Hipotesis LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

tetapi kedua latihan ini mempunya perbedaan gerakan dalam prosesnya. Latihan dumbbell overhead raise akan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap hasil kemampuan pukulan smash. Pola gerakan latihan forward handgrip memiliki kesamaan dengan pola gerakan latihan teknik smash sehingga kontraksi otot yang bekerja pada latihan forward handgrip dan latihan smash adalah hampir sama. Berbeda dengan latihan backward handgrip yang pola gerakannya berbeda dengan pola gerak dasar latihan teknik smash. Latihan backward handgrip akan tetap memberi pengaruh pada peningkatan kelentukan pergelangan tangan sehingga tetap memberi pengaruh pada peningkatan hasil latihan smash, akan tetapi pengaruh latihan forward handgrip akan lebih besar pengarunya terhadap hasil latihan pukulan smash karena latihan ini sesuai dengan prinsip spesifikasi dimana jenis latihan harus sesuai dengan cabang atau nomor olahraga, kelompok otot yang terlibat, dan jenis kontraksi otot. Dengan demikian latihan forward handgrip akan memberi pengaruh lebih besar terhadap hasil latihan pukulan dropshot dibandingkan latihan backward handgrip. Berdasarkan keterangan diatas diduga terdapat perbedaan hasil mengenai latihan forward handgrip dan backward handgrip terhadap hasil pukulan smash pada pemain pemula putra PB. Sehat Semarang tahun 2014 .

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenaranya dan masih perlu dibuktikan kebenaranya. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 71. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.3.1 Ada pengaruh latihan smash denagn penambahan forward handgrip terhadap prestasi pukulan smash pada pemain bulutangkis pemula putra PB. Sehat Semarang tahun 2014. 2.3.2 Ada pengaruh latihan smash dengan penambahan backward handgrip terhadap prestasi pukulan smash pada pemain bulutangkis pemula putra PB. Sehat Semarang tahun 2014. 2.3.3 Ada perbedaan pengaruh antara latihan smash dengan penambahan Forward handgrip dan Backward handgrip terhadap prestasi pukulan smash pada pemain bulutangkis pemula petra PB. Sehat Semarang Tahun 2014. 35

BAB III METODE PENELITIAN

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara ataujalan yang ditempuh. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa IndonesiaKBBI offline versi 1.3 metode adalah cara teratur yang digunakan untukmelaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki;cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan gunamencapai tujuan yang ditentukan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, makametode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yangmenjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Penelitian atau riset berasal dari bahasa Inggris “Research” yangartinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan,memodifikasi, atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompokpenyelidikan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI offlineversi 1.3 penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, danpenyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkansuatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip – prinsi umum. Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yangmenghasilkan ilmu pengetahuan. Jadi metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yangdipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusanmasalah dan tujuan penelitian.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN OVERHEAD LOB DENGAN PENAMBAHAN FORWARD DAN BACKWARD HANDGRIP TERHADAP HASIL OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain pemula putra Persatuan Bulutangkis Sehat Semarang usia 11 15 tahu

0 9 83

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain putra Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang usia 11 13 tahun 2014)

6 53 91

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN PENAMBAHAN V DAN T DRILL (Eksperimen Pada Pemain Usia 11 13 Pendowo Semarang 2014)

0 18 78

PENGARUH VARIASI LATIHAN SMASH TERHADAP HASIL PENINGKATAN KETEPATAN SMASH PADA PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA USIA 12-16 TAHUN PB.ARENA TANJUNG MORAWA TAHUN 2017.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN HASIL FOOTWORK PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA PUTERA PB SEHAT SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN POSISI NET TETAP DAN NET BERUBAH TERHADAP HASIL LATIHAN SMASH ATLET PUTRA KELOMPOK UMUR 11-15 TAHUN PADA KLUB BULUTANGKIS (Eksperimen pada Atlet Putra Kelompok Umur 11-15 Tahun Pada Klub Bulutangkis Serulingmas Banj

0 1 2

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN POSISI NET TETAP DAN NET BERUBAH TERHADAP HASIL LATIHAN SMASH ATLET PUTRA KELOMPOK UMUR 11-15 TAHUN PADA KLUB BULUTANGKIS (Eksperimen pada Atlet Putra Kelompok Umur 11-15 Tahun Pada Klub Bulutangkis Serulingmas Banjarnegara)

3 26 96

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN AUDIO VISUAL TERHADAP SMASH PUTRA USIA 10-13 TAHUN PADA PERSATUAN BULUTANGKIS SARI.

0 0 16

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016.

1 1 16

Pengaruh Metode Latihan Drill dan Berpasangan Terhadap Ketepatan Pukulan Smash Pada Persatuan Bulutangkis Thokewoh Klaten Tahun 2016 JURNAL

0 0 8