Pengujian Sensor Warna 51 102 2 3 4 5 PENGUJIAN RANGKAIAN DAN PEMBAHASAN SISTEM

Gambar 4.3 Grafik Linearitas ADC

4.2 Pengujian Sensor Warna

Rangkaian sensor warna ini dapat diuji dengan menghubungkan rangkaian ini dengan sumber tegangan 5 volt, kemudian meletakkan benda dengan warna yang berbeda – beda ke atas sensor warna dan mengukur keluaran dari rangkaian sensor warna dengan menggunakan volt meter digital. Jarak sensor ke benda adalah 1 cm. Dari hasil pengujian didapatkan data sebagai berikut :

25.5 51

76.5 102

127.5 153 178.5 204 229.5 255

0.5 1

1.5 2

2.5 3

3.5 4

4.5 5

5.5 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 Data Out ADC Vi n V Universitas Sumatera Utara Warna benda Tegangan yang dihasilkan Volt Hitam 0,56 Merah 3,9 Kuning 3,1 Hijau 2,7 Biru 2,5 Tabel 4.2 Data pengujian sensor warna Perubahan tegangan yang dihasilkan sensor merupakan input bagi ADC yang akan diubah menjadi data digital. Proses pengubahan tegangan input dari sensor menjadi data digital, dilakukan dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya Pada rangkaian,output sensor warna LDR dihubungkan ke input ADC dan Output ADC melalui kaki DB0-DB7 dihubungkan ke Port 1 dari mikrokontroler. Interupt dari ADC dihubungkan dengan Interupt mikrokontroler, ini berfungsi untuk memberitahu mikrokontroler bahwa ADC telah mengirim data untuk diproses. Routine interupt yang diisikan ke mikrokontroller untuk mentrigger ADC agar mengirimkan data adalah sebagai berikut: Interrupt bit p3.7 loop: clr Interrupt Call interrupt_adc Setb Interrupt Jb Interrupt, Mov a,P1 Mov p0,a Universitas Sumatera Utara Jmp loop Interrupt_adc: Mov r7,125 int: Mov r6,5 Djnz r6, Djnz r7,int Ret Routin interupt adalah selang waktu pengambilan data. Atau dengan kata lain nilai frekuensi akan dibaca oleh mikrokontroler selama waktu tunda yang diberikan oleh interupt. Pembacaan dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut : Mikrokontroller AT89S51 memerlukan 12 clock untuk mengeksekusi 1 siklus perintah dan pada rangkaian. Kristal yang digunakan adalah kristal 12 MHz, sehingga 1 siklus mesin membutuhkan waktu = Mhz clock 12 12 = 1 mikrodetik. Dari keterangan di atas diperoleh: Mnemonic Siklus Waktu Eksekusi MOV Rn,data 2 2 x 1 µd = 2 µd DJNZ 2 2 x 1 µd = 2 μd RET 1 1 x 1 µd = 1 μd Table 4.3 Data Eksekusi program 1 siklus Universitas Sumatera Utara interupt: Mov r7,125 int: Mov r6,5 Djnz r6, Djnz r7,int Ret Perintah Mov r6,5 dan Mov r7,125 masing masing terdiri dari 2 siklus mesin. Perintah djnz juga terdiri dari 2 siklus mesin. Sedangkan perintah ret terdiri dari 1 siklus mesin. Perintah Djnz r6, maksudnya adalah mengurangi nilai pada r6 sampai bernilai 0, berarti perintah djnz r6, pada program di atas dilakukan sebanyak 5 kali atau 5 x 2 = 10 μd. Setelah nilai r6 bernilai 0 maka nilai pada r7 berkurang 1 nilai karena adanya perintah djnz r7, kemudian program akan kembali mengurangi nilai pada r6 sampai bernilai 0 kembali ke interupt sehingga perintah ini dilakukan sebanyak 125 kali. Dengan demikian dapat diketahui hasilnya adalah 10 x 125 = 1250 μd. Hasil dari perkalian ini kemudian ditambahkan dengan 5 siklus berikutnya mov r6 = 2 siklus, mov r7 = 2 siklus, dan ret = 1 siklus sehingga hasil akhir didapatkan 1250 + 5 = 1255 μd. Jadi waktu yang diberikan untuk membaca data yang frekuensi input oleh mikrokontroler adalah selama 1255 μd. Program diatas akan mentrigger ADC untuk mengirimkan data ke mikrokontroller. Dengan adanya instruksi Jb Interrupt, mikrokontroller akan menerima data yang dikirimkan oleh ADC melalui P1 dan manampilkannya melalui Universitas Sumatera Utara 8 buah LED yang terhubung ke P0 uC AT89S51. Pada tabel. berikut akan ditampilkan data biner yang di-output-kan oleh ADC untuk variasi warna yang diterima sensor, yang dihitung dengan cara yang sama seperti di atas. Warna Bola Angka Biner Decimal Hexadecimal Hitam 00011101 – 00011111 29-31 1dh-1fH Merah 11001001 - 11001100 201-204 C9h-CCh Kuning 10100001 - 10100100 161-164 a1h-a4h Hijau 10001011 - 10001101 139-141 8bh-8dh Biru 10000010 - 10000100 130-132 82h-84h Tabel 4.4 Data Digital Hasil pengukuran Data hexadecimal hasil pengukuran untuk masing- masing warna bola diatas kemudian digunakan sebagai data pembanding pada program keseluruhan alat. Data decimal yang diperoleh merupakan jumlah pulsa atau gelombang selama selang waktu pembacaan frekuensi. Dengan mengetahui waktu selang interupt adalah 1255μs untuk masing- masing pemfilter maka total waktu pembacaan data adalah 4 x 1255μs = 5020μs atau dapat dibulatkan menjadi 0,005s. Dengan menghitung jumlah data decimal n, maka dapat dihitung nilai frekuensi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara s x xn s n frekuensi 005 , 200 200 005 , = = s frekuensi n x 200 = 200 Hz n x frekuensi = ; dimana n = data decimal ; 200 = nilai desimal awal tanpa warna Dengan demikian diperoleh nilai frekuensi pada masing- masing warna bola adalah sebagai berikut : Warna Bola Frekuensi Hz Decimal Hexadecimal Hitam 5800 – 6200 29-31 1dh-1fH Merah 40200 – 40800 201-204 C9h-CCh Kuning 32200 – 32800 161-164 a1h-a4h Hijau 27800 – 28200 139-141 8bh-8dh Biru 26000 – 26400 130-132 82h-84h Tabel 4.5 Frekuensi output

4.3 Analisis Ketelitian Alat