permukaan yang keras dan tahan abrasi karena preparasi kavitas diisi dengan malam dan diukir menggunakan instrumen tajam hingga selaras dengan tepi-tepi dai.
6,18
5. Dental Stone, High Strength, High Expansion Tipe V Adanya penambahan terbaru pada klasifikasi produk gipsum ADA dikarenakan
terdapat kebutuhan dental stone yang memiliki kekuatan serta ekspansi lebih tinggi.
3
Pembuatan gips tipe V sama seperti gips tipe IV namun gips tipe V memiliki kandungan garam lebih sedikit untuk meningkatkan setting ekspansinya.
7
Gips tipe V memiliki setting ekspansi sekitar 0,1 - 0,3 untuk mengkompensasi pengerutan
casting yang lebih besar pada pemadatan logam campur.
3,5,20
Kekuatan yang lebih tinggi diperoleh dengan menurunkan rasio air-bubuk.
5
Gips tipe V umumnya digunakan sebagai dai untuk pembuatan bahan logam campur yang memiliki
pengerutan tinggi.
17
Bahan ini umumnya berwarna biru atau hijau dan merupakan produk gipsum yang paling mahal.
3
2.1.3 Karakteristik Gips Kedokteran Gigi
Karakteristik gips meliputi:
a. Setting time
Setting time adalah waktu yang diperlukan gips untuk menjadi keras dan dihitung sejak gips kontak dengan air.
6,20-1
Setting time terdapat dua tahap sebagai berikut:
3,5-6
1. Initial setting time
Setelah pengadukan selama 1 menit, waktu kerja mulai dihitung. Pada masa ini, adonan gips dituang ke dalam cetakan dengan bantuan vibrator mekanis. Ketika
viskositas dari adonan meningkat, daya alir akan berkurang dan gips akan kehilangan tampilan mengkilatnya loss of gloss. Loss of gloss tersebut menandakan bahwa gips
sudah mencapai setting awalnya. Pada saat setting awal dicapai, bahan gips tidak boleh dikeluarkan dari cetakan. Selain itu, pada reaksi pengerasan ini terdapat reaksi
eksoterm.
3,5
Universitas Sumatera Utara
2. Final setting time
Ketika gips dapat dikeluarkan dari cetakan menandakan bahwa gips tersebut telah mencapai final set. Akan tetapi pada masa ini, gips tersebut memiliki kekerasan
dan ketahanan terhadap abrasi yang minimal. Pada reaksi pengerasan akhir ini, reaksi kemis yang terjadi telah selesai dan model akan menjadi dingin ketika disentuh.
3,5
b. Setting ekspansi
Setting ekspansi terjadi pada semua jenis gips. Plaster memiliki setting ekspansi yang paling besar yaitu 0,30 sedangkan high-strength stone memiliki setting
ekspansi yang paling rendah yakni 0,10. Setting ekspansi merupakan hasil dari pertumbuhan kristal-kristal gips ketika mereka bergabung. Setting ekspansi harus
dikontrol agar tetap minimum terutama ketika gips tersebut akan digunakan untuk membuat pola malam sebuah restorasi. Apabila setting ekspansi yang terjadi
berlebihan maka akan menghasilkan sebuah restorasi yang oversized. Settting ekspansi hanya terjadi ketika gips dalam proses pengerasan.
3
c. Perubahan dimensi
Perubahan dimensi dipengaruhi oleh setting ekspansi dari gipsum. Setting ekspansi yang terjadi pada proses pengerasan gips disebabkan oleh adanya dorongan
ke luar oleh pertumbuhan kristal dihidrat. Semakin tinggi atau besar ekspansi pengerasan maka keakuratan dimensi semakin rendah.
2,6
d. W P Ratio