PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IV SDIT KHAIRUL IMAM.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP

KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

PKn SISWA KELAS IV SDIT

KHAIRUL IMAM

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

MUTIA SARI

NIM.8146181021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

MUTIA SARI. 8146181021. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar PKn, Siswa Kelas IV SDIT Khairul Imam.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui; (1) pengaruh model Problem Based Learning

terhadap keterampilan sosial siswa; (2) pengaruh model Problem Based Learning

terhadap hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV di SDIT Khairul Imam. Penelitian ini berjenis Pre-Experimental Design. Analisis data menggunakan uji-t berbantuan SPSS 22.0. Populasi dalam penelitian in adalah adalah seluruh siswa kelas IV SDIT Khairul Imam, sedangkan sampel penelitian ini adalah 28 siswa kelas IVA dan 28 siswa kelas IVB. Instrumen yang digunakan yaitu tes hasil belajar dan lembar pengamatan keterampilan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keterampilan sosial siswa yang diajarkan dengan menggunakan model PBL lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional.. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwasanya persentase dari siswa terhadap kriteria indikator keterampilan sosial yaitu pada kelas kontrol terdapat 11% siswa memiliki keterampilan sosial tinggi, 68% siswa memiliki keterampilan sosial sedang dan 21% siswa memiliki keterampilan sosial rendah. Sedangkan pada siswa yang diajarkan dengan menggunkan model Problem Based Learning persentase dari siswa terhadap kriteria indikator keterampilan sosial yaitu pada kelas kontrol terdapat 25% siswa memiliki keterampilan sosial tinggi, 71% siswa memiliki keterampilan sosial sedang dan 4% siswa memiliki keterampilan sosial rendah.Dan (3) Hasil belajar PKn siswa yang diajarkan dengan menggunakan model PBL lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional. Hal tersebut berdasarkan perolehan skor thitung (=11,743) lebih besar dari nilai ttabel (=1,671) dan berdasarkan karakteristik

kedua model pembelajaran.


(6)

ABSTRACT

MUTIA SARI. 8146181021. The Differences Influence Learning Model of the Social Skills and Learning Outcomes Civics of Students on SDIT Khairul Imam.

The purpose of research is to find out; (1) the influence of Problem Based Learning model of the social skills of students; (2) the effect of the model of Problem Based Learning on student learning outcomes. The study was conducted in the fourth grade students in SDIT Khairul Imam. This research was Pre-Experimental Design. The data analysis using t-test aided by SPSS 22.0. The population of the research is was all students in the fourth grade SDIT Khairul Imam, while samples in this study were 28 students in grade 28 student class IVA and IVB. The instrument used is a test result of learning and social skills of observation sheet. The results showed that: (1) Social skills students are taught using PBL models higher than students taught by using conventional learning models. , It can be seen from the observation that the percentage of students' social skills indicator criteria namely the control group there were 11% of students have high social skills, 68% of students have a moderate social skills and 21% of students had low social skills. While the students taught by using Problem Based Learning model of the percentage of students' social skills indicator criteria namely the control class there are 25% of students have high social skills, 71% of students have the social skills moderate and 4% of students had low social skills. And (3) Results of studying Civics students taught using PBL models higher than students taught by using conventional learning models. It is based on the acquisition score thitung (= 11.743) is greater than the value ttable (= 1.671) and based on the characteristics of the two models of learning


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu „alaikum wr.wb.

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar PKn, Siswa Kelas IV SDIT Khairul Imam” yang disusun untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan, Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari dan merasakan sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikann ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku dosen pembimbing I tesis, dan IbuDr. Evi Eviyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing II tesis.

5. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, BapakDr. Hidayat, M.Si, dan Bapak Dr. R.. Mursid, M.Pd, selaku narasumber yang telah banyak memberikan

saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

6. Bapak Surya Darma, S.Pd selaku kepala sekolah beserta Guru dan Staff Pengajar SDIT Khairul Imam yang telah membantu dalam penelitian ini. 7. Ayahanda Alm. Ramli Sani, Ibunda Nuraini, S.Pd, dan Bapak Abdul hamid

Siagian, Riko Andika, S.Komserta seluruh anggota keluarga yang telah mendoakan dan mendukung penulis.


(8)

iv

8. Teman-teman seperjuangan kelas A1Reguler 2014 dan konsentrasi PKn, khususnya teman-teman yang telah membantu penelitian yaitu,Isma Yunita, M.Pd, Maisarah, M.Pd, Maulana Arafat, M.Pd, Waliyul Maulana Siregar, M.Pddan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 27 Maret 2016 Penulis

MUTIA SARI NIM. 8146181021


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Pembatasan Masalah ... 9

1.4. Rumusan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis... 11

2.1.1. Keterampilan Sosial ... 11

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar ... 16

2.1.3. Model Problem Based Learning ... 20

2.1.4. Model Pembelajaran Konvensional ... 31

2.2. Penelitian Relevan ... 35

2.3. Kerangka Berpikir ... 38

2.4. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.3. Variabel Penelitian ... 41

3.4. Definisi Operasional ... 42

3.5. Jenis dan Desain Penelitian ... 43


(10)

vi

3.6. Prosedur Penelitian ... 44

3.7. Pengontrolan Perlakuan ... 47

3.8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 50

3.8.1. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial ... 50

3.8.2. Tes Hasil Belajar ... 51

3.8.3. Uji Coba Instrumen ... 53

3.9. Teknik Analisis Data... 51

3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 56

3.9.2. Analisis Statistik Inferensial ... 56

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 60

4.1.1. Analisis Lembar Pengamatan Sosial ... 60

4.1.2. Deskripsi Pretes Hasil Belajar ... 62

4.1.3. Deskripsi Postes Hasil Belajar ... 65

4.2. Pembahasan... 69

4.2.1. Keterampilan Sosial Siswa ... 70

4.2.2. Hasil Belajar PKn Siswa ... 71

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 3.1. Simpulan ... 74

3.2. Saran ... 74


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Nilai Hasil Ulangan PKn ... 5

Tabel 2.1 : Sintaks untuk PBL ... 26

Tabel 2.2 : Sintaks Model Konvensional ... 31

Tabel 2.3 : Perbedaan model PBL dengan konvensional ... 33

Tabel 3.1 : Desain Eksperimen ... 44

Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial ... 50

Tabel 3.3 : Skor Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial ... 51

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi .. 51

Tabel 3.5 : Kategori Ketuntasan Belajar ... 52

Tabel 3.6 : Deskripsi Kategori Validitas Butir Soal ... 54

Tabel 3.7 : Deskripsi Kategori Realiabilitas Butir Soal ... 55

Tabel 3.8 : Deskripsi Kategori Daya Pembeda ... 56

Tabel 3.9 : Keterkaitan Hipotesis, Instrumen dan Uji Statistik ... 60

Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa ... 62

Tabel 4.2 : Deskripsi Pretes Hasil Belajar Siswa ... 63

Tabel 4.3 : Uji Normalitas Pretes Hasil Belajar PKn Siswa ... 64

Tabel 4.4 : Uji Homogenitas Pretes Hasil Belajar PKn Siswa ... 65

Tabel 4.5 : Uji Perbedaan Pretes Hasil Belajar PKn Siswa ... 65

Tabel 4.6 : Deskripsi Postes Hasil Belajar PKn ... 66

Tabel 4.7 : Uji Normalitas Postes Hasil Belajar Siswa ... 67

Tabel 4.8 : Uji Homogenitas Postes Hasil Belajar Siswa ... 68


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran

Lampiran 1a Silabus Pembelajaran... 79

Lampiran 1b RPP Model Kontrol ... 81

Lampiran 1c RPP Model Eksperimen ... 87

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 2a Tes Hasil Belajar Siswa ... 95

Lampiran 2b Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa ... 100

Lampiran 3a Hasil Uji Coba Tes dan Validasi Angket ... 101

Lampiran 3b Pretes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 103

Lampiran 3c Pretes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 105

Lampiran 3d Postes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 107

Lampiran 3e Postes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 109

Lampiran 4a Skor Keterampilan Siswa Sosial Kelas Kontrol ... 111

Lampiran 4b Skor Keterampilan Siswa Sosial Kelas Eksperimen ... 112


(13)

1

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG MASALAH

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

pengalaman. Belajar juga dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh

motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tinkah laku. Belajar

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat mendukung untuk tercapainya

perubahan tingkah laku tersebut. Faktor-faktor ini umumnya dibagi menjadi dua

kelompok yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor

yang bersumber dari dalam diri siswa, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya, seperti intelegensi, bakat, kemampuan motorik panca indra dan skema

berfikir. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Wasliman

(2007:159) mengemukakan bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut

menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan

kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

Salah satu faktor eksternal yang sangat berperan dalam mempengaruhi

hasil belajar siswa adalah kemampuan guru (profesionalisme guru). Dalam arti

khusus dapat dikatakan bahwa setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk

membawa para siswanya pada suatu kedewasaan dan taraf kematangan dalam

pendidikan. Guru seharusnya menyadari pentingnya membentuk nilai-nilai dalam

diri siswa sehingga siswa mau melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar,


(14)

2

semula pembelajaran berpusat pada guru menuju pembelajaran yang inovatif dan

berpusat pada siswa. Perubahan tersebut dimulai dari segi kurikulum, model

pembelajaran, ataupun cara mengajar agar pembelajaran menyenangkan. Model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mekukisakan prosedur sistematik

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar

mengajar.

Selain untuk memperoleh pengetahuan, beajar juga dimaknai sebagai

proses untuk memperoleh keterampilan salah satunya adalah keterampilan sosial.

Keterampilan Sosial adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal. Keterampilan sosial merupaka bentuk perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan oleh siswa ketika berinteraksi dengan orang lain didukung pula oleh ketepatan dan kecepatam sehingga memberikan kenyamanan bagi orang lain yang erada disekitarnya. Kunarti (2010:35) mengemukakan bahwa keterampilan sosial adalah kebutuhan primer yang perlu dimiliki oleh anak-anak bagi kemandirian pada jenjang kehidupan selanjutnya, hal ini bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Gimpel dan Merrell (1998:101) mengidentifikasi keterampilan sosial dengan beberapa ciri, antara lain: (1) Perilaku Interpersonal, yaitu perilaku yang menyangkut keterampilan yang digunalan selama melakukan interaksi sosial yang disebut dengan keterampilan menjalin persahabatan; (2) Perilaku yang berkaitan dengan diri sendiri, yaitu ciri dari seorang yang dapat mengatur dirinya sendiri dalam situasi sosial, seperti: keterampilan menghadapi stress, memahami perasaan


(15)

dengan kesuksesan akademis, yaitu yang berhubungan dengan hal-hal yang mendukung prestasi belajar di sekolah, seperti mendengarkan guru, mengerjakan pekerjaan sekolah dengan baik dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku di sekolah; (4) Penerimaan teman sebaya, yaitu hal ini didasarkan bahwa individu yang mempunyai keterampilan sosial yang rendah atau cenderung ditolak oleh teman-temannya, karena mereka tidak dapat bergaul dengan baik; dan (5) Keterampilan berkomunikasi, yaitu keterampilan ini sangat diperlukan untuk menjalin hubungan sosial yang baik, berupa pemberian umpan balik dan perhatian terhadap lawan bicara dan menjadi pendengar yang responsif.

Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum

dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus

dimiliki oleh seorang guru. Hal ini didasari asumsi bahwa ketepatan guru

dalam memilih model pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan

dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru

berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang dilakukannya pada

setiap tingkatan salah satunya tingkat pendidikan dasar.

Kondisi proses belajar mengajar di lingkungan sekolah khususnya tingkat

sekolah dasar masih diwarnai oleh penekanan pada aspek pengetahuan dan masih

sedikit yang mengacu pada pelibatan siswa dalam proses belajar itu sendiri.

Dengan demikian, maka sangatlah perlu dikembangkan kemampuan profesional

guru untuk mengelola program pembelajaran dalam meningkatkan kualitas

pendidikan yakni kemampuan menggunakan strategi, pendekatan, model dan


(16)

4

bosan sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar yang pada akhirnya

menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Nilai-nilai penting dalam pembelajaran

tidak dapat diperoleh siswa jika guru hanya menggunakan metode ceramah saja

dalam mengajar. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa

dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas, kegiatan proses belajar mengajar lebih sering diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa. Tujuan pembelajaran konvensional adalah terbatas pada pemikiran ilmu pengetahuan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi searah dari pembaca kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya.

Pada tingkat pendidikan sekolah dasar Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang dibelajarkan di sekolah

dasar. PKn sangat berperan dalam membentuk sikap siswa, baik sikap untuk

bertindak, sikap untuk menilai dan sikap untuk berbuat untuk diri sendiri maupun

orang lain. PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pada

pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia dan

suku bangsa untuk menjadi warganegara yang cerdas, terampil dan berkarakter.

Paradigma pembelajaran PKn saat ini mengharapkan anak didik mampu

mengaplikasikan materi pembelajaran PKn dalam kehidupan keluarga, lingkungan

dan negara. Dengan demikian, akan terjadi perubahan generasi penerus bangsa ke

arah yang lebih baik melalui hasil belajar PKn. Keberhasilan pembelajaran PKn di

kelas sangat terkait dengan kepribadian guru. Oleh karena itu, dalam

implementasinya guru dituntut memiliki keterampilan, keuletan, dan sikap terbuka


(17)

dorongan dan motivasi belajar kepada siswa atau siswa.

Pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Khususnya materi Globalisasi di

lingkugan. Perlu dipahami oleh siswa apa yang dimaksud dengan globalisasi,

dampak-dampak negatif dan dampak-dampak positif globalisasi, sehingga siswa

tidak hanya memahami bahwa globalisasi adalah proses masuknya ke ruang

lingkup dunia, namun juga siswa dapat memahami dengan jelas manfaat,

kelebihan juga kekurangan adanya globalisasi. Penggunaan metode pembelajaran

yang baik dapat membantu siswa untuk memahami dengan baik dan benar semua

hal tersebut.

Namun kenyataannya kondisi ideal yang diharapkan dari tujuan

pembelajaran PKn seperti yang telah dikemukakan di atas belum tercapai dengan

maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar PKn di SDIT Khairul Imam

masih dalam kategori rendah. Hal ini terbukti pada hasil nilai ujian semester II

PKn siswa kelas IV pada bulan Juni 2015 di SDIT Khairul Imam Tahun Pelajaran

2014/2015, yaitu :

Tabel 1.1. Nilai Hasil Ulangan PKn

No. Kelas Nilai 75 Nilai 75 Presentase Ketuntasan 1 IV-A 10 Siswa 20 Siswa 16,67%

2 IV-B 8 Siswa 22 Siswa 13,33% Jumlah 18 Siswa 42 Siswa 30,00%

(sumber : Tata Usaha SDIT Khairul Imam)

Berdasarkan tabel 1.1. di atas, syarat ketuntasan adalah 80% siswa harus

mampu mencapai nilai 75. Namun, terlihat bahwa di kelas IV-A sebanyak 10


(18)

6

tuntas. Jika diakumulasikan siswa yang mampu mencapai KKM sebanyak

30,00%. Hal ini membuktikan bahwa nilai siswa masih berada di bawah KKM.

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar PKn di SD

SDIT Khairul Imam adalah guru yang hanya menggunakan model pembelajaran

konvensional yaitu dengan ceramah. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi

jenuh sehingga sulit menerima materi-materi yang diberikan oleh guru. Pada

proses pembelajaran konvensional rangkaian kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan oleh guru kepada siswa dan siswa hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu penggunaan model pembelajaran yang

inovatif merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan dan diterapkan

oleh guru dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan suasana

yang kondusif dan membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan.

Selain penggunaan model konvensial, terdapat juga beberapa faktor lain

yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, diantaranya adalah faktor internal

yaitu faktor yang berasal dari siswa, contonya kurangnya minat belajar siswa juga

keterampilan sosial siswa rendah, selain itu terdapat juga faktor eksternal yaitu

diantaranya lingkungan, sumber belajar yang digunakan oleh guru yang masih

sangat terbatas, misalnya kurangnya penggunaan media, dan lingkungan sekolah

yang kurang kondusif.

Model pembelajaran yang inovatif, siswa dilibatkan secara aktif dan bukan

hanya saja dijadikan sebagai objek. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru,

tetapi pada siswa. Siswa juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan

lingkungannya. Persoalan kontekstual yang terjadi di lingkungan dapat dibahas di


(19)

mengintegrasikan konsep, menerapkan pengetahuan, meningkatkan kepedulian

dan menyadari dimensi kemanusiaan dari dalam diri siswa.

Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang

menggunakan masalah di dunia nyata sebagai materi dalam pembelajaran dan mengharuskan siswa berpikir kritis untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam model PBL ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan masalah. Disini siswa dintuntun untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan hasil pemikiran mereka sendiri dibantu oleh beberapa teori dan pengalaman. Dalam proses kegiatan pembelajaran inilah terjadi proses interaksi antara setiap siswa. Sehingga dengan penggunaan model PBL selain diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar PKn juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan sosisal yang dimiliki siswa. Keterampilan sosial juga merupakan

bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, tanpa memiliki keterampilan sosial

siswa tidak dapat berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan guru kelas IV SD IT Khairul Imam didapatkan keterangan bahwa keterampilan sosial siswa di SDIT Khairul Imam masih rendah, hal ini terlihat indikasi siswa yang bertolak belakang pada perilaku interpersonal yaitu siswa masih kurang dilibatkan secara langsung dalam proses pengalaman untuk berinteraksi dengan temannya, siswa kurang mengorganisasikan kelompok dan terlibat dalam konflik. Siswa kurang didorong untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti perilaku yang berhubungan dengan memahami orang lain atau menghargai perasaan orang lain juga perilaku tanggung jawab dan mengontrol emosi. Dan beberapa hal yang belum tampak


(20)

8

pada siswa seperti kesuksesan akademik yaitu siswa mampu bekerja mandiri/ kelompok. Penerimaan taman sebaya dimana siswa dapat menjalin hubungan kerjasama dengan sesama siswa. Berkomunikasi di dalam kelas, misalnya dengan saling memberi dan mengemukakan pendapat atau kritikan dalam memecahkan susatu permasalahan di kelas dengan baik dan benar. Oleh sebab itu diharapkan melalui fase-fase dalam kegiatan pembelajaran model PBL dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa penggunaan model

pembelajaran yang inovatif dan dirancang secara sistematis dapat meningkatkan

keterampilan sosial dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan

demikian, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDIT Khairul Imam”.

1.2IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar PKn siswa SDIT Khairul Imam.

2. Guru hanya menerapkan model pembelajaran konvensional.

3. Kurangnya minat belajar siswa.

4. Rendahnya keterampilan sosial siswa.

5. Kurangnya penggunaan media.


(21)

Agar penelitian lebih terarah maka diperlukan pembatasan masalah.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan konvensional di

SDIT Khairul Imam.

2. Rendahnya keterampilan sosial siswa di SDIT Khairul Imam.

3. Rendahnya hasil belajar PKn siswa di SDIT Khairul Imam.

1.4RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang diteiliti dirumuskan

sebagai berikut:

1. Apakah keterampilan sosial siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model PBL lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional?

2. Apakah hasil belajar PKn siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model PBL lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional?

1.5TUJUAN PENELITIAN

Secara operasional, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Keterampilan sosial siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

PBL lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan


(22)

10

2. Hasil belajar PKn siswa yang diajarkan dengan menggunakan model PBL

lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran Konvensional.

1.6MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian diharapkan banyak memberikan manfaat baik teoritis

maupun praktis yang benar-benar nyata bagi tenaga pendidik. Manfaat secara

teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif mengenai

pengaruh model pembelajaran model problem based learning terhadap

keterampilan sosial dan hasil belajar PKn siswa di Sekolah Dasar.

2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru PKn dalam

meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model PBL.

Manfaat penelitian secara praktis sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam

menambah wawasan kependidikan khususnya PKn sehingga nantinya

dapat meningkatkan pelayanan dan pengajaran dalam proses

pembelajaran yang lebih baik kepada para siswa.

2. Memberikan data tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila


(23)

(24)

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hasil penelitian

seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapan

simpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan sosial siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

problem based learning lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional.

2. Hasil belajar PKn siswa yang diajarkan dengan menggunakan model PBL lebih

tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran Konvensional.

5.2. SARAN

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran

yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang berkepentingan terhadap

penerapan model PBLdan konvensionaldalam proses pembelajaran PKn. Adapun

saran-saran tersebut yaitu:

1. Pada model problem based learning, perlu dilakukan berbagai upaya di

antaranya: merangsang guru untuk bersedia menggunakan model

pembelajaran problem based learning. Dalam hal ini disarankan guru untuk

melakukan upaya tertentu seperti: membentuk kelompok belajar siswa,


(25)

siswa tanggung jawab untuk mengarahkan pembelajarannya sendiri, dan

menuntut siswa untuk menampilkan apa yang telah mereka pelajari melalui

hasil belajar. Denngan upaya diharapkan pengetahuan dan kemampuan siswa

dalam mata pelajaran PKn dapat ditingkatkan dan tercermin pada hasil belajar

PKn siswa.

2. Pada model pembelajaran problem based learning, perlu dilakukan berbagai

upaya di antaranya: melakukan pelatihan dan pembelajaran kepada guru

tentang cara menggunakan model pembelajaran problem based learning.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru antaranya dengan membangun

pemahaman yang baik tentang konsep-konsep PKn akan sangat bermanfaat

bagi siswa, sehingga keterampilan sosial siswa dapat menjadi lebih baik.


(26)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Amir, M.T. 2010. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group.

Arends Richard I. 2007. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arends. 2009. dalam Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.

Budiningsih Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rieneka Cipta. Carteledge, G and Hilburn. 1992. Teaching Social Skill to Childern Innovative

Approach. New York: Pergamon Press.

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rieneka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dudung. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dalam

Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Siswa. 2 ISSN 1412-565x. 267-276

Elizabeth B. Hurlock, 1990. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Elizabeth B, Hurlock. (1978). Perkembangan Anak (jilid 1, terjemahan). Inggris: McGraw-Hill.Inc.

Eliza, & Dina Meta. (2008). Program Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa Terisolir. Skripsi. IPB Bandung.

Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.


(27)

77

Conceptualization, Assessment, Treatment

Associates Publisher. http://www.question.com/PM.qst?a=o&d.27773.641. Diakses pada tanggal 02/06/205

Gunarti,W,dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku Anak dan Kemampuan

Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Iin Wasliman. 2007. Problematika Pendidikan Dasar. Modul Pembelajaran

Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Indonesia. Bandung. Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press.

Mulyani Sumantri dan Johor Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong. 2008. Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: Nurul Jannah.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Pustaka Belajar.

Rachmawati Nugraha. 2008. Pengembangan Sosial Emosional. Edisi 8. Jakarta: Universitas Terbuka

Rumsan. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Press. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionaliseme

Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu

Perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Pranada Media Grup.

Santrock W, Jhon. 2007. Psikologi Pendidikan (Alih Bahasa Tri Wibowo B.S.). Jakarta: Kencana Pranada Media Group.

Siregar, Eveline.dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.


(28)

78

78 Sahdan, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad

Terhadap Hasil Belajar IPS dan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD Negeri 1 Jerowaru Lombok Timur. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 1-8

Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 1984. Metoda Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafaruddin Siregar. 2005. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia.

Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto, 2010. Mengembangkan Model Pembelajran Tematik. Jakarta : Prestasi Pusaka.

Winataputra, Udin. S. dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta: Universitas Terbuka


(1)

(2)

74

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hasil penelitian seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapan simpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan sosial siswa yang diajarkan dengan menggunakan model problem based learning lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional.

2. Hasil belajar PKn siswa yang diajarkan dengan menggunakan model PBL lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional.

5.2. SARAN

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang berkepentingan terhadap penerapan model PBLdan konvensionaldalam proses pembelajaran PKn. Adapun saran-saran tersebut yaitu:

1. Pada model problem based learning, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: merangsang guru untuk bersedia menggunakan model pembelajaran problem based learning. Dalam hal ini disarankan guru untuk melakukan upaya tertentu seperti: membentuk kelompok belajar siswa, memberikan masalah pembelajaran yang berhubungan dengan dunia siswa,


(3)

75

mngorganisasi materi pembelajaran sesuai dengan masalah, memberikan siswa tanggung jawab untuk mengarahkan pembelajarannya sendiri, dan menuntut siswa untuk menampilkan apa yang telah mereka pelajari melalui hasil belajar. Denngan upaya diharapkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam mata pelajaran PKn dapat ditingkatkan dan tercermin pada hasil belajar PKn siswa.

2. Pada model pembelajaran problem based learning, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: melakukan pelatihan dan pembelajaran kepada guru tentang cara menggunakan model pembelajaran problem based learning. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru antaranya dengan membangun pemahaman yang baik tentang konsep-konsep PKn akan sangat bermanfaat bagi siswa, sehingga keterampilan sosial siswa dapat menjadi lebih baik. 3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang keterkaitan hasil belajar PKn.


(4)

76

Abdullah Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Amir, M.T. 2010. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group.

Arends Richard I. 2007. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arends. 2009. dalam Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.

Budiningsih Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rieneka Cipta. Carteledge, G and Hilburn. 1992. Teaching Social Skill to Childern Innovative

Approach. New York: Pergamon Press.

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rieneka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dudung. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Siswa. 2 ISSN 1412-565x. 267-276

Elizabeth B. Hurlock, 1990. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Elizabeth B, Hurlock. (1978). Perkembangan Anak (jilid 1, terjemahan). Inggris: McGraw-Hill.Inc.

Eliza, & Dina Meta. (2008). Program Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa Terisolir. Skripsi. IPB Bandung.

Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.


(5)

77

77 Gimpel, G.A. & Merrell, K.W. 1998. Social Skill of Childern and Adolescents, Conceptualization, Assessment, Treatment. New Jersey: lawrence Erlbaum Associates Publisher. http://www.question.com/PM.qst?a=o&d.27773.641. Diakses pada tanggal 02/06/205

Gunarti,W,dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku Anak dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Iin Wasliman. 2007. Problematika Pendidikan Dasar. Modul Pembelajaran

Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Indonesia. Bandung. Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press.

Mulyani Sumantri dan Johor Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong. 2008. Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: Nurul Jannah.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Pustaka Belajar.

Rachmawati Nugraha. 2008. Pengembangan Sosial Emosional. Edisi 8. Jakarta: Universitas Terbuka

Rumsan. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Press. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionaliseme

Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Pranada Media Grup.

Santrock W, Jhon. 2007. Psikologi Pendidikan (Alih Bahasa Tri Wibowo B.S.). Jakarta: Kencana Pranada Media Group.

Siregar, Eveline.dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.


(6)

78 Sahdan, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar IPS dan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD Negeri 1 Jerowaru Lombok Timur. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 1-8

Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 1984. Metoda Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafaruddin Siregar. 2005. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia.

Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto, 2010. Mengembangkan Model Pembelajran Tematik. Jakarta : Prestasi Pusaka.

Winataputra, Udin. S. dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta: Universitas Terbuka