PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PETA KONSEP DAN KETERAMPILAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 116875 RANTAUPRAPAT.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEPDAN KETRAMPILAN SOSIAL

TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 116875 RANTAUPRAPAT.

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar Oleh :

MardiahRitonga NIM :8146182026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

i ABSTRACT

MARDIAH RITONGA.The Effect of Problem Based Learning Model Learning with Concept Map Of Social Skills and Learning Outcomes PPKn Student Class IV SD Negeri 116875 Rantauprapat. A Thesis. Post Graduate Program of State University of Medan. 2016.

The purpose of this study was to determine: (1) the learning outcomes PPKn students who are taught by learning model Problem Based Learning and learning outcomes of students who are taught by direct instruction, (2) learning outcomes PPKn students who have the social skills of high and students who have the social skills low, and (3) the interaction between learning models and social skills of students on learning outcomes PPKn.

The population in this study is the fourth grade students of SD Negeri 116 875 Ujung Bandar District of South Rantau Labuhan Batu regency as many as two classes with each class as many as 31 students and 30 students, or a population totaling 61 students. The sample in this study were taken by 2 class or a total unit population. Data analysis techniques used were Anova two lanes at significance level ฀ = 0.05, followed by Scheffe test.

The results were obtained: (1) an average of learning outcomes PPKn students who are taught by learning model Problem Based Learning (= 29.32) is higher than the average student learning outcomes PPKn taught by direct learning model (= 27) with Fhitung = 13.32> F table = 4.00, (2) the average learning outcomes of students with social skills PPKn high (= 29.90) was higher than the learning outcomes of students with social skills PPKn low (= 26.20), with Fhitung = 10.41> F table = 4.00, and (3) there is interaction between learning models and social skills with Fhitung = 12.51> F table = 4.00.

The results of data analysis concluded that students with high social skills characteristic of the appropriate learning models used is the learning model Problem Based Learning, while the students with the characteristics of low social skills appropriate learning models used is the direct learning model. The implication of this research is specifically aimed at teaching staff to pay attention to learning strategies and characteristics of students in designing learning.


(3)

ii ABSTRAK

MARDIAH RITONGA. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Peta Konsep dan Keterampilan Sosial Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV SD Negeri 116875 Rantauprapat. Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung, (2) hasil belajar PPKn siswa yang memiliki keterampilan sosial tinggi dan siswa yang memiliki keterampilan sosial rendah, dan (3) interaksi antara model pembelajaran dan keterampilan sosial siswa terhadap hasil belajar PPKn.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 116875 Ujung Bandar Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu sebanyak 2 kelas dengan masing-masing kelas sebanyak 31 siswa dan 30 siswa, atau populasi seluruhnya berjumlah 61 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 2 kelas atau merupakan total unit populasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi  = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitian diperoleh: (1) rata-rata hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (X = 29,32) lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung (X = 27) dengan Fhitung = 13,32 > Ftabel = 4,00, (2) rata-rata hasil belajar PPKn siswa dengan keterampilan sosial tinggi (X = 29,90) lebih tinggi daripada hasil belajar PPKn siswa dengan keterampilan sosial rendah (X = 26,20), dengan Fhitung = 10,41 > Ftabel = 4,00, dan (3) terdapat interaksi antara

model pembelajaran dan keterampilan sosial dengan Fhitung = 12,51 > Ftabel = 4,00.

Hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa dengan karakteristik keterampilan sosial tinggi maka model pembelajaran yang tepat digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning, sedangkan pada siswa dengan karakteristik keterampilan sosial rendah maka model pembelajaran yang tepat digunakan adalah model pembelajaran langsung. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada tenaga pengajar untuk memperhatikan strategi pembelajaran dan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran.


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yangsenantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisantesis ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Peta Konsep dan Keterampilan Sosial Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV SD Negeri 116875 Rantauprapat”. Selanjutnya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas bantuan berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd.,selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik dan sabar.

2. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si Bapak Prof.Dr. Yusnadi, M.S. ., dan Ibu

Dr.Reh Bungana Br Perangin-angin, M.Hum. selaku penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran pada penyusunan tesis ini.

3. Ibu Hj. Makrani Ritonga, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri 116875 ujung Bandar Rantauparapat dan guru kelas IV yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.


(5)

ii

4. Ayahanda H. Monel Ritonga dan Ibunda Almh. Hj. Dahliana Siregar, dorongan, motivasi dan nasihatnya yang menyejukkan hati serta cinta kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

5. Suami H. Sopyan Hasibuan, S.E M.Ap dan ke anak-anakku tercinta yang telah membantu dan memberikan semangat bagi penulis

6. Seluruh teman-teman B2 Pasca Sarjana 2014 teristimewa kepada Bapak Nurlila, Abdi Imanuel Ginting, Nahrun Najib Siregar, Jules Naibaho dan teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 7. Seluruh keluarga, sahabat dan teman-teman yang telah banyak

memberikan motivasi dan membantu penulis selama penyususnan tesis ini. Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu per satu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya.Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda.Seperti pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, demikian juga dengan tesis ini.Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2016 Penulis,


(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II : KAJIAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Belajar dan Pembelajaran ... 11

2. Model Pembelajaran ... 12

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 18

4. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) ... 23

5. Hakikat Peta Konsep ... 28

6. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar PPKn ... 39

7. Keterampilan Sosial Siswa ... 48

B. Penelitian Relevan ... 52

C. Kerangka Berpikir ... 53

D. Hipotesis Penelitian ... 55

BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 57

C. Variabel Penelitian ... 58

D. Definisi Operasional ... 58

E. Jenis dan Desain Penelitian ... 60

F. Prosedur Penelitian ... 61

G. Pengontrolan Perlakuan ... 63

H. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 65


(7)

vi

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 73

1. Hasil Belajar PPKn Kelompok Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 73

2. Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran Langsung ... 3. Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn siswa dengan Keterampilan Sosial Tinggi ... 76

4. Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn dengan Keterampilan Sosial Rendah ... 77

5. Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Keterampilan Sosial Tinggi ... 78

6. Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Keterampilan Sosial Rendah ... 80

7. Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran Langsung dan Keterampilan Sosial Tinggi ... 81

8. Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran Langsung dan Keterampilan Sosial Rendah ... 82

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 84

1. Uji Normalitas ... 84

2. Uji Homogenitas ... 87

C. Pengujian Hipotesis ... 89

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

1. Hasil Belajar PPKn Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Hasil Belajar PPKn Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Langsung ... 93

2. Hasil Belajar PPKn Siswa dengan Keterampilan Sosial Tinggi dan Hasil Belajar PPKn Siswa dengan Keterampilan Sosial Rendah ... 96

3. Interaksi Model Pembelajaran dan Keterampilan Sosial Terhadap Hasil Belajar PPKn ... 97

E. Keterbatasan Penelitian ... 101

BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 103

B. Saran ... 104


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Problem Based Learning ... 21 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) ... 26 Tabel 2.3 Langkah-langkah Membuat Peta Konsep ... 34 Tabel 2.4 Taksonomi Bloom yang Direvisi oleh Anderson dan Krathwohl . 47 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 60 Tabel 3.2 Indikator Keterampilan Sosial Siswa ... 66 Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn Siswa yang Diajar dengan

Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 74 Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn Siswa yang Diajar dengan

Model Pembelajaran Langsung ... 76 Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn Siswa dengan Keterampilan

Sosial Tinggi ... 76 Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn Siswa dengan Keterampilan

Sosial Rendah ... 77 Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dan Keterampilan Sosial Tinggi ... 79 Tabel 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dan Keterampilan Sosial Rendah ... 80 Tabel 4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Langsung dan Keterampilan Sosial Tinggi ... 81 Tabel 4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Langsung dan Keterampilan Sosial Rendah ... 83 Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas... 84 Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa

yang Diajar dengan Model Pembelajaran Problem Based

Learning dan Model Pembelajaran Langsung ... 87 Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa

dengan Keterampilan Sosial Tinggi Dan Keterampilan Sosial

Rendah ... 88 Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Model Pembelajaran dan

Keterampilan Sosial

Tabel 4.13 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 89 Tabel 4.14 Rangkuman Uji Scheffe ... 92


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Pohon Jaring Sistem Pemerintahan Pusat ... 36 Gambar 2.2 Peta Konsep Rantai Kejadian Pemerintahan Tingkat Pusat ... 37 Gambar 2.3 Peta Konsep Siklus Sistem Jaring Sistem Pemerintahan Pusat .. 38 Gambar 2.4 Peta Konsep Laba-Laba tentang Sistem Pemerintahan Pusat ... 39 Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ... 63 Gambar 4.1 Hasil Belajar PPKn Siswa yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Problem Based Learning ... 74 Gambar 4.2 Hasil Belajar PPKn Siswa yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Langsung ... 76 Gambar 4.3 Hasil Belajar PPKn Siswa dengan Keterampilan Sosial Tinggi . 77 Gambar 4.4 Hasil Belajar PPKn Siswa dengan Keterampilan Sosial Randah 78 Gambar 4.5 Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dan Keterampilan Sosial Tinggi ... 79 Gambar 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dan Keterampilan Sosial Rendah ... 81 Gambar 4.7 Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Langsung dan Keterampilan Sosial Tinggi ... 82 Gambar 4.8 Hasil Belajar PPKn yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Langsung dan Keterampilan Sosial Rendah ... 83 Gambar 4.9 Interaksi Model Pembelajaran dan Keterampilan Sosial ... 93


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu pembelajaran termasuk pembelajaran PPKn dapat diukur dari keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan dapat dilakukan dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai siswa serta kondisi siswa tersebut. Seorang guru yang menggunakan model pembelajaran dengan tepat sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai dan sesuai kondisi siswa, maka siswa akan cepat merespon atau memahami materi yang sampaikan oleh guru. Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa baik dari aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotorik. Sebaliknya jika guru menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat dan kurang sesuai dengan kondisi siswa, maka siswa kurang bisa merespon materi yang diajarkan dan dikhawatirkan hasil belajar siswa juga akan mengalami penurunan.

Keterampilansosialmerupakanbentukperilaku, perbuatandansikap yang ditampilkanolehsiswaketikaberinteraksidengan orang lain didukung pula olehketepatandankecepatansehinggamemberikankenyamananbagi orang lain yang berada di sekitarnya. Kurniati (2010:35) mengemukakanbahwa: “keterampilansosialadalahkebutuhan primer yang perludimilikiolehanak-anakbagikemandirianpadajenjangkehidupanselanjutnya,


(11)

2

halinibermanfaatdalamkehidupansehari-haribaik di lingkungankeluargadanlingkungansekitarnya”.

Keterampilansosialmerupakanfaktorpentingbagisiswauntukmemulaikehidupa nsosialnya. Bagisiswa yang tidakmemilikiketerampilansosial, makaakanmengalamikesulitandalammemulaidanmenjalinhubungan yang positifdenganlingkungannya,

bahkanbolehjadisiswaakanditolakataudiabaikanolehlingkungannya. Dampak yang munculdariakibatpenolakaniniadalahsiswaakansulitmenyesuaikandiridenganlingkung anbaik di lingkunganrumahmaupunlingkungansekolahnya. Hal inidapatmemberikanpengaruhterhadapkeberhasilanbelajarsiswakarenasiswakurangma mpudalammenempatkandiridalamkehidupansosialterutamadalambelajarnya.

Dampak lain darirendahnyaketerampilansosial yang dimilikiolehsiswaadalahsiswamengalamiberbagaikesulitanperilaku. Siswa di sekolahmengalamikurangnyaperhatian, penolakantemansebaya, kesulitandalammengontrolemosi, kesulitandalamberteman, sulitberkonsentrasi yang berakibattergangguaktivitasbelajarsiswa,

sehinggamenyebabkanrendahnyahasilbelajarsiswa.

SD Negeri 116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan merupakan salah satu sekolah dasar yang memiliki lokasi yang dapat dikatakan cukup strategis karena masih termasuk daerah kota. Berdasarkan hasil observasi penulis, SD Negeri 116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan sudah mempunyai fasilitas penunjang pembelajaran yang cukup memadai, baik dari perpustakaan maupun fasilitas penunjang lainnya. Masing-masing guru di SD Negeri 116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan pada dasarnya sudah berusaha


(12)

3

untuk melibatkan siswa secara aktif dalam belajar PPKn melalui tugas-tugas yang diberikan guru. Namun model pembelajaran yang sering digunakan guru dapat dikatakan masih kurang variatif dan monoton serta proses pembelajaran yang

dilakukan guru di dalam kelas juga masih didominasi oleh guru (teacher centered)

sehingga membuat sebagian siswa merasa bosan.

Hasil pengamatan awal peneliti tentang kegiatan pembelajaran PPKn yang dilakukan guru di kelas IV SD Negeri 116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan, ditemukan bahwa proses pembelajaran PPKn yang dilakukan guru masih berpusat pada guru, model yang digunakan guru cenderung menggunakan model

pembelajaran langsung (Direct Instruction) termasuk dalam mengajarkan

materi-materi yang bersifat konseptual dan faktual, proses pembelajaran yang dilakukan guru juga belum mampu mengaktifkan siswa secara optimal dalam belajar dan kurang aplikatif pada kejadian sehari-hari siswa sehingga hasil yang dirasakan masih belum optimal. Kurangnya aktivitas belajar siswa juga berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa yaitu rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Berdasarkan hasil ulangan semester tampak bahwa dari jumlah siswa yang tuntas belajar masih kurang dari 50% sementara lebih dari 50% siswa yang masih belum mencapai ketuntasan dalam belajar. Hal ini memberi indikasi bahwa hasil belajar PPKn siswa masih belum memuaskan.

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswasecara optimal baik pada aspek kognitif yang bersifat konseptual dan faktual, maka guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Agar kompetensi dasar


(13)

4

atau tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat memahami konsep-konsep tentang materi yang sedang dipelajari dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu cara agar siswa dapat dengan mudah memahami konsep-konsep PPKn yang dipelajari serta dapat menumbuhkan semangat dan keterlibatan siswa dalam belajar adalah dengan menerapkan model Problem Based Learningmenggunakan peta konsep.

Pembelajaran yang dimulai dengan suatu masalah akan mengubah pembelajaran yang selama ini berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Dimana pembelajaran selama ini siswa hanya menerima materi dari pengajar, mencatat dan menghapalkannya diubah kearah yang mencari dan menemukan pengetahuan sehingga terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Pembelajaran ini memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa melalui memecahkan suatu masalah, dimana siswa mempelajari pengetahuan dari masalah yang diberikan.

Penggunaan Problem Based Learning diharapkan dapat menciptakan

situasi belajar yang menyenangkan, mendorong siswa belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya sehingga tercapainya hasil belajar siswa yang lebih baik. Dengan pemberian suatu masalah kepada siswa akan menimbulkan rasa ingin tahunya, bagaimana cara menyelesaikannya, konsep yang bagaimana yang diperlukan untuk pemecahannya dan model apa yang tepat digunakan untuk penyelesaiannya.


(14)

5

Hal tersebut akan mendorong siswa menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki dan mencari yang perlu diketahui untuk memecahkan masalah tersebut.

Model

pembelajaranberbasismasalahdiharapkansiswadapatmengingkatkanhasilbelajarPP

Knsiswa. Denganmenggunakan model Problem Based

Learningsiswadiharapkandapatsalingbelajar, bekerjasama, dansalingberkomunikasisecaralisansehinggamampumemecahkansuatumasalahdan

lebihtermotivasidalammengikutikegiatanbelajarkarenapada model Problem Based

Learningmemilikikeunggulanuntukdapatmembentuksiswadapatberfikirkritis, menumbuhkaninisiatifsiswadalambekerjasama, menumbuhkanmotivasi internal

untukbelajar, dandapatmengembangkanhubungan interpersonal

dalambekerjakelompok.

Pembelajaran berbasis masalah membuat siswa menjadi pembelajar yang mandiri, artinya ketika siswa belajar, maka siswa dapat memilih strategi belajar yang sesuai, terampil menggunakan strategi tersebut untuk belajar dan mampu mengontrol proses belajarnya, serta termotivasi untuk menyelesaikan belajarnya itu (Depdiknas, 2003). Conny (dalam Sitorus, 2010:54) menyatakan bahwa satu prinsip mengaktifkan siswa dalam belajar adalah prinsip belajar sambil bekerja.

Dengan Problem Based Learning akan mengantarkan siswa untuk memahami

konsep materi pelajaran, dimulai dari belajar dan bekerja pada situasi masalah yang diberikan pada awal pembelajaran, sehingga siswa memperoleh kebebasan untuk berpikir mencari penyelesaiannya dari masalah yang diberikan. Melalui pengalaman belajar yang diperoleh siswa melalui kegiatan bekerja, mencari dan


(15)

6

menemukan sendiri tidak akan mudah melupakannya. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan pada mata pelajaran PPKn SD kelas IV termasuk materi Globaliasi, karena materi tersebut merupakan materi yang bersifat konseptual dan faktual.

Secara substansial, hal yang ditawarkan dalam model pembelajaran Problem Based Learning adalah suatu bentuk proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam suasana kelompok untuk memecahkan masalah belajar dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi

globaliasiakan lebih efektif apabila menggunakan peta konsep. Penggunaan peta konsep dapat membantu siswa lebih fokus dan mudah memahami materi atau konsep-konsep yang dipelajarinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Kopec, Wood & Brody dalam Asan (2007), yang mengungkapkan bahwa dalam pendidikan PPKn, peta konsep telah banyak digunakan dalam berbagai variasi pembelajaran. Hal ini karena peta konsep dapat menolong guru dan siswa dalam membangun pengetahuan dasar atau untuk menjelaskan suatu topik tertentu. Penggunaan peta konsep ini telah digunakan untuk memfasilitasi belajar siswa sekolah dasar kelas tinggi (kelas IV, kelas V dan kelas VI). Peta konsep juga tidak hanya digunakan dalam PPKn, tetapi untuk pelajaran lainnya seperti pelajaran sains, matematika,sosial, bahasa dan sebagainya.

Sehubungan dengan uraian dan permasalah di atas, maka dipandang perlu


(16)

7

Based Learning menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar PPKn siswa.

Sebagai pembanding digunakan model pembelajaran langsung (Direct

Instruction).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran PPKn di kelas IV SD Negeri 116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan yang dilakukan guru, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar PPKn siswa kelas IV di SD Negeri 116875Ujung

Bandar KecamatanRantau Selatan.

2. Rendahnyaketerampilansosialsiswakelas IV SD Negeri 116875 Ujung Bandar

KeamatanRantau Selatan.

3. Siswa kurang berperan aktif selama proses pembelajaran PPKn di dalam kelas,

4. Proses pembelajaran PPKn yang dilakukan guru di dalam kelas masih

cenderung berpusat pada guru (teacher centered), dan kurang melibatkan

siswa secara aktif dalam belajar,

5. Materi yang diajarkan guru masih kurang aplikatif pada kejadian sehari-hari

siswa sehingga hasil yang dirasakan juga masih belum optimal.

6. Model pembelajaran yang digunakan guru masihmenerapkan model

pembelajaranlangsung.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah perlu adanya pembatasan masalah. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada


(17)

8

pengaruh model pembelajaran Problem Based Learningmenggunakan peta konsep

terhadap hasil belajar PPKndanketerampilansosialsiswa di kelas IV SD Negeri

116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan,

sedangkanuntukpembandingmenggunakan model pembelajaranlangsung (Direct

Instructions). Hasil belajar PPKn siswa dibatasi pada ranah kognitif di kelas IV SD yang diperoleh melalui pretesdanpostes hasil belajar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Apakah hasil belajar PPKn siswayang diajar dengan model pembelajaran

Problem Based Learning menggunakan peta konsep lebih tinggi daripadayang

menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) di kelas IV

SD Negeri 116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan?

2. Apakah hasil belajar PPKn siswadengan keterampilan sosial tinggi lebih

tinggi daripadahasil belajar PPKn siswa dengan keterampilan sosial rendah?

3. Apakahterdapatinteraksiantaramodelpembelajarandanketerampilan

sosialterhadaphasilbelajarPPKn?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini, antara lain untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Hasil belajar PPKn siswayang diajar dengan model pembelajaran Problem


(18)

9

menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) di kelas IV SD

Negeri 116875Ujung Bandar KecamatanRantau Selatan.

2. Hasil belajar PPKn siswadengan keterampilan sosial tinggi danhasil belajar

siswa dengan keterampilan sosial rendah.

3. Interaksiantaramodelpembelajarandanketerampilan

sosialterhadaphasilbelajarPPKn.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah munculnya pengetahuan baru dalam bidang pendidikan atau dukungan terhadap pengetahuan bidang pengajaran sebelumnya yang berkisar pada variabel yang

menjadi objek penelitian ini yaitu pengaruh model pembelajaran Problem

Based Learning menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar PPKndanketerampilansosialsiswa. Selanjutnya hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan landasan empiris atau kerangka acuan bagi peneliti pendidikan berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

a. Sebagai informasi dan bahan acuan dalam pengambilan kebijakan

pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan peningkatan pemberdayaan guru di masa yang akan datang.


(19)

10

b. Sebagai umpan balik bagi guru dalam upaya peningkatan hasil belajar

siswa melalui penerapan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik PPKn itu sendiri maupun karakteristik siswa.

c. Memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efesiensi

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan

peta konsep pada pembelajaran PPKn untuk meningkatkan hasil belajar an keterampilansosialsiswa yang lebih maksimal dan berkualitas.


(20)

103 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Rerata hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan peta konsep lebih tinggi daripada yang

menggunakan model pembelajaran langsung. Dengan demikian model pembelajaran Problem Based Learninglebih efektif diterapkan dalam pembelajaran PPKn guna meningkatkan hasil belajar PPKn siswa tanpa memperhatikan adanya perbedaan keterampilan sosial.

2. Rata-rata hasil belajar PPKn siswa dengan keterampilan sosial tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar PPKn siswa dengan keterampilan sosial rendah. 3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran danketerampilan

sosialsiswayang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar PPKn. Perbedaan pengaruh tersebut adalah: (a) hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learninglebih tinggi dibandingkan hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung, (b) hasil belajar PPKn siswa dengan keterampilan sosial tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan keterampilan sosial rendah, (c) hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learningdan keterampilan sosial tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan


(21)

104

keterampilan sosial rendah, (d) hasil belajar PPKn siswa dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan keterampilan sosial tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan keterampilan sosial rendah, (e) hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan keterampilan sosial tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dan keterampilan sosial tinggi, dan (6) hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learningdan keterampilan sosial rendah lebih rendah daripada hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dan keterampilan sosial rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka dapatlah disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan model pembelajaran dan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat menetapkan pilihan model pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa untuk dilaksanakan.

2. Karakteristik siswa yang diteliti dari penelitian ini hanya terbatas kepada keterampilan sosial. Untuk itu kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti


(22)

105

karakteristik siswa yang lain misalnya kemampuan awal, retensi, motivasi belajar, gaya belajar.

3. Model pembelajaran Problem Based Learningditerapkan pada mata pelajaran PPKn dan pada ranah kognitif, disarankan untuk peneliti lain dapat meneliti dalam bidang studi lainnya.


(23)

106

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching

and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational

Objectives. New York: Longman

Arends R.I. 2008. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Asan, A. 2007. Concept mapping in Science Class: A Study of fifth grade

students. Jurnal Educational Technology & Society, 10(1): 186-195

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke IV. Bandung: Alfabeta

Benny A. Pribadi. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Buchori, Alma. (2008). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil

Mengajar. Bandung: Alfabeta

Dahar. 1996. Teori-Teori belajar. Jakarta: Erlangga

. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gagne, R.M. 1987. Intructional Technology: Foundations. London: LEA Publishers

Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya


(24)

107

Hernawan dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Herawati, Ine. 2006. Psikologi Perkembangan III. Bandung: PGTK Universitas Pendidikan Indonesia

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Jauhari, M. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai Konstruktivistik: Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Joyce. B dan weil.M. 2000. Model of Teaching, Foreword by James worlfsixth Edition Amerika.

Kardiasih, A., Suwatra, I.W., dan Suarni, N.K. 2013. Implementasi Strategi TPS Dalam Pembelajaran PPKn dengan Menggunakan Peta Konsep Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V. http://portalgaruda.org/download_article.php?article=105741&val=1342. Diakses Desember 2013

Kurniati, E. 2010. 30 Permainan Tradisional Jawa Barat dan Peranannya Dalam

Mengembangkan Keterampilan Sosial. Bandung: PGPAUD UPI

Lie, A. 2010. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Meltzer, D.E. 2002. The Relation Between Mathematics Preparation and Contextual Learning Gains in Physics: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Prest Scores. Journal of American Physcology. 70(2): 1259-1267

Mukminatun, S. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sragen 12 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010. Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Muhaimin, A. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogyakarta: Kata Hati

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.


(25)

108

Nugraha, Rachmatawi, Y. 2008. Pengembangan Sosial Emosional. Edisi 8. Jakarta: Universitas Terbuka

Oedhien, S.N. 2008. Pengertian Pendidikan PPKn. http://izzatinkamala. wordpress.com. Diakses Desember 2013

Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Rukiyah. 2012. Pengaruh Model Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Pembelajaran

IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Inderalaya.Paedagogia, Jurnal Penelitian Pendidikan. 15(1): 45-54

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran , Jakarta : RajaWali Pers

. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Samatowa, U., 2010. Bagaimana Membelajarkan PPKn di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

.2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali Pers

Siregar, E. Dan Nara, H. 2011. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Skinner, B.F. 2002. Operant Conditioning. All Rights Reserved: B.F. Skinner Foundation

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito


(26)

109

Syaiful Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta Trianto. 2009. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Surabaya: Prestasi Pustaka

. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT)

. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Uno, H.B., 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Vanides, J. 2005. Using Concept Maps in the Science Classroom. Jurnal National Science Teacher Association (NSTA).28(8):27-31

Wahab, Azis dan Winataputra. 1998. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Universitas Terbuka

Wardhani, IGAK. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Yulaikah, M. 2012. Penerapan Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 1(6): 1-8


(1)

keterampilan sosial rendah, (d) hasil belajar PPKn siswa dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan keterampilan sosial tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan keterampilan sosial rendah, (e) hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan keterampilan sosial tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dan keterampilan sosial tinggi, dan (6) hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learningdan keterampilan sosial rendah lebih rendah daripada hasil belajar PPKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dan keterampilan sosial rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka dapatlah disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan model pembelajaran dan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat menetapkan pilihan model pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa untuk dilaksanakan.

2. Karakteristik siswa yang diteliti dari penelitian ini hanya terbatas kepada keterampilan sosial. Untuk itu kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti


(2)

105

karakteristik siswa yang lain misalnya kemampuan awal, retensi, motivasi belajar, gaya belajar.

3. Model pembelajaran Problem Based Learningditerapkan pada mata pelajaran PPKn dan pada ranah kognitif, disarankan untuk peneliti lain dapat meneliti dalam bidang studi lainnya.


(3)

106

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching

and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational

Objectives. New York: Longman

Arends R.I. 2008. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Asan, A. 2007. Concept mapping in Science Class: A Study of fifth grade

students. Jurnal Educational Technology & Society, 10(1): 186-195

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke IV. Bandung: Alfabeta

Benny A. Pribadi. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Buchori, Alma. (2008). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil

Mengajar. Bandung: Alfabeta

Dahar. 1996. Teori-Teori belajar. Jakarta: Erlangga

. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gagne, R.M. 1987. Intructional Technology: Foundations. London: LEA Publishers

Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya


(4)

107

Hernawan dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Herawati, Ine. 2006. Psikologi Perkembangan III. Bandung: PGTK Universitas Pendidikan Indonesia

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Jauhari, M. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai Konstruktivistik: Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Joyce. B dan weil.M. 2000. Model of Teaching, Foreword by James worlfsixth Edition Amerika.

Kardiasih, A., Suwatra, I.W., dan Suarni, N.K. 2013. Implementasi Strategi TPS Dalam Pembelajaran PPKn dengan Menggunakan Peta Konsep Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V. http://portalgaruda.org/download_article.php?article=105741&val=1342. Diakses Desember 2013

Kurniati, E. 2010. 30 Permainan Tradisional Jawa Barat dan Peranannya Dalam

Mengembangkan Keterampilan Sosial. Bandung: PGPAUD UPI

Lie, A. 2010. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Meltzer, D.E. 2002. The Relation Between Mathematics Preparation and Contextual Learning Gains in Physics: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Prest Scores. Journal of American Physcology. 70(2): 1259-1267

Mukminatun, S. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sragen 12 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010. Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Muhaimin, A. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogyakarta: Kata Hati

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.


(5)

Nugraha, Rachmatawi, Y. 2008. Pengembangan Sosial Emosional. Edisi 8. Jakarta: Universitas Terbuka

Oedhien, S.N. 2008. Pengertian Pendidikan PPKn. http://izzatinkamala. wordpress.com. Diakses Desember 2013

Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Rukiyah. 2012. Pengaruh Model Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Pembelajaran

IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Inderalaya.Paedagogia, Jurnal Penelitian Pendidikan. 15(1): 45-54

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran , Jakarta : RajaWali Pers

. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Samatowa, U., 2010. Bagaimana Membelajarkan PPKn di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

.2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali Pers

Siregar, E. Dan Nara, H. 2011. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Skinner, B.F. 2002. Operant Conditioning. All Rights Reserved: B.F. Skinner Foundation

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito


(6)

109

Syaiful Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta Trianto. 2009. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Surabaya: Prestasi Pustaka

. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT)

. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Uno, H.B., 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Vanides, J. 2005. Using Concept Maps in the Science Classroom. Jurnal National Science Teacher Association (NSTA).28(8):27-31

Wahab, Azis dan Winataputra. 1998. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Universitas Terbuka

Wardhani, IGAK. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Yulaikah, M. 2012. Penerapan Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 1(6): 1-8