HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP N 10 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

(1)

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh :

Lely M Simanjuntak NIM. 4113341025

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN 2016


(2)

(3)

Lely M Simanjuntak dilahirkan di desa Onanrunggu Kabupaten Tapanuli Utara, pada tanggal 15 April 1993. Ibu bernama Remi Sihombing dan Ayah bernama Marulak Simanjuntak, dan merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk SD Negeri 173167 Onanrunggu, dan lulus pada Tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah ke SMP N 2 Sipahutar dan lulus pada Tahun 2008. Pada Tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta HKBP 2 Tarutung dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di program studi pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 23 juni 2015.


(4)

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP N 10 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Lely M Simanjuntak (NIM.4113341025)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP N 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa –siswi kelas VII SMP N 10 Medan yang terdiri dari 12 kelas. Sampel yang digunakan yaitu tiga kelas dari duabelas kelas yaitu 75 siswa. Untuk memperoleh data kecerdasan emosional digunakan angket yang telah divalidkan oleh validator. Sedangkan data hasil belajar IPA siswa dilihat dari nilai semester ganjil. Untuk menguji homogenitas varians populasi digunakan uji Barlett dengan statistik Chi Kuadrat, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kecerdasan emosional dan data hasil belajar biologi siswa memiliki varians yang seragam (homogen). Dari perhitungan Linieritas dan kebersamaan Regresi yang telah dilakukan diketahui koefisien a = 54,322 dan koefisien b = 0,197. Dengan diperoleh harga koefisien a dan b, maka bentuk persamaan regresi Y atas X menjadi Ŷ = 54,322 + 0,197 X, yang artinya perubahan Y atas X sebesar 0,197 pada konstanta 54,322. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional diprediksi dapat menaikkan harga Y (hasil belajar biologi) sebesar 0,197 pada konstanta 54,322. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Sehingga Hipotesis Altenatif (Ha) diterima sekaligus menolak Hipotesis nihil (Ho) dapat diterima atau teruji kebenaranya.


(5)

RELATIONSHIP WITH EMOTIONAL INTELLIGENCE IPA LEARNING OUTCOMES OF BIOLOGY CLASS VII SMP N 10 MEDAN

LEARNING THE YEAR 2015/2016

Lely M Simanjuntak (NIM.4113341025) ABSTRACT

This study aims to determine the relationship of emotional intelligence and learning outcomes IPA class VII SMP N 10 Terrain Learning Year 2015/2016. The population in this study were all students of class VII -siswi N 10 Field which consists of 12 classes. Samples used are three classes of twelve classes of 75 students. To obtain the data used emotional intelligence questionnaire has divalidkan by the validator. While science student learning outcomes data seen from the first semester. To test the homogeneity of the population variance used statistical test Chi Square Barlett with, thus it can be concluded that the data emotional intelligence and data result of learning biology students have uniform variance (homogeneous). The linearity of the calculation and togetherness that have been made known regression coefficients and coefficients a = 54.322 b = 0.197. With the price obtained coefficients a and b, then the form of regression equation of Y on X into Y = 54.322 + 0.197 X, which means changes in Y over X of 0.197 at 54.322 constants. This suggests that emotional intelligence is predicted to raise the price of Y (biology learning outcomes) of 0.197 at 54.322 constants. So the hypothesis that there is a significant relationship between emotional intelligence learning outcomes IPA seventh grade students of SMP Negeri 10 Medan Learning Year 2014/2015. So the Alternative Hypothesis (Ha) is accepted while rejecting null hypothesis (Ho) can be accepted or tested truth.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Atas Segala Rahmat Dan Berkat-Nya Serta Kesehatan Yang Telah Diberikan Kepada Penulis Sehingga Penelitian Dan Penulisan Skripsi Ini Dapat Diselesaikan Dengan Baik Sesuaidengan Waktu Yang Direncanakan. Tema Yang Dipilih Dalam Penelitian Ini Adalah “Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Ipa Biologi Siswa Kelas Vii Smp N 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi Dari Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr.H. Hasruddin, M.Pd selaku ketua Jurusan Biologi, Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si selaku dosen pembimbing skipsi yang banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Kepada Dra. Masdiana Sinambela, M.Si ,Dr. Melva Silitonga, Dra. Cicik Suryani. M.Si, Dr. Hasruddin, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan keritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, Ibu Dra. Hj. Cicik Suryani ,M.Pd selaku dosen pembimbing akademik (PA), Drs. Hudson Sidabutar, M,S ,Halim Simatupang, S.Pd. ,M.Pd Bapak dan Ibu beserta staf pegawai Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang sudah membantu penulis.

Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rajo Batubara, M.Pd selaku kepala sekolah SMP N 10 Medan beserta Ibu Rensi Tarigan selaku guru bidang studi biologi, para guru dan staf pegawai yang telah banyak membantudan memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian di SMP N 10.

Teristimewa ucapan terima kasih dan penghargaan tiada terhingga kepada Ayahanda tercinta Marulak Simanjuntak, S.Pd dan Ibunda Remi Sihombing yang senantiasa memberikan bimbingan dan doa yang tiada kepada penulis, serta kerelaan mengorbankan segalanya demi penyelesaian studi penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meniggikan derajat, segala jerih payah Ayahanda dan Ibunda tercinta menjadi


(7)

hiasan amal di dunia dan akhirat. Kepada Adinda tercinta Yanajein, Dian, Alex Kardo, Robin, Michael Jordan serta anak saudara yang telah memberikan doa, dan dukungan.

Penulisan juga mengucapkan terimakasi kepada teman-teman dan Sahabat Tercinta (Frandus, Hanifa, Juan, heksa, Rudi, kak Siska, Enda, Devi novita, Bayu) yang dari awal selalu memberikan semangat kepada penulis. Dan teman satu Bimbingan Ibu Masdiana Sinambela serta kepada teman-teman seperjuangan mahasiswi Biologi Pendidikan Kelas Ekstensi A 2011 Yang telah menjadi keluarga baru selama 4(empat) tahun ini, yang telah membantu dan memberikan semangat serta dukungan dan dorongan kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermamfaat dalam memajukan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

Medan, November 2015

Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup vi

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Hasil belajar 5

2.2 Kecerdasan 8

2.3 Kecerdasan emosional dalam belajar 8

2.4 Komponen kecerdasan emosional 14

2.5 Indikator kecerdasan emosional 17

2.6 Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar 17

2.7 Kerangka berpikir 19

BAB III METODE PENELITIAN 21

3.1 Lokasi dan waktu penelitian 21

3.1.1 Lokasi Penelitian 21

3.1.2 Waktu Penelitian 21

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 21

3.2.1 Populasi 21

3.2.2 Sampel Penelitian 21

3.3 Variabel Penelitian 22

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 22

3.4.1 Jenis penelitian 22

3.4.2 Desain Penelitian 22

3.5. Teknik Pengumpulan data 22

3.5.1 Alat Pengumpul data 22 3.5.2 Prosedur penelitian 23


(9)

3.6 Teknik Analisis data 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29

4.1 Deskripsi Data Penelitian 29

4.1.1 Data Kecerdasan Emosional 29

4.1.2 Data Hasil Belajar 29

4.2 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 30

4.2.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Kategori Kecerdasan Emosional 31 4.2.2 Distribusi Siswa Berdasarkan Karegori Hasil Belajar IPA Biologi 31

4.3 Uji Persyaratan Data 31

4.3.1 Uji Normalitas 31

4.3.2 Uji Homogenitas 32

4.3.3 Uji Lineritas Dan Keberartian Persamaan Regresi 32 4.3.4 Perhitungan Koefisien Korelasi 33

4.3.5 Pengujian Hipotesis 34

4.3.6 Perhitungan Indeks Determinasi 34

4.4 Pembahasan 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 39

5.1 Kesimpulan 39

5.2 Saran 39


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian 23

Gambar 4.1. Diagram Pencar 35

Gambar 3.1 Uji Linieritas 27


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komponen Kercerdasan Emosional 17

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian 22

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kecerdasan Emosional 23

Tabel 3.3 Skala Kategori Kemampuan 27

Tabel 3.4. Interpretasi Nilai r 29

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Kecerdasan Emosional (X) 30 Tabel 4.2. DistribusiFrekuensi Hasil Belajar IPA Biologi Siswa 31 Kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2015 Tabel 4.3. Distribusi Siswa Berdasarkan Kategori Tingkat 32

Kecerdasan Emosional

Tabel 4.4. Uji Normalitas Variable Penelitian 32 Tabel 4.5 Anava Untuk Uji Kelinieran Dan Keberartian 34 Persamaan Regresi


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Hasil Pengukuran Kecerdasan Emosional 45 Lampiran 2 Data Penelitian Hubungan Kecerdasan Emosional (X) 51

Dengan Hasil Belajar (Y)

Lampiran 3 Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi 53 Lampiran 4 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 56

Lampiran 5 Pengujian Normalitas 59

Lampiran 6 Pengujian Homogenitas 62

Lampiran 7 Pengujian Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi 67 Lampiran 8 Korelasi Antara Variabel Penelitian 73

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian 79


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Proses pembelajaran yang diikuti selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal secara langsung ataupun tidak langsung akan melatih kecerdasan emosional. Proses belajar mengajar dalam berbagai aspeknya bisa jadi meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan emosional itu meliputi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Namun kenyataannya, peran kecerdasan emosional kurang dimanfaatkan walaupun dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Proses belajar yang terjadi pada individu merupakan hal penting, karena melalui kondisi ini, individu mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Kegiatan belajar juga disebut sebagai proses menuju perubahan karena meningkatkan dari kondisi belum mampu menjadi mampu yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan (Bahtiar. 2009)

Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki intelligence Quontient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bakal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada giliranya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut binet (dalam Winkel, 1997) “hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan, dan untuk menilai keadaan secara kritis dan objektif”.


(14)

Kenyataanya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor menentukan keberhasilan seseorang, karena faktor lain yang mempengaruhi.

Goleman menyatakan bahwa: kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan yang lainnya adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional (EQ) yakni kemampuan mengembangkan diri, kemampuan mengembangkan motivasi, kemampuan mengembangkan pengaturan diri, kemampuan mengembangkan empati, dan kemampuan mengembangkan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain. Sangat tertariknya banyak orang kepada konsep kecerdasan emosional memang dimulai dan perannya dalam membesarkan dan mendidik anak-anak, tetapi selanjutnya orang menyadari pentingnya konsep ini baik di lapangan kerja maupun dihampir semua tempat lain yang mengharuskan manusia saling berhubungan (Budiarta, 2014)

Umumnya para siswa beranggapan bahwa biologi itu adalah pelajaran yang sukar, sulit dipahami sehingga minat siswa untuk mempelajari biologi tidak setinggi mata pelajaran lain. Walaupun ada sebagian kecil siswa yang menyukai pelajaran ini. Saat tidak suka, siswa akan cenderung menghindari pelajaran biologi sehingga siswa tentu akan menghadapi kesulitan dan mengakibatkan rendahnya nilai biologi siswa.

Setelah peneliti melakukan observasi di SMP N 10 Medan pada tanggal 5 februari 2015, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru di SMP Negeri 10 Medan, prestasi belajar biologi siswa belum dapat dikatakan memuaskan. Hal ini dilihat dari hasil belajar IPA sebagian siswa belum menunjukkan ketuntasan, dengan KKM (Kriteria ketuntasan minimal) IPA Kelas VII SMP N 10 Medan adalah 75

Nilai ini dapat dikatakan cenderung masih rendah. Ditambah dengan minimnya informasi siswa mengenai manfaat dan kontribusi kecerdasan emosional dalam belajar.


(15)

Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional pada diri siswa sebagai salah satu faktor penting untuk meraih prestasi akademik, maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti tertarik untuk meneliti :"Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016".

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan.

2. Pentingnya Emosional Quotient (EQ) terhadap hasil belajar IPA siswa VII SMP Negeri 10 Medan.

3. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah hanya dibatasi hanya pada masalah : 1. Nilai IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan

2. Kecerdasan emosional yang mencakup kompetensi pribadi (personal) yang di ukur dengan menggunakan Angket

3. Hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.


(16)

1.4. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Bagaimana tingkat kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 ?

2. Bagaimana hasil belajar IPA Siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016

3. Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini untuk: 4. Megetahui hasil belajar IPA Siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun

Pembelajaran 2015/2016

5. Mengetahui skor/nilai kecerdasan emosional dari hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016

6. Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di sekolah

2. Sebagai masukan bagi pihak sekolah, pentingnya kecerdasan emosional siswa dan dapat mengembangkan kecerdasan emosional untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal

3. Sebagai referensi bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan kecerdasan emosional.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam tingkat kategori digunakan harga rata-rata ideal(Mi) dan standart deviasi ideal (SDi). Yaitu Mi 112,5 dan SDi sebesar 22,5

2. Kecerdasan emosional memberikan konstribusi sebesar 53% terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

3. Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terlihat dari pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel (9,074 > 1,666).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Sebaiknya siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 semakin meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

2. Sebagai masukan bagi guru biologi di kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 untuk memotivasi siswa menggunakan kecerdasan emosional sebagai salah satu altematif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

3. Agar orangtua memahami bahwa hasil belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual tetapi dipengaruhi juga oleh kecerdasan emosional.

4. Agar para pembaca dan kaum intelektual lainnya berkenan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai apakah ada hubungan antara IQ, EQ, dan hasil belajar beserta apakah jika semakin tinggi EQ maka semakin tinggi juga hasil belajarnya pada lokasi dan objek yang berbeda.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar. 2009. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SMA Negeri 2 Mataram: Mataram. Jurnal pemikiran alternatif kependidikan insania|Vol. 14|No. 2|Mei-Ags 2009|254-268.

Darjati, Dodi. 2014. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi belajar pendidikan jasmani siswa SMP Negeri 1 Sawang Kabupaten Aceh Selatan. |Vol. |No. 1|Januari-juni 2014|16.

Daud. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia

Efendi. 2005. Rahasia Otak dan Kecerdasan anak, Penerbit Teranova Books, Yogjakarta

Goleman, D. 2000. Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustakawan Utama Jakarta.

Goleman, D. 1996. Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustakawan Utama Jakarta.

Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan : Jakarta Selatan Ciputat.

Nitya, NS. 2013. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Orang Tua, Persepsi Terhadap Kondisi Lingkungan Sekolah, Dankecerdasan Emosi Terhadap Motivasi Belajar: UNP Kediri. Jurnal Efektor No.22, April, Tahun 2013.

Ni ketut suarni, wayan budiarta, nyoman arcana. 2014. Hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar ipa kelas v desa pengeragoan : Singaraja Indonesia. E-journal mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan pgsd (vol: 2 no: 1 tahun 2014).

Pumaningtyas. 2009. Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Kognitif Terhadap Prestasi Belajar Remaja Smu, Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2002, XXVI vol. 2

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta.

Sudjana. 2002 Metoda Statistika. Bandung : PT.Tarsito Bandung. ______. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT.Tarsito Bandung.

Syah muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Jakarta.


(19)

Thundjing. 2009. Memahami Kecerdasan Emosi Anak. Bogor, Media Gizi dan Keluarga, 2002, XXVI vol. 2

Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Wulandari, K, (2005). Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Biologi siswa kelas II SMP Negeri 1 Pamulang. Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.


(1)

Kenyataanya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor menentukan keberhasilan seseorang, karena faktor lain yang mempengaruhi.

Goleman menyatakan bahwa: kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan yang lainnya adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional (EQ) yakni kemampuan mengembangkan diri, kemampuan mengembangkan motivasi, kemampuan mengembangkan pengaturan diri, kemampuan mengembangkan empati, dan kemampuan mengembangkan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain. Sangat tertariknya banyak orang kepada konsep kecerdasan emosional memang dimulai dan perannya dalam membesarkan dan mendidik anak-anak, tetapi selanjutnya orang menyadari pentingnya konsep ini baik di lapangan kerja maupun dihampir semua tempat lain yang mengharuskan manusia saling berhubungan (Budiarta, 2014)

Umumnya para siswa beranggapan bahwa biologi itu adalah pelajaran yang sukar, sulit dipahami sehingga minat siswa untuk mempelajari biologi tidak setinggi mata pelajaran lain. Walaupun ada sebagian kecil siswa yang menyukai pelajaran ini. Saat tidak suka, siswa akan cenderung menghindari pelajaran biologi sehingga siswa tentu akan menghadapi kesulitan dan mengakibatkan rendahnya nilai biologi siswa.

Setelah peneliti melakukan observasi di SMP N 10 Medan pada tanggal 5 februari 2015, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru di SMP Negeri 10 Medan, prestasi belajar biologi siswa belum dapat dikatakan memuaskan. Hal ini dilihat dari hasil belajar IPA sebagian siswa belum menunjukkan ketuntasan, dengan KKM (Kriteria ketuntasan minimal) IPA Kelas VII SMP N 10 Medan adalah 75

Nilai ini dapat dikatakan cenderung masih rendah. Ditambah dengan minimnya informasi siswa mengenai manfaat dan kontribusi kecerdasan emosional dalam belajar.


(2)

Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional pada diri siswa sebagai salah satu faktor penting untuk meraih prestasi akademik, maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti tertarik untuk meneliti :"Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016".

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan.

2. Pentingnya Emosional Quotient (EQ) terhadap hasil belajar IPA siswa VII SMP Negeri 10 Medan.

3. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah hanya dibatasi hanya pada masalah : 1. Nilai IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan

2. Kecerdasan emosional yang mencakup kompetensi pribadi (personal) yang di ukur dengan menggunakan Angket

3. Hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.


(3)

1.4. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Bagaimana tingkat kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 ?

2. Bagaimana hasil belajar IPA Siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016

3. Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini untuk: 4. Megetahui hasil belajar IPA Siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun

Pembelajaran 2015/2016

5. Mengetahui skor/nilai kecerdasan emosional dari hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016

6. Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di sekolah

2. Sebagai masukan bagi pihak sekolah, pentingnya kecerdasan emosional siswa dan dapat mengembangkan kecerdasan emosional untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal

3. Sebagai referensi bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan kecerdasan emosional.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam tingkat kategori digunakan harga rata-rata ideal(Mi) dan standart deviasi ideal (SDi). Yaitu Mi 112,5 dan SDi sebesar 22,5

2. Kecerdasan emosional memberikan konstribusi sebesar 53% terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

3. Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terlihat dari pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel (9,074 > 1,666).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Sebaiknya siswa kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 semakin meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

2. Sebagai masukan bagi guru biologi di kelas VII SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 untuk memotivasi siswa menggunakan kecerdasan emosional sebagai salah satu altematif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

3. Agar orangtua memahami bahwa hasil belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual tetapi dipengaruhi juga oleh kecerdasan emosional.

4. Agar para pembaca dan kaum intelektual lainnya berkenan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai apakah ada hubungan antara IQ, EQ, dan hasil belajar beserta apakah jika semakin tinggi EQ maka semakin tinggi juga hasil belajarnya pada lokasi dan objek yang berbeda.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar. 2009. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar

Siswa Kelas II SMA Negeri 2 Mataram: Mataram. Jurnal pemikiran alternatif

kependidikan insania|Vol. 14|No. 2|Mei-Ags 2009|254-268.

Darjati, Dodi. 2014. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi

belajar pendidikan jasmani siswa SMP Negeri 1 Sawang Kabupaten Aceh Selatan. |Vol. |No. 1|Januari-juni 2014|16.

Daud. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia

Efendi. 2005. Rahasia Otak dan Kecerdasan anak, Penerbit Teranova Books, Yogjakarta

Goleman, D. 2000. Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustakawan Utama Jakarta.

Goleman, D. 1996. Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustakawan Utama Jakarta.

Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan : Jakarta Selatan Ciputat.

Nitya, NS. 2013. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Orang Tua,

Persepsi Terhadap Kondisi Lingkungan Sekolah, Dankecerdasan Emosi Terhadap Motivasi Belajar: UNP Kediri. Jurnal Efektor No.22, April, Tahun

2013.

Ni ketut suarni, wayan budiarta, nyoman arcana. 2014. Hubungan antara kecerdasan

emosional dan kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar ipa kelas v desa pengeragoan : Singaraja Indonesia. E-journal mimbar PGSD Universitas

Pendidikan Ganesha Jurusan pgsd (vol: 2 no: 1 tahun 2014).

Pumaningtyas. 2009. Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua, Kecerdasan

Emosional Dan Kecerdasan Kognitif Terhadap Prestasi Belajar Remaja Smu,

Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2002, XXVI vol. 2 Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Jakarta.

Sudjana. 2002 Metoda Statistika. Bandung : PT.Tarsito Bandung. ______. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT.Tarsito Bandung.

Syah muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Jakarta.


(6)

Thundjing. 2009. Memahami Kecerdasan Emosi Anak. Bogor, Media Gizi dan Keluarga, 2002, XXVI vol. 2

Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Wulandari, K, (2005). Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar

Biologi siswa kelas II SMP Negeri 1 Pamulang. Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta.