Distribusi kekuasaan distribution of power
87
dengan baik di dalam IWC. Jepang berusaha mempertahankan tiga kepentingan mereka dalam isu whaling, yaitu: Melanjutkan penangkpan paus dalam kebijakan scientific
whaling, menekan IWC untuk memberikan masyarakat pesisir Jepang mendapatkan hak penangkapan aboriginal, mengangkat pelarangn whaling komersial.
8
Untuk mencapai kepentingan tersebut, Jepang hraus bergerak di tataran organisasi internasional. Berkaitan dengan scientific whaling, peraturan mengenai
pembolehan penelitian ilmiah ICRW pada artikel IV dan VIII menyatakan mengenai pengumpulan, penggunaan, dan penyebaran informasi ilmiah berkaitan dengan paus
dan populasinya. Artikel IV berisi mengenai tujuan dari penelitian berkaitan dengan paus dalam IWC.
“1. The Commission may either in collaboration with or through independent agencies of the Contracting Governments or other public and private agencies, establishments,
or organizations, or independently a encourage, recommend, or if necessary, organize studies and
investigations relating to whales and whaling; b
collect and analyze statistical information concerning the current condition and trend of the whale stocks and the effects of whaling
8
Keiko Hirata, “Japans Whaling Politics” dalam Itoh, Hiroshi, ed. The impact of globalization on
Japans public policy: How The Government Is Reshaping Japans Role In The World New York: Edwin Mellen Press, 2008 hal. 187
88
thereon; c
study, appraise, and disseminate information concerning methods of maintaining and increasing the populations of whale stocks.
9
Selanjutnya artikel VIII menyatakan mengenai pembolehan pembunuhan paus untuk tujuan ilmiah. Lebih lanjut, paus yang menjadi objek penelitian tersebut jika
sudah selesai penelitian dapat dimanfaatkan sesuai keputusan pemerintah negara yang diberikan izin tersebut.
1. Notwithstanding anything contained in this Convention, any Contracting Government may grant to any of its nationals a special permit authorizing that
national to kill, take, and treat whales for purposes of scientific research subject to such restrictions as to number and subject to such other conditions
as the Contracting Government thinks fit, and the killing, taking, and treating of whales in accordance with the provisions of this Article shall be exempt from
the operation of this Convention. Each Contracting Government shall report at once to the Commission all such authorizations which it has granted. Each
Contracting Government may at any time revoke such special permit which it has grante
10
2. Any whales taKen under these special permits shall so far as practicable be
9
Artikel IV ICRW
10
Artikel VIII ICRW
89
processed and the proceeds shall be dealt with in accordance with directions issued by the Government by which the permit was granted.
11
Jepang meliht kedua dasar ini sebagai peluang untuk mengadakan kebijakan Scientific whaling sebagai upayanya tetap menangkap paus dalam jumlah yang
banyak. IWC menjadi satu-satunya jalan bagi Jepang memperoleh hak penangkapan aboriginal serta legalisasi whaling komersial. Taiji yang masuk prefektur Wakayama
merupakan salah satu wilayah pesisir yang diusulkan Jepang untuk mendapatkan hak whaling aboriginal pada tahun 1986. Terdapat 3 wilayah pesisir lainnya yang juga
mendapatkan hak whaling aboriginal yaitu, bashiri prefektur Hokkaido, Wada prefektur Chiba dan yukwa prefektur Miyagi. Dengan begitu keempat wilayah ini
mendapat hak menangkap aboriginal seperti halnya masyarakat Inuit, Alaska. Untuk kepentingan ketiga, Jepang terus berusaha mengangkat pelarangan
whaling komersial baik melalui IWC maupun melalui forum lain. Melalui IWC Jepang terus mengajukan proposal penarikan moratorium dalam forum resmi IWC. Tercatat
pada tahun 2006 Selain itu Jepang berusaha membentuk forum diluar IWC seperti Conference for the Normalization of the International Whaling Commission pada 2007.