Diagram Alir Dokumen Flow Map Data Flow Diagram DFD Normalisasi

xv DAFTAR SIMBOL

A. Diagram Alir Dokumen Flow Map

No Simbol Keterangan 1 Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir, buku, berkas atau cetakan 2 Proses manual 3 Menandakan dokumen yang diarsipkan arsip manual 4 Pengambilan keputusan decision 5 Pemasukkan data secara manual 6 Data Penyimpanan data storage 7 Proses yang dilakukan oleh computer A xvi

B. Data Flow Diagram DFD

No Simbol Keterangan 1 Eksternal Entity 2 Simbol proses yang mentransformasikan data secara umum 3 Berkas atau tempat penyimpanan datam atau file 4 Simbol Aliran Data, yang menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses yang lain

C. Entyity Relational Diagram ERD

No Simbol Keterangan 1 Menunjukkan tumpukkan entitas individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari satu dengan yang lain 2 Menunjukkan himpunan relasi 3 Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut yang lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan pesat tekonologi komputer dalam bidang ilmu pengetahuan pendidikan, bisnis, administrasi perkantoran, komunikasi dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan yang cukup besar di negara ini dalam proses pembangunan secara menyeluruh. Tidak dapat dielakkan lagi bahwa penggunaan komputer pada era globalisasi ini sudah merupakan salah satu kebutuhan sebagai alat penunjang untuk mempermudah pekerjaan hampir disemua bidang. Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini mengakibatkan adanya tuntutan terhadap suatu perusahaan untuk dapat mengelola suatu informasi dengan tepat, cepat, dan akurat. Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan istilah yang sering diucapkan pada jaman sekarang ini. Bahkan istilah teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi ciri dari abad ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai pengguna teknologi informasi dan komunikasi tanpa berhenti untuk terus membuat atau menciptakan suatu teknologi informasi dan komunikasi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dengan mengetahui teknologi informasi dan komunikasi secara lebih akurat, sebuah bisnis akan lebih mampu meraih keuntungan, begitu pula dengan organisasi lainnya. Pada intinya teknologi informasi dan komunikasi memusatkan perhatiannya dalam upaya mengolah data menjadi informasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi melalui sistem informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan teknologi informasi dan komunikasi yang sesuai akan dapat menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara pihak yang ada di suatu organisasi, baik organisasi lokal maupun organisasi global. Untuk menyajikan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat dan akurat, maka dalam proses pengolahan data harus dilakukan secara terkomputerisasi dalam sebuah sistem yang biasa disebut sistem informasi. Dengan dilakukannya proses pengolahan data secara terkomputerisasi, maka pekerjaan-pekerjaan pengolahan data tersebut bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Namun belum semua perusahaan, badan usaha atau badan hukum telah menggunakannya, khususnya perusahaan kecil menengah dan ini di temukan di Klinik Bhakti Medika. Sebagaimana yang diketahui sarana sumber daya manusia SDM merupakan komponen penentu keberhasilan pembangunan kesehatan di klinik. walaupun demikian, masih terdapat suatu komponen yang dapat mendukung dalam prasarana pembangunan kesehatan yaitu sistem informasi. Sistem pengolahan data pasien yang terdapat di Klinik Bhakti Medika saat ini masih dilakukan dengan sistem manual pencatatan serta dalam membuat dan memberikan laporan tidak efektif dan kurang efisien. Namun mereka sadar dengan pengolahan data secara manual pencatatan yang sekarang dijalani dirasakan kurang efektif dan efisien, terutama dalam hal waktu pemrosesan. Pada kegiatan administrasinya, bagian pendaftaran pasien membutuhkan waktu yang sangat lama dalam memproses formulir pendaftaran pasien dan melakukan pencarian data pasien yang berupa dokumen dalam bentuk kertas dan tersusun berdasarkan Nomor Kartu Pasien. Hal ini bisa mengakibatkan antrian pasien terutama pada saat terjadi banyak calon pasien yang akan melakukan registrasi pendaftaran. Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Klinik Bhakti Medika No. Bulan Klinik UMUM GIGI 1 Januari 329 136 2 Februari 371 206 3 Maret 384 236 4 April 408 107 5 Mei 367 118 6 Juni 378 95 7 Juli 397 167 8 Agustus 408 130 9 September 336 240 10 Oktober 383 166 11 Nopember 356 237 12 Desember 313 230 JUMLAH 4430 2068 Melihat hal tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa diperlukan adanya sistem informasi yang terintegrasi dan mampu mengolah, menyimpan data serta menghasilkan informasi yang cepat dan tepat guna. Diharapkan dengan sistem yang telah terkomputerisasi dapat meningkatkan dan mempermudah kinerja administrasi di Klinik Bhakti Medika. Disamping itu, diharapkan sistem tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas masyarakat serta perusahan - perusahaan yang bekerjasama dengan Klinik Bhakti Medika, sehingga dapat menjadikan klinik tersebut semakin berkembang. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam rangka kegiatan penelitian dan penyusunan tugas akhir penulis mengambil judul : “Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di atas, dapat di kemukakan sebagai berikut : 1. Proses pengolahan data pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang saat ini masih dilakukan secara pencatatan manual, sehingga pencarian data pasien membutuhkan waktu yang lama. 2. Karena pengolahan sistemnya masih manual, sehingga dalam pembuatan laporan belum efektif dan masih sering terjadi kekeliruan atau kesalahan. 3. Banyaknya data pasien yang dikelola, sehingga kinerja administrasi pendaftaran menjadi terhambat dalam mencatat data pasien.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini masalah yang ada dapat memunculkan rumusan masalah, adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem informasi pengelolaan data pasien yang berjalan saat ini di Klinik Bhakti Medika Karawang. 2. Bagaimana perancangan sistem informasi yang dapat menunjang pada proses pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang. 3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang. 4. Bagaimana implementasi sistem informasi pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi sistem informasi pengelolaan data pasien pada Klinik Bhakti Medika Karawang, guna mempermudah kinerja karyawan dalam melayani pasien dan membuat laporan khususnya bagian administrasi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data pasien yang sedang berjalan di Klinik Bhakti Medika Karawang. 2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengelolaan data pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang. 3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program di Klinik Bhakti Medika Karawang. 4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika karawang.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan diantaranya : 1. Untuk Klinik Bhakti Medika Karawang, diharapkan dapat bermanfaat dan dapat mengembangkan sistem informasi pengelolaan data pasien menjadi lebih baik, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja. 2. Untuk bagian admin pendaftaran, mengefisienkan kerja dalam proses pengolahan data pasien dan membuat laporan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan diantaranya adalah : 1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya peneliti baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi. 2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pembaca atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan. 3. Bagi penulis, dapat menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori, praktek, belajar menganalisa dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya di Klinik Bhakti Medika Karawang.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan agar dalam mengolah sistem dapat lebih tearah. Dari permasalahan yang timbul, penulis membatasi beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Sistem ini hanya membahas pendaftaran dan pengolahan data pasien Non- Asuransi di Klinik Bhakti Medika Karawang. 2. Sistem ini hanya di gunakan untuk Klinik Bhakti Medika Karawang. 3. Sistem ini hanya membahas pembayaran yang di lakukan secara tunai, yaitu oleh pasien Non-Asuransi. 4. Sistem ini tidak membahas pengelolaan rekam medik.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian bertempat di Klinik Bhakti Medika yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 1 A, Dawuan Barat, Cikampek, Karawang.

1.6.2 Waktu Penelitian

Tabel 1.2 Estimasi Jadwal Penelitian No Waktu Kegiatan 2010 Feb Maret April Mei Juni Juli 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan

Proposal 2. Survei objek penelitian

3. Analisis Sistem

4. Desain Sistem

5. Pembuatan

Sistem Coding

6. Implementasi

Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto H.M 2001:2 Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama. Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell 2001:9 Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan input, proses dan keluaran output. Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran. Gambar 2.1 Bentuk Dasar Sistem Sumber: Jogiyanto, 2005:4

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto 2005: 3 Bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen components, batas sistem boundary, lingkungan sistem Environment, penghubung Interface, masukan Input, keluaran Output, pengolah Proses, dan sasaran Objective, dan tujuan Goal. 1. Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. Input Proses Output 3. Lingkungan Sistem environment Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan harus dijaga dan merupakan energi dari sistem dan dapat bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan. 4. Penghubung Sistem interface Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan input untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem input Masukan input adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem output Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem. 7. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunya tujuan goal atau sasaran objective. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan. 2.1.3 Klasifikasi Sistem Menurut Jogiyanto 2005:6 sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini. 1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak abstract system dan sistem fisik physical system. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah natural system dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-machine system. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu deterministic system dan sistem tak tentu probabilistic system. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup closed system dan sistem terbuka open system. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto H.M 2001 : 8 Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell 2001:12 Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat. Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah sebagai berikut : 1. Kemudahan dalam memperoleh 2. Sifat luas dan kelengkapannya 3. Ketelitian accuracy 4. Kecocokan dengan pengguna relevance 5. Ketepatan waktu 6. Kejelasan clarity 7. Fleksibilitaskeluwesannya 8. Dapat dibuktikan 9. Tidak ada prasangka, dan 10. Dapat diukur

2.2.1 Konsep dasar informasi

Untuk informasi yang di hasilkan dari suatu proses pengolahan data harus memiliki kualitas yang berbeda. Menurut Jogianto 2005: 10 kualitas informasi terdiri dari tiga hal yaitu akurat, relevan dan tepat waktu. a. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah: 1. Kelengkapan Completeness Informasi Informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencangkup berbagai hal yang terkait di dalamnya. Karena apabila informasi yang dihasilkan sebagaian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusa atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemempuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik. 2. Kebenaran Correctness Informasi Informasi yang di hasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. 3. Keamanan Security Informasi Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya di akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut. b. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda, maka informasi bisa di katakana berguna jika benar-benar beguna dan di butuhkan pemakainya. c. Tepat pada waktunya Beberapa informasi ynag datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merpakan landasan di dalam mengambil keputusan.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi. Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai berikut: Menurut Jogiyanto H.M 2001 : 11 Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu : 1. Hardware perangkat keras, seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya. 2. Software perangkat lunak. 3. Brainware manusia. 4. Data. 5. Prosedur atau metode-metode.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto 2005:12 Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan building block yang dapat di bagi menjadi enam blok, yaitu : 1. Blok masukan input block Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi suatu informasi tertentu. 2. Blok model model block Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan. 3. Blok keluaran output block Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya akan disimpan berupa data cetak laporan. 4. Blok teknologi technologi block Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan data input device, alat untuk menyimpan dan mengakses data storege device, alat untuk menghasilkan dan mengirimkan keluaran output divice dan alat untuk membantuk pengendalian sistem secara keseluruan control device. Teknologi informasi terdiri dari 3 tiga bagian utama, yaitu teknisi humanware atau brainare, perangkat lunak software, dan perangkat keras hardware. 5. Blok basis data database block Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di organisasi sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. 6. Blok kendali control block Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.

2.5 Pengertian Pasien

Pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh Dokter [http:kamusbahasaindonesia.org].

2.6 Pengertian Klinik

Klinik adalah bagian rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh advis medis serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan thd kasus penyakit yg diderita para pasien atau organisasi kesehatan yang bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif diagnosis dan pengobatan, biasanya terhadap satu macam gangguan kesehatan [http:kamusbahasaindonesia.org].

2.7 Pengertian Pendaftaran

Pendaftaran adalah pencatatan hal atau identitas seperti nama, alamat dan sebagainy. Pengertian pendaftaran disini pada dasarnya hanya untuk memperlancar dan mempermudah dalam pendaftaran sehingga terorganisir, teratur dengan capat atau tepat [http:kamusbahasaindonesia.org].

2.8 Pengertian Data

Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah TIK. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek.http:risyana.wordpress.com]. Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian, atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas.

2.9 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0

Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 adalah pemrograman yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan Microsoft Windows secara optimal. Microsoft Visual Basic menunjukan cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface dan lingkungan pemrograman Microsoft Visual Basic mengandung beberapa tool yang bermanfaat untuk menjalankan dan mengelola program yang di buat. Microsoft Visual Basic juga mengandung segala sesutau yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi untuk Microsoft Windows dari awal. Tool yang terdapat dalam Microsoft Visual Basic. 1. Form adalah jendela yang bisa di ubah-ubah untuk membuat antar muka program. Pada program set up, Form bisa mengandung menu, tombol, kotak daftar, baris penggulung dan item-item lan yang bisa di lihat pada program berbasis Windows lainnya. 2. Toolbox untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form digunakan Tool atau kontrol yang terdapat pada Toolbox. Toolbox juga mengandung objek yang bisa melakukan operasi “ dibalik layar” pada program Microsoft Visual Basic. Objek ini melakukan pekerjaan yang bermanfaat tetapi tidak nampak oleh pemakai apabila program dijalankan. Objek ini diantaranya adalah objek untuk memanipulasi informasi pada database. 3. Jendela Properties digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting property dari elemen yang terdapat pada form. Setting property adalah kualitas objek-objek yang terdapat pada antar muka.

2.10 Sekilas Tentang Microsoft Office Access

Microsoft Access atau Microsoft Office Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para penggunaprogrammer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

31. Objek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Klinik Bhakti Medika yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 1 A, Dawuan Barat, Cikampek, Karawang.

3.1.1 Sejarah Singkat Klinik

Pada tahun 1990 awalnya kami mendirikan YAYASAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA YAKESTI DAN YAYASAN MULIA RAHARDJA, yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dan pada tahun tersebut kami mendirikan 3 tiga Klinik yaitu Klinik Yakesti Bekasi,Klinik Harapan Baru dan Klinik Bersama Irigasi Klinik dr. Bambang Daryanto . Seiiring berkembang waktu maka pada tahun 1997 kami mendirikan kembali 3 tiga Klinik kembali yaitu Klinik Mulia Medika, Klinik Yakesti Karawang dan Klinik Bhakti Medika, pada tahun 2006 untuk pengembangan ke depan kami mendirikan PT. Yakesti Almalindo Centra Fortuna dan CV. Yakesti Artha Mandiri . Saat ini Klinik Yakesti Group telah menjadi perusahaan yang cukup besar dalam bidang pelayanan kesehatan dan telah mempunyai beberapa klinik 24 jam, klinik gigi dan klinik perawatan muka di Bekasi, Karawang, Solo, Subang dan Jakarta, yang memberikan pelayanan kesehatan kepada tenaga kerja perusahaan- perusahaan yang telah menjalin kerjasama dan juga kepada masyarakat umum. Yakesti telah menjalin kerjasama yang baik dengan banyak perusahaan di Bekasi dan Karawang, perusahaan-perusahaan penyelenggara asuransi kesehatan, dan juga dengan PT JAMSOSTEK Persero . Kini Yakesti Group menjadi perusahaan yang telah teruji profesionalitasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama kepada pasien baik tenaga kerja perusahaan maupun pasien masyarakat umum. Yakesti bertekad untuk meningkatkan profesionalitas dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam era persaingan bebas saat ini.

3.1.2 Visi dan Misi Klinik

Visi 1. Klinik Yakesti Group bertekad untuk meningkatkan profesionalitas dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam era persaingan bebas.

2. Menjadikan Klinik Yakesti Group menjadi Klinik Keluarga dan memberikan

pelayanan yang terbaik kepada pasien sehingga pasien tersebut cepat di berikan kesembuhan. Misi 1. Memberikan Pelayanan Kesehatan kepada pasien umum,pasien asuransi kesehatan dan bagi tenaga kerja Perusahaan yang meliputi Pelayanan, Peningkatan dan Penyembuhan penyakit guna menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan tenaga kerja Perusahaan agar bisa tetap Produktif yang berkualitas. 2. Menciptakan lingkungan kerja yan sehat dan harmonis.

3.1.3 Struktur Organisasi perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan yang terdiri dari fungsi- fungsi dan hubungan-hubungan yang ada dalam suatu perusahaan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai sasaran perusahaan. Disamping itu, struktur organisasi perusahaan mengemukakan adanya batas-batas dari wewenang dan tanggung jawab setiap pimpinan atas kegiatan perusahaan dan dapat mengukur prestasi setiap karyawan di dalam lingkungan kerjanya masing- masing. Pimpinan Klinik Apoteker Staff Administrasi Pemasaran Dokter Perawat Medis Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber : Protap Klinik Bhakti Medika

3.1.4 Deskripsi Tugas

Job description adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan jobholderincumbent, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dan alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan. Uraian tersebut berisi tentang hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di dalam dan di luar organisasi dan ruang lingkup pekerjaan dimana si pemegang jabatan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh divisiunit kerja atau tujuan organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah uraian tugas job description setiap bagian yang terdapat pada Klinik Bhakti Medika :

1. Pimpinan Klinik

a Memimpin dan bertanggung jawab atas kinerja pegawai keseluruhan b Mengurus surat-surat pembayaran pasien Asuransi ke perusahaan c Menentukan kebijakan dan arah dari Klinik dalam hal manajemen dan pengembangan usaha. Dewan ini juga menentukan peraturan-peraturan internal yang mengatur jalannya operasional Klinik.

2. Dokter

a Pengobatan Umum b Pemeriksaan Kesehatan Medical check up c Konsultasi Kesehatan d Khitan e Suntik KB pil KB f Pemeriksaan Kehamilan g Imunisasi h Operasi kecil Operasi sedang i Emergency

3. Administrasi

a Menangani pendaftaran dan registrasi baik pasien baru maupun pasien lama. b Menangani sistem pencatatan dan distribusi surat masuk dan surat keluar. c Menyusun laporan keuangan setiap bulan. d Pembayaran pengobatan pasien.

4. Perawat

Membantu seorang dokter dalam melaksanakan penanganan, khususnya dalam melakukan tindakan Operasi minor oprerasi kecil.

5. Apoteker

a Membuat racikan obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. b Memberikan obat yang di pesan berdasarkan resep dokter.

6. Pemasaran

a Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran jasa perusahaan, dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan. b Merumuskan segmentasi, targeting positioning bagi jasa perusahaan sesuai dengan strategi yang ditetapkan. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuh metode – metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendisain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat. Penyusunan usulan penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu mengumpulkan data kemudian menganalisanya serta memaparkan hasil pengamatan dilapangan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data, dimana jenis data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data Sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Adapun Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Observasi Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Adapun bagian yang di observasi dalam penelitian ini yaitu bagian administrasi. 2. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pewawancara pengumpul data dengan responden sumber data dengan cara menemui responden. Adapun yang menjadi responden dalam wawancara yang dilakukan yaitu pimpinan Klinik Yakesti Group dan penenggung jawab Klinik Bhakti Medika.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan kajian kepustakaan, yaitu secara literature buku-buku, karangan-karangan, kumpulan-kumpulan buku kuliah, informasi melalui internet yang relevan dengan variabel yang diteliti dan dari para narasumber yang berhubungan langsung dengan masalah dan objek yang diteliti dan berkas-berkas atau data dari perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang dipergunakan oleh penulis, antara lain :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah metode analisis dan perancangan terstruktur, yakni berorientasi pada data, di mana dalam metode ini terdapat flow map, diagram konteks, data flow diagram DFD, kamus data, normalisasi, relasi tabel, dan entity relationship diagram ERD.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode Perancangan Sistem yang digunakan oleh penulis dalam menempuh setiap tahap pada pengembangan sistem adalah dengan cara waterfall. Alasan penulis menggunakan cara waterfall dalam struktur pengembangan sistem, dikarenakan proses pengembangan sistem yang dilakukan bertahap sebelum dilakukan ketahap berikutnya, setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya pengulangan dalam tahapan sehingga pengembangan sistem yang dilakukan dapat memperokeh hasil yang diinginkan. Strukur pengembangan sistem waterfall ini dapat digambarkan sebagai berikut Analisis dan Definisi Persyaratan Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak Implementasi dan Pengujian Unit Integrasi dan Pengujian Sistem Operasi dan Pemeliharaan Gambar 3.2 Model Waterfall Sumber : Ian Sommervile, 2003.

1. Analisis dan definisi persyaratan

Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem, persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara menyeluruh. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

3. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian perogramunit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasi

4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasaikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.

5. Operasi dan pemeliharaan

Biasanya walaupun tidak seharusnya, ini merupakan fase siklus hidup yang paling luas. Sistem diinstal dan dipakai, pemeliharaan mencakup koreksi dan berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan- persyaratan baru ditambahkan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Fungsi alat bantu pada analisis dan perancangan adalah untuk mempermudah dalam pembuatan suatu sistem, Adapun alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Flowmap Bagan Alir Dokumen

Flow Map Bagan Alir Dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya, juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian- bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikkan- perbaikkannya.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antar entity luar, masukkan dan keluaran dari sistem. Diagram Konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

DFD Data Flow Diagram DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Data Flow Diagram DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentranformasikan data. Data Flow Diagram DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem.

4. Kamus Data

Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem. Dengan menggunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram DFD.

5. Perancangan Basis Data

A. Normalisasi

Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tak memiliki masalah tersebut. Proses normalisasi ada beberapa tahap, diantaranya adalah : a Bentuk tidak normal Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternomalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang. b Bentuk normal pertama 1NF Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal setiap baris. c Bentuk normal kedua 2NF Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsioanl. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika : 1. Berada pada bentuk normal pertama 2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. d Bentuk normal ketiga 3NF Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga 3NF jika : 1. Berada pada bentuk normal kedua 2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer e Bentuk normal Boyce-Codd BCNF Suatu relasi disebut memenuhi normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu determinan adalah kunci kandidat atribut yang bersifat unik f Bentuk normal keempat 4NF Suatu relasi memenuhi bentuk normal keempat jika : 1. Telah berada pada bentuk Boyce-Codd BCNF 2. Tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak g Bentuk normal kelima 5NF Bentuk normal kelima 5NF terkadang disebut PJNF Projection JoinNormal Form menggunakan acuan dependensi gabungan. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kelima jika dan hanya jika setaip dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidat relasi R. Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R berada dalam bentuk normal kelima jika data yang ada padanya tidak dapat lagi didekomposisi menjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama dengan kunci kandidat relasi. Bentuk normal pertama hingga ketiga dibuat oleh E.F. Codd merupakan bentuk normal yang umum dipakai. Artinya bahwa pada kebanyakan relasi, bila ketiga bentuk normal tersebut telah terpenuhi, maka persoalan anomaly tidak akan muncul lagi. Bentuk normal Boyce-Codd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga. Bentuk normal 4NF dan 5NF dikemukakan oleh Fagin hanya dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang mengandung dependensi nilai banyak.

B. Tabel Relasi