PENGARUH SARI BUAH SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP AKTIVITAS DIURETIK TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) SEBAGAI PERENCANAAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
PENGARUH SARI BUAH SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP AKTIVITAS DIURETIK TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)
SEBAGAI PERENCANAAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
SUGISTA DWI ANGGRAENI 09330123
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(2)
i
PENGARUH SARI BUAH SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP AKTIVITAS DIURETIK TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)
SEBAGAI PERENCANAAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun Oleh:
SUGISTA DWI ANGGRAENI 09330123
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(3)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Sugista Dwi Anggraeni Nim : 09330123
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Sari Buah Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Aktivitas Diuretik tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Sebagai Perencanaan Sumber Belajar Biologi SMA
Diajukan Untuk Dipertanggungjawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
(4)
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sugista Dwi Anggraeni Tempat/Tgl Lahir : Jember/ 17 Juni 1991 Nim : 09330123
Fakultas/Jurusan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ” Pengaruh Sari Buah Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Aktivitas Diuretik tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Sebagai Perencanaan Sumber Belajar Biologi SMA” adalah bukan merupakan hasil karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.
Malang, 27 Januari 2014
Yang menyatakan,
Sugista Dwi Anggraeni Mengetahui,
(5)
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhamadiyah Malang dan Diterima untuk Memenuhi
Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan biologi
Mengesahkan :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 27 Januari 2014
Dekan,
(6)
v
MOTTO
“Hidup tidak mungkin tanpa masalah karena masalah adalah rahmat
yang belum kita mengerti tujuannya, jalanilah semua sepenuh
hati dengan hati-hati disertai
do’a, karena tuhan sudah
mengaturnya sebaik mungkin diluar dari yang kita harapkan”
Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka
apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Tafsir Q.S Al-Insyiroh: 6-8)
PERSEMBAHAN
Dengan hati yang tulus dan penuh rasa syukur kupersembahkan karya sederhana ini mudah-mudahan menuju kesuksesan, saya persembahkan untuk orang-orang
yang selalu dekat di hati saya :
Kepada semua keluargaku tersayang ayahku
MULYONO,SP., mamaku SIMPEN RUSIYATI mbahku HJ. MUSENAH makku AMARIYAH, mbakku RISKI
SUTANTI yang telah senantiasa membimbing dan
mendidik penuh kasih sayang penuh sabar dan do’a yang
tak pernah pudar terkikis waktu serta adekku tersayang KHUSNIYAH TRI AMBARUKMI dan DESTI NUR CAHYANI dan seseorang yang selalu bersamaku dan
menemaniku NANANG EKA PRAYUDA kalian semualah yang menjadi semangat hidupku.
(7)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia, rahmat, dan kekuatan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul, “Pengaruh Sari Buah Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Aktivitas Diuretik tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Sebagai Perencanaan Sumber Belajar Biologi SMA” sebagai syarat untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dan sebagai Dosen Pembimbing I yang tidak henti-hentinya mengingatkan dan membimbing dengan penuh kesabaran, serta memberikan nasehat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skipsi
2. Dra. Sri Wahyuni, M. Kes, selaku Ketua Jurusan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
3. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II atas kesabaran dan kebijaksanaannya dalam membimbing dan memberikan bantuan, motivasi, dan nasihat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah 5. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes. selaku dosen wali dan kepala Laboratorium
Kimia Universitas Muhammadiyah Malang
(8)
vii
7. Mamaku yang sangat ku sayangi dan hormati dan Ayah tercinta, terimakasih karena selama ini telah berusaha dengan sabar dalam mendidik, mengasuh, memberikan nasihat, mendoakan dan mendukung dengan tiada henti untuk keberhasilan dan kesuksesan anakmu ini. Berkat doa dan dukungan dari kalian sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besarku di Nganjuk dan Mojokerto yang selalu memberiku semangat, motivasi dan do’a selama ini
9. Teman-teman Biologi angkatan 2009 kelas Biologi C khususnya listiyowati terima kasih atas bantuan dan doa yang diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Keluarga Besar BKMA (Bapak/Ibu Dosen, Staff Karyawan) dan seluruh teman-teman BKMA, Alfiah, Puri, Nora, Rudi, Ariyanti, Niko, Haris, Hudan, Rina, Mb.Indah, Feni, Wini, Amil, Rasyidi, Udin, Robiatul, Ica, Irma, Alunaza, Indah, Awang, Lina, Ridwan, Ganda, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah Swt. menunjukkan jalan dan memberikan cahaya-Nya, serta melapangkan dada kita dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada pihak.yang terkait dalam penyusunan skripsi ini sehingga cepat terseleseikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan yang berkepentingan.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Malang, 27 Januari 2014 Penulis,
(9)
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
SURAT PERNYATAAN ...iii
LEMBAR PENGESAHAN ...iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...v
KATA PENGANTAR ...vi
ABSTRAK ...viii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...4
1.3 Tujuan Penelitian ...5
1.4 Manfaat Penelitian ...5
1.5 Batasan Penelitian ...6
1.6 Definisi Istilah ...7
BAB II: KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Buah Sukun ...8
2.1.1 Klasifikasi Buah Sukun (Artocarpus altilis) ...8
2.1.2 Morfologi Sukun (Artocarpus altilis) ...8
2.1.3 Sejarah Penyebaran Tanaman Sukun (Artocarpus altilis) ..11
2.1.4 Kandungan Gizi Buah Sukun (Artocarpus altilis) ...12
2.1.5 Manfaat Sukun (Artocarpus altilis) ...13
2.1.6 Kalium ...14
2.2 Tinjauan Tentang Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)...15
2.2.1 Klasifikasi Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) ...15
(10)
ix
2.2.3 Penggolongan Tikus Putih (Rattus norvegicus) ...16
2.2.4 Dasar Pemilihan Hewan Percobaan ...16
2.3 Tinjauan tentang Patofisiologi Ginjal ...17
2.3.1 Anatomi Ginjal ...17
2.3.2 Fisiologi Ginjal ...18
2.3.3 Fungsi Ginjal ...19
2.3.4 Kerja Ginjal ...20
2.3.5 Proses Pembentukan Urin ...20
2.3.6 Mekanisme Transport Urin ...23
2.4 Tinjauan tentang Diuretik ...24
2.4.1 Pengertian Diuretik ...24
2.4.2 Macam-macam Diuretik ...25
2.4.3 Mekanisme Kerja Diuretik ...26
2.5 Sumber Belajar ...28
2.5.1Pengertian Sumber Belajar...28
2.5.2Macam-macam Sumber Belajar ...29
2.5.3Manfaat Sumber Belajar ...30
2.5.4Kriteria Memilih Sumber Belajar ...31
2.6Kerangka Konsep ...32
2.7Hipotesis ...33
BAB III: METODE PENELITIAN 3.1Jenis dan Rancangan Penelitian...34
3.2Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...36
3.3Populasi Penelitian ...36
3.4Sampel Penelitian ...36
3.5Teknik Pengambilan Sampel ...36
3.6Variabel Penelitian ...37
3.7Definisi Operasional Variabel ...38
3.8Dasar Penentuan Dosis Sari Buah Sukun ...39
3.9Prosedur Penelitian ...40
(11)
x
3.11Tahap Pengumpulan data ...44
3.12Teknik Analisis Data ...45
3.13Pemanfaatan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar ...45
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ...46
4.1.1 Data Aktivitas Diuretik Berupa Volume Urin Tikus ...46
4.2.Analisis Uji Normalitas ...50
4.3.Analisis Uji Homogenitas...51
4.4.Uji Anova satu jalan ...52
4.5.Analisis Uji BNT ...54
4.6.Pembahasan ...56
4.6.1 Pengaruh sari buah sukun (Artocarpus altilis) terhadap diuretik tikus putih jantan (Rattus norvegicus) ...56
4.6.2 Dosis yang optimal sari buah sukun (Artocarpus altilis) terhadap diuretik pada tikus jantan (Rattus norvegicus) ...58
4.6.3 Proses dan hasil sebagai sumber belajar dalam perencanaan pembelajaran biologi SMA ...58
BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...64
5.2 Saran ...64
DAFTAR PUSTAKA ...65
LAMPIRAN ...69
(12)
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1: Tanaman sukun (Artocarpus altilis) ... 8
Gambar 2.2: Rattus norvegicus galur wistar ... 15
Gambar 2.3: Susunan umum ginjal ... 18
Gambar 2.4. Proses Pembentukan Urin dalam Ginjal... 21
Gambar 3.1: The post test only control group design ... 34
Gambar 3.2: Prosedur Kerja Penelitian ... 44
Gambar 4.1: Grafik rerata volume urin tikus jantan (Rattus norvegicus) berdasarkan waktu pengamatan 12 Jam ... 47
Gambar 4.2: Grafik rerata volume urin tikus jantan (Rattus norvegicus) berdasarkan waktu pengamatan 24 Jam ... 49
(13)
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1: Nilai Gizi Sukun per 100 gr Bahan ... 12
Tabel 2.2: Volume Urin Manusia Berdasarkan Usia ... 22
Tabel 2.3: Keadaan urin Manusia ... 23
Tabel 3.1: Rancangan Acak Lengkap (RAL) ... 35
Tabel 4.1: Data Pengamatan Vol. Urin Tikus (ml) 12 Jam pada hari ke-5 ... 46
Tabel 4.2: Data Pengamatan Vol. Urin Tikus (ml) 24 Jam pada hari ke-5 ... 48
Tabel 4.3: Uji normalitas pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 12 jam ... 50
Tabel 4.4: Uji normalitas pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 24 jam ... 51
Tabel 4.5: Uji homogenitas pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 12 jam ... 52
Tabel 4.6: Uji homogenitas pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 24 jam ... 52
Tabel 4.7: Analisis of varians satu jalan pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 12 jam ... 53
Tabel 4.8: Analisis of varians satu jalan pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 24 jam ... 54
Tabel 4.9: Hasil uji BNT pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 12 jam ... 55
Tabel 4.10: Hasil uji BNT pengaruh sari buah sukun terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan dengan pengamatan selama 24 jam ... 55
(14)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Analisis kandungan kalium ... 69
Lampiran 2: Perhitungan dosis ... 70
Lampiran 3: Uji Normalitas menggunakan SPSS versi 16.0 for windows ... 71
Lampiran 4: Uji Homogenitas menggunakan SPSS versi 16.0 for windows ... 76
Lampiran 5: Uji Anova satu jalan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows .. 78
Lampiran 6: Uji BNT menggunakan SPSS versi 16.0 for windows ... 81
Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 87
Lampiran 8: Silabus ... 92
Lampiran 9: Lembar Kerja Siswa ... 95
(15)
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Adha, A.C. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana mill.)Terhadap Aktivitas Diuretik Tikus Putih Jantan Sprague-dawley. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Adeleke, R.O. and O.A. Abiodun. 2010. Nutritional composition of breadnut seeds (Artocarpus camansi). African Journal of Agricultural Research Vol. 5(11), pp. 1273-1276. Tersedia: http://www.academicjournals.org/AJAR
Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta: EGC, 1765
Foragri. 2008. Potensi Sukun Sebagai Breadfruits, (Online). Tersedia: http://foragri.blogsome.com/potensi-sukun-sebagai-bread-fruits/.
Foye, O.W. 1995. Prinsip-Prinsip Kimia Medisinal, cetakan Pertama. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Guyton, A. J. 2006. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology with Student Consult Online Access (11th ed.). Philadelphia: Elsevier Saunders.
Guyton A.C, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
Hidayat, A.A. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Imelda E, Andani EP. 2006. Perbandingan Efek Diuretik serta Kadar Natrium dan Kalium darah antara Pemberian Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn) dengan Furosemid. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 11:76-80.
Irmasari. 2010. Pengembangan Tanaman Sukun, (Online). Tersedia: http://www.Myopera.com/irmasmall/blog/tanaman.
Japaries, W. 1995. Penyakit Ginjal. Jakarta: Arcan.
Junqueira. 2002. Histologi Dasar. Edisi 3 CV Egc. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
(16)
xv
Kemas, Ali Hanafiah. 1991. Rancangan Percobaan, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Press.
Kemenristek RI. 2010. Pembuatan Sari Buah. (Online). Tersedia: http://www.academia.edu/5821468/II.TINJAUAN_PUSTAKA
Kolman. J, 2001. Atlas Bewarna dan Teks Biokomia. Staf pengajar bagian biokimia fakultas. Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Kram DJ, Keller KA, editors. 2001. Use of laboratory animals in toxicology studies. In: Toxicology testing hand book. New York, USA : Marcel Dekker, 2001: 1 – 17. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/7527/1/adhita_yuriska_f.pdf
Kristio. 2007. Artocarpus altilis., (Online). Tersedia: http://www.toiusd.multiply.com/journal/item/144/.
Kusharto, Clara M dan Suhardjo. 1992. Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi. Kanesius: Yogyakarta.
Maharani ET, Hidayati A, Susilo J. 2012. Analisis Kalium dan Prosentase Daya Larut Calsium Oksalat oleh Kalium Dalam Air Teh Daun Sukun (Artocarpus altilis). Diakses di http://jurnal.unimus.ac.id
Mairina, Sajidah. 2011. Penetapan Kadar Kalium pada Larutan Daun Sukun (Artocarpus altilis) Segar dan Kering. Universitas Muhammadiyah Semarang
Malole MBM, Pramono CSU. 1989. Pengantar Hewan-hewan Percobaan di Laboratorium. Bogor: Pusat Antara Universitas Bioteknologi IPB.
Mulyasa. 2002. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.
Nawawi, H. Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya manusia Untuk Bisnis yang kompetitif. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.
Pearce. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Penerbit PT Gramedia Jakarta.
Pitojo, S. 1992. Budidaya Sukun. Yogyakarta: Kanisius.
Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
(17)
xvi
Pritchett, K.R. and B.F. Corning. 2004. Biology and Medicine of Rats. www.ivis.org/ advances/Reuter/coming/ivis.pdf last update 12 Maret 2006
Robert E. Olson, Harry P. Broquist, C. O. Chicester, William J. Darby, Albert C. Kolbye Jr., Richard M. Stalvey. 1988. Pengetahuan Gizi Mutakhir Mineral. Jakarta: Gramedia.
Robinson DR. 1979. Eicosanoids, Inflammation, and Antiinflammatory Drugs. Clin Exp Rheumatol 7: 155-161.
Rofieq. 2001. Metode Penelitian. Malang: UMM Press.
Rosidah, N. 2007. Pengaruh Dekok Daun Keji Beling (Strobilanthes crispus) Terhadap Diuretik Pada Tikus (Rattus norvegicus) Wistar Jantan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
R. Sudiro, Didiet. 2005. Pemanfaatan Buah Sukun Sebagai Makanan Alternatif Pengganti Beras. Dalam Puslitbang Indhan Balitbang Dephan (Volume VIII No.15), (Online). Tersedia: http://www. Buletinlitbang.dephan.go.id.STT No.2289 Thn. 2005.
Rustam, Erlina and FB, Imelda and EP, Andani. 2006. Perbandingan Efek Diuretika serta Kadar Natrium dan Kalium Darah antara Pemberian Ekstrak Etanol Daun tempuyung (sonchus arvensis linn) Dengan Furosemida. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Sadiman, A. S. 2004. Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Pembelajaran Makalah.
Sirois, M. 2005. Laboratory Animal Medicine. United of State America: Mosby. Inc. Hlm 87-115. Tersedia: http://pkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/0911310028-Yosia-Arauna.pdf
Siswandono, Bambang S. 1995. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press
Sudjarwo. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Tjay, TH. Dan Rahardja, K. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Wardany, Ketty Husnia. 2012. Khasiat Istimewa Sukun. Yogyakarta: Rapha Publishing.
(18)
xvii
Wulangi, K.S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Perguruan Tinggi
Zerega,N.J.C., D. T. 2005. Systematic and Species Limits of Breadfruit (Artocarpus, Moraceae). Systematic Botany (30)3: pp. 603-615. http://www.plantbiology.northwestern.edu/Zerega/Zeregaetal2005SysBot. pdf.
(19)
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia karena menjadi faktor dalam menunjang segala aktifitas hidup seseorang.
Tapi terkadang banyak orang yang mengabaikan kesehatannya dan menganggap
remeh akibat dari pola dan gaya hidup yang semaunya. Sehingga segala aktifitas
inilah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dan memaksa kita untuk lebih
meningkatkan derajat kesehatan dengan upaya menanggulangi berbagai penyakit
atau ganguan kesehatan yang mungkin timbul.
Pemerintah tidak lepas tangan dengan melihat kondisi masyarakatnya yang
kurang perduli dengan masalah kesehatannya. Upaya pemerintah dalam
mewujudkan masyarakat sehat seperti yang tertuang dalam UUD 1945, yakni
adanya tujuan sehat nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan
Departemen Kesehatan untuk mewujudkan visinya yaitu “memandirikan masyarakat untuk hidup sehat” dengan misi “membuat masyarakat sehat” (Depkes RI, 2009).
Gaya hidup yang tidak sehat dan aktivitas keseharian bisa mempengaruhi
(20)
2
meningkat misalnya jantung, kanker, stroke, hipertensi, gangguan ginjal dan
penyakit lainnya.
Ginjal yang merupakan salah satu organ yang mempunyai peranan sangat
penting bagi tubuh manusia. Karena ginjal berperan dalam upaya
mempertahankan sistem keseimbangan tubuh, mengatur keseimbangan air,
pengaturan konsentrasi garam dalam darah dan kelebihan garam. Bila fungsi
ginjal sebagai alat penyaring dan pembersih darah terganggu, bisa berakibat
kerusakan pada ginjal. Obat-obat yang dapat menghambat fungsi tubulus ginjal
telah digunakan secara meluas pada pengobatan gangguan tersebut. Salah satu
cara untuk pengobatan gangguan tersebut yaitu dengan cara pengobatan dengan
obat diuretik (Pearce, 2002).
Diuretik adalah zat-zat yang bermanfaat meningkatkan produksi urin oleh
ginjal. Pemakaian diuretik yang paling penting adalah untuk udema dengan jalan
mengeluarkan cairan edema dan elektrolit sehingga volume cairan ektra seluler
kembali normal. Obat diuretik yang sudah meluas di masyarakat menimbulkan
efek samping gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, terutama ion Natrium
dan Kalium. Kedua ion ini banyak yang diekskresikan, sehingga bisa
menimbulkan hiponatrinemia dan hypokalemia (Rustam, 2006). Salah satu
alternatif yang bisa dilakukan yakni dengan cara pengobatan tradisional.
Buah sukun (Artocarpus altilis) merupakan salah satu jenis tanaman obat
yang memiliki efek diuretik yang disebabkan oleh bahan-bahan yang aktif
dikandungannya. Kandungan dalam buah sukun (Artocarpus altilis) adalah
(21)
3
aktifnya yang diketahui dapat mendukung efek diuretik sari buah sukun adalah
kadar kalium yang tinggi. Tingginya kadar kalium dapat merangsang timbulnya
diuretik karena kalium merupakan bagian dari elektrolit tubuh yag bersifat
mengikat air, bila kadar kaliumnya tinggi dalam ginjal maka akan meningkatkan
jumlah air yang dikeluarkan melalui ginjal (Rosidah, 2007).
Eksperimen tentang “penetapan kadar kalium pada larutan daun sukun (artocarpus altilis) segar dan kering. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan
bahwa antara daun sukun segar dan kering mengandung kadar kalium tinggi dan
tidak mempunyai perbedaan walaupun telah dilakukan pemanasan dan
pengeringan tidak mempengaruhi kadar kalium yang ada (Mairina, 2011).
Berdasarkan eksperimen, peneliti mencoba menganalisis pada buah sukun
untuk mengetahui kandungan kalium yang ada pada buah sukun. Setelah
melakukan analisis kandungan kalium pada buah sukun terdapat kadar kalium
sebanyak 144,055 mg/100 ml bahan. Kadar kalium tersebut digunakan dalam
studi pendahuluan dengan memanfaatkan buah sukun untuk mengetahui aktivitas
diuretik pada tikus jantan. Dengan berbagai rentang dosis yang diberikan yakni 5
ml, 10 ml, dan 15 ml bahan yang digunakan menunjukkan bahwa pada dosis 5 ml
hasil perlakuan tidak jauh beda dengan perlakuan kontrol. Sedangkan hasil
maksimal terlihat pada dosis 10 ml hal tersebut terlihat dari jumlah eksresi yang
dikeluarkan yakni urin jauh lebih banyak dibandingkan dengan dosis perlakuan
lainnya. Sebaliknya pada dosis 15 ml terjadi penurunan ekskresi urin.
Beranjak dari hasil tersebut maka untuk eksperimen sesungguhnya akan
(22)
4
dari keempat perlakuan dosis tersebut salah satu akan menunjukkan aktivitas
diuretik yang tinggi yakni mengalami peningkatan volume urin. Penelitian ini
akan dikembangkan sebagai sumber balajar dalam perencanaan sumber belajar
biologi SMA Kelas XI, yang terkait pada kompetensi inti yaitu memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dengan kompetensi dasar
yaitu mengaitkan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan membandingkannya dengan
hewan ikan dan serangga.
Berdasarkan dari pernyataan dan latar belakang di atas peneliti ingin
melakukan penelitian tentang pengaruh buah sukun terhadap aktivitas diuretik
pada tikus putih jantan dengan penelitian berjudul Pengaruh Sari Buah Sukun (Arthocarpus altilis) Terhadap Aktivitas Diuretik Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Sebagai Perencanaan Sumber Belajar Biologi SMA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tersebut di atas, maka dapat diambil suatu
(23)
5
1. Adakah pengaruh pemberian sari buah sukun (Arthocarpus altilis) terhadap
aktivitas diuretik tikus putih jantan (Rattus norvegicus)?
2. Berapakah dosis yang optimal dari 6ml, 8ml, 10ml, dan 12ml sari buah
sukun (Arthocarpus altilis) terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan
(Rattus norvegicus)?
3. Bagaimanakah proses dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
sumber belajar dalam perencanaan pembelajaran Biologi SMA dengan
materi sistem ekskresi pada manusia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut yaitu:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian sari buah sukun (Arthocarpus
altilis) terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan (Rattus norvegicus). 2. Mengetahui dosis yang paling optimal dari 6ml, 8ml, 10ml, dan 12ml sari
buah sukun (Arthocarpus altilis) terhadap aktivitas diuretik tikus putih
jantan (Rattus norvegicus)?
3. Mengetahui proses dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
perencanaan sumber belajar biologi SMA materi sistem eskresi manusia.
1.4 Manfaat Penelitian
(24)
6
1. Secara Teoritik penelitian ini memberikan informasi ilmiah kepada para
akademis tentang manfaat buah sukun (Artocarpus altilis) terhadap
peningkatan aktivitas diuretik.
2. Penelitian ini memberikan informasi ilmiah kepada para akademis tentang
kandungan aktif yang terkandung dalam buah sukun yang dapat di jadikan
sebagai pengobatan tradisional diuretik.
3. Bagi dunia pendidikan manfaat penelitian ini dapat memberikan sumber
belajar baru terhadap pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran biologi
SMA sistem ekskresi.
4. Secara amplikatif penelitian ini memberikan informasi dan inovasi kepada
masyarakat bahwa sari buah sukun (Artocarpus altilis) dapat dimanfaatkan
sebagai alternatif pegobatan tradisional.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menghindari meluasnya penelitian ini, maka perlu diberikan
batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah. Adapun
batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Tanaman sukun yang digunakan dalam penelitian ini buah sukun yang
masih muda dan diperoleh di Desa Tegal Gondo Kecamatan Karangploso
Kabupaten Malang.
2. Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus putih jantan dengan berat
(25)
7
membeli di pusat penangkaran tikus bapak Purnomo di Desa Sengkaling
Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
3. Rentang dosis sari buah sukun pada penelitian ini didasarkan dari hasil studi
pendahuluan yaitu menggunakan 6ml/kgBB, 8ml/kgBB, 10ml/kgBB,
12ml/kgBB.
4. Aktivitas Diuretik yang diamati meliputi pengamatan fisik urin yaitu
peningkatan volume urin.
1.6 Definisi Istilah
1. Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek suatu hal
terhadap yang lain (Poerwadarminta, 2003).
2. Dosis adalah kuantitas yang harus diberikan pada satu waktu, seperti jumlah
pengobatan tertentu (Dorland, 1998).
3. Sari Buah merupakan hasil pengepresan buah yang sudah disaring.
Pembuatan sari buah terutama dituukan untuk meningkatkan ketahanan
simpan serta daya guna buah-buahan. Pembuatan sari buah dari tiap-tiap
jenis buah meskipun ada sedikit perbedaan, tetapi prinsipnya sama
(Kemenristek RI, 2010).
4. Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin
(diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal (Tjay dan Rahardja, 2002).
5. Sumber Belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar,
yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman,
(1)
meningkat misalnya jantung, kanker, stroke, hipertensi, gangguan ginjal dan penyakit lainnya.
Ginjal yang merupakan salah satu organ yang mempunyai peranan sangat penting bagi tubuh manusia. Karena ginjal berperan dalam upaya mempertahankan sistem keseimbangan tubuh, mengatur keseimbangan air, pengaturan konsentrasi garam dalam darah dan kelebihan garam. Bila fungsi ginjal sebagai alat penyaring dan pembersih darah terganggu, bisa berakibat kerusakan pada ginjal. Obat-obat yang dapat menghambat fungsi tubulus ginjal telah digunakan secara meluas pada pengobatan gangguan tersebut. Salah satu cara untuk pengobatan gangguan tersebut yaitu dengan cara pengobatan dengan obat diuretik (Pearce, 2002).
Diuretik adalah zat-zat yang bermanfaat meningkatkan produksi urin oleh ginjal. Pemakaian diuretik yang paling penting adalah untuk udema dengan jalan mengeluarkan cairan edema dan elektrolit sehingga volume cairan ektra seluler kembali normal. Obat diuretik yang sudah meluas di masyarakat menimbulkan efek samping gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, terutama ion Natrium dan Kalium. Kedua ion ini banyak yang diekskresikan, sehingga bisa menimbulkan hiponatrinemia dan hypokalemia (Rustam, 2006). Salah satu alternatif yang bisa dilakukan yakni dengan cara pengobatan tradisional.
Buah sukun (Artocarpus altilis) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang memiliki efek diuretik yang disebabkan oleh bahan-bahan yang aktif dikandungannya. Kandungan dalam buah sukun (Artocarpus altilis) adalah kalsium, kalium, riboflavin, dan niasin (Adeleke, 2010). Salah satu dari bahan
(2)
aktifnya yang diketahui dapat mendukung efek diuretik sari buah sukun adalah kadar kalium yang tinggi. Tingginya kadar kalium dapat merangsang timbulnya diuretik karena kalium merupakan bagian dari elektrolit tubuh yag bersifat mengikat air, bila kadar kaliumnya tinggi dalam ginjal maka akan meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan melalui ginjal (Rosidah, 2007).
Eksperimen tentang “penetapan kadar kalium pada larutan daun sukun (artocarpus altilis) segar dan kering. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa antara daun sukun segar dan kering mengandung kadar kalium tinggi dan tidak mempunyai perbedaan walaupun telah dilakukan pemanasan dan pengeringan tidak mempengaruhi kadar kalium yang ada (Mairina, 2011).
Berdasarkan eksperimen, peneliti mencoba menganalisis pada buah sukun untuk mengetahui kandungan kalium yang ada pada buah sukun. Setelah melakukan analisis kandungan kalium pada buah sukun terdapat kadar kalium sebanyak 144,055 mg/100 ml bahan. Kadar kalium tersebut digunakan dalam studi pendahuluan dengan memanfaatkan buah sukun untuk mengetahui aktivitas diuretik pada tikus jantan. Dengan berbagai rentang dosis yang diberikan yakni 5 ml, 10 ml, dan 15 ml bahan yang digunakan menunjukkan bahwa pada dosis 5 ml hasil perlakuan tidak jauh beda dengan perlakuan kontrol. Sedangkan hasil maksimal terlihat pada dosis 10 ml hal tersebut terlihat dari jumlah eksresi yang dikeluarkan yakni urin jauh lebih banyak dibandingkan dengan dosis perlakuan lainnya. Sebaliknya pada dosis 15 ml terjadi penurunan ekskresi urin.
(3)
dari keempat perlakuan dosis tersebut salah satu akan menunjukkan aktivitas diuretik yang tinggi yakni mengalami peningkatan volume urin. Penelitian ini akan dikembangkan sebagai sumber balajar dalam perencanaan sumber belajar biologi SMA Kelas XI, yang terkait pada kompetensi inti yaitu memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dengan kompetensi dasar yaitu mengaitkan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan membandingkannya dengan hewan ikan dan serangga.
Berdasarkan dari pernyataan dan latar belakang di atas peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh buah sukun terhadap aktivitas diuretik pada tikus putih jantan dengan penelitian berjudul Pengaruh Sari Buah Sukun
(Arthocarpus altilis) Terhadap Aktivitas Diuretik Tikus Putih Jantan (Rattus
norvegicus) Sebagai Perencanaan Sumber Belajar Biologi SMA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tersebut di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut yaitu:
(4)
1. Adakah pengaruh pemberian sari buah sukun (Arthocarpus altilis) terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan (Rattus norvegicus)?
2. Berapakah dosis yang optimal dari 6ml, 8ml, 10ml, dan 12ml sari buah sukun (Arthocarpus altilis) terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan (Rattus norvegicus)?
3. Bagaimanakah proses dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam perencanaan pembelajaran Biologi SMA dengan materi sistem ekskresi pada manusia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut yaitu:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian sari buah sukun (Arthocarpus altilis) terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan (Rattus norvegicus). 2. Mengetahui dosis yang paling optimal dari 6ml, 8ml, 10ml, dan 12ml sari
buah sukun (Arthocarpus altilis) terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan (Rattus norvegicus)?
3. Mengetahui proses dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perencanaan sumber belajar biologi SMA materi sistem eskresi manusia.
1.4 Manfaat Penelitian
(5)
1. Secara Teoritik penelitian ini memberikan informasi ilmiah kepada para akademis tentang manfaat buah sukun (Artocarpus altilis) terhadap peningkatan aktivitas diuretik.
2. Penelitian ini memberikan informasi ilmiah kepada para akademis tentang kandungan aktif yang terkandung dalam buah sukun yang dapat di jadikan sebagai pengobatan tradisional diuretik.
3. Bagi dunia pendidikan manfaat penelitian ini dapat memberikan sumber belajar baru terhadap pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran biologi SMA sistem ekskresi.
4. Secara amplikatif penelitian ini memberikan informasi dan inovasi kepada masyarakat bahwa sari buah sukun (Artocarpus altilis) dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pegobatan tradisional.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menghindari meluasnya penelitian ini, maka perlu diberikan batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Tanaman sukun yang digunakan dalam penelitian ini buah sukun yang masih muda dan diperoleh di Desa Tegal Gondo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
2. Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus putih jantan dengan berat badan berkisar 100-150 gr, umur tikus berkisar 2-3 bulan dan diperoleh dari
(6)
membeli di pusat penangkaran tikus bapak Purnomo di Desa Sengkaling Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
3. Rentang dosis sari buah sukun pada penelitian ini didasarkan dari hasil studi pendahuluan yaitu menggunakan 6ml/kgBB, 8ml/kgBB, 10ml/kgBB, 12ml/kgBB.
4. Aktivitas Diuretik yang diamati meliputi pengamatan fisik urin yaitu peningkatan volume urin.
1.6 Definisi Istilah
1. Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek suatu hal terhadap yang lain (Poerwadarminta, 2003).
2. Dosis adalah kuantitas yang harus diberikan pada satu waktu, seperti jumlah pengobatan tertentu (Dorland, 1998).
3. Sari Buah merupakan hasil pengepresan buah yang sudah disaring. Pembuatan sari buah terutama dituukan untuk meningkatkan ketahanan simpan serta daya guna buah-buahan. Pembuatan sari buah dari tiap-tiap jenis buah meskipun ada sedikit perbedaan, tetapi prinsipnya sama (Kemenristek RI, 2010).
4. Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal (Tjay dan Rahardja, 2002). 5. Sumber Belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar,