Keanekaragaman Repril di Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Nantu Provinsi Gorontalo

KEANEKARAGAMAN REPTIL DI SEKITAR KAWASAN SUAKA
MARGASATWA NANTU PROVINSI GORONTALO

ARIA NUSANTARA

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman
Reptil di Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Nantu Provinsi Gorontalo adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2014

Aria Nusantara
NIM E34090001

ABSTRAK
ARIA NUSANTARA. Keanekaragaman Reptil di Sekitar Kawasan Suaka
Margasatwa Nantu Provinsi Gorontalo. Dibimbing oleh MIRZA DIKARI
KUSRINI dan AGUS PRIYONO KARTONO.
Pulau Sulawesi dikenal memiliki endemisitas yang tinggi, baik jenis mamalia,
amfibi dan reptil. Berbagai penelitian amfibi dan reptil di Sulawesi menunjukkan
bahwa keanekaragaman amfibi dan reptil di wilayah ini relatif terabaikan.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2013 sampai 27 Juni 2013 di bagian
timur kawasan Suaka Margasatwa Nantu dan sekitar desa Bontula dengan tujuan
untuk mengidentifikasi komposisi jenis reptil serta membandingkan tingkat
keanekaragaman dan kemerataan jenis reptil berdasarkan kondisi habitat.
Berdasarkan hasil pengamatan di tujuh lokasi, diperoleh 19 jenis reptil dengan
total 54 individu. Terdapat tiga jenis reptil yang termasuk spesies endemik

Sulawesi yaitu Chrysopelea paradisi celebensis, Rhabdophis callistus,
Cyrtodactylus jellesmae dan sebanyak 12 jenis reptil masuk ke dalam kategori
Least Concern (LC) berdasarkan daftar merah IUCN. Nilai keanekaragaman
tertinggi ditemukan pada habitat tidak terganggu, yaitu sebesar 2.11 sedangkan
terendah pada tipe habitat sekitar perumahan (terganggu) yaitu sebesar 0.68.
Perubahan kondisi habitat diduga mempengaruhi iklim mikro pada suatu lokasi
yang kemudian menyebabkan sebagian besar jenis reptil tidak dapat beradaptasi.
Kata kunci: Gorontalo, keanekaragaman, nantu, reptil

ABSTRACT
ARIA NUSANTARA. Reptilians Diversity in Nantu Wildlife Reserve Gorontalo.
Supervised by MIRZA DIKARI KUSRINI and AGUS PRIYONO KARTONO.
Sulawesi island is known for high endemicity of mammals, birds, amphibians and
reptiles. Previous amphibians and reptilians survey showed that amphibians and
reptiles diversity in this area are still negleted. This research was conducted on
June 13th until 27th of Juni 2013 on the eastern part of Nantu Wildlife
Reserveand around Bontula village. The objective of this study is to identify the
composition of reptile and comparing reptile diversity based on habitats. This
study resulted in 19 species reptiles consisting of 54 individual found on seven
sampling sites. Three species were Sulawesi endemics consisting of Chrysopelea

paradisi celebensis, Rhabdophis callistus, Cyrtodactylus jellesmae and 12 species
were classified as Least Concern (LC) based on IUCN redlist.Undisturbed habitat
has the highest index of Shannon Wiener diversity (2.11) whilst the lowest index
is found on housing area (0.68). Changes in habitat conditions is predicted affect
the microclimate of location which caused the majority of reptile unable adapt.
Keywords: diversity, gorontalo, nantu, reptile

KEANEKARAGAMAN REPTIL DI SEKITAR KAWASAN SUAKA
MARGASATWA NANTU PROVINSI GORONTALO

ARIA NUSANTARA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Keanekaragaman Repril di Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa
Nantu Provinsi Gorontalo
Nama
: Aria Nusantara
NIM
: E34090001

Disetujui oleh

Dr Ir Mirza Dikari Kusrini, MSi
Pembimbing I

Dr Ir Agus Priyono Kartono, MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh


Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juni 2013 ini ialah
Keanekargaman Reptil, dengan judul Keanekaragaman Reptil di Sekitar Kawasan
Suaka Margasatwa Nantu Gorontalo.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Mirza Dikari Kusrini, MSi dan
Dr Ir Agus Priyono Kartono, MSi selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan dorongan semangat, saran, nasehat dan bimbingannya selama
penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Tirima kasih kepada Dr Ir Yenis A.
Mulyani, MSc, Soni Trison, SHut MSi dan Eva Rachmawati, SHut MSi atas saran
yang diberikan. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada BOPTN DIKTI
dan Dr Jody JL Rowley dari Australian Museum atas batuan dana kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian. Terima kasih kepada pihak BKSDA Sulawesi

Utara di Manado yang telah memberikan akses kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di Suaka Margasatwa Nantu. Ungkapan terima kasih
juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan
kasih sayangnya. Ungkapan terima kasih penulis juga sampaikan kepada Luna
Raftika Khairunnisa, Hendrik Abdul, Kadir, dan Epin yang telah membantu
penulis dalam pengumpulan data. Terima kasih kepada Ibu Yasmin Lamakarak
yang memberikan fasilitas kepada penulis selama penelitian. Terima kasih kepada
Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya hutan dan
Ekowisata (Himakova), teman-teman Kelompok Pemerhati Herpetofauna (KPH)
46, keluarga besar Anggrek Hitam 46, dan semua orang yang telah membantu dan
memberikan dukungan serta semangat dalam penyelesaian studi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2014
Aria Nusantara

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vii


DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

vii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2


Manfaat Penelitian

2

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian

2
2

Pengumpulan Data

4

Analisis Data

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

7
7
12
18
18
18
18
21

DAFTAR TABEL
1 Lokasi pengambilan data beserta koordinat dan karakteristik
lingkungan

2 Jumlah jenis reptil yang ditemukan di sisi timur Suaka Margasatwa
Nantu dan pedesaan di sekitarnya pada tanggal 13 Juni 2013 sampai
27 Juni 2013
3 Penyebaran reptil yang teramati di bagian timur Suaka Margasatwa
Nantu
4 Informasi endemisitas dan status konservasi jenis reptil di Suaka
Margasatwa Nantu
5 Jenis reptil yang ditemukan selama penelitian berdasarkan kategori
gangguan pada habitat
6 Perubahan kategori kelimpahan jenis reptil pada setiap lokasi
pengamatan
7 Jenis reptil dominan pada setiap habitat
8 Perubahan komposisi berdasarkan perjumpaan jenis

3

7
9
10
14

15
16
17

DAFTAR GAMBAR
1 Peta Suaka Margasatwa Nantu dan lokasi penelitian
2 Kondisi habitat lokasi pengamatan. A) Habitat tidak terganggu di
kaki Gunung Boliyohuto, B) Habitat rendah gangguna di Batu
Wanggubu, C) Habitat perbatasan di Bontula, D) Habitat terganggu
(sawah) di sekitar desa
3 Grafik penambahan spesies selama 15 hari pengamatan
4 Grafik perjumpaan tiap famili di lokasi pengamatan
5 Grafik perjumpaan individu tiap jenis reptil di lokasi pengamatan
6 Grafik perbandingan nilai keanekaragaman dan kemerataa
berdasarkan lokasi pengamatan
7 Dendogram kesamaan jenis berdasarkan lokasi pengamatan, HGB =
Hutan di Kaki Gunung Boliyohuti, HBU = Hutan di Batu Ular, HBW
= Hutan di Batu Wanggubu, KBO = Kebun di Bontula, SWM =
Sawah di Mohiyolo, HUB = Hutan di Bontula, SUM = Sungai di
Mohiyolo

2

4
8
8
9
11

12

DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar jenis reptil yang ditemukan di Suaka Margasatwa Nantu
berdasarkan lokasi pengamatan
2 Data iklim (suhu udara, kelembaban dan cuaca) di lokasi penelitian
3 Deskripsi jenis reptil yang ditemukan di Suaka Margasatwa Nantu,
Provinsi Gorontalo

21
22
23

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pulau Sulawesi memiliki sejarah geologi kompleks yang mengakibatkan
keanekaragaman jenis flora dan faunanya sangat unik. Pulau ini dikenal memiliki
endemisitas yang tinggi, baik jenis mamalia, amfibi dan reptil (Whitten et al.
1987; Gillespie et al. 2005). Menurut Koch (2011), terdapat 160 jenis reptil di
Sulawesi yang terdiri atas kelompok Scincidae, Colubridae serta kelompok
Geckonidae. Sebanyak 45 jenis diidentifikasi sebagai jenis baru bagi ilmu
pengetahuan dan 34 jenis diantaranya merupakan spesies endemik Sulawesi.
Namun, penelitian amfibi dan reptil di Sulawesi oleh tim peneliti Internasional
menunjukkan bahwa keanekaragaman amfibi dan reptil di wilayah ini relatif
terabaikan.
Reptil diketahui tidak hanya bermanfaat bagi manusia tetapi juga
bermanfaat bagi lingkungan. Misalnya: racun dari ular dan air liur kadal
bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit seperti kanker, gula
darah, tekanan darah tinggi, jantung, stroke, penyakit hemostatis, TBC, artritis,
penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, jamur dan virus. Selain itu dapat
meningkatkan kapasitas organ reproduksi dan stamina (Gomes et al. 2007;
Casewell et al. 2012; Karim et al. 2012; Vyas et al. 2013 ). Reptil juga dapat
berperan sebagai pengendali hama biologis seperti serangga dan tikus serta
memberikan peringatan dini akan terjadinya perubahan kualitas lingkungan karena
beberapa jenis reptil memiliki habitat spesifik (Mistar 2008). Konversi lahan yang
terjadi dapat mempengaruhi populasi reptil yang diketahui merupakan satwa
ektotermik yaitu suhu tubuh dan kelangsungan hidupnya dipengaruhi oleh suhu
lingkungan (Irvin et al. 2003; Edgar et al. 2010). Menurut Gibbons et al. (2000),
terdapat enam masalah signifikan bagi populasi reptil dalam skala global yaitu
kehilangan habitat dan degradasi, introduksi spesies, pencemaran lingkungan,
penyakit, pemanfaatan yang berlebihan, serta perubahan iklim.
Penetapan kawasan suaka alam merupakan salah satu upaya dalam menjaga
kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis satwa dari bahaya kepunahan.
Suaka Margasatwa Nantu (SM Nantu) merupakan salah satu kawasan suaka alam
di Sulawesi yang terletak di Gorontalo dengan luas 31 215 ha. Secara administrasi
SM Nantu berada di wilayah Kecamatan Sumalata dan Kecamatan Wonosari
Kabupaten Gorontalo serta Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Hingga saat
ini, karena kurangnya sumberdaya, fokus penelitian di hutan Nantu lebih berpusat
pada penelitian mamalia (Clayton 1996; Clayton et al. 1997; Clayton et al. 2000;
Clayton dan Macdonald 1999; Clayton dan Milner-Gulland 1999). Padahal tidak
tertutup kemungkinan bahwa pada lokasi ini ditemukan berbagai jenis reptil.
Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian ini perlu dilakukan untuk
mengidentifikasi tingkat keanekaragaman reptil dan mengenali kekayaan jenis
serta potensinya untuk membantu tindakan pengelolaan dalam pencapaian fungsi
kawasan suaka alam. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi
jenis reptil berdasarkan kondisi habitat sehingga dapat memberikan informasi
bagaimana dampak perubahan habitat terhadap kerentanan, daya hidup serta
keanekaragaman reptil.

2
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi jenis dan memberikan informasi endemisitas serta status
konservasi jenis reptil di Suaka Margasatwa Nantu.
2. Membandingkan tingkat keanekaragaman dan kemerataan jenis reptil
berdasarkan kondisi habitat.

Manfaat Penelitian
Menyediakan informasi mengenai daftar jenis, keanekaragaman serta
kelimpahan jenis reptil di Suaka Margasatwa Nantu untuk pengelolaan kawasan.
Selain itu, memberikan informasi bagaimana dampak perubahan habitat terhadap
kerentanan, daya hidup dan keanekaragaman jenis reptil.

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di bagian timur kawasan SM Nantu dan kawasan di
sekitar Desa Boalemo (Gambar 1) pada tanggal 13 Juni 2013 sampai 27 Juni
2013. Kawasan SM Nantu merupakan tipe hutan dataran rendah dengan topografi
bergelombang hingga curam.

Gambar 1 Peta Suaka Margasatwa Nantu dan lokasi penelitian

3
Survei lapang yang meliputi pengambilan data reptil dan data habitat
dilakukan pada tujuh lokasi dengan karakteristik berbeda (Tabel 1). Jenis
tumbuhan yang dapat dijumpai yaitu pangi (Pangium edule), linggua
(Pterocarpus indicus), nantu (Palaqium obtusifolium), bayur (Pterospermum sp.),
gopasa (Vitex govasus), aras, bitanggur (Calophyllum sp.), kenanga (Cananga
odorata), rotan (Calamus sp.), lada (Eucalypus deglopta), woka (Livistonia
rotundifolia), rao (Dracontamelon dao), dan berbagai jenis tumbuhan bawah.

Tabel 1 Lokasi pengambilan data beserta koordinat dan karakteristik lingkungan
No
1

Lokasi
Hutan di
Kaki
Gunung
Boliyohuto

Koordinat
122028’32’E
0051’20 N dan
122028’26 E
0051’20 N

2

Hutan di
Batu Ular

122028’16 E
0050’48 N

3

Hutan di
Batu
Wanggubu

122028’32 E
0051’20 N dan
122028’32 E
0051’20 N

4

Hutan di
Bontula

122028’12 E
0050’12 N dan
122028’12 E
0050’12 N

5

Kebun di
Bontula

-

6

Sungai di
Mohiyolo

7

Sawah di
Desa
Mohiyolo

122026’46 E
0048’33 N
-

Karakteristik
Merupakan hutan primer yang
berada di bawah kaki gunung
Boliyohuto (600-800 mdpl).
Memiliki tutupan kanopi rapat
yang didominasi oleh tumbuhan
pada tigkat pohon. Aliran sungai
pada lokasi memiliki substrat
berupa batuan besar.
Lokasi ini berupa edge (daerah
tepi) antara kebun dan hutan
dengan karakteristik yang masih
alami (hutan primer) (400-800
mdpl).
Berupa hutan sekunder (400-600
mdpl) dengan tutupan vegetasi
sedang, didominasi tumbuhan
pada tingkat tiang. Substrat pada
jalur akuatik berupa pasir.
Lokasi ini berupa edge (daerah
tepi) antara kebun dan hutan
yang memiliki karakteriskit
yang menyerupai lokasi Batu
wanggubu (200-400 mdpl).
Pada awalnya lokasi ini
merupakan sebuah kawasan
hutan yang dialih fungsikan oleh
masyarakat
sebagai
lahan
perkebunan (400-800 mdpl).
Pada saat penelitian lokasi ini
berupa lahan terbuka yang
ditumbuhi oleh tanaman perintis
dan sisa tanaman perkebunan
dengan hutan disekelilingnya.
Substrat didominasi kerikil dan
pasir, mengalir melewati desa,
ladang tebu dan daerah berawa
(