Kelurahan Napal GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

diketahui bahwa pemakaian lahan terbanyak di Desa Pematang Nebakadalah untuk usahatani kopi, kakao, lada dan cengkeh. Berdasarkan data demografi, dapat diketahu bahwa penduduk di Desa Pematang Nebak memiliki persentase penduduk produktif yang lebih tinggi daripada penduduk yang belum dan tidak produktif. Penduduk Desa Pematang Nebak yang berada di usia produktif adalah sebanyak 1364 jiwa. Apabila penduduk pada usia produktif tersebut diberdayakan, maka perekonomian masyarakat pun akan ikut berkembang. Perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat petani di Desa Pematang Nebak, bergantung pada kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Kebijakan- kebijakan tersebut akan diberikan pemerintah dengan perantara lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa Pematang Nebak. Lembaga kemasyarakatan di Desa Pematang Nebak yang berkaitan dengan bidang pertanian adalah kelompok tani. Kelompok tani berfungsi untuk menyampaikan kebijakan pemerintah khususnya di bidang pertanian. Namun, pada kenyataannya, kelompok tani di Desa Pematang Nebak belum bisa berfungsi secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan harga sarana produksi yang masih tinggi pada tingkat petani serta seringnya sarana produksi tidak tersedia di kelompok tani tersebut. Hal ini jelas akan berdampak negatif bagi kesejahteraan petani. Keadaan pertanian di Kecamatan Bulok, umumnya didominasi oleh tanaman perkebunan. Karakteristik lokasi penelitian yang berupa dataran tinggi dengan topografi berupa daerah berbukit menjadikan wilayah Kecamatan Bulok cocok untuk ditanami tanaman perkebunan seperti tanaman kopi dan kakao. Aktivitas berkebun kopi dan kakao juga telah dilakukan masyarakat secara turun-temurun sehingga petani telah memiliki cukup pengalaman dalam mengusahakan perkebunan kopi dan kakao. Selain itu, pedagang besar komoditas kopi dan kakao juga berada dekat dengan lokasi perkebunan, sehingga petani dapat menjual hasil panennya dengan mudah. Petani membutuhkan lembaga yang dapat membantu petani dalam melangsungkan aktivitas usahataninya. Lembaga yang paling dekat dengan masyarakat petani adalah kelompok tani. Namun, kelompok tani yang berada di Desa Napal dan Pematang Nebak belum bisa memfasilitasi petani untuk menjangkau pupuk bersubsidi. Petani masih merasa kesulitan untuk mendapatkan pupuk saat masa pemupukan. Selain kelompok tani, masyarakat petani juga dibantu oleh beberapa lembaga di luar pemerintah daerah. Dewasa ini, untuk komoditas kopi, masyarakat petani mendapatkan bantuan dari LSM Konsorsium Kota Agung Utara. Sedangkan untuk komoditas kakao, Kecamatan Bulok mendapat bantuan dari Universitas Lampung. Petani kopi maupun kakao di Kecamatan Bulok berharap dapat menerima keuntungan yang optimal dari usahataninya. Sebagian petani kopi di Kecamatan Bulok merasa bahwa keuntungan usahatani kopi tidak lebih besar daripada usahatani kakao. Hal ini menyebabkan beberapa petani kopi memutuskan untuk mengganti usahataninya menjadi usahatani kakao. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan lahan kakao yang bernilai positif, serta pertumbuhan luas lahan kopi yang negatif.