Hasil Simulasi HASIL SIMULASI DAN DISKUSI

BAB IV HASIL SIMULASI DAN DISKUSI

4.1 Hasil Simulasi

4.1.1 Perilaku Distribusi Aliran Secara Umum General flow behavior 4.1.1.a Kecepatan Tangensial Dari gambar 4.1 dapat dilihat pola aliran yang terjadi di dalam Hydrocyclone. Dapat dilihat pula pola perubahan kecepatan aliran mulai dari lubang masuk inlet ,area silinder cylinder section, area kurucut conical section, lubang vortex finder hingga pada lubang keluar spigot. Secara keseluruhan analisa terhadap kecepatan aliran difokuskan pada tiga area utama, yaitu lubang masuk, disekitar silinder dan vortex finder. Gambar 4.1 Profil Kecepatan Tangensial Peningkatan kecepatan tangensial terjadi pada daerah yang menuju inti dari pusaran. Secara perlahan semakin menjauhi daerah pusaran maka kecepatan tangensial akan semakin menurun. Penurunan kecepatan tangensial Universitas Sumatera Utara disebabkan adanya gesekan antara material dengan dinding hydrocyclone dan juga pengaruh dari gaya gravitasi. Ketinggian 0.75 m

0.5 1

1.5 2

2.5 3

3.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 Radial Position m T a n g e n ti a l V e lo c it y m s Ketinggian 0.75 m

0.5 1

1.5 2

2.5 3

3.5 0.1 0.2 0.3 0.4 Radial Positon m T a n g e n ti a l V e lo c it y m s Ketinggian 0.25 m

0.5 1

1.5 2

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 Radial Position m T angent ial V el oci ty m s Ketinggian 0.25 m

0.5 1

1.5 2

0.1 0.2 0.3 0.4 Radial Position m T angent ial v el oc ity m s Ketinggian 0.5 m

0.5 1

1.5 2

2.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 Radial position m T angent ial V el oci ty m s Ketinggian 0.5 m

0.5 1

1.5 2

2.5 0.1 0.2 0.3 0.4 Radial Position m T angent ial P os it ion m s Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Predicted tangential velocity profiles pada ketinggian 0.25m, 0.5m, 0.75m dan 1m 4.1.1.b Kecepatan Aksial Aliran aksial merupakan aliran yang pergerakannya sejajar dengan sumbu poros. Pada hydrocyclone aliran aksial berpengaruh terhadap proses pembuangan melalui spigot. Gambar 4.3 Profil Kecepatan Aksial Ketinggian 1 m 1 2 3 4 -0.4 -0.2 Radial position m T angent ial V el oci ty m s Ketinggian 1 m 1 2 3 4 0.1 0.2 0.3 0.4 Radial position m T angent ial V el oci ty m s Universitas Sumatera Utara Pada posisi makin mendekati dinding maka kecenderungan nilai kecepatan aksial mendekati nol, karena adanya gesekan antara lapisan fluida dengan dinding hydrocyclone[2]. Ketinggian 0.5 m 0.05 0.1 0.15 0.2 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 Radial Position mm A xi a l V e lo ci ty m s Ketinggian 0.5 m 0.05 0.1 0.15 0.2 0.1 0.2 0.3 0.4 Radial Velocity mm Axi a l Ve lo ci ty m s Ketinggian 0.25 m 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 Radial Position mm Aksi a l Ve lo ci ty m s Ketinggian 0.25 m 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.1 0.2 0.3 0.4 Radial Position mm A x ia l V e lo c ity m s Ketinggian 0.75 m

0.5 1

1.5 2

2.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 Radial Velocity mm A x ia l V e lo c it y m s Ketinggian 0.75 m

0.5 1

1.5 2

2.5 0.1 0.2 0.3 0.4 Radial Position mm A x ia l V e lo c it y m s Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Predicted axial velocity profiles pada ketinggian 0.25m, 0.5m, 0.75m dan 1m 4.1.1.c Kecepatan Radial Kecepatan radial hanya sedikit saja terlihat tidak seperti kecepatan tangensial ataupun kecepatan aksial. Hal ini diakibatkan karena sulitnya menganalisa secara akurat. Dapat dilihat posisi dari kecepatan radial berada di sisi dalam dinding dan besarnya akan menghilang seiring dengan berkurangnya diameter dari pusaran[2]. Gambar 4.5 Pola aliran kecepatan radial Ketinggian 1 m 0.05 0.1 0.15 0.2 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 Radial Position mm A x ia l V e lo c it y m s Ketinggian 1 m 0.05 0.1 0.15 0.2 0.1 0.2 0.3 0.4 Radial Position mm A x ia l V e lo c it y m s Universitas Sumatera Utara Pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh para peneliti diketahui bahwa nilai kecepatan tangensial maupun aksial dapat diukur berdasarkan hasil eksperimen sedangkan nilai kecepatan radial hanya ditampilkan dalam bentuk persamaan. Profil kecepatan menunjukan bahwa besarnya komponen kecepatan radial lebih kecil dari pada komponen tangensial ataupun aksial. 4.1.1.d Distribusi tekanan Selain pengamatan terhadap distribusi kecepatan yang terdiri dari kecepatan tangensial, aksial dan radial pada penelitian kali ini juga akan dibahas juga mengenai distribusi tekanan secara umum. Dapat dilihat secara jelas bagaimana terjadinya pola aliran distribusi tekanan yang terjadi pada hydrocyclone. Perubahan tekanan tidak terlalu signifikan. Konsentrasi perubahan tekanan terjadi pada dua area yaitu pada area cylindrical area dan juga pada vortex finder. Untuk melihat penurunan tekanan yang terjadi secara signifikan dapat dilakukan dengan melakukan perubahan kecepatan aliran masuk. Adapun penurunan tekanan dimaksudkan untuk memaksimalkan nilai efisiensi dari kerja hydrocyclone[9]. Gambar 4.6 Pola Aliran Distribusi Tekanan Universitas Sumatera Utara 4.1.1.e Gaya Sentrifugal Dari gambar berbagai pola aliran yang telah dijelaskan maka dapat pula ditentukan gaya sentrifugal yang terjadi pada hydrocyclone. Mengingat bahwa proses pemisahan pada hydrocyclone tersebut memanfaatkan gaya sentrifugal. Berdasarkan persamaan 2.7.2-2 diketahui besaran gaya sentifugal yang terjadi pada hydrocyclone dapat dilihat pada gambar 4.7 a dan b. a b Ketinggian 0.5 m -1 1 3 5 7 9 11 13 -0.4 -0.2

0.2 0.4

Radial Position m C e n tr if u g a l F o rc e N Ketinggian 1 m 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.4 -0.2

0.2 0.4

Radial Position mm C e n tr if u g a l F o rc e N Universitas Sumatera Utara Dari kedua gambar diatas terlihat pola distribusi gaya sentrifugal pada hydrocyclone. Gaya sentrifugal terbesar terjadi pada bagian disekitar sumbu poros kemudian gaya sentrifugal menurun ketika radiusnya semakin besar. Pola dari kedua gambar tersebut tidak terlalu berbeda karena gaya sentrifugal yang terjadi pada ketinggian 0.5 m dan 1 m masih berada dalam bagian cylindrical section dari hydrocyclone. c Gambar 4.7 a,b dan c Predicted Centrifugal Force profile pada ketinggian 1 m, 0.5 m dan 0.3 m Pada gambar 4.7 c masih menunjukan pola distribusi dari gaya sentrifugal. Hanya saja pola ditribusi gaya sentrifugal yang berbeda dari gambar 4.7 a dan b. Penurunan gaya sentrifugal terjadi akibat perbedaan luasan di mana pengamatan yang dilakukan pada ketinggian 0.3 m ini berada pada daerah conical section kerucut. Bagian dimana semakin ke bawah maka diameternya semakin kecil. Sehingga menyebabkan penurunan gaya sentrifugal yang cukup besar pada daerah ini. Sedangkan untuk tingkat efektivitas pemisahan dapat dilihat berdasarkan besar faktor pemisahannya. Dari persamaan 2.8-2 diketahui bahwa besar