Pengaruh Suhu Terhadap Komposisi Sampel Kopolimer Etilena – Propilena Spektrum FT – IR Kopolimer Etilena – Propilena Berdasarkan Transmitansi Spektrum FT – IR Kopolimer Etilena – Propilena Setelah Pemanasan

Masing – masing grafik hasil analisa FT – IR dengan pengubahan transmitansi ke bentuk absorbansi dapat dilihat pada halaman lampiran.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Pengaruh Suhu Terhadap Komposisi Sampel Kopolimer Etilena – Propilena

Dari hasil perhitungan konsentrasi sampel di atas, maka dapat dibuat data baru untuk menyatakan pengaruh suhu terhadap perubahan konsentrasi dituliskan pada tabel 4.4. berikut: Tabel 4.4. Perbandingan suhu terhadap konsentrasi etilena dan propilena Suhu PP PE Kamar 97,5 2.5 60 97,551 2,5 90 97,565 2,45 120 97,64 2,36 160 97,89 2,11 170 ∞ ∞ Gambar 4.5. kurva suhu versus Propilena Pengaruh Suhu Terhadap Propilena dalam Kopolimer Etilena - Propilena 97,5 97,55 97,6 97,65 97,7 97,75 97,8 97,85 97,9 97,95 50 100 150 200 T derajat Celcius PP Series1 Universitas Sumatera Utara Pengaruh Suhu Terhadap PE dalam Kopolimer Etilena - Propilena 2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 50 100 150 200 T derajat Celcius PE Series1 Gambar 4.6. Kurva Suhu Versus Etilena Pada gambar 4.2 dan Gambar 4.3 terjadi perbedaan yang nyata dimana akibat dari pemanasan terhadap kopolimer etilena – propilena menyebabkan berkurangnya konsentrasi dari etilena sedangkan konsentrasi propilena bertambah.

4.3.2. Spektrum FT – IR Kopolimer Etilena – Propilena Berdasarkan Transmitansi

4.3.2.1. Spektrum FT – IR Kopolimer Etilena – Propilena suhu kamar

Spektrum FT – IR Gambar 4.7 menunjukkan pita serapan pada bilangan gelombang 2944,57 cm -1 , 1167 cm -1 dan 720, 49 cm -1 . Dari gambar spektrum bahwa pita serapan pada bilangan 2949, 40 merupakan uluran C – H dari gugus – CH 3 dan – CH 2 – . Vibrasi uluran C – H blok kopolimer terdapat pada pita serapan 1167 cm -1 yakni –CH 2 2 – dari propilena dan didukung dengan pita serapan pada 720, 49 cm -1 yang karakteristik dari rangkaian gugus –CH 2 3 – dari polietilena dan poliallomer yaitu rentetan -CH 2 -CH 2 - n , dimana n 10 Popov, V. P. and Duvanova, A. N. 1973; McEwen, I.J., and Johnson A. F. 1985. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Spektrum FT – IR Kopolimer Etilena – Propilena Setelah Pemanasan

Spektrum FT – IR dari kopolimer etilena – propilena setelah pemanasan pada suhu 60 o C, 90 o C, 120 o C dan 160 o C selama 20 menit tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan spektrum FT – IR pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Spektrum FT – IR setelah pemanasan di atas dapat dilihat pada halaman lampiran. Pengaruh pemanasan yang cukup tinggi pada suhu 170 o C selama waktu yang sama memberikan perubahan yang sangat signifikan yakni pita serapan yang berubah pada daerah bilangan gelombang 1167 cm -1 dan 720 cm -1 dan dapat dilihat pada Gambar 4.8. Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan kopolimer etilena – propilena mengalami degradasi termal dan terjadinya perubahan pita serapan spektrum IR serta perubahan warna dari putih menjadi kuning kecoklatan. Kemungkinan reaksi yang terjadi pada saat pemanasan 170 o C adalah sebagai berikut; CH 2 CH 2 CH CH 3 CH 2 CH CH 2 CH CH 3 CH 2 + CH 2 CH 2 C CH 3 CH 2 O O CH 2 CH 2 C CH 3 CH 2 O OH 170 o C Beta - Scissions spesi teroksigenasi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pemanasan kopolimer pada suhu lingkungan kontainer pelabuhan 60 C tidak memberikan perubahan yang signifikan kepada komposisi polimer yang ada, deviasi yang terjadi pada propilena sebesar 0,0523 sedangkan untuk etilena deviasi yang terjadi sebesar 2.04 . Pada pemanasan di atas 60 C sampai 160 C, menyebabkan perubahan konsentrasi w dari etilena dan propilena dimana konsentrasi etilena berkurang bersamaan dengan bertambahnya konsentrasi propilena. Pada pemanasan suhu 170 o C menyebabkan terjadinya degradasi termal sehingga kopolimer etilena – propilena mengalami perubahan pita serapan spektrum IR serta perubahan warna dari putih menjadi kuning kecoklatan.

5.2. Saran

Produk kopolimer etilena-propilena yang disimpan pada suhu kontainer dan kondisi lingkungan yang ada pada pelabuhan tidak memiliki perubahan komposisi yang signifikan. Perubahan yang signifikan pada produk kopolimer etilena – propilena mulai terjadi pada suhu 150 o C. Sehingga tidak perlu ada perlakuan khusus pada tempat penyimpanan di kontainer untuk produk kopolimer etilena-propilena. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kemasan produk kopolimer etilena- propilena dengan suhu kontainer dan kondisi lingkungan yang ada pada pelabuhan. Universitas Sumatera Utara