Analisis Konsumsi Makanan dan Minuman jadi serta Kelompok Bumbu-bumbuan Penduduk di Indonesia Tahun 2002-2011.

ANALISIS KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN JADI
SERTA KELOMPOK BUMBU-BUMBUAN PENDUDUK DI
INDONESIA TAHUN 2002-2011

TANIA PRIMARTA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

ANALISIS KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN JADI
SERTA KELOMPOK BUMBU BUMBUAN PENDUDUK DI
INDONESIA TAHUN 2002-2011

TANIA PRIMARTA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi

dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul
Nama
NIM

: Analisis Konsumsi Makanan dan Minuman jadi serta Kelompok
Bumbu-bumbuan Penduduk di Indonesia Tahun 2002-2011.
: Tania Primarta
: I14090043

Disetujui oleh


Dr IrYayuk F Baliwati, MS
Pembimbing I

Yayat Heryatno, SP MPS
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Rimbawan
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul

. :B



N@ セ M N@


セ ッ ョウオュゥ@

Makanan dan Minuman jadi selia Kelompok
umbuan Penduduk di Indonesia Tahun 2002-2011.

Nama
NIM

Disetujui oleh

Dr Ir Yayuk F Baliwati, MS
Pembimbing I

SPMPS

G@ セ@

Tanggal Lulus:


1 7 lA i'J 2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAL CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Konsumsi
Makanan dan Minuman Jadi serta Kelompok Bumbu-bumbuan Penduduk di
Indonesia Tahun 2002-2011 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Tania Primarta
NIM I14090043

ABSTRAK

TANIA PRIMARTA. Analisis Konsumsi Makanan dan Minuman Jadi serta
Kelompok Bumbu-bumbuan Penduduk di Indonesa Tahun 2002-2011.Dibimbing
oleh YAYUK FARIDA BALIWATI dan YAYAT HERYATNO.
Pola konsumsi pangan penduduk Indonesia mengalami perubahan di setiap
tahunnya, kelompok makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan
menjadi bagian penting terjadinya perubahan pola konsumsi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan penduduk Indonesia tahun 2002-2011. Penelitian ini dilakukan
pada bulan April hingga September 2013. Data yang diolah merupakan data
sekunder yang berasal dari survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS) tahun 20022011. Konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan
selama tahun 2002-2011 mengalami peningkatan. Besarnya kontribusi energi
makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan penduduk Indonesia
selama tahun 2002-2011 sebesar 13.24 persen dari angka kecukupan energi (264.8
kkal/kap/hari). Kontribusi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan penduduk Indonesia telah mencapai 8.43 persen dari angka
kecukupan protein (4.4 gram/kap/hari). Proyeksi konsumsi makanan dan minuman
serta bumbu-bumbuan sampai tahun 2020 yaitu 382.32 kkal/kap.hari, 17.74
kkal/kap/hari dan 14.74 kkal/kap/hari.
Kata kunci : bumbu-bumbuan, konsumsi pangan, makanan jadi, minuman jadi


ABSTRACT
TANIA PRIMARTA,Analysis consumption of prepared food, beverage and spices
population in Indonesia 2002-2011. Supervised by YAYUK FARIDA BALIWATI
and YAYAT HERYATNO.
Dietary pattern of Indonesian people has been changing every year. Some
groups of prepared foods and beverages, and seasonings have become the most
important part of dietary pattern changing. This study aimed to analyze the
consumption pattern of prepared foods and beverages and seasonings on Indonesian
people in 2002-2011. The study used secondary data from National Socioeconomic survey (SUSENAS) from 2002-2011 conducted on April to September
2013. Consumption of prepared foods and beverages showed an increase during the
years 2002 to 2011. Contribution of energy from prepared foods and beverages as
well as seasonings of Indonesian people was 13.24 percent of Energy
Recommended Dietary Allowance (RDA) (264.8 kcal/cap/day) during the years
2002-2011.Contribution of protein from prepared foods and beverages as well as
seasonings of Indonesian people was 8.43 percent of Protein Recommended
Dietary Allowance (RDA) (4.4 gram/cap/day) during the years 2002-2011. The
projection of foods and beverages consumption as well as consumption of
seasoning until 2020 will be 382.32 kcal/cap/day, 17.74 kcal/cap/day, dan 14.74
kcal/cap/day respectively.
Keywords: beverage, food consumption, ready to eat, seasoning.


PRAKATA
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April sampai September
2013 ini ialahpola konsumsi pangan, dengan judul Analisis Konsumsi Makanan dan
Minuman jadi serta Kelompok Bumbu Bumbuan Penduduk di Indonesia Tahun
2002-2011.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Yayuk F Baliwati, MS dan
Yayat Heryatno, SP, MPS selaku dosen pembimbing. Ucapan terimakasih juga
penilis ungkapakan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan
dukungannya. Selain itu juga kepada teman-teman Gizi Masyarakat angkatan 46
atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
berbagai pihak termasuk masyrakat dan pemerintah. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan dan penyusunan karya ilmiah
ini. Oleh sebab itu, penulis menerima dengan terbuka saran maupun kritik yang
berkaitan dengan penulisan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor,Januari2014
Tania Primarta

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

ix

DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN

xiii
1

Latar Belakang


1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Tujuan Umum

2

Tujuan Khusus

2

Manfaat Penelitian


3

KERANGKA PEMIKIRAN

3

METODE

4

Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

4

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

4

Pengolahan dan Analisis Data


5

Definisi Operasional

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

9

Pola Konsumsi Makanan dan Minuman Jadi serta Kelompok Bumbubumbuan

9

Kontribusi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan.

12

Kontribusi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan

27

Jumlah konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan

32

Tren konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan

35

Proyeksi Konsumsi Makanan dan Minuman Jadi serta Kelompok Bumbubumbuan

35

SIMPULAN DAN SARAN

37

Simpulan

37

Saran

38

DAFTAR PUSTAKA

38

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5

Jenis data yang digunakan, tahun dan sumber data penelitian.
Pola konsumsi makanan jadi penduduk Indonesia tahun 2002-2011.
Pola konsumsi minuman jadi penduduk Indonesia tahun 2002-2011.
Pola konsumsi bumbu-bumbuan penduduk Indonesia tahun 2002-2011
Pola konsumsi makanan jadi di wilayah desa penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
6 Pola konsumsi minuman jadi di wilayah desa penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
7 Pola konsumsi bumbu-bumbuan di wilayah desa penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
8 Pola konsumsi makanan jadi di wilayah kota penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
9 Pola konsumsi minuman jadi di wilayah kota penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
10Pola konsumsi bumbu-bumbuan di wilayah kota penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
11 Pola konsumsi makanan jadi di wilayah desa+kota penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
12 Pola konsumsi minuman jadi di wilayah desa+kota penduduk
Indonesia menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
13 Pola konsumsi bumbu-bumbuan di wilayah desa+kota penduduk
Indonesia menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
14Rata-rata kontribusi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan tahun 2002-2011(persen).
15 Jenis makanan jadi yang paling banyak menyumbang energi terhadap
tahun 2002-2011(persen).
16 Minuman jadi yang paling banyak menyumbang energi tahun 2002
2011(persen).
17 Bumbu-bumbuan yang paling banyak menyumbang energi tahun 20022011(persen).
18 Rata-rata kontribusi protein makanan dan minuman jadi serta
kelompok bumbu-bumbuan tahun 2002-2011 (persen).
19 Makanan jadi yang paling banyak menyumbang protein tahun 20022011(persen)
20 Minuman jadi yang paling banyak menyumbang protein tahun 20022011(persen).
21 Bumbu-bumbuan yang paling banyak menyumbang protein tahun
2002-2011(persen).
22 Pangsa pengeluaran makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan dan garis kemisikinan penduduk tahun 2011 (rupiah).
23 Jenis makanan jadi yang paling banyak dikonsumsi penduduk
Indonesia tahun 2002-2011 (gram/kap/hari).
24 Jenis minuman jadi yang paling banyak dikonsumsi penduduk
Indonesia selama tahun 2002-2011 (gram/kap/hari).

5
9
10
11
12
13
14
16
17
18
20
21
22
13
25
26
27
28
29
30
31
31
32
33

25 Jenis bumbu-bumbuan yang paling banyak dikonsumsi penduduk
Indonesia tahun 2002-2011 (gram/kap/hari).

34

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4

Bagan kerangka pemikiran penelitian
Proyeksi konsumsi makanan jadi tahun 2012-2020 berdasarkan
kontribusi energi makanan jadi (kkal/kap/hari).
Proyeksi konsumsi minuman jadi tahun 2012-2020 berdasarkan
kontribusi energi minuman jadi (kkal/kap/hari).
Proyeksi konsumsi bumbu-bumbuan tahun 2012-2020 berdasarkan
kontribusi energi bumbu-bumbuan (kkal/kap/hari).

4
35
36
36

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Jumlah dan jenis konsumsi makanan jadi penduduk desa tahun 20022011 (gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumsi makanan jadi penduduk kota tahun 20022011 (gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumsi makanan jadi penduduk desa+kota tahun
2002-2011(gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumi minuman jadi penduduk desa tahun 20022011 (gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumsi minuman jadi penduduk kota tahun 20022011 (gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumsi minuman jadi peduduk desa+kota tahun
2002-2011 (gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumsi bumbu-bumbuan penduduk desa tahun
2002-2011(gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumsi bumbu-bumbuan penduduk kota tahun
2002-2011 (gram/kap/hari).
Jumlah dan jenis konsumsi bumbu-bumbuan penduduk desa+kota
tahun 2002-2011 (gram/kap/hari).
Kontribusi energi makanan jadi penduduk desa tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).
Kontribusi energi makanan jadi penduduk kota tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).
Kontribusi energi makanan jadi penduduk desa+kota tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).
Kontribusi energi minuman jadi penduduk desa tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52

14 Kontribusi energi minuman jadi penduduk kota tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).
15 Kontribusi energi minuman jadi penduduk desa+kota tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).
16Kontribusi energi bumbu-bumbuan penduduk desa tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).
17 Kontribusi energi bumbu-bumbuan penduduk kota tahun 2002-2011
(kkal/kap/hari).
18Kontribusi energi bumbu-bumbuan penduduk desa+kota tahun 20022011 (kkal/kap/hari).
19 Kontribusi protein makanan jadi penduduk desa tahun 2002-2011
(gram/kap/hari).
20Kontribusi protein makanan jadi penduduk kota tahun 2002-2011
(gram/kap/hari).
21 Kontribusi protein makanan jadi penduduk desa+kota tahun 2002-2011
(gram/kap/hari).
22Kontribusi protein minuman jadi penduduk desa tahun 2002-2011
(gram/kap/hari).
23Kontribusi protein minuman jadi penduduk kota tahun 2002-2011
(gram/kap/hari).
24 Kontribusi protein minuman jadi penduduk desa+kota tahun 20022011 (gram/kap/hari).
25 Kontribusi protein bumbu-bumbuan penduduk desa tahun 2002-2011
(gram/kap/hari).
26Kontribusi protein bumbu-bumbuan penduduk kota tahun 2002-2011
(gram./kap/hari).
27Kontribusi protein bumbu-bumbuan penduduk desa+kota tahun 20022011 (gram/kap/hari).
28Kontribusi energi terhadap total energi makanan jadi penduduk desa
tahun 2002-2011 (persen).
29Kontribusi energi terhadap total energi makanan jadi penduduk kota
tahun 2002-2011 (persen).
30 Kontribusi energi terhadap total energi makanan jadi penduduk
desa+kota tahun 2002-2011 (persen).
31Kontribusi energi terhadap total energi minuman jadi penduduk desa
tahun 2002-2011 (persen).
32Kontribusi energi terhadap total energi minuman jadi penduduk kota
tahun 2002-2011 (persen).
33 Kontribusi energi terhadap total energi minuman jadi penduduk
desa+kota tahun 2002-2011 (persen).
34 Kontribusi energi terhadap total energi bumbu-bumbuan penduduk
desa tahun 2002-2011 (persen).
35 Kontribusi energi terhadap total energi bumbu-bumbuan penduduk
kota tahun 2002-2011 (persen).
36 Kontribusi energi terhadap total energi bumbu-bumbuan penduduk
desa+kota tahun 2002-2011 (persen).
37 Kontribusi protein terhadap total protein makanan jadi penduduk desa
tahun 2002-2011 (persen).

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76

38 Kontribusi protein terhadap total protein makanan jadi penduduk kota
tahun 2002-2011 (persen).
77
39 Kontribusi protein terhadap total protein makanan jadi penduduk
desa+kota tahun 2002-2011 (persen).
78
40 Kontribusi protein terhadap total protein minuman jadi penduduk desa
tahun 2002-2011 (persen).
79
41 Kontribusi protein terhadap total protein minuman jadi penduduk kota
tahun 2002-2011 (persen).
80
42 Kontribusi protein terhadap total protein minuman jadi penduduk
desa+kota tahun 2002-2011 (persen).
81
43 Kontribusi protein terhadap total protein bumbu-bumbuan penduduk
desa tahun 2002-2011 (persen).
82
44 Kontribusi protein terhadap total protein bumbu-bumbuan penduduk
kota tahun 2002-2011 (persen).
83
45 Kontribusi protein terhadap total protein bumbu-bumbuan penduduk
desa+kota tahun 2002-2011 (persen).
84
46 Kontribusi energi makanan jadi penduduk desa tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen).
85
47 Kontribusi energi makanan jadi penduduk kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen).
86
48 Kontribusi energi makanan jadi penduduk desa+kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen).
87
49 Kontribusi energi minuman jadi penduduk desa tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen).
88
50 Kontribusi energi minuman jadi penduduk kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen).
89
51 Kontribusi energi makanan jadi penduduk desa+kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen).
90
52 Kontribusi energi bumbu-bumbuan penduduk desa tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen)
91
53 Kontribusi energi bumbu-bumbuan penduduk kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan energi (persen).
92
54 Kontribusi energi bumbu-bumbuan penduduk desa+kota tahun 20022011 terhadap angka kecukupan energi (persen).
93
55 Kontribusi protein makanan jadi penduduk desa tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan protein (persen).
94
56 Kontribusi protein makanan jadi penduduk kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan protein (persen).
95
57 Kontribusi protein makanan jadi penduduk desa+kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan protein (persen).
96
58 Kontribusi protein minuman jadi penduduk desa tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan protein (persen).
97
59 Kontribusi protein minuman jadi penduduk kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan protein (persen).
98
60 Kontribusi protein minuman jadi penduduk desa+kota tahun 20022011 terhadap angka kecukupan protein (persen).
99
61 Kontribusi protein bumbu-bumbuan penduduk desa tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan protein (persen).
100

62 Kontribusi protein bumbu-bumbuan penduduk kota tahun 2002-2011
terhadap angka kecukupan protein (persen).
63Kontribusi protein bumbu-bumbuan penduduk desa+kota tahun 20022011 terhadap angka kecukupan protein (persen).
64Laju kontribusi energi makanan jadi menurut wilayah dan golongan
pengeluaran tahun 2002-2011 (persen).
65 Laju kontribusi energi minuman jadi menurut wilayah dan golongan
pengeluaran tahun 2002-2011(persen).
66 Laju kontribusi energi bumbu-bumbuan menurut wilayah dan
golongan pengeluaran tahun 2002-2011(persen).
67 Laju kontribusi protein makanan jadi menurut wilayah dan golongan
pengeluaran tahun 2002-2011(persen).
68 Laju kontribusi protein minuman jadi menurut wilayah dan golongan
pengeluaran tahun 2002-2011(persen).
69 Laju kontribusi protein bumbu-bumbuan menurut wilayah dan
golongan pengeluaran tahun 2002-2011(persen).
70 Laju pangsa pengeluaran makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan (rupiah) tahun 2002-2011(persen).
71 Proyeksi konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan tahun 2012-2020 berdasarkan kontribusi energi
(kkal/kap/hari).

101
102
103
104
105
106
107
108
109

110

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia.
Menurut UU no 18 tahun 2012 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Kebutuhan akan pangan berkembang pesat dari tahun ketahun terutama di
era globalisasi seperti saat sekarang ini. Era globalisasi merupakan era pergaulan
baru masyarakat di seluruh dunia yang ditandai dengan lancarnya komunikasi dan
transaksi antarumat manusia diseluruh dunia (Munawaroh 2009). Era globalisasi
ini juga dapat dilihat dari semakin berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi sehingga dapat memudahkan dalam berbagai kegiatan ataupun
aktivitas.
Dampak dari era globalisasi ini juga dapat dilihat dari pergeseran pola
makan masyarakat khsususnya di Indonesia. Perubahan pola makan yang terjadi
disebabkan oleh banyak hal salah satunya yaitu aktivitas penduduk di luar rumah
yang sangat tinggi sehingga kurangnya waktu yang tersedia untuk menyiapkan
makanan. Masyarakat akan memilih cara yang lebih praktis yaitu dengan membeli
makanan dan minuman di tempat-tempat yang telah tersedia seperti rumah makan,
restoran, cafe, warung makan dan lain-lain.
Pergeseran pola makanyang terjadi pada pendudu Indonesia perlu
diperhatikan. Penduduk yang sering mengonsumsi makanan dan minuman di luar
rumah harus lebih cermat dan lebih teliti dalam memilih makanan. Bahan-bahan
yang terkandung di dalam makanan harus disesuaikan dengan keadaan tubuh baik
dalam bentuk jenis maupun jumlahnya. Contohnya pembatasan penggunaan
garam yang diduga merupakan salah satu penyebab terjadinya Hipertensi dan
pembatasan gula dalam makanan dan minuman jadi sebagai salah satu faktor
resiko Diabetes. Menurut Riskesdas 2007 hipertensi merupakan penyakit tidak
menular yang menduduki posisi ketiga sebesar 6.8 persen dan diabetes menduduki
posisi kelima sebesar 5.7 persen sebagai penyebab kematian tertinggi penduduk
Indonesia.
Perubahan pola konsumsi makanan penduduk ini tidak hanya dipengaruhi
oleh aktivitas yang tinggi namun juga dipengaruhi oleh wilayah tempat tinggal
dan besarnya pendapatan yang diterima. Penduduk yang bertempat tinggal di desa
cenderung akan memasak makanan mereka sendiri dari pada membeli makanan
jadi. Hal ini terjadi karena akses dan tempat penyediaan makanan yang cenderung
lebih sedikit. Berbeda dengan penduduk kota yang memiliki akses dan tempat
penyediaan makanan yang sangat banyak akan menggunakan akses tersebut dalam
memenuhi kebutuhan makan mereka.
Faktor pendapatan juga memiliki andil besar dalam perubahan pola
konsumsi penduduk. Semakin besar tingkat pendapatan penduduk maka semakin
tinggi keinginan mereka untuk dapat membeli barang-barang yang praktis dan

2

relatif lebih mahal. Hal iniakan berpengaruh terhadap asupan energi dan protein
yang akan menurun.
Pengeluaran penduduk untuk membeli beras sebagai makanan pokok
mencapai 10 persen dari kebutuhan, namun ini hanya terjadi hingga tahun 2006.
Namun untuk tahun berikutnya pengeluaran padi-padian digantikan oleh
pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Kecenderungan ini sebagai
indikasi telah mulai terdapat pergeseran pola makan dimasyarakat yaitu dari
makanan yang dimasak di rumah kearah makanan yang dimasak diluar rumah
seperti di restoran, kafe, warung tegal (warteg) dan lainnya sehingga jumlah
bumbu-bumbuan yang dikonsumsi di rumah menjadi lebih sedikit. Selama lima
tahun terakhir terdapatnya peningkatan konsistensi pangsa pengeluaran
makanandan minuman jadi yaitu dari 10.4 persen tahun 2005 menjadi 12.6 persen
tahun 2009 (Ariani 2010).
Besarnya pergeseran pola konsumsi masyarakat ke makanan dan minuman
jadi yang berasal dari kontribusi energi dan protein belum ditampilkan. Belum
adanya jumlah kontribusi energi dan protein makanan dan minuman jadi serta
kelompok bumbu-bumbuan menarik perhatian peneliti sehingga perlu adanya
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui berapa besarnya kontribusi energi
makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan yang berakibat pada
perubahan pola konsumsi pangan yang terjadi pada penduduk Indonesia.Selain itu
juga, akan melihat proyeksi konsumsi atau pendugaan konsumsi makanan dan
minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan di tahun yang akan datang.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan pokokpokok permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tren konsumsi konsumsi makanan dan minuman jadi serta
kelompok bumbu bumbuan penduduk di Indonesia menurut wilayah dan
golongan pengeluaran.
2. Bagaimana proyeksi konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu bumbuan penduduk di Indonesia menurut wilayah dan golongan
pengeluaran.

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkajipola konsumsi
makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu bumbuan penduduk di
Indonesia berdasarkan wilayah dan golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :
1. Menganalisis tren konsumsi makanan dan minuman jadi berdasarkan wilayah.

3

2. Menganalisis tren konsumsi makanan dan minuman jadi berdasarkan golongan
pengeluaran.
3. Menganalisis tren konsumsi bumbu-bumbuan berdasarkan wilayah.
4. Menganalisis tren konsumsi bumbu-bumbuan berdasarkan golongan
pengeluaran.
5. Menganalisis proyeksi konsumsi makanan dan minuman jadi penduduk di
Indonesia.
6. Menganalisis proyeksi konsumsi bumbu-bumbuan penduduk di Indonesia.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini harapannya dapat memberikan gambaran mengenai pola
konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu bumbuan penduduk
diIndonesia. Juga dapat melihat seberapa besarsumbangan energi dan protein
terhadap konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan
dan untuk mengetahui proyeksi konsumsi makanan dan minuman jadi serta
kelompok bumbu bumbuan.Selain itu, diharapkan juga dapat digunakan salah satu
referensi dalam penelitian yang lebih mendalam.

KERANGKA PEMIKIRAN
Perubahangaya hidup dan peningkatan teknologi merupakan hal yang
perlu diperhatikan dalam melihat konsumsi pangan penduduk. Tingginya tingkat
aktivitas sangat berpengaruh terhadap kebiasaan dan pola makan masyarakat serta
konsumsi pangan. Konsumsi pangan merupakan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi oleh penduduk yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,
psikologis dan sosiologis. Menurut BPS 2011 pola konsumsi makanan penduduk
merupakan salah satu indikator sosial ekonomi masyarakat yang sangat
dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan setempat. Pola konsumsi pangan
penduduk akan di pengaruhi banyak hal, dua diantaranya yaitu golongan
pengeluaran dan wilayah tempat tinggal penduduk.
Wilayah dan golongan pengeluaran menjadi faktor yang sangat penting
untuk diperhatikan karena penduduk yang tinggal di perkotaan akan
mengeluarkan pendapatan mereka untuk membeli makanan dan minuman serta
bumbu-bumbuan yang lebih besar daripada penduduk desa. Rendahnya
pengeluaran penduduk desa dalam membeli makanan dan minuman jadi serta
kelompok bumbu-bumbuan dikarenakan akses pembelian dan pengeluran
penduduk yang masih rendah untuk membeli makanan dan minuman serta
kelompok bumbu-bumbuan di wilayah tempat tinggal mereka.
Perkembangan konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan akan mengalami peningkatan dan penurunan. Hal tersebut akan
berakibat pada pendugaan konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan untuk beberapa tahun yang akan datang. Secara ringkas,

4

kerangka pemikiran pola konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan ditampilkan dalam gambar berikut:
Karakteristik
Wilayah

Golongan
Pengeluaran

Pola Konsumsi Pangan

Estimasi perubahan
pola konsumsi

Keterangan:
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
= Hubungan yang diteliti
= Hubungan yang tidak diteliti
Gambar 1Bagan kerangka pemikiran penelitian

METODE
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Desain studi penelitian ini adalah studi deskriptif.Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang berkaitan dengan makanan dan minuman jadi
serta kelompok bumbu bumbuan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada bulan
April sampai September 2013 diInstitut PertanianBogor, Jawa Barat.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Konsumsi rumah tangga dibedakan atas konsumsi makanan maupun bukan
makanan tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk
keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak lain.
Pengumpulan data SUSENAS dari rumah tangga terpilih dilakukan melalui
wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Keterangan dalam
rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga,

5

suami/istri kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui
tentang karakteristik yang ditayakan. Referensi waktu survei yang digunakan
seminggu yang lalu untuk konsumsi makanan, dan sebulan atau setahun yang lalu
untuk konsumsi bukan makanan (BPS 2011).
Data konsumsi/pengeluaran SUSENAS yang dikumpulkan dibagi menjadi 2
(dua) kelompok, yaitu konsumsi makanan dan bukan makanan.
Konsumsi/pengeluaran makanan data dikumpulkan dalam bentuk kuantitas dan
nilainya sedangkan konsumsi bukan makanan data yang dikumpulkan adalah data
nilainya, kecuali untuk beberapa jenis pengeluaran tertentu, seperti penggunaan
listrik, air, gas, dan bahan bakar minyak (BBM), juga dikumpulkan kuantitasnya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya berupa data
sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
Tabel 1Jenis data yang digunakan, tahun dan sumber data penelitian.
No
1

2

3

Jenis Data
Konsumsi makanan dan minuman jadi
berdasarkan jenis makanan menurut
wilayah dan golongan pengeluaran.
Konsumsi
bumbu-bumbuan
berdasarkan jenis makanan menurut
wilayah dan golongan pengeluaran.
Pengeluaran
rata-rata
perkapita
sebulan menurut kelompok barang dan
golonga perkapita sebulan (rupiah).

Tahun
2002 – 2011
2002 – 2011
2002-2011

Sumber
SUSENAS (kuesioner
SUSENAS kode M no
192-219), BPS
SUSENAS (kuesioner
SUSENAS kode K no
168-180), BPS
SUSENAS,
BPS

Pengolahan dan Analisis Data
Proses pengolahan data SUSENAS yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) dimulai dengan editing (cek kelengkapan isian, kewajaran,
konsistensi), dilanjutkan dengan proses data entri untuk menghasilkan data
mentah (raw data). Dari raw data yang telah terbentuk, dilakukan pengecekan
terhadap data-data pencilan (outlier). Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakansoftware SUSENAS danMicrosoft Excel. Data yang telah diolah di
analisis secara deskriptif.
Konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan :
a. Konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan.
Konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan
dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
Jktb : Rata-rata konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan (gram/kap/hari).
K
: Rata-rata konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan perkapita perminggu
B
: Jumlah gram dalam satuan

6

Konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
Jkte : Konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan (kkal/kap/hari).
Jktb : Rata-rata konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan (gram/kap/hari).
Jktx : Rata-rata energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan berdasarkan DKBM.
B
: Jumlah gram dalam satuan.
Kontribusi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan terhadap total kontribusi energidapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :

Keterangan:
TKi : Kontribusi energi makanan dan minuman serta kelompok bumbu
bumbuan (persen).
Jkte : Konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan (kkalkap/hari).
Tkons : Total konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan (kekal/kap/hari).
Kontribusi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan terhadap angka kecukupan energidapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :

Keterangan:
TKi : Kontribusi energi makanan dan minuman serta kelompok bumbu
bumbuan (persen).
Jkte : Konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan (kkalkap/hari).
AKi : Angka kecukupan energi menurut WKNPG VII tahun 2004 (2000
kkal/kap/hari).
Laju konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
LKe : Laju konsumsi energi makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan.
JK
: Jumlah konsumsi energi (kkal/kap/hari)
X
: Tahun awal.
Y
: Tahun akhir.

7

b. Konsumsi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan.
Kontribusi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan terhadap angka kecukupan protein dapat dihitung menggunakan rumus
sebegai berikut :

Keterangan:
TKi : Kontribusi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan.
Jkt
: Konsumsi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan (gram/kap/hari).
AKi : Angka kecukupan protein menurut WKNPG VII tahun 2004 (52
gram/kap/hari).
Laju konsumsi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
LKp : Laju konsumsi protein makanan dan minuman jadi serta kelompok
bumbu-bumbuan.
JK
: Jumlah konsumsi protein (gram/kap/hari)
X
: Tahun awal.
Y
: Tahun akhir.
Proyeksi konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan
Proyeksi konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan dapat di hitung menggunakan rumus ekstrapolasi linear sebagai berikut :
Keterangan:
Tt
: nilai tren pada periode t (sebagai variable tak bebas/dependent variable).
bo
: intercept garis tren.
t
: waktu (sebagai variabel bebas/independent variabel).
Perhitungan slope (b1) dan intercept (b0) adalah

Keterangan:
∑t
: jumlah banyaknya waktu yang digunakan.
∑Yt
: jumlah rata-rata konsumsi selama tahun 2002-2011 (gram/kap/hari).
n
: banyaknya tahun (10).

8

Definisi Operasional
Bumbu bumbuanadalah kelompok bahan makanan yang terdiri dari garam,
kemiri, ketumbar, merica, asam, biji pala, cengkeh, terasi, kecap, penyedap
masakan, sambal jadi, bumbu masak, bumbu dapur lainnya, seperti
tercantum di dalam kuesioner SUSENAS dengan kode K nomor 168-180.
Golongan pengeluaran adalah kelompok pengeluaran menurut susenas yang
dibagi menjadi delapan golongan. Pembagian golongan pengeluaran dari
tahun 2002-2006 yaitu golongan I = < 60000, golongan II= 60000 sampai
79999, golongan III = 80000 sampai 99999,golongan IV = 100000 sampai
149999, golongan V= 150000 sampai 199999, golongan VI = 200000
sampai 299999, golongan VII = 300000 sampai 499999 dan golongan
VIIII= >500000. Pembagian golongan pengeluaran dari tahun 2007-2011
adalah golongan I = 1000000. Besarnya masing-masing golongan pengeluaran dalam
satuan rupiah.
Konsumsi pangan adalahjenis dan jumlah makanan dan minuman jadi serta
kelompok bumbu-bumbuan yang membentuk pola konsumsi penduduk
untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Kontribusi energi pangan adalah besarnya kandungan energi yang di peroleh
dari makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan
penduduk Indonesia di bandingkan dengan angka kecukupan energi
berdasarkan WKNPG 2008 sebesar 2000 kkal/kap/hari.
Kontribusi protein pangan adalah besarnya kandungan protein yang berasal dari
makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan penduduk
Indonesia dibandingakan dengan angka kecukupan protein berdasarkan
WKNPG 2008 sebesar 52 gram/kap/hari.
Makanan dan minuman jadi adalahmakanan dan minuman yang langsung di
konsumsi. Pengelompokan makanan dan minuman jadi dalam Susenas
yaitu (a)kelompok makanan yang terdiri dari roti tawar, rot manis, kue
kering, kue basah, makanan gorengan, bubur kacang hijau, gadogado/ketoprak/pecel, nasi campur/rames, nasi goreng, nasi putih,
lontong/ketupat sayur, soto/gule/sop/rawon/cincang, sate/tongseng, mie
(bakso/rebus/goreng), mie instant, makanan ringan anak-anak, ikan,
ayam/daging, makanan jadi lainnya, dan (b) kelompok minuman yang
terdiri dari air kemasan, air kemasan galon, air teh kemasan, sari buah
kemasan,
minuman
ringan
mengandung
CO2(soda),minuman
kesehatan/minuman berenergi, minuman lainnya, es krim, es lainnya,
seperti tercantum di dalam kuesioner SUSENAS dengan kode M nomor
192-219.
Pengeluaran konsumsi panganadalahbiaya yang dikeluarkan untuk konsumsi
semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya
anggota rumah tangga.
Pola konsumsi pangan adalah jenis makanan yang paling banyak di konsumsi
dan menyumbangkan energi ≥ 5persen dari total kelompok pangan.

9

Proyeksi konsumsi pangan adalah estimasi jumlah kontribusi energi makanan
dan minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan untuk beberapa tahun
yang akan ke depan.
Tren konsumsi pangan adalah perkembangan jenisdan jumlah makanan dan
minuman jadi serta kelompok bumbu-bumbuan penduduk Indonesia yang
dilihat nilai laju kontribusi energi dan protein yang di konsumsi.
Wilayah adalah daerah tempat tinggal penduduk yang di bagi dalam tiga wilayah
yaitu desa, kota dan desa+kota.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pola Konsumsi Makanan dan Minuman Jadi serta Kelompok Bumbubumbuan
Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan (baik bentuk asli
maupun olahan) yang dikonsumsi oleh seseorang/penduduk dalam jangka waktu
tertentu (maupun konsumsi normatif) untuk hidup sehat dan produktif (DEPTAN
2012). Konsumsi pangan berkaitan dengan gizi yang cukup dan seimbang.Tingkat
dan pola konsumsi pangan dan gizi dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, sosial dan
budaya setempat. Konsumsi pangan rumah tangga diukur dari konsumsi energi
dan konsumsi protein dimana konsumsi energi penduduk Indonesia pada tahun
2005 sebesar 1 997 kkal/kap/hari, masih lebih rendah dari yang direkomendasikan
WKNPG (Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi) VII tahun 2004 sebesar 2000
kkal/kap/hari (Purwaningsih 2008).
Pola konsumsi pangan adalah jenis dan frekuensi beragam pangan yang
biasa dikonsumsi, biasa berkembang dari pangan setempat atau dari pangan yang
ditanam ditanam di tempat tersebut untuk jangka waktu yang panjang (Suhardjo
1996). Suatu jenis pangan dikatakan sebagai pola konsumsi penduduk di suatu
wilayah apabila kontribusi energi dari jenis makanan tersebut ≥ 5 persen dari
energi total pangan tersebut.
Pangan pokok yang digunakan dalam suatu negara atau daerah biasanya
menempati kedudukan tinggi dipandang dari nilai sosialnya, penggunaan pangan
tersebut lebih luas daripada semua pangan lainnya, besar kemungkinan
berkembang karena dihasilkan dari tanaman asal setempat atau setelah dibawa ke
tempat tersebut tumbuh dengan cepat (Suhardjo 1988). Pola konsumsi pangan
penduduk Indonesia dari tahun 2002-2011 dapat dlihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Pola konsumsi makanan jadi penduduk Indonesia tahun 2002-2011.
Tahun

Desa

Kota

Desa+Kota

2002

MG, M NC, KB, MR, MJ

NC, MG, M, MR, KB, MJ

MG, NC, M, MR, KB, MJ

2003

MG, NC, M, MR, KB, MJ

NC, MG, M, KB, MR, MJ

MG, NC, M, MR, KB, MJ

2004

MG, NC, M, MR, KB, MJ

NC, MG, M, MR, KB, MJ

MG, NC, M, MR, KB, MJ

2005

MG, MR, NC, M, KB, MJ

NC, MG, M, MR, MJ, KB

MG, NC, M, MR, KB, MJ

2006

MR, NC,BK, KB, MG, M, MJ

NC, MG, M, MR, KB

MG, NC, MR, M, KB

2007

MG, MR, NC, M, MJ, KB, RM

NC, MG, M, MR, MJ, KB

MG, NC, MR, M, MJ, KB

10

Lanjutan tabel 2
Tahun

Desa

Kota

Desa+kota

2008

MG, MR, NC, MJ, M, KB, RM

NC, MG, M, MR, MJ, KB

NC, MG, MR, M, MJ, KB

2009

MG, MR, NC, M, MJ, KB, RM

NC, MG, M, MR, MJ, KB

NC, MG, M, MI, MJ, KB

2010

MG, MR, NC, M, MJ, KB, RM

NC, MG, M, MR, MJ, KB

NC, MG, MR, M, MJ, KB

2011

MG, NC, MR, MJ, M, KB

NC, MG, M, MR, MJ

NC, MG, MR, M, MJ, KB

Keterangan
MG
: makanan gorengan
M
: mie bakso/rebus/gorengan
NC
: nasi campur/rames
KB
: kue basah
MR
: makanan ringan anak-anak

MJ
BK
RM
MI

: makanan jadi lainnya
: bubur kacang hijau
: roti manins/lainnya
: mie instan

Pola konsumsi makanan jadi penduduk desa selama tahun 2002-2011 paling
besar yaitu makanan gorengan namun untuk tahun 2006 mengalami perubahan
yaitu makanan ringan anak-anak. Pola konsumsi penduduk kota tahun 2002-2011
paling banyak dikonsumsi yaitu nasi campur. Pola konsumsi penduduk desa+kota
selama tahun 2002-2011 yaitu makanan gorengan dan nasi campur. Besarnya
persentase makanan jadi dalam membentuk pola konsumsi pangan desa, kota dan
desa+kota dapat dilihat pada Lampiran 28-30.
Tabel 3 Pola konsumsi minuman jadi penduduk Indonesia tahun 2002-2011.
Desa

Kota

Desa+Kota

2002

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

2003

ML, EL, EK

ML, EL, EK

EL, ML, EK

2004

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

2005

EL, ML, EK

ML, EL, EK, AK

EL, ML, EK

2006

EL, ML, EK, MR

ML, EL, EK

ML, EL, EK

2007

ML, EL, EK

ML, EL, EK, AK

ML, EL, EK

2008

ML, EL, EK

ML, EL, EK, AK

ML, EL, EK

2009

ML, EL, EK

ML, EL, EK, AK

ML, EL, EK

2010

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, AK

ML, EL, EK, SB

2011

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, AK

ML, EL, EK, SB

Keterangan
ML
: minuman lainnya
EL
: es lainnya
EK
: es krim

AK
MR
SB

: air teh kemasan
: minuman ringan CO2 (soda)
: sari buah kemasan

Pola konsumsi minuman jadi penduduk Indonesia selama tahun 2002-2011
dapat dilihat pada Tabel 3. Pola konsumsi minuman jadi penduduk desa dengan
kontribusi paling besar selama tahun 2002-2011 yaitu minuman lainnya (kopi, dll)
dan es lainnya. Pola konsumsi minuman jadi penduduk kotadengan kontribusi
energi paling besar yaitu minuman lainnya (kopi, dll). Pola konsumsi minuman
jadi penduduk desa+kota dengan kontribusi energi paling besar yaitu minuman
lainnya (kota,dll) dan es lainnya.Besarnya persentase minuman jadi yang
membentuk pola konsumsi minuman jadi penduduk desa, kota dan desa+kota
dapat dilihat pada Lampiran 31-33.
Konsumsi bumbu-bumbuan penduduk Indonesia juga sangat berpengaruh
terhadap terbentuknya pola konsumsi penduduk. Tingginya konsumsi bumbu-

11

bumbuan penduduk Indonesia di sebabkan karena masakan khas di setiap daerah
di Indonesia membutuhkan berbagai jenis bumbu-bumbuan sehingga dapat
dikatakan bahwa penduduk Indonesia tidak lepas dari ketergantungan terhadap
bumbu-bumbuan. Jenis bumbu-bumbuan yang membentuk pola konsumsi pangan
penduduk Indoneia sangat beragam (Tabel 4). Jenis bumbu-bumbuan dengan
persentase pembentuk pola konsumsi paling tinggi di setiap wilayah yaitu kemiri
dan terjadi dari tahun 2002-2011. Besarnya kontribusi masing-masing jenis
bumbu-bumbuan yang membentuk pola konsumsi penduduk desa, kota dan
desa+kota dapat dilihat pada Lampiran 34-36.
Tabel 4 Pola konsumsi bumbu-bumbuan penduduk Indonesia tahun 2002-2011
Desa

Kota

Desa+Kota

2002

K, T, KT, A, M

K, KT, T, A, M

K, KT, T, A, M

2003

K, T, KT, A, BD, M

K, KT, T, A, M

K, T, KT, A, BD, M

2004

K, T, KT, A, M, BD

K, KT, T, BP, A, M, BD

K, KT, T, A, M, BD

2005

K, KT, T, A, M

K, KT, T, M, A

K, KT, T, A, M

2006

K, KT, T, A, M

K, KT, T, A, M

K, KT, T, A, M

2007

K, T, KT, A, M

K, KT, T, M, A

K, T, KT, A, M

2008

K, T, KT, A, M, BD

K, T, KT, A, M

K, T, KT, A, M

2009

K, T, KT, A, M, BD

K, T, KT, M, A, BD

K, T, KT, A, M, BD

2010

K, T, KT, A, M, BD

K, T, KT, M, A, BD

K, T, KT, A, M, BD

2011

K, T, KT, M, A, BD

K, T, KT, M, BD, A

K, T, KT, M, BD, A

: merica/lada
: bumbu dapur lainnya
: biji pala

A

Keterangan
K
: kemiri
T
: terasi/petis
KT
: ketumbar/jinten

M
BD
BP

: Asam

Pola konsumsi makanan dan minuman jadi penduduk Indonesia menurut
golongan pengeluaran sangat beragam. Pola konsumsi makanan jadi penduduk
desa tahun 2002-2011 dapat dilihat pada Tabel 5. Jenis makanan jadi yang
membentuk pola konsumsi penduduk desa terdiri dari 11 jenis yaitu makanan
gorengan, nasi goreng, makanan jadi lainnya, mie bakso/rebus/goreng, bubur
kacang hijau, nasi campur/rames, roti manis/lainnya, kue basah, mie instan,
makanan ringan anak-anak, dan kue kering. Semakin besar golongan pengeluaran
terlihat bahwa semakin beragam jenis makanan yang membentuk pola konsumsi.
Jenis makanan jadi yang mempunyai kontribusi besar dalam membentuk pola
konsumsi adalah makanan gorengan untuk golongan pengeluaran I sampai dengan
VII namun untuk golongan pengeluaran VII jenis makanan jadi yang mempunyai
kontribusi besar dalam membentuk pola konsumsi adalah nasi campur/rames. Hal
yang sama juga terjadi pada tahun analisis, semakin tinggi tahun analisis jenis
makanan jadi yang memiliki kontribusi besar dalam membentuk pola konsumsi
adalah nasi campur/rames.
Pola konsumsi minuman jadi penduduk desa tahun 2002-2011 dapat
dilihat pada Tabel 6. Jenis minuman jadi yang membentuk pola konsumsi untuk
masing-masing golongan pengeluaran dari tahun 2002-2011 terdiri dari lima jenis
yaitu es lainnya, minuman lainnya (kopi, dll), minuman ringan CO2(soda), es krim,
air teh kemasan dan sari buah.

12

12
Tabel 5 Pola konsumsi makanan jadi di wilayah desa pendudukIndonesia menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
Golongan Pengeluaran
2002
2003
2004

I
MG, MJ, KB,
MR, M
KB, MJ, MG, MI

2006

MJ, MG, MR,
KB, KK
MR, MG, MJ,
KB, RM, M
MG, KK, KB, NC

2007

MG, MR, MJ, NC

2008

MG, MR, MJ,
NC, KK
MR, MG, MJ,
RM, NC, KB, KK
MR, MJ, MG,
KB, RM
MG, MJ, MR,
RM, RT, KB, KK

2005

2009
2010
2011

Keterangan
MG : makanan gorengan
M : mie bakso/rebus/gorengan
NC : nasi campur/rames
KB : kue basah
MR : makanan ringan anak-anak

II
MG, MR, MJ, KB,
M
MG, MR, MJ, KB,
NC
MG, MR, MJ, KB,
RM, NC, M
MG, MR, KB, MJ,
M, NC, RM
MG, MR, NC, MJ,
KB, M
MG, MR, MJ, NC,
M, KB, RM
MR, MG, MJ, NC,
KB, M, RM
MR, MG, MJ, NC,
KB, M, KK
MR, MG, MJ, NC,
KBM, RM
MR, MG, MJ, NC,
M, KB, KK, RM
MJ
BK
RM
MI
KK

III
MG, MR, MJ, KB,
M
MG, MR, MJ, KB,
M, NC
MG, MR, KB, MJ,
NC, M
MG, MR, KB, M,
NC, MJ
MG, MR, KB, NC,
M, MJ
MG, MR, NC, MJ,
M, KB
MG, MR, NC, MJ,
M, KB, RM
MG, MR, MJ, NC,
M, KB, RM
MR, MG, MJ, NC,
M, KB, RM, KK
MR, MG, MJ, NC,
RM, KB, KK

IV
MG, M, MR,
KB, MJ, NC
MG, MR, M,
KB, MJ, NC
MG, MR, KB,
MJ, M, NC,
MG, MR, M,
NC, KB, MJ
MG, MR, NC,
KB, M, MJ
MG, MR, NC,
M, MJ, KB, RM
MG, MR, NC,
M, MJ, KB, RM
MG, MR, NC,
M, MJ, KB, RM
MG, MR, NC,
M, MJ, KB, RM
MG, MR, NC,
MJ, M, KB, RM

: makanan jadi lainnya
: bubur kacang hijau
: roti manins/lainnya
: mie instan
: kue kering

V
MG, M, MR,
KB, MJ, NC
MG, NC, M,
MR, KB, MJ
MG, M, KB,
NC, MR, MJ
MG, MR, M,
NC, KB
MG, MR, NC,
M, KB, MJ
MG, NC, MR,
M, KB, MJ
MG, NC, MR,
M, KB, MJ, RM
MG, NC, MR,
M, MJ, KB
MG, MR, NC,
M, MJ, KB, RM
MG, NC, MR,
M, MJ, KB
NG

: nasi goreng

VI
MG, NC, M, KB,
MR, MJ
MG, NC, NG, M,
KB, MR, MJ
MG, NC, M, MR,
KB, MJ
MG, NC, M, MR,
KB, RM
MG, NC, MR, M,
KB, RM
MG, NC, M, MR,
KB, MJ, RM
NC, MG, M, MR,
KB, MJ
NC, MG, MR, M,
KB, MJ
MG, NC, MR, M,
KB, MJ, RM
NC, MG, MR, M,
MJ, KB

VII
MG, NC, M,
KB, MR, MJ
MG, NC, M,
MR, KB, MJ
MG, NC, M,
MR, KB
MG, NC, M,
MR, KB
MG, NC, MR,
M, KB
NC, MG, M,
MR, KB, MJ
NC, MG, M,
MR, KB, MJ
NC, MG, M,
MR, KB, MJ
NC, MG, M,
MR, KB, MJ
NC, MG, MR,
M, MJ, KB

VIII
NC, MG, M, MR,
MG, MJ, KK
NC, MG, M, KB,
MJ, G
NC, MG, M, MR,
KK
NC, MG, M, MR,
KB
NC, MR, MG, M,
KB
NC, MG, MR, M,
KB, KK
NC, MG, M, MR,
MJ, KB, KK
NC, MG, M, MR,
KB, MJ
NC, MG, M, MR,
KB, MJ
NC, MG, M, MR,
MJ, KB, KB

13

Tabel 6

Pola konsumsi minuman jadi di wilayah desa penduduk Indonesia menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
Golongan Pengeluaran

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

2002

EL, ML

EL, ML

EL, ML, EK

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

2003

ML, EL

ML, EL, EK

EL, ML, EK

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

2004

ML, EL, MR

EL, ML

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EK, EL

2005

EL, EK, ML

EL, ML, EK, SB

EL, ML, EK

EL, ML, EK

EL, ML, EK

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK, MK

2006

ML, EL

EL, ML, EK

ML, EL

EL, ML, EK

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK, MK

2007

EL, ML, EK

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL. EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK, AK

ML, EL, EK, AK

2008

EL, ML, EK

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

2009

EL, ML, EK

EL, ML, EK

EL, ML, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, AK, SB

2010

ML, EL

EL, ML, SB

EL, ML, EK, SB

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB, AK

2011

AK, EL, MK, SB

EL, ML, EK, SB

EL, ML, EK, SB

MK, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB

ML, EL, EK, SB, AK

ML, EL, EK, AK

Keterangan :
EL
: es lainnya
ML
: minuman lainnya (kopi, dll)
MR
: minuman ringan CO2 (soda)
EK
: es krim

AK
SB

: air teh kemasan
: sari buah kemasan

13

14

14
Tabel 7 Pola konsumsi bumbu-bumbuan di wilayah desa penduduk Indonesia menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011.
Golongan Pengeluaran
2002

I
T, K, A, KT, BL

II
T, K, KT, BL

III
K, T, KT, A

IV
K, T, KT, A, M

V
K, T, KT, A

VI
K, T, KT, A, M

VII
K, KT, T, A, M

VIII
K, KT, T, A, M

2003

T, KT, K, BL

K, T, KT, A, BL

T, K, KT, A, BL

KT, T, A, K, BL

K, T, KT, A, BL

2005

T, K, KT, A,
BL, M
KT, K, T, BL, A

K, KT, T, A, M

K, KT, T, A, M

K, KT, T, BL,
M
K, T, KT, A, M,
BL
K, KT, T, A, M

K, KT, T, A, BL,
M
K, KT, T, M, A,
BL
K, KT, T, A, M

2006

K, T, A, KT, BL,
M
KT, K, BL

K, T, KT, A, BL,
M
K, KT, T, A, M

K, T, KT, , M,
BL
K, KT, T

KC, K, T, KT, A

2004

K, T, KT, A,
BL, M
K, T, KT, A,
BL, M
K, KT, T, A

KT, K, T, M, A

K, KT, T, A, M

K, T, KT, A, M

K, KT, T, A, M

K, KT, T, A, M

2007

K, T, KT, A, M

K, T, KT, A

K, T, KT, A, M

K, T, KT, A, M

K, T, KT, A, M

K, T, KT, A, M

K, KT, T, A,
BL, M
K, KT, T, A, M

2008

K, T, A, KT, M

K, T, KT, A, M

K, T, KT, A, M

K, T, KT, A, M

K, T, A, KT, BL,
M
K, T, A, KT, M

K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, A,
BL, M
K, T, KT, A,
BL, M

K, T, KT, KT, M,
BL
K, T, KT, A, M,
BL
K, T, M, BL, A

K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, M,
BL
K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, BL,
A, M

K, T, KT, A, M

2009

K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, A,
BL, M
K, T, KT, M, A,
BL

K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, M, A,
BL

K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, A, M,
BL
K, T, KT, A, M,
BL

K, KT, T, A, BL,
M
K, T, KT, M, A,
BL, KC
K, T, KT, A, M,
BL
K, KT, T, M, A,
BL

2010
2011

T, BL, KT, A, K,
M,

Keterangan :
T : terasi/petis
K : kemiri
A : asam

KT
BL
KC

: ketumbar
: bumbu dapur lainnya
: kecap

K, KT, T, A, M

K, KT, T, A, M

15

Jenis minuman jadi yang paling besar kontribusinya dalam membentuk
pola konsumsi dari tahun 2002-2011 untuk golongan I sampai IV paling banyak
adalah es lainnya tetapi untuk golongan pengeluaran V sampai VIII jenis
minuman jadi yang paling besar kontribusi dalam membentuk pola konsumsi
adalah minuman lainnya (kopi, dll).
Pola konsumsi bumbu-bumbuan di wilayah desa penduduk Indonesia
menurut golongan pengeluaran tahun 2002-2011 dapat dilihat pada Tabel 7. Jenis
bumbu-bumbuan yang membentuk pola konsumsi penduduk desa terdiri dari 6
jenis yaitu terasi/petis, kemiri, asam, ketumbar, bumbu dapur lainnya dan kecap.
Jenis bumbu-bumbuan yang paling besar kontribusi dalam membentuk pola
konsumsi untuk golongan pengeluaran I sampai VII paling besar adalah kemiri
tetapi untuk golongan pengeluaran I pada tahun 2002, 2002 dan 2011 adalah terasi.
Pola konsumsi makanan dan minuman jadi serta kelompok bumbubumbuan penduduk kota tahun 2002-2011 tidak berbeda dengan penduduk desa.
Pola konsumsi makanan jadi peduduk kota menurut golongan pengeluaran dapat
dilihat pada Tabel 8. Jenis makanan jadi yang membentuk pola konsumsi
penduduk kota terdiri dari 13 jenis yaitu makanan gorengan, nasi goreng, mie
bakso, nasi campur/rames, kue basah, makanan ringan anak-anak, makanan jadi
lainnya, bubur kacang hijau, roti manis/lainnya, mie instan, ikan (goreng,bakar,
dll), ayam/daging (goreng, dll) dan kue kering. Jenis makanan jadi yang paling
besar kontribusi dalam membentuk pola konsumsi pangan penduduk kota yaitu
makanan gorengan untuk golongan pengeluaran I sampai VI, nasi campur/rames
dari golongan VII-VIII (tahun 2002-2006). Jenis makanan jadi yang memiliki
kontribusi besar dalam membentuk pola konsumsi golong pengeluaran I sampai
IV paling banyak adalah makanan gorengan tetapi dari golongan pengeluaran V
sampai VII adalah nasi campur/rames (tahun 2007-2011).
Pola konsumsi minuman jadi penduduk kota menurut golongan
pengeluaran tahun 2002-2011 dapat dilihat pada Tabel 9. Jenis minuman jadi yang
membentuk pola konsumsi penduduk kota terdiri dari enam jenis yaitu es lainnya,
minuman lainnya (kopi, dll), minuman ringan CO2(soda), es krim, air teh kemasan
dan sari buah kemasan. Jenis minuman jadi yang paling besar kontribusi dalam
membentuk pola konsumsi penduduk tahun 2002-2011 dari golongan I sapai IV
paling banyak adalah es lainnya sedangkan dari gol