PERBEDAAN VARIASI CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN PADA PASIEN DIARE YANG BEROBAT DI UPT PUSKESMAS CISADEA MALANG PADA BULAN JANUARI 2010 - JUNI 2010

(1)

i

KARYA TULIS AKHIR

PERBEDAAN VARIASI CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN PADA PASIEN DIARE YANG BEROBAT DI UPT PUSKESMAS CISADEA

MALANG

PADA BULAN JANUARI 2010 - JUNI 2010

Oleh:

BAYU MAHARDI SAPUTRA 06020025

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(2)

ii

HASIL PENELITIAN

PERBEDAAN VARIASI CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN PADA PASIEN DIARE YANG BEROBAT DI UPT PUSKESMAS CISADEA

MALANG PADA BULAN JANUARI 2010 - JUNI 2010

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi salah satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Program Pendidikan Dokter

Oleh:

Bayu Mahardi Saputra 06020025

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(3)

iii 2011


(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2011

Pembimbing I

dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes

Pembimbing II

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes

Mengetahui, Fakultas Kedokteran


(5)

v


(6)

vi

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Bayu Mahardi Saputra ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 17 Januari 2011

Tim penguji

dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, Ketua

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, Anggota


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi. Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “PERBEDAAN VARIASI CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN PADA PASIEN DIARE YANG BEROBAT DI UPT PUSKESMAS CISADEA MALANG PADA BULAN JANUARI 2010 - JUNI 2010”.

Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajaran yang telah memberikan segala fasilitas dan kemudahan dalam penelitian ini.

2. dr. Febri Endra Setyawan, M.Kes. selaku dosen pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.


(8)

viii

3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes. selaku dosen pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

4. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku dosen penguji yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

5. Kepala UPT Puskesmas Cisadea Malang, terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan dan data informasi yang saya butuhkan.

6. Ayahanda, Ibunda dan keluarga tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, kepercayaan dan segalanya demi keberhasilan penulis.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2006 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis akhir ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi. Wabarakatuh

Malang, 11 Januari 2011


(9)

ix

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan segala kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini. Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini saya ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Ayahanda dan ibunda serta Nenek atas segala jerih payah, yang telah memberi saya semua hal yang saya butuhkan selama ini, baik materi maupun dukungan kasih sayang dan tak pernah lelah mendoakan atas setiap langkah saya yang takkan pernah ternilai harganya.

2. Adikku serta keluarga besar lainnya yang tak henti memberikan dukungan, kasih sayang, semangat serta doa.

3. Kepala UPT Puskesmas Cisadea Malang atas bimbingan, dukungan serta informasi yang saya butuhkan dalam penelitian.

4. P. Yono, B. Rom, Mas Jamil, Mbak Dilla. Mbak Emi dan semua staff di FK-UMM yang selalu memberikan bantuan selama ini.

5. Sahabat-sahabat terdekat serta teman-teman angkatan 2007 yang selalu memberikan dukungan. semoga kita selalu diberikan kelancaran dan kemudahan atas segala sesuatu yang kita kerjakan, amien.

Malang, 11 Januari 2011


(10)

x ABSTRAK

Saputra, Bayu M, 2010. Perbedaan Variasi Cuci Tangan sebelum Makan pada Pasien Diare di UPT Puskesmas Cisadea Malang yang Berobat pada Bulan Januari 2010 - Juni 2010. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes.(2) dr. Fathiyah Safithri, M.Kes.

Latar Belakang: Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Lebih dari 50% masyarakat menganggap kegiatan cuci tangan bukan sesuatu yang penting untuk dilakukan. Padahal, dengan mencuci tangan yang benar akan mengurangi kemungkinan jumlah kuman yang masuk dalam tubuh ketika kita makan, dan akan memperkecil risiko terkena diare.

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

Metode dan Sampel: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan secara Cross Sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien diare berusia minimal setingkat pendidikan SMP yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang pada bulan Januari 2010 – Juni 2010.

Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan frekuensi yang bermakna dari berbagai variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare dengan (p)=0,03, dimana frekuensi tertinggi pada cuci tangan menggunakan air mengalir saja (82,5%)dan frekuensi terendah pada cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir(15%).

Kesimpulan: Pada penelitian ini risiko tertinggi terkena diare adalah variasi cuci tangan dengan menggunakan air mengalir saja, dan risiko terendah adalah cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun.


(11)

xi ABSTRACT

Saputra, Bayu M, 2010. Differences of Hands-washing variation before Having meal in Patients with Diarrhea Having Treatment at UPT Puskesmas (Community Health Centre Unit) Cisadea Malang on January 2010 – June 2010. Final Assignment, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang, Advisors: (1) dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes.(2) dr. Fathiyah Safithri, M.Kes.

Back Ground: To the date diarrhea disease has still become one of the world medical problems, especially in developing countries. Up to 50% of society considers hands-washing activity not as an important thing to be done. Whereas, by washing our hands properly, we can reduce the number of bacteria entering our body when we are having meal, and limited the risk of getting diarrhea.

Objective: To know the differences of hands-washing variation before having meal in diarrhea patients at UPT Puskesmas Cisadea Malang.

Method and Sample: The research of the study was analytical descriptive, with a cross sectional approach. The sample used in the study is the diarrhea patients having junior-high-scholl-age at UPT Puskesmas Cisadea Malang on January 2010 – June 2010.

Result and discussion: The result of the study is that there is a significant difference in frequency of hands-washing variation before having meal in patients with diarrhea (p) = 0,03, where the highest frequency is a washing variety using running water (82,5%) and lowest frequency is a hands-washing variety using soap and running water.

Conclusion: In this study, the highest risk of diarrhea is hand-washing variety used running water and is the lowest risk of diarrhea is hand-washing variety used soap and running water.


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan umum ... 4

1.3.2 Tujuan khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Bagi akademik ... 4


(13)

xiii

1.4.3 Bagi tenaga kesehatan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Definisi Diare ... 6

2.2 Jenis Diare ... 6

2.2.1 Diare akut ... 6

2.2.2 Diare kronis ... 7

2.3 Etiologi Diare ... 7

2.4 Patogenesa Diare ... 8

2.4.1 Mekanisme dasar timbulnya diare ... 8

2.4.2 Patogenesa diare akut ... 9

2.4.3 Patogenesa diare kronis ... 9

2.5 Patofisiologi Diare ... 10

2.6 Gejala Klinis ... 12

2.7 Komplikasi ... 17

2.8 Definisi Perilaku ... 17

2.9 Prosedur Pembentukan Perilaku ... 18

2.9.1 Cara pembentukan perilaku ... 20

2.10 Perilaku yang Berhubungan dengan Diare ... 23

2.11 Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan Diare ... 34

BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 37

3.1 Kerangka Konseptual ... 37


(14)

xiv

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 40

4.1 Rancangan Penelitian ... 40

4.2 Lokasi Penelitian ... 40

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

4.3.1 Populasi ... 40

4.3.2 Sampel ... 40

4.3.3 Teknik pengambilan sampel ... 40

4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ... 41

4.3.4.1 Kriteria inklusi ... 41

4.3.4.2 Kriteria eksklusi………... 41

4.3.5 Variabel Penelitian ... 41

4.3.5.1 Variabel bebas ... 41

4.3.5.2 Variabel tergantung ... 41

4.3.5.3 Definisi operasional ... 41

4.4 Kerangka Operasional ... 45

4.5 Analisa Data ... 46

BAB 5 HASIL DAN ANALISA DATA ... 47

5.1 Hasil Penelitian ... 47

5.1.1 Data umum ... 47

5.1.1.1 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia ... 47


(15)

xv

5.1.1.2 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin ... 49

5.1.1.3 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 50

5.1.1.4 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan... 51

5.1.2 Data khusus ... 53

5.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan cuci tangan sebelum makan ... 53

5.1.2.2 Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan cuci tangan mengguanakan air mengalir ………. 54

5.1.2.3 Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun ... 54

5.1.2.4 Karakteristik responden berdasarkan hubungan kebiasaan cuci tangan sebelum makan, cuci tangan dengan menggunakan sabun, cuci tangan dengan air mengalir terhadap diare ... 55

5.2 Analisa Data ... 57

BAB 6 PEMBAHASAN ... 58

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

7.1 Kesimpulan ... 64


(16)

xvi

7.2.1 Bagi tenaga kesehatan ... 65

7.2.2 Bagi masyarakat ... 65

7.2.3 Bagi dunia pendidikan ... 65

DAFTAR PUSTAKA ………. 67


(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tanda Klinis Dehidrasi ... 13

Tabel 2.2 Gejala Dehidrasi isotonik, hipotonik, dan hipertonik ... 15

Tabel 2.3 Skor Maurice King ... 16

Tabel 5.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

Tabel 5.2 Tabulasi Silang Rentang Usia dengan Kebiasaan Cuci Tangan Sebelum Makan ……… . 49

Tabel 5.3 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 5.4 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……… 50

Tabel 5.5 Tabulasi Silang Cuci Tangan Sebelum Makan dengan Tingkat Pendidikan ……… 51


(18)

xviii

Tabel 5.6 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan ………..……….. 51

Tabel 5.7 Tabulasi Silang Cuci Tangan Sebelum Makan dengan

Pekerjaan Responden……….. 52

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Selalu

Mencuci Tangan………... 53

Tabel 5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Cuci

Tangan Menggunakan Air Mengalir……….. 54

Tabel 5.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Cuci

Tangan Menggunakan Sabun ………... 55

Tabel 5.11 Tabulasi Silang Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum

Makan, CuciTangan Mengunakan Sabun dan Air Mengalir


(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(20)

xx

DAFTAR SINGKATAN

BAB : Buang Air Besar BAK : Buang Air Kecil

EAEC : Enteroagregatif Escherichia coli EHEC : Enterohemorrhagic Escherichia coli EIEC : Enteroinvasiv Escherichia coli EPEC : Enteropathogenic Escherichia coli ETEC : Enterotoxigenic Escherichia coli HUS : Hemolytic Uremic Syndrome IgA : Imunoglobulin A

ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut LT : Labile toxin

OMA : Otitis Media Akut

SMP : Sekolah Menengah Pertama ST : stabile toxin

UPT : Unit Pelayanan Terpadu VETEC : Verotoxin Escherichia coli WHO : World Health Organization


(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data ... 69 Lampiran 2 Kuesioner ... 70 Lampiran 3 Tabel Frekuensi Hasil Kuesioner ... 72 Lampiran 4 Tabulasi Silang Cuci Tangan Sebelum Makan dengan

Cuci Tangan dengan Air Mengalir dengan Cuci Tangan

Menggunakan Sabun ... 76 Lampiran 5 Uji Chi-Square ... 77


(22)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad S, 2008, Teori Pendidikan dan Perkembangan Kognitif, diakses 31 Oktober (http://akhmadsudrajat.jurnalpendidikankognitif.com/2008/01/31/per kembangan-kognitif/)

Bowen A. MaH, OuJ, BillhimerW. Long T,Mintz E, et al, 2007, A clusterrandomized controlled trial evaluating the effect of a handwashing promotion progam in Chinese primary scholls. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, pp. 1166–73.

Curtis, 2001, Kanki B, Cousen S, Dialoo I, Kpozehouen A, Sangare M, et al. Evidence of behavior change following a hygiene promotionprogamme in Burkina Faso.Bulletin of The World Health Organizatian, pp. 518-27.

DepkesRI, 2007, Mortality, diakses 19 November, (http://bankdata,depkes.go.id/ profil/INDO07/CONTENS/DERAJAT/MORTAL.htm).

Fewtrell, 2004, Colford JM. Water, sanitation and hygiene: interventions and dirrhoea: a systematic review and meta-analysis [Report No 34960]. Washington DC: The International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank.

Hammond B.Ali Y, 2000, FendlerE. Effect of Hand sanitizer use on elementary school absnteeisme. American Journal of Infection Control, pp. 340-6.

Joko I, 2002, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Anak Balita, viewed 14 September 2009, (http:///jkpkbppk-gdl-grey-1996-joko-315-diare-Badan Litbang Kesehatan–GDL 4_0.htm).

Makara Kesehatan, 2006, Faktor Resiko Diare, viewed 8 Me1 2010, (http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/01_Wiku%20AS_FAKTOR%20RISIKO %20DIARE_Revisi.PDF).

Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta

Pudjarwoto T, 2002, Pola Kuman Penyebab Diare Akut pada Neonatus dan Anak, viewed 19 November 2009, (http://www.masalah_anak_doc_htm).


(23)

xxiii

Rotter ML,1999, Handwashing and hand disinfection. In:MayhallCG editors(s) Hospital epidemiologi and infection control. 2nd Edition Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, pp.1339-55.

Soegeng S, 2002, Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa, dan Penatalaksanaan, Salemba Medika, Jakarta.

Suharyono, 1988, Gastroenterologi Anak . Jakarta : FKUI,pp. 51-68.

Soekidjo N, 2002, Metode Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Soekidjo N. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta, pp. 88-92.

Sudigdo S, Sofyan I, 1995, Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian, Binarupa Aksara Jakarta,pp. 48.

Umar Zein, 2004, Diare akut Infeksius Pada Dewasa, viewed 19 November 2009 (http://library.usu.ac.id/modules,php?op=modload.php?=modload&name=Do wnload&file=index&req=getit&lid).

Unik. P, Adhar Junaidi, A Djaeli, 2003, Diare dan Permasalahannya, viewed 19 November 2009, ( http://Dinas Kesehatan Jawa-Timur.htm).

USAID, 2009, The role of hand washing in improving hygiene and health in low-income countries, viewed 5 Mei 2010 (http://USAID Journal of Diarrhoeal Disease Research 1987:5(2):112-4.doc).


(24)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari 3 kali sehari dan berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan keselamatan jiwa, khususnya pada anak-anak dan orang tua (USAID, 2009).

Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. World Health Organization (WHO) memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak di bawah umur 5 tahun. Hal ini sebanding dengan 1 anak meninggal setiap 15 detik (USAID, 2009).

Menurut hasil survei morbiditas diare yang dilaksanakan oleh Depkes RI pada tahun 2006 ditemukan angka kesakitan diare untuk semua umur di Jawa Timur adalah 283 setiap 1000 penduduk. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan, yakni 390 per 1000 penduduk (Unik P, 2008).

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di Dinas Kesehatan Kota Malang, angka kejadian diare dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 angka kejadian diare sebanyak 9274 orang, tahun 2008 meningkat


(25)

2

menjadi 13.387 orang, dan pada tahun 2009 mencapai 13.405 orang (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2009).

Diare dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, faktor perilaku seseorang, faktor hereditas atau genetik, dan faktor pelayanan kesehatan masyarakat. Faktor perilaku seseorang misalnya mandi 2 kali sehari, cuci tangan setelah Buang Air Besar (BAB) atau Buang Air Kecil (BAK), cuci tangan sebelum makan, dan kesadaran menjaga kebersihan berperan penting dalam pencegahan diare (Bowen, 2007).

Penelitian terdahulu membuktikan bahwa mencuci tangan merupakan cara yang efektif dalam mencegah diare. Dari penelitian yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa mencuci tangan menurunkan penularan penyakit infeksi hingga 80%, termasuk dapat mencegah 45% penyakit infeksi berat, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), flu burung, cacingan dan sebagainya selain diare.. Selain itu, kebiasaan mencuci tangan secara teratur menurunkan sebanyak 30% penyebaran bakteri yang tahan antibiotik (Fewtrell, 2004).

Mencuci tangan dengan benar sangat penting dilakukan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum melakukan cuci tangan dengan benar. Mencuci tangan dengan benar adalah menggunakan sabun dan air mengalir. Tangan adalah media yang paling sering digunakan kuman untuk menetap sementara sebelum masuk ke dalam tubuh kita. Kuman akan masuk bersama makanan melalui tangan kita saat makan. Faktor ini merupakan penyebab paling sering dalam penularan diare (USAID, 2009).


(26)

3

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Tim Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara perilaku seseorang dan diare, dimana perilaku seseorang merupakan faktor penting terhadap angka kejadian diare, jika perilaku seseorang tidak dijaga, maka akan meningkatkan risiko sebanyak 47% angka kejadian diare dan sebaliknya diare dapat dicegah jika kebersihan terjamin dengan baik. Lebih dari 50% masyarakat menganggap kegiatan cuci tangan bukan sesuatu yang penting untuk dilakukan. Padahal, tindakan higienis sederhana itu berperan penting dalam mencegah diare, dengan mencuci tangan akan mengurangi jumlah kuman yang masuk dalam tubuh ketika kita makan, dan akan memperkecil risiko terkena diare (Unik P, 2008).

Di Kota Malang ada 15 Puskesmas. Menurut data yang diperoleh peneliti, Puskesmas Cisadea adalah puskesmas yang angka kejadian diarenya paling tinggi di Kota Malang, yakni mencapai 38% dari total pasien pada tahun 2009 (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2009).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui perbedaan variasi cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: bagaimana perbedaan variasi cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.


(27)

4

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui profil penderita diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang berdasarkan distribusi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan.

2. Untuk mengetahui jumlah pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang yang mempunyai kebiasaan cuci tangan sebelum makan.

3. Untuk mengetahui variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

4. Untuk mengetahui variasi cuci tangan yang mempunyai risiko tertinggi dan terendah terkena diare pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Akademik

1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang perbedaan variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare.

2. Memberi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.


(28)

5

1.4.2 Bagi Masyarakat

1. Memberi informasi pada masyarakat agar memahami dan menerapkan perilaku hidup sehat untuk mencegah diare.

2. Masyarakat mampu melakukan cuci tangan dengan benar sehingga dapat mencegah diare.

1.4.3 Bagi Tenaga Kesehatan

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi tenaga kesehatan tentang perbedaan variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare.

2. Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan (puskesmas dan rumah sakit) untuk melakukan program pencegahan dan penanganan diare pada masyarakat.


(1)

xxiii

Hospital epidemiologi and infection control. 2 Edition Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, pp.1339-55.

Soegeng S, 2002, Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa, dan Penatalaksanaan, Salemba Medika, Jakarta.

Suharyono, 1988, Gastroenterologi Anak . Jakarta : FKUI,pp. 51-68.

Soekidjo N, 2002, Metode Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Soekidjo N. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta, pp. 88-92.

Sudigdo S, Sofyan I, 1995, Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian, Binarupa Aksara Jakarta,pp. 48.

Umar Zein, 2004, Diare akut Infeksius Pada Dewasa, viewed 19 November 2009

(http://library.usu.ac.id/modules,php?op=modload.php?=modload&name=Do

wnload&file=index&req=getit&lid).

Unik. P, Adhar Junaidi, A Djaeli, 2003, Diare dan Permasalahannya, viewed 19 November 2009, ( http://Dinas Kesehatan Jawa-Timur.htm).

USAID, 2009, The role of hand washing in improving hygiene and health in low-income countries, viewed 5 Mei 2010 (http://USAID Journal of Diarrhoeal Disease Research 1987:5(2):112-4.doc).


(2)

1 1.1 Latar Belakang

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari 3 kali sehari dan berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan keselamatan jiwa, khususnya pada anak-anak dan orang tua (USAID, 2009).

Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. World Health Organization (WHO) memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak di bawah umur 5 tahun. Hal ini sebanding dengan 1 anak meninggal setiap 15 detik (USAID, 2009).

Menurut hasil survei morbiditas diare yang dilaksanakan oleh Depkes RI pada tahun 2006 ditemukan angka kesakitan diare untuk semua umur di Jawa Timur adalah 283 setiap 1000 penduduk. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan, yakni 390 per 1000 penduduk (Unik P, 2008).

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di Dinas Kesehatan Kota Malang, angka kejadian diare dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 angka kejadian diare sebanyak 9274 orang, tahun 2008 meningkat


(3)

menjadi 13.387 orang, dan pada tahun 2009 mencapai 13.405 orang (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2009).

Diare dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, faktor perilaku seseorang, faktor hereditas atau genetik, dan faktor pelayanan kesehatan masyarakat. Faktor perilaku seseorang misalnya mandi 2 kali sehari, cuci tangan setelah Buang Air Besar (BAB) atau Buang Air Kecil (BAK), cuci tangan sebelum makan, dan kesadaran menjaga kebersihan berperan penting dalam pencegahan diare (Bowen, 2007).

Penelitian terdahulu membuktikan bahwa mencuci tangan merupakan cara yang efektif dalam mencegah diare. Dari penelitian yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa mencuci tangan menurunkan penularan penyakit infeksi hingga 80%, termasuk dapat mencegah 45% penyakit infeksi berat, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), flu burung, cacingan dan sebagainya selain diare.. Selain itu, kebiasaan mencuci tangan secara teratur menurunkan sebanyak 30% penyebaran bakteri yang tahan antibiotik (Fewtrell, 2004).

Mencuci tangan dengan benar sangat penting dilakukan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum melakukan cuci tangan dengan benar. Mencuci tangan dengan benar adalah menggunakan sabun dan air mengalir. Tangan adalah media yang paling sering digunakan kuman untuk menetap sementara sebelum masuk ke dalam tubuh kita. Kuman akan masuk bersama makanan melalui tangan kita saat makan. Faktor ini merupakan penyebab paling sering dalam penularan diare (USAID, 2009).


(4)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Tim Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara perilaku seseorang dan diare, dimana perilaku seseorang merupakan faktor penting terhadap angka kejadian diare, jika perilaku seseorang tidak dijaga, maka akan meningkatkan risiko sebanyak 47% angka kejadian diare dan sebaliknya diare dapat dicegah jika kebersihan terjamin dengan baik. Lebih dari 50% masyarakat menganggap kegiatan cuci tangan bukan sesuatu yang penting untuk dilakukan. Padahal, tindakan higienis sederhana itu berperan penting dalam mencegah diare, dengan mencuci tangan akan mengurangi jumlah kuman yang masuk dalam tubuh ketika kita makan, dan akan memperkecil risiko terkena diare (Unik P, 2008).

Di Kota Malang ada 15 Puskesmas. Menurut data yang diperoleh peneliti, Puskesmas Cisadea adalah puskesmas yang angka kejadian diarenya paling tinggi di Kota Malang, yakni mencapai 38% dari total pasien pada tahun 2009 (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2009).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui perbedaan variasi cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: bagaimana perbedaan variasi cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.


(5)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui profil penderita diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang berdasarkan distribusi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan.

2. Untuk mengetahui jumlah pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang yang mempunyai kebiasaan cuci tangan sebelum makan.

3. Untuk mengetahui variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

4. Untuk mengetahui variasi cuci tangan yang mempunyai risiko tertinggi dan terendah terkena diare pada pasien diare yang berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Akademik

1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang perbedaan variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare.

2. Memberi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.


(6)

1.4.2 Bagi Masyarakat

1. Memberi informasi pada masyarakat agar memahami dan menerapkan perilaku hidup sehat untuk mencegah diare.

2. Masyarakat mampu melakukan cuci tangan dengan benar sehingga dapat mencegah diare.

1.4.3 Bagi Tenaga Kesehatan

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi tenaga kesehatan tentang perbedaan variasi kebiasaan cuci tangan sebelum makan pada pasien diare.

2. Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan (puskesmas dan rumah sakit) untuk melakukan program pencegahan dan penanganan diare pada masyarakat.