyuningsih, Sri, 2014.
Metode
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah lanjut usia di Panti Sosial Tresna
Werdha Yogyakarta Unit Budhi Luhur Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Sampel dalam penelitian ini adalah lanjut
usia yang
memiliki rentang usia 60-70 tahun dengan
jumlah 47
orang. Pengambilan
sampel pada proses penelitian ini menggunakan metode simple random
sampling. Variabel yang digunakan di
dalam penelitian
ini adalah
kemampuan berpikir positif dan kemampuan daya ingat pada lansia.
Lokasi penelitian adalah Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit
Budhi Luhur
Kasihan, Bantul,
Yogyakarta pada bulan November 2015.
Hasil Penelitian
Tabel berikut ini adalah hasil perhitungan karakteristik responden
lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budhi
Luhur Kasihan,
Bantul, Yogyakarta
6
Tabel 4.3. Distribusi Jenis Kelamin Responden di PSTW
Jenis Kelamin F
Laki-laki 18
38.3 Perempuan
29 61.7
Total 47
100.0 Data primer 2015
Tabel 4.3 ditunjukkan bahwa terbanyak responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 61,7. Lansia dengan
jenis kelamin laki-laki ada sebanyak 18 orang atau sebesar 38,3.
Tabel 4.4. Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di PSTW
Tingkat Pendidikan f
Tidak sekolah 28
59.6 SD
9 19.1
SMP SMA
Perguruan Tinggi 2
4 4
4.3 8.5
8.5
Total 47
100.0 Data primer 2015
Responden terbanyak memiliki tingkat status pendidikan tidak bersekolah yaitu ada 28 lansia atau setara dengan 59.6. Tingkat
pendidikan terendah dari 47 responden yang ada adalah berpendidikan tingkat SMP yaitu sebanyak 2 orang atau sebesar 4,3. Hasil ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penghuni panti ini tidak sekolah. Alasan mereka tidak sekolah karena keterbatasan ekonomi. Saat mudanya
ditemukan di jalan dalam keadaan tidak tahu keluarga dan asal.
7
Tabel 4.5. Distribusi Jenis Pekerjaan Responden di PSTW
Jenis Pekerjaan F
PNS Wirausaha
Buruh 3
9 6
6.4 19.1
12.8 Bekerja Informal
29 61.7
Total 47
100.0 Data primer 2015
Data yang diperoleh dari pengurus PSTW mengungkapkan bahwa lansia yang ada di panti tersebut terbanyak awalnya di sektor informal
yaitu ada 29 orang 61.7. Lansia tersebut berstatus sebagai ibu rumah tangga. Lansia dengan status pekerjaan formal sebagai pegawai negeri sipil
sebanyak 3 orang 6.4.