Validitas dan Reliabilitas STUDI KUALITATIF PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI ANAK JALANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

37 responden. Wawancara mendalam juga penting untuk memperoleh informasi di bawah permukaan dan menemukan apa yang orang pikirkan dan rasakan mengenai peristiwa tertentu. Untuk memperoleh data secermat mungkin, peneliti membawa alat perekam suara agar peneliti dapat berkosentrasi penuh terhadap informasi yang diberikan responden tidak perlu menulis, dan data yang peneliti peroleh juga cuup lengkap, sehingga ketika penulisan laporan juga dapat optimal Deddy Mulyana, 2008:180. 3.9.2 Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Suharsni Arikunto, 2006:158. Data yang didapatkan dari tehnik dokumenter pengumpulan dokumen adalah data tentang anak jalanan di Jawa Tengah dan di Kota Semarang, data tentang LSM GradikhaGratama.

3.10 Validitas dan Reliabilitas

3.10.1 Validitas Validitas dalam penelitian kualitatif disebut dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus mendemonstrasikan nilai benar, menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan dan memperoleh keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosdedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya Moleong, L.J, 2006:320-321. Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti meggunakan teknik: 38 1. Metode triangaluasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatau yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang dihasilkan Moleong, L.J, 2006:330. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teori. Menurt Patton dalam Moleong, L.J, 2006:331, bahwa fakta yang dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, hal tersebut dinamakan penjelasan banding rival explanation. Teori yang digunakan adalah Theory of Reasoned Action . 2. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi, yang bertujuan agar peneliti mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Keobjektifan peneliti disingkap dan pengertian mendalam ditelaah yang nantinya menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran dan memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti, selain itu memungkinkan untuk merasakan keharuan teman diskusi, sehingga dapat membersihkan emosi dan perasaan peneliti guna dipakai untuk membuat sesuatu yang tepat Moleong, L.J, 2006:333. Pemeriksaan sejawat dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan sebaya yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang diteliti, sehingga peneliti dapat me-review persepsi, pandangan, dan analisis yang dilakukan Moleong, L.J, 2006:334. Orang yang dijdikan sumber adalah teman responden. 39 3. Kecukupan referensial, yaitu bahan referansi yang digunakan untuk meningkatkan kepercayaan atau kebenaran data. Hasil rekaman wawancara mendalam merupakan referensi yang digunakan. Dalam surat kesediaan menjadi subyek, disebutkan bahwa hasil rekaman wawancara akan dirahasiakan, dan hanya peneliti, Ketua LSM GradikhaGratama dan dosen pembimbing yang mengetahui. 3.10.2 Reliabilitas Reliabilitas dilakukan melalui cara audit trail penelusuran audit. Cara ini digunakan untuk mencapai objektifitas suatu penelitian, sebuah cara untuk menjamin penelitian kualitatif Moleong, L.J, 2006:338. Audit trail dilakukan oleh pembimbing. Pembimbing adalah pihak utama yang berkewajiban untuk memeriksa proses penelitian dan taraf menyediakan bahan-bahan sebagai berikut Moleong, L.J, 2006:339 : 1. Data mentah, seperti catatan lapangan sewaktu mengadaan observasi dan wawancara, hasil rekaman, dokumen-dokumen lain yang diolah dalam bentuk catatan lapangan. 2. Hasil analisis data berupa rangkuman, konsep-konsep, dan sebagainya. 3. Hasil sintesis data seperti tafsiran, kesimpulan, definisi tema, pola, hubungan dengan literatur, dan laporan akhir. 4. Catatan mengenai proses yang digunaan yakni tentang metodologis, desain, strategi, prosedur, kredibilitas, objektifitas, dan konfirmabilitas. 5. Bahan yang berkaitan dengan maksud dan keinginan, termasuk usulan penelitian dan catatan pribadi. 40 6. Informasi tentang pengembangan instrumen, seperti panduan wawancara mendalam. Pemeriksaan dalam rangka audit trail ini dilakukan selama proses berlangsung, berulang kali kapan saja bila dirasa perlu, sehingga dapat diadakan perubahan atau dapat dicari strategi lain.

3.11 Analisis Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL ANAK JALANAN DI SEKITAR ALUNĀ­-ALUN MERDEKA KOTA MALANG

0 5 2

Perilaku Merokok Pada Anak Jalanan di Kota Semarang ( Studi Kasus Pada Anak Jalanan di Simpang Lima ).

0 4 13

PROFIL ANAK JALANAN DI SALATIGA (Studi Deskriptif Kualitatif Perspektif Hak-hak Anak Pada Anak Jalanan di PROFIL ANAK JALANAN DI SALATIGA (Studi Deskriptif Kualitatif Perspektif Hak-hak Anak Pada Anak Jalanan di Terminal Tingkir) Tahun 2010.

0 0 15

PENDAHULUAN PROFIL ANAK JALANAN DI SALATIGA (Studi Deskriptif Kualitatif Perspektif Hak-hak Anak Pada Anak Jalanan di Terminal Tingkir) Tahun 2010.

0 0 8

(ABSTRAK) STUDI KUALITATIF PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI ANAK JALANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 3

FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DAN KESEHATAN REPRODUKSI ANAK JALANAN DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG.

0 0 41

PROPOSAL Gambaran Perilaku Seksual Anak Jalanan di Kota Semarang

0 0 72

PERSEPSI DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA JALANAN DI PANTI ANAK JALANAN JL.GAJAH MADA KOTA MOJOKERTO

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU ANAK JALANAN YANG TELAH MELAKUKAN SEKS BEBAS DI KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU ANAK JALANAN YANG TELAH MELAKUKAN SEKS B

0 1 17

PERILAKU PENONTON SINETRON ANAK JALANAN PADA REMAJA DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Penonton SinetronAnak Jalanan Pada Remaja di Surabaya)

0 0 11