PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT APEL (Malus Sylvestris Mill) JENIS ROME BEAUTY TERHADAP HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus Strain Wistar) YANG DI INDUKSI PARASETAMOL

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hati adalah organ metabolisme terbesar dalam tubuh dengan berat

rata-rata 1.500 gram atau 2% dari berat badan orang dewasa normal (Price
dan Wilson, 2001). Hati terlibat dalam sintesis, penyimpanan, dan
metabolisme banyak senyawa endogen dan klirens senyawa eksogen,
termasuk obat dan toksin yang lain dari tubuh (Amalia, 2008).
Kerusakan hati disebabkan oleh adanya jejas yang bisa berasal dari
bahan kimia, toksin maupun virus hepatitis. Bahan kimia yang masuk dalam
tubuh manusia menimbulkan kerusakan sel hati, melalui aktivitas radikal
bebas yang merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil
(mempunyai satu elektron atau lebih tanpa pasangan), sehingga untuk
memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak
jaringan, merusak sel-sel penting dalam tubuh, kerusakan membran sel,
kerusakan protein, dan kerusakan lipid membran (Suryohudoyo, 2000).
Kerusakan hati yang terjadi dapat meliputi kerusakan struktur maupun
gangguan fungsi hati. American Poisons Center, salah satu lembaga yang khusus


menyelidiki masalah keracunan di Amerika, pada tahun 2009 melaporkan
terdapat 1045 kasus keracunan parasetamol dan 110 kasus diantaranya
meninggal. Di Inggris, parasetamol merupakan obat yang paling banyak
menyebabkan

kasus

keracunan.

Kasus

keracunan

parasetamol

menyumbangkan 48% dari seluruh kasus keracunan serta 100 hingga 200
1

2


kasus pertahunnya menyebabkan kematian (Newton, 2009). Parasetamol
termasuk obat analgetik-antipiretik yang meluas di masyarakat, termasuk
golongan obat berlabel bebas terbatas yang bisa dibeli secara bebas dan
harganya sangat terjangkau (Pakarti, 2009).
Biotransformasi parasetamol menghasilkan metabolit toksik reaktif
yang tidak stabil dan berpotensi hepatotoksik yaitu N-asetil-p-benzoquinon.
Oksidasi parasetamol juga menghasilkan radikal bebas yang tidak stabil dan
sangat reaktif yang dapat mengakibatkan kerusakan struktur membran sel.
Kerusakan hepar yang terjadi oleh karena parasetamol adalah nekrosis
sentrolobuler (Nur, 2011). Pada keracunan parasetamol, tetrasiklin, obat
sitotoksik, karbon tetraklorida atau zat lain, aktivitas SGOT meningkat lebih
tinggi daripada SGPT (Sulaiman, 1997). Selain mengukur tingkat enzim hati
dalam darah dibutuhkan juga pemeriksaan histologi hati untuk menentukan
seberapa berat tingkat kerusakan sel hati (Horn, 2005). Kerusakan sel hati
dapat terjadi secara fokal yang merupakan kerusakan sel

hati yang

menyebar sampai lobulus. Secara histologi zonal nekrosis menunjukkan

kematian hepatosit predominan pada zona 1 (periportal), zona 2 (midzonal),
zona 3 (centrilobuler). Banyak bahan toksik yang menyebabkan nekrosis di
zona 3 (centrilobuler), tetapi jarang bahan toksik menyebabkan nekrosis di
zona periportal dan midzonal (Cotran, 1999).
Untuk melindungi kerusakan hati yang ditimbulkan oleh zat toksik,
sejumlah penelitian telah dikembangkan. Salah satu bahan alami yang
memiliki khasiat pencegahan adalah kulit apel. Kulit apel mengandung
komponen antioksidan seperti flavonoid yang berguna untuk mencegah dan

3

memperbaiki kerusakan oksidasi yang terjadi selama aktivitas sel normal
(Middleton et al, 2000). Para peneliti menunjukkan bahwa kulit apel yang
merupakan bahan limbah dalam pembuatan produk seperti saus apel dan
apel

kaleng,

memiliki


efek

antioksidan

terutama

quercetin

dan

antiproliferatif lebih tinggi dan lebih efektif daripada daging apel (Shi et al,
2002).
Penelitian terdahulu juga telah dibuktikan bahwa kandungan kulit
apel berefek hepatoprotektif pada mencit yang terpapar CCl4 (Shi et al,
2002). Parasetamol dan CCl4 merupakan zat hepatotoksik, maka perlu
dibuktikan juga kemampuan ekstrak kulit apel sebagai zat hepatoprotektif
pada sel hati tikus jantan yang diinduksi parasetamol.
1.2

Rumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak kulit apel Rome Beauty dapat mencegah

kerusakan histologi hepatosit tikus putih (Rattus Novergicus Strain Wistar)
yang telah diinduksi parasetamol ?
1.3

Tujuan penelitian
1.3.1

Tujuan umum
Untuk mengetahui efek hepatoprotektif pemberian ekstrak

kulit apel Rome Beauty terhadap histologi hepatosit tikus putih
(Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi parasetamol.
1.3.2

Tujuan khusus

a. Membuktikan seberapa besar dosis kulit apel Rome Beauty
dalam mencegah peningkatan jumlah sel rusak pada histologi


4

hepatosit tikus putih

(Rattus Novergicus Strain Wistar) yang

diinduksi parasetamol.
b. Membuktikan hubungan dosis dan respon pemberian
ekstrak kulit apel Rome Beauty dapat mencegah peningkatan
jumlah sel rusak pada histologi hepatosit tikus putih

(Rattus

Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi paracetamol.
1.4

Manfaat Penelitian
1.4.1 Menambah pengetahuan tentang manfaat kulit apel Rome
Beauty untuk kesehatan dan dapat dijadikan sebagai dasar

pengembangan penelitian lebih lanjut.
1.4.2 Membuktikan pengaruh ekstrak kulit apel Rome Beauty
dalam mencegah kelainan histologi hepatosit tikus putih
(Rattus

Novergicus

Strain

Wistar)

yang

diinduksi

parasetamol.
1.4.3 Membuktikan adanya pengaruh ekstrak kulit apel terhadap
efek proteksi pada pasien yang terjangkit virus hepatitis
dikemudian hari.
1.5


Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan sel hati tikus putih

(Rattus Novergicus Strain Wistar) untuk mengetahui efek toksik
parasetamol berdasarkan gambaran histologi hepatosit.

KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT APEL (Malus Sylvestris Mill)
JENIS ROME BEAUTY TERHADAP HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS
PUTIH (Rattus Novergicus Strain Wistar) YANG DI INDUKSI
PARASETAMOL

Oleh:
MUTIARA PURWITA SARI
09020044

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012


HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT APEL (Malus Sylvestris Mill)
JENIS ROME BEAUTY TERHADAP HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS
PUTIH (Rattus Novergicus Strain Wistar) YANG DI INDUKSI
PARASETAMOL

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
MUTIARA PURWITA SARI
09020044

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN
2012

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 22 Desember 2012

Pembimbing I

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI, FINASIM
Pembimbing II

dr. Desy Andari


Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Mutiara Purwita Sari ini telah diuji dan dipertahankan di
depan Tim Penguji pada tanggal 22 Desember 2012

Tim Penguji

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI, FINASIM

Ketua

dr. Desy Andari

Anggota

dr. Isbandiyah, Sp.PD

Anggota

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh pemberian
ekstrak kulit apel (malus sylvestris mill) jenis rome beauty terhadap histologi
hepatosit tikus putih (rattus novergicus strain wistar) yang di induksi
parasetamol”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman
gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI, FINASIM, selaku dosen
pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan
v

masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6. dr. Desy Andari selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi
kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
7. dr. Isbandiyah, Sp.PD, selaku dosen penguji proposal dan tugas akhir
yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan
penelitian ini.
8. dr. Soebarkah, Sp.PA, selaku konsultan patologi anatomi yang telah
memberi tambahan ilmu demi kesempurnaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis
akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,
serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, Desember 2012

Penulis

vi

ABSTRAK

Purwita Sari, Mutiara. 2012. Pengaruh pemberian ekstrak kulit apel (Malus
sylvestris Mill) jenis rome beauty terhadap histologi hepatosit tikus putih
(rattus novergicus strain wistar) yang di induksi parasetamol. Tugas
Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing: (1) Djoni Djunaedi*). (2) Desy Andari**).

Latar Belakang: Parasetamol merupakan obat antipiretik yang dapat
menyebabkan hepatocelluler injury melalui mekanisme peroksidasi lipid akibat
dari biotransformasi parasetamol yang meghasilkan metabolit NAPQI. Ekstrak
kulit apel diketahui mengandung flavonoid yang berperan melindungi membran
sel hepatosit dengan memberikan atom hidrogen dari gugus -OH sehingga radikal
hidroksil mejadi stabil.
Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak kulit apel terhadap
histologi hepatosit tikus yang diinduksi parasetamol.
Metode : Menggunakan rancangan postest controlled group design dengan uji
oneway ANOVA, regresi, dan korelasi. Sampel penelitian dibagi menjadi 5
kelompok. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif) diberi
parasetamol 375 mg/ekor selama 4 hari, dan tiga kelompok lainnya ditambah
dengan pemberian ekstrak kulit apel dengan dosis: 1,5; 2,25; 3,3 mg/ekor/hari
selama 11 hari dengan 5 kali pengulangan.
Hasil penelitian dan diskusi : Hasil uji oneway ANOVA sig=0,000 (p

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pemberian Isolat VAM Dan Macam Pupuk Terhadap Produktivitas Tanaman Apel Rome Beauty (Malus sylvestris Mill.)

0 8 1

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN BERENERGI TERHADAP PENINGKATAN KERUSAKAN HISTOLOGI HEPAR PADA TIKUS PUTIH (rattus novergicus strain wistar)

0 5 21

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAH DIINDUKSI PARASETAMOL

0 12 25

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH APEL ROME BEAUTY (MALUS SYLVESTRIS MILL) TERHADAP PENCEGAHAN ULKUS LAMBUNG TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR) YANG DIINDUKSI OLEH ASPIRIN DANYS

1 40 21

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT APEL (Malus Sylvestris Mill) JENIS ROME BEAUTY TERHADAP PENCEGAHAN KERUSAKAN HATI TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

1 4 23

Pengaruh Pemberian Buah Apel (Malus sylvestris Varietas Rome Beauty) terhadap Gambaran Histologis Hipokampus pada Tikus Putih (Rattus norvegicus Strain Wistar) yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak

0 40 24

Kajian fenomena kemasiran buah apel (Malus sylvestris Mill) kultivar ‘Rome Beauty’

0 7 506

Efektivitas Hair Tonic Ekstrak Kulit Apel (Malus Sylvestris L.) Var Rome Beauty terhadap Pertumbuhan Rambut Tikus - Ubaya Repository

1 6 1

Uji Efek Perasan Buah Apel Malang (Malus sylvestris (L.) Mill. var. Rome Beauty) terhadap Bobot Badan Tikus Putih Betina Galur Wistar - Ubaya Repository

0 0 2

Uji Efek Perasan Buah Apel Malang (Malus sylvestris (L.) Mill. Var. Rome Beauty) Oral terhadap Bobot Badan Tikus Putih Betina Galur Wistar - Ubaya Repository

0 0 2