PERBEDAAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN PADA STADIUM TUBERKULOSIS PARU SECARA RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT PARU BATU

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pada tahun 1992 World Health Organization (WHO) telah mencanangkan
tuberkulosis (TB) sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004
menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru TB pada tahun 2002, dimana
3,9 juta adalah kasus Basil Tahan Asam (BTA) positif. Perkiraan kasus TB
secara global pada tahun 2009 adalah 9,4 juta. Sepertiga penduduk dunia
telah terinfeksi bakteri TB dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus
TB terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB di dunia, namun
bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk.
Di Afrika hampir 2 kali lebih besar dari Asia Tenggara yaitu 350 per 100.000
penduduk (Mulyadi, 2011).
Diperkirakan angka kematian akibat TB adalah 8000 setiap hari dan 2-3
juta setiap tahun. Laporan WHO tahun 2004 menyebutkan bahwa jumlah
terbesar kematian akibat TB terdapat di Asia Tenggara yaitu 625.000 orang
atau angka mortaliti sebesar 39 orang per 100.000 penduduk. Angka mortaliti
tertinggi terdapat di Afrika yaitu 83 per 100.000 penduduk, dimana prevalensi
HIV yang cukup tinggi mengakibatkan peningkatan cepat kasus TB yang
muncul (Mulyadi, 2011).

Indonesia masih menempati urutan kelima di dunia untuk jumlah kasus TB
setelah India, Cina, Afrika Selatan, dan Nigeria. Saat ini terdapat 430.000
kasus baru TB dengan kematian 61.000 orang. Angka ini menurun

1

2

dibandingkan tahun 2009 sebanyak 528.063 kasus baru TB, dengan kematian
91.369. Estimasi prevalensi TB-HIV di Indonesia 2,8% dan untuk kasus TB
Multi Drug Resistant (MDR) 2% per tahun. Saat ini 98% Puskesmas dan 30%
Rumah Sakit sudah menerapkan strategi Directly Observed Treatment, Shortcourse (DOTS) dalam pelayanan pengobatan TB (Depkes RI, 2010;
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2011).
Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian
akibat TB. Di Indonesia TB adalah pembunuh nomor satu di antara penyakit
menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit
jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia
(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2011).
TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (M.tb), yang diisolasi oleh Robert Koch pada tahun 1882, tetapi

telah mempengaruhi populasi dunia selama ribuan tahun (Semedo, 2005).
Sebagian besar basil tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat juga
menyerang organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2007).
Salah satu masalah dalam mendiagnosis pasti TB adalah lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk pembiakan bakteri TB secara konvensional. Dalam
perkembangan kini ada beberapa teknik yang lebih baru yang dapat
mengidentifikasi bakteri tuberkulosis secara lebih cepat, yaitu dengan
pemeriksaan BACTEC (Battle Area Clearence and Training Equipment
Consultants), Polymerase Chain Reaction (PCR), dan pemeriksaan serologi
(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2011).

3

Salah satu pemeriksaan serologis adalah dengan mengukur kadar CReactive Protein (CRP) . CRP adalah suatu globulin yang disintesis oleh sel
hepatosit dan disekresi ke dalam darah. Pada penelitian yang dilakukan di
Turki pada tahun 2007, kadar serum CRP meningkat secara signifikan pada
pasien TB yang diikuti dengan demam dan penurunan berat badan (Caner,
2007). Kadar serum CRP secara signifikan juga berhubungan dengan
keparahan penyakit pada pasien dengan TB paru aktif (Shameem, 2012).
Dari latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar

CRP pada stadium TB paru secara radiologi di Rumah Sakit Paru Batu karena
sedikitnya penelitian tentang kadar CRP pada stadium TB paru secara
radiologi.

1.2.Rumusan Masalah
Adakah perbedaan kadar C-Reactive Protein pada stadium tuberkulosis
paru secara radiologi di Rumah Sakit Paru Batu?

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan kadar C-Reactive Protein pada
stadium tuberkulosis paru secara radiologi di Rumah Sakit Paru Batu.

4

1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perbedaan kadar C-Reactive Protein pada
stadium minimal tuberkulosis.
b. Untuk mengetahui perbedaan kadar C-Reactive Protein pada
stadium advanced tuberkulosis.


1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Akademik
a. Digunakan sebagai penerapan teori di akademik dan di lapangan.
b. Digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya tentang
perbedaan kadar C-Reactive Protein pada stadium tuberkulosis
paru dengan metode lain.
1.4.2. Klinik
a. Pemeriksaan radiologi dan laboratorium tuberkulosis paru
berdasarkan luas lesinya yang sudah dilakukan dapat dijadikan
landasan teori.
b. Digunakan sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa kadar
C-Reactive Protein pada setiap stadium tuberkulosis paru berbeda.
1.4.3. Masyarakat
Memberikan pemahaman bagi masyarakat dengan penyuluhan
rutin tentang tuberkulosis paru.
1.4.4. Institusi
Digunakan sebagai bahan penyuluhan tentang tuberkulosis paru.

KARYA TULIS AKHIR


PERBEDAAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN PADA STADIUM
TUBERKULOSIS PARU SECARA RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT PARU
BATU

Oleh :
Yeni Widayanti
09020078

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

KARYA TULIS AKHIR

PERBEDAAN KADAR C- REACTIVE PROTEIN PADA STADIUM
TUBERKULOSIS PARU SECARA RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT
PARU BARU

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
Yeni Widayanti
09020078

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013
ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal: 20 Agustus 2013

Pembimbing I

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

Pembimbing II

dr. Djaka Handaja, MPH

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii

LEMBAR PENGUJI


Karya Tulis Akhir oleh Yeni Widayanti ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 20 Agustus 2013

Tim Penguji

, Ketua
dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

, Anggota
dr. Djaka Handaja, MPH

, Anggota
dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M.Sc, Sp.A

iv

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya dalam melakukan penelitian dan
menyelesaikan karya tulis akhir ini untuk memenuhi persyaratan guna mencapai
gelar

Sarjana

Kedokteran

(S1)

di

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Muhammadiyah Malang.

Karya tulis akhir ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan judul “Perbedaan Kadar C-Reactive Protein pada Stadium
Tuberkulosis Paru secara Radiologi di Rumah Sakit Paru Batu”.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi ilmu
pengetahuan dan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya. Penulis menyadari
bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak sulit untuk menyelesaikan karya tulis
akhir ini.
Berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku pembimbing I yang banyak memberikan
bantuan dan bimbingannya selama penelitian sampai karya tulis akhir ini
dapat diselesaikan.

2.

dr. Djaka Handaja, MPH selaku pembimbing II yang telah memberikan
bantuan dan bimbingannya selama penelitian sampai karya tulis akhir ini
dapat diselesaikan.


3.

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M.Sc, Sp.A selaku penguji karya tulis akhir
yang telah memberikan kritik, saran, dan masukan pada saat ujian proposal
dan ujian hasil sehingga karya tulis akhir ini dapat diselesaikan.

4.

dr. Irma Suswati, M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang atas fasilitas yang diberikan dalam pelaksanaan
penelitian ini.

5.

Ayah dan Ibuku tercinta, Pak Jamal dan Bu Nani, yang telah memberikan
segala-galanya. Terima kasih atas segala cintanya, kasih sayang, dukungan,
pengorbanan, kesabaran, perhatian, dan doa yang tak pernah putus. Maaf
belum bisa membanggakan kalian.

v

6.

Kakak-kakakku tercinta, Mas Win, Mbak Duwi, dan Mas Erwan, yang tak
pernah lelah memberiku dukungan serta doa yang senantiasa mengiringi
langkah saya.

7.

Keponakanku tercinta, „Ana‟ Briliana Citra Olivia Eka Pharmasinta, yang
selalu kurindukan dan selalu kusayang. Makasih Dek atas doa dan
dukungannya.

8.

Calon kakak iparku, Rini, yang siap membantu. Semoga menjadi istri yang
baik.

9.

Keluarga besarku yang telah memberikan doa dan dukungannya selama ini.

10. “SS” Small Stone tercinta, terkasih, tersayang. Etik, teman seperjuangan
selama Pesmaba, ingat Masmiar dan sendal hilang Tik. Dan selama penelitian
di Rumah Sakit Paru Batu, kerja keras kita terbayar sudah. Zussy
„Shakalaka‟, yang kayak pintu kemana saja-nya Doraeman, yang siap nganter
kemana aja dan yang paling penting, nggak bisa nolak. Rizka, anaknya ibu
umik, yang siap jadi juru masaknya „SS‟ dan selalu bawa makanan banyak ke
Malang. Nina „siPinggu‟, yang ngasih solusi paling bijak. Era, yang selalu
matching, pertahankan itu Ra. Buat kalian semua, terima kasih karna selalu
ada untukku. Kalian keluargaku selama di Malang, Kawan.
11. dr. Febri Endra Budi Setiawan, M.Kes sebagai dosen wali atas perhatian,
kesabaran, dan bimbingannya dalam mendengarkan dan memberi masukan
atas keluh kesah penulis.
12. Kepada

seluruh

dosen

pengajar

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Muhammadiyah Malang, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada
kami sehingga kelak kami akan menjadi calon-calon dokter yang baik.
13. Staf TU Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas segala
bentuk kerjasama dan bantuannya selama ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dengan maksimal.
14. dr. Wara, dr. Emmy, dr. Heru, dr. Febri, dr. Yeni, Mbak Widi, Pak Joko, Pak
Nunung, Mbak Nanin, dan staf Rumah Sakit Paru Batu yang telah membantu
penulis selama penelitian. dr. Febri, yang selalu saya repotkan. Mbak Widi
dan Pak Joko, yang senantiasa menemani di poli Paru dan banyak membagi
ilmu.

vi

15. Teman-teman FK UMM ‟09 atas kebersamaan dan semangatnya.
16. Teman-teman KKN 26 desa Clumprit, Pagelaran, Malang atas doa dan
semangatnya sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik.
17. Laura, teman sekamar selama 3 tahun di Rusunawa, atas kesabaran, doa, dan
semangatnya yang selama ini.
18. Enam belas orang yang menjadi subyek penelitian, yang tidak bisa saya
sebutkan namanya, terima kasih banyak atas bantuannya dan semoga lekas
sembuh.
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, tetapi telah
memberikan bantuan dan kebaikannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna,
kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga karya tulis akhir ini
bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 20 Agustus 2013

Penulis

vii

ABSTRAK
Widayanti, Yeni, 2013. Perbedaan Kadar C-Reactive Protein pada Stadium
Tuberkulosis Paru secara Radiologi di Rumah Sakit Paru Batu,
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing: (I) Diah Hermayanti, (II) Djaka Handaja.
Latar belakang: Tuberkulosis di Indonesia merupakan pembunuh nomor satu di
antara penyakit menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah
penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia. Salah
satu masalah dalam mendiagnosis pasti tuberkulosis adalah lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk pembiakan secara konvensional. Pemeriksaan serologis yang
tidak membutuhkan waktu lama yaitu dengan mengukur kadar C-Reactive Protein
setelah diperiksa sputum, radiologi, dan darah.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui perbedaan kadar C-Reactive Protein pada
stadium tuberkulosis paru secara radiologi di Rumah Sakit Paru Batu.
Metode penelitian: Observational analytic dengan pendekatan cross sectional.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien tuberkulosis
paru usia dewasa kasus baru pada bulan Juni-Juli 2013 yang berjumlah 15 sampel
dengan pemilihan sampel secara consecutive sampling dengan teknik total
sampling. Untuk membuktikan perbedaan kadar C-Reactive Protein pada stadium
tuberkulosis paru secara radiologi dilakukan uji hipotesis dengan uji T.
Hasil penelitian dan diskusi: Hasil uji T membuktikan bahwa terdapat
perbedaan kadar C-Reactive Protein pada stadium tuberkulosis paru secara
radiologi di Rumah Sakit Paru Batu dengan nilai signifikansi (p) 0,001.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar C-Reactive Protein pada stadium
tuberkulosis paru secara radiologi di Rumah Sakit Paru Batu.
Kata kunci: C-Reactive Protein, tuberkulosis, radiologi.

viii

ABSTRACT
Widayanti, Yeni, 2013. The Difference of the C-Reactive Protein to Pulmonary
Tuberculosis Stadium Radiologically at The Pulmonary Hospital of
Batu, Medical Faculty of Muhammadiyah University Malang.
Supervisor: (I) Diah Hermayanti, (II) Djaka Handaja.
Background: Tuberculosis in Indonesia is the number one killer among the
infectious diseases and the number three in causing death after hearth disease and
acute respiratory disease at all age range. One of problems in diagnosing exactly
the tuberculosis is the long time that is needed for conventional breeding. The
serological examination that does not need long time by measuring the C-Reactive
Protein after examination of sputum, radiology, and blood.
Research objective: To know the difference of the C-Reactive Protein to
pulmonary tuberculosis stadium radiologically at the Pulmonary Hospital of Batu.
Research method: Observational analytic by cross sectional approach. The used
population in the research were all tuberculosis patients at adult age of recent
cases in June-July of 2013 with 15 samples with selection the sample by
consecutive sampling with total sampling technique. To prove the difference of
the C-Reactive Protein to pulmonary tuberculosis stadium radiologically, it was
done hypothesis test by T test.
The results and discussion: T test proves the difference of the C-Reactive
Protein to pulmonary tuberculosis stadium radiologically at the Pulmonary
Hospital of Batu with the significance level (p) = 0.001.
Conclusions: There was the difference of the C-Reactive Protein to pulmonary
tuberculosis stadium radiologically at the Pulmonary Hospital of Batu.
Keyword: C-Reactive Protein, tuberculosis, radiology.

ix

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

KARYA TULIS AKHIR .................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

iii

LEMBAR PENGUJI ........................................................................................

iv

KATA PENGANTAR .....................................................................................

v

ABSTRAK .......................................................................................................

ix

ABSTRACT .......................................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

xv

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................

xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................

3

1.3.1

Tujuan Umum ...................................................................

3

1.3.2

Tujuan Khusus ..................................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................

4

1.4.1

Akademik ..........................................................................

4

1.4.2

Klinik.................................................................................

4

1.4.3

Masyarakat ........................................................................

4

1.4.4

Institusi ..............................................................................

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................

5

2.1 Tuberkulosis ...................................................................................

5

2.1.1

Definisi Tuberkulosis ........................................................

5

2.1.2

Mycobacterium tuberculosis .............................................

5

2.1.3

Sistem Imun pada Tuberkulosis ........................................

8

2.1.4

Prevalensi Tuberkulosis Paru ............................................

9

x

2.1.5

Patogenesis Tuberkulosis Paru ..........................................

11

2.1.6

Gejala-Gejala Tuberkulosis ...............................................

15

2.1.7

Klasifikasi Tuberkulosis....................................................

15

2.1.8

Diagnosis Tuberkulosis Paru.............................................

17

2.2 C-Reactive Protein .........................................................................

22

2.2.1

C-Reactive Protein ............................................................

22

2.2.2

Pemeriksaan C-Reactive Protein.......................................

25

2.3 C-Reactive Protein pada Tuberkulosis...........................................

26

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ........................................

27

3.1 Kerangka Konsep ...........................................................................

27

3.2 Hipotesis.........................................................................................

30

BAB 4 METODE PENELITIAN.....................................................................

31

4.1 Jenis Penelitian ...............................................................................

31

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................

31

4.2.1

Lokasi Penelitian ...............................................................

31

4.2.2

Waktu Penelitian ...............................................................

31

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .....................................................

31

4.3.1

Populasi Penelitian ............................................................

31

4.3.2

Sampel Penelitian ..............................................................

32

4.3.3

Variabel Penelitian ............................................................

33

4.3.4

Definisi Operasional..........................................................

33

4.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................

34

4.5 Alur Penelitian ...............................................................................

34

4.6 Analisis Data ..................................................................................

35

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ................................

36

5.1 Hasil Penelitian ..............................................................................

36

5.1.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Hasil Radiologi ..........

37

5.1.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Hasil Pemeriksaan
Kadar C-Reactive Protein .................................................

37

5.2 Analisis Data ..................................................................................

39

5.2.1

Hasil Analisis Uji Normalitas Untuk Kadar C-Reactive
Protein ...............................................................................

xi

39

5.2.2

Hasil Analisis Uji T Untuk Tuberkulosis Paru ..................

40

BAB 6 PEMBAHASAN ..................................................................................

42

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................

45

7.1 Kesimpulan.....................................................................................

45

7.2 Saran ...............................................................................................

45

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

46

LAMPIRAN .....................................................................................................

49

xii

DAFTAR TABEL

Tabel
Tabel 2.1

Halaman
Estimasi Insidensi, Prevalensi dan Mortalitas
Tuberkulosis di Indonesia Tahun 1990 dan 2011.....................

Tabel 5.1

Distribusi Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan Hasil
Radiologi ..................................................................................

Tabel 5.2

10

37

Karakteristik Sampel Berdasarkan Hasil Pemeriksaan
C-Reactive Protein ...................................................................

38

Tabel 5.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...................................

39

Tabel 5.4

Group Statistic ..........................................................................

40

Tabel 5.5

Independent Sample Test ..........................................................

41

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .........................................................................

28

Gambar 4.1 Alur Penelitian..............................................................................

35

Gambar 5.2 Rata-Rata Kadar C-Reactive Protein Berdasarkan Hasil
Radiologi .......................................................................................

xiv

39

DAFTAR SINGKATAN

AP

: Anteroposterior

ATS

: American Thoracic Society

BACTEC

: Battle Area Clearence and Training Equipment Consultants

BCG

: Bacille Calmette-Guerin

BTA

: Basil Tahan Asam

CD4

: Clusters of Differentiation 4

CRP

: C-Reactive Protein

DOTS

: Directly Observed Treatment, Short-course

ELISA

: Enzyme Linked Immunoabsorbent Assay

IFN-γ

: Interferron gamma

IgG

: Immunoglobulin G

IL-2

: Interleukin -2

KGB

: Kelenjar Getah Bening

LED

: Laju Endap Darah

MDR

: Multi Drug Resistant

M.tb

: Mycobacterium tuberculosis

OAT

: Obat Anti Tuberkulosis

ODHA

: Orang dengan HIV-AIDS

PA

: Patologi Anatomi

PAP-TB : Peroksidase Anti Peroksida Tuberkulosis
PCR

: Polymerase Chain Reaction

SPS

: Sewaktu-Pagi-Sewaktu

xv

SPSS

: Statistic Package for Social Science

TB

: Tuberkulosis

Th1

: T helper 1

Th2

: T helper 2

TLRs

: Tool Like Receptors

TNF-α

: Tumor Necrosis Factor alfa

UPK

: Unit Pelayanan Kesehatan

WHO

: World Health Organization

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U, 2011, Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Universitas Indonesia
Press, Jakarta.
Amin Z, Bahar A, 2006, Tuberkulosis Paru, Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid II, Edisi V, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Amin Z, Rumende CM, 2002, Peranan Terapi Ajuvan dalam Pengobatan
Tuberkulosis Paru. Disampaikan pada: Seminar the First Symposium
Cardiovascular Respiratory Immunology from Pathogenesis to Clinical
Application 23-24 Maret 2002, Jakarta.
Atmosukarto, Soewasti S, 2000, Pengaruh Lingkungan Pemukiman dalam
Penyebaran Tuberkulosis, Media Litbang, Vo. 9 (4), Depkes RI, Jakarta.
Bahar A, 2006, Tuberkulosis Paru, Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid
II, Edisi V, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
Baratawidjaja KG, 2000, Sitokin, Dalam: Imunologi Dasar, Edisi 4, Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, p. 93-105.
Barnes PF, Wizel B, 2000, Type 1 Cytokines and the Pathogenesis of
Tuberculosis, Am J Respir Crit Care Med, 161, 1773-4.
Cakan W, Bezirci H, 2008, Assessment of Diagnostic Enzyme-Linked
Immunosorbent Assay Kit and Serological Markers in Human Brucellosi
(online), tersedia dari : www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18806343, diakses
pada 22 Februari 2013.
Caner SS, Köksal D, Ozkara S et al, 2007, The Relation of Serum Interleukin-2
and C-Reactive Protein Levels with Clinical and Radiological Findings in
Patients with Pulmonary Puberculosis, PubMed-indexed for MEDLINE,
55(3):238-45.
Carlan P, 2006, CRP vs ESR Assessing & Measuring the Inflammatory Response,
Diunduh 6 Februari 2013, http://www.bpac.org.nz.
Choi CM, CI Kang, WK Jeung et al, 2007, Role of the C-Reactive Protein for the
Diagnosis of TB Among Military Personnel in South Korea, The
International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 11(2), 233–236.
Dahlan SM, 2012, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 5, Salemba Medika, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Pointers Menkes Menyambut
Hari TBC Sedunia 2007, Diunduh 6 Februari 2013, www.depkes.go.id.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis, Cetakan 2, Depkes RI, Jakarta, hal. 8-14.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis, Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis, Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat, Jakarta.

xvii

Direktorat Jendreral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementrian Kesehatan, 2012, Laporan Situasi Terkini Perkembangan
Tuberkulosis di Indonesia Januari-Desember 2012, Depkes RI, Jakarta.
Ermin, Tatty, 2005, Penatalaksanaan Syok pada Anak, Dalam: Simposium
Nasional Perinatologi dan Pediatri Gawat Darurat, IDAI Kalimantan
Selatan, Banjarmasin.
Gibbons JD, 1971, Nonparametric Statistical Inference, McGraw-Hill, New York.
Gibson JM, 1996, Mikrobiologi dan Patofisiologi Modern untuk Perawat, EGC,
Jakarta.
Girsang M, 1999, Kesalahan-Kesalahan dalam Pemeriksaan Sputum BTA pada
Program Penanggulangan TB terhadap Beberapa Pemeriksaan dan
Identifikasi Penyakit TBC, Media Litbang Kesehatan Vo. IX No. 3,
Jakarta.
Gould D, Brooker C, 2003, Mikrobiologi Terapan untuk Perawatan, EGC, Jakarta.
Handojo RA, 2001, Aplikasi Klinis Imunologi di Paru Sehubungan dengan
Penyakit Infeksi dan Penyakit Alergi. Disampaikan pada: Pertemuan Paru
Ilmiah Milenium 27-28 Januari 2001, Malang.
Handono K, Suryana L, 2012, Korelasi Kadar CRP, TNF α dan Bone Mineral
Density dengan Carboxyterminal Crosslinked Telopeptide Type 1 of
Collagen di Penderita Artritis Reumatoid, Indonesian Journal of Clinical
Pathology and Medical Laboratory Vol. 18 No. 2 Maret 2012 ( Online ),
tersedia dari : www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18806343, diakses pada 18
Februari 2013.
Jawetz E, 2005, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Edisi 23, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Jaye, David L, Waites et al, 1997, Clinical Applications of C-Reactive Protein in
Pediatrics, Pediatric Infectious Disease Journal, 16, 735-747.
Mansjoer A, Wardhana WI,
Setiowulan W dkk, 2005, Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi 3, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Mariadi IK, Wibawa IDN, 2008, Hubungan Antara Interleukin-6 dan C-Reactive
Protein pada Sirosis Hati dengan Perdarahan Saluran Makanan Bagian
Atas, Jurnal Penyakit Dalam, Volume 9, No. 3.
Marshall WJ, Bangert SK, 2007, Clinical Chemistry, 5th ed, Edinburgh, p. 241-2.
Mudihardi E, Kuntaman, Wasito EB dkk, 2005, Mikrobiologi Kedokteran,
Salemba Medika, Jakarta.
Mulyadi, Mudatsir, Nurlina, 2011, Hubungan Tingkat Kepositivan Pemeriksaan
Basil Tahan Asam (BTA) dengan Gambaran Luas Lesi Radiologi Toraks
pada Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Di SMF Pulmonologi
RSUDZA Banda Aceh, J Respir Indo Vol. 31, No. 3.
Nelson, Waldo E, 1999, Sepsis. Dalam: Nelson Ilmu Kesehatan Anak, EGC,
Jakarta.
Nissl,
Jan,
C-Reactive
Protein,
Diunduh
6
Februari
2013,
http://www.medplus.com.
Notoatmodjo S, 2006, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

xviii

Notoatmodjo S, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Pendit BU, Hartonto H, Wulansari P dkk, 2007, Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, Edisi 6. Volume 1, EGC, Jakarta, 247-267.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2011, Tuberkulosis Pedoman Diagnosis dan
Pedoman Penatalaksanaan di Indonesia, Indah Offset Citra Grafika,
Jakarta.
Rampengan SH, 2007, myeloperoxidase As A Predictor For Subsequent
Cardiovascular Events In Patients With Acute Myocardial Infarction,
jurnal kardiologi indonesia vol. 28 No. 4 juli 2007 ( Online ), tersedia dari:
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/karidn/article/view/761,
diakses pada 22 Februari 2013.
Reeves G, 2007, C Reactive Protein, Australian Prescriber, Volume 30, Number
31.
Sastroasmoro S, Ismail, 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinik, Bina
Rupa Aksara, Jakarta.
Semedo CL, Teixeira L, Alves CF, 2005, Tuberculosis of the chest, European
Journal of Radiology 55, 158–172.
Shameem M, Fatima N, Ahmad A et al, 2012, Correlation of Serum C-Reactive
Protein with Disease Severity in Tuberculosis Patients, Open Journal of
Respiratory Diseases, 2, 95-100.
Suhendro, Pohan HT, 2004, Manfaat Pemeriksaan CRP pada Infeksi Bakteri
Akut, Dalam: Widodo D, Pohan HT, editor, Bunga Rampai Penyakit
Infeksi, Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK UI, Jakarta, h. 18-29.
Tambajong J, 2000, Mikrobiologi untuk Keperawatan, Widya Medika, Jakarta.
Toews GB, 2001, Cytokines and the Lung, Eur Respir J, 34, 3-17S.
Utama IGDL, 2012, Uji Diagnostik CRP, Leukosit, Nilai Total Neutrofil, dan
Suhu pada Anak Demam dengan Penyebab yang Tidak Diketahui, Sari
Pediatri, Vol. 13, No. 6.
Wilson D, Badri M, Maartens G, 2011, Performance of Serum C-Reactive Protein
as a Screening Test for Smear-Negative Tuberculosis in an Ambulatory
High HIV Prevalence Population, PLoS ONE 6(1): e15248.
doi:10.1371/journal.pone.0015248.
Wilson D, 2006, Diagnosing Smear-Negative Tuberculosis Using Case
Definitions and Treatment Response in HIV-Infected Adults, International
Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 10(1), 31–38.
Wilson D, 2009, Performance of C-Reactive Protein (CRP) as a Screening Tool
for Smear-Negative Pulmonary TB in HIV Positive Adults, Fourth South
African AIDS Conference, Durban, South Africa, Abstract 413.
Zevitz M, Lendhart R, 2006, Pulmonary Medicine Review, McGraw-Hill, USA.
Zhang M, Lin Y, Iyer DV et al, 1995, T-Cell Cytokine Responses in Human
Infection with Mycobacterium tuberculosis, Infect Immun, 63, 3231-4.

xix

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

2 70 87

Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

4 95 88

PERBANDINGAN KADAR C REACTIVE PROTEIN PADA BERBAGAI DERAJAT BACTERIAL LOAD PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU KASUS BARU DI RUMAH SAKIT PARU BATU, JAWA TIMUR

0 8 25

DAMPAK PSIKOLOGIS KETIDAK PATUHAN BEROBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU BATU

0 37 2

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ARIO WIRAWAN SALATIGA Penatalaksanaan fisioterapi pada tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan Salatiga.

1 18 14

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERKULOSIS Penatalaksanaan fisioterapi pada tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan Salatiga.

7 21 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan fisioterapi pada tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan Salatiga.

7 65 5

Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

0 0 5

Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

0 0 22

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA

0 0 18