HASIL PENELITIAN Bentuk dan Ukuran Lengkung Gigi Rahang Bawah pada Mahasiswa Malaysia FKG USU

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian berjumlah 28 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Sampel diambil dari mahasiswa Malaysia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif mengikuti pendidikan dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap sampel, dapat dilihat gambaran rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah mahasiswa Malaysia FKG-USU Tabel 1. Table 1. Rata-rata Ukuran Lengkung Gigi Rahang Bawah pada mahasiswa Malaysia FKG-USU Keterangan : L33 = lebar interkaninus L31 = kedalaman kaninus L66 = lebar intermolar pertama L61 = kedalaman molar pertama L77 = lebar intermolar kedua L71 = kedalaman molar kedua Table 1 menunjukkan rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah mahasiswa Malaysia FKG USU. Ukuran rata-rata lengkung gigi dalam arah transversal yaitu lebar interkaninus L33 rata-rata 27,16 mm 24,23 mm - 30,73 mm. Lebar intermolar pertama L66 rata-rata 46,67 mm 39,67 mm - 53,36 mm. Lebar intermolar kedua L77 rata-rata 55,49 mm 49,80 mm - 61,61 mm. Pengukuran Rata-ratamm Simpang baku Batas bawahmm Batas atasmm Transversal L33 L66 L77 27,16 46,67 55,49 1,63 3,24 3,39 24,23 39,67 49,80 30,73 53,36 61,61 Sagital L31 L61 L71 4,85 23,83 39,68 1,09 2,24 2,90 3,14 19,67 35,19 7,55 27,81 45,69 Universitas Sumatera Utara Ukuran rata-rata lengkung gigi dalam arah sagital yaitu kedalaman kaninus L31 rata-rata 4,85 mm 3,14 mm - 7,55 mm. Kedalaman molar kedua L61 rata- rata 23,83 mm 19,67 mm - 27,81 mm. Kedalaman molar kedua L71 rata-rata 39,68 mm 35,19 mm - 45,69 mm. Bila pengukuran lengkung gigi dibedakan berdasarkan antara suku maka dapat dilihat perbedaan rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah pada suku Melayu, India dan Cina pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Rata-rata Ukuran Lengkung Gigi Rahang Bawah pada Mahasiswa Malaysia FKG-USU berdasarkan suku Keterangan : L33 = lebar interkaninus L31 = kedalaman kaninus L66 = lebar intermolar pertama L61 = kedalaman molar pertama L77 = lebar intermolar kedua L71 = kedalaman molar kedua Berdasarkan hasil penelitian ukuran lengkung rahang dalam arah transversal L33, L66 dan L77 diperoleh ukuran L33 suku Cina paling besar dengan ukuran 27,61 mm dan suku Melayu paling kecil dengan ukuran 26,81 mm, sedangkan pada ukuran L66 dan L77 suku Melayu dijumpai paling besar dan suku India paling kecil. Hasil analisis uji ANOVA menunjukkan bahwa pada lengkung gigi rahang bawah Pengukuran Rata-rata mm Simpangan baku p Melayu n=13 India n=6 Cina n=9 Melayu India Cina Transversal L33 L66 L77 26,81 47,33 55,80 27,27 45,50 55,22 27,61 46,50 55,24 1,69 3,66 3,46 2,02 3,08 3,41 1,33 2,78 3,65 0,53 0,53 0,91 Sagital L31 L61 L71 4,84 24,13 40,21 5,57 24,15 40,26 4,41 23,19 38,56 1,04 2,55 3,21 1,66 2,60 3,43 0,31 1,51 1,87 0,13 0,60 0,37 Universitas Sumatera Utara dalam arah transversal tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 antara suku Melayu, India dan Cina. Hasil penelitian ukuran lengkung gigi dalam arah sagital L31, L61 dan L71 diperoleh L31 suku India terbesar dan suku Cina paling kecil. Pada ukuran L61 dijumpai suku India paling besar dan suku Cina terkecil. Sedangkan ukuran L71 suku India paling besar dan suku Cina paling kecil. Hasil analisis uji ANOVA menunjukkan bahwa pada lengkung gigi rahang bawah dalam arah sagital tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 antara suku Melayu, India dan Cina. Untuk melihat antara kelompok suku mana terdapat perbedaan signifikan pada arah transversal L33, L66, L77 dan arah sagital L31, L61, L71, dilakukan uji lanjutan dari ANOVA yaitu uji Post Hoc tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Rata-rata Ukuran Lengkung Gigi Rahang Bawah Mahasiswa Malaysia Berdasarkan Suku Dengan Uji Post Hoc. Suku L33 p L66 p L77 p L31 p L61 p L71 p Melayu – India Melayu – Cina India – Cina 0,57 0,27 0,70 0,27 0,56 0,56 0,73 0,71 0,99 0,17 0,35 0,04 0,98 0,35 0,43 0,97 0,20 0,27 Keterangan : L33 = lebar interkaninus L31 = kedalaman kaninus L66 = lebar intermolar pertama L61 = kedalaman molar pertama L77 = lebar intermolar kedua L71 = kedalaman molar kedua = signifikan Berdasarkan hasil analisis uji Post Hoc, ukuran L31 kedalaman kaninus menunjukkan ada perbedaan yang signifikan p0,05 pada kelompok suku India dengan Cina sedangkan pada ukuran lengkung gigi yang lain yaitu L33, L66, L77, L61 dan L71 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan p0,05 antara kelompok pada suku Melayu dengan India, suku Melayu dengan India dan suku Universitas Sumatera Utara India dengan Cina. Maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan dalam arah transversal ditolak tetapi hipotesis yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan dalam arah sagital diterima. Tabel 4. Rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah pada Mahasiswa Malaysia FKG-USU berdasarkan Jenis Kelamin Pengukuran Rata-rata mm Simpang baku p Laki-laki n=12 Perempuan n=16 Laki-laki Perempuan Transversal L33 L66 L77 27,24 48,35 57,06 27,10 45,40 54,32 1,79 3,52 3,33 1,56 2,42 3,02 0,83 0,01 0,03 Sagital L31 L61 L71 5,32 24,50 40,80 4,50 23,32 38,85 1,18 2,48 3,16 0,90 1,97 2,46 0,06 0,17 0,07 Keterangan : L33 = lebar interkaninus L31 = kedalaman kaninus L66 = lebar intermolar pertama L61 = kedalaman molar pertama L77 = lebar intermolar kedua L71 = kedalaman molar kedua = signifikan Bila pengukuran lengkung gigi dibedakan berdasarkan jenis kelamin, maka dapat dilihat perbedaan rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran lengkung gigi dalam arah transversal L33, L66 dan L77 laki-laki lebih besar dari perempuan. Berdasarkan hasil analisis uji-t p=0,05 ukuran L33 tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,83 antara laki-laki dan perempuan sedangkan ukuran L66 dan L77 terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 antara laki-laki dan perempuan, maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan ukuran dalam arah transversal antara laki-laki dan perempuan diterima. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran lengkung gigi dalam arah sagital L31, L61 dan L71 laki-laki lebih besar dari perempuan. Berdasarkan hasil analisis uji-t p=0,05 diperoleh ukuran L31, L61 dan L71 tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 antara laki-laki dan perempuan, maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan ukuran dalam arah sagital antara laki-laki dan perempuan ditolak. Dari hasil pengukuran dalam arah transversal dan sagital lengkung gigi rahang bawah, dapat ditentukan bentuk lengkung gigi rahang bawah mahasiswa Malaysia FKG-USU dengan memasukkan ke dalam rumus X- X 100. Bila bentuk lengkung gigi dibedakan berdasarkan suku, maka dapat dilihat perbedaan distribusi bentuk lengkung gigi rahang bawah antara suku Melayu, India dan Cina pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Distribusi bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa Malaysia FKG-USU berdasarkan suku. Bentuk Melayu n=13 India n=6 Cina n=9 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Narrow Wide Mid Pointed Flat 1 3 3 4 2 7,69 23,08 23,08 30,77 15,38 1 1 3 1 16,67 - 16,67 50,00 16,67 1 4 1 3 11,11 44,44 11,11 - 33,33 Tabel 5 menunjukkan bentuk lengkung gigi rahang bawah mahasiswa Malaysia FKG-USU berdasarkan suku. Kebanyankan bentuk lengkung gigi rahang bawah suku Melayu berbentuk pointed yaitu sebesar 30,77. Suku India kebanyakan berbentuk pointed sebesar 50 sedangkan suku Cina kebanyakan berbentuk wide sebesar 44,44. Universitas Sumatera Utara Table 6. Distribusi Bentuk Lengkung Gigi Rahang Bawah pada Mahasiswa Malaysia FKG-USU. Bentuk Laki-laki n=12 Perempuan n=16 Jumlah n=28 Persentase Narrow Wide Mid Pointed Flat 3 3 5 1 3 4 2 2 5 3 7 5 7 6 10,71 25,00 17,86 25,00 21,43 Table 6 menunjukkan bahwa kebanyakan bentuk lengkung gigi rahang bawah mahasiswa Malaysia FKG-USU adalah berbentuk wide dan pointed sebesar 25,00. Bentuk yang paling sedikit adalah narrow sebesar 10,71. Universitas Sumatera Utara Contoh bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa Malaysia FKG- USU dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Narrow Wide Mid Pointed Flat Gambar 8. Contoh bentuk lengkung gigi rahang bawah mahasiswa Malaysia FKG-USU. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN