2.7.1 Sejarah PHP
PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada
homepage-nya. Rasmus lerdorf adalah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis, kemudian
menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0.
Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website didunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Zuraski, Andi
Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo dan Jim Winstead bekerjasama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.
Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 diluncurkan PHP 4.0. Tidak berhenti sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah dan versi terbaru yang
dikeluarkan adalah PHP 5.0.x. Kasiman Peranginangin, 2009
2.7.2 Konsep Dasar PHP
Kode PHP diawali dengan tanda lebih kecil dan diakhiri dengan tanda lebih besar . Ada beberapa cara untuk menuliskan skrip PHP yaitu:
1. ?
…..skrip PHP
Universitas Sumatera Utara
? 2.
?php …..skrip PHP
? 3.
script language=”PHP” …..skrip PHP
script 4.
…..skrip PHP
Pemisah antar instruksi adalah tanda titik koma ; dan untuk membuat atau menambahkan komentarstandar penulisan adalah: komentar , komentar,
komentar. Untuk menuliskan skrip PHP ada dua cara yang sering digunakan yaitu Embedded Script dan Non-Embedded Script.
a. Embedded Script adalah script PHP yang disisipkan diantara tag-tag dokumen HTML.
Contoh penulisan dari Embedded Script: html
head titleEmbedded Scripttitle
head
Universitas Sumatera Utara
body ?pho
echo “Hallo, selamat menggunakan PHP”; ?
body html
b. Non-Embedded Script adalah skrip PHP murni, tag HTML yang digunakan untuk membuat dokumen merupakan bagian dari skrip PHP.
Contoh penulisan dari Non-Embedded Script: ?php
echo “html”: echo “head”:
echo “titleMengenal PHPtitle”: echo “head”:
echo “body”: echo “pPHP itu mudahp”:
echo “body”:
Universitas Sumatera Utara
echo “html”: ?
Script yang dibuat dengan PHP disimpan dengan nama file dan diikuti dengan ekstensi .php, misalnya : coba.php. Bila skrip PHP diakses melalui komputer local maka file
PHP disimpan di folder htdocs di web server. Sama halnya dengan penaman dokumen HTML, pemberian nama dokumen yang sama tetapi dituliskan dengan case yang
berbeda akan dianggap sebagai dokumen yang berbeda. Skrip dapat disisipkan di bagian manapun dalam dokumen HTML, begitu pula sebaiknya skrip HTML dapat
diletakkan di antara skrip PHP.Kasiman Peranginangin, 2009
2.8 MySQL