Analisis Kebutuhan Air dan Kelebihan Air Hasil Konsolidasi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi.

ANALISIS KEBUTUHAN AIR DAN KELEBIHAN AIR
HASIL KONSOLIDASI DI BALAI BESAR PENELITIAN
TANAMAN PADI SUKAMANDI

FIKRI SURYA ANDIKA

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis
Kebutuhan Air dan Kelebihan Air Hasil Konsolidasi di Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi Sukamandi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal dari atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhrir skripsi.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015
Fikri Surya Andika
NIM F44110026

ii

ABSTRAK
FIKRI SURYA ANDIKA. Analisis Kebutuhan Air dan Kelebihan Air Hasil
Konsolidasi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Di bawah
bimbingan Budi Indra Setiawan.
Neraca air merupakan neraca masukan dan keluaran air disuatu tempat pada
periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air tersebut kelebihan
ataupun kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit kebutuhan
air dan kelebihan air yang terjadi di Lahan Percobaan Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi (BBPTP). Prosedur penelitian terdiri dari studi lapangan, studi
literatur dan analisis data. Berdasarkan hasil analisis, arah aliran air di daerah sekitar
penelitian mengalir ke arah selatan dimana terdapat sungai Cijengkol yang
merupakan hilir aliran air. Berdasarkan analisis kebutuhan air konsolidasi yang telah

dilakukan dapat disimpulkan nilai evapotranspirasi tertinggi terjadi pada bulan
Oktober yaitu 7.13 mm/hari. Nilai kebutuhan air tertinggi terjadi pada bulan Oktober
yaitu 2.10 lt/det/ha. Debit maksimum terjadi pada saluran drainase nomor 7 yaitu
28.01 lt/det dengan luas area 13.34 ha. Berdasarkan analisis hujan dapat disimpulkan
nilai curah hujan harian maksimum untuk wilayah penelitian di Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi sebesar 76.25 mm dengan periode ulang 2 tahun dan distribusi Gumbel.
Debit kelebihan maksimum terjadi pada saluran irigasi nomor 88 yaitu 117.30 lt/det
dengan luas area 14.15 ha.
Kata Kunci: curah hujan, debit buangan, debit irigasi, evapotranspirasi

ABSTRACT
FIKRI SURYA ANDIKA. Water Needs and Water Exceed Analysis of
Consolidated Results at Indonesian Center For Rice Research Sukamandi.
Supervised by Budi Indra Setiawan.
Water balance is the balance of the input and output of water somewhere at a
certain period, so it can be to determine the amount of the excess or shortage of
water. This study aimed to analyze the flow of water and the excess water needs
that occur at BBPTP. The procedure consisted of field studies, literature review
and data analysis. Based on the analysis, the direction of water flow in the area
around the research flowing to the south where there is a Cijengkol river

downstream water flow. Based on the analysis of the water needs of the
consolidation that has been done can be concluded highest evapotranspiration
values occurred in October that is 7.13 mm/day. The highest value of water
demand in October is 2.10 lt/sec/ha. The maximum irrigation discharge occurs in
the irrigation channel number 7 is 28.01 lt/sec with 13.34 ha area. Based on the
analysis of rainfall can be summed value maximum daily rainfall for the area of
research at the Center for Rice Research amounted to 76.25 mm with a return
period of 2 years and Gumbel distribution. The maximum effluent discharge
occurs in the drainage channel number 88 is 117.30 lt / sec with 14.15 ha area.
Keywords: discharge of irigation, effluent discharge, evapotranspiration, rainfall

iii

ANALISIS KEBUTUHAN AIR DAN KELEBIHAN AIR
HASIL KONSOLIDASI DI BALAI BESAR PENELITIAN
TANAMAN PADI SUKAMANDI

FIKRI SURYA ANDIKA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

iv

Judul Skripsi : Analisis Kebutuhan Air dan Kelebihan Air Hasil Konsolidasi di
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi
Nama
: Fikri Surya Andika
NIM
: F44110026


Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Nora Herdiana Pandjaitan, DEA.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

v

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan
Pebruari 2015 hingga Juni 2015 ini adalah Analisis Kebutuhan Air dan Kelebihan
Air Hasil Konsolidasi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi.

Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Prof Dr Ir Budi Indra Setiawan, MAgr selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, saran dan masukan yang bermanfaat sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan.
2. Bapak Ir. Machmud A. Raimadoya, M.Sc dan Dr. Chusnul Arif, STP, M.Si
selaku dosen penguji sidang skripsi atas bimbingan dan masukannya.
3. Semua pihak yang membantu dan mendukung berjalannya penelitian
(Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan dan Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi, Sukamandi)
4. Bapak H. Masdjar; Ibu Hj. Endang Suhartiningsih serta kakak-kakak atas
semua semangat, dukungan dan kasih sayang yang diberikan.
5. Muhammad Ridwan, Dhanu Prakoso, Mochammad Rizky Ramadhan, Ahmad
Sidik dan Achmad Fachrie Afifie sebagai teman sebimbingan atas kerja sama
dan kebersamaan serta saran dan masukan yang membangun selama ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Angkatan
2011 atas motivasi, masukan, semangat dan dukungan yang diberikan.
Penulis sadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan,
saran dan kritik penulis harapkan sebagai masukan yang berharga untuk perbaikan
dalam penulisan selanjutnya. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Bogor, Juli 2015

Fikri Surya Andika

vi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

viii


PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

1

Tujuan Penelitian

1

Manfaat Penelitian

1


Ruang Lingkup Penelitian

2

METODE

2

Waktu dan Tempat Penelitian

2

Alat dan Bahan

2

Prosedur Penelitian

2


HASIL DAN PEMBAHASAN

8

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

8

Kondisi Topografi dan Konsolidasi Lahan

8

Kondisi Topografi

8

Konsolidasi Lahan

9


Analisis Kebutuhan Air Irigasi

11

Evapotranspirasi Tanaman

9

Perkolasi

10

Debit Kebutuhan Air Irigasi

11

Analisis Debit Kelebihan Air

12

Analisis Hujan

12

Debit Kelebihan Air

15

SIMPULAN DAN SARAN

16

Simpulan

16

Saran

16

DAFTAR PUSTAKA

17

RIWAYAT HIDUP

35

vii

DAFTAR TABEL
1 Laju perkolasi sesuai dengan tekstur tanah
2 Hasil analisis tanah pada dua zona
3 Debit yang diperlukan masing-masing saluran irigasi
4 Debit yang diperlukan masing-masing saluran irigasi (lanjutan)
5 Curah hujan harian maksimum Stasiun Klimatologi Sukamandi
6 Analisis distribusi frekuensi hujan rencana (R24)
7 Uji Smirnov-Kolmogorov distribusi Normal dan Gumbel
8 Uji Smirnov-Kolmogorov distribusi Normal dan Gumbel (Lanjutan)
9 Uji Smirnov-Kolmogorov distribusi Log Normal dan Log Person III
10 Hasil perhitungan parameter statistik
11 Hasil uji parameter statistik
12 Debit yang diperlukan masing-masing saluran drainase

4
10
11
11
12
13
13
14
14
14
15
16

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7

Daerah penelitian di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi
Kerangka alir prosedur penelitian
Kondisi saluran yang rusak
Kondisi topografi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Evapotranspirasi tanaman (ETc)
Kebutuhan air irigasi
Kelebihan air selama 1 tahun

2
7
8
9
10
11
15

viii

DAFTAR LAMPIRAN
1 Harga-harga koefisien tanaman padi
2 Nilai KT untuk metode distribusi Normal dan Log Normal
3 Nilai K untuk metode distribusi Log Pearson Tipe III
4 Nilai Yn dan Sn untuk metode distribusi Gumbel
5 Nilai kritis Do untuk Uji Kecocokan Smirnov Kolmogorov
6 Kondisi Topografi Sesudah Perataan
7 Hasil Konsolidasi Lahan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
8 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Januari
9 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Februari
10 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Maret
11 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan April
12 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Mei
13 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Juni
14 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Juli
15 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Agustus
16 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan September
17 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Oktober
18 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan November
19 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Desember
20 Nomor dan Letak Saluran Drainase
21 Nomor dan Letak Saluran Drainase
22 Segitiga tekstur hasil analisis tanah

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air pada dasarnya menyangkut
modifikasi siklus air untuk mengatur penyediaan sumber daya air yang ada dialam
hingga dperoleh kesetimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air.
Penggunaan air digunakan secara efektif dan efisien sebagai jawaban atas semakin
meningkatnya permintaan akan air untuk kebutuhan tanaman maupun air bagi
peruntukan lainnya. (Sosrodarsono 1985).
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air
disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air
tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui
kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana yang
kemungkinan terjadi, serta dapat pula untuk mendayagunakan air sebaik-baiknya
(Nasir 1999). Kesetimbangan air dalam suatu sistem tanah-tanaman dapat
digambarkan melalui sejumlah proses aliran air yang kejadiannya berlangsung
dalam satuan waktu yang berbeda-beda.
Kontribusi prasarana dan sarana irigasi terhadap ketahanan pangan selama
ini cukup besar yaitu sebanyak 84 persen produksi beras nasional bersumber dari
daerah irigasi (Sari, 2007). Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Subang, Jawa
Barat sebagai lokasi penelitian dan pengembangan tanaman padi berpengaruh
terhadap meningkatnya produksi beras di Indonesia. Namun, upaya peningkatan
tersebut menjadi terhambat karena beberapa faktor seperti infrastruktur irigasi
yang rusak dan tidak sesuai kebutuhan. Analisis kebutuhan air maksimum serta
kelebihan air maksimum diperlukan agar saluran irigasi dan drainase yang akan
dirancang dapat menampung air yang akan mengalir di saluran tersebut
Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
menganalisis debit maksimum yang terjadi untuk kebutuhan infrastruktur irigasi
serta debit maksimum buangan yang diperlukan untuk kebutuhan infrastruktur
drainase.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis debit kebutuhan air dan
kelebihan air maksimum yang terjadi di Lahan Percobaan Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebgai rujukan dan acuan untuk
melakukan perencanaan dan perancangan infrastruktur irigasi dan drainase bagi
pihak Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

2

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini terbatas pada analisis hujan, evapotranspirasi, debit kebutuhan
air dan kelebihan air maksimum hasil konsolidasi di Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi.

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari hingga Juni 2015 di Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Subang. Penelitian menggunakan
data primer dan sekunder yang diperoleh dari Balai Besar Penelitian Tanaman
Padi.

Gambar 1 Daerah penelitian di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain komputer, Theodolite, kompas, Global
Positioning System (GPS). Peralatan lain untuk proses pengolahan data adalah
kalkulator dan laptop yang dilengkapi dengan software Mirosoft Word, Microsoft
Excell, Google Earth, TAL dan ArcGis 10. Data sekunder antara lain data iklim 10
tahun 2005-2015 dari stasiun Klimatologi Sukamandi.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari studi literatur, studi lapangan dan analisis
data. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh pengetahuan mengenai
permasalahan yang diteliti dan metode yang akan digunakan dalam penelitian.
Literatur yang menjadi acuan berasal dari buku teks, karya tulis dan jurnal ilmiah.

3

Studi lapangan dilakukan dengan cara survei dan observasi. Survei dan observasi
dilakukan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk analisis baik
berupa data primer maupun data sekunder. Tahapan analisis yang akan dilakukan
dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu analisis kebutuhan air dan analisis
kelebihan air.
1.

Evapotranspirasi
Besarnya laju evapotranspirasi tanaman dihitung dengan persamaan sebagai
berikut (Doorensbos dan Pruit 1977).
ETc = Kc x ETo
(1)
Keterangan :
ETc = evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
Kc
= kofisien tanaman
ETo = evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hari)
Nilai koefisien tanaman digunakan nilai 1.1 sebagai nilai tertinggi untuk
perhitungan kebutuhan air. Nilai koefisien tanaman padi dalam berbagai tahap
pertumbuhan tanaman dapat dilihat pada Lampiran 1.
Evapotranspirasi tanaman diperlukan nilai evapotranspirasi acuan. Besarnya
laju evapotranspirasi tanaman dipengaruhi oleh faktor iklim yang berupa
kecepatan angin, kelembaban udara, lama penyinaran matahari, suhu, dan
lingkungan serta tingkat pertumbuhan tanaman (Hansen et al, 1980). Namun,
stasiun klimatologi sukamandi tidak mencatat data lama penyinaran matahari.
Untuk memperoleh nilai tersebut maka dicari nilai Net Radiation.
Evapotranspirasi tanaman acuan dihitung dengan persamaan Penman-Monteith
sebagai berikut :
ETo=

0.408 Δ Rn- G + γ

900
u
T+273 2

(es – ea )

Δ+ γ (1+0.34 u2 )

(2)

Keterangan :
ETo = evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hari)
Rn
= net radiation (MJ/m2hari)
G
= soil heat flux density (MJ/m2hari)
T
= Temperatur rata-rata (°C)
u2
= kecepatan angin (m/s)
es
= saturation vapour pressure (kPa)
ea
= actual vapour pressure (kPa)
es - ea = saturation vapour pressure deficit (kPa)
D
= slope vapour pressure curve (kPa/°C)
g
= konstanta psikometri (kPa/°C)
2.

Perkolasi
Tanaman padi memiliki kondisi kelembaban tanah yang cenderung jenuh dan
terjadi penggenangan. Pada kondisi tersebut kehilangan air disebabkan perkolasi
tidak dapat dihindari. Jumlah air yang hilang dipengaruhi oleh jenis dan kondisi
tanah.

4

Laju perkolasi sangat tergantung pada sifat fisik tanah berupa tekstur tanah,
permeabilitas tanah, lapisan kedap serta topografi daerah setempat (Sosrodarsono
dan Takeda, 1987). Laju perkolasi di berbagai tekstur tanah dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1 Laju perkolasi sesuai dengan tekstur tanah
Tekstur tanah
Perkolasi
(mm/hari)
Lempung berpasir
3–6
Lempung
2–3
Liat berlempung
1–2

Sumber : Rice Irrigation in Japan. OTCA, 1973 di dalam Moh Ardani, 1997

3.

Pengolahan Tanah
Keperluan air selama pengolahan tanah padi sawah umumnya menentukan
puncak keperluan air irigasi pada suatu areal irigasi. (Kalsim 2008). Kebutuhan air
untuk penyiapan lahan sebesar 150 mm. Lama pengisian air agar mencapai
ketinggian 150 mm dilakukan selama 30 hari sehingga kebutuhan air setiap hari
untuk penggenangan pada periode pengolahan tanah adalah 5 mm/hari. Analisis
kebutuhan air dilakukan untuk mengetahui debit yang harus tersedia untuk
keperluan irigasi, dengan tahapan sebagai berikut.
1.

Debit kebutuhan air maksimum untuk setiap saluran irigasi tersier
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung debit kebutuhan air
maksimum adalah sebagai berikut.
- Menghitung kebutuhan air irigasi
nFR = Etc + LP + P
(3)
Keterangan :
nFR = Kebutuhan air irigasi (mm/hari)
ETc = Evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
LP
= Kebutuhan air selama pengolahan tanah (mm/hari)
P
= Perkolasi (mm/hari)
- Menghitung debit irigasi masing-masing saluran irigasi tersier
Q=

nFR
8.64

xA

(4)

Keterangan :
Q = Debit irigasi terseier (lt/det)
A = Luas area yang akan diairi (ha)
Analisis kelebihan air dilakukan untuk mengetahui debit yang harus tersedia
untuk keperluan irigasi, dengan tahapan sebagai berikut.
1. Analisis Frekuensi dan Probabilitas Hujan
a. Distribusi Normal
Persamaan yang digunakan dalam distribusi Normal sebagai berikut:
Keterangan :

XT = X+ KT S

(5)

5

XT
tahunan
X
S
KT

= perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T
= nilai rata-rata hitung variat
= deviasi standar nilai variat
= faktor frekuensi (lihat Lampiran 2)

b. Distribusi Log Normal
Persamaan yang digunakan dalam distribusi Log Normal sebagai berikut.
YT = Y+ KT S
(6)
Keterangan :
YT = perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T
tahunan
Y
= nilai rata-rata hitung variat
S
= deviasi standar nilai variat
KT = faktor frekuensi (lihat Lampiran 2)
c. Distribusi Log-Pearson III
Langkah-langkah perhitungan pada distribusi Log Pearson Tipe III sebagai
berikut.
- Mengubah data ke bentuk logaritmis
X = log X

(7)

- Menghitung harga rata-rata
log X =

n
i=1 log xi

n

(8)

- Menghitung harga simpangan baku
n
i=1

s=

log Xi - log X

2

0.5

n-1

(9)

- Menghitung koefisien kemencengan
G=

n

n
i=1

log Xi - log X

3

n-1 n-2 s3

(10)

- Menghitung logaritma data dengan periode ulang T tahun
log XT = log X+ KT S

(11)

K adalah variabel standar untuk X yang bersarnya tergantung koefisien
kemencengan G. Nilai K tersaji dalam Lampiran 3.

6

- Menghitung hujan kala ulang dengan menghitung antilog dari log XT
d. Distribusi Gumbel
Persamaan yang digunakan dalam distribusi Gumbel sebagai berikut.
X = X+ K S
(12)
Keterangan :
X
= harga rata-rata sampel
S
= deviasi standar nilai variat
Faktor probabilitas K untuk harga-harga ekstrim Gumbel dapat dinyatakan
dalam persamaan berikut.
K=

YTr - Yn

(13)

Sn

Keterangan :
Yn = reduce mean yang tergantung jumlah sampel/data n (Lampiran 4)
Sn = reduce standard deviation yang juga tergantung pada jumlah
sampel/data n (Lampiran 3)
YTr= reduce variate, yang dapat dihitung dengan persamaan berikut
ini:
YTr = - ln - ln

Tr - 1

(14)

Tr

Dengan mensubstitusikan persamaan di atas, didapat persamaan berikut:
Y S
Y S
XTr = X- n + Tr
(15)
XTr = b +
dengan a=

Sn
S

Sn
1
a

Sn

YTr

dan � =

(16)
-

� �
��

(17)

2. Uji Kecocokan (Smirnov-Kolmogorov) dan Uji Parameter Statistik
Uji kecocokan digunakan untuk melakukan pengecekan apakah suatu
distribusi data dapat diterima atau tidak (Pramuji 2013). Uji parameter statistik
didasarkan pada nilai standar deviasi, koefisien kemiringan, koefisien kurtosis dan
koefisien variasi tiap distribusi. Uji kecocokan yang dilakukan adalah uji SmirnovKolmogorov, yang sering disebut uji kesesuaian non parametrik karena pengujiannya
tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu (Agus 2010). Prosedur pelaksanaannya
adalah sebagai berikut :
- Mengurutkan data dan menentukan peluang dari masing-masing data
X1 = P (X1)
X2 = P (X2), dan seterusnya
- Mengurutkan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil
penggambaran data (persamaan distribusi)
X1 = P’ (X1)
X2 = P’ (X2), dan seterusnya
- Menentukan selisih terbesar antara peluang pengamatan dengan peluang
teoritis
D = maksimum (P(Xn) – P’(Xn))
(18)
- Berdasarkan tabel nilai kritis (lihat Lampiran 5) ditentukan harga Do

7

3. Debit kelebihan air maksimum untuk setiap saluran irigasi tersier
Q=(R24 - (

Etc+P
8.64

)) x A

Keterangan :
Q
= Debit kelebihan air (lt/det)
R24 = Hujan rencana periode ulang 2 tahun (mm/hari)
A
= Luas area (ha)

Gambar 2 Kerangka alir prosedur penelitian

(19)

8

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPTP) terletak di Desa
Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Letak koordinat BBPTP
adalah 6⁰20’40” LS - 6⁰22’40” LS dan 107⁰37’30” BT - 107⁰39’30” BT.
Pemberian air irigasi di BBPTP dilakukan secara konvensional yaitu dengan
menutup dan membuka saluran dengan barang-barang di sekitar seperti batu dan
sampah. Lahan yang tidak teratur juga menyebabkan sulitnya mengakses daerah
untuk dilalui air. Kapasitas saluran juga tidak dapat menampung air yang
dibutuhkan dan air yang berlebih saat terjadi kondisi ekstrem saat musim hujan
maupun kering. Penyebab terjadinya saluran yang tidak dapat menampung air
disebabkan karena terdapatnya vegetasi yang tumbuh di saluran sehingga
menghalangi laju aliran. Selain itu, tidak diketahuinya debit yang dibutuhkan
untuk irigasi maupun debit buangan pada saluran drainase juga menyebabkan
saluran tidak dapat menampung.

Gambar 3 Kondisi saluran yang rusak
Kondisi Topografi dan Konsolidasi Lahan
Kondisi Topografi
Pengukuran kontur secara langsung dengan menggunakan Theodolite
dilakukan untuk mengetahui kondisi topografi lokasi penelitian. Pengukuran
dilakukan dengan 52 titik kontrol dan 415 titik detail (Afifie 2015). Data tersebut
kemudian diolah dengan Surfer 9 dan dihasilkan peta kontur dan arah aliran
seperti yang tersaji dalam Gambar 3. Lokasi penelitian memiliki elevasi antara
15.611 – 19.224 mdpl dan memiliki kontur bergelombang. Arah aliran air
mengarah ke arah barat laut, dengan elevasi terendah merupakan Sungai
Cijengkol sebagai hilir dari aliran air di lokasi penelitian.

9

Gambar 4 Kondisi topografi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Konsolidasi Lahan
Hasil konsolidasi lahan pada lokasi penelitian menggolongkan lahan
percobaan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi menjadi 3 zona (Prakoso 2015).
Pembagian zona didasarkan pada kondisi topografi lahan yang memiliki
perbedaan ekstrem. Pembagian zona tersebut memudahkan agar konsolidasi dapat
dilakukan dengan mudah serta biaya yang relatif murah. Selain itu, pembagian
zona juga dapat memudahkan sistem pemberian irigasi menjadi lebih hemat. Hasil
konsolidasi disajikan pada Lampiran 7.
Evapotranspirasi Tanaman
Evapotranspirasi tanaman (ETc) merupakan salah satu faktor penting
untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan air irigasi. Evapotranspirasi tanaman
dipengaruhi oleh keadaan iklim di daerah setempat. Faktor iklim tersebut meliputi
penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Untuk
data iklim terdekat dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi diperoleh dari
Stasiun Klimatologi Sukamandi. Data-data iklim berupa, temperatur maksimum,
temperatur minimum, kelembaban udara, kecepatan angin. Namun, stasiun
klimatologi sukamandi tidak memiliki data lama penyinaran matahari sehingga
diperlukan perhitungan untuk mencari nilai Net Radiation (Rn).
Perhitungan
nilai
evapotranspirasi
tanaman
diperlukan
data
evapotranspirasi acuan (ETo). Nilai evapotranspirasi acuan dihitung dengan
menggunakan persamaan Penman-Monteith yang tersaji pada Lampiran 8 sampai
Lampiran 19. Setelah itu untuk memperoleh nilai evapotranspirasi tanaman
dihitung menggunakan Persamaan 1. Nilai koefisien tanaman (Kc) yang
digunakan untuk analisis kebutuhan air adalah saat awal tanam karena memiliki
nilai Kc terbesar yaitu 1.10, sedangkan nilai Kc yang digunakan untuk analisis
kelebihan air digunakan nilai Kc terkecil yaitu 0.95. Berikut adalah grafik nilai
evapotranspirasi tanaman tersaji pada Gambar 5.

10

8.00

ETc (mm/hari)

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00

2014

2.00

2006

1.00
1-Dec

1-Nov

1-Oct

1-Sep

1-Aug

1-Jul

1-Jun

1-May

1-Apr

1-Mar

1-Feb

1-Jan

0.00

Tanggal-Bulan
Gambar 5 Evapotranspirasi tanaman (ETc)
Gambar 5 menunjukkan bahwa nilai evapotranspirasi tanaman di Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi tahun 2006 berkisar antara 1.59 mm/hari – 6.02
mm/hari, sedangkan tahun 2014 berada diantara 2.57 mm/hari – 7.13 mm/hari.
Untuk keperluan kebutuhan air irigasi diambil nilai ETc terbesar yaitu 7.13
mm/hari dan untuk kelebihan air diambil ETc terkecil yaitu 1.59 mm/hari.
Perkolasi
Nilai perkolasi digunakan untuk menghitung nilai kebutuhan air untuk
pengolah tanah. Perkolasi dapat ditentukan dengan mengetahui tekstur tanah pada
lahan melalui analisis tanah. Penelitian ini mengambil 2 contoh uji tanah yang
berbeda dari lahan yang berbeda, yaitu pada zona 1 dan zona 2. Hasil analisis
tanah dan nilai perkolasinya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil analisis tanah pada dua zona
Sand

% Kelas Tekstur
Clay

Silt

1

69.94

0.09

29.97

2

60.39

0.02

39.59

Zona

Tekstur
Lempung
Berpasir
Lempung
Berpasir

Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa dari dua contoh uji tersebut
teksturnya adalah lempung berpasir. Berdasarkan tabel 1 Rice Irrigation in Japan,
OTCA, maka nilai perkolasinya sebesar 6 mm/hari untuk analisis kebutuhan air dan 3
mm/hari untuk analisis kelebihan air.

11

Analisis Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan Air Irigasi
Perencanaan dan perancangan infrastruktur irigasi dimaksudkan agar
saluran irigasi dapat menampung debit maksimum yang terjadi. Debit kebutuhan
air maksimum terjadi saat evapotranspirasi tanaman dan perkolasi maksimum
serta tidak ada hujan yang terjadi. Periode tanam digunakan saat periode
pengolahan tanah.
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00

2.00

Curah Hujan (mm)

Kebutuhan Air (lt/det/ha)

2.50

1.50
1.00
0.50

Curah
Hujan

1-Dec

1-Nov

1-Oct

1-Sep

1-Aug

1-Jul

1-Jun

1-May

1-Apr

1-Mar

1-Feb

1-Jan

0.00

Kebutuhan
Air

Tanggal-Bulan

Gambar 6 Kebutuhan air irigasi
Gambar 6 menunjukkan bahwa nilai kebutuhan irigasi di Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi memiliki nilai terbesar yaitu 2.1 lt/det/ha yang terjadi
pada bulan Oktober. Nilai minus pada Gambar 6 menunjukkan bahwa jika
pengolahan tanah dilakukan pada periode waktu yang memiliki nilai minus maka,
tidak memerlukan irigasi karena kebutuhan air sudah dipenuhi oleh hujan yang
terjadi.
Debit Kebutuhan Air Irigasi Setiap Petak Tersier
Debit air irigasi maksimum berbeda-beda untuk setiap saluran irigasi tersier.
Setiap saluran irigasi tersier mengairi luas lahan yang berbeda-beda. Letak dan
petak yang diairi saluran irigasi disajikan pada Lampiran 20. Debit maksimum
masing-masing saluran irigasi disajikan pada Tabel 2.
Tabel 3 Debit yang diperlukan masing-masing saluran irigasi
No
0
Sekunder 1
1
2

Luas (ha)
9.68
7.80
7.41
7.80

Debit (lt/det) No
20.33
3
16.38
4
15.56
5
16.38
6

Luas (ha)
9.54
7.80
11.17
7.94

Debit (lt/det)
20.03
16.38
23.46
16.67

Tabel 4 Debit yang diperlukan masing-masing saluran irigasi (lanjutan)

12

No
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Luas (ha)
Debit (lt/det)
No
Luas (ha) Debit (lt/det)
13.34
28.01
25
6.03
12.66
8.34
17.51
26
8.64
18.14
13.27
27.87
27
9.50
19.95
8.75
18.38
28
9.39
19.72
11.95
25.10
29
9.58
20.12
9.22
19.36
30
10.09
21.19
11.70
24.57
31
9.60
20.16
9.15
19.22
32
10.89
22.87
11.19
23.50
33
11.38
23.90
9.99
20.98
Sekunder 2
1.17
2.46
10.74
22.55
34
2.10
4.41
10.13
21.27
40
0.54
1.13
10.34
21.71
36
0.98
2.06
4.96
10.42
37
0.98
2.06
10.11
21.23
38
0.78
1.64
9.53
20.01
39
0.51
1.07
9.86
20.71
35
0.79
1.66
6.81
14.30
Sekunder 3
0.30
0.63
Debit terbesar terjadi pada saluran nomor 7 yaitu sebesar 28.01 lt/det.
Debit kebutuhan air ditentukan berdasarkan luas lahan yang akan diairi sehingga
semakin luas lahan maka debit akan semakin besar.
Analisis Debit Kelebihan Air
Analisis Hujan
Analisis curah hujan dilakukan dengan menganalisis data curah hujan
harian maksimum selama 10 tahun (2004-2013) yang didapatkan dari Stasiun
Klimatologi Darmaga yang tersaji dalam Tabel 5.
Tabel 5 Curah hujan harian maksimum Stasiun Klimatologi Sukamandi
Tahun

JAN

PEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGS

SEP

OKT

NOP

DES

MAKS

2005

37

93

95

52

39

7

10

3

3

64

15

43

95

2006

92

28

89

32

11

9

37

0

0

1

6

60

92

2007

40

0

0

39

23

78

3

0

36

26

33

35

78

2008

95

65

21

16

30

9

0

3

0

35

36

33

95

2009

94.5

64

57

81

19

6

0

0

10

3

65

67

95

2010

42

86

34

60

36

19

38

18

23

39

69

84

86

2011

47

34

65

24

32

23

2

0

9

34

53

60

65

2012

65

43

38

41

8

11

0

0

7

6

30

95

95

2013

107

22

53

104

48

23

2

0

9

34

53

60

107

2014

109

0

1

7

64

35

111

74
49
78
12
32
111
Sumber : Stasiun Klimatologi Sukamandi (2015)

13

Menurut Suripin (2004), analisis frekuensi hujan didasarkan pada sifat
statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran
hujan di masa yang akan datang. Analisis frekuensi bertujuan untuk mencari
hubungan antara besarnya suatu kejadian ekstrim dan frekuensinya berdasarkan
distribusi probabilitas (Kamiana 2011). Data curah hujan kemudian dilakukan
analisis distribusi frekuensi. Menurut Suripin (2004), untuk data curah hujan
umumnya digunakan analisis distribusi frekuensi Normal, Log Normal, Log
Pearson III dan Gumbel. Hasil perhitungan dari masing-masing distribusi tersaji
dalam Tabel 6.
Tabel 6 Analisis distribusi frekuensi hujan rencana (R24)
Periode
Analisis Distribusi Frekuensi Hujan Rencana (mm/hari)
Ulang
(T
Normal
Log Normal
Log Person III
Gumbel
tahun)
2
91.85
90.92
90.77
76.25
5
102.98
103.46
103.43
106.58
10
108.81
110.71
110.85
126.65
20
113.58
117.01
116.49
145.91
25
114.49
118.25
119.42
152.02
50
119.01
124.63
125.34
170.84
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji kecocokan. Uji kecocokan
yang dilakukan adalah uji Smirnov-Kolmogorov. Hasil dari perhitungan uji
Smirnov- Kolmogorov tersaji dalam Tabel 7 dan 8. Nilai Kritis Do untuk uji
Smirnov- Kolmogorov dengan jumlah data (N) 10 dan derajat kepercayaan (α)
0.05 adalah sebesar 0.41. Nilai D menunjukkan selisih antara peluang teoritis
dengan peluang pengamatan. Menurut perhitungan didapatkan nilai Dmaks untuk
distribusi Normal dan Gumbel adalah sebesar 0.21 dan untuk distribusi Log
Normal dan Log Pearson III sebesar 0.19. Distribusi dikatakan dapat diterima
apabila nilai Dmaks < Do. Sehingga semua distribusi frekuensi dapat digunakan.
Tabel 7 Uji Smirnov-Kolmogorov distribusi Normal dan Gumbel
Tahun
2011
2007
2010
2006
2009
2005
2008
2012

X
65
78
86
92
94.5
95
95
95

m
1
2
3
4
5
6
7
8

P
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8

Ft
-2.03
-1.05
-0.44
0.01
0.2
0.24
0.24
0.24

P'(x)
0.02
0.15
0.33
0.5
0.58
0.59
0.59
0.59

D
0.08
0.05
0.03
0.1
0.08
0.01
0.11
0.21

14

Tabel 8 Uji Smirnov-Kolmogorov distribusi Normal dan Gumbel (Lanjutan)
Tahun
2013
2014

X
107
111

m
P
9
0.9
10
1
Jumlah Data
Rata-Rata
Deviasi Standar
Dmax
Do

Ft
1.14
1.45

P'(x)
0.87
0.93

D
0.03
0.07

10
91.85
13.25
0.21
0.41

Tabel 9 Uji Smirnov-Kolmogorov distribusi Log Normal dan Log Person III
Tahun
2011
2007
2010
2006
2009
2005
2008
2012
2013
2014

X
1.81291
1.89209
1.9345
1.96379
1.97543
1.97772
1.97772
1.97772
2.02938
2.04532

m
P
Ft
P'(x)
D
1
0.10
-2.18
0.01
0.09
2
0.20
-1.00
0.16
0.04
3
0.30
-0.36
0.36
0.06
4
0.40
0.08
0.53
0.13
5
0.50
0.25
0.60
0.10
6
0.60
0.29
0.61
0.01
7
0.70
0.29
0.61
0.09
8
0.80
0.29
0.61
0.19
9
0.90
1.06
0.86
0.04
10
1.00
1.30
0.90
0.10
Jumlah Data
10
Rata-Rata
1.9586604
Deviasi Standar
0.07
Dmax
0.19
Do
0.41
Uji parameter statistik dilakukan untuk menentukan lebih lanjut distribusi
yang akan digunakan. Perhitungan tiap parameter statistik tersaji dalam Tabel 9.
Uji parameter statistik tiap distribusi tersaji dalam Tabel 10. Dari uji tersebut
didapatkan distribusi Gumbel memenuhi syarat statistik. Sehingga distribusi yang
digunakan dalam perhitungan selanjutnya adalah curah hujan rencana distribusi
Gumbel.
Tabel 10 Hasil perhitungan parameter statistik
No

Faktor

Notasi

Parameter
Statistik

1
2

Standar Deviasi
Koefisien
Kemencengan
Koefisien
Kurtosis
Koefisien Variasi

S

13.250

Parameter
Statistik
Logaritma
0.067

Cs

0.693

1.106

Ck

4.797

5.510

Cv

0.144

0.034

3
4

15

Tabel 11 Hasil uji parameter statistik
Jenis
Distribusi
Gumbel

No
1
2

Log
Normal

3

Syarat

Perbandingan

Cs ≤ 1.1396
Ck ≤ 5.4002

0.693
4.797

Memenuhi

Cs= 3Cv+Cv2

1.106

Tidak Memenuhi

1.106

Tidak Memenuhi

0.693

Tidak Memenuhi

Cs = 0.1031

Log Person
Cs = 0
III
Normal
Cs = 0

4

Keterangan

24-Dec

3-Dec

12-Nov

22-Oct

1-Oct

10-Sep

20-Aug

30-Jul

9-Jul

18-Jun

28-May

7-May

16-Apr

26-Mar

5-Mar

12-Feb

22-Jan

8.40
8.30
8.20
8.10
8.00
7.90
7.80
7.70
7.60
7.50

1-Jan

Kelebihan Air (lt/det/ha)

Debit Kelebihan Air
Perencanaan dan perancangan infrastruktur drainase dimaksudkan agar
saluran drainase dapat menampung debit kelebihan maksimum yang terjadi. Debit
kelebihan air maksimum terjadi saat evapotranspirasi tanaman dan perkolasi
minimum serta terjadi hujan rencana maksimum.

Tanggal-Bulan

Gambar 7 Hasil analisis kelebihan air
Gambar 7 menunjukkan bahwa nilai kelebihan air untuk dibuang disaluran
drainase drainase di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi memiliki nilai terbesar
yaitu 8.29 lt/det/ha yang terjadi pada bulan Januari. Kelebihan air saat hujan
maksimum dianalisis saat musim tanam. Analisis kelebihan air bertujuan agar
penggenangan tanaman saat sudah masuk musim tanam tetap terjaga.
Debit air drainase maksimum berbeda-beda untuk setiap saluran drainase
tersier. Setiap saluran drainase tersier mengairi luas lahan yang berbeda-beda.
Letak dan petak yang diairi saluran drainase disajikan pada Lampiran 20. Debit
maksimum masing-masing saluran drainase disajikan pada Tabel 12.

16

No
79
80
94
93
92
91
90
89
88
87
86
85
84
83

Tabel 12 Debit yang diperlukan masing-masing saluran drainase
Luas
Debit
Luas
Debit
Luas
Debit
No
No
(ha)
(lt/det)
(ha) (lt/det)
(ha) (lt/det)
4.98
41.28
82
8.70
72.12
107
8.81
73.03
11.61
96.25
81
7.80
64.66
108
9.53
79.00
11.42
94.67
103
4.73
39.21
109
9.77
80.99
8.96
74.28
104
8.43
69.88
110
9.60
79.58
11.96
99.15
102
9.97
82.65
111
10.45 86.63
8.82
73.12
101
9.76
80.91
112
8.83
73.20
12.19 101.06
100
10.19 84.48
113
1.17
9.70
8.52
70.63
99
10.11 83.81
114
0.54
4.48
14.15 117.30
98
10.58 87.71
115
1.88
15.59
8.18
67.81
97
10.08 83.56
116
3.60
29.84
12.06
99.98
96
10.90 90.36
118
0.96
7.96
7.80
64.66
95
9.88
81.91
119
0.81
6.71
10.58
87.71
105
5.83
48.33
117
1.65
13.68
7.80
64.66
106
8.24
68.31

Debit terbesar terjadi pada saluran nomor 88 yaitu sebesar 117.30 lt/det.
Debit kebutuhan air ditentukan berdasarkan luas lahan yang akan mengalir
sehingga semakin luas lahan maka debit akan semakin besar.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan analisis kebutuhan air konsolidasi yang telah dilakukan dapat
disimpulkan nilai evapotranspirasi tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 7.13
mm/hari. Nilai kebutuhan air tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 2.10 lt/det/ha.
Debit maksimum terjadi pada saluran drainase nomor 7 yaitu 28.01 lt/det dengan luas
area 13.34 ha. Berdasarkan analisis hujan dapat disimpulkan nilai curah hujan harian
maksimum untuk wilayah penelitian di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi sebesar
76.25 mm dengan periode ulang 2 tahun dan distribusi Gumbel. Debit kelebihan
maksimum terjadi pada saluran irigasi nomor 88 yaitu 117.30 lt/det dengan luas area
14.15 ha.

Saran
1. Permasalahan saluran irigasi dan drainase sangat berpengaruh terhadap hasil
pertanian. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi. Oleh karena itu saran untuk pihak terkait adalah melakukan
perawatan terhadap saluran-saluran dan melakukan perencanaan ulang untuk
saluran-saluran yang kapasitasnya tidak cukup menampung debit puncak
kebutuhan drainase dan debit puncak buangan.

17

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai analisis hujan jangka pendek untuk
menentukan intensitas hujan di wilayah penelitian.
3. Perlu adanya penelitian lebih rinci mengenai kemampuan perkolasi dengan
memperhatikan kondisi dan jenis tanah.

DAFTAR PUSTAKA
Agus I. 2010. Penentuan Jenis Distribusi dan Uji Kesesuaian Smirnov Kolmogorov
Data Hujan DAS Taratak Timbulun Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal
Rekayasa Sipil. 6(1):42-51.
Ardani, Moh. 1997. Potensi dan Optimasi Pemanfaatan Airtanah Sumur TW-01 Pada
Lahan Kering di Desa Babakan Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka
Jawa Barat. Thesis. Institut Teknologi Bandung.
Doorenboss, J. And W. O. Pruitt. 1977. Guidelines for Predicting Crop Water
Requirment. Irrigation and Drainage Paper. Food and Agriculture
Organization of The United Nation. Rome.
Hansen, V. E., O. W. Israelsen and G. E. Stringham. 1980. Irrigation Principles and
Practices Foruth Edition. John Wiley and Sons. New York. Galang Persada.
Bandung.
Kamiana IM. 2011. Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Yogyakarta
(ID): Graha Ilmu
Kartasapoetra dan M, Mulyani. 1990. Teknologi Pengairan Pertanian (Irigasi).
Bumi Aksara. Jakarta.
Nasir A.N, dan S. Effendy. 1999. Konsep Neraca Air Untuk Penentuan Pola
Tanam. Kapita Selekta Agroklimatologi Jurusan Geofisika dan
Meteorologi Fakultas Matematika dan IPA. Institut Pertanian Bogor.
Pramuji AH. 2013. Perencanaan dan Studi Pengaruh Sistem Drainase Marvell City
terhadap Saluran Kalibokor di Kawasan Ngagel-Surabaya. Jurnal Teknik
POMITS. 1(1):1-6.
Sari, Kusuma, Ida 2007. Analisa ketersediaan dan kebutuhan air pada DAS
Sampean, : Jurnal Teknik Sipil
Sosrodarsono, S. 1985. Hidrologi untuk Pengairan. PT. Paradyna Paramita.
Jakarta.
Sosrodarsono, S. Dan K. Takaeda. 1987. Hidrologi Untuk Perairan. Pradnya Paramita.
Jakarta.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta (ID):
ANDI.

18

19

Lampiran 1 Harga-harga koefisien tanaman padi
Varietas Biasa
Varietas Unggul
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.05
1.1
1.05
1.1
0.95
1.05
0
0.95
0
Sumber : Dirjen Pengairan. Bina Program PSA. 010. 1985

20

Lampiran 2 Nilai KT untuk metode distribusi Normal dan Log Normal

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Periode
Ulang, T
(tahun)
1.001
1.005
1.010
1.050
1.110
1.250
1.330
1.430
1.670
2.000
2.500
3.330
4.000
5.000
10.000
20.000
50.000
100.000
200.000
500.000
1000.000

Peluang

Kt

0.999
0.995
0.990
0.950
0.900
0.800
0.750
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.250
0.200
0.100
0.050
0.020
0.010
0.005
0.002
0.001

-3.05
-2.58
-2.33
-1.64
-1.28
-0.84
-0.67
-0.52
-0.25
0
0.25
0.52
0.67
0.84
1.28
1.64
2.05
2.33
2.58
2.88
3.09

21

Lampiran 3 Nilai K untuk metode distribusi Log Pearson Tipe III
Koef. G
-3.0
-2.9
-2.8
-2.7
-2.6
-2.5
-2.4
-2.3
-2.2
-2.1
-2.0
-1.9
-1.8
-1.7
-1.6
-1.5
-1.4
-1.3
-1.2
-1.1
-1.0
-0.9
-0.8
-0.7
-0.6
-0.5
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0

Interval kejadian (Recurrence interval), tahun (periode ulang)
2
5
10
25
50
100
200
Persentase peluang terlampaui (Percent chance of being exceeded)
50
20
10
4
2
1
0.5
0.396
0.636
0.666
0.666
0.666
0.667
0.667
0.390
0.651
0.681
0.683
0.689
0.690
0.690
0.384
0.666
0.702
0.712
0.714
0.714
0.714
0.376
0.681
0.747
0.738
0.740
0.740
0.741
0.368
0.696
0.771
0.764
0.768
0.769
0.769
0.360
0.711
0.795
0.793
0.798
0.799
0.800
0.351
0.725
0.819
0.823
0.830
0.832
0.833
0.341
0.739
0.844
0.855
0.864
0.867
1.869
0.330
0.752
0.869
0.888
0.900
0.905
0.907
0.319
0.765
0.895
0.923
0.939
0.946
0.949
0.307
0.777
0.920
0.959
0.980
0.990
0.995
0.294
0.788
0.945
0.996
1.023
1.038
1.044
0.282
0.799
0.970
1.035
1.069
1.087
1.097
0.268
0.808
0.884
1.075
1.116
1.140
1.155
0.254
0.817
0.994
1.116
1.166
1.197
1.216
0.240
0.825
1.018
1.157
1.217
1.256
1.282
0.225
0.832
1.041
1.198
1.270
1.318
1.351
0.210
0.838
1.064
1.240
1.324
1.383
1.424
0.195
0.844
1.086
1.282
1.379
1.449
1.501
0.180
0.848
1.107
1.324
1.435
1.518
1.581
0.164
0.852
1.128
1.366
1.492
1.588
1.664
0.148
0.854
1.147
1.407
1.549
1.660
1.749
0.132
0.856
1.166
1.448
1.606
1.733
1.837
0.116
0.857
1.183
1.488
1.663
1.806
1.926
0.099
0.857
1.200
1.528
1.720
1.880
2.016
0.083
0.856
1.216
1.567
1.770
1.955
2.108
0.066
0.855
1.231
1.606
1.834
2.029
2.201
0.500
0.853
1.245
1.643
1.890
2.104
2.294
0.033
0.850
1.258
1.680
1.945
2.178
2.388
0.017
0.846
1.270
1.716
2.000
2.252
2.482
0.000
0.842
1.282
1.751
2.054
2.326
2.576
-0.017
0.836
1.292
1.785
2.107
2.400
2.670
-0.033
0.830
1.301
1.818
2.159
2.472
2.763
-0.050
0.824
1.309
1.849
2.211
2.544
2.856
-0.066
0.816
1.317
1.880
2.261
2.615
2.949
-0.083
0.808
1.323
1.910
2.311
2.686
3.041
-0.099
0.800
1.328
1.939
2.359
2.755
3.132
-0.116
0.790
1.333
1.967
2.407
2.824
3.223
-0.132
0.780
1.336
1.998
2.453
2.891
3.312
-0.148
0.769
1.339
2.018
2.498
2.957
3.401
-0.164
0.758
1.340
2.043
2.542
3.022
3.489
-0.180
0.745
1.341
2.066
2.585
3.087
3.575
-0.195
0.732
1.340
2.087
2.626
3.149
3.661
-0.210
0.719
1.339
2.108
2.666
3.211
3.745
-0.225
0.705
1.337
2.128
2.706
3.271
3.828
-0.240
0.690
1.333
2.146
2.743
3.330
3.910
-0.254
0.675
1.329
2.163
2.780
3.388
3.990
-0.268
0.660
1.324
2.179
2.815
3.444
4.069
-0.282
0.643
1.318
2.193
2.828
3.499
4.147
-0.282
0.627
1.310
2.207
2.881
3.553
4.223
-0.307
0.609
1.302
2.219
2.912
3.605
4.298
-0.319
0.592
1.294
2.230
2.942
3.656
4.372
-0.330
0.574
1.284
2.240
2.970
3.705
4.444
-0.341
0.555
1.274
2.248
3.997
3.753
4.515
-0.351
0.537
1.262
2.256
3.023
3.800
4.584
-0.360
0.518
1.250
2.262
3.048
3.845
4.652
-0.368
0.799
1.238
2.267
3.017
3.899
4.718
-0.384
0.460
1.210
2.275
3.114
3.937
4.847
-0.376
0.479
1.224
2.272
3.093
3.932
4.783
-0.390
0.440
1.195
2.277
3.134
4.013
4.909
-0.396
0.420
1.180
2.278
3.152
4.051
4.970

1000
0.1
0.668
0.695
0.722
0.748
0.775
0.802
0.838
0.874
0.910
0.955
1.000
1.065
1.130
1.205
1.280
1.373
1.465
1.545
1.625
1.713
1.800
1.910
2.035
2.150
2.275
2.400
2.540
2.675
2.810
2.950
3.090
3.235
3.380
3.525
3.670
3.815
3.960
4.105
4.250
4.395
4.540
4.680
4.820
4.965
5.110
5.250
5.390
5.525
5.660
5.785
5.910
6.055
6.200
6.333
6.467
6.600
6.730
6.860
6.990
7.120
7.250

22

Lampiran 4 Nilai Yn dan Sn untuk metode distribusi Gumbel

N

Reduce Mean,
Yn

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

0.4952
0.5236
0.5362
0.5436
0.5485
0.5521
0.5548
0.5569
0.5586
0.5600

Reduce
Standard Deviation,
Sn
0.9496
1.0628
1.1124
1.1413
1.1607
1.1747
1.1854
1.1938
1.2007
1.2065

23

Lampiran 5 Nilai kritis Do untuk Uji Kecocokan Smirnov Kolmogorov
Jumlah
Data (N)
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
N>50

0.2
0.45
0.32
0.27
0.23
0.21
0.19
0.18
0.17
0.16
0.15

Derajat kepercayaan (α)
0.1
0.05
0.51
0.56
0.37
0.41
0.3
0.34
0.26
0.29
0.24
0.27
0.22
0.24
0.20
0.23
0.19
0.21
0.18
0.20
0.17
0.19

0.01
0.67
0.49
0.4
0.36
0.32
0.29
0.27
0.25
0.24
0.23

1.07

1.22

1.36

1.63

0.5

0.5

0.5

N0.5

N
Sumber : Bonnier (1980)

N

N

24

Lampiran 6 Kondisi Topografi Sesudah Perataan

25

Lampiran 7 Hasil Konsolidasi Lahan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

26

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Januari
DATE

Julian
Calendar

1-Jan
2-Jan
3-Jan
4-Jan
5-Jan
6-Jan
7-Jan
8-Jan
9-Jan
10-Jan
11-Jan
12-Jan
13-Jan
14-Jan
15-Jan
16-Jan
17-Jan
18-Jan
19-Jan
20-Jan
21-Jan
22-Jan
23-Jan
24-Jan
25-Jan
26-Jan
27-Jan
28-Jan
29-Jan
30-Jan
31-Jan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Tmax
(⁰C)
31.40
32.00
32.20
32.00
32.40
32.80
32.60
32.00
32.40
32.80
33.40
32.30
33.90
33.40
32.90
32.40
32.40
32.40
32.40
32.00
32.60
32.60
31.20
30.80
32.00
32.00
31.60
32.00
32.10
31.30
32.40

Tmin
(⁰C)
19.00
20.00
22.00
21.50
20.40
20.50
20.00
20.00
21.10
19.80
21.80
19.50
21.00
20.00
19.70
19.70
20.00
20.50
20.10
20.00
21.00
20.00
20.50
19.80
20.70
22.00
22.30
22.40
22.20
21.50
21.20

RH
(%)
86.35
87.05
86.70
85.33
85.58
86.40
86.48
85.28
87.23
85.63
84.70
85.33
87.68
89.23
87.70
88.55
88.00
90.22
89.08
87.14
89.08
88.78
89.60
88.35
87.48
87.83
86.77
87.83
86.90
88.28
85.97

uz
m/s
2.58
2.63
2.03
2.50
2.28
2.85
2.10
2.27
2.40
2.48
2.67
2.30
2.25
2.67
2.80
2.27
2.20
1.94
1.80
2.43
2.17
2.45
2.10
2.45
2.58
3.18
2.25
3.17
2.75
2.53
2.09

D
kPa/⁰C
0.21
0.21
0.21
0.21
0.21
0.21
0.20
0.20
0.20
0.20
0.21
0.21
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.21
0.20
0.20
0.21

es-ea
kPa
0.46
0.46
0.50
0.54
0.52
0.50
0.49
0.52
0.47
0.52
0.59
0.52
0.48
0.40
0.45
0.41
0.43
0.36
0.39
0.46
0.40
0.41
0.36
0.39
0.45
0.45
0.49
0.45
0.49
0.42
0.52

dr
rad
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03

d
rad
0.00
0.00
0.01
0.02
0.03
0.03
0.04
0.05
0.05
0.06
0.07
0.07
0.08
0.09
0.09
0.10
0.11
0.12
0.12
0.13
0.14
0.14
0.15
0.16
0.16
0.17
0.17
0.18
0.19
0.19
0.20

Ra
MJ/m²day
38.64
38.59
38.54
38.49
38.44
38.38
38.32
38.26
38.20
38.14
38.07
38.00
37.93
37.86
37.78
37.71
37.63
37.55
37.47
37.39
37.30
37.22
37.13
37.04
36.95
36.86
36.77
36.68
36.59
36.49
36.40

N
hour
12.01
12.00
12.00
11.99
11.99
11.98
11.97
11.97
11.96
11.96
11.95
11.94
11.94
11.93
11.93
11.92
11.92
11.91
11.90
11.90
11.89
11.89
11.88
11.88
11.87
11.87
11.86
11.85
11.85
11.84
11.84

Rs
MJ/m²day
21.77
21.39
19.69
19.96
21.30
21.54
21.76
21.21
20.55
22.00
20.75
21.75
21.80
22.17
21.96
21.50
21.20
20.73
21.03
20.72
20.33
21.14
19.43
19.66
19.88
18.65
17.94
18.18
18.42
18.28
19.49

Rso
MJ/m²day
28.99
28.95
28.92
28.88
28.84
28.80
28.75
28.71
28.66
28.61
28.56
28.51
28.46
28.40
28.35
28.29
28.23
28.17
28.11
28.05
27.99
27.93
27.86
27.79
27.73
27.66
27.59
27.52
27.45
27.38
27.31

Rns
MJ/m²day
16.76
16.47
15.16
15.37
16.40
16.58
16.76
16.33
15.82
16.94
15.97
16.75
16.78
17.07
16.91
16.56
16.33
15.96
16.19
15.96
15.65
16.28
14.96
15.14
15.30
14.36
13.82
14.00
14.18
14.07
15.01

Rnl
MJ/m²day
2.59
2.40
2.01
2.15
2.39
2.36
2.44
2.46
2.19
2.52
2.19
2.57
2.24
2.36
2.46
2.42
2.38
2.20
2.32
2.39
2.15
2.36
2.16
2.32
2.24
1.96
1.90
1.87
1.95
2.00
2.21

Rn
MJ/m²day
14.17
14.07
13.16
13.22
14.01
14.23
14.31
13.87
13.63
14.42
13.79
14.17
14.55
14.72
14.45
14.14
13.95
13.76
13.87
13.56
13.50
13.92
12.81
12.82
13.07
12.40
11.92
12.13
12.23
12.08
12.79

Kc
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10

Etc
mm/day
4.75
4.72
4.51
4.62
4.80
4.83
4.82
4.74
4.60
4.91
4.87
4.84
4.85
4.75
4.76
4.63
4.61
4.46
4.55
4.55
4.46
4.56
4.19
4.23
4.40
4.22
4.13
4.17
4.24
4.08
4.43

27

Lampiran 9 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Februari
DATE

Julian
Calendar

1-Feb
2-Feb
3-Feb
4-Feb
5-Feb
6-Feb
7-Feb
8-Feb
9-Feb
10-Feb
11-Feb
12-Feb
13-Feb
14-Feb
15-Feb
16-Feb
17-Feb
18-Feb
19-Feb
20-Feb
21-Feb
22-Feb
23-Feb
24-Feb
25-Feb
26-Feb
27-Feb
28-Feb

32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59

Tmax
(⁰C)
30.00
31.50
32.00
32.20
32.00
32.20
31.50
32.20
32.40
32.90
32.10
32.30
32.10
31.40
32.20
33.30
31.80
32.00
31.00
31.80
32.00
31.30
32.00
32.40
32.50
32.60
32.30
32.40

Tmin
(⁰C)
22.30
22.00
21.50
21.20
22.00
21.00
22.20
21.80
21.00
20.10
21.30
20.00
21.00
21.70
22.60
21.80
22.40
21.50
20.10
21.80
22.00
21.00
22.50
22.60
22.60
22.50
22.80
22.50

RH
(%)
89.38
88.92
88.61
86.58
88.25
88.64
86.17
87.75
89.39
89.03
87.39
85.75
86.69
85.03
86.61
86.33
86.13
86.22
88.22
86.08
87.69
88.00
87.25
87.36
87.33
85.89
87.81
85.83

uz
m/s
2.20
2.59
2.87
1.94
2.19
3.31
2.44
2.39
1.74
2.17
2.09
2.31
1.87
1.83
1.76
2.50
1.91
1.57
2.39
2.15
1.89
2.07
2.28
1.39
2.37
1.71
1.67
2.39

D
kPa/⁰C
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.21
0.21
0.21
0.21
0.21
0.21
0.21
0.20
0.21
0.21
0.20
0.20
0.21
0.21
0.22
0.21
0.21

es-ea
kPa
0.37
0.40
0.42
0.49
0.43
0.41
0.50
0.45
0.39
0.40
0.46
0.51
0.48
0.54
0.51
0.53
0.51
0.50
0.40
0.51
0.46
0.42
0.48
0.48
0.48
0.54
0.46
0.54

dr
rad
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.03
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02
1.02

d
rad
0.21
0.21
0.22
0.22
0.23
0.24
0.24
0.25
0.25
0.26
0.26
0.27
0.27
0.28
0.28
0.29
0.29
0.30
0.30
0.31
0.31
0.32
0.32
0.33
0.33
0.33
0.34
0.34

Ra
MJ/m²day
36.30
36.20
36.10
36.01
35.91
35.81
35.71
35.61
35.51
35.41
35.31
35.21
35.11
35.01
34.91
34.81
34.71
34.61
34.52
34.42
34.32
34.23
34.13
34.04
33.95
33.86
33.77
33.68

N
hour
11.83
11.83
11.82
11.82
11.81
11.81
11.80
11.80
11.79
11.79
11.78
11.78
11.77
11.77
11.76
11.76
11.75
11.75
11.75
11.74
11.74
11.73
11.73
11.73
11.72
11.72
11.71
11.71

Rs
MJ/m²day
16.12
17.85
18.72
19.11
18.17
19.17
17.42
18.37
19.18
20.27
18.57
19.76
18.72
17.45
17.31
18.89
17.03
17.95
18.23
17.42
17.37
17.58
16.83
17.05
17.09
17.22
16.65
16.96

Rso
MJ/m²day
27.24
27.16
27.09
27.02
26.94
26.87
26.79
26.72
26.64
26.57
26.49
26.42
26.34
26.27
26.19
26.12
26.04
25.97
25.90
25.83
25.75
25.68
25.61
25.54
25.47
25.40
25.34
25.27

Rns
MJ/m²day
12.41
13.75
14.41
14.71
13.99
14.76
13.42
14.15
14.77
15.61
14.30
15.21
14.41
13.43
13.33
14.54
13.11
13.82
14.04
13.41
13.37
13.53
12.96
13.13
13.16
13.26
12.82
13.06

Rnl
MJ/m²day
1.65
1.89
2.04
2.18
1.94
2.15
1.93
2.02
2.13
2.34
2.12
2.46
2.21
2.06
1.89
2.12
1.91
2.12
2.27
2.04
1.96
2.11
1.87
1.88
1.88
1.96
1.81
1.95

Rn
MJ/m²day
10.76
11.86
12.38
12.53
12.04
12.62
11.49
12.13
12.64
13.27
12.17
12.75
12.20
11.37
11.44
12.42
11.20
11.70
11.77
11.37
11.41
11.42
11.09
11.25
11.28
11.30
11.01
11.11

Kc
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10

Etc
mm/day
3.60
3.98
4.14
4.30
4.08
4.20
4.05
4.15
4.19
4.39
4.16
4.43
4.20
4.03
4.01
4.36
3.96
4.07
3.97
4.01
3.94
3.89
3.88
3.90
3.96
4.05
3.82
4.01

28

Lampiran 10 Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Padi Bulan Maret
DATE

Julian
Calendar

1-Mar
2-Mar
3-Mar
4-Mar
5-Mar
6-Mar
7-Mar
8-Mar
9-Mar
10-Mar
11-Mar
12-Mar
13-Mar
14-Mar
15-Mar
16-Mar
17-Mar
18-Mar
19-Mar
20-Mar
21-Mar
22-Mar
23-Mar
24-Mar
25-Mar
26-Mar
27-Mar
28-Mar
29-Mar
30-Mar
31-Mar

60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90

Tmax
(⁰C)
33.00
33.00
32.40
32.70
32.00
32.60
32.80
32.00
32.40
31.60
31.80
32.80
32.90
34.00
32.00
32.20
32.40
32.40
32.60
32.20
34.00
33.80
34.00
32.80
33.00
32.50
32.40
32.50
33.30
32.50
33.00

Tmin
(⁰C)
22.10
21.20
22.00
21.40
21.60
21.20
21.20
21.50
21.60
21.80
22.20
22.10
22.10
22.00
21.80
22.00
23.00
22.90
23.00
22.00
22.50
22.20
21.20
22.00