9
Sistem musculoskeletal. Kelainan musculoskeletal utama dapat diidentifikasi
selama pengkajian keperawatan meliputi penurunan tonus otot, kehilangan masa otot, dan kontraktur. Gambaran pengukuran antropometrik sebelumnya mengidentifikasikan
kehilangan tonus dan masa otot Potter Perry, 2005. Pengkajian rentang gerak adalah penting sebagai data dasar yang mana hasil
pengukuran nantinya dibandingkan untuk mengevaluasi terjadi kehilangan mobilisasi sendi. Rentang gerak di ukur dengan goniometri Potter Perry, 2005.
Sistem integument. Perawat harus terus menerus mengkaji kulit klien terhadap
tanda-tanda kerusakan. Kulit harus diobservasi ketika klien bergerak, diperhatikan higienisnya atau dipenuhi kebutuhan eliminasinya. Pengkajian minimal harus dilakukan
minimal 2 jam Potter Perry, 2005.
Sistem eliminasi. Status eliminnasi klien harus dievaluasi setiap 24 jam.
Perawat harus menentukan bahwa klien menerima jumlah dan jenis cairan melalui oral atau parenteral dengan benar. Tidak adekuat asupan dan haluaran atau
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit meningkatkan risiko yang gangguan sistem ginjal, bergeser dari infeksi berulang menjadi gagal ginjal. Dehidrasi juga meningkatkan
risiko kerusakan kulit, pembentukan thrombus, infeksi pernafasan, konstipasi. Komplikasi fisik dapat menurunkan keseluruhan tingkat mobilisasi dan meningkatkan
lama dan biaya perawatan Potter Perry, 2005.
2.2.2 Analisa data
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan kesejajaran tubuh dan mobilisasi yang aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan data yang selama
pengkajian. Analisa menampilkan kelompok data yang mengidentifikasikan ada atau risiko terjadi masalah lihat kotak diagnosa.
Universitas Sumatera Utara
10
Contoh Diagnosa keperawatan NANDA untuk Ketidaktepatan Mekanika Tubuh dan Hambatan Mobilisasi
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan :
- Kesejajaran tubuh yang buruk
- Penurunan mobilisasi
Risiko cedera yang berhubungan dengan :
- Ketidaktepatan mekanika tubuh
- Ketidaktepatan posisi
- Ketidak tepatan tekhnik pemindahan
Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan :
- Penurunan rentang gerak
- Tirah baring
- Penurunan kekuatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan :
- Stasis sekresi paru
- Ketidaktetapan posisi tubuh
Ketidakefektiifan pola nafas yang berhubungan dengan :
- Penurunan pengembangan paru
- Penumpukan sekresi paru
- Ketidaktepatan posisi tubuh
Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan :
- Pola nafas ridak simetris
- Penurunan pengembangan paru
- Penumpukan sekresi paru
Gangguan intergritas kulit atau risiko gangguan integritas kulit yang
berhubungan dengan : -
Keterbatasan mobilisasi -
Tekanan permukaan kulit -
Gaya gesek
Gangguan eliminasi urin yang berhubungan dengan :
- Risiko infeksi
- Keterbatasan mobilisasi
- Retensi urin
Universitas Sumatera Utara
11
Inkontinensia total yang berhubungan dengan :
- Perubahan pola eliminasi
- Keterbatasan mobilisasi
Risiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan :
- Penurunan asupan cairan
Ketidakefektifan koping individu yang berhubungan dengan :
- Pengurangan tingkat aktivitas
- Isolasi sosial
Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan :
- Keterbatasan mobilisasi
- Ketidaknyamanan
Perubahan kesejajaran tubuh diakibatkan perbuhan perkembangan, kelainan postur, kelainan pembentukan tulang, gangguan perkembangan otot, kerusakan sistem
muskuluskeletal. Pengkajian data harus berisi karakteristik yang bermakna dan tepat untuk mendukung penamaan diagnostik Potter Perry, 2005.
Kesejajaran tubuh dan mobilisasi saliang berhubungan. Seseorang yang menpuyai kesejajaran tubuh buruk mengurangi mobilisasi. Saat mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, perawat menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya berhubungan dengan kesejajaran tubuh buruk atau gangguan
mobilisasi Potter Perry, 2005. Aspek fisiologis sering hanya berfokus pada asuhan keperawatan klien gangguan
mobilisasi. Sedangkan aspek psikososial dan perkembangan diabaikan. Padahal aspek psikososial tersebut penting untuk kesehatan. Contoh, selama imobilisasi, interaksi
sosial dan stimulus dikurangi. Sehingga klien terisolasi, menarik diri dan bosan. Klien seperti itu sering menggunakan bel pemanggil perawat untuk meminta sedikit perhatian,
apabila kebutuh an sosialisasi mereka lebih besar Potter Perry, 2005.
2.2.3 Rumusan Masalah