NILAI MORAL DALAM FILM “TANAH SURGA KATANYA” DAN KEBERMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BACAAN SASTRA DI SMA.

NILAI MORAL DALAM FILM
“TANAH SURGA KATANYA” DAN KEBERMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN BACAAN SASTRA DI SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh
HERNIWATI SIDABUTAR
NIM : 8146192010

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas segala rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis
dengan judul nilai

morar damam film “Tanah Surga Katanya” dan

kebermanfaatannya sebagai Bahan Bacaan Sastra di SMA”.
Penyusunan tesis ini digunakan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Dalam penulisan tesis ini, penulis telah berupaya
semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya. Namun seperti kata pepatah ”tak
ada gading yang tak retak” mungkin masih ada kesalahan atau kekurangan yang
terdapat di dalam tesis ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga
tesis ini dapat tersusun dengan baik. Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan
kepada yang terhormat:
1.

Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.


2.

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr.
Bornok Sinaga, M.Pd.

3.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ibunda Prof. Dr. Rosmawaty
Harahap, M.Pd,

i

4.

Pembimbing tesis Bapak Prof. Dr.Khairil Ansari, M.Pd. selaku dosen
pembimbing I dan kepada Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D.. sebagai
dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan dan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.


5.

Narasumber seminar dan sidang tesis, Bapak Prof. Dr. Tiur Asi Siburian,
M.Pd., Bapak Dr. Syahnan Daulay, M,Pd., dan Ibu Prof. Dr. Biner Ambarita,
M.Pd.., yang telah memberikan masukan hingga terselesaikannya tesis ini.

6.

Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan atas ilmu pengetahuan,
motivasi, dan juga nasihat-nasihat yang membentuk karakter penulis hingga
menjadi lebih dewasa.

7.

Kepala Sekolah SMA Negeri I Simanindo, Bapak Drs. Adyamah Sinaga yang
telah memberikan izin penelitian. Serta guru-guru yang bersedia menjadi
narasumber dalam penelitian ini.


8.

Kedua orang tua saya yang tercinta, Jhonson Sidabutar dan Romian Siahaan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya atas segenab kasih sayang dan dukungan
yang telah diberikan. Semoga Tuhan menyertai dan memberikan kebahagiaan
yang bertambah-tambah kepada kita semuanya.

9.

Abang saya, Hartoba Sidabutar, kakak saya, Herlin Sidabutar, Hertati
Sidabutar, Herlvini Sedabutar, Helicia beserta Ipar-ipar saya. Terima kasih
telah menjadi saudara yang baik, dan terima kasih untuk semua doa,
dukungan, dan semangat yang diberikan.

ii

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Helmina, Laura, Wati, Ito Jagokdin, Emi,
Betha, Bang Jonner, Tanita, Victor, Mulkan, Kak Elen, Bunda Elfi, Bang
Anto, Martua, dan semua teman-teman angkatan II Dikbind, dan Sahabatsahabat yang tercinta, Dhea,Tika, Yenni Gate, Bangkit, Melva, Cici. Terima
kasih untuk seluruh kebersamaan kita yang penuh keceriaan.

11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta arahan
dalam penyelesaian tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.
Semoga Tuhan memberikan balasan yang terbaik atas bantuan dan
bimbingan yang diberikan. Penulis juga berharap penelitian yang telah dilakukan
dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam khasanah ilmu pengetahuan
khususnya dalam kajian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Medan, Desember 2016
Penulis

Herniwati Sidabutar
NIM 8146192010

iii

ABSTRAK
Herniwati Sidabutar. 8146192010. Nilai Moral dalam Film “Tanah Surga
Katanya” dan Kebermanfaatannya Sebagai Bahan Bacaan Sastra di SMA.
Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan . 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis nilai moral yang

terdapat dalam film “Tanah Surga Katanya” serta berfungsi untuk mengetahui
kebermanfaatannya sebagai bahan bacaan sastra di SMA. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan cara deskriptif kualitatif. Pendekatan yang
dilakukukan sosiologi sastra dengan kajian teks. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik kajian pustaka. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui kebermanfaatannya sebagai bahan bacaan yaitu dengan wawancara.
Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang guru bahasa indonesia di
SMA Negeri I Simanindo. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa, terdapat 56 nilai moral yang terbagi dari tiga jenis nilai moral, yaitu 1)
nilai moral individu, 2) nilai moral sosial, 3) nilai moral religi. Berdasarkan hasil
wawancara nilai moral dalam film “Tanah Surga Katanya” sangat bermanfaat
dijadikan sebagai bahan bacaan sastra di SMA.
Kata Kunci : Nilai Moral, Bahan Bacaan Sastra

iv

ABSTRACT
Herniwati Sidabutar. 8146192010. Moral Values in the film "Land of Heaven
Say" and Kebermanfaatannya As Reading Materials Literature in high
school. Graduate program. State University of Medan. 2016.

This study aims to find and analyze the moral values contained in the film "Land
of Heaven said," and serves to determine kebermanfaatannya as literature in high
school reading materials. This research is a qualitative descriptive qualitative
manner. The approach dilakukukan sociology of literature with the study of texts.
The data collection technique used is the technique literature review. The
instrument used to determine kebermanfaatannya reading material that is by
interview. Resource persons in this study consisted of three Indonesian teacher in
SMA I Simanindo. Based on the research results, it can be concluded that, there
are 56 moral values which are divided in three types of moral values, namely 1)
the moral values of individuals, 2) social moral values, 3) religious moral values.
Based on the interview moral values in the film "Land of Heaven said" very
helpful used as reading material in high school literature.
Keywords: Moral Values, Literary Reading Materials

v

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian ......................................................................................... 7
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 11
2.1 Dasar Teoritis ................................................................................. ..11
2.1.1 Nilai Moral ..................................................................................... 12
2.1.1.1 Moral ................................................................................... 12
2.1.1.2 Bentuk Nilai Moral .............................................................. 16
vi


2.1.1.3 Macam-macam Nilai ...............................................................18
2.1.1.4 Jenis Moral..............................................................................19
2.1.15 Konsep Pendidikkan Moral dalam Pendidikan........................20
2.1.16 Perkembangan Moral Anak Didik ...........................................28
2.1.17 Pendidikkan Moral diera Reformasi dan Globalisasi ..............36
2.1.2 Film ................................................................................................39
2.1.3 Tokoh dan Penokohan ....................................................................45
2.1.4 Bahan Bacaan .................................................................................49
2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................. 56
2.3 Dasar Konseptual ............................................................................. 58

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 60
3.1 Metode Penelitian .......................................................................... 60
3.2 Data dan Sumber Data .................................................................... 61
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 63
3.4 Teknik Analisis Data ...................................................................... 64
3.5 Keabsahan Data ............................................................................. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 71

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 71
4.1.1. Nilai Moral Individual............................................................. 71
4.1.2 Nilai Sosial .............................................................................. 71
4.1.1. Nilai Religi .............................................................................. 72
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................... 65
4.2.1. Nilai Moral yang Terdapat dalam Film “ tanah surha

vii

katanya”.............................................................................................72
4.2.1.1 Karakter Tokoh ............................................................... 72
4.2.1.2 Nilai Moral dalam Film “tanah surga katanya” .............. 297
4.2.1.3 Wujud dan Bentuk Penyampaian nilai Moral dalam Film
“tanah surga katanya” ................................................... 100
4.3 Kebermanfaatan Nilai Moral dalam film “tanah surga katanya”
Sebagai Bahan Bacaan Sastra di SMA........................................... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 125
5.1 Simpulan ....................................................................................... 125
5.2 Saran .............................................................................................. 128


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 129
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Karakter tokoh dalam film tanah surga katanya .................................72
Tabel 4.2 Gambaran Moral Tokoh yang tercermin melalui percakapan............105

ix

DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan

1. Kerangka Berpikir .............................................................................55

Bagan

2. Analisis Interaktif Miles & Huberman ............................................65

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Sk......................................................................................... 132
2. Persetujuan Judul Tesis.............................................. .......... 133
3. Undangan Seminar Proposal................................................ 134
4. Ijin Penelitian....................................................................... 135
5. Balasan Telah Melakukan Penelitian................................... 136
6. Persetujuan Sidang tertutup................................................. 137
7. Undangan Tesis................................................................... 138
8. Dokumentasi....................................................................... 139
9. Gambaran

Moral

Tokoh

Yang

Tercermin

Percakapan................................................................ .......... 140
10. Sinopsis............................................................................... 158
11. Format Pertanyaan Wawancara Uji Narasumber I............. 163
12. Hasil Wawancara Dengan Narasumber I............................. 164
13. Format Pertanyaan Wawancara Uji Narasumber II............

166

14. Hasil Wawancara Dengan Narasumber II............................ 167
15. Format Pertanyaan Wawancara Uji Narasumber III............ 169
16. Hasil Wawancara Dengan Narasumber III........................... 170
17. Daftar Riwayat Hidup.......................................................... 172

xi

Melalui

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Era globalisasi saat ini, masalah moral yang terjadi jauh lebih banyak dan
kompleks dibandingkan dengan masalah-masalah moral yang terjadi pada masamasa sebelumnya. Misalnya banyak generasi penerus bangsa yang lebih bangga
tinggal di luar negeri daripada tinggal di Indonesia, tanah kelahiran sendiri.
Kecintaan terhadap indonesia semakin hari kian terkikis. Indonesia dianggap
payah dan sulit untuk berkembang. Hal ini terjadi karena kesenjangan sosial yang
terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Dampak globalisasi ini pula tentunya yang membawa pengaruh terhadap
suatu negara termasuk Indonesia, khususnya terhadap perkembangan moral
peserta didik. Moral secara ekplisit merupakan hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu. Tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral merupakan nilai keabsolutan dalam kehidupan bermasyarakat
secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat
setempat.
Menurut Sagala (2013 : 1) “moralitas merupakan suatu ciri manusia yang
tidak dapat ditemukan pada makhluk selain manusia. Pada tahap hewan tidak ada
kesadaran tentang baik buruknya, tentang yang boleh dan dilarang, tentang yang
harus dilakukan dan tidak pantas dilakukan. Hewan tidak mempunyai keharusan,

1

2

sedangkan manusia mempunyai keharusan moral sebagai kewajiban dan etika
sebagai tata nilai yang diujudkan menjadi moralitas manusi.”
Semakin menurunya moral di kalangan remaja, kita sebagai pendidik
merasa terpanggil untuk ikut bertanggung jawab mencari solusinya agar
dekadensi moral gnerasi muda bangsa indonesia yang kita cintai ini
berkepanjangan. Nurul Zuriah (2015 : 22) pendidikan moral adalah suatu program
pendidikan

(sekolah

dan

luar

sekolah)

yang

mengorganisasikan

dan

“menyederhanakan ” sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan
pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan. Menurut paham ahli
pendidikan moral, jika tujuan pendidikan moral akan mengarah seseorang menjadi
bermoral, yang penting adalah bagaimana agar seseorang dapat menyesuaikan diri
dengan tujuan hidup bermasyarakat. Dalam tahap awal perlu dilakukan
pengondisian moral (moral conditioning) dan latihan moral (moral training)
untuk pembiasaan.
Lebih dari itu, etika merupakan ilmu menyelidiki tingkah laku moral
manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan strategi

yang

menggambarkan komitmen dan integritas pribadi seseorang yang bermoral dan
beretika. Etika berhubungan dengan kesadaran etik yang tumbuh menjadi
peristiwa rohani yang terjadi dalam kalbu atau nurani yang berujung pada
keputusan batin dan bertanggung jawab atas keputusannya.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa
yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan

3

lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik,
begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa moral adalah
produk dari budaya dan Agama.
Banyak dikalangan remaja telah hilang nilai-nilai nasionalisme bangsa
kita, misalnya tidak adanya sopan santun, cara berpakain, dan gaya hidup mereka
cenderung meniru budaya barat. Akibatnya muncullah sikap individualisme.
Sikap individualisme ini mengakibatkan kurangnya kepedulian terhadap orang
lain, sehingga sikap cinta tanah air semakin luntur.
Berbicara mengenai pembinaan anak merupakan tanggung jawab orang
tua dan lingkungan, demikian juga dengan pendidikan, karena pendidikan
merupakan suatu upaya dalam pengembangan kepribadian suatu bangsa. Undangundang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional menetapkan bahwa
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga, dan
masyarakat. Ketiga pihak ini mempunyai tanggung jawab yang sama dalam
membina anak melalui upaya pendidikan.
Di Indonesia, pendidikan diarahkan untuk melahirkan manusia–manusia
yang cerdas, bertanggung jawab, bermoral, berkepribadian luhur, bertaqwa, dan
memiliki kepribadian prestasi anak bangsa sudah banyak mengharumkan nama
bangsa di berbagai internasional. Namun, masi banyak pendidikan yang belum
mencapai tujuan.
Film “Tanah Surga Katanya ” mengisahkan kehidupan di perbatasan,
tepatnya disebuah kampung di Kalimantan. Film ini Menelisik kehidupan nyata
antara rasa cinta tanah air dan kenyataan sulitnya mencari kehidupan di negara

4

sendiri. Tokoh Haris lebih memilih untuk tinggal di Malaysia dari pada di
Indonesia karena kehidupan yang ditawarkan disana jauh lebih baik. Antara
Nasionalisme atau kesejahteraan menjadi sebuah pilihan dilematis dalam keadaan
serba kekurangan.
Berbeda halnya dengan tokoh Hasyim sang mantan pejuang operasi
dwikora yang sangat mencintai indonesia. Beliau menggap bahwa Indonesia
adalah tanah surga, tanah tumpah darah yang harus diperjuangkan dan
dibanggakan sampai titik penghabisan. Jiwa nasionalisme itu sudah mendarah
daging karena pada waktu itu beliau sudah berjuang mati–matian untuk membela
tanah air ini. Tidaklah mudah bagi-Nya untuk meninggalkan indonesia ini, hanya
karena kesejahteraan yang belum diterimanya. Moralnya yang baik membuat dia
tetap setia terhadap indonesia. Selalu ada nilai positif yang bisa dipetik-Nya untuk
bertahan di Indonesia. Melalui cerita perjuangannya mempertahankan martabat
bangsa Indonesia melawan Malaysia, di tanamkannya nilai–nilai nasionalisme
kepada salman dan salina cucunya.
Digambarkan adanya perbedaan ideologi dari generasi satu ke generasi
berikutnya, yaitu generasi nasionalisme Hasyim dengan generasi matrealistis
haris. Proses sosial yang terjadi dalam masyarakat perbatasan dimana mereka
lebih sering berinteraksi dengan bangsa lain, ditambah dengan tidak adanya
sosialisasi akan makna dan nilai nasionalisme mengakibatkan hilangnya rasa
memiliki dan rasa cinta tanah air masyarakat tersebut.
Film “Tanah Surga Katanya ” menjadi film terbaik FFI 2012. Film ini
berdurasi 90 menit dan terdiri atas 40 adegan. Film bertemakan nasinalisme yang

5

dibintangin oleh Fuad Indris sebagai Hasyim, Ence Bagus sebagai Haris, Aji
Santosa sebagai Salman, Tissa Biani Azzahra sebagai Salina, Ringgo Agus
Rahman sebagai dokter Anwar, dan Astri Nurdin sebagai Astuti. Cerita dalam
film ini merupakan satire atau sindiran terhadap pemerintah Indonesia atas ironi
Nasionalisme daerah perbatasan. Berbekal cerita yang sederhana tersebut, kami
tertarik untuk mengkaji karakter tokoh melalui nilai moral dan nasionalisme.
Berbekal cerita yang sederhana tersebut, membuat saya tertarik untuk
mengkaji nilai moral melalui karakter para tokoh. Cerita dalam film ini juga
sangat cocok untuk diajarkan dalam proses belajar mengajar disekolah. Tujuannya
agar semangat nasionalisme dan perkembangan moral peserta didik semakin baik
perkembangannya. Dalam proses pegapresiasiannya, Nilai Moral Tokoh akan
ditelaah dengan menggunakan Teori Nurgiantoro.
Pendidikan berkarakter moral adalah kunci untuk perbaikan sosial dan
kemajuan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi integritas nilai dan
kemanusia. Harapan dari pendidikan berkarakter moral adalah tercapainya
keseimbangan antara pengetahuan dan moral. Model pendidikan moral adalah
cara berpikir mengenai proses caring, judging dan acting dalam konteks
pendidikan. Suatu model meliputi teori atau sudut pandang mengenai bagaimana
manusia berkembang secara moral dan mengenai sejumlah strategi atau prinsip
untuk membantu perkembangan moral. Dengan demikian suatu model dapat
membantu untuk memahami dan melakukan pendidikan moral.
SMA Negeri 1 Simanindo adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
berlokasi di Propinsi Sumatera Utara kabupaten Samosir dengan alamat di

6

Ambarita. Pulau Samosir, siapa yang tidak pernah mendengar nama pulau ini.
Pulau yang besar di tengah Danau Toba ini menjadi salah satu destinasi wisata di
Indonesia dan Dunia. Pulau Samosir memang memiliki keindahan alam yang
memukau, pulau ini juga memiliki daya tarik yang cukup tinggi selain karena
letaknya di tengah danau toba dan memiliki panorama alam yang sangat indah.
Danau Toba dan Pulau Samosir menjadi sebuah tujuan wisata yang sangat
berhubungan ketika kita berbicara traveling tentang danau terbesar di Asia ini.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya objek wisata di
Samosir banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jaman
baik dari segi pemikiran, moral dan gaya hidup terhadap masyarakat di sekeliling
Samosir (Danau Toba) khususnya pada kalangan pelajar. SMA Negeri 1
Simanindo merupakan korban terpengaruhnya perkembangan Jaman atau
terpengaruh terhadap mancanegara yang sedang berwisata di Samosir.
Masalah lingkungan hidup adalah masalah moral. Dan itu berkaitan
dengan perilaku manusia (Keraf 2002). Dengan demikian krisis ekologi global
yang kita alami dewasa ini adalah persoalan moral, krisis moral secara global.
Oleh karena itu perlu etika dan moralitas untuk mengatasinya. Penanaman nilai
moral tidak dapat dilakukan secara mendadak, tetapi harus mengikuti perjalanan
hidup manusia, mulai dari anak-anak dewasa hingga tua. Sutaryono (1992)
mengistilakannya sebagai pendidikan sepanjang usia (life long education).
Terlihat dari perkembangan Jaman di samosir, tepatnya di sekitar Tomok,
dan Tuk-Tuk banyak sekali anak-anak sekarang ini kurangnya moral, baik dari
tata cara berbicara, tata cara berpakaian, tata cara saling menghormati antara

7

sesama dan antara anak dan orang tua. Akibat dari banyak kesibukan orang tua
yang tidak memperhatikan anak-anaknya dan touris-touris mancanegara yang ada
sangat mempengaruhi baik dari segi berpakaian.
Siswa SMA Negeri 1 Simanindo, banyak sekali terpengaruh dengan cara
hidup berpakaian atau tata cara hidup mereka, yaitu meminum minuman keras
yang

dilarang

untuk

peserta

didik,

ketempat-tempat

hiburan

seperti

Pub,Kafe,Restauran dan lain-lain. Dengan uraian diatas maka saya tertarik
meneliti moral Peserta Didik melalui Film “Tanah Surga Katanya”. Agar
masyarakat samosir tidak terlalu dalam terpengaruh terhadap perkembangan
jaman dan cara hidup mancanegara yang sedang berwisata. Cerita dalam film ini
juga sangat cocok untuk diajarkan dalam proses belajar mengajar disekolah.
Tujuannya agar semangat nasionalisme dan perkembangan moral Peserta Didik
semakin baik perkembangannya.

1.2 Fokus Penelitian
Moleong, (2014 : 93). “Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada
fokus penelitian”. Sementara Sugiyono (2013 : 396) mengatakan bahwa “dalam
penelitian kualitatif, fokus penelitian ini merupakan batasan masalah”. Karena
adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian
lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap
keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu
menentukan fokus. Fokus penelitian adalah

pemusatan dari berbagai

kemungkinan muncul masalah yang timbul dari latar belakang penelitian.

8

Dari paparan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini dibatasi
pada masalah menganalisis Nilai Moral Dalam Film “ Tanah Surga Katanya ” dan
Kebermanfaatannya Sebagai Bahan Bacaan Sastra di SMA Negeri 1 Simanindo.
Menganalisis moral yang dimaksud disini yaitu : (1) Moral Individu adalah moral
yang menyangkut hubungan manusia dengan kehidupan diri pribadinya sendiri
atau tentang cara manusia memperlakukan dirinya sendiri (2) Moral Sosial adalah
adalah moral yang menyangkut entang hubungan manusia dengan manusia yang
lain dalam kehidupan dalam masyarakat atau lingkungan di sekitarnya (3)Moral
Religi adalah moral yang menyangkut tentang hubungan manusia dengan Tuhan
yang diyakininya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, dan Batasan
Masalah di atas, maka Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apa saja nilai–nilai moral yang terkandung dalam film “ Tanah Surga,
Katanya ”?
2. Bagaimana uraian nilai moral yang terkait dalam Film “ Tanah Surga
Katanya ”?
3. Mengapa dikatakan nilai moral itu relevan menjadi bahan bacaan?

1.4 Tujuan Penelitian
Sugiyono (2013:397) mengatakan bahwa tujuan penelitian terkait dengan
rumusan masalah yaitu untuk mengetahui tentang segala sesuatu setelah rumusan

9

masalah itu terjawab melalui pengumpulan data. Tujuan peneltian ini adalah
sebagai berikut.
1.

Mendeskripsikan nilai–nilai moral apa saja yang terkandung dalam film “
Tanah Surga, Katanya ” dan Kebermanfaatannya Sebagai Bahan Bacaan
Sastra di SMA Negeri 1 Simanindo?

2. Menguraikan nilai moral yang terkandung dalam Film “ Tanah Surga
Katanya ” dan Kebermanfaatannya Sebagai Bahan Bacaan Sastra di SMA
Negeri 1 Simanindo?
3. Mengetahui

kerelevanan “Film Tanah Surga Katanya” sebagai Bahan

Bacaan Sastra di SMA Negeri 1 Simanindo ?

1.5 Manfaat Penelitian
1). Manfaat Teoritis
a) Sebagai sumber teori dalam mengkaji perkembangan nilai-nilai moral
dalam bidang pendidikan dan mempertimbangkan bagi mereka yang
berkepentingan, bertanggungjawab terhadap pendidikan baik formal
maupun informal sangat memerlukan pendekatan modren, rasional,
komprehensif, mudah dihayati dan ditangkap oleh seluruh indera
maupun dinamika kehidupan pada umumnya.
b) Sebagai sumbangan dan masukan bagi dunia pendidikan dalam
merancang desain dan konsep penelitian yang baik.

10

c) Dapat mengembangkan hubungan antara moral dan pendidikan
sebagai bahan ajar di SMA.
d) Untuk mengetahui implikasi perkembangan moral dalam pelaksanaan
pembelajaran moral.

2). Manfaat Praktis
1.

Bagi Pembaca

Penelitian Film “Tanah Surga Katanya” Karya Danial Rifki ini dapat
digunakan sebagai bahan bacaan perbandingan dengan penelitian-penelitian
lain yang telah ada sebelumnya dalam menganalisis nilai moral.
2.
a)

Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan mahasiswa untuk memotivasi ide
atau gagasan baru yang lebih kreatif dan inovatif di masa yang akan datang,
demi kemajuan diri dan mahasiswa.

b) Dapat mendorong siswa agar tidak sekedar dapat membaca karya sastra saja,
namun dapat melakukan pengkajian lebih mendalam terhadap karya, sehingga
membaca karya sastra bukan sekedar untuk mencari hiburan dan mengisi
waktu luang namun juga memperoleh pengetahuan.
3.
a.

Bagi Guru

Dapat menambah wawasan dalam pengetahuan mengenai moral dalam Film
“Tanah Surga Katanya” Karya Daniel Rifki.

b.

Menambah kekayaan kepustakaan SMA Negeri 1 Simanindo dalam materi
menganalisis khususnya dalam bidang kajian moral dalam karya sastra.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Setelah menganalisis data, simpulan dikemukakan terdapat beberapa nilai
moral sebagai berikut :
a. Moral Individual
Moral individual mencakup: kepatuhan, pemberani, rela berkorban, jujur,
adil bijaksana, menghormati dan menghargai, bekerja keras, menepati
janji, tahu balas budi, baik budi pekerti, rendah hati, dan hati-hati dalam
bertindak.

b. Moral Sosial
Moral sosial ini mencakupi adalah bekerja sama, suka menolong, kasih
sayang, kerukunan, suka memberi nasihat, peduli nasib oranglain, dan
suka menolong orang lain.

c. Moral Religi
moral religi adalah beriman dan meyakini bahwa Tuhan itu ada, Taat
menjalankan perintah dan larangan Tuhan, berpasrah kepada Tuhan,
beribadah dan berdoa dengan sungguh-sungguh, berpengharapan bahwa
Tuhan akan melimpahkan rahmatNya, berpikiran baik tentang Tuhan,
percaya sepenuhnya kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, dan bertobat
kepada Tuhan

125

126

2.

Uraian nilai moral yang terkandung dalam film adalah Tokoh cerita
(karakter) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif
atau drama yang ditafsirkan oleh pembaca memiliki kualitas moral dan
kecendrungan tertentu yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang
dilakukan dalam tindakan.
Ajaran moral, mencangkup persoalan hidup dan kehidupan. Secara garis

besar, persoalan hidup tersebut bisa dibedakan menjadi tiga. Pertama yaitu
hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Kedua adalah hubungan manusia
dengan manusia lain di dalam lingkungan sosial termasuk juga di dalamnya
hubungan manusia dengan lingkungan alam. Ketiga adalah hubungan manusia
dengan Tuhannya.
Nasionalisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang
rela mengorbankan segala - galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah
airnya. Nasionalisme merupakan jiwa dan semangat cinta tanah air yang
melengkapi eksistensi patriotisme.
Fenomena-fenomena yang digambarkan dalam film ini merefleksikan
bagaimana sebuah masyarakat membentuk pola dan mengorganisasikan
kehidupan sosial. Identitas sosial mereka mengalami pergeseran, yang mulanya
mengaku orang Indonesia kemudian setelah mereka merasa tidak mendapat
perhatian oleh pemerintah Indonesia dan merasa lebih difasilitasi oleh negara
Malaysia, mereka pun berusaha untuk menjadi warga negara Malaysia. Salah satu
upaya yang mereka lakukan adalah menikah dengan orang Malaysia dan
bertempat tinggal di sana. Entah ada berapa puluh atau bahkan ratus orang yang

127

telah mengalami pergeseran identitas itu, berpindah kewarganegaran dan domisili,
semuanya tidak pernah tercatat dalam administrasi pemerintahan Indonesia.
Nasionalisme warga negara Indonesia di perbatasan seolah tergadai karena
tuntutan ekonomi. Tidak ada yang mensosialisasikan nasionalisme, sementara
kebutuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan terus meningkat. Pemerintah
Indonesia juga tidak pernah melakukan usaha prefentif maupun represif untuk
para WNI yang berpindah kewarganegaraan dan domisili.
Film “Tanah Surga... Katanya” hanyalah contoh kecil film yang kental
dengan

teori

sosiologi.

Hasyim

yang berusaha

tetap

mempertahankan

nasionalismenya dalam gencarnya perubahan pola pikir dan hidup masyarakat
daerah perbatasan untuk lebih memilih Malaysia sebagai tempat berlabuh, ia
tularkan kepada cucunya, Salman. Nasionalisme itu ternyata dapat diterima
dengan baik olehnya, meski ayahnya telah berpindah kewarganegaraan dan
domisili dengan kehidupan yang lebih layak. Ia bertahan dengan nasionalisme
yang sarat keterbatasan.
3. Kebermanfaatan Nilai Moral dalam film “Tanah Surga Katanya” sebagai
bahan bacaan sastra di SMA sangatlah besar. Melalui nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya, mampu menambah pengetahuan siswa tentang nilai
moral dan meningkatkan rasa nasionalisme dan nilai moral dalam film “Tanah
Surga Katanya” relevan dijadikan sebagai bahan bacaan sastra di SMA.

128

5.2 Saran
1. Diharapkan kepada para pengajar bahasa indonesia untuk memfokuskan
bahan bacaan yang memiliki pesan moral dan dekat dengan kehidupan
bermasyarakat.
2. Diharapkan pada siswa, khususnya yang berminat dalam hal kesusastraan
mengkaji lebih dalam lagi tentang nilai-nilai yang terkandung dalam film
“Tanah Surga Katanya”
3. Diharapkan agar meningkatkan minat baca siswa dengan cara memberikan
bahan bacaan yang bermutu, seperti nilai moral dalam film “Tanah Surga
Katanya”, dan mengajarkan nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat.

129

DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2010. Pengantar Apresiasi Sastra. Malang : Sinar Baru.
Andre, Hardjana. 1981 . Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta : Gramedia.
Badrun, Ahmad. 1983. Pengantar Ilmu Sastra: (Teori Sastra) untuk Sekolah
Menengah Tingkat Atas. Surabaya: Usaha Nasional.
Bungin, Burhan H.M, 2003. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik dan Ilmu Social. Jakarta : Kencana Prenama Media
Group.
Chang, William. 2014. Metodologi Penulisan Ilimiah. Jakarta : Erlangga.
Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. 1989. Kamus Besar Bahasa
Indonesia:Ketiga. Jakarta:Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Kamus Besar Bahasa
Indonesia:Ketiga.Jakarta:Balai Pustaka
Dra. Nurul Zuriah, M.Si, 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti
Dalam Perspektif Perubahan . Malang : PT. Bumi Aksara.
Elly M. Setiadi, Kama A. Hakam, Ridwan Efeendi, 2007. Ilmu Sosial
Budaya Dasar. Bandung : Kencana.
Endraswara,Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta:
Media Pressindo.
Endraswar, Suwardi. 2013. Sosiologi Sastra: Studi Teori dan Intrpretasi.
Jogyakarta : Penerbit Ombak.
Esten, M. Kesusastraan Pengantar Teori Dan Sejarah. Bandung : Angkasa.
Faruk. 2014. Metode Penelitian Sastra : Sebuah Penjelejahan Awal. Jogyakarta :
Pustaka Pelajar.
http://ayumegadarmaberlianlestari.blogspot.co.id/2013/07/nilai-nilai-moraldalam-novel-5-cm.html, (diakses 19 Februari 2016, pukul 12:22 ).
Hoerip, Satyagraha. 1982. Sejumlah Masalah Sastra. Jakarta : Sinar Harapan.

130

Irawan,Yudi. 1990. Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan
Sosiologis. Jakarta : Toko Gunung Agung.
Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jakrta : Rajawali Perss.
Moleong, lexy J. 2014. Metogologi Penelitian Klualitatif. Bandung : P.T.
Remaja Rosdakarya.
Noor, Redyanto. 2011. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.
Nurgiyantoro , Burhan . 2010. Teori Pengkajian
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Fiksi.

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos.,M.Pd. 3013. Etika dan Moralitas Pendidikan.
Jakarta : Kencana
Rachmat Djoko Pradopo. 1993. Stilistika (Artikel). Surakarta.
-------- .1997. Beberapa Teori Sastra,Metode
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kritik

dan Penerapannya.

--------- . 2011. Prinsip-prinsip Kritik Sastra. Jogyakarta : Gajah
University Perss.

Mada

Riana dan Bambang Dwiloka. 2012. Teknik Menulis Karya Limiah. Jakarta :
Rineka Cipta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
---------. 2013. Teori, Metode Dan Teknik Penelitian Sastra.
Pustaka Pelajar.

Yagyakarta

:

Riduwan. 2004. Metode Penelitian untuk Tesis. Bandung. Alfabeta.
Saryono, Djoko. 2006. Pergumulan Estetika Sastra di Indonesia. Malang :
: Pustaka Kayutangan.
Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Jaya.
---- ---- . 1993. Metodologi penelitian sastra. Padang: Angkasa Raya.
Subroto, Edi D. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural.
Surakarta: UNS Press

131

Sudaryanto,dkk. 1991. Bahasa dan Sastra Budaya. Jogyakarta : Gajah Mada
University Perss.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sumardjo, Jakob dan
Jakarta:Gramedia.

Saini

K.M.

1986.

Apresiasi

Kesusastraan.

Surackhmad, winarno. 1990. PengantarPenelitian Ilmiyah : Dasar Metode dan
Teknik. Bandung: Tarsito.
Sutopo, H.B. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif (Metodologi Penelitian
untuk Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya). Surakarta. Universitas Sebelas
Maret Surakarta Press .
Waluyo, Herman. J. 1994 . Pengkajian Prosa Fiksi . Surakarta : Program Pasca
Sarjana Universitas Sebelas Maret.
Wellek, Rene dan Austin Werren. 1989. Teori Kesuastraan. Terjemahan dalam
Bahasa Indonesia oleh Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
Warren, Rene Wellek.1993. Teori Kesusastran. Jakarta : Gramedia.
Wenehen, Dkk. 2015. Seksualitas dan Agama. Jakarta : Gramedia.
Weststeijin, Dkk. 1982. Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan oleh dick hartono.
Jakarta : Gramedia. 1992.
Yatim dan Lola Wagner. 1997. Seksualitas di Pulau Batam. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.

Dokumen yang terkait

Representasi Nasionalisme dalam Film Tanah Surga, Katanya (Studi Semiotik Roland Barthes Mengenai Representasi Nasionalisme dalam Film Tanah Surga,Katanya)

1 14 72

SPIRITUAL DAN EROTISME DALAM TRILOGI NOVEL AYU UTAMI DAN KEBERMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BACAAN SASTRA DI SMA (PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA).

1 7 34

NILAI-NILAI BUDAYA DALAM MEMOAR SOKOLA RIMBA KARYA BUTET MANURUNG DAN KEBERMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BACAAN SASTRA DI SMA.

8 98 28

ANALISIS NILAI- NILAI BUDAYA DALAM FILM “TANAH SURGA KATANYA” KARYA DANIAL RIFKI (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA).

16 82 22

REPRESENTASI NASIONALISME DAN PATRIOTISME Representasi Nasionalisme dan Patriotisme dalam Film Tanah Surga Katanya.

0 2 15

PENDAHULUAN Representasi Nasionalisme dan Patriotisme dalam Film Tanah Surga Katanya.

0 3 41

PENDAHULUAN Aspek Nilai Kerja Keras Dan Wacana Cinta Tanah Air Dalam Film “Tanah Surga Katanya” (Analisis Semiotik).

0 0 8

ASPEK NILAI KERJA KERAS DAN WACANA CINTA TANAH AIR DALAM FILM “ TANAH SURGA KATANYA”(Analisis Semiotik) Aspek Nilai Kerja Keras Dan Wacana Cinta Tanah Air Dalam Film “Tanah Surga Katanya” (Analisis Semiotik).

0 0 12

Nilai-nilai nasionalisme dalam film tanah surga… katanya (Analisis Semiotika Roland Barthes) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 24

MAKNA NASIONALISME MASYARAKAT PERBATASAN DALAM FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik pada FIlm "Tanah Surga Katanya" tentang Nasionalisme Masyarakat di Perbatasan) - UNS Institutional Repository

0 0 15