Daya Motor Penggerak Sistem Transmisi sabuk dan puli

BAB IV ANALISA PERANCANGAN DAN KEKUATAN BAHAN

BAGIAN-BAGIAN UTAMA

4.1 Daya Motor Penggerak

Daya motor yang dipergunkan untuk menggerakan poros pemarut perlu diperhitungkan. Daya pada poros pemarut adalah daya yang dibutuhkan pada motor penggerak dibagi dengan effisiensi mekanismenya. Pada spesifikasi perencanaan, kapasitas mesin pemarut m adalah 50 kg dan putaran poros pemarut direncanakan 700 rpm, kecepatan sudut bejana dapat dihitung sebagai berikut : 96 , 43 60 6 , 700 . . 2 = × = π ω rads Untuk harga μ s Diameter poros pemarut yang telah direncanakan adalah 2 cm = 0,02 m, maka besarnya torsi dapat dihitung sebagai berikut : dapat lampiran 04 , 2 02 , 4 = × = T kg.m Besarnya daya pada poros penggerak dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : 034 , , 2 102 96 , 43 04 , = × × = P kW Jadi besarnya daya pada poros penggerak P adalah 0,034 kW Universitas Sumatera Utara Daya motor penggerak dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : 18 , 1836 , 034 , = = m P kW Effesiensi mekanisme total 0,1836 kW Jadi besarnya daya motor penggerak P m = 0,18 kW = 0,135 Dengan demikian daya motor yang digunakan sesuai dengan perencanaan yaitu ¼ Hp sesuai dengan yang ada dipasarkan. Hp=0,14 Hp

4.2 Sistem Transmisi sabuk dan puli

Sistem transmisi pada mesin pemarut adalah dengan puli, dengan putaran motor 1400 rpm. Data-data pada mesin yang dirancang : 1. puli motor penggerak Ø 3’’ 76,2 mm 2. puli pemarut Ø 6’’ 152,4 mm Dengan mengabaikan slip pada sabuk maka jumlah putaran pada masing- masing puli adalah sebagai berikut : 2 1 1 d d x n n = .............................................................Khurmi,1980.hal 675 Dimana : 1 d = diameter puli penggerak 1 n = putaran puli penggerak 2 d = diameter puli yang digerakkan 2 n = putaran puli yang digerakkan Universitas Sumatera Utara Putaran pada puli pemarut adalah : 2 1 1 2 d d x n n = = 1400 × 4 , 152 2 , 76 = 700 rpm Diameter puli diatas merupakan dk diameter luar puli, maka untuk menentukan diameter nominal puli dp adalah : 4 , 141 11 4 , 152 1 1 = − = − = t dk dp mm 2 , 65 11 2 , 76 2 = − = dp mm Kecepatan linear sabuk dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : 179 , 5 1000 60 700 4 , 141 = × × × = π v ms Jarak poros rencana diambil 2 kali diameter puli besar, maka 8 , 282 4 , 141 2 = × = rencana C mm Panjang sabuk rencana L dapat dihitung sebagai berikut : 98 , 910 2 , 76 4 , 141 8 , 282 4 1 2 , 76 4 , 141 2 8 , 282 2 2 = − × + + + × = π L mm Dari tabel 2.1 dapat dipilih panjang sabuk standart adalah 36 inchi, maka jarak sumbu poros dapat dihitung sebagai berikut : 52 , 286 8 2 , 76 4 , 141 8 69 , 1138 69 , 1138 2 2 = − + + = C mm Dimana untuk 69 , 1138 4 , 141 2 , 76 14 . 3 98 , 910 2 = + − × = b mm Universitas Sumatera Utara Menurut sularso C dp Dp L ≥ − − 2 , 52 , 286 2 6 , 90 4 , 141 98 , 910 ≥ − − , baik 2 dk Dk C + , 286,52 108,8 = baik 4.3 Poros 4.3.1 Analisa kekuatan poros pada motor penggerak