3.6.2 Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancarainterviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong 2011:186. Menurut Esterberg dalam Sugiyono
2012:317 bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untukbertukar informasidan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur dan wawancara
terbuka. Wawancara terstruktur adalah wawancara mendalam dan intensif, mula mula menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian
diperdalam menanyakan keterangan lebih lanjut sebagaimana telah dirumuskan sebelumnya sesuai masalah yang dibahas. Wawancara terbuka adalah wawancara
yang bersifat bebas dan santai untuk mendapatkan informasi secara mendalam. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua aspek tentang
kajian koreografi dan nilai Estetis Tari Topeng Kresna yang lengkap dan mendalam.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam teknik wawancara adalah: 1 menentukan narasumber atau informan, 2 menentukan waktu wawancara,3
menentukan instrumen, 4 membuat daftar pertanyaan wawancara, 5 melangsungkan wawancara, 6 menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan
lapangan kemudian mengidentifikasi data yang telah diperoleh. Alat yang digunakan untuk mempermudah dalam wawancara peneliti menggunakan alat
bantu perekam suara tape recorder, buku catatan, dan camera. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap menguasai dan dipercaya sebagai sumber
data yang jelas yaitu: 3.6.2.1 Pada tanggal 21 dan 27 Maret 2015, wawancara dengan Ibu Suwitri
mendapatkan data tentang penciptaan Tari Topeng Kresna, sejarah, dan kepenarian Suwitri serta bentuk koreografi Tari Topeng Kresna.
3.6.2.2 Pada tanggal 18 April 2015, wawancara dengan Ibu Wuninggar mendapatkan data tentang keberadaan Tari Topeng Kresna dan
penggalian Tari Topeng Kresna sebagai tari khas Kabupeten Tegal. 3.6.2.3 Pada Tanggal 2 Mei 2015, wawancara dengan Ibu Handayani
mendapatkan data proses penciptaan Tari Topeng Kresna menjadi tarian bentuk dan nilai estetis yang terkandung dalam Tari Topeng Kresna.
3.6.2.4 Pada tanggal 10 Mei 2015, wawancara dengan Bapak Dharma mendapatkan data tentang latar historis pembuatan topeng atau kedok
Kresna. 3.6.2.5 Pada Tanggal 15 Mei 2015, wawancara dengan Bapak Casmadi
mendapatkan data tentang iringan, laras, dan gamelan yang digunakan dalam Tari Topeng Kresna.
3.6.2.6 Pada tanggal 17 April 2015, wawancara dengan perangkat Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru, dan mendapatkan data tentang kondisi sosial
budaya masyarakat Desa Slarang Lor dan minat masyarakat terhadap kesenian Tari Topeng Kresna.
3.6.3 Dokumentasi