Pada skripsi ini pengolahan data digital yang dilakukan meliputi pengolahan data jumlah banyaknya Probability breakdown yang terjadi pada
larutan sampel air murni, air kran dan air polystrene perpaduan air seperti yang telah dijelaskan pada sub bab 3.2. Untuk mengetahui banyaknya kejadian atau
jumlah breakdown pada koloid dalam berbagi larutan dilakukan dengan pengolahan data digital GUI MATLAB.
4.1 Pengolahan Data Breakdown Menggunakan GUI Matlab
Untuk menganalisis suara yang dihasilkan pada sampel digunakan pemrograman Matlab. Bahasa pemrograman MATLAB cukup baik untuk mengolah data berupa
suara dengan pengolahan data digital. Bahasa pemrograman Matlab memiliki GUI Guide User Interface memudahkan untuk menganalisis data berupa suara yang
diambil. Pertama kali pemrograman dilakukan dengan memanggil suara yang direkam dan disimpan alamat .wav. Pemanggilan data suara menggunakan
wavread seperti yang dijelaskan pada Bab III.Dengan memanggil suara dari masing – masing sampel akan mengetahui sinyal digital dari suara yang dihasilkan
dari sampel.
Gambar 4.1 Hasil pengolahan data breakdown menggunakan GUI Matlab
Selanjutnya sinyal digital suara di Threshold digunakan untuk menentukan nilai ambang sinyal dan dihitung puncak – puncak gelombang yang dihasilkan
dari suara Breakdown yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian
Kurniawan.A,2002 Thresholding berarti melewatkan koefisientersebut ke suatu ambang batas yang telah ditentukan, sehingga koefisien yang tidak sesuai ambang
tersebut tidak terpakai.Nilai threshold sangat bergantung pada eksperimen karena untuk membersihkan noise dan mendapatkan rata – rata noise untuk memudahkan
menghitung jumlah gelombang.Noise dapat terjadi akibat terekamnya suara dari luar akibat perekeman suara yang terlalu lama.
Gambar 4.2 Hasil sinyal yang di treshold
Hasil sinyal suara dipanggil 3 kali disebabkan karena percobaan yang dilakukan sebanyak 3 kali.Hasil Threshold maka selanjutnya program akan
menghitung nilai probbility breakdown dari masing – masing sampel dengan energi yang terkecil sampai energi yang terbesar. Hasil nilai dari Probability
Breakdown disimpan dan diolah menjadi grafik .
4.2 Analisa Probability Breakdown Pada Sampel
4.2.1 Hasil Data Akustil Laser Induced Breakdown Detection LIBD
Laser-induced breakdown deteksi LIBD adalah salah satu teknik yang paling sensitif dikembangkan sejauh ini untuk mengukur ukuran nanopartikel dalam
kisaran 10-1000 nm dan konsentrasinya di kisaran 1 ng L ppt untuk mg L ppm. Dari hasil perhitungan programan Probability breakdown terhadap data
suara yang dihasilkan oleh Laser Induced Breakdown Detection dapat hubungan Energi dengan Probability Breakdown terhadap variasi air murni, air kran dan
Polysterene. Berikut gambar hasil data dari beberapa sampel yang digunakan : 1.
3ml Air Murni
Gambar 4.2 Hasil grafik energi VS Probability BD air Murni
2. 2 ml Air Murni + 1 ml Air Kran
Gambar 4.3 Hasil grafik Probability BD2ml Air Murni + 1 ml Air Kran
3. 1 ml Air Murni + 2 ml Air Kran
Gambar 4.4 Hasil grafik Probability BD1 ml Air Murni + 2 ml Air Kran
Untuk hasil grafik diatas peluang terjadinya Probabitity Breakdown 3ml air murni, 2ml air murni ditambah 1 ml air kran dan sebaliknya terlihat bahwa
Probability breakdown yang terjadi pada air murni relatif lebih sedikit dibandingkan dengan air lain. Semakin kecil Probability Breakdown yang terjadi
maka kosentrasi partikel dalam air tersebut adalah kecil.Kosentrasi dari partikel air yang kecil memerlukan energi yang lebih besar untuk menimbulkan terjadinya
breakdown. Hal ini membuktikan bahwa air murni hampir tidak memiliki koloid menyebabkan air tersebut dapat dikatakan benar murni. Terlihat bahwa untuk
energi yang kecil maka Probability breakdown yang ditimbulkan oleh air murni hampir tidak ada.
4. Air Kran
Gambar 4.5 Hasil grafik Probability BD Air Kran
5. Polysterene 330, 7,5 ppb
Gambar 4.6 Hasil grafik Probability BD Polysterene 330, 7,5 ppb
6. Polysterene 330, 15 ppb
Gambar 4.6 Hasil grafik Probability BD Polysterene 330, 7,5 ppb
Dari hasil grafik untuk sampel air kran, Polysterene 330, 15ppb dan polesterene 330, 7,5 ppb menunjukkan untuk energi yang kecil maka probability
breakdown sudah dapat terlihat. Hal ini membuktikan untuk sampel air kran dan polyterene telah terdapat koloid didalam sampel tersebut. Untuk sampel
Polysterene 330,15ppb peluang terjadinya breakdown lebih besar dibandingkan dengan poloysterene 330,7,5ppb , air kran,air murni, dan percampuran air murni
dengan air kran. Semakin banyak terjadinya Probability breakdown maka ukuran dan kosentrasi partikel dalam polysterene tersebut adalah besar. Ini menunjukkan
keberadaan koloid yang lebih banyak ada pada sampel polysterene 330,15ppb.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Dari percobaan telah berhasil dilakukan perhitungan data akustik Laser Induced Breakdown Detection LIBD menggunakan bahasa pemrograman
Matlab dengan sampel 3ml air murni, air kran, polystarene 330, 15ppb, dan polystarene 330, 7,5ppb dan gabungan dari 2ml air murni dengan 1ml air
kran serta sebaliknya. 2. Berdasarkan hasil perhitungan data akustik diperoleh Polystrene 330,15ppb
mempunyai banyak koloid dibandingkan dengan sampel air murni, air kran, polystarene 330, 7,5ppb dan gabungan air murni dengan air kran. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya probability yang terjadi pada sampel Polysterene.
5.2 SARAN
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan mikrophone dengan
sensitivitas tinggi. 2.
Untuk penelitian selanjutnya dapat menghitung Probability BD dengan memisahkan suara hasil gangguan dan suara Hasil Probability BD .
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat menentukan ukuran dan kosentrasi dari
koloid.
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar, A. M.Si. 2008. Rekayasa Optik. Diktat kuliah Universitras Padjajaran. Bettis, J.R. 1992.Correlation Among the Laser-Induced Breakdown Thresholds in
Solid. Liquids and Gases.Appl. Opt. 31, 3448. D.J. Shaw.1980. Introduction to Colloid and Surface Chemistry.3
rd
ed, Butterworth London.
D. Myers. 1991. Surfaces Interfaces AND Colloids. VCH Publisher Inc. New York.
E.C. Jung. H.-R. Cho.K,K. Park. J.-W. Yoen.K.Song. 2009.Nanoparticle Sizing by a Laser-Induced Breakdown Detection using an Optical Probe Beam
Deflection. 97: 867-875 Foth, Hans – Jochen. 2008. Laser IN Chemistry Vol. I. Wiley-VCH Verlag GmbH
Co. KgaA, Weinheim. Kurniawan,A. 2002. Reduksi Noise Pada Sinyal Suara dengan Menggunakan
Transformasi Wavelet.Universitas Diponogoro Semarang. Lead, J. R.; Wilkinson, K. J. 2006.Environmental Colloids:Behavior, Structure
and Characterization. Currentknowledge and future developments. In John Wiley and Sons: Chichester.
L. V. Keldysh. 1965. Ionization in the Field of a Strong Electromagnetic wave. Sov. Phys. JETP.
Muirhead D, Lead JR. 2003. Measurement of the Size and Structure of Natural Aquatic Colloids in an Urbanised Watershed by Atomic Force
Microscopy.Hydrobiologia. M, Helen Martina. 2009. Pengukuran Daya Laser CO2 dan Laser DPSS Serta
Pengamatan Beam Profiler Sinar Laser DPSS dan Laser He-Ne Menggunakan CCD.
N. Bloembergen. 1974. Laser-induced Electric Breakdown in Solids. IEEE J. Quantum.Electron.
R. M. Wood, 2003. Laser-induced damage of optical materials, IOP Publishing Ltd., London, UK.
Santschi PH, Balnois E, Wlkinson KJ, Zhang J, Buffle J, Guo L.Fibrillar. 1998. Polysaccharides in Marine Macromolecular Organic Matter as Imaged
by Atomic Force Microscopy and Transmission Electron Microscopy.Limnol Oceanogr.
Silfvast, William T. 2004. Laser Fundamental.Second Edition.Cambridge University Pres. United Kingdom.
T,Bundschuh. W, Hauser. Kim.J-I. Knop,R. F,J, Scherbaum. 2000. Determination of Colloid Size by 2-D Optical Detection of Laser Induced Plasma.
T,Bundschuh. Knop.R, Kim.J-I. 2001. Laser-Induced Breakdown Detection LIBD ofAquatic Colloid with Different Laser System. Colloid Surf.
T,Bundschuh. T,U.Wagner. R,Koster. 2005. Laser Induced Breakdown Detection LIBD Sensitive Quattification of Aquatic Coloid. Part I: Principle of
LIBD and Mathematical Model. 172-180
T. U.Wanger, T. Bundschuh, R,Koster. 2005. Laser-Induced Breakdown Detection LIBD for The Highly Sensitive Quantification of Aquatic
Colloids. Tadros, T. F. 2005. Applied Surfactan: Surfactan in Nanoemulsi. Wiley-VHC
Verlag. New York. T. Kitamori, K. Yokose, M. Sakagami and T.Sawada. 1989. Phys. jpn. J. Appl.
The Math Works inc. 1989.MatlabUser’s Guide. Wells, M. L. Smith, G. J. Bruland, K. W. 2000. The distribution of colloidal and
Particulate Bioactive Metals in Narragansett.By: RI. Mar.Chemestry. Webb, Collin E. 2004. Handbook of Laser Technology and Applications. Institute
of Physics Publishing. Willson,R. 2004. Rancang Bangun Perangkat Lunak Komposer Musik
Menggunakan Matlab. Universitas Indonesia. http:techtransfer.ima.kit.edu ResearchToBusiness
LAMPIRAN 1.
Peralatan
2. Data Sampel
a. Air murni 3ml
Energymj Probability Air
Murni
0.07 0.001
0.15 0.003
0.22 0.006
0.3 0.028
0.37 0.045
0.39 0.049
0.82 0.053
0.89 0.065
1.28 0.065
1.42 0.106
1.7 0.154
2.7 0.162
3.5 0.195
3.8 0.198
4.7 0.22
5 0.22
b. 2ml Air Murni + 1 ml Air Kran
Energy Probability
2ml Air murni + 1 ml air Kran
0.07 0.001
0.15 0.008
0.22 0.015
0.3 0.044
0.37 0.064
0.39 0.089
0.82 0.097
0.89 0.114
1.28 0.123
1.42 0.144
1.7 0.154
2.7 0.194
3.5 0.22
3.8 0.236
4.7 0.294
5 0.312
c. 1 ml Air Murni + 2 ml Air Kran
Energy BD probability
1ml air Murni + 2ml air kran
0.07 0.001
0.15 0.008
0.22 0.015
0.3 0.044
0.37 0.064
0.39 0.074
0.82 0.096
0.89 0.152
1.28 0.157
1.42 0.247
1.7 0.248
2.7 0.344
3.5 0.372
3.8 0.389
4.7 0.395
5 0.41
d. 3 ml Air Kran
Energy Probability
3ml Air Kran
0.07 0.141
0.15 0.159
0.22 0.205
0.3 0.239
0.37 0.27
0.39 0.275
0.82 0.312
0.89 0.349
1.28 0.373
1.42 0.377
1.7 0.384
2.7 0.406
3.5 0.433
3.8 0.545
4.7 0.545
5 0.588