Populasi Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto 2008:108, bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sutrisno Hadi 1989: 220 populasi adalah suatu penduduk yang masuk untuk diselidiki, populasi dibatasi sehinggapenduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Berdasarkan pendapat di atas, menerangkan bahwa populasi adalah individu yang dijadikan objek penelitian dan keseluruhan dari individu-individu yang harus memiliki sifat yang sama. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemain pemula PB. Sehat Semarang tahun 2014 yang berjumlah 20 orang. Alasan pengambilan populasi adalah sebagai berikut: 1Mempunyai jenis kelamin yang sama, yaitu laki-laki dan dalam rentangan usia yang sama 11- 15 tahun, 2. Mereka dalam satu klub dan telah mendapat materi yang sama, 3. Mereka memiliki kemampuan yang relatif sama. Demikian para pemain pemula PB. Sehat Semarang telah memenuhi syarat sebagai populasi, artinya mereka dapat digunakan sebagai objek penelitian.

3.3.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, Sutrisno Hadi 2004:182. Sedangkan m enurut Suharsimi Arikunto 2002:109 sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20- 25 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya: 1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menentukan sampel sebesar 20 orang dengan alasan sebagai berikut: 1. Jumlah populasi kurang dari 100, maka besarnya sampel diambil semuanya, 2. Populasi pemain putera PB. Sehat Semarang tahun 2014 heterogen, sehingga dicari populasi yang homogen,yaitu pemain pemulanya. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu sampelyang digunakan sebanyak populasi yang ada Suharsimi Arikunto 2002:109, sampel dalam penelitian ini adalah semua pemain pemula putera PB. Sehat Semarang yang berjumlah 20 orang.

3.4 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN OVERHEAD LOB DENGAN PENAMBAHAN FORWARD DAN BACKWARD HANDGRIP TERHADAP HASIL OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain pemula putra Persatuan Bulutangkis Sehat Semarang usia 11 15 tahu

0 9 83

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain putra Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang usia 11 13 tahun 2014)

6 53 91

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN PENAMBAHAN V DAN T DRILL (Eksperimen Pada Pemain Usia 11 13 Pendowo Semarang 2014)

0 18 78

PENGARUH VARIASI LATIHAN SMASH TERHADAP HASIL PENINGKATAN KETEPATAN SMASH PADA PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA USIA 12-16 TAHUN PB.ARENA TANJUNG MORAWA TAHUN 2017.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN HASIL FOOTWORK PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA PUTERA PB SEHAT SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN POSISI NET TETAP DAN NET BERUBAH TERHADAP HASIL LATIHAN SMASH ATLET PUTRA KELOMPOK UMUR 11-15 TAHUN PADA KLUB BULUTANGKIS (Eksperimen pada Atlet Putra Kelompok Umur 11-15 Tahun Pada Klub Bulutangkis Serulingmas Banj

0 1 2

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN POSISI NET TETAP DAN NET BERUBAH TERHADAP HASIL LATIHAN SMASH ATLET PUTRA KELOMPOK UMUR 11-15 TAHUN PADA KLUB BULUTANGKIS (Eksperimen pada Atlet Putra Kelompok Umur 11-15 Tahun Pada Klub Bulutangkis Serulingmas Banjarnegara)

3 26 96

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN AUDIO VISUAL TERHADAP SMASH PUTRA USIA 10-13 TAHUN PADA PERSATUAN BULUTANGKIS SARI.

0 0 16

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016.

1 1 16

Pengaruh Metode Latihan Drill dan Berpasangan Terhadap Ketepatan Pukulan Smash Pada Persatuan Bulutangkis Thokewoh Klaten Tahun 2016 JURNAL

0 0 8