“STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG”
STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
AKBAR RIZQI HIDAYATULLAH
NIM : 201210350311080
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
v v
SKRIPSI
STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh :
AKBAR RIZQI HIDAYATULLAH NIM : 201210350311080
Disusun dan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang Nomor :E.2.b/1335/FPP-UMM/XII/2015 dan rekomendasi Komisi Tugas Akhir
Fakultas Pertanian-Peternakan UMM pada tanggal : 23 Desember 2015 Menyetujui :
Pembimbing Utama
Dr.Ir. Adi Sutanto, MM NIP:196301101989021001
Pembimbing Pendamping
Dr. Ir . Sutawi,M.P
NIP:196504221990031001 Penguji Utama
Dr.Ir. Wehandaka P, MM, M.Kes NIP:11092090283
Penguji Pendamping
Bayu Etti Tri Adiyastiti, S.Pt, M.Sc NIP:0718078702
Malang, 28 April 2016 Dekan
Dr.Ir. Damat, MP
NIP:19640228199003103
(3)
iv vi iv
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah berupa Skripsi berjudul Studi Pemasaran Jagung Di Kabupaten Tulungagung.
Tujuan penulisan Skripsi ini adalah dalam rangka menyelesaikan rangkaian Tugas Akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Sehubungan dengan semua itu, maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Adi Sutanto, MM. Selaku Pembimbing Utama dan Bapak Dr. Ir Sutawi. MP selaku pembimbing pendamping.
2. Ibu Dr. Ir. Asmah Hidayati. MP Selaku Ketua Jurusan Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Rekan-rekan angkatan tahun 2012 yang telah memberi dukungan semangat mulai dari persiapan hingga terselesaikannya laporan ini.
4. Sujud sembah dan rasa hormat kepada Ibunda Eny Ismiyati dan Ayahanda Karto Isdaryanto tercinta yang telah memberikan dorongan doa, material, semangat dan motivasi yang tulus sehingga penulis dapat menggapai cita-cita. 5. Yuni Indrawati yang telah menemani dan memberi dukungan semangat agar
(4)
v v
Demikian, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh harapan atas ridha Allah SWT. Amin. Selanjutnya selama menempuh pendidikan di Fakultas pertanian peternakan UMM, apabila ada kekurangan dan kesalahan, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya disampaikan terimakasih
Malang, 25 Mei 2016 Penulis
(5)
iv vi iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan ... 6
1.4Manfaat ... 6
2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1Jagung ... 7
2.2Manajemen Produksi ... 9
2.3Pemasaran ... 13
2.4Saluran Distibusi Pemasaran ... 14
2.5Efisiensi Pemasaran……… ... .16
2.6Margin pemasaran……… .... 17
2.7Hasil Penelitian Sebelumnya ... 20
3 METODOLOGI PENELITIAN ... 25
3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
3.2Materi dan Alat ... 25
3.2.1 Materi penelitian ... 25
3.2.2 Bahan dan Alat ... 26
3.3Batasan Variabel dan Cara Pengamatan ... 27
3.4Metode Pengumpulan Data dan Responden Penelitian ... 29
3.5Metode Analisis Data ... 30
3.6Pelaksanaan ... 32
3.6.1 Persiapan ... 32
3.6.2 Pelaksanaan Penelitian ... 33
3.6.3 Pengambilan Data ... 33
3.6.4 Jadwal ... 33
4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34
4.1Kondisi umum ... 34
4.1.1 Keadaan geografis wilayah penelitian ... 34
4.1.2 Keadaan penduduk ... 35
4.1.3 Karakteristik responden sampel ... 36
4.1.3.1Jenis kelamin dan usia... 36
4.1.3.2Tingkat pendidikan dan luas lahan... 38
4.1.3.3Kelembagaan ... 40
4.1.3.4Pengalaman usaha tani ... 42
4.1.3.5Jumlah tanggungan keluarga ... 43
4.1.3.6Pelanggan dan cara pengiriman jagung ... 44
4.1.4 Data Sekunder Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung ... ………..45
(6)
v v
4.2Kondisi khusus ... 46
4.2.1 Produksi jagung ... 46
4.2.2 Saluran pemasaran ... 48
4.2.3 Fungsi pemasaran ... 52
4.2.4 Marjin pemasaran, Price Spread, Distribusi marjin, Share marjin dan Efisiensi Pemasaran secara umum ... 54
4.2.5 Marjin pemasaran, Price Spread, Distribusi marjin, Share marjin dan Efisiensi Pemasaran petani lembaga ... 58
4.2.6 Marjin pemasaran, Price Spread, Distribusi marjin, Share marjin dan Efisiensi Pemasaran petani non lembaga ... 62
4.2.7 Efisiensi pemasaran jagung secara umum ... 66
4.2.8 Efisiensi pemasaran jagung petani lembaga ... 67
4.2.9 Efisiensi pemasaran jagung petani non lembaga ... 68
5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1Kesimpulan ... 70
5.2Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
LAMPIRAN ... 67
SURAT PERNYATAAN... 78
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 79
(7)
iv vi iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Total responden penelitian ... 18
Tabel 2. Margin share dan farmer share pemasaran kab pasaman ... 19
Tabel 3. Analisis narjin saluran pemasaran... 19
Tabel 4. Jumlah responden yang diteliti ... 27
Tabel 5. Jumlah responden yang diteliti ... 29
Tabel 6. Kegiatan penelitian ... 33
Tabel 7. Luas lahan menurut penggunaannya Kabupaten Tulungagung 2013 ... 34
Tabel 8. Distribusi penduduk menurut mata pencaharian di Kabupaten Tulungagung tahun 2008-2012 ... 35
Tabel 9. Umur reponden petani ... 37
Tabel 10. Rentang umur responden pedagang ... 38
Tabel 11. Pendidikan responden petani ... 39
Tabel 12. Pendidikan responden pedagang ... 39
Tabel 13. Luas lahan responden petani ... 39
Tabel 14. Kelembagaan responden ... 40
Tabel 15. Nama kelompok tani ... 41
Tabel 16. Perbedaan petani kelompok dan non kelompok ... 42
Tabel 17. Pengalama usaha tani jagung ... 43
Tabel 18. Tanggungan keluarga petani jagung ... 44
Tabel 19. Pelanggaan Jagung Tulungagung... 45
Tabel 20. Cara Pemasaran Jagung Tulungagung ... 45
Tabel 21. Tabel Produksi Jagung Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... 46
Tabel 22. Jumlah panen... 47
Tabel 23. Bulan panen... 48
Tabel 24. Fungsi pemasaran pada masing-masing lembaga ... 53
Tabel 25. Perhitungan biaya pada saluran pemasaran jagung ... 56
Tabel 26. Perhitungan biaya pada saluran pemasaran jagung petani lembaga ... 60
Tabel 27. Perhitungan biaya pada saluran pemasaran jagung petani non lembaga ... 64
Tabel 28. Data responden penelitian ... 67
Tabel 29. Pelanggan jagung ... 68
Tabel 30. Cara pemasaran ... 69
Tabel 31. Data pemasaran petani secara umum ... 70
Tabel 32. Data pemasaran petani lembaga ... 71
Tabel 33. Data pemasaran petani non lembaga ... 71
Tabel 34. Data pemasaran pedagang ... 72
Tabel 35. Produksi jagung... 73
Tabel 36. Mitra kerja ... 74
Tabel 37. Rata-rata harga jagung nasional oktober-november 2015 ... 75
(8)
v v
Tabel 38. Populasi ternak pengguna jagung di Jawa Timur tahun 2012-2015 ... 75
Tabel 38. Sebaran kebutuhan jagung berdasarkan jenis ternak dan provinsi . tahun 2009 ... 76
Tabel 38. Kuesioner ... 76
(9)
iv vi iv
DAFTAR PUSTAKA
Atman. 2015. Produksi Jagung: Strategi Meningkatkan Produksi Jagung. Plantaxia: Yogyakarta.
BPS. 2010. Jawa Timur Dalam Angka 2009. Surabaya: Badan Pusat Statistik. BPS. 2013. Data Produksi Pertanian Jagung Jawa Timur Dalam Angka. Surabaya:
Badan Pusat Statistik.
BPS. 2015. Data Produksi Jagung Menurut Provinsi Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.
BPS. 2015. Data Luas Lahan Pertanian Menurut Provinsi Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.
BPS. 2015. Data Populasi Ternak Unggas Provinsi Jawa Timur Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.
BPS. 2016. Data Produktivitas Pertanian Jagung Menurut Provinsi Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.
Dermiyati. 2015. Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan. Plantaxia:Yogyakarta. Hasan, F. 2010. Peran Luas Panen Dan Produktivitas Terhadap Pertumbuhan
Produksi Tanaman Pangan Di Jawa Timur. Jurnal Embryo vol 7 no.1 ISSN 0216-0188.
Mubyarto S., 1987, Meningkatkan Efisiensi Nasional. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta. Mappigau, P dan A.S.R Esso, 2011. Analisis Strategi Pemasaran Telur Pada
Peternakan Ayam Ras Skala Besar Di Kabupaten Sidrap.
Purnomo. M.S dan Hartono, 2007. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rachman, B. 2003. Perdagangan Internasional Komoditas Jagung dalam
Kasryno et,al. (Eds). Ekonomi Jagung Indonesia. Badan Litbang
Pertanian. Jakarta.
Siskaberbapo. 2016. Harga konsumen jagung pipilan kering di Pasar Tulungagung. Siskaberbapo.com diakses 5 April 2016.
Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian: Teori dan Aplikasinya. Rajawali. Jakarta.
Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja grafindo Persada. Jakata.
(10)
v v
Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Stanton, W. J. 2003. Prinsip – prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Sudiyono, A., 2001. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang
Swastika, D.K.S., A. Agustian dan T. Sudaryanto, 2011. Analisis Senjang Penawaran Dan Permintaan Jagung Pakan Dengan Pendekatan Sinkronisasi Sentra Produk, Pabrik Pakan, Dan Populasi Ternak Di Indonesia. Jurnal Informatika Pertanian vol. 20 no. 2: 65-75.
(11)
1 BAB I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Sektor pertanian mempunyai arti yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, karena disamping menghasilkan bahan makanan yang langsung dikonsumsi manusia, sektor pertanian juga menjadi salah satu penyumbang bahan pakan ternak. Salah satu komoditi andalan di sektor pertanian adalah jagung, karena jagung merupakan salah satu bahan pokok makanan di Indonesia yang memiliki kedudukan cukup penting setelah beras.
Selain bahan pokok makanan setelah beras, jagung banyak digunakan untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Kebutuhan jagung untuk pakan ternak kurang lebih 200.000 ton jagung pipilan kering tiap bulan, Indonesia mengimpor sekitar 2 juta ton jagung pipilan kering yang mengambarkan terbukanya peluang untuk usahatani jagung didalam negeri. Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung sebagai bahan campuran pakan ternak. Indonesia masih merupakan Negara pertanian yang berarti pertanian merupakan sektor yang sangat berkontribusi dalam kemajuan Negara.
Dewasa ini pertanian jagung menjadi komoditas yang dikembangkan secara besar pada pertanian di Indonesia. Jagung yang merupakan sumber bahan pembuatan
(12)
2 pakan ternak, baik itu ternak unggas maupun ternak ruminansia. Selain menjadi sumber bahan pakan ternak, jagung juga dikonsumsi manusia, hal ini membuat pertanian jagung perlu dikembangkan agar kebutuhan jagung dalam negeri tercukupi. Ditinjau dari perspektif pembangunan pertanian lebih luas, maka pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani. Sistem agribisnis peternakan merupakan kesatuan usaha yang komersial dibidang peternakan dengan memanfaatkan semua sumbernya secara optimal untuk memperoleh manfaat yang maksimal bagi seluruh pelaku subsistem agribisnis yang terlibat, seperti subsistem pengadaan sarana produksi, subsistem produksi primer serta subsistem pengolahan dan pemasaran hasil produksi atau bisa disebut subsistem yang berpengaruh dari hulu ke hilir.
Pembicaraan mengenai sektor peternakan tidak lepas dari pembicaraan bahan pakan. Pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam usaha peternakan, ketersediaan pakan yang terbatas dibandingkan dengan populasi manusia dan ternak. Menurut data BPS pada tahun 2014, Jawa Timur menghasilkan produk jagung sebesar 5.773.348 ton/tahun, hal ini mengalami kenaikan dari tahun sebelum – sebelumnya dimana pada tahum 2014 sendiri merupakan menghasilkan produk jagung tertinggi kedua setelah tahun 2012 produksi jagung yang dihasilkan Jawa Timur sebesar 6.295.301 ton/tahun. Hal ini membuat jawa timur sebagai salah satu lumbung jagung terbesar di Indonesia (BPS, 2014).
Jawa Timur sebagai salah satu penghasil bahan pakan jagung di Indonesia. Sebagai penghasil bahan pakan jagung terbesar untuk pakan ternak Jawa Timur bisa lebih mengembangkan potensinya dalam menghasilkan jagung yang lebih banyak
(13)
3 dengan melihat jumlah lahan yang masih luas di Provinsi jawa Timur terutama Kabupaten Tulungagung.
Kabupaten Tulungagung memiliki potensi sebagai penghasil produk jagung yang tinggi dimana pada tahun 2013 saja produk jagung yang mampu dihasilkan sebesar 262.852 ton/tahun, hal ini masih saja bisa bertambah banyak produksinya karena lahan yang ada di Kabupaten Tulungagung masih sangat luas (BPS, 2013).
Berbicara produktivitas produk yang tinggi belum berhasil jika tidak diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. Pemasaran sebagai bagian dari produksi yang terdiri dari tindakan menciptakan berbagai nilai guna yaitu nilai guna bentuk, hak milik, tempat dan waktu. Kinerja usaha tani yang baik mempunyai hubungan yang erat dengan pasar, terutama pertanian jagung yang sangat penting dalam kelangsungan peternakan baik peternakan ruminansia maupun non-ruminansia. Saluran pemasaran yang panjang dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak efisiennya sistem pemasaran.
Semakin panjang saluran pemasaran maka sistem pemasaran semakin tidak efisien. Masing-masing lembaga akan mengambil keuntungan atas jasa yang mereka korbankan atau disebut dengan profit margin, kemudian pada akhirnya akan membuat harga ditingkat konsumen tinggi. Ketidakefisiensian ini juga akan berdampak pada pendapatan petani dimana harga yang diterima petani berbeda jauh dengan yang diberikan konsumen.
Dalam upaya peningkatan efisiensi usaha, diperlukan studi mengenai sistem pemasaran dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap pelaku pemasaran. Pemasaran hasil pertanian memiliki corak tersendiri bila dibandingkan dengan
(14)
4 pemasaran produk-produk industri. Hal ini dikarena tempat usaha tani membutuhkan suatu sistem pemasaran yang menghimpun barang pertanian, kemudian disalurkan ke lembaga lain hingga menuju konsumen.
1.2Rumusan Masalah
Mengacu latar belakang diatas permasalahan pokok yang dapat dibahas oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana saluran pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung. 2. Bagaimana komponen biaya pemasaran jagung di Kabupaten
Tulungagung.
3. Bagaimana efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung. 4. Bagaimana distribusi marjin dan share marjin pemasaran jagung yang
ada di Kabupaten Tulungagung. 1.3Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menggambarkan saluran pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.
2. Menganalisis komponen biaya pemasaran pada setiap pelaku pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.
3. Mengidentifikasi efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.
4. Menganalisis distribusi marjin dan share marjin pemasaran jagung yang ada di Kabupaten Tulungagung.
(15)
5 1.4Manfaat
Adapun manfaat penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya terutama calon penelitian yang mengkaji pola pendistribusian dan pemasaran bahan pakan jagung di Tulungagung. 2. Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan kebijakan dalam perbaikan
sistem pemasaran jagung nasional terutama di Kabupaten Tulungagung
(1)
Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Stanton, W. J. 2003. Prinsip – prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Sudiyono, A., 2001. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang
Swastika, D.K.S., A. Agustian dan T. Sudaryanto, 2011. Analisis Senjang Penawaran Dan Permintaan Jagung Pakan Dengan Pendekatan Sinkronisasi Sentra Produk, Pabrik Pakan, Dan Populasi Ternak Di Indonesia. Jurnal Informatika Pertanian vol. 20 no. 2: 65-75.
(2)
BAB I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Sektor pertanian mempunyai arti yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, karena disamping menghasilkan bahan makanan yang langsung dikonsumsi manusia, sektor pertanian juga menjadi salah satu penyumbang bahan pakan ternak. Salah satu komoditi andalan di sektor pertanian adalah jagung, karena jagung merupakan salah satu bahan pokok makanan di Indonesia yang memiliki kedudukan cukup penting setelah beras.
Selain bahan pokok makanan setelah beras, jagung banyak digunakan untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Kebutuhan jagung untuk pakan ternak kurang lebih 200.000 ton jagung pipilan kering tiap bulan, Indonesia mengimpor sekitar 2 juta ton jagung pipilan kering yang mengambarkan terbukanya peluang untuk usahatani jagung didalam negeri. Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung sebagai bahan campuran pakan ternak. Indonesia masih merupakan Negara pertanian yang berarti pertanian merupakan sektor yang sangat berkontribusi dalam kemajuan Negara.
Dewasa ini pertanian jagung menjadi komoditas yang dikembangkan secara besar pada pertanian di Indonesia. Jagung yang merupakan sumber bahan pembuatan
(3)
pakan ternak, baik itu ternak unggas maupun ternak ruminansia. Selain menjadi sumber bahan pakan ternak, jagung juga dikonsumsi manusia, hal ini membuat pertanian jagung perlu dikembangkan agar kebutuhan jagung dalam negeri tercukupi. Ditinjau dari perspektif pembangunan pertanian lebih luas, maka pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani. Sistem agribisnis peternakan merupakan kesatuan usaha yang komersial dibidang peternakan dengan memanfaatkan semua sumbernya secara optimal untuk memperoleh manfaat yang maksimal bagi seluruh pelaku subsistem agribisnis yang terlibat, seperti subsistem pengadaan sarana produksi, subsistem produksi primer serta subsistem pengolahan dan pemasaran hasil produksi atau bisa disebut subsistem yang berpengaruh dari hulu ke hilir.
Pembicaraan mengenai sektor peternakan tidak lepas dari pembicaraan bahan pakan. Pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam usaha peternakan, ketersediaan pakan yang terbatas dibandingkan dengan populasi manusia dan ternak. Menurut data BPS pada tahun 2014, Jawa Timur menghasilkan produk jagung sebesar 5.773.348 ton/tahun, hal ini mengalami kenaikan dari tahun sebelum – sebelumnya dimana pada tahum 2014 sendiri merupakan menghasilkan produk jagung tertinggi kedua setelah tahun 2012 produksi jagung yang dihasilkan Jawa Timur sebesar 6.295.301 ton/tahun. Hal ini membuat jawa timur sebagai salah satu lumbung jagung terbesar di Indonesia (BPS, 2014).
Jawa Timur sebagai salah satu penghasil bahan pakan jagung di Indonesia. Sebagai penghasil bahan pakan jagung terbesar untuk pakan ternak Jawa Timur bisa lebih mengembangkan potensinya dalam menghasilkan jagung yang lebih banyak
(4)
dengan melihat jumlah lahan yang masih luas di Provinsi jawa Timur terutama Kabupaten Tulungagung.
Kabupaten Tulungagung memiliki potensi sebagai penghasil produk jagung yang tinggi dimana pada tahun 2013 saja produk jagung yang mampu dihasilkan sebesar 262.852 ton/tahun, hal ini masih saja bisa bertambah banyak produksinya karena lahan yang ada di Kabupaten Tulungagung masih sangat luas (BPS, 2013).
Berbicara produktivitas produk yang tinggi belum berhasil jika tidak diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. Pemasaran sebagai bagian dari produksi yang terdiri dari tindakan menciptakan berbagai nilai guna yaitu nilai guna bentuk, hak milik, tempat dan waktu. Kinerja usaha tani yang baik mempunyai hubungan yang erat dengan pasar, terutama pertanian jagung yang sangat penting dalam kelangsungan peternakan baik peternakan ruminansia maupun non-ruminansia. Saluran pemasaran yang panjang dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak efisiennya sistem pemasaran.
Semakin panjang saluran pemasaran maka sistem pemasaran semakin tidak efisien. Masing-masing lembaga akan mengambil keuntungan atas jasa yang mereka korbankan atau disebut dengan profit margin, kemudian pada akhirnya akan membuat harga ditingkat konsumen tinggi. Ketidakefisiensian ini juga akan berdampak pada pendapatan petani dimana harga yang diterima petani berbeda jauh dengan yang diberikan konsumen.
Dalam upaya peningkatan efisiensi usaha, diperlukan studi mengenai sistem pemasaran dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap pelaku pemasaran. Pemasaran hasil pertanian memiliki corak tersendiri bila dibandingkan dengan
(5)
pemasaran produk-produk industri. Hal ini dikarena tempat usaha tani membutuhkan suatu sistem pemasaran yang menghimpun barang pertanian, kemudian disalurkan ke lembaga lain hingga menuju konsumen.
1.2Rumusan Masalah
Mengacu latar belakang diatas permasalahan pokok yang dapat dibahas oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana saluran pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung. 2. Bagaimana komponen biaya pemasaran jagung di Kabupaten
Tulungagung.
3. Bagaimana efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung. 4. Bagaimana distribusi marjin dan share marjin pemasaran jagung yang
ada di Kabupaten Tulungagung.
1.3Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menggambarkan saluran pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.
2. Menganalisis komponen biaya pemasaran pada setiap pelaku pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.
3. Mengidentifikasi efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.
4. Menganalisis distribusi marjin dan share marjin pemasaran jagung yang ada di Kabupaten Tulungagung.
(6)
1.4Manfaat
Adapun manfaat penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya terutama calon penelitian yang mengkaji pola pendistribusian dan pemasaran bahan pakan jagung di Tulungagung. 2. Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan kebijakan dalam perbaikan
sistem pemasaran jagung nasional terutama di Kabupaten Tulungagung