Sistem Imformasi Pengelolaan Data Pasien Di Klinik Bhakti Medika Karawang

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Manajemen Informatika

Jenjang Diploma Tiga Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

RIZKY APRIYANTO 10.907.146

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

NIM. 10907146 RIZKY APRIYANTO

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal:

Menyetujui, Pembimbing

NIP.4127.70.26.020 Marliana B.W. S.SI, MSi

Dekan Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer,

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. NIP. 4127.70.006

Ketua Program Studi Manajemen Informatika,

Dadang Munandar, SE., M.Si. NIP. 4127.7026.019


(3)

ii

bidang pelayanan kesehatan. Agar pengelolaan data pasien serta proses kerja khususnya bagian administrasi klinik lebih efisien, Klinik Bhakti Medika menggunakan komputer sebagai alat bantu. Hanya saja komputer yang ada belum digunakan secara maksimal, sehingga menimbulkan berbagai masalah, dan kurangnya jaminan keamanan akan tempat penyimpanan data yang berbentuk arsip.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti bertujuan untuk meneliti dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi klinik bhakti medika, yaitu dengan merancang suatu sistem informasi pengelolaan data pasien. Adapun model pengembangan yang digunakan adalah metode waterfall dengan pendekatan terstruktur yang menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram konteks, dan data flow diagram.

Setelah melewati tahapan implementasi diperoleh hasil, yaitu keamanan data lebih terjamin karena sudah dilengkapi dengan proses validasi user, selain itu proses pengolahan data pasien lebih cepat, penyimpanan data lebih rapih, dan dalam pembuatan laporan waktu yang dibutuhkan lebih singkat dibandingkan sebelumnya sehingga membantu kinerja karyawan pada bagian administrasi. Kata Kunci : Sistem Informasi, Data, Pasien, Klinik


(4)

iii

that patient data management and working process specially clinic administration more efficient, bhakt medika clinic uses computer as tool. But computer isn’t used maximaly, so it makes some problem., and minim security guarantee because data saved place is arcives formed.

From researching result has been done, has goal to research andkeep finished problem who happens at bhakti medika clinic. With design a patient data management system informatics. Development model used is waterfall method with structured approach using some tools and working ethnic, like flowmap, contecs diagram, and diagram flow data.

After implementation step passed getted result, it’s data security is more guaranteed because it have been completed with user validation process. Except that patient data processing is faster, data saving is more compiled, and in report made time is needed faster that before so it help employee performance at administration field.


(5)

iv

yang pantas selain ucapan Alhamdulillahirobil alamin sebagai ucapkan syukur kepada kehadirat ilahi robbi Allah S.W.T, karena berkat berkah dan izinNya penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tidak lupa juga sholawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Adapun tujuan di susunnya tugas akhir yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien Di Klinik Bhakti Medika Karawang” ini adalah untuk memenuhu syarat kelulusan program D3 (diploma) pada jurusan Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia Bandung. Penulispun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, mengingat kurangnya pengalaman dan keterbatasan yang penulis miliki dalam memberikan penyajian materinya.

Terlepas dari itu semua, penyusunan tugas akir ini tidak akan dapat terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesimpulan ini ucapan terimakasih yang tak terhingga ingin penulis sampaikan pada :

1. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(6)

v

Informatika Universitas Komputer Indonesia 4. Imelda ST, MT selaku dosen Wali.

5. Marliana S.SI, MSI, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dalam menyusun tugas akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

6. Seluruh dosen di Jurusan Manajemen Informatika yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan semua masalah yang penulis hadapi.

7. Seluruh staf pegawai yang ada di UNIKOM.

8. Kedua orang tua ku yang tercinta beserta kakak yang tak henti– hentinya memberi semangat, motivasi dan Do’anya yang tak pernah henti–henti hingga sekarang.

9. Teman-teman yang telah membantu penyelesaian Tugas akhir ini khususnya Kiki Purnawan.

10.Untuk teman-teman seperjuangan yang selalu memberi motivasi, materi, dukungan serta semangat yang tulus dan ikhlas.

11.Terimakasih untuk seluruh teman-teman di MI-21 angkatan 2007. 12.Bapak Muhammad Safi’i Ma’Arif selaku pimpinan Klinik Yakesti


(7)

vi

semuanya satu persatu.

Akhir kata semoga semua pihak yang memberikan bantuan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin penulis berharap semoga Laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat yang positif, terkhususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Juli 2010 Penulis

Rizky Apriyanto NIM : 10907146


(8)

vii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

MOTO ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5


(9)

viii

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

1.6.1 Waktu Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem ... 9

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 12

2.2 Pengertian Informasi ... 14

2.2.1 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 16

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 17

2.5 Pengertian Pasien ... 19

2.6 Pengertian Klinik ... 19

2.7 Pengertian Pendaftaran ... 19

2.8 Pengertian Data ... 19

2.9 Sekilas tentang Microsoft Visual Basic 6.0 ... 20


(10)

ix

3.1.2 Visi dan Misi ... 24

3.1.3 Struktur Organisasi ... 25

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 25

3.2 Metode Penelitian ... 27

3.2.1 Desain Penelitian ... 27

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 28

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 28

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 28

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 29

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 29

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 29

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 31

3.2.4 Pengujian Software ... 37

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 39

4.1.1 Analisis Dokumen ... 39

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 41


(11)

x

4.2 Perancangan Sistem ... 48

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 49

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 49

4.2.3 Perancangan Prosedur yang sedang Diusulkan ... 49

4.2.3.1 Flow Map yang Diusulkan ... 52

4.2.3.2 Diagram Konteks yang Diusulkan ... 53

4.2.3.3 Data Flow Diagram yang Diusulkan ... 53

4.2.3.4 Kamus Data ... 55

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 57

4.2.4.1 Normalisasi ... 57

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 59

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 60

4.2.4.4 Struktur File ... 61

4.2.4.5 Kodifikasi ... 64

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 65

4.2.5.1 Struktur Menu ... 66

4.2.5.2 Perancangan Input ... 66


(12)

xi

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 75

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 78

5.2 Implementasi ... 78

5.2.1 Batasan Implementasi (Optional) ... 78

5.2.2 Implementasi Prangkat Lunak ... 79

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ... 79

5.2.4 Implementasi Antar Muka dan penggunaan program ... 80

5.2.5 Implementasi Instalasi Program ... 88

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 90

6.2 Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS LAMPIRAN


(13)

xv

No Simbol Keterangan

1

Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir, buku, berkas atau cetakan

2

Proses manual

3 Menandakan dokumen yang diarsipkan (arsip

manual)

4 Pengambilan keputusan (decision)

5 Pemasukkan data secara manual

6 Data Penyimpanan (data storage)

7 Proses yang dilakukan oleh computer


(14)

xvi 2

Simbol proses yang mentransformasikan data secara umum

3 Berkas atau tempat penyimpanan datam atau

file

4 Simbol Aliran Data, yang menggambarkan

aliran data dari satu proses ke proses yang lain

C. Entyity Relational Diagram ( ERD)

No Simbol Keterangan

1

Menunjukkan tumpukkan entitas (individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari satu dengan yang lain)

2

Menunjukkan himpunan relasi

3 Menunjukkan penghubung antara himpunan

relasi dengan himpunan entitas dan


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kemajuan pesat tekonologi komputer dalam bidang ilmu pengetahuan pendidikan, bisnis, administrasi perkantoran, komunikasi dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan yang cukup besar di negara ini dalam proses pembangunan secara menyeluruh. Tidak dapat dielakkan lagi bahwa penggunaan komputer pada era globalisasi ini sudah merupakan salah satu kebutuhan sebagai alat penunjang untuk mempermudah pekerjaan hampir disemua bidang. Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini mengakibatkan adanya tuntutan terhadap suatu perusahaan untuk dapat mengelola suatu informasi dengan tepat, cepat, dan akurat.

Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan istilah yang sering diucapkan pada jaman sekarang ini. Bahkan istilah teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi ciri dari abad ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai / pengguna teknologi informasi dan komunikasi tanpa berhenti untuk terus membuat atau menciptakan suatu teknologi informasi dan komunikasi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dengan mengetahui teknologi informasi dan komunikasi secara lebih akurat, sebuah bisnis akan lebih mampu meraih keuntungan, begitu pula dengan organisasi lainnya. Pada intinya teknologi


(16)

informasi dan komunikasi memusatkan perhatiannya dalam upaya mengolah data menjadi informasi.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi melalui sistem informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan teknologi informasi dan komunikasi yang sesuai akan dapat menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara pihak yang ada di suatu organisasi, baik organisasi lokal maupun organisasi global.

Untuk menyajikan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat dan akurat, maka dalam proses pengolahan data harus dilakukan secara terkomputerisasi dalam sebuah sistem yang biasa disebut sistem informasi. Dengan dilakukannya proses pengolahan data secara terkomputerisasi, maka pekerjaan-pekerjaan pengolahan data tersebut bisa dilakukan secara efektif dan efisien.

Namun belum semua perusahaan, badan usaha atau badan hukum telah menggunakannya, khususnya perusahaan kecil menengah dan ini di temukan di Klinik Bhakti Medika. Sebagaimana yang diketahui sarana sumber daya manusia (SDM) merupakan komponen penentu keberhasilan pembangunan kesehatan di klinik. walaupun demikian, masih terdapat suatu komponen yang dapat mendukung dalam prasarana pembangunan kesehatan yaitu sistem informasi. Sistem pengolahan data pasien yang terdapat di Klinik Bhakti Medika saat ini masih dilakukan dengan sistem manual (pencatatan) serta dalam membuat dan


(17)

memberikan laporan tidak efektif dan kurang efisien. Namun mereka sadar dengan pengolahan data secara manual (pencatatan) yang sekarang dijalani dirasakan kurang efektif dan efisien, terutama dalam hal waktu pemrosesan. Pada kegiatan administrasinya, bagian pendaftaran pasien membutuhkan waktu yang sangat lama dalam memproses formulir pendaftaran pasien dan melakukan pencarian data pasien yang berupa dokumen dalam bentuk kertas dan tersusun berdasarkan Nomor Kartu Pasien. Hal ini bisa mengakibatkan antrian pasien terutama pada saat terjadi banyak calon pasien yang akan melakukan registrasi (pendaftaran).

Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Klinik Bhakti Medika

No. Bulan Klinik

UMUM GIGI

1 Januari 329 136

2 Februari 371 206

3 Maret 384 236

4 April 408 107

5 Mei 367 118

6 Juni 378 95

7 Juli 397 167

8 Agustus 408 130

9 September 336 240

10 Oktober 383 166

11 Nopember 356 237

12 Desember 313 230

JUMLAH 4430 2068

Melihat hal tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa diperlukan adanya sistem informasi yang terintegrasi dan mampu mengolah, menyimpan data serta menghasilkan informasi yang cepat dan tepat guna. Diharapkan dengan sistem yang telah terkomputerisasi dapat meningkatkan dan mempermudah kinerja administrasi di Klinik Bhakti Medika. Disamping itu, diharapkan sistem


(18)

tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas masyarakat serta perusahan - perusahaan yang bekerjasama dengan Klinik Bhakti Medika, sehingga dapat menjadikan klinik tersebut semakin berkembang.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam rangka kegiatan penelitian dan penyusunan tugas akhir penulis mengambil judul : “Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di atas, dapat di kemukakan sebagai berikut :

1. Proses pengolahan data pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang saat ini masih dilakukan secara pencatatan (manual), sehingga pencarian data pasien membutuhkan waktu yang lama.

2. Karena pengolahan sistemnya masih manual, sehingga dalam pembuatan laporan belum efektif dan masih sering terjadi kekeliruan atau kesalahan.

3. Banyaknya data pasien yang dikelola, sehingga kinerja administrasi / pendaftaran menjadi terhambat dalam mencatat data pasien.


(19)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini masalah yang ada dapat memunculkan rumusan masalah, adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pengelolaan data pasien yang berjalan saat ini di Klinik Bhakti Medika Karawang.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi yang dapat menunjang pada proses pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi sistem informasi pengelolaan data pasien pada Klinik Bhakti Medika Karawang, guna mempermudah kinerja karyawan dalam melayani pasien dan membuat laporan khususnya bagian administrasi.

1.3.2 Tujuan Penelitian


(20)

1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data pasien yang sedang berjalan di Klinik Bhakti Medika Karawang.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengelolaan data pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program di Klinik Bhakti Medika Karawang.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengelolaan data Pasien di Klinik Bhakti Medika karawang.

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan diantaranya :

1. Untuk Klinik Bhakti Medika Karawang, diharapkan dapat bermanfaat dan dapat mengembangkan sistem informasi pengelolaan data pasien menjadi lebih baik, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja.

2. Untuk bagian admin / pendaftaran, mengefisienkan kerja dalam proses pengolahan data pasien dan membuat laporan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan diantaranya adalah :


(21)

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya peneliti baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.

2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pembaca atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi penulis, dapat menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori, praktek, belajar menganalisa dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya di Klinik Bhakti Medika Karawang.

1.5Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan agar dalam mengolah sistem dapat lebih tearah. Dari permasalahan yang timbul, penulis membatasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem ini hanya membahas pendaftaran dan pengolahan data pasien Non-Asuransi di Klinik Bhakti Medika Karawang.

2. Sistem ini hanya di gunakan untuk Klinik Bhakti Medika Karawang. 3. Sistem ini hanya membahas pembayaran yang di lakukan secara tunai,

yaitu oleh pasien Non-Asuransi.

4. Sistem ini tidak membahas pengelolaan rekam medik.


(22)

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian bertempat di Klinik Bhakti Medika yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 1 A, Dawuan Barat, Cikampek, Karawang.

1.6.2 Waktu Penelitian

Tabel 1.2 Estimasi Jadwal Penelitian

No Waktu Kegiatan

2010

Feb Maret April Mei Juni Juli

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyusunan

Proposal 2. Survei objek

penelitian 3. Analisis Sistem 4. Desain Sistem 5. Pembuatan

Sistem (Coding) 6. Implementasi


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama.

Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:9) Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran.


(24)

Gambar 2.1 Bentuk Dasar Sistem (Sumber: Jogiyanto, 2005:4) 2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 3) Bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.


(25)

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.


(26)

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.3

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau


(27)

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.


(28)

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12) Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.

Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam memperoleh 2. Sifat luas dan kelengkapannya 3. Ketelitian (accuracy)

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

5. Ketepatan waktu 6. Kejelasan (clarity)

7. Fleksibilitas/keluwesannya 8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka, dan 10.Dapat diukur


(29)

2.2.1 Konsep dasar informasi

Untuk informasi yang di hasilkan dari suatu proses pengolahan data harus memiliki kualitas yang berbeda. Menurut Jogianto (2005: 10) kualitas informasi terdiri dari tiga hal yaitu akurat, relevan dan tepat waktu.

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1. Kelengkapan (Completeness) Informasi

Informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencangkup berbagai hal yang terkait di dalamnya. Karena apabila informasi yang dihasilkan sebagaian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusa atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemempuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Kebenaran (Correctness) Informasi

Informasi yang di hasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.


(30)

3. Keamanan (Security) Informasi

Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya di akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut.

b. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda, maka informasi bisa di katakana berguna jika benar-benar beguna dan di butuhkan pemakainya.

c. Tepat pada waktunya

Beberapa informasi ynag datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merpakan landasan di dalam mengambil keputusan.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi. Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.


(31)

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :

1. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor

dan lain sebagainya.

2. Software (perangkat lunak). 3. Brainware (manusia). 4. Data.

5. Prosedur atau metode-metode. 2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:12) Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan (building block) yang dapat di bagi menjadi enam blok, yaitu :

1. Blok masukan (input block)

Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi suatu informasi tertentu.


(32)

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.

3. Blok keluaran (output block)

Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya akan disimpan berupa data cetak laporan.

4. Blok teknologi (technologi block)

Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan data (input device), alat untuk menyimpan dan mengakses data (storege device), alat untuk menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output divice) dan alat untuk membantuk pengendalian sistem secara keseluruan (control device). Teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainare), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di organisasi sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.


(33)

6. Blok kendali (control block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.

2.5Pengertian Pasien

Pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh Dokter [http://kamusbahasaindonesia.org/].

2.6Pengertian Klinik

Klinik adalah (bagian) rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh advis medis serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan thd kasus penyakit yg diderita para pasien atau organisasi kesehatan yang bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya terhadap satu macam gangguan kesehatan [http://kamusbahasaindonesia.org/].

2.7Pengertian Pendaftaran

Pendaftaran adalah pencatatan hal atau identitas seperti nama, alamat dan sebagainy. Pengertian pendaftaran disini pada dasarnya hanya untuk memperlancar dan mempermudah dalam pendaftaran sehingga terorganisir, teratur dengan capat atau tepat [http://kamusbahasaindonesia.org/].

2.8Pengertian Data

Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah TIK. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek.http://risyana.wordpress.com/].


(34)

Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian, atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas.

2.9 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0

Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 adalah pemrograman yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan Microsoft Windows secara optimal. Microsoft Visual Basic menunjukan cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface dan lingkungan pemrograman Microsoft Visual Basic mengandung beberapa tool yang bermanfaat untuk menjalankan dan mengelola program yang di buat. Microsoft Visual Basic juga mengandung segala sesutau yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi untuk Microsoft Windowsdari awal.

Tool yang terdapat dalam Microsoft Visual Basic.

1. Form adalah jendela yang bisa di ubah-ubah untuk membuat antar muka program. Pada program set up, Form bisa mengandung menu, tombol, kotak daftar, baris penggulung dan item-item lan yang bisa di lihat pada program berbasis Windows lainnya.

2. Toolbox untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form digunakan Tool atau kontrol yang terdapat pada Toolbox. Toolbox juga mengandung objek yang bisa melakukan operasi “ dibalik layar” pada program Microsoft Visual Basic. Objek ini melakukan pekerjaan yang bermanfaat tetapi tidak nampak oleh pemakai apabila program dijalankan.


(35)

Objek ini diantaranya adalah objek untuk memanipulasi informasi pada database.

3. Jendela Properties digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting property dari elemen yang terdapat pada form. Setting property adalah kualitas objek-objek yang terdapat pada antar muka.

2.10 Sekilas Tentang Microsoft Office Access

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebua aplikasi dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine

pengguna yang mahir dapat menggunakannya untuk

mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik


(36)

perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.


(37)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

31. Objek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Klinik Bhakti Medika yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 1 A, Dawuan Barat, Cikampek, Karawang.

3.1.1 Sejarah Singkat Klinik

Pada tahun 1990 awalnya kami mendirikan YAYASAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA ( YAKESTI ) DAN YAYASAN MULIA RAHARDJA, yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dan pada tahun tersebut kami mendirikan 3 (tiga) Klinik yaitu Klinik Yakesti Bekasi,Klinik Harapan Baru dan Klinik Bersama Irigasi ( Klinik dr. Bambang Daryanto ).

Seiiring berkembang waktu maka pada tahun 1997 kami mendirikan kembali 3 ( tiga ) Klinik kembali yaitu Klinik Mulia Medika, Klinik Yakesti Karawang dan Klinik Bhakti Medika, pada tahun 2006 untuk pengembangan ke depan kami mendirikan PT. Yakesti Almalindo Centra Fortuna dan CV. Yakesti Artha Mandiri .

Saat ini Klinik Yakesti Group telah menjadi perusahaan yang cukup besar dalam bidang pelayanan kesehatan dan telah mempunyai beberapa klinik 24 jam, klinik gigi dan klinik perawatan muka di Bekasi, Karawang, Solo, Subang dan Jakarta, yang memberikan pelayanan kesehatan kepada tenaga kerja perusahaan-perusahaan yang telah menjalin kerjasama dan juga kepada masyarakat umum.


(38)

Yakesti telah menjalin kerjasama yang baik dengan banyak perusahaan di Bekasi dan Karawang, perusahaan-perusahaan penyelenggara asuransi kesehatan, dan juga dengan PT JAMSOSTEK ( Persero ).

Kini Yakesti Group menjadi perusahaan yang telah teruji profesionalitasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama kepada pasien baik tenaga kerja perusahaan maupun pasien masyarakat umum. Yakesti bertekad untuk meningkatkan profesionalitas dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam era persaingan bebas saat ini.

3.1.2 Visi dan Misi Klinik

Visi

1. Klinik Yakesti Group bertekad untuk meningkatkan profesionalitas dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam era persaingan bebas.

2. Menjadikan Klinik Yakesti Group menjadi Klinik Keluarga dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien sehingga pasien tersebut cepat di berikan kesembuhan.

Misi

1. Memberikan Pelayanan Kesehatan kepada pasien umum,pasien asuransi kesehatan dan bagi tenaga kerja Perusahaan yang meliputi Pelayanan, Peningkatan dan Penyembuhan penyakit guna menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan tenaga kerja Perusahaan agar bisa tetap Produktif yang berkualitas.


(39)

2. Menciptakan lingkungan kerja yan sehat dan harmonis. 3.1.3 Struktur Organisasi perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang ada dalam suatu perusahaan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai sasaran perusahaan. Disamping itu, struktur organisasi perusahaan mengemukakan adanya batas-batas dari wewenang dan tanggung jawab setiap pimpinan atas kegiatan perusahaan dan dapat mengukur prestasi setiap karyawan di dalam lingkungan kerjanya masing-masing.

Pimpinan Klinik

Apoteker

Staff / Administrasi Dokter Pemasaran

Perawat / Medis

Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : Protap Klinik Bhakti Medika) 3.1.4 Deskripsi Tugas

Job description adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan

(jobholder/incumbent), bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dan alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan. Uraian tersebut berisi tentang hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di dalam dan di luar organisasi dan


(40)

ruang lingkup pekerjaan dimana si pemegang jabatan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh divisi/unit kerja atau tujuan organisasi secara keseluruhan.

Berikut adalah uraian tugas (job description) setiap bagian yang terdapat pada Klinik Bhakti Medika :

1. Pimpinan Klinik

a) Memimpin dan bertanggung jawab atas kinerja pegawai keseluruhan b) Mengurus surat-surat pembayaran pasien Asuransi ke perusahaan

c) Menentukan kebijakan dan arah dari Klinik dalam hal manajemen dan pengembangan usaha. Dewan ini juga menentukan peraturan-peraturan internal yang mengatur jalannya operasional Klinik.

2. Dokter

a) Pengobatan Umum

b) Pemeriksaan Kesehatan / Medical check up

c) Konsultasi Kesehatan

d) Khitan

e) Suntik KB / pil KB

f) Pemeriksaan Kehamilan

g) Imunisasi

h) Operasi kecil / Operasi sedang


(41)

3. Administrasi

a) Menangani pendaftaran dan registrasi baik pasien baru maupun pasien lama.

b) Menangani sistem pencatatan dan distribusi surat masuk dan surat keluar. c) Menyusun laporan keuangan setiap bulan.

d) Pembayaran pengobatan pasien. 4. Perawat

Membantu seorang dokter dalam melaksanakan penanganan, khususnya dalam melakukan tindakan (Operasi minor / oprerasi kecil).

5. Apoteker

a) Membuat racikan obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. b) Memberikan obat yang di pesan berdasarkan resep dokter.

6. Pemasaran

a) Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran jasa perusahaan, dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan.

b) Merumuskan segmentasi, targeting & positioning bagi jasa perusahaan sesuai dengan strategi yang ditetapkan.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuh metode – metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendisain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat. Penyusunan usulan penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif


(42)

deskriptif, yaitu mengumpulkan data kemudian menganalisanya serta memaparkan hasil pengamatan dilapangan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data, dimana jenis data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data Sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Adapun Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Adapun bagian yang di observasi dalam penelitian ini yaitu bagian administrasi.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data) dengan cara menemui responden. Adapun yang menjadi responden dalam wawancara yang dilakukan yaitu pimpinan Klinik Yakesti Group dan penenggung jawab Klinik Bhakti Medika.


(43)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan kajian kepustakaan, yaitu secara literature (buku-buku, karangan-karangan, kumpulan-kumpulan buku kuliah, informasi melalui internet yang relevan dengan variabel yang diteliti dan dari para narasumber yang berhubungan langsung dengan masalah dan objek yang diteliti) dan berkas-berkas atau data dari perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang dipergunakan oleh penulis, antara lain :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah metode analisis dan perancangan terstruktur, yakni berorientasi pada data, di mana dalam metode ini terdapat flow map, diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data, normalisasi, relasi tabel, dan entity relationship diagram (ERD).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode Perancangan Sistem yang digunakan oleh penulis dalam menempuh setiap tahap pada pengembangan sistem adalah dengan cara waterfall. Alasan penulis menggunakan cara waterfall dalam struktur pengembangan sistem, dikarenakan proses pengembangan sistem yang dilakukan bertahap sebelum dilakukan ketahap berikutnya, setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya pengulangan dalam tahapan sehingga


(44)

pengembangan sistem yang dilakukan dapat memperokeh hasil yang diinginkan. Strukur pengembangan sistem waterfall ini dapat digambarkan sebagai berikut

Analisis dan Definisi Persyaratan

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Implementasi dan Pengujian Unit

Integrasi dan Pengujian Sistem

Operasi dan Pemeliharaan

Gambar 3.2 Model Waterfall Sumber : Ian Sommervile, 2003. 1. Analisis dan definisi persyaratan

Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan

user sistem, persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara menyeluruh. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.


(45)

3. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian perogram/unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasi

4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasaikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.

5. Operasi dan pemeliharaan

Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup yang paling luas. Sistem diinstal dan dipakai, pemeliharaan mencakup koreksi dan berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Fungsi alat bantu pada analisis dan perancangan adalah untuk mempermudah dalam pembuatan suatu sistem, Adapun alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Flow Map (Bagan Alir Dokumen) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya, juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat


(46)

mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikkan-perbaikkannya.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antar entity luar, masukkan dan keluaran dari sistem. Diagram Konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. 3. Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan penyimpanan data dan proses

yang mentranformasikan data. Data Flow Diagram (DFD) menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem.

4. Kamus Data

Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.

Dengan menggunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram (DFD).


(47)

5. Perancangan Basis Data A. Normalisasi

Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tak memiliki masalah tersebut.

Proses normalisasi ada beberapa tahap, diantaranya adalah : a) Bentuk tidak normal

Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternomalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.

b) Bentuk normal pertama (1NF)

Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal setiap baris.

c) Bentuk normal kedua (2NF)

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsioanl. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika :

1. Berada pada bentuk normal pertama

2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

d) Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika : 1. Berada pada bentuk normal kedua


(48)

2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer

e) Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

Suatu relasi disebut memenuhi normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik) f) Bentuk normal keempat (4NF)

Suatu relasi memenuhi bentuk normal keempat jika : 1. Telah berada pada bentuk Boyce-Codd (BCNF)

2. Tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak g) Bentuk normal kelima (5NF)

Bentuk normal kelima (5NF) terkadang disebut PJ/NF (Projection

Join/Normal Form) menggunakan acuan dependensi gabungan. Suatu relasi

berada dalam bentuk normal kelima jika dan hanya jika setaip dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidat relasi R.

Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R berada dalam bentuk normal kelima jika data yang ada padanya tidak dapat lagi didekomposisi menjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama dengan kunci kandidat relasi.

Bentuk normal pertama hingga ketiga (dibuat oleh E.F. Codd) merupakan bentuk normal yang umum dipakai. Artinya bahwa pada kebanyakan relasi, bila ketiga bentuk normal tersebut telah terpenuhi, maka persoalan anomaly tidak akan muncul lagi. Bentuk normal Boyce-Codd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga. Bentuk normal 4NF dan 5NF (dikemukakan oleh Fagin) hanya


(49)

dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang mengandung dependensi nilai banyak.

B. Tabel Relasi

Tabel relasi dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.

Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak.

ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan hubungan data.

Adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut : a) Entity (entitas)

Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata ataupun abstrak di mana data tersimpan atau dimana terdapat data.

Entitydigambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. b) Relationship

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entity (entitas) Relationshipdigambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.

c) Relationship Degree(derajat relationship)

Relationship degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.


(50)

d) Atribut

Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship.

e) Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum baris yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.

Ada 3 macam kardinalitas, yaitu : 1) One to one(satu ke satu)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua. Artinya setiap baris A berhubungan dengan paling banyak satu baris pada enititas B dan begitu juga sebaliknya.

2) Many to many atau many to one(satu ke banyak atau banyak ke satu) Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu tergantung dari arah mana hubungan itu dilihat. Artinya untuk satu kejadian pada entitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua.

3) Many to many(banyak ke banyak)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Dilihat dari entitas yang pertama maupun dari entitas yang kedua.


(51)

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian Software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangakat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :

1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen program (data internet, loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internet (kode sumber) dari perangkat lunak.

2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak.

Black box testing

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diperiksa apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white


(52)

box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.


(53)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem merupakan analisa prosedur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu perusahaan. Tahap analisa merupakan tahap penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap perancangan.

Analisa sistem diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data dan prosedur sistem yang sedang berjalan, selain itu bertujuan juga untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa saja yang di hadapi sistem untuk dapat dijadikan usulan perancangan sistem.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen mempunyai tujuan untuk mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang terkait dalam sistem serta hal-hal apa saja yang berkaitan dengan dokumen tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan informasi sebagai masukan pada pengembangan sistem yang sedang berjalan. Berikut adalah analisis dari dokumen–dokumen yang terlibat dalam prosedur yang sedang berjalan Pada Klinik Bhakti Medika Karawang :

1. Nama : Kartu pasien


(54)

mengetahui identitas pasien Sumber Data : Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : no kartu, nama pasien, tanggal lahir, umur, perusahaan, alamat, telepon

2. Nama : Buku pendaftraran

Fungsi : Mengetahui data lengkap pasien Sumber Data : Bagian Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : Tanggal, no pasien, nama pasien, tanggal lahir, umur, alamat, pekerjaan, jenis pasien, nama dokter

3. Nama : Kartu rekam medik

Fungsi : Sebagai catatan riwayat penyakit pasien dan hasil diagnosa pasien

Sumber Data : Bagian Administrasi Rangkap : 1 (satu)

Atribut : no pasien, nama pasien, umur, alamat, tanggal periksa, anamnesa, pemeriksaan(therapy), diagnosa, nama dokter 4. Nama : Resep

Fungsi : Sebagai dokumen untuk mencatat daftar resep untuk pasien

Sumber Data : Dokter Rangkap : 1 (satu)


(55)

Atribut : Tanggal, bulan, tahun, nama obat, jumlah, dosis, satuan 6. Nama : Data Obat

Fungsi : Mengetahui data tentang obat Sumber Data : Bagian Apotek

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : nama obat, satuan, harga 7. Nama : Laporan Kunjungan Pasien

Fungsi : Mengetahui data kunjungan pasien Sumber Data : Bagian Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : No kunjungan, tanggal kunjungan, nama pasien, jenis pasien, usia, penyakit, jumlah kunjungan

8. Nama : Laporan Pembayaran

Fungsi : Mengetahui pendapatan perbulan Sumber Data : Bagian Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : Tanggal, nama pasien, biaya dokter/periksa, biaya obat, nama dokter, jumlah

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

1. Pasien baru melakukan pendaftaran dengan memberikan data pasien berupa kartu identitas pasien pada bagian administrasi, kemudian oleh bagian administrasi dicatat pada buku pendaftaran, dari buku pendaftaran


(56)

dibuatkan kartu pasien dan kartu rekam medik. Kartu identitas pasien dan kartu berobat diserahkan pada pasien.

2. Pasien yang sudah pernah berobat harus membawa kartu pasien dan melakukan daftar ulang pada bagian administrasi.

3. Bagian administrasi akan mengecek kartu pasien dan mencari kartu rekam medik di tempat arsip rekam medik sesuai dengan nomor pasien yang di tuju. Kemudian mencatat data pasien ke dalam buku pendaftaran pasien. 4. Admin akan menyerahkan kartu rekam medik pasien kepada dokter,

kemudian dokter akan mencatat keluhan atau gejala-gejala pasien pada kartu rekam medik.

5. Setelah proses pemeriksaan selesai pasien membawa kartu rekam medis (terisi) dan resep, kartu rekam medik (terisi) selanjutnya di serahkan ke bagian admin untuk di arsipkan sedangkan resep di serahkan ke apotek. 6. Apotek akan menyiapkan obat sesuai dengan resep, dan menghitung biaya

pemakaian obat atau biaya resep yang menghasilkan struk obat. 7. Struk obat di serahkan ke bagian admin oleh bagian apotek.

8. Admin akan menghitung total pembayaran biaya periksa dan biaya obat, kemudian membuat struk pembayaran rangkap 2 (dua), satu di serahkan pada pasien satu lagi di arsipkan.

9. Dari arsip struk pembayaran, setiap bulannya admin akan membuat laporan pembayaran untuk di serahkan pada pimpinan.


(57)

10.Dari buku pendaftaran pasien, setiap bulannya admin akan membuat laporan kunjungan pasien, laporan kunjungan pasien di buat rangkap 2 (dua), satu untuk di arsipkan satu lagi untuk di serahkan pada pimpinan.

4.1.2.1 Flow Map Yang Berjalan

Flow Map ini menggambarkan suatu diagram sistem yang didalamnya terdapat subsistem–subsistem. Didalam subsistem–subsistem tersebut terdapat dokumen yang mengalir yang menghubungkan antara subsistem–subsistem yang ada disistem pencatatan pengelolaan data pasien di klinik Bhakti Medika Karawang.

Flowmap Pendaftaran Pasien Baru Yang Berjalan Admininistrasi Pasien

KTP pasien

Catat data pasien

Buku pendaftaran

Buat kartu pasien dan kartu

rekam medik

Kartu pasien Kartu rekam

medik KTP pasien

KTP pasien

Kartu pasien

A


(58)

Flowmap Sistem Yang Berjalan Admininistrasi Pasien Dokter Resep Pimpinan Apotek

Kartu Pasien Kartu Pasien

Cocokan No Kartu pasien Kartu rekam medik Kartu rekam medik KRM Memeriksa dan mencatat diagnosa + resep Kartu rekam medik (terisi) Resep Kartu rekam medik (terisi) Resep Kartu rekam medik (terisi) Kartu rekam medik (terisi) Resep Hitung biaya obat Stuk obat Stuk obat Hitung total pembayaran Struk pembayaran Struk pembayan A Catat Kunjungan Pasien Buku Pendaftaran Rekap Pendaftaran Pasien Lap. kunjungan pasien Lap. kunjungan pasien AKP AS Buat lap. pendapatan

Lap. pendapatan Lap. pendapatan

Data Obat

Gambar 4.2 Flow Map pengelolaan data pasien yang berjalan 4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu system. Pada diagram kontek ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan


(59)

tujuan informasi yang dihasilkan. Diagram kontek yang sedang berjalan di Klinik Bhakti Medika Karawang, Berkaitan dengan aliran – aliran sistem dengan bagian bagian luar :

SISTEM PENGELOLAAN DATA PASIEN

Pasien

Pimpinan ID Pasien

Kartu berobat

Kartu rekam medik yg terisi Resep

ID Pasien

Kartu rekam medik yg terisi Resep

Stuk pembayaran

Lap. pndapatan Lap. Kunjungan pasien

Gambar 4.3. Diagram Kontek yang berjalan 4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD ini menggambarkan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data, kemana tujuan data yang keluar sistem, dimana data disimpan proses apa yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dari proses yang berjalan yang membahas tentang Sistem pengelolaan data pasien di klinik Bhakti Medika Karawang.


(60)

Struk Pembayaran Pasien Pimpinan Pendaftaran pasien baru 1.0 Pendaftaran pasien lama 2.0 Pembuatan laporan 6.0 Hitung biaya obat

4.0 Pemeriksaan 3.0 ID pasien ID pasien Kartu pasien Kartu pasien Resep

Kartu rekam medik yg terisi Pembayaran

5.0

Kartu rekam medik yg terisi

Resep Buku Pendaftaran Rekam Medis Struk Obat Data Pembayaran Buku kunjungan

Lap. Kunjungan pasien

Lap. pendapatan

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1 yang berjalan DFD Level 2 Untuk Proses 1.0

Catat Data pasien baru

1.1 Pasien

Buat Kartu Pasien &

Rekam Medis 1.2 Id Pasien Buku Pendaftaran Rekam Medis Kartu Pasien


(61)

DFD Level 2 Untuk Proses 2.0

Pasien

Cocokan No Kartu Pasien

2.1

Kartu Pasien

Catat Kunjungan Pasien

2.2

Kartu Pasien

Buku Kunjungan Rekam Medis

Gambar 4.6 DFD Level 2 Untuk Proses 2.0 DFD Level 2 Untuk Proses 6.0

Buku Kunjungan

Data Pembayaran

Buat Lap. Kunjungan Pasien

6.1

Buat Lap. Pembayaran

6.1

Pimpinan

Lap. Kunjungan Pasien Lap. Pembayaran

Gambar 4.7 DFD Level 2 Untuk Proses 6.0 4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dapat disimpulkan ternyata masih menimbulkan beberapa kendala yang dihadapi oleh Klinik Bhakti Medika dalam pengelolaan data pasien khususnya :


(62)

1. Masih banyak prosedur yang menggunakan proses pencatatan manual misalnya proses pendaftaran pasien baru, proses registrasi pasien lama, dan proses pencatatan rekam medik sehingga mengakibatkan menumpuknya arsip-arsip yang dikhawatirkan akan rusak atau hilang. Dengan demikian, maka perlu dibangun sebuah sistem informasi yang didalamnya terdapat proses pendaftaran pasien baru, proses registrasi pasien lama dan proses pemeriksaan atau rekam medis agar dapat menyelesaikan permasalahan di atas.

2. Sering terjadi kesulitan dalam pencarian data pasien atau kartu rekam medik, sehingga menyebabkan terhambatnya pelayanan terhadap pasien lain. Maka perlu dibangun sebuah sistem basis data yang dapat menampung seluruh data pasien.

3. Kesulitan dalam pembuatan beberapa laporan, misalnya laporan kunjungan pasien, laporan pembayaran dan laporan pemakaian obat. Dengan demikian maka perlu dibangun pula sebuah sistem informasi yang dapat membuat laporan-laporan yang dibutuhkan tersebut.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja, agar dapat memenuhi hasil yang diinginkan. Rancangan sistem yang baru, akan diterapkan sutu kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan metode prosedur dan proses suatu data, agar tujuan suatu organisasi dapat tercapai.


(63)

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang baru. Perancangan dapat mengidentifikasikan komponen aplikasi yang akan didesain secara terinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemograman komputer dan ahli teknik lain yang akan mengimplementasikan sistem.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem yang dibangun adalah sistem informasi pengelolaan data pasien berbasis komputer, mempunyai kelebihan dalam kecepatan dan keakuratan, serta dapat mempermudah dalam memasukan data pasien atau pencarian data pasien, karna langsung tersimpan di database sehingga dapat menghindari adanya kesalahan penginputan data. Selain mempercepat dan mempermudah dalam mengakses atau mengolah data, sistem yang diusulkan ini berguna bagi para karyawan khususnya bagian administrasi untuk menginput data pasien dan pencarian data pasien bisa dengan cepat dan akurat.

Sistem yang dibangun memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian dan pengecekan pasien yang datang apabila pasien tidak membawa kartu pasien tapi pernah berobat maka akan dicek apakah pasien pernah datang sebelumnya.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat, dimana dapat dilihat proses–proses apa saja yang nantinya diperlukan


(64)

dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang akan diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja.

Tahap perancangan sistem yang digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak sehingga menghasilkan sistem yang baik, sistem yang dirancang tersebut menjadi satu komponen. Untuk itu prosedur yang akan diusulkan dalam perancangan prosedur antara lain adalah :

1. Pasien baru melakukan pendaftaran dengan memberikan data pasien berupa kartu identitas pasien pada bagian administrasi, kemudian oleh bagian administrasi diinput ke database, dari database admin mencetak kartu pasien dan kartu rekam medik. Kartu identitas pasien dan kartu pasien diserahkan pada pasien.

2. Pasien yang sudah pernah berobat harus membawa kartu pasien dan melakukan daftar ulang pada bagian administrasi.

3. Bagian administrasi akan menginput data pasien ka database dan mencari kartu rekam medik di tempat arsip rekam medik sesuai dengan nomor pasien yang di tuju.

4. Admin akan menyerahkan kartu rekam medik pasien kepada dokter, kemudian dokter akan mencatat keluhan atau gejala-gejala pasien pada kartu rekam medik.

5. Setelah proses pemeriksaan selesai pasien membawa kartu rekam medik (terisi) dan resep, kartu rekam medik (terisi) selanjutnya di serahkan ke bagian admin untuk di arsipkan sedangkan resep di serahkan ke apotek.


(65)

6. Apotek akan menyiapkan obat sesuai dengan resep, dan menghitung biaya pemakaian obat atau biaya resep yang menghasilkan struk obat.

7. Struk obat di serahkan ke bagian admin oleh bagian apotek.

8. Admin akan menginputkan pembayaran biaya periksa dokter dan biaya obat dalam database, kemudian mencetak struk pembayaran untuk di serahkan pada pasien.

9. Setiap bulannya admin akan mencetak laporan pembayaran dan laporan kunjungan pasien, yang masing-masing di buat rangkap 2 (dua). Satu di arsipkan sedangkan yang satu lagi untuk di serahkan pada pimpinan.


(66)

4.2.3.1 Flow Map Yang Di Usulkan

Flowmap Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien Yang Di Usulkan

Dokter Administrasi

Resep

Apotek Pimpinan

Pasien

KTP pasien KTP pasien

Database Pasien

Cetak kartu pasien dan rekam medik

Kartu Pasien Kartu Pasien Input pendaftaran Kartu Pasien Input data pasien Kartu Pasien Rekam medik Rekam medik Mencatat Resep dan Rekam medik Rekam medik (Terisi) Resep Rekam medik (Terisi) Rekam medik (Terisi) Resep Rekam medik (Terisi) Resep Hitung biaya obat Struk obat Data Obat Lap. Kunjungan pasien Lap. Pembayaran 1 2 2 pembayaran Struk pembayaran Struk pembayaran KTP pasien ALK Cetak lap. Pembayaran ALP Cetak lap. Kunjungan pasien Lap. Pembayaran Lap. Kunjungan pasien ARM Cocokan No Kartu Pasien 1 Rekam medik


(67)

4.2.3.2 Diagram Kontek Yang Di Usulkan SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PASIEN Pasien Pimpinan ID Pasien Kartu Pasien Resep

Rekam Medik (terisi)

Struk Pembayaran Kartu Pasien Resep

Rekam Medik (terisi)

Lap. Kunjungan Pasien Lap. Pembayaran

Gambar 4.9 Diagram Kontek yang di usulkan 4.2.3.3 Data Flow Diagram Yang Di Usulkan

a. DFD Level 1 Yang Di Usulkan

Struk Pembayaran

Pasien

Pimpinan Input Data Pasien

baru 1.0 Input Pendaftaran 2.0 Pembuatan laporan 6.0 Hitung biaya obat

4.0 Pemeriksaan 3.0 ID pasien ID pasien Kartu pasien Kartu pasien Resep Kartu rekam medik yg terisi Pembayaran

5.0

Kartu rekam medik

Resep

T. Pasien

Struk Obat

T. bayar

T. Daftar

Lap. Kunjungan pasien

Lap. pendapatan Kartu rekam medik Kartu rekam medik

T. Dokter

T. Detail bayar

T. Tindakan


(68)

b. DFD Level 2 Untuk Proses 1.0 Yang Di Usulkan

Input Data pasien baru

1.1

Pasien

Cetak Kartu Pasien &

Rekam Medik 1.2

Id Pasien

T. Pasien

Kartu rekam medik Kartu Pasien

Menuju proses 3.0 (Pemeriksaan)

Gambar 4.11 DFD Level 2 Untuk Proses 1.0 c. DFD Level 2 Untuk Proses 6.0 Yang Di Usulkan

T. Daftar T. Bayar

Buat Lap. Kunjungan Pasien

6.1

Buat Lap. Pembayaran

6.1

Pimpinan

Lap. Kunjungan Pasien Lap. Pendapatan

T. Pasien T. Detail Bayar T. Tindakan

T. Dokter


(69)

4.2.3.4 Kamus Data

Kamus data adalah kamus yang berfungsi untuk mendeskrifsikan data dan aliran data informasi dari diagram hubungan entity dan dokumen–dokumen sumber input dari perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir, berisi informasi tentang struktur database.

Kamus data berfungsi antara lain sebagai berikut :

1. Menjeleskan arti aliran data penyimpanan Data Flow Diagram

2. Mendeskrifsikan konfosisi paket data yang bergerak melalui aliran data 3. Mendeskrifsikan komponen penyimpanan data

Kamus data yang diusulkan dalam Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel Kamus Data

1. Nama Arus Data : Data Pasien

Alias : -

Aliran : Pasien – Proses 1.0, proses 1.0 – f_data_pasien, f_data_pasien – pasien, f_data_pasien - proses 2.0. Atribut No Pasien, No KTP, Nama, Tempat Lahir, Tanggal

Lahir, Umur, jenis Kelamin, Golongan Darah, Alamat, telepon.

2. Nama_Arus Data

: Kartu Pasien


(70)

Aliran : Proses 1.0 - Pasien, Pasien - Proses 2.0, proses 2.0 – F_daftar.

Atribut : No Pasien, Nama, Tanggal Lahir, Umur, Perusahaan, Alamat, Telepon.

3. Nama Arus Data : Kartu Rekam Medik Alias : -

Aliran : Proses 2.0 – proses 3.0, proses 3.0 – pasien. Atribut : No kartu, no KPJ, nama_pasien, umur, alamat

lengkap, telepon, tanggal, diagnose, terapi, keterangan.

4. Nama Arus Data : Pembayaran Alias : -

Aliran : Proses 4.0 – proses 5.0, proses 5.0 – pasien. Atribut : No bayar, tanggal, no pasien, biaya obat, jumlah

tindakan. 5. Nama Arus Data : Resep

Alias : -

Aliran : Proses 3.0 – pasien, pasien – proses 4.0

Atribut : Tanggal, Nama obat, Jumlah obat, Dosis, Keterangan 6. Nama Arus Data : Laporan Kunjungan Pasien

Alias : -

Aliran : F_daftar – proses 6.0, proses 6.0 - pimpinan Atribut : Tanggal daftar, No pasien, Nama, Umur, Klinik,

Dokter

7. Nama Arus Data : Laporan Pembayaran

Alias : -


(71)

Atribut : Tanggal, No bayar, Nama, Nama tindakan, Biaya, Jumlah biaya tindakan, Biaya obat, total bayar.

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan yang digunakan untuk pembuatan dan penyimpanan data kedalam sistem yang terdiri dari beberapa file database. Pada perancangan database ini akan dibahas :

1. Normalisasi 2. Relasi Tabel

3. Entity Relationship Diagram (ERD) 4. Struktur File

5. Kodifikasi 4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel–tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan file kunci yang unik untuk mengakses data serta pembentukan relasi sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

Adapun normalisasi dari Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal

Pada Tahap ini kita mengambil seluruh data yang ada dan diperlukan dalam database itu sendiri.


(72)

{No Pasien, No KTP, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Umur, jenis Kelamin, Golongan Darah, Alamat, Telepon, Tanggal daftar, No pasien, Klinik, Kode dokter, Kode tindakan, Nama Tindakan, Biaya, No bayar, Kode tindakan, Kode dokter, SIP, Nama dokter, Jenis dokter, No bayar, Tanggal, No pasien, Biaya obat, Jumlah tindakan.}

2. Bentuk Normal Pertama

Pada tahap ini kita bagi seluruh data yang di perlukan menjadi beberapa bagian berdasarkan jenis data tersebut.

{No Pasien, No KTP, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Umur, jenis Kelamin, Golongan Darah, Alamat, Telepon, Tanggal daftar, Klinik, Kode dokter, Kode tindakan, Nama Tindakan, Biaya, No bayar, SIP, Nama dokter, Jenis dokter, Biaya obat, Jumlah tindakan.}

3. Bentuk Normal Kedua

Pada tahap ini kita bagi berdasarkan jenis dan memberikan primary key pada masing-masing table.

Tabel Pasien

{No_Pasien*, No_Ktp, Nama, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Umur, Jenis_Kelamin, Golongan_darah, Alamat, Telepon}

Tabel Pembayaran

{No_Bayar*, Tanggal, No_Pasien, Biaya_Obat, Jumlah_Tindakan, Tanggal_Daftar*, Klinik, Kode_Dokter }

Tabel Tindakan


(73)

Tabel Dokter

{Kode_Dokter*, SIP, Nama_Dokter, Jenis_Dokter} 4. Bentuk Normal Ketiga

Pada tahap ini kita bagi menjadi lebih terperinci untuk menghindari terjadinya redundancy.

Tabel Pasien

{No_Pasien*, No_Ktp, Nama, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Umur, Jenis_Kelamin, Golongan_darah, Alamat, Telepon}

Tabel Pendaftaran

{Tanggal_Daftar, No_Pasien**, Klinik, Kode_Dokter**} Tabel Pembayaran

{No_Bayar*, Tanggal, No_Pasien**, Biaya_Obat, Jumlah_Tindakan} Tabel Tindakan

{Kode_Tindakan*, Nama_Tindakan, Biaya} Tabel Dokter

{Kode_Dokter*, SIP, Nama_Dokter, Jenis_Dokter} Tabel Detail Bayar

{No_Bayar**, Kode_Tindakan**}

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi table digunakan untuk mengelompokan data dan menunjukan relasi antar tabel yang terdapat dalam database sehingga modifikasi pada database menjadi mudah untuk dilakukan.


(74)

Gambar 4.13 Relasi Tabel 4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) adalah diagram yang memperlihatkan

entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan–hubungan (relasi) antar entitas tersebut. Berlainan dengan model objek, tekanan utama pada ERD adalah tabel–tabel yang mempresentasikan relasi antar entitas itu sendiri. Kesatuan relasi sistem dapat diketahui dari item data yang menghubungkan suatu arsip ke arsip lain. Sedangkan data yang direlasikannya dapat dari hasil analisa kebutuhan informasi yang tergambar pada dokumen masukan dan keluaran, dimana dari data tersebut ditentukan entitas serta relasinya yang ditunjukan dengan model relasi.

Kerelasian entitas dapat dikelompokan dalam 3 jenis, yaitu :

No_Pasien*

NoKtp Nama Tempat Lahir Tanggal Lahir Umur Jenis Kelamin Golongan darah Alamat Telepon Pasien

Tanggal Daftar *

No Pasien **

Klinik

Kode Dokter **

Pendaftaran

No Bayar *

Tanggal

No Pasien **

Biaya Obat Jumlah Tindakan

Pembayaran

Kode Tindakan *

Nama Tindakan Biaya

Tindakan

NoBayar**

Kode Tindakan**

Detail Bayar

Kode Dokter *

SIP Nama Dokter

Jenis Dokter


(75)

1. Satu ke satu (One to One) 2. Satu ke banyak (One to Many) 3. Bayak ke banyak (Many to Many)

Entity Relational Diagram (ERD) dari perancangan sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang adalah sebagai berikut :

Tindakan

Pembayaran Dokter

Detail Bayar 1

N

N Mendaftar

Pasien 1

Melakukan

1 1

KodeDok*

NoPasien*

KodeTind*

NoBayar* NoPasien**

NoBayar** KodeTind** NoPasien**

KodeDok**

Gambar 4.14 Gambar Entity Relationship Diagram (ERD)

4.2.4.4 Struktur File

Struktur digunakan dalam perancangan sistem, karena struktur file akan menentukan struktur fisik database dan garis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau data–data item yang terdapat pada sebuah record. File yang digunakan pada perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang adalah :


(76)

Tabel 4.2 Tabel Struktur File Tabel Pasien No Nama Field Type Size Keterangan

1. NoPasien* Text 10 No Pasien

2. NoKtp Text 20 No Ktp

3. Nama Text 30 Nama Pasien

4. TmptLhr Text 20 Tempat Lahir

5. TglLahir Date/Time - Tanggal Lahir

6. Umur Number - Umur

7. JenisKel Text 12 Jenis Kelamin

8. Goldarah Text 2 Golongan Darah

9. Alamat Text 50 Alamat

10. Tlp Text 14 Telepon

Tabel 4.3 Tabel Struktur File Tabel Pendaftaran No Nama Field Type Size Keterangan 1. TglDaftar* Date/Time - Tanggal Daftar 2. NoPasien** Text 10 No Pasien

3. Klinik Text 8 Klinik


(77)

Tabel 4.4 Tabel Struktur File Tabel Dokter No Nama Field Type Size Keterangan

1. KodeDok* Text 8 Kode Dokter

2. SIP Text 40 Surat Izin Praktek

3. NamaDok Text 80 Nama Dokter

4. JenisDokter Text 15 Jenis Dokter

Tabel 4.5 Tabel Struktur File Tabel Tindakan No Nama Field Type Size Keterangan 1. KodeTind* Text 10 Kode Tindakan

2. NamaTind Text 100 Nama Tindakan

3. Biaya Currency - Biaya Tindakan

Tabel 4.6 Tabel Struktur File Tabel Pembayaran No Nama Field Type Size Keterangan

1. NoBayar* Text 10 No Bayar

2. Tanggal Date/Time - Tanggal

3. NoPasien** Text 10 No Pasien 4. BiayaObt Currency - Biaya Obat 5. JumTind Currency - Jumlah Tindakan


(78)

Tabel 4.7 Tabel Struktur File Detail Bayar No Nama Field Type Size Keterangan

1. NoBayar** Text 10 No Bayar

2. KodeTind** Text 10 Kode Tindakan

4.2.4.5 Kodifikasi

Kodifikasi dibuat untuk mengidentifikasi suatu objek secara singkat. Dengan adanya sistem kodefikasi ini diharapkan dapat mengklarifikasi data, memasukkan data ke dalam komputer dan mengambil data. Kode dibuat dalam kumpulan angka. Dalam Sistem Informasi ini terdapat pengkodean yang bertujuan mempermudah dalam memasukkan data dan dalam melakukan pencarian data Adapun pengkodean tersebut diantaranya :

1. No Pasien

Format : XXX XX XX

Kode Menurut Tahun Pertama Kali Datang Kode Menurut Bulan Pertama Kali Datang Menunjukan No Urut Pasien

Keterangan : Contoh : 0010510


(79)

2. Kode Tindakan Format : XX XXX

Menunjukan No Urut Tindakan Menunjukan Kode Tindakan Keterangan :

Contoh : TU001,TG002

*Nama Tindakan Umum Urutan ke 001. *Nama Tindakan Gigi Urutan ke 002. 3. Kode Dokter

Format : XX XX

No Urut Dokter Kode Dokter Keterangan :

Contoh : DU01, DG02

*Dokter Umum No Urut Ke 1. *Dokter Gigi No Urut Ke 2. 4. No Bayar

Format : XX XX / XXX

Menunjukan No Pembayaran Ke- Menunjukan Tahun Pembayaran Menunjukan Bulan Pembayaran


(80)

Keterangan : Contoh :0510/001

No Bayar Bulan 05 Tahun 2010 / No Pembayaran Ke 001. 4.2.5 Perancangan Antar Muka

Pada sub bab ini akan menjelaskan tentang perancangan program Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien yang dibangun meliputi perancangan input dan perancangan output yang ada pada Sistem Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna dalam mengetahui proses input dan output yang terdapat pada aplikasi.

4.2.5.1 Struktur Menu

Struktur menu merupakan bentuk utama dari suatu rancangan program yang berfungsi untuk memudahkan dalam menjalankan suatu program sesuai dengan kebutuhannya. Berikut adalah struktur Menu dari Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Bhakti Medika Karawang.

File Data Proses Laporan About

Logout

Login

Menu Utama

Exit

Data Pasien

Data Tindakan

Pendaftaran

Data Dokter

Pembayaran

Laporan Kunjungan

Laporan Pembayaran

About Me


(81)

4.2.5.2 Perancangan Input

Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan masukan ini harus dapat memberikan penjelasan bagi pemakainya, baik dari bentuk maupun dari masukan masukan yang akan diisi.

1. Form User Login

Sebelum masuk ke dalam menu utama, pengguana terlebih dahulu harus mengisi form login. Dimana form login ini digunakan untuk otorisasi terhadap pemakai (user). Menu ini akan meminta User Name dan Password sebelum masuk ke sistem. Jika sudah di isi kemudian tekan enter pada keyboard. Desain

form login dibuat seperti dibawah ini :

LOGIN BATAL

User Name

Password

Form Login

Gambar 4.16 Rancanagan Tampilan Login

2. Form Input Menu

Dalam perancangan program yang akan penulis buat tampilan menu utama terdapat lima bagian yaitu File, Data, Proses, Laporan, About. Form menu


(1)

Gambar 5.11 Laporan Pembayaran

5.2.5. Implementasi Instalasi Program

Langkah langkah dalam proses instalasi aplikasi pengolahan data pasien adalah sebagai berikut :

1.

Langkah-langkah untuk instalasi adalah double klik pada Setup, lalu klik tombol OK.

Gambar 5.12 Aplikasi Setup

2. Klik pada tombol Change Directory untuk menentukan tempat Directory program, lalu klik tombol gambar komputer.


(2)

89

Gambar 5.13Change direktory

3. Langkah selanjutnya setelah tampil tampilan berikut : klik tombol CONTINUE, klik tombol Yes, untuk melanjutkan instalisasi

4. Setelah selesai penginstalan lalu klik OK. Maka program bisa langsung dijalankan dari star menu.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dengan dibuatnya sistem informasi pengelolaan data pasien di klinik bhakti medika karawang ini diharapkan dapat mendukung proses kinerja para pegawai khususnya pada bagian administrasi / pendaftaran. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan sistem informasi pengelolaan data pasien ini antara lain:

1. Dengan dirancangnya Aplikasi Sistem Informasi ini data pasien yang sudah terdaftar disimpan dalam database, sehingga proses pencarian data pasien saat pendaftaran menjadi lebih cepat.

2. Dalam pembuatan laporan lebih mudah, tidak membutuhkan waktu yang lama serta bisa meminimalisir kesalahan.

3. Kinerja bagian administrasi / pendaftaran menjadi lebih efektif, terutama dalam menginputkan data pasien dan membuat laporan.

6.2. Saran

Walaupun Aplikasi Pengelolaan Data Pasien yang dirancang dapat memberikan solusi tentang permasalahan yang terjadi, namun aplikasi yang dirancang masih sangat jauh dari sempurna.

Maka dari penelitian ini ada beberapa saran yang ingin penulis ungkapkan diantaranya adalah sebagai berikut :


(4)

91

1. Dalam perancangan masih sangat jauh dari sempurna, maka kedepannya diharapkan dapat dikembangkan dalam penyempurnaan yang lebih baik. 2. Perancangan diharapkan tidak dibatasi pada pendaftaran pasien

Non-Asuransi saja.

3. Dalam tahap pengembangan selanjutnya diharapkan dapat menambahkan fasilitas pengelolaan rekam medik.

4. Dalam tahap pengembangan selanjutnya diharapkan dapat menambahkan fasilitas pengelolaan data obat.


(5)

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur dan Aplikasi Bisnis. Edisi pertama Cetakan Ke 4. Andi Yogyakarta.

McLeod, Raymond, Jr., and Schell, George. 2001 Sistem Informasi Manajemen. Andi Yogyakarta.

Sommervile Ian, Sofware Engineering Edisi 6 Jilid 1 2000 [sumber aslii] Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Erlangga 2003 [saduran]

Online :


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama Lengkap : Rizky Apriyanto

Tempat / tanggal lahir : Pemalang, 6 April 1988 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jl. Ciumbuleuit Gg.H.Syarif No.21/155C

E-Mail

kancil_vegalovers@ymail.com

Hp : 085864886990

Pendidikan Formal : Tahun

1994 – 2000

Institusi SDN Pancawati 1

2000 – 2003 SLTPN 1 Klari

2003 – 2006 SMA KORPRI Karawang