Pengertian Komposisi Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia

Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010. BAB 2 FLOWABLE RESIN KOMPOSIT Perkembangan bahan di dunia kedokteran gigi terus meningkat. Salah satunya yang sering digunakan adalah bahan resin komposit. Flowable resin komposit, merupakan salah satu jenis dari resin komposit yang memiliki viskositas rendah dan fleksibilitas yang tinggi, sifat demikian selanjutnya dimanfaatkan dalam beberapa permasalahan yang berhubungan dengan restoratif dalam kedokteran gigi. 2,3

2.1 Pengertian

Komposit resin atau resin komposit adalah bahan yang terdiri dari dua atau lebih komponen, yang masing-masing mempunyai struktur dan sifat yang berbeda. Komposisi resin komposit terdiri dari tiga bagian, yaitu matriks material organik, filler material anorganik, coupling agen pengikat antara filler dan matriks ditambah dengan bonding sistem. Matriks resin terdiri dari bahan organic yang merupakan bahan dasar resin komposit. 2,4 Kebanyakan resin komposit menggunakan campuran monomer aromatik dan atau alipathicdimetacrylate seperti BIS-GMA, selain itu juga yang banyak dipakai adalah triethilen glikol dimethakrilat TEGMDMA, dan urethane dimetakrilat UDMA. Matriks terdiri dari banyak monomer ikatan karbon rantai ganda C=C, yang disebut grup fungsional. 2,4 Monomer-monomer tersebut akan membentuk rantai polimer melalui Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010. proses polimerisasi. Filler dimasukkan ke dalam matriks resin untuk mengurangi konstraksi polimerisasi, mengurangi koefisien muai termis komposit, meningkatkan sifat mekanis komposit antara lain kekuatan dan kekerasan,mengurangi penyerapan air, kelunakan dan pewarnaan. Bonding sistem terdiri atas etsa asam dan bonding agent yang melibatkan struktur jaringan email dan dentin. Proses bonding sistem tersebut meliputi pengetsaan asam pada email maupun dentin agar terbentuk mikro-porositas yang akan diisi oleh bonding, sehingga akan membentuk retensi antara komposit dengan jaringan gigi. 2,4 Ada beberapa macam klasifikasi komposit resin salah satunya dikemukanan oleh Lutz dan Philips. Berdasarkan ukuran bahan pengisi terdiri dari macrofilled, microfilled, dan hibrid. Pembagian lain berdasarkan perbandingan banyaknya volume matriks resin dan bahan pengisi yang mempengaruhi daya alirnya dibagi menjadi unflowable komposit dan flowable komposit. 2,4

2.2 Komposisi

Flowable resin komposit tersusun atas bahan pengisi yang berukuran hampir sama dengan hibrid komposit, tetapi mengalami pengurangan konsentrasi bahan pengisi anorganic dan peningkatan volume matriks resin. 2,5 Flowable resin komposit memiliki viskositas yang rendah, karakteristik penanganan yang berbeda serta wetting ability yang cukup baik. 2,5,6 Pengurangan kandungan pengisi pada flowable komposit menghasilkan modulus elastisitas yang rendah daripada komposit hibrid. Bahan flowable mempunyai kemampuan flow yang tinggi karena Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010. bahan ini mengurangi kandungan bahan pengisinya atau dengan meningkatkan jumlah dari diluents monomer TEGDMA dalam dimethacrylate komposit. 2 Flowable resin komposit memiliki presentase kandungan bahan pengisi 50-70 berat yang lebih sedikit dibanding resin komposit hibrid 70-80 dengan ukuran partikel bahan pengisinya yang kecil, yang berukuran 0,7-1ยต m sehingga bahan ini mudah dipolis. Bahan pengisi yang berukuran kecil meliputi barium silicate, barium glass, barium borosilicate glass, barium fluorosilicate, synthetic silica, colloidal silica, quartz, trimethynol propane trimethacylate, urethane dimethacrylate. 6 Flowable resin komposit lebih banyak mengandung resin dibanding tradisional komposit menyebabkan flowable resin komposit memiliki nilai kekuatan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap fraktur karena nilai elastic moduli yang lebih rendah. 2

2.3 Karakteristik Sifat