20
2.6. Riset Terkait
Sukiman Chandra 2013 melakukan penelitian terhadap algoritma Elias Gamma Code dengan melakukan pemodelan data yang akan dikompresi untuk kemudian
direpresentasikan dengan simbol-simbol tertentu dimana data yang disertakan memilki informasi seperti frekuensi mengenai setiap simbol. Sementara pengkodean dilakukan
untuk menghasilkan representasi data terkompresi dengan mengacu pada model guna menentukan kode untuk setiap simbol. Dengan metode tersebut didapat hasil bahwa
algoritma Elias Gamma Code mempunyai rentang rasio kompresi 60 – 80.
Sukirman, et. al. 2010 melakukan penelitian dengan mengoptimalkan proses pada transformasi DCT dan Kuantisasi. Proses yang dilakukan yaitu dengan cara
menggabungkan proses DCT dan Kuantisasi. Dari hasil penggabungan tersebut didapatkan bahwa formulasi matematis pada DCT terkuantisasi mengandung jumlah
operasi perkalian dan penambahan yang lebih kecil dibandingkan pada formulasi matematis DCT standar. Sehingga DCT terkuantisasi dapat meningkatkan rasio dan
kualitas kompresi JPEG. Wijaya Widodo 2010 melakukan penelitian terhadapat objek citra digital
dengan menggunakan algoritma Huffman, LZW Lempel Ziv Welch dan RLE Run- Length Encoding. Pengujian dilakukan terhadap waktu kompressi dan dekompressi
pada objek citra dengan format bmp, jpg dan tiff. Dari pengujian tersebut algoritma Huffman memiliki kompabilitas tinggi untuk dapat mengkompresi setiap format objek
citra. Sedangkan waktu kompresi dan dekompresi algoritma LZW Lempel Ziv Welch kurang begitu baik tetapi memiliki kinerja kompresi yang tinggi pada format
citra bmp. Sementara kemampuan kompabilitas yang dimiliki algoritma RLE Run- Length Encoding tidak lebih baik dari algoritma Huffman dan LZW. Algoritma RLE
hanya mampu mengkompresi citra dengan format bmp berjenis grayscale saja. Tetapi dalam hal ini memiliki performa kinerja yang cukup tinggi.
Arysanti Livianthy 2010 melakukan pengujian pada data citra dengan menggunakan algoritma Huffman. Data citra yang diolah dalam proses
pengkompresannya adalah data citra dengan format BMP. Selain objek citra, pengujian juga dilakukan pada data teks dengan format text document .txt dan
Universitas Sumatera Utara
21
Hyper Text Markup Language.htm. Pada penelitian ini hanya dilakukan pengujian pada tingkat efektivitas metode Huffman untuk kompresi data citra dan teks.
Untuk riset-riset yang terkait dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.7 di bawah ini.
Tabel 2.7. Riset Terkait Peneliti
Tahun Metodologi
Penelitian Kelebihan Kekurangan
Sukiman Chandra 2013
Elias Gamma Code
Mempunyai kecepatan kompresi yang cukup baik. Namun hanya
dapat merepresentasikan 7 karakter pertama dengan jumlah bit di
bawah 8 bit.
Sukirman, et. Al. 2010
DCT Terkuantisasi
Terjadi peningkatan
kecepatan waktu eksekusi serta rasio dan
kualitas hasil kompresi meningkat bila dibandingkan dengan DCT
standar.
Wijaya Widodo 2010
Huffman, LZW dan RLE
Huffman memiliki kompabilitas yang tinggi dalam mengolah citra
bmp, jpg dan tiff serta kecepatan yang relatif cepat.
LZW
Lempel Ziv
Welch mempunyai performa yang kurang
baik namun
memiliki kinerja
kompresi yang tinggi pada format citra bmp.
Dibanding Huffman dan LZW, RLE Run Length Encoding tidak
lebih baik dari keduanya. Namun performa dan kinerja RLE dalam
mengkompresi citra bmp jenis grayscale cukup tinggi.
Arysanti Livianthy 2010
Huffman Metode huffman efektif digunakan
untuk mengkompresi
data citrakarakter yang sedikit dengan
frekuensi kemunculan yang besar.
Universitas Sumatera Utara
22
2.7. Perbedaan dengan Riset yang Lain