Beberapa sifat fisik juga mempengaruhi bentuk spektrum bahan polimer, antara lain sifat geometri rantai dan kristalinitas. Bila bahan polimer ditarik kesatu
arah maka rantai – rantai molekul akan cenderung terorientasi ke arah tarikan, maka vibrasi ikatan yang tegak lurus arah tarikan akan lebih dibatasi dan menjadi tidak peka
terhadap serapan radiasi. Orientasi rantai polimer pada daerah kristal juga berbeda dibanding pada daerah amorf Wirjosentono, B. et al. 1995.
2.6.1. Analisa Kualitatif
Frekuensi serapan sinar infra merah pada suatu gugus fungsional seperti C=O, C=C, CH
3
, dan lain – lain dapat ditentukan berdasarkan massa atom gugus bersangkutan dan konstanta ikatan kimia diantara senyawa – senyawanya. Frekuensi serapan
tersebut seringkali disebut sebagai grup frekuensi gugusan.
Frekuensi serapan dari gugus fungsional dapat berubah – ubah sedikit, disebabkan oleh antar aksi dengan vibrasi dari gugus fungsional lainnya yang
berdekatan. Di dalam daerah frekuensi serapan tersebut akan didapatkan puncak dari gugus yang bersangkutan, sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan ada
atau tidak adanya gugus fungsional tersebut dalam suatu molekul Haslam, 1972.
Frekuensi di dalam spektroskopi infra merah seringkali dinyatakan dalam bentuk bilangan gelombang seper frekuensi, dimana rentang bilangan gelombang
yang dipergunakan adalah antara 4600 cm
-1
sampai dengan 400 cm
-1
.
Colthup, seorang professor kimia analitik telah berhasil menghimpun data serapan sejumlah besar gugus fungsional yang dituangkan dalam bentuk tabel
toleransi, sehingga dengan memperhatikan pola serapan suatu senyawa di daerah infra merah dan menghubungkannya dengan tabel kolerasi tersebut akan dapat ditarik suatu
kesimpulan mengenai rumus kimia senyawa yang bersangkutan. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa senyawa polietilena akan memberikan serapan di daerah panjang
gelombang 2900 cm
-1
, 1470 cm
-1
dan 733 cm
-1
Colthup, 1950.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Daerah Sidik Jari
Daerah sidik jari adalah daerah antara panjang gelombang 1500 cm
-1
– 700 cm
-1
. Pada daerah ini suatu senyawa akan memberikan pola serapan yang khas yang tidak
dimiliki oleh senyawa lainnya, sehingga dengan melihat pola serapan di daerah tersebut dapat disimpulkan struktur kimianya, pada daerah itu pula suatu isomer dapat
dibedakan dengan yang lainnya.
Adanya gugus fungsional yang berbeda dari molekul akan memberikan perubahan yang menyolok pada distribusi puncak serapannya, oleh karena itu bila dua
spektrum mempunyai persesuaian yang tepat di daerah ini, maka hal tersebut merupakan bukti yang kuat bahwa senyawa – senyawa yang memberikan spektrum
yang sama adalah identik.
Kebanyakan ikatan tunggal memberikan serapan di daerah ini, oleh karena energi vibrasi berbagai ikatan tunggal adalah hampir sama besarnya, maka akan
terjadi antaraksi yang kuat antara vibrasi berbagai ikatan tunggal yang berdekatan, oleh karena itu pula maka pita serapan yang dihasilkan merupakan gabungan atau
hasil dari berbagai antar aksi dan bergantung kepada struktur rangka keseluruhan dari molekul yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka spektrum di
daerah sidik jari ini biasanya rumit untuk analisa gugus, sehingga terkadang sukar untuk melakukan interpretasi. Akan tetapi apabila kita analisa lebih jauh, maka justru
kerumitan ini bersifat khas untuk setiap senyawa Permadi, W. 2001.
2.6.3. Analisa Kuantitatif Dengan Spektrofotometri Infra Merah