36
B. KERANGKA BERFIKIR
Hasil belajar siswa pada kompetensi sistem pengisian dengan metode ceramah dan power point belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada kompetensi sistem pengisian yang
masih dibawah KKM.
Metode pengajaran yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa metode. Salah satunya adalah metode pengajaran dengan
menggunakan media peraga. Metode ini berbeda dengan metode pengajaran ceramah karena memerlukan persiapan khusus, waktu dan biaya yang tidak
sedikit, tetapi metode ini bagus bila diterapkan jika ditinjau dari cara menyajikannya. Materi yang disampaikan kepada siswa berupa suatu media
peraga yang hampir sama dengan cara kerja dan prinsip kerja pada alat yang sebenarnya.
Metode pengajaran dengan menggunakan media peraga, ternyata dapat diterapkan dalam proses pembelajaran mata pelajaran sistem pengisian. Tetapi
pembelajaran ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
hasil belajar siswa setelah menggunakan media peraga pada mata pelajaran sistem pengisian.
Salah satu alasan utama pemberian media peraga ini adalah siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran karena langsung mampu
memahami prinsip kerjanya. Diharapkan dengan pemberian materi dan
37 dilanjutkan dengan penggunaan media peraga tersebut maka siswa akan lebih
cepat memahami materi sistem pengisian. Dari beberapa alasan di atas ingin diketahui seberapa besar peningkatan
hasil belajar siswa sebelum menggunakan media peraga dan setelah menggunakan media peraga. Hal ini akan terlihat ketika membandingkan hasil
sebelum dan sesudah penggunaan media peraga.
Gambar 32. Kerangka Berfikir C.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpulkan,
karena bersifat sementara, maka jawaban tersebut bisa benar dan bisa salah. Dianggap benar bila sesuai dengan kenyataan yang ada atau yang didapat dari
hasil penelitian, sedangkan dianggap salah bila tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian. Pada penelitian yang akan dilakukan
dapat dirumuskan bahwa hipotesisnya adalah : Ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kompetensi keahlian sistem pengisian setelah
menggunakan media peraga sistem pengisian tipe IC regulator pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Semarang.
Pembelajaran menggunakan
media peraga Indera
penglihatan Memori otak
Memperkuat pemahaman
dan ingatan Meningkatkan
hasil belajar
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen. Metode ini yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan
selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar Arikunto, 2006: 109. Dalam hal ini, peneliti memberikan perlakuan secara
langsung kepada sampel penelitian yaitu dengan memberikan pembelajaran menggunakan media peraga sistem pengisian tipe IC regulator pada kelas
eksperimen, dan pembelajaran tanpa menggunakan media peraga sistem pengisian tipe IC regulator pada kelas kontrol. Sehingga akan didapat
peningkatan hasil belajar antara kedua jenis pembelajaran. Prosedur pelaksanaan metode eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen jenis
control group pre test-post test. Arikunto, 2006: 86 Tabel 1. Desain Penelitian.
Kelompok Pre Test
Perlakuan Post Test
E Y1
X1 Y2
K Y1
X2 Y2