STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KALIMANTAN SELATAN
STUDI PEM ASARAN
JA G U N G GFEDCBA
D I K A L IM A N T A N
R o s ita
.
S E L A T CBA
AN
G a lib
ABSTRAK
S tudi pem asaran
jagung di K alim antan
S elatan.
U ntuk m eningkatkan
produktivitas jagung di lahan kering dan sekalilgus pendapatan petani, telah dilakukan
studi pem asaran jagung untuk m engetahui saluran pem asarannya, efisiensi pem asaran
dan m asalah-m asalah dalam pem asaran kom oditas jagung.
M etode penelitian yang
digunakan adalah m etode survei dan observasi langsung kelapangan serta pasar-pasar
hasil pertanian.
L okasi peneIitian dipilih secara porpusive yaitu desa-desa sentra
H asil penelitian
produksi jagung dan penelitian dilaksanakan pada M T 1990191.
m enunjukkan bahw a kegiatan pem asaran belum lancar dan belum efisien, ini dapat
dilihat dari rendahnya tingkat harga yang diterim a petani (kurang dari 70% ), besarnya
biaya transportasi dan akom odasi (56,75% ).
D isam ping itu, harga ditingkat petani
selalu turun pada puncak-puncak panen, ini m enunjukkan bahw a distribusi hasil kom oditas jagung tidak m erata.
PENDAHULUAN
J
agung ( z e a m a y s L) m erupakan sum ber karbohidrat setelah padi dan m em pu-
nyai arti yang cukup penting dalam perekonom ian
M ade O ka dkk, 1994).
juga dapat digunakan
(S udaryanto,
K om oditas jagung disam ping
dkk 1988,
sebagai sum ber pangan
untuk bahan baku pakan ternak dan industri.
M elalui
berbagai proses pengolahan, jagung juga m em punyai potensi sebagai bahan baku
pem buatan kue dan lain-lain sarna halnya dengan tepung terigu, tepung beras dan
tepung ubikayu.
J agung yang dihasilkan di lahan kering K alim antan S elatan um um nya dijual
dalam bentuk tongkol hijau atau pipilan kering.
penggunaan
hasil jagung
w aktu-w aktu
puncak panen sehingga m erugikan petani.
nya kem am puan
m enyebabkan
K urangnya variasi bentuk dan
dan pengetahuan
petani disam ping
pasca panen yang dapat m em perpanjang
besar penjualan
sering terjadi penurunan
H al ini karena terbatasbelum
adanya perlakuan
daya sim pan jagung,
hasil dilakukan saat panen.
harga pada
m aka sebagian
P ada saat harga naik petani sudah
tidak m em iliki j agung lagi, sehingga petani kehilangan
kesem patan
m enikm ati
harga yang layak.
D ilain
pertam bahan
pihak,
.,:
kebutuhan
penduduk
jagung
dalam
dan berkem bangnya
negeri terus m eningkat
agro industri pertanian
karena
(industri
pakan dan pangan).
S tu d ;
pemasaran
ja g u llg d i K a lim a n ta n S e la ta n
235
U ntuk m em enuhi kebutuhanjagung
produksi m elalui perluasan
tersebut, dilakukan usaha peningkatan
areal panen dan peningkatan
produktivitas.
L aju
kenaikan produksi jagung dari tahun 1969 sam pai dengan 1985 telah m encapai CBA
(A ffandi, 1986).
B erdasarkan proyeksi dari B ank D unia 1992 dalam M ade O ka, 1994, luas
5 ,5 % /th
tanam jagung tahun 2010 diluar pulau Jaw a 1.396.000 ha. Jenis lahan yang cocok
untuk pertanam an
S ehingga
jagung adalah lahan kering (tegalan) dan lahan tadah hujan.
pengem bangan
sesuai dan berpotensi
pertanam an
jagung
(S ubandi, e t a l , 1990).
diarahkan
ke lahan kering yang
K alim antan
S elatan m em punyai
lahan kering seluas 1,5 juta hektar yang berpotensi untuk pengem bangan
tanam an
pang an term asuk tanam an jagung (A ffandi, 1986).
T etapi upaya pengem bangan
m em adai
sangat ditentukan
m aupun sosial ekonom is.
tingkat harga.
jagung
dengan tingkat produktivitas
yang
oleh banyak faktor, baik faktor teknis agronom is
F aktor ekonom is sang at erat hubungannya
T ingkat harga dipengaruhi
dengan
oleh kekuatan taw ar petani sebagai
produsen dan dilain pihak tingkat perm intaan konsum en disam ping faktor sarana
penunjang/infrastuktur
sang at tergantung
lainnya.
B erapa besar harga yang dapat diraih petani juga
dari sistem pem asaran yang berlaku.
S ehingga penelitian ini
ditujukan untuk m engetahui saluran pem asaran yang ada dan efisiensi pem asarannya. GFEDCBA
K erangka
P e m ik ir a n
S alah satu fungsi tataniaga (pem asaran) adalah m engusahakan
m em peroleh
tertentu.
barang
P em asaran
yang diinginkan
agar pem beli
pada tem p at, w aktu, bentuk
juga m erupakan
suatu keragaan
dan harga
dari sem ua usaha yang
m encakup kegiatan arus barang danjasa m ulai dari titik usahatani sam pai ditangan
konsum en akhir (K ohl dan N ahl, 1975).
D alam pasar persaingan
oleh perpotongan
sem pum a, harga yang terjadi dipasar ditentukan
antara penaw aran (S ) dan perm intaan (D ).
P ada kenyataannya
terdapat 3 m acam harga yaitu, harga tingkat petani (producers price), harga tingkat
konsum en (retail price) dan harga pedagang.
P erbedaan dari harga yang diterim a
petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsum en disebut m argin tataniaga.
D alam m argin pem asaran
pedagang perantara.
rantai pem asaran
terkandung
biaya pem asaran
(jasa) dan keuntungan
P ada um um nya dalam pem asaran terdapat beberapa m ata
berupa saluran- saluran yang m em punyai
m argin pem asaran
berbeda.
M enurut M ubyarto (1979), tataniaga dianggap efisien apabila m em enuhi 2
syarat, yaitu (1) m am pu m enyam paikan
hasil-hasil petani produsen kepada kon-
sum en dengan biaya term urah dan (2) m am pu m engadakan pem bagian yang adil
236
R o s ita
G a lib
dari keseluruhan
harga yanag dibayar konsum en
terakhir kepada sem ua pihak
yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan tataniaga barang itu.
O leh karena itu untuk m enurunkan
m argin pem asaran
dapat ditem puh
2
cara yaitu (1) m enurunkan biaya pem asaran dan/atau (2) m enurunkan keuntungan
pedagang yang tidak w ajar.
lahan m argin pem asaran
M argin pem asaran total adalah m erupakan penjum -
dari m asing-m asing
m ata rantai, dapat diform ulasikan
sebagai berikut :
+ M2 + M3 +
MT = MI
+ M n,
dim ana :
M T = m argin pem asaran total
M I, M 2, M 3 dan M n = m argin parsial (dari m asing-m asing
S edangkan biaya pem asaran dapat diform ulasikan
+ B pt + K p,
B p = B pn
Bp
rantai pem asaran)
sebagai berikut :
dim ana :
= B iaya pem asaran
B pn = B iaya penanganan
B pt = B iaya pengangkutan
Kp
= K euntungan
M E T O D E GFEDCBA
P E N E L IT IA N
P e n e n tu a n
W ila y a b
D asar pertim bangan dalam m enentukan w ilayah adalah sentra produksi
jagung di lahan kering di P ropinsi K alim antan S elatan. D esa terpilih adalah D esa
P am pain
di K abupaten
T apin dan D esa B um i A sih di K abupaten
T anah laut.
Inform asi digali dari 30 orang petani jagung, 4 orang pedagang pengum pul desa,
3 orang pedagang antar kota dan 2 orang pedagang pengecer yang dipilih secara
acak.
W a k tu
d a n C a r a P e n g a m b ila n
D a ta
P enelitian dilakukan pada bulan N opem ber tahun 1991. M etode dasar dari
penelitian
ini adalah
M etode
survei dan pengum pulan
inform asi
dilakukan
m elalui w aw ancara berdasarkan kuesioner yang disusun terlebih dahulu. CBA
S tu d l p e m a s a r a n ja g u n g d i K a lim a n ta n S e la ta n
237
J e n is D a t a d a n S u m b e r n y a baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
R esponden dalam penelitian ini adalah petani sebagai produsen serta pedagang sebagai pelaksana jasa pem asaran.
m endapatkan
R esponden
gam baran tentang usahatanijagung.
petani diperlukan
untuk
S edangkan untuk m engetahui
saluran dan besarnya m argin pem asaran, dilakukan w aw aneara terhadap pelaksana-pelaksana
pem asaran yaitu para pedagang, baik pedagang pengum pul desa,
pedagang pengum pulluar
eer.
daerah m aupun pedagang tingkat propinsi dan penge-
D ata yang dikum pulkan
biaya dan keuntungan
m eliputi biaya dan keuntungan usahatani jagung,
dalam m elaksanakan
H A S IL
1 . A n a lis is U s a h a t a n i
kegiatan pem asaran.
DAN PEM BAH ASAN
Jagung
T anam an jagung diusahakan petani seeara m onokultur dan bisa juga turnpangsari, dilakukan satu kali tanam atau dua kali atau lebih dalam setahun.
jagung dipungut dalam bentuk tongkol hijau (m uda) atau pipilan kering.
luan tenaga
kerja untuk usahatani jagung
dingkanjagung
yang dipungut m uda.
pipilan kering lebih banyak
U m ur pengusahaanjagung
jagung
T ingkat
dilokasi penelitian berkisar antara 1,4 sam pai 2,9 tonlha.
T otal luas areal tanam jagung pada tahun 1990 di K alim antan
18.396 hadengan
diban-
pipilan kering
sekitar 100-110 hari,sedangkan jagung m uda berkisar antara 70-75 hari.
produktivitas
H asil
K eper-
tingkatproduktivitas
rata-rata 1,097 ton/ha(S P P
S elatan sebesar
Jagung, 1992).
P enanam anjagung
dilakukan pada m usim hujan (M H ) dan m usim kem arau (M K )
dengan pola tanam (1) jagung-jagung-bera,
(2) jagung-kacang tanah, dan (3)
jagunglkc.tanah-kacanganlsayuran.
kering m aka pertanam an
jagung
D ibandingkan
dengan luas potensiallahan
yang ada m asih sedikit sekali.
T eknologi
produksi dalam usahatani jagung sudah m enggunakan varietas unggul dan pem upukan.
V arietas jagung yang banyak ditanam adalah H 6 dan A rjuna.
P upuk
yang digunakan um um nya hanya U rea dan T S P serta pupuk kandang.
Jagung adalah kom oditas yang tidak tahan disim pan lam a, sehingga petani
lebih banyak m enjual pada m usim panen akibatnya terjadi penurunan harga. P ada
urnum nya petani m enanam jagung
pertam a sekitar bulan O ktober dan N opem ber
dan tanam kedua pada bulan P ebruari sam pai M aret.
usahatanijagung
B iaya dan pendapatan
usahatani jagung per hektar pada M T 1990/91 di kedua
desa penelitian dapat dilihat pada tabel dibaw ah ini. CBA
238
R o s ita
R ata-rata luas garapan
setiap rum ah tangga adalah 0,25 ha, dengan variasi 0,25-1,5 ha.
G a lib
T abel 1. B iaya dan P enerim aan
N o. D es
1.
2.
U sahatani Jagung, 1990191
B iaya CBA
P enerim aan
a
P am pain
B um i A sih
750.000
861.750
407.250
482.250
R lC
ratio
1,84
1,79
T ingkat produktivitas yang dapat dicapai dalam percobaan-percobaan
yang
dilakukan B alittan pada lahan yang sarna berkisar antara 4-5 tonlha, sem entara
ditingkat petani berkisar antara 1,4-3 tonlha. H al ini m enunjukkan bahw a potensi
hasil jagung belum dicapai secara m aksim al. GFEDCBA
2.
S a lu r a n
P em asaran
S aluran pem asaran jagung di lahan kering K alim antan S elatan dari petani
sam pi ke konsum en yang um um berlaku adalah sebagai berikut :
1. P etani ---> pedagang antar kota ---> konsum en
2. P etani ---> pedagang antar kota ---> pengecer ---> konsum en
3. P etani ---> pedagang penngum pul desa ---> pedagang antar kota --> pengecer ---> konsum en
P em asaran jagung yang dilakukan hanya terbatas pada fungsi pertukaran
saja, belum ada fungsi perubahan bentuk fisiko
relatif tidak bervariasi,
konsum en
H arga jual pada tingkat petani
harga yang berbeda hanya diperlihatkan
sesuai saluran pem asaran yang dilalui.
pada tingkat
S istem pem asaran
hanya berlaku pada pasar desa dan kecam atan dalam volum e kecil.
nom or 1
S edangkan
sistem pem asaran nom or 2 dan 3, berlaku sam pai ke pasar kabupaten dan propinsi
dan dalam volum e besar.
3.
M a r g in
T a t a n ia g a
M argin tataniaga adalah selisih antara harga yang diterim a petani sebagai
produsen
dengan
harga yang dibayar konsum en.
terdiri dari biaya tataniaga dan pendapatan pedagang.
dapat dilihat pada T abel2
M argin tataniaga
terse but
B esarnya m argin tataniaga
berikut ini.
S tu d ;
pemasaran
ja g u n g d i K a lim a n ta n S e la ta n
239
B iaya pem asaran
sem akin besar apabila saluran pem asaran
sem akin panjang, w alaupun
yang dilalui
harga yang diterim a petani produsen tetap.
P an-
j angnya saluran pem asaran ini karena hasil j agung dalam jum lah besar tidak dapat
diserap habis oleh pasar desa atau kecam atan
setem pat.
U ntuk m em asarkan
jagung dalam jum lah besar harus dijual kepasar kabupaten atau propinsi. GFEDCBA
4 . S t r u k t u r B ia y a T a t a n ia g a
B iaya adalah sebagian dari m argin tataniaga terdiri dari biaya transportasi/akom odasi,
peralatan, penyusutan
transportasi/akom odasi
dan lain-lain.
B iaya dikeluarkan
untuk
m asing- m asing untuk pedagang pengum pul desa sebesar
62,5% (R p 25/kg), pedagang antar kota sebesar 44% (R p 20/kg) dan pedagang
pengecer sebesar 100% (R p 7,5/kg).
T ingginya biaya untuk transportasilakom o-
dasi ini karena alat angkut yang tersedia m em iliki kapasitas/volum e
yaitu 1500 kg/1 kali angkut.
S ecara keseluruhan
angkut kecil,
kom ponen biaya pem asaran
jagung di lahan kering K alim antan S elatan, 1991 dapat dilihat pada tabel berikut
In 1 .
T abel3.
K om ponen
N o. K om ponen
1.
2.
3.
4.
B iaya
P eralatan
T ransportasi/akom odasi
P enyusutan
L ain-lain
lum lah
240
B iaya P em asaran Jagung di L ahan K ering K alsel, 1991
R o s ita
G a lib
PAK
peR
25 ( 65% )
10 ( 23% )
20 ( 44% )
7,5 (100% )
15 ( 37,5% )
15 ( 33% )
40 (100% )
45 (100% )
PPD
7,5 (100% ) CBA
P endapatan
bersih
yang
diperoleh
m asing-m asing
saluran
pem asaran
adalah sebagai berikut :
1) 70, 2) 80 dan 3) 132,5. S ehingga persentase harga yang dapat diperoleh petani
pada m asing-m asing
sistem pem asaran
64,28% dan3) 61,64% .
adalah m asing-m asing
M argin tataniagam asing-m asing
1) 67,16% ,
sistem adalah
2)
1) 32,84,
2) 35,72 dan 3) 38,36. D ilihat dari pem bagian penerim aan tersebut, m aka bagian
yang diterim a petani kurang dari 70% .
S elain itu penerim aan yang diperoleh
petani m erupakan kum pulan dari pendapatan bersih dan biaya produksi usahatani.
B erdasarkan CBA
R l C ratio usahatanijagung
m aka bagian
pendapatan
yang diperoleh petani antara 1,84-1,79,
bersih yang diperoleh
petani tidak m eneapai
50% ~
B erarti sistem tataniaga jagung yang berlaku di K alim antan S elatan belum efisien.
U ntuk m em perbaiki
sistem tataniaga tersebut salah satu altem atif adalah : m em -
perpendek
pem asaran
saluran
atau m engurangi
biaya
transportasi
sehingga
persentase m argin m enjadi lebih keeil. GFEDCBA
K E S IM P U L A N
S istem pem asaran jagung di lahan kering K alim antan
diperbaiki dan belum efisien.
taan perluasan
S elatan m asih perlu
U saha perbaikan dapat ditem puh m elalui peneip-
bagi penyerapan
jagung
dan penyuluhan-penyuluhan
pasea panen sehingga dapat m em perpanjang
teknologi
daya sim pan jagung di petani pro-
dusen.
K etersediaan lem baga penunjang pem asaran dan laneam ya transportasi
dengan biaya relatif m urah akan m em perkeeil biaya dan m argin tataniaga, sehingga bagian harga yang diterim a petani m enjadi lebih baik.
P edagang
perantara
m asih tetap diperlukan
apabila daya tam pung
terdekat m asih keeil dan biaya transportasi m asih tinggi.
dieari terobosan-terobosan
baru untuk m eningkatkan
hingga m am pu m elakukan penganekaragam an
bentuk
H al-hal
yang tahan disim pan
itu perlu
petani, se-
produk jagung kedalam berbagai
lam a, tidak m em erlukan
lain yang dapat m em perkuat
berhadapan
D isam ping
pengetahuan
pasar
tem pat
luas dan aw et.
posisi petani sebagai produsen
apabila
dengan konsum en perlu dieiptakan oleh penentu kebijakan.
S tu d i
pemasaran
ja g u n g d i K a iim a m a n S e la ta n
241
DAFTAR
M ubyarto,
PUSTAK A
1979. P engantar E konom i P ertanian L P 3E S , Jakarta.
S utikno, H ., Y . R ina dan R achm adi R ., 1990. T ataniaga L abu M erah di D aerah
R aw a K alim antan
S elatan.
R isalah S em inar U sahatani di L ahan P asang
S urut dan R aw a P royek S w am ps II. B adan P enelitian dan P engem bangan
P ertanian. D epartem en P ertanian.
R osita G alib, 1989. A nalisis B iaya dan P endapatan U sahatani di L ahan K ering
K alim antan
S elatan.
baru T h. 1988/89.
L aporan H asil P enelitian T anam an P angan B anjar-
B alai P enelitian T anam an P angan B anjarbaru.
T om ek, W .G and K .L . R obinson, 1972. A gricultural product prices, S econd
E dition. C ornell U niversity P ress, Ithaca and L ondon. CBA
baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
GFEDCBA
I
.1
242
R o s ita
G a lib
JA G U N G GFEDCBA
D I K A L IM A N T A N
R o s ita
.
S E L A T CBA
AN
G a lib
ABSTRAK
S tudi pem asaran
jagung di K alim antan
S elatan.
U ntuk m eningkatkan
produktivitas jagung di lahan kering dan sekalilgus pendapatan petani, telah dilakukan
studi pem asaran jagung untuk m engetahui saluran pem asarannya, efisiensi pem asaran
dan m asalah-m asalah dalam pem asaran kom oditas jagung.
M etode penelitian yang
digunakan adalah m etode survei dan observasi langsung kelapangan serta pasar-pasar
hasil pertanian.
L okasi peneIitian dipilih secara porpusive yaitu desa-desa sentra
H asil penelitian
produksi jagung dan penelitian dilaksanakan pada M T 1990191.
m enunjukkan bahw a kegiatan pem asaran belum lancar dan belum efisien, ini dapat
dilihat dari rendahnya tingkat harga yang diterim a petani (kurang dari 70% ), besarnya
biaya transportasi dan akom odasi (56,75% ).
D isam ping itu, harga ditingkat petani
selalu turun pada puncak-puncak panen, ini m enunjukkan bahw a distribusi hasil kom oditas jagung tidak m erata.
PENDAHULUAN
J
agung ( z e a m a y s L) m erupakan sum ber karbohidrat setelah padi dan m em pu-
nyai arti yang cukup penting dalam perekonom ian
M ade O ka dkk, 1994).
juga dapat digunakan
(S udaryanto,
K om oditas jagung disam ping
dkk 1988,
sebagai sum ber pangan
untuk bahan baku pakan ternak dan industri.
M elalui
berbagai proses pengolahan, jagung juga m em punyai potensi sebagai bahan baku
pem buatan kue dan lain-lain sarna halnya dengan tepung terigu, tepung beras dan
tepung ubikayu.
J agung yang dihasilkan di lahan kering K alim antan S elatan um um nya dijual
dalam bentuk tongkol hijau atau pipilan kering.
penggunaan
hasil jagung
w aktu-w aktu
puncak panen sehingga m erugikan petani.
nya kem am puan
m enyebabkan
K urangnya variasi bentuk dan
dan pengetahuan
petani disam ping
pasca panen yang dapat m em perpanjang
besar penjualan
sering terjadi penurunan
H al ini karena terbatasbelum
adanya perlakuan
daya sim pan jagung,
hasil dilakukan saat panen.
harga pada
m aka sebagian
P ada saat harga naik petani sudah
tidak m em iliki j agung lagi, sehingga petani kehilangan
kesem patan
m enikm ati
harga yang layak.
D ilain
pertam bahan
pihak,
.,:
kebutuhan
penduduk
jagung
dalam
dan berkem bangnya
negeri terus m eningkat
agro industri pertanian
karena
(industri
pakan dan pangan).
S tu d ;
pemasaran
ja g u llg d i K a lim a n ta n S e la ta n
235
U ntuk m em enuhi kebutuhanjagung
produksi m elalui perluasan
tersebut, dilakukan usaha peningkatan
areal panen dan peningkatan
produktivitas.
L aju
kenaikan produksi jagung dari tahun 1969 sam pai dengan 1985 telah m encapai CBA
(A ffandi, 1986).
B erdasarkan proyeksi dari B ank D unia 1992 dalam M ade O ka, 1994, luas
5 ,5 % /th
tanam jagung tahun 2010 diluar pulau Jaw a 1.396.000 ha. Jenis lahan yang cocok
untuk pertanam an
S ehingga
jagung adalah lahan kering (tegalan) dan lahan tadah hujan.
pengem bangan
sesuai dan berpotensi
pertanam an
jagung
(S ubandi, e t a l , 1990).
diarahkan
ke lahan kering yang
K alim antan
S elatan m em punyai
lahan kering seluas 1,5 juta hektar yang berpotensi untuk pengem bangan
tanam an
pang an term asuk tanam an jagung (A ffandi, 1986).
T etapi upaya pengem bangan
m em adai
sangat ditentukan
m aupun sosial ekonom is.
tingkat harga.
jagung
dengan tingkat produktivitas
yang
oleh banyak faktor, baik faktor teknis agronom is
F aktor ekonom is sang at erat hubungannya
T ingkat harga dipengaruhi
dengan
oleh kekuatan taw ar petani sebagai
produsen dan dilain pihak tingkat perm intaan konsum en disam ping faktor sarana
penunjang/infrastuktur
sang at tergantung
lainnya.
B erapa besar harga yang dapat diraih petani juga
dari sistem pem asaran yang berlaku.
S ehingga penelitian ini
ditujukan untuk m engetahui saluran pem asaran yang ada dan efisiensi pem asarannya. GFEDCBA
K erangka
P e m ik ir a n
S alah satu fungsi tataniaga (pem asaran) adalah m engusahakan
m em peroleh
tertentu.
barang
P em asaran
yang diinginkan
agar pem beli
pada tem p at, w aktu, bentuk
juga m erupakan
suatu keragaan
dan harga
dari sem ua usaha yang
m encakup kegiatan arus barang danjasa m ulai dari titik usahatani sam pai ditangan
konsum en akhir (K ohl dan N ahl, 1975).
D alam pasar persaingan
oleh perpotongan
sem pum a, harga yang terjadi dipasar ditentukan
antara penaw aran (S ) dan perm intaan (D ).
P ada kenyataannya
terdapat 3 m acam harga yaitu, harga tingkat petani (producers price), harga tingkat
konsum en (retail price) dan harga pedagang.
P erbedaan dari harga yang diterim a
petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsum en disebut m argin tataniaga.
D alam m argin pem asaran
pedagang perantara.
rantai pem asaran
terkandung
biaya pem asaran
(jasa) dan keuntungan
P ada um um nya dalam pem asaran terdapat beberapa m ata
berupa saluran- saluran yang m em punyai
m argin pem asaran
berbeda.
M enurut M ubyarto (1979), tataniaga dianggap efisien apabila m em enuhi 2
syarat, yaitu (1) m am pu m enyam paikan
hasil-hasil petani produsen kepada kon-
sum en dengan biaya term urah dan (2) m am pu m engadakan pem bagian yang adil
236
R o s ita
G a lib
dari keseluruhan
harga yanag dibayar konsum en
terakhir kepada sem ua pihak
yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan tataniaga barang itu.
O leh karena itu untuk m enurunkan
m argin pem asaran
dapat ditem puh
2
cara yaitu (1) m enurunkan biaya pem asaran dan/atau (2) m enurunkan keuntungan
pedagang yang tidak w ajar.
lahan m argin pem asaran
M argin pem asaran total adalah m erupakan penjum -
dari m asing-m asing
m ata rantai, dapat diform ulasikan
sebagai berikut :
+ M2 + M3 +
MT = MI
+ M n,
dim ana :
M T = m argin pem asaran total
M I, M 2, M 3 dan M n = m argin parsial (dari m asing-m asing
S edangkan biaya pem asaran dapat diform ulasikan
+ B pt + K p,
B p = B pn
Bp
rantai pem asaran)
sebagai berikut :
dim ana :
= B iaya pem asaran
B pn = B iaya penanganan
B pt = B iaya pengangkutan
Kp
= K euntungan
M E T O D E GFEDCBA
P E N E L IT IA N
P e n e n tu a n
W ila y a b
D asar pertim bangan dalam m enentukan w ilayah adalah sentra produksi
jagung di lahan kering di P ropinsi K alim antan S elatan. D esa terpilih adalah D esa
P am pain
di K abupaten
T apin dan D esa B um i A sih di K abupaten
T anah laut.
Inform asi digali dari 30 orang petani jagung, 4 orang pedagang pengum pul desa,
3 orang pedagang antar kota dan 2 orang pedagang pengecer yang dipilih secara
acak.
W a k tu
d a n C a r a P e n g a m b ila n
D a ta
P enelitian dilakukan pada bulan N opem ber tahun 1991. M etode dasar dari
penelitian
ini adalah
M etode
survei dan pengum pulan
inform asi
dilakukan
m elalui w aw ancara berdasarkan kuesioner yang disusun terlebih dahulu. CBA
S tu d l p e m a s a r a n ja g u n g d i K a lim a n ta n S e la ta n
237
J e n is D a t a d a n S u m b e r n y a baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
R esponden dalam penelitian ini adalah petani sebagai produsen serta pedagang sebagai pelaksana jasa pem asaran.
m endapatkan
R esponden
gam baran tentang usahatanijagung.
petani diperlukan
untuk
S edangkan untuk m engetahui
saluran dan besarnya m argin pem asaran, dilakukan w aw aneara terhadap pelaksana-pelaksana
pem asaran yaitu para pedagang, baik pedagang pengum pul desa,
pedagang pengum pulluar
eer.
daerah m aupun pedagang tingkat propinsi dan penge-
D ata yang dikum pulkan
biaya dan keuntungan
m eliputi biaya dan keuntungan usahatani jagung,
dalam m elaksanakan
H A S IL
1 . A n a lis is U s a h a t a n i
kegiatan pem asaran.
DAN PEM BAH ASAN
Jagung
T anam an jagung diusahakan petani seeara m onokultur dan bisa juga turnpangsari, dilakukan satu kali tanam atau dua kali atau lebih dalam setahun.
jagung dipungut dalam bentuk tongkol hijau (m uda) atau pipilan kering.
luan tenaga
kerja untuk usahatani jagung
dingkanjagung
yang dipungut m uda.
pipilan kering lebih banyak
U m ur pengusahaanjagung
jagung
T ingkat
dilokasi penelitian berkisar antara 1,4 sam pai 2,9 tonlha.
T otal luas areal tanam jagung pada tahun 1990 di K alim antan
18.396 hadengan
diban-
pipilan kering
sekitar 100-110 hari,sedangkan jagung m uda berkisar antara 70-75 hari.
produktivitas
H asil
K eper-
tingkatproduktivitas
rata-rata 1,097 ton/ha(S P P
S elatan sebesar
Jagung, 1992).
P enanam anjagung
dilakukan pada m usim hujan (M H ) dan m usim kem arau (M K )
dengan pola tanam (1) jagung-jagung-bera,
(2) jagung-kacang tanah, dan (3)
jagunglkc.tanah-kacanganlsayuran.
kering m aka pertanam an
jagung
D ibandingkan
dengan luas potensiallahan
yang ada m asih sedikit sekali.
T eknologi
produksi dalam usahatani jagung sudah m enggunakan varietas unggul dan pem upukan.
V arietas jagung yang banyak ditanam adalah H 6 dan A rjuna.
P upuk
yang digunakan um um nya hanya U rea dan T S P serta pupuk kandang.
Jagung adalah kom oditas yang tidak tahan disim pan lam a, sehingga petani
lebih banyak m enjual pada m usim panen akibatnya terjadi penurunan harga. P ada
urnum nya petani m enanam jagung
pertam a sekitar bulan O ktober dan N opem ber
dan tanam kedua pada bulan P ebruari sam pai M aret.
usahatanijagung
B iaya dan pendapatan
usahatani jagung per hektar pada M T 1990/91 di kedua
desa penelitian dapat dilihat pada tabel dibaw ah ini. CBA
238
R o s ita
R ata-rata luas garapan
setiap rum ah tangga adalah 0,25 ha, dengan variasi 0,25-1,5 ha.
G a lib
T abel 1. B iaya dan P enerim aan
N o. D es
1.
2.
U sahatani Jagung, 1990191
B iaya CBA
P enerim aan
a
P am pain
B um i A sih
750.000
861.750
407.250
482.250
R lC
ratio
1,84
1,79
T ingkat produktivitas yang dapat dicapai dalam percobaan-percobaan
yang
dilakukan B alittan pada lahan yang sarna berkisar antara 4-5 tonlha, sem entara
ditingkat petani berkisar antara 1,4-3 tonlha. H al ini m enunjukkan bahw a potensi
hasil jagung belum dicapai secara m aksim al. GFEDCBA
2.
S a lu r a n
P em asaran
S aluran pem asaran jagung di lahan kering K alim antan S elatan dari petani
sam pi ke konsum en yang um um berlaku adalah sebagai berikut :
1. P etani ---> pedagang antar kota ---> konsum en
2. P etani ---> pedagang antar kota ---> pengecer ---> konsum en
3. P etani ---> pedagang penngum pul desa ---> pedagang antar kota --> pengecer ---> konsum en
P em asaran jagung yang dilakukan hanya terbatas pada fungsi pertukaran
saja, belum ada fungsi perubahan bentuk fisiko
relatif tidak bervariasi,
konsum en
H arga jual pada tingkat petani
harga yang berbeda hanya diperlihatkan
sesuai saluran pem asaran yang dilalui.
pada tingkat
S istem pem asaran
hanya berlaku pada pasar desa dan kecam atan dalam volum e kecil.
nom or 1
S edangkan
sistem pem asaran nom or 2 dan 3, berlaku sam pai ke pasar kabupaten dan propinsi
dan dalam volum e besar.
3.
M a r g in
T a t a n ia g a
M argin tataniaga adalah selisih antara harga yang diterim a petani sebagai
produsen
dengan
harga yang dibayar konsum en.
terdiri dari biaya tataniaga dan pendapatan pedagang.
dapat dilihat pada T abel2
M argin tataniaga
terse but
B esarnya m argin tataniaga
berikut ini.
S tu d ;
pemasaran
ja g u n g d i K a lim a n ta n S e la ta n
239
B iaya pem asaran
sem akin besar apabila saluran pem asaran
sem akin panjang, w alaupun
yang dilalui
harga yang diterim a petani produsen tetap.
P an-
j angnya saluran pem asaran ini karena hasil j agung dalam jum lah besar tidak dapat
diserap habis oleh pasar desa atau kecam atan
setem pat.
U ntuk m em asarkan
jagung dalam jum lah besar harus dijual kepasar kabupaten atau propinsi. GFEDCBA
4 . S t r u k t u r B ia y a T a t a n ia g a
B iaya adalah sebagian dari m argin tataniaga terdiri dari biaya transportasi/akom odasi,
peralatan, penyusutan
transportasi/akom odasi
dan lain-lain.
B iaya dikeluarkan
untuk
m asing- m asing untuk pedagang pengum pul desa sebesar
62,5% (R p 25/kg), pedagang antar kota sebesar 44% (R p 20/kg) dan pedagang
pengecer sebesar 100% (R p 7,5/kg).
T ingginya biaya untuk transportasilakom o-
dasi ini karena alat angkut yang tersedia m em iliki kapasitas/volum e
yaitu 1500 kg/1 kali angkut.
S ecara keseluruhan
angkut kecil,
kom ponen biaya pem asaran
jagung di lahan kering K alim antan S elatan, 1991 dapat dilihat pada tabel berikut
In 1 .
T abel3.
K om ponen
N o. K om ponen
1.
2.
3.
4.
B iaya
P eralatan
T ransportasi/akom odasi
P enyusutan
L ain-lain
lum lah
240
B iaya P em asaran Jagung di L ahan K ering K alsel, 1991
R o s ita
G a lib
PAK
peR
25 ( 65% )
10 ( 23% )
20 ( 44% )
7,5 (100% )
15 ( 37,5% )
15 ( 33% )
40 (100% )
45 (100% )
PPD
7,5 (100% ) CBA
P endapatan
bersih
yang
diperoleh
m asing-m asing
saluran
pem asaran
adalah sebagai berikut :
1) 70, 2) 80 dan 3) 132,5. S ehingga persentase harga yang dapat diperoleh petani
pada m asing-m asing
sistem pem asaran
64,28% dan3) 61,64% .
adalah m asing-m asing
M argin tataniagam asing-m asing
1) 67,16% ,
sistem adalah
2)
1) 32,84,
2) 35,72 dan 3) 38,36. D ilihat dari pem bagian penerim aan tersebut, m aka bagian
yang diterim a petani kurang dari 70% .
S elain itu penerim aan yang diperoleh
petani m erupakan kum pulan dari pendapatan bersih dan biaya produksi usahatani.
B erdasarkan CBA
R l C ratio usahatanijagung
m aka bagian
pendapatan
yang diperoleh petani antara 1,84-1,79,
bersih yang diperoleh
petani tidak m eneapai
50% ~
B erarti sistem tataniaga jagung yang berlaku di K alim antan S elatan belum efisien.
U ntuk m em perbaiki
sistem tataniaga tersebut salah satu altem atif adalah : m em -
perpendek
pem asaran
saluran
atau m engurangi
biaya
transportasi
sehingga
persentase m argin m enjadi lebih keeil. GFEDCBA
K E S IM P U L A N
S istem pem asaran jagung di lahan kering K alim antan
diperbaiki dan belum efisien.
taan perluasan
S elatan m asih perlu
U saha perbaikan dapat ditem puh m elalui peneip-
bagi penyerapan
jagung
dan penyuluhan-penyuluhan
pasea panen sehingga dapat m em perpanjang
teknologi
daya sim pan jagung di petani pro-
dusen.
K etersediaan lem baga penunjang pem asaran dan laneam ya transportasi
dengan biaya relatif m urah akan m em perkeeil biaya dan m argin tataniaga, sehingga bagian harga yang diterim a petani m enjadi lebih baik.
P edagang
perantara
m asih tetap diperlukan
apabila daya tam pung
terdekat m asih keeil dan biaya transportasi m asih tinggi.
dieari terobosan-terobosan
baru untuk m eningkatkan
hingga m am pu m elakukan penganekaragam an
bentuk
H al-hal
yang tahan disim pan
itu perlu
petani, se-
produk jagung kedalam berbagai
lam a, tidak m em erlukan
lain yang dapat m em perkuat
berhadapan
D isam ping
pengetahuan
pasar
tem pat
luas dan aw et.
posisi petani sebagai produsen
apabila
dengan konsum en perlu dieiptakan oleh penentu kebijakan.
S tu d i
pemasaran
ja g u n g d i K a iim a m a n S e la ta n
241
DAFTAR
M ubyarto,
PUSTAK A
1979. P engantar E konom i P ertanian L P 3E S , Jakarta.
S utikno, H ., Y . R ina dan R achm adi R ., 1990. T ataniaga L abu M erah di D aerah
R aw a K alim antan
S elatan.
R isalah S em inar U sahatani di L ahan P asang
S urut dan R aw a P royek S w am ps II. B adan P enelitian dan P engem bangan
P ertanian. D epartem en P ertanian.
R osita G alib, 1989. A nalisis B iaya dan P endapatan U sahatani di L ahan K ering
K alim antan
S elatan.
baru T h. 1988/89.
L aporan H asil P enelitian T anam an P angan B anjar-
B alai P enelitian T anam an P angan B anjarbaru.
T om ek, W .G and K .L . R obinson, 1972. A gricultural product prices, S econd
E dition. C ornell U niversity P ress, Ithaca and L ondon. CBA
baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
GFEDCBA
I
.1
242
R o s ita
G a lib