Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU DAN
Studi kelayakan finansial merupakan alat analisis yang digunakan untuk menghitung apakah usahatani kopi dan kakao layak atau tidak layak untuk
dilaksanakan dan untuk membandingkan usahatani mana yang memberikan keuntungan tertinggi. Kesimpulan yang didapat pada studi kelayakan dapat dilihat
dari nilai Net BC ratio, Gross BC, Payback Periode, NPV, dan IRR. Penerimaan merupakan total produksi Kg yang dihasilkan dalam suatu
usahatani, dikalikan dengan harga produk yang dihasilkan petani, diukur dalam satuan rupiah Rp.
Benefit atau manfaat merupakan hasil yang diterima petani kopi dan kakao dari
kegiatan usahataninya Rp. Cost
atau biaya merupakan korbanan yang harus dikeluarkan oleh petani dalam menjalankan kegiatan usahatani kopi dan kakao Rp.
Net BC ratio merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui kelayakan usahatani kopi dan kakao dengan membandingkan nilai benefit dengan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani yang telah dihitung nilai
sekarangnya. Gross BC
merupakan alat analisis yang digunakan untuk menilai kelayakan usahatani kopi dan kakao dengan membandingkan nilai sekarang dari penerimaan
kotor dengan biaya total. Payback Periode
merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usahatani kopi dan kakao dengan melihat berapa lama
proyek tersebut dapat mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan petani Tahun.
NPV merupakan alat analisis untuk mengetahui kelayakan usahatani kopi dan
kakao yang nilainya merupakan selisih dari nilai sekarang benefit dan nilai sekarang biaya total Rp.
IRR merupakan salah satu alat analisis yang digunakan dalam menilai kelayakan
usahatani kopi dan kakao yang nilainya berupa t ingkat suku bunga pada saat NPV sama dengan nol,yang dapat dijadikan dasar bagi petani untuk
menginvestasikan modalnya pada usahatani kopi dan kakao . Penggantian usahatani adalah perubahan usahatani dari komoditas kopi menjadi
kakao yang dilakukan atas dasar keputusan petani. Pengambilan keputusan adalah hasil dari proses berpikir yang dilakukan oleh
petani kopi untuk mengganti usahataninya dari kopi ke kakao. Harga merupakan nilai yang diberikan terhadap komoditas kopi dan kakao Rp.
Frekuensi panen merupakan seberapa sering usahatani kopi maupun kakao bisa dipanen.
Risiko usahatani merupakan tingkat hambatan yang akan dihadapi pada usahatani kopi maupun kakao.
Interaksi dengan petani lain merupakan pertukaran informasi yang dilakukan antar petani yang menyebabkan petani tersebut mengambil keputusan untuk mengganti
usahatani kopinya menjadi kakao atau tetap mengusahakan usahatani kopi.