data. Bentuk Chart yang didukung oleh Arcview adalah line, bar, colum, xy scatter, area, pie.
e. Fungsi Script
Script adalah makro dalam arcview. Dengan makro ini kemampuan arcview dapat diperluas dengan membuat sebuah program
aplikasi untuk meningkatkan dan memodifikasi kemampuan arcview. Seperti dalam skripsi ini juga memodifikasi script arcview agar
dapat digunakan sebagai media presentasi.
B. Pengertian Belajar
Proses tindakan belajar pada dasarnya adalah bersifat internal namun proses itu dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Perhatian peserta didik
dalam pembelajaran, misalnya, dipengaruhi oleh susunan rangsangan yang berasal dari luar. Ketika seseorang peserta didik membaca buku,
perhatiannya seringkali terfokus pada kata yang dicetak tebal, gambar- gambar atau informasi menarik lainnya. Oleh karenaa itu, dalam
pembelajaran, pendidik harus mampu melakukan aktivitas pembelajaran secara maksimal dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan.
Pengertian pembelajaran menurut UU No 20 tahun 2003 dalam pasal 1 butir 20 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik
dengan peserta didik atau antar peserta didik. Komunikasi yang terjadi
anatar peserta didik dan pendidik adalah komunikasi belajar dan mengajar. Belajar sendiri merupakan suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif Skinner dalam Syaiful Sagala, 2010:14.
Konsep belajar yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne dalam Syaful Sagala, 2010 : 14 merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil
belajar merupakan kapabilitas yang disebabkan stimulus dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
Ada tiga pembagian utama teori belajar yaitu teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, dan teori belajar konstruktivisme.
Secara garis besar, tori belajar behavoristik hanya berfokus pada aspek objek dalam pembelajaran. Teori kognitif mengenai perilaku untuk
menjelaskan pembelajaran
berbasis otak.
Seddangkan pandangan
konstruktivisme belajar merupakan sebuah proses aktif membangun ide dan konsep baru Hariyanto 2010. Secara rinci penjelasan ketiga teori belajar
tersebut sebagai berikut:
a. Teori Belajar Behavioristik
Teori behavioristik merupakan teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Teori ini kemudian berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah perkembangan teori dan praktik
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon
atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
b. Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang
sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik
memproses infromasi
dan pelajaran
melalui upayanya
mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini
menekankan pada bagaimana informasi diproses. Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel,
Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan
organizer yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai
suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
c. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi bersifat
membangun. Dalam
konteks filsafat
pendidikan dapat diartikan konstruktivisme merupakan suatu upaya membangun
tata susunan
hidup yang
berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir pembelajaran kontekstual yakni pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak serta merta ada.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk
menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina
pengetahuan baru,
mereka akan
lebih pahamdan
mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selain itu siswa terlibat secara
langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
C. Pengertian Media Pembelajaran