PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT APEL (Malus Sylvestris Mill) JENIS ROME BEAUTY TERHADAP PENCEGAHAN KERUSAKAN HATI TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hati merupakan organ metabolisme terpenting dalam proses sintesis,
penyimpanan, metabolisme dan klirens banyak senyawa endogen. Salah satu
fungsi hati adalah detoksifikasi (menawarkan racun tubuh), sehingga hati sangat
mudah menjadi sasaran utama toksikasi, akan tetapi hati memiliki cadangan
fungsional yang cukup tinggi (Diaz, 2006).
Kerusakan hepatosit (sel hepar) dapat disebabkan antara lain oleh obat,
mikroba dan berbagai senyawa kimia lain yang mempunyai daya hepatotoksik
(Andy, 2006). Bahan kimia yang masuk dalam tubuh manusia menimbulkan
kerusakan sel hati, melalui aktivitas radikal bebas. Radikal bebas sendiri, secara
alami penting dalam biologi tubuh seperti imunitas, radang, pertumbuhan, dan
perbaikan tetapi radikal bebas juga mempunyai efek negatif ketika radikal bebas
merusak protein, lemak, dan asam nukleat (Suryohudoyo, 2000).
Parasetamol adalah obat analgetik dan antipiretik yang sudah dikenal luas dan
tersedia sebagai obat bebas. Karena parasetamol ini tergolong obat bebas dan
mudah didapatkan, sehingga resiko terjadinya penyalahgunaan parasetamol
menjadi lebih besar (Setyo,2008). Sebuah riset independen mengungkapkan
bahwa di wilayah perkotaan Indonesia, 78% obat penurun panas anak yang

dikonsumsi adalah golongan fenasetin dan derivatnya, termasuk parasetamol
(Radityo, 2009). Overdosis akut dari obat ini dapat berpotensi menimbulkan
kerusakan hepar baik pada manusia maupun hewan coba (Setyo,2008).

1

2

American Poisons Center, salah satu lembaga yang khusus menyelidiki masalah
keracunan di USA, pada tahun 2009 melaporkan terdapat 1045 kasus keracunan
parasetamol dan 110 kasus diantaranya meninggal. Di Inggris, parasetamol
merupakan obat yang paling banyak menyebabkan kasus keracunan. Kasus
keracunan parasetamol menyumbangkan 48% dari seluruh kasus keracunan serta
100 hingga 200 kasus/tahun sebagai penyebab kematian (Newton, 2009).
Untuk mencegah kerusakan hati yang ditimbulkan oleh zat toksik, sejumlah
penelitian telah dikembangkan. Salah satu bahan alami yang memiliki khasiat
pencegahan adalah kulit apel. Apel merupakan buah yang banyak disukai orang
karena rasanya yang enak dan lezat. selain itu apel juga mudah ditemui dan
haraganya relatif terjangkau bagi berbagai kalangan masyarakat. Akan tetapi
kebanyakan orang mengupas kulit apel sebelum dimakan. bila dikonsumsi kulit

apel memiliki banyak manfaat untuk tubuh (Kimberly, 2003).
Kulit apel mengandung komponen antioksidan seperti flavonoid (Shane,
2008)

yang berperan sebagai hepatoprotektor terhadap kerusakan hati yang

diinduksi hepatotoksik (Winarsi, 2011). Kulit apel memiliki aktivitas antioksidan
dan bioaktivitas yang lebih tinggi dari pada buah apel karena mengandung
antisoksidan yaitu quercetin. Vitamin C yang terdapat pada daging buah apel
hanya mempunyai aktivitas antioksidan 1, sedangkan quercetin mempunyai
aktivitas antioksidan hingga 4,7 kali dibandingkan vitamin C (Petti and Lutfi,
2010). Komponen antioksidan berguna untuk mencegah dan memperbaiki
kerusakan oksidasi yang terjadi selama aktivitas sel normal (Winarsi, 2011).
Apel yang digunakan dalam penilitian ini adalah apel jenis rome beauty. Apel
ini merupakan salah satu varietas apel yang dibudidayakan di Indonesia dan kota

3

malang adalah salah satu kota yang merupakan sentra budidaya rome beauty. Apel
jenis ini biasa digunakan dalam bahan dasar pembuatan keripik, minuman, dodol,

dan selai apel yang hasil akhirnya menyisakan limbah berupa kulit apel (Kemal,
2000). Berdasarkan jurnal agricultural and food chemistry, apel rome beauty
merupakan salah satu jenis apel yang kulitnya mengandung antioksidan terbanyak
dibandingkan kulit jenis apel yang lain (wolfe dan liu, 2003)
Dari suatu penelitian tentang ekstrak kulit apel, terbukti bahwa pemberian
ekstrak kulit apel berefek hepatoprotektif dalam mengurangi kerusakan histologi
pada mencit yang terpapar CCl4. Parasetamol dan CCl4 merupakan sama-sama
hepatotoksin, maka perlu dibuktikan juga kemampuan ekstrak kulit apel sebagai
hepatoprotektif terhadap tikus jantan yang diiinduksi parasetamol.
1.2 Rumusan masalah
Adakah pemberian ekstrak kulit apel Rome Beauty berpengaruh terhadap
pencegahan kerusakan hati pada tikus putih (Rattus Novergicus Strain Wistar)
yang diinduksi parasetamol?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak kulit apel Rome Beauty
terhadap pencegahan kerusakan hati pada tikus (Rattus Novergicus Strain
Wistar) yang diinduksi parasetamol.

4


1.3.2 Tujuan Khusus
a. Menentukan dosis optimum ekstrak kulit apel Rome Beauty terhadap
pencegahan kerusakan hati pada tikus putih (Rattus Novergicus Strain
Wistar) yang diinduksi parasetamol.
b. Untuk membuktikan hubungan dosis dan respon pemberian ekstrak kulit
apel Rome Beauty terhadap pencegahan kerusakan hati pada tikus putih
(Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi parasetamol.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
a. Menambah pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan.
b. Memberikan informasi ilmiah tentang khasiat ekstrak kulit apel Rome
Beauty dalam pencegahan kerusakan hati pada tikus putih (Rattus
Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi parasetamol.
1.4.2 Manfaat Klinis
a. Pemanfaatan kulit apel dari sisa produksi industri olahan apel sebagai
suatu suplemen kesehatan manusia yang dapat menjaga kesehatan hati.
b. Dapat dijadikan dasar pengembangan penelitian lebih lanjut untuk
memberikan ekstrak kulit apel sebelum dan saat mengkonsumsi obatobatan yang bersifat merusak hati.


KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT APEL (Malus Sylvestris Mill)
JENIS ROME BEAUTY TERHADAP PENCEGAHAN KERUSAKAN HATI
TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) YANG DIINDUKSI
PARASETAMOL

Oleh:
AGUNG SANDI RAMADAN
09020049

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012

HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT APEL (Malus Sylvestris Mill)
JENIS ROME BEAUTY TERHADAP PENCEGAHAN KERUSAKAN HATI
TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) YANG DIINDUKSI
PARASETAMOL


KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
AGUNG SANDI RAMADAN
09020049

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal: 8 Desember 2012

Pembimbing I

dr. Isbandiyah, Sp.PD
Pembimbing II

Dr. Desy Andari

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes
iii


LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Agung Sandi Ramadan ini telah diuji dan dipertahankan
di depan Tim Penguji pada tanggal 8 Desember 2012

Tim Penguji

dr. Isbandiyah, Sp.PD

Ketua

dr. Desy Andari

Anggota

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI, FINASIM

Anggota


iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
karya tulis akhir dengan judul “Pengaruh pemberian ekstrak kulit apel (Malus
Sylvestris Mill) jenis Rome Beauty terhadap pencegahan kerusakan hati tikus
putih jantan yang diinduksi parasetamol”. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang
benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

dr. Fathiyah Safitri, M. Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan sys Indrawanto, SpKJ. selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

v

5. dr. Isbandiyah, Sp.PD, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi
kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6. dr. Desy Andari, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi
kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
7. Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi Sp.PD, KPTI, selaku dosen penguji yang
telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian
ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan karya tulis akhir

ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
membangun, serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat
berguna serta bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, Desember 2012

Penulis

vi

ABSTRAK
Sandi, Agung. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Apel (Malus Sylvestris
Mill) Jenis Rome Beauty terhadap Pencegahan Kerusakan Hati Tikus
Putih Jantan (Rattus Norvegicus) yang diinduksi Parasetamol. Tugas
Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing: (1) Isbandiyah*. (2) Desy Andari**.
Latar Belakang : Parasetamol adalah obat antipiretik yang dijual bebas di
pasaran. Obat tersebut sering dikonsumsi dalam dosis berlebihan sehingga
menyebabkan kenaikan kadar SGOT & SGPT. Efek toksik parasetamol terkait
dengan sebuah metabolit NAPQI dan radikal bebas ion superoksida. Kulit apel
mengandung komponen antioksidan seperti flavonoid yang berperan sebagai
hepatoprotektor terhadap kerusakan hati yang diinduksi hepatotoksik.
Tujuan : Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak kulit apel jenis Rome
Beauty terhadap pencegahan kerusakan hati tikus putih jantan yang diinduksi
parasetamol.
Metode : Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan post test
randomized control design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok.
Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif) diberi parasetamol
375mg/ekor/hari selama 4 hari, dan tiga kelompok lainnya diberikan ekstrak kulit
apel dengan dosis: 1,5; 2,25; 3,3 mg/ekor/hari selama 11 hari dengan 5 kali
ulangan.
Hasil penelitian: Hasil uji One Way Anova sig = 000 (p < 0,05) menunjukkan
pengaruh pemberian ekstrak kulit apel secara bermakna mencegah peningkatan
SGOT & SGPT. Hasil uji korelasi sig=0,000 (p < 0,05) dan uji regresi linier sig =
0,000 (p < 0,05) menunjukkan adanya hubungan antara dosis ekstrak kulit apel
terhadap kadar SGOT & SGPT.
Kesimpulan : Ekstrak kulit apel terbukti dapat mencegah kerusakan hati tikus
putih jantan yang diinduksi parasetamol.
Kata kunci: kulit apel, SGOT, SGPT, Parasetamol
* : Staff pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UMM
** : Staff pengajar, FK UMM

vii

ABSTRACT
Sandi, Agung. 2012. The Effect of Rome Beauty Apple Peels Extract to inhibit
Liver Damage in White Male Rat (Rattus norvegicus) induced by
Paracetamol. Final Project, Medical Faculty, Muhammadiyah
University of Malang. Advisors: (1) Isbandiyah*. (2) Desy Andari**.
Introduction : Paracetamol is an available antipyretic drugs in the market and is
often consumed in an excessive dose causing increasing levels of SGOT and
SGPT. Toxic effects of paracetamol are associated with a metabolite NAPQI and
superoxide free radicals ion. The apple peels contains antioxidant components
such as flavonoids, that role as hepatoprotektor against liver damages induced by
hepatotoxic abuse.
Objective : to prove the effect of rome beauty apple peels extract to inhibit liver
damages in white male rat induced by paracetamol
Method & Sample : This study was true experimental, using post test
randomized control design. The sample was divided into 5 groups. Group I
(negative control), group II (positive control) were given paracetamol
375mg/body weight/day for 4 days, and three other groups were apple peels
extract with a dose: 1,5; 2,25; 3,3 mg / body weight /day for 11 days with 5
replicates.
Result & discussion : One Way Anova test results sig = 000 (p < 0,05) showed
the effect of apple peel extract significantly prevented the increase in SGOT &
SGPT. The results of correlation test sig=0,000 (p < 0,05) and linear regression
sig=0,000 (p < 0,05) showed a correlation between the dose of the apple peel
extract SGOT & SGPT levels
Conclusion : Rome Beauty Apple peel extract is proven to inhibit liver damages
in white male rat induced by paracetamol.
Keyword: Apple Peels, SGOT, SGPT, Paracetamol

*
**

: Staff lecturer division of Internal Medicine, Faculty of Medicine, UMM
: Staff, Faculty of Medicine, UMM

viii

DAFTAR ISI

JUDUL

............................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
LEMBAR PENGUJIAN ..................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................
ABSTRAK

v

..................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1

Latar Belakang ........................................................................

1

1.2

Rumusan Masalah ...................................................................

3

1.3

Tujuan Penelitian ....................................................................

3

1.3.1 Tujuan umum ................................................................

4

1.3.2 Tujuan khusus ..............................................................

4

Manfaat Penelitian ....................................................................

4

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................

4

1.4.2 Manfaat Klinis ...............................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

5

1.4

BAB II

1

ix

2.1

2.2

2.3

Hati ............................................................................................

5

2.1.1

Anatomi – Histologi Hati .............................................

5

2.1.2

Fisiologi Hati .................................................................

7

2.1.3

Enzim-enzim hati ..........................................................

8

2.1.4

Tes fungsi hati ............................................................... 10

Parasetamol .............................................................................. 11
2.2.1

Definisi parasetamol ..................................................... 11

2.2.2

Pengaruh parasetamol terhadap hati ............................. 12

Apel ........................................................................................... 15
2.5.1

Klasifikasi dan kandungan Kimia Apel ........................ 15

2.5.2

Kulit Apel sebagai Antioksidan .................................... 17

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .............. 20
3.1

Kerangka konsep penelitian ...................................................... 20

3.2

Hipotesis.................................................................................... 22

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 23
4.1

Jenis Penelitian .......................................................................... 23

4.2

Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 23

4.3

Populasi dan Sampel ................................................................. 23
4.3.1

Populasi ........................................................................ 23

4.3.2

Sampel ........................................................................... 23

4.3.3

Besar sampel ................................................................. 23

4.3.4

Karakteristik sampel penelitian .................................... 24

4.3.5

Variabel penelitian ........................................................ 25
4.3.5.1 Variabel bebas .................................................. 25
x

4.3.5.2 Variabel tergantung .......................................... 25
4.3.6

BAB V

Definisi operasional ...................................................... 25

4.4

Alat dan Bahan Penelitian ......................................................... 26

4.5

Prosedur Penelitian ................................................................... 28
4.5.1

Tahap persiapan ........................................................... 28

4.5.2

Tahap pelaksanaan ....................................................... 28

4.6

Analisa Data .............................................................................. 35

4.7

Alur Penelitian .......................................................................... 36

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ............................... 37
5.1

5.2

Hasil penelitian......................................................................... 37
5.1.1

Nilai SGOT .................................................................. 37

5.1.2

Nilai SGPT ................................................................... 38

5.1.3

Perbandingan nilai SGOT dan SGPT............................ 40

Analisa data ............................................................................. 41
5.2.1

Nilai SGOT .................................................................. 41

5.2.2

Nilai SGPT ................................................................... 43

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 45
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 50
7.1

Kesimpulan .............................................................................. 50

7.2

Saran ......................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 51
LAMPIRAN ....................................................................................................... 55

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1

Hasil pengukuran kadar serum SGOT (IU/I)................................... 37

Tabel 5.2

Hasil pengukuran kadar serum SGPT (IU/I)................................... 38

Tabel 5.3

Hasil uji lanjut uji tukey 5% SGOT................................................ 41

Tabel 5.3

Hasil uji lanjut uji tukey 5% SGPT................................................ 43

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Anatomi hati ..............................................................................

5

Gambar 2.2

Histologi hati .............................................................................

7

Gambar 2.3

Ciri-ciri aminotransferase yang berkaitan dengan hati ..............

9

Gambar 2.4

Rumus bangun parasetamol .....................................................

12

Gambar 2.4

Metabolise parasetamol didalam hati ........................................

14

Gambar 2.6

Apel ...........................................................................................

15

Gambar 2.7

Kandungan flavonoid dalam kulit apel .....................................

17

Gambar 2.8

Rumus bangun senyawa antioksidan .......................................

18

Gambar 3.1

Skema kerangka konsep ............................................................

19

Gambar 4.1

Diagram alur penelitian .............................................................

36

Gambar 5.1

Grafik hasil penelitian kadar SGOT..........................................

37

Gambar 5.2

Grafik hasil penelitian kadar SGPT ..........................................

39

Gambar 5.3

Perbandingan hasil kadar SGOT dan SGPT .............................

40

Gambar 5.4

Kurva perbandingan kadar SGOT dan SGPT ...........................

40

xiii

DAFTAR SINGKATAN

ADP

: Adenosine Diphosphate

ALT

: Alanin aminotransferase

AST

: Aspartat aminotransferase

ALP

: Alkali fosfatase

CCl4

: Carbon tetrachloride

CYP450

: Enzim sitokrom P-450

EDTA

: Ethylenediaminetetraacetic acid

GSH/GPx

: Glutathione; Glutathione peroxidase

IFCC

: International Federation of Clinical Chemistry

LDH

: Lactate dehydrogenase

MDH

: Malate dehydrogenase

NaCl

: Natrium Chlorida

NADH

: Nicotinamide Adenine Dinucleotide

NADPH

: Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate

NAPQI

: N-acetyl-p-benzoquinone imine

SGOT

: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT

: Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Hasil analisis SGOT ...................................................................... 53

Lampiran 2

Hasil analisis SGPT ...................................................................... 57

Lampiran 3

Perhitungan kebutuhan buah apel setiap dosis manusia ............... 61

xv

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin Rifai, 2009, Fisiologi dan Biokimia Hati, In: Sudoyo AW, Setiyohadi
B, Alwi Idrus, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I edisi 5,
InternaPublishing, jakarta, hal 415-419
Andy D, 2006, Pengaruh Ekstrak Andrographis paniculata (Sambiloto) terhadap
Kadar Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) Tikus wistar yang
diinduksi Parasetamol, Karya Tulis Akhir, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Ariesta, 2007, Manfaat Kulit Apel Untuk Kesehatan, diakses pada tangaal 10
januari 2012, l
Chinnici F. 2004. Radical Scavenging Activities of Peels and Pulps from cv.
Golden Delicious Apples as Related to Their Phenolic Composition.
J.Agric. Food Chem. 52(15): 4684-4689.
Davern TJ, 2006, Measurement of serum acetaminophen-protein adducts in
patients with acute liver failure, Viewed 22 November 2011, <
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16530510>.
Diaz, 2006, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol 50%
Jamur Lingzhi
(Ganoderma lucidum) pada Tikus Jantan yang diinduksi Parasetamol,
Karya Tulis Akhir, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Dirjen POM, 1995, Universitas Sumatera Utara, Diakses pada tanggal 22
November
2011,
.
Doctorology.net,
2010,
Diakses
pada
22
November
2011,
.
Dufour, et al, 2000, Laboratory guidelines for screening, diagnosis and
monitoring hepatic injury, Laboratory Medicine Practice Guidelines.. The
National Academy of Clinical Biochemistry.
Freddy W dan Sulistia G, 2008, Farmakologi dan Terapi Edisi 4, Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Goodman, L. S., & Gilman, A. 2007. Dasar Farmakologi Terapi. Vol. 1. Jakarta:
EGC.
Graf B, et al. 2005. Dispotition and metabolism of [2-14C]quercetin-4’-glucoside
in rats. The American Society for Pharmacology and Experimental
Therapeutics 33(7): 1036 – 1043
xvi

Guyton AC, Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, EGC, Jakarta.
Huber G.M, Rupasinghe H.P.V, 2009, Phenolic Profiles and Antioxidant
Properties of Apple Skin Extracts, Journal Food and Science, 74, pp. 695
Jaenelle B, Liu R.H, 2004, Apple phytochemicals and their health benefits,
nutritional jornal,5, pp. 1-15.
James

LP, Mayeux PR, Hinson JA, (2003). Acetaminophen-induced
hepatotoxicity, Drug Metab. Dispos., Vol. 31 No. 12, pp 1499–506.

Jawi dkk, 2006, Efek Parasetamol Terhadap Kadar SGPT dan SGOT Darah
Mencit yang Diberi Alkohol Akut dan Alkohol Kronis, Jurnal
Farmakologi FakultasKedokteran Universitas Udayana, Bali.
Katzung, B. G. 2001. Basic and Clinical Pharmacology. Eight Edition,
International Edition. USA: LANGE.
Kedderis GL, 1996, Biochemical Basis of Hepatocellular Injury, Toxicology
Pathology, Vol. 24, No. 1, pp 77-83.
Kemal

Prihatman, 2000, Apel,


diakses

tanggal

12

januari

2012

Kimberly, 2003, Benefit of Apel, Todays Chemist at Works, Vol 10, viewed 10
December 2011,
Kurt J, Jules, 2005, Toxic and Drug Induced Hepatitis, In : Harrison et al.,
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th edn, McGraw-Hill,
United States of America, pp. 1838-1844.
Kusumawati D, 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, UGM press, Yogyakarta.
Laksmi, 2006, SGOT-SGPT pada hepatitis, Diakses 1 Oktober 2012, <
http://ummuauliya.multiply.com/reviews/item/27>.
Linawati Y, Apriyanto A, Susanti E, et al, 2000, Efek Hepatoprotektif Rebusan
Herba Putri-Malu (Mimosa pigra, L.) pada Tikus Terangsang Parasetamol,
Fakultas Farnasi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Mayorita F, 2006, Efek Dekok Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)
terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus Putih (Rattus novergicus
strain wistar) yang Diinduksi dengan Karbon Tetraklorida (CCl4), Karya
Tulis Akhir, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Newton, 2009, acetaminophen overdose, diakses pada tanggal 21 april 2012,


xvii

Nurul, 2009, Fisiologi dan Biokimia Hati, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi
Idrus, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I edisi 5,
InternaPublishing, jakarta, hal 640-643
Purwanto, 2008, Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Hati [online], diakses pada
tanggal 2 november 2012,
Petti dan Lutfi, 2010, Khasiat Kulit Apel, diakses pada tanggal 13 januari 2012,

Radityo. 2009. Penggunaan Anti-demam pada Anak, diakses pada tanggal 10
maret 2012.
Rizkan, 2010, Anatomi Hati, diakses pada tanggal 22 November 2011,

Sastrowardoyo dan Sudjarwo, 2004, Potensi Ekstrak Buah Mengkudu Sebagai
Hepatoprotektor Pada Mencit yang Diberi Parasetamol, Jurnal Medika
No.5 tahun 2004.
Setiadi, 2007, Anatomi & Fisiologi Manusia, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Setyo, 2008, Pengaruh Pemberian Kunyit (Curcuma domestica) terhadap
Gambaran Histologi Hepar Mencit Balb/c yang Diberi Parasetamol, Karya
Tulis Akhir, Diponegoro, Semarang.
Shane, 2008, The Apple Report, diakses pada tanggal 13 januari 2012

Shills M.E. (ed). 2006. Modern Nutrition in Health and Disease 10th Edition.
Lippincott William and Wilkins.
Sulaiman, A. 1997. Gastroenterology Hepatologi. CV. Sagung Seto. Jakarta.
Hlm.58-59.
Supranto, J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, Rineka Cipta, Jakarta.
Suryohudoyo, 2002, Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Molekuler, CV Indomedika,
Jakarta
Syakur, 2012, Buah Apel, diakses


pada

tanggal

20

april

2012,

Sylvia, 2006, Patofisiologi Konsep Proses-Proses Penyakit Edisi 4, EGC,Jakarta.
Widmann, F. K. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Jakarta: EGC.
wikipedia.org, 2006, Phenolic Antioxidant, Diakses pada 22 maret 2012,
.
xviii

Winarsi, 2011, Antioksidan Alami dan Radikal bebas, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Wolfe K. L, Liu R.H. 2003. Apple Pells as a Value-Added Food Ingredient .
J.Agric. Food Chem. 51: 1676 – 1683.

xix