HUBUNGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn KELAS VII G SMP N 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PPKn KELAS VII G SMP N 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

AGNES DESTI RATNASARI

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis hubungan kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas VII G SMP N 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah hubungan kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas VII G SMP N 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional kuantitatif dengan menggunakan uji hubungan antarvariabel-variabel yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, dan observasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 siswa, sehingga sampel yang diambil 32 siswa. Teknik analisis data menggunakan rumus interval, presentase dan chi kuadrat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas VII G SMP N 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015. Oleh karena itu untuk menciptakan kondisi pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan belajarnya secara efektif, maka guru PKn perlu lebih meningkatkan kemampuan pengelolaan pembelajarannya sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih dapat ditingkatkan mengingat hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara kemampuan pengelolaan dengan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Hasil belajar siswa, kemampuan pengelolaan pembelajaran, pembelajaran Pkn


(2)

HUBUNGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PPKn KELAS VII G SMP N 3 METRO TAHUN PELAJARAN

2014/2015

(Skripsi)

Oleh :

Agnes Desti Ratnasari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(3)

HUBUNGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PPKn KELAS VII G SMP N 3 METRO TAHUN PELAJARAN

2014/2015

(Skripsi)

Oleh :

Agnes Desti Ratnasari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir………34


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

COVER ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN... vii

MOTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Kegunaan penelitian ... 9

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

1. Ruang Lingkup Ilmu... 10

2. Ruang Lingkup Objek ... 10

3. Ruang Lingkup Subjek ... 10

4. Ruang Lingkup Wilayah... 11

5. Ruang Lingkup Waktu... 11

II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik... 12

1. Tijauan tentang Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran ... 12

a. Pengertian Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran... 12

b. Aktivitas Pengelolaan Pembelajaran ... 19

c. Prinsip- Prinsip Pembelajaran... 20

d. Tujuan Pembelajaran ... 21

2. Pengertian Hasil Belajar ... 21

a. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 24


(6)

B. Kajian Penelitian Relevan ... 30

C. Kerangka Pikir... 33

D. Hipotesis Penelitian... 35

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

C. Variabel Penelitian ... 37

1. Variabel Bebas (X) ... 37

2. Variabel Terikat (Y) ... 37

D. Definisi Konseptual ... 37

E. Definisi Operasional ... 38

F. Rencana Pengukuran Variabel ... 38

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Teknik Tes ... 39

2. Teknik Non Tes ... 39

H. Uji Validitas Dan Uji reliabilitas... 40

1. Uji Validitas... 40

2. Uji Reliabilitas... 40

I. Teknik Ananlisis Data ... 42

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian... 45

1. Persipan Pengajuan Judul ... 45

2. Penelitian Pendahuluan... 46

3. Pengajuan Rencana Penelitian... 46

4. Pelaksanaan Penelitian ... 47

a. Persiapan Administrsi ... 47

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 47

5. Pelaksanaan Uji Coba Angket ... 48

a. Analisis Validitas Angket ... 48

b. Analisis Reliabelitas ... 48

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 52

1. Riwayat Hidup Guru PPKn SMP N 3 Metro... 52

C. Deskripsi Data ... 52

1. Pengumpulan Data ... 53

2. Penyajian Data ... 53

a. Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran (X) ... 53

1. Kemampuan Merencanakan Pembelajaran ... 54

2. Kemampuan Merumuskan Tujuan Pembelajaran... 56

3. Kemampuan Memilih Bahan Ajar... 58

4. kemampuan Memilih Metode... 60

5. Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran ... 62

6. Kemampuan Memanfaatkan Sumber Belajar... 64


(7)

8. Kemampuan Mengelola Kelas... 68

9. Hasil Angket Kemampuan Pengelolaaan Pembelajaran ... 70

b. Hasil Belajar ... 72

1. Pengatahuan... 72

2. Keterampilan ... 74

3. Sikap ... 75

4. Hasil Skor nilai Hasil Belajar ... 77

D. Pengujian Hipotesis Dengan Rumus Chi Kuadrat ... 79

1. Pengujian Hubungan... 79

2. Pengujian Keeratan Hubungan ... 81

E. Pembahasan ... 83

V. KESIMULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Judul Skripsi Makalah

2. Surat Keterangan Dari PD I FKIP Unila 3. Surat Izin Penelitian Pendahuluan

4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan penelitian Pendahuluan 5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan penelitian

6. Angket

7. Distribusi Angket Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran 8. Distribusi Angket Tiap Indikator

9. 10.Daftar Tingkat Perbandingan Jumlah Responden Hubungan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn kelas VII G SMP N 3 Metro

10. Hasil Wawancara

11. Lembar Konsultasi Pembimbing II. 12. Lembar Konsultasi Pembimbing I


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Data Urutan Mata Pelajaran Yang Disukai Siswa………...4 Tabel 1.2 Rerata nilai ulangan semester Mata pelajaran PPKn………....5 Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Angket 10 Orang di Luar Responden tentang Hubungan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Untuk Item Ganjil (X)………...49 Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Angket 10 Orang di Luar Responden tentang Hubungan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa untuk item genap (Y)……….49 Tabel 4.3 Distribusi antara Item Soal Kelompok Ganjil (X) dengan Item Genap (Y)………...50 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Merencanakan

Pembelajaran………...55 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Merumuskan Tujuan

Pembelajaran………...57 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Memilih Bahan Ajar……….59 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Memilih Metode………61 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Melaksanakan

Pembelajaran………...63 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Memanfaatkan Sumber

Belajar……….65 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Melaksanakan


(10)

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Mengelola

Kelas………69

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Jumlah Skor Variabel Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran………...70

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Ranah Pengetahuan………..73

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Ranah Keterampilan………...74

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Ranah Sikap……….76

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar………...78

Tabel 4.17 Daftar Tingkat Perbandingan Jumlah Responden Mengenai Hubungan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPkn KelasVII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran2014/2015………...79

Tabel 4.18 Hubungan Kemampuan pengelolaan Pembelajaran dengan hasil Belajar siswa………...80


(11)

(12)

(13)

(14)

MOTO

“Hubungan yang paling baik adalah hubungan anak dengan orang tua,tiada yang lebih indah dari itu”

(L.Supriyati)

“Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya ”


(15)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kupersembahkan karya kecilku ini sebagai tanda

baktiku kepada:

Ayahanda Antonius Suyadi dan Ibuku L. Supriyati tercinta yang telah memberikan semua pengorbanan untuk keberhasilanku yang tiada pernah ternilai dengan apapun dan yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang

dan kesabaran yang luar biasa dalam mendidik,

membimbing, memberikan semangat, dan senantiasa berdoa demi keberhasilanku Kakak kakakku, dan keponakanku tersayang, terima kasih atas semangat serta dukungan yang

besar dalam menanti keberhasilanku

Para pendidikku yang ku hormati, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan


(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 15 Desember 1993. Penulis adalah anak keempat dari empat bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak Antonius Suyadi dan Ibu Lucia Supriyati.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 10 Metro Pusat pada tahun 2005, kemudian Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Kota Metro pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 05 Metro pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, Penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui jalur SNMPTN Undangan (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri jalur undangan). Saat di bangku kuliah, Penulis pernah aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di Unila (Rakanila) periode 2011 – 2012 sebagai anggota divisi Reporter. Pada Juli 2014, Penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 01 Pagar Dewa Kabupaten Lampung Barat.


(17)

SANWANCANA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015” salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada berbagai pihak yang telah menyumbangkan pemikiran, motivasi, dan waktunya untuk memperlancar penyelesaian skripsi ini terutama kepada Bapak Drs.Holilullah, M.Si. selaku pembimbing I dan Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II, serta ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Dan Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;


(18)

4. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad. M.Hum. selaku Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd.,M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, serta Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. selaku Penguji Utama.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

8. Kepala SMP NEGRI 3 Metro serta Guru PPKn dan siswa-siswi SMP N 3 Metro.

9. Kedua orang tua saya tercinta terimakasih atas doa, senyum, airmata, bahagia, dukungan, kasih sayang yang telah diberikan dan semua pengorbanannya untuk saya yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun.

10. Seluruh keluarga yang telah mendoakan keberhasilan saya kelak, Kakak-kakakku dan Keponakan-keponakan saya tercinta terima kasih atas segala yang telah diberikan kepada saya.


(19)

11. Seseorang yang selalu memberikanku semangat tiada henti. Terimakasih untuk kesabarannya.

12. Sahabat terdekat saya Rika, Leni, Minarti, Tora dan Zai yang selalu berusaha meluangkan waktu disaat saya membutuhkan teman cerita, yang terus berusaha menasehati dan memberi motivasi dalam segala hal.

13. Teman-teman saya, Lusi, Endang, Silvi, Rizka, Wahyu, Fredi, Retno dan Sayu.

14. teman – teman KKN dan PPL-ku Lia, Ani, Fani, Syahda, Ria, Novinta, Andi, Leo, Heru, Robin, Anwar.

15. Seluruh teman-teman seperjuangan saya di Prodi PPKn khususnya angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas

do’a, saran, dukunganya.

16. Kakak tingkat angkatan 2010, Adik tingkat angkatan 2012, 2013 dan 2014, saya ucapkan terimakasih atas do’a, saran, dukungan serta

motivasinya yang selalu kalian berikan kepadaku.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Dalam menyusun Skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Oktober 2015 Penulis

Agnes Desti Ratnasari NPM. 113032002


(20)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dalam pasal 11 mensyaratkan bawa sistem pendidikan nasional yang diselenggarakan harus merupakan pendidikan yang bermutu, yaitu pendidikan yang memungkinkan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar dapat menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berahlak mulia, cakap, kreatif dan mandiri (UU No. 20 tahun 2003, pasal 3) guna menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan baik lokal, nasional maupun global.

Syarat penting dan menentukan dalam persaingan pada tingkat regional maupun pada tingkat global tersebut adalah keunggulan sumber daya manusia. Berdasarkan laporan UNDP tahun 2000, peringkat Human Development Index (HDI) atau kualitas sumber daya manusia Indonesia, menurut Marten (dalam Anonimous; 2007; 1-2) jauh dibawah negara-negara Asean lainnya seperti : Philipina, Malaysia bahkan Brunai Darusalam. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia ini terkait dengan hasil yang dicapai oleh pendidikan kita selama ini.


(21)

2

Mutu pendidikan tidak terlepas dari penyelenggaraan pembelajaran di ruang-ruang kelas pada tiap-tiap sekolah. Kualitas dan kuantitas pembelajaran dalam ruang-ruang kelas tergantung pada guru. Di sinilah guru memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, kemampuan guru sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran yang bermutu. Hal ini karena guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran dengan menggunakan media atau alat pembelajaran yang bervariasi dalam memulai dan menutup proses belajar mengajar.

Pengelolaan pembelajaran merupakan unsur paling utama pada guru dan harus dilaksanakan. Seorang guru haruslah menguasai sistem pengajaran, metode yang digunakan, teknik pada pembelajaran, serta mempersiapkan bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa, agar dapat menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran.

Perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu pembelajaran. Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang secara sentak dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015 untuk kelas VII dan VIII, di proses harapkan pembelajaran dalam ruang-ruang kelas tidak lagi didominasi, dengan ceramah, atau ceramah yang sedikit divariasikan dengan diskusi informasi atau tanya jawab.


(22)

3 Berdasarkan hasil observasi, pada saat pembelajaran, ceramah dilakukan mencapai 65 % waktu yang tersedia. Sisa waktu lainnya dilakukan untuk diskusi secara klasikal atau kelompok. Pada saat diskusi tersebut hanya dijumpai beberapa siswa yang terlibat secara aktif. Saat tanya jawab juga hanya beberapa siswa yang aktif . Jika ada pertanyaan, pertanyaannya pun kurang mengarah kepada penggalian kemampuan nalar. Pertanyaan muncul baik dari guru maupun dari siswa, hanya untuk menggali daya ingat siswa terhadap apa yang telah dijelaskan oleh guru. Pada saat diskusi kelas dan tanya jawab, hanya beberapa siswa saja yang aktif dan pertanyaannya pun kebanyakan berasal dari pertanyaan yang terdapat pada buku teks siswa.

Dalam pembelajaran seperti yang digambarkan tersebut di atas data atau fakta atau konsep disajikan dengan cara yang sudah jadi, sehingga siswa hanya menerima saja dan menghafal. Pada proses pembelajaran seperti tersebut, penyampaian materi pelajaran oleh guru disajikan secara struktur dengan harapan materi yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Sehingga guru menjadi lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tersebut adalah penguasaan materi pelajaran. Guru cenderung berusaha untuk mengejar pencapaian target kurikulum yang mengarah pada kemampuan kognitif.

PPKn adalah salah satu mata pelajaran yang ternyata merupakan mata pelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Hal tersebut terkonfirmasi oleh hasil angket yang dilakukan oleh BK SMP Negeri 3 Metro pada kelas IX pada tahun 2013 lalu. Ketidaksukaan tersebut karena beberapa alasan.


(23)

4 Alasan yang lebih menonjol bahwa PPKn merupakan mata pelajaran yang membosankan dan tidak untuk ujian nasional sehingga dianggap tidak penting.

Tabel 1.1 : Urutan Mata Pelajaran Yang Disukai Siswa

No. Mata Pelajaran yang Kurang Disukai Peserta Didik Frekuensi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pendidikan Agama Seni Budaya

Pendidikan jasamani olahraga dan kesehatan Bahasa Indonesia

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Lampung

Bahasa Inggris

Teknologi Informasi dan Komunikasi Matematika 38 34 30 29 25 23 16 9 8 6 4 Jumlah 222

Sumber : BK SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2013/2014

Berdasarkan tabel 1.1 nampak bahwa PPKn berada pada urutan ke tujuh mata pelajaran yang kurang disukai siswa. Hal tersebut menunjukkan proses pembelajaran PPKn belum mampu menjadikan pembelajaran sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk terwujudnya hasil pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan kondisi seperti di atas, pada saat observasi terlihat banyak siswa cenderung menerima saja informasi baik dari guru maupun dari temannya saat diskusi, siswa sangat jarang bertanya, atau menjawab pertanyaan guru, banyak siswa juga melakukan kegiatan di luar konteks pembelajaran seperti mengobrol, bermain-main, mengganggu teman, sering melihat-lihat keluar pada saat guru menjelaskan dan jika diberi tugas, tidak segera mengerjakannya, sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Pemanfaatan media atau sumber belajar lainnya kurang


(24)

5 optimal. Jika pun guru menggunakan media, hanya menggunakan media dan sumber belajar apa adanya. Oleh karena itu dapat dimengerti jika pada ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran PPKn, masih dibawah KKM yang ditetapkan sekolah. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2 : Rerata Nilai Ulangan Semester (US) Ganjil Mata Pelajaran PPKn SMP Negeri 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

No Kelas KKM

Rerata Kelas UTS Nilai Konversi 1. 2. 3 4 5 VII D VII G VIII C VIII F IX E

2,71 2,71 2,71 2,71 72 53 52 63 61 65 2.12 2.08 2,52 2,44

-Sumber : Leger nilai ulangan semester ganjil SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015.

Nilai tersebut dalam tabel 1.2 diperoleh dari leger yang diambil secara acak. Berdasarkan tabel 1.2 di atas tergambar bahwa hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015, masih termasuk dalam kategori rendah, karena nilai rata- rata kelas masih di bawah KKM yang ditetapkan, untuk kelas VIII perolehan nilainya juga masih di bawah KKM. Dengan demikian nilai hasil belajar siswa kelas IX masih di bawah KKM yang ditetapkan sekolah.

Dalam Lampiran Permendikbud RI nomor 81 A tahun 2013, disebutkan bahwa secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan semua


(25)

6 potensinya. Oleh karena itu guru harus mampu untuk mewujudkan amanat tersebut. Untuk melaksanakan amanat tersebut guru harus mampu merancang pembelajaran agar pelaksanaan pembelajarannya dapat efektif. Selain merancang agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, guru harus mampu melaksanakan rancangan tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan mengorganisasikan potensi-potensi yang ada untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi hasil kegiatannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PPKn pada saat observasi tentang prinsip-prinsip perencanaan dalam pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan oleh guru sesuai dengan tugasnya sebagai guru, terungkap hal-hal sebagai berikut: perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya merupakan modifikasi dari perencanaan yang dibuat oleh guru lain yang masih dalam mata pelajaran yang sama, kurang memperhatikan dan kurang mempertimbangkan potensi-potensi yang ada untuk memaksimalkan pembelajaran, pembelajaran yang dilaksanakan sering tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan guru tidak memiliki indikator yang dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa secara juga bahwa guru kurang menekankan pada penilaian sikap, pengalaman belajar siswa yang dirancang guru sering kali hanya mendengarkan, guru juga jarang mengulang atau


(26)

7 memberikan kesimpulan pada akhir kegiatan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar sering kali hanya buku teks siswa.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis termasuk kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatarbelakangi aktivitas belajar siswa. Keadaan jasmani yang sehat akan berpengaruh lain dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Sedangkan Faktor eksternal sendiri meliputi psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor tersebut diantaranya Adanya keinginan untuk tahu akan materi yang dijelaskan oleh guru, Agar mendapatkan simpati dari orang lain dan untuk memperbaiki kegagalan.

Proses belajar dan pembelajaran dikatakan baik, jika dalam proses pembelajaran tersebut menyediakan kondisi untuk tumbuh dan berkembangnya segenap potensi siswa dan tercapainya hasil belajar yang telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran tersebut tidak lepas dari kemampuan guru dalam merencanakan , melaksanakan, mengorganisasikan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Maka berdasarkan uraian di atas menjadi daya tarik

peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelasm VIII SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran


(27)

8 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diurakan tersebut di atas, masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1) Guru mata pelajaran cenderung menitikberatkan pada pencapaian kemampuan kognitif.

2) Guru kurang memberikan pengalaman belajar untuk tumbuh dan berkembangnya segenap potensi siswa.

3) Guru kurang kreatif dan inovatif dalam mendesain pembelajarannya, sehingga interaksi guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang optimal.

4) Pelaksanaan pembelajaran di kelas kurang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang dibuat.

5) Prestasi belajar siswa masih rendah.

6) Penilaian hasil belajar lebih menenkankan pada ranah kognitif.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada hubungan kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang seperti yang telah diuraikan, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :“Apakah ada hubungan antara kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada


(28)

9 mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas VII SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan pengelolaan pembelajaran guru dengan hasil belajar siswa Pada Mata Pelajaran PPKn kelas VII SMP N 3 Metro

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini adalah untuk mengembangkan pada ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan pada kajian pengelolaan Pembelajaran dalam hubungan Kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas VIII SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

b. Kegunaan Praktis a. Bagi Sekolah

Membantu sekolah mengidentifikasi kebutuhan dalam penyusunan program pengembangan tenaga pendidik agar tercapai hasil belajar siswa

b. Bagi Guru

Sebagai bahan evaluasi atau refleksi kemampuan pengelolaan pembelajaranya untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya.


(29)

10

c. Bagi Siswa

Siswa mendapatkan pembelajaran yang bermutu sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah PPKn. PPKn merupakan ilmu pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang memiliki dimensi nilai dan moral, dimensi hukum dan kemasyarakatan, dimensi politikdan kenegaraan dan dimensi pembelajaran dan pendidikan kewarganegaraan.

2. Ruang Lingkup Obyek Penelitian

Sebagai obyek dalam penelitian ini adalah kemampuan pengelolaan pembelajaran guru mata pelajaran PPKn dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015.

3. Ruang Lingkup Subyek Penelitian.

Obyek dalam penelitian ini adalah kemampuan pengelolaan pembelajaran yang dimiliki oleh guru mata pelajaran PPKn dan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015.


(30)

11

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Metro. 5. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini direncanakan dilakukan antara bulan Nopember 2014 sampai dengan selesainya di SMP Negeri 3 Metro.


(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. DESKRIPSI TEORITIK

1. Tinjauan Tentang Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran a. Pengertian Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran 1) Pengertian Kemampuan

Menurut Robbin (2007: 57) kemampuan adalah kapasitas seorang individu dalam melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dilakukan seseorang.

2) Pengertian Pengelolaan Pembelajaran

Setiap kegiatan pada suatu lembaga, termasuk sekolah, pastilah akan diatur dan dikelola dengan sistem tertentu yang dianggap paling baik menurut pengelola. Jika kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan proses dan tujuan yang diharapkan, maka orang mengatakan manajemen atau pengelolaannya baik, tetapi sebaliknya, jika proses dan tujuan tersebut kurang dapat dicapai secara maksimal, dikatakan pengelolaannya kurang baik.


(32)

13 Konsep pengelolaan atau manajemen sering kali dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi ilmu dan dimensi strategi. Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dipandang sebagai sebuah bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Sedangkan sebagai strategi, karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer.

Pengelolaan dalam kamus besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan mengelola, proses melakukan kegiatan tertentu dengan mengerahkan tenaga orang lain proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi, proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Manajemen terdapat beberapa proses, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, sehingga manajemen didefinisikan sebagai proses perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan material secara efisien. Tidak hanya dipandang sebagai ilmu,manajemen juga dipandang sebagai seni. Berikut akan disajikan beberapa definisi tentang manajemen.

1. Menurut Sondang (2005:1) manajemen adalah : “ seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Jadi


(33)

14 keberhasilan seseorang manajer diukur dari kemahiran dan

kemampuannya menggerakkan orang lain dalam organisasi”.

2. Sedangkan Yusup (2012:10) menyatakan bahwa :“ manajemen adalah seni mengelola sumber daya yang tersedia misalnya orang, barang, uang, pikiran, ide, data, informasi, infrastruktur dan sumber daya lain yang ada di dalam kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara maksimal guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”.

3. Manajemen menurut Johnson (dalam Made Pidarta, 2004:3) adalah “proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan”. Made Pidarta (2004:3) lebih lanjut menyatakan bahwa “sumber-sumber yang dimaksud tersebut mencakup orang-orang, alat-alat, media, bahan-bahan, uang dan sarana. Kesemuanya itu diarahkan dan dikoordinasikan agar terpusat dalam rangka menyelesaikan tujuan”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sendiri adalah suatu usaha dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Belajar merupakan proses yang sangat rumit, bahkan ahli psikologi menggambarkannya sebagai sebuah kotak hitam. Hasil proses tersebut ditampilkan dalam bentuk perubahan prilaku yang dapat diidentifikasi. Seperti halnya apa yang dikemukakan oleh Sumiati dan Asra (2008: 38), belajat diartikan sebagai ” proses perubahan prilaku, akibat interaksi


(34)

15 individu dengan lingkungan”. Prilaku yang dimaksud tersebut dapat berupa prilaku yang dapat diamati, maupun prilaku yang tidak bisa diamati yang disebutnya dengan kecenderungan prilaku. Meskipun hanya bersifat perubahan kecenderungan prilaku, De Cecco & Crawford (dalam Sumiati dan Asra; 2008: 38) menyatakan bahwa “individu tersebut telah menjalani proses belajar”. Kecenderungan prilaku yang dimaksud tersebut dapat berupa pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan dan sebagainya. Sedangkan Wina Sanjaya (2008: 57), mendefinisikan belajar juga sebagai“proses perubahan tingkah laku”.

Seperti halnya dengan kedua pendapat di atas, belajar meurut Slavin (dalam Trianto, 2009: 16) diartikan sebagai :

“perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat eratkaitannya”.

Oemar Hamalik (2005:154) mendefinisikan belajar sebagai “ perubahan tingkah laku yang relatif menetap berkat latihan dan pengalaman”. Tentu saja pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang menekankan siswa untuk aktif secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara kognitif, afektif, dan psikomotor (Wijaya, 1992:76).

Untuk itulah guru berkewajiban mendorong, membina kegairahan belajar dan partisipasi siswanya secara aktif. Guru juga berkewajiban memberikan kesempatan kepada siswanya untuk berpartisipasi dalam


(35)

16 kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar dan kreativitas belajar dan menjalani serta menyelesaikan kegiatan pembelajaran sampai berhasil.

Hal tersebut sesuai dengan amanat yang ada dalam Peraturan Pemerintah No. 19Tahun 2005 bahwa :“Proses pembelajaran pada suatu pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan memberikan memberikan rangsangan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang dinyatakan belajar jika telah menampilkan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya suatu perubahan pada diri individu yang belajar.

2. Perubahan tersebut diperoleh melalui suatu proses yang disengaja 3. Perubahan itu tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga sikap,

tingkah laku, pengalaman, kecakapan, kebiasaan dan aspek-aspek lain yang ada pada individu dan diperoleh melalui pengalaman dan latihan.

4. Perubahan tersebut bersifat permanen.

Mengacu pada konsep tersebut di atas, pembelajaran seharusnya merupakan suatu proses belajar yang dibangun oleh guru di mana siswa ikut berperan serta memodifikasi dan membangun pengetahuannya serta mengembangkan segenap potensinya untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuannya.


(36)

17 Belajar dan pembelajaran mengandung pengertian yang berbeda. Pada uraian sebelumnya telah diuraikan tentang pengertian belajar, berikut ini akan diuraikan pengertian pembelajaran.

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 pasal 1, disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 157) mendefinisikan pembelajaran sebagai “proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap”.

Menurut Miarso (2004: 545) pembelajaran adalah “usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, pembelajaran adalah kegiatan terencana yang dilakukan guru dalam suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perubahan yang relatif menetap pada individu yang belajar.

Guru yang mampu melaksanakan tugas pembelajaran dengan baik adalah mereka yang mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara efektif.


(37)

18 Dalam Lampiran Permendikbud RI nomor 81 A tahun 2013, disebutkan bahwa secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan semua potensinya.

Tugas dan kewenangan guru antara lain adalah melaksanakan pembelajaran seperti yang diharapkan tersebut. Guru diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk proses pembelajaran, dengan mengembangkan suasana belajar yang memberikan kesempatan bagi tumbuh dan berkembang segenap potensi dan kemampuan peserta didik. Dalam melaksanakan pembelajaran tidak terlepas bagaimana guru menemukan cara dan usaha mengelola pembelajaran agar dalam pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Pembelajaran mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan berhubungan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Oleh karena itu pembelajaran menurut Sumiati dan Asra (2008: 9) adalah“juga merupakan sistem”. Untuk mengetahui tercapainya tujuan dapat dilakukan analisis berdasarkan pendekatan sistem. Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif, guru harus mampu mengelola dan merancang pembelajaran agar setiap komponen pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

Menurut Miarso (2004: 528) “ pembelajaran merupakan paduan antara sains dan kiat (art). Suatu program pembelajaran yang baik haruslah memenuhi kriteria daya tarik, efektif dan efisien”. Efektif yang dimaksud


(38)

19 tersebut adalah bagaimana pembelajaran tersebut dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang ditetapkan. Sedangkan efisien yang dimaksud tersebut adalah jika dalam pembelajaran menghabiskan biaya (uang, waktu, tenaga orang, material, media dan sarana) sesuai dengan yang direncanakan atau lebih rendah (Made Pidarta, 2004: 19 - 21).

Pengorganisasian belajar yang baik tercermin dalam perumusan tujuan, pemilihan bahan/topik kuliah, kegiatan kelas, penugasan dan penilaian. Kesiapan untuk mengajar dan penggunaan waktu belajar dengan baik juga merupakan indikator pengorganisasian yang baik (Miarso, 2004: 546).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dan dievaluasi sehingga tujuan yang telah direncanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan tindak lanjut dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

b. Aktivitas Pengelolaan Pembelajaran

Dalam pengelolaan pembelajaran, hal-hal yang perlu dilakukan guru adalah : 1). Merencanakan pembelajaran, 2). Mengorganisasikan pembelajaran. 3). Menjalankan kepemimpinan dan 4). Melaksanakan evaluasi 5).tindak lanjut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman, (2011 :


(39)

20 dilaksanakan, dinilai dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan

efisien”.

Sedangkan Woolfolk (dalam Baharuddin, 2007: 108) memberikan alternatif bagaimana tindakan guru untuk mengelola pembelajaran yang baik, yakni dengan menempatkan peran penting “elaborasi (elaboration), organisasi(organization)dan konteks(context)”.

Dalam pembelajaran yang bertindak sebagai menejer adalah guru, sehingga guru mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan langkah-langkah kegiatan Pengelolaan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, melaksanakan, mengarahkan dan mengevaluasi dan menindak lanjut pembelajaran yang telah diperoleh siswa.

.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Sejalan dengan aktivitas pembelajaran dalam pembelajaran juga terdapat prinsip-prinsip pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2008: 30-32) prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pembelajaran diantaranya :

1. Berpusat kepada siswa

2. Mengembangkan kemampuan sosial

3. Mengembangkan keingin tahuan, imajinasi, dan fitrah 4. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah 5. Mengembangkan kreativitas siswa

6. Mengembangkan ilmu dengan teknologi

7. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik 8. Belajar sepanjang hayat


(40)

21 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran hendaknya seorang guru mampu membangkitkan belajar siswa, daya kreativitas siswa, dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam mencapai hasil belajar yang maksimal.

d. Tujuan Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran terkait dengan bagaimana seorang guru melakukan tindakan dalam kegiatan pembelajaran untuk menyediakan kondisi yang optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian tujuan umum pengelolaan

pembelajaran menurut Usman (2003 : 10) adalah : “ menyediakan dan menggunakan sumber daya dan fasilitas yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien”. Lebih lanjut Usman (2003 : 10) menyatakan tujuan khususnya adalah : “ mengembangkan kompetensi siswa dalam memanfaatkan sumber-sumber belajar, menyediakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar dan membantu siswa memperoleh hasil belajar yang diharapkan ”.

2. Pengertian Hasil Belajar

Jika belajar didefinisikan sebagai sebuah proses yang direncanakan untuk mengubah prilaku, maka perubahan tersebut haruslah dapat diidentifikasi. Ketercapaian kegiatan pembelajaran haruslah dapat diukur. Dalam pembelajaran, hasil belajar diukur dengan cara memberikan angka atau deskripsi dari suatu tingkatan sejauh mana seorang siswa mencapai


(41)

22 karakter tertentu atau kompetensi yang telah ditetapkan setelah melalui serangkaian proses pembelajaran.

Jika belajar didefinisikan sebagai sebuah proses yang direncanakan untuk mengubah prilaku, maka perubahan tersebut haruslah dapat diidentifikasi. Ketercapaian kegiatan pembelajaran haruslah dapat diukur. Dalam pembelajaran, hasil belajar diukur dengan cara memberikan angka atau diskripsi numeric dari suatu tingkatan sejauh mana seorang peserta didik mencapai karakter tertentu atau kompetensi yang telah ditetapkan setelah melalui serangkaian proses pembelajaran.

Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut :

a. Pengetahuan, b. Pemahaman, c. Penerapan, d. Analisisl. e. Sintesis, f. Evaluasi,

Ranah kognitif menitikberatkan pada aspek proses pengetahuan atau berfikir. Menurut Anderson dan Krathwohl (2001: 31) ranah kognitif ini terdiri dari:

1. mengingat (remember), 2. memahami (understand), 3. menerapkan (apply), 4. menganalisis (analyze), 5. mengevaluasi (evaluate), 6. menciptakan (create).


(42)

23 Dalam taksonomoi Bloom domain kognitif dikenal hanya satu dimensi tapi dalam taksonomi Anderson dan Krathwohl menjadi dua dimensi. Dimensi pertama adalah Knowledge Dimension (dimensi pengetahuan) dan

Cognitive Process Dimension(dimensi proses kognisi).

Menurut A. Widodo (2005: 8) tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Anderson dan Krathwohl sangat membantu guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan dapat mengukur tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang diinginkan.

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Berikut ini merupakan indikator dari ranah afektif ( Dimyati dan Mudjiono (2006 : 26-27) :

a. penerimaan, b. merespon, c. penghargaan, d. pengorganisasian, f. karakterisasi.

Sedangkan Ranah afektif menurut Krathwohl( 2001: 52) merupakan cara di mana kita berurusan dengan hal-hal emosional, seperti perasaan, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan sikap. Kategori utama perilaku yang dinampakan oleh peserta didik adalah:

1. menerima (receiving), 2. merespon (responding), 3. menghargai (valuing),

4. mengorganisasikan (organization),


(43)

24

Ranah psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 26 - 27)

menyebutkan : “ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemapuan bertindak setelah seseorang menerima materi pelajaran: a. Menirukan, b. Artikulasi,c. naturalisasi”.

Sedangkan hasil belajar ranah psikomotor menurut Simpson ( dalam Gronlund dan Linn, 1990 : 510) mengklasifikasi hasil belajar psikomotorik dalam enam tingkatan, yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas

Berdasarkan paparan di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Munadi (dalam Rusman, 2012: 124) menyatakan bahwa“faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis”.


(44)

25 Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.

Lebih lanjut Munadi (dalam Rusman, 2012: 124) menyatakan “faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya: 1. Adanya keinginan untuk tahu. 2. Agar mendapatkan simpati dari orang lain. 3. Untuk memperbaiki kegagalan. 4. Untuk mendapatkan rasa aman”. Staton (dalam Sardiman, 2012 : 39-44) menyatakan, faktor-faktor psikologi yang penting dalam kegiatan belajar adalah :

1. Motivasi 2. Konsentrasi 3. Reaksi 4. Organisasi 5. Pemahaman 6. Mengulang-ulang.

2) Faktor Eksternal

Selanjutnya Munadi (dalam Rusman, 2012: 124) menyatakan bahwa “faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat”.

1) Faktor yang berasal dari orang tua

Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dlam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, pseudo


(45)

26 demokratis, otoriter, atau cara laisses faire. Cara atau tipe mendidik yang dimikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya.

Menurut hemat peneliti, tipe mendidik sesuai dengan kepemimpinan Pancasila lebih baik dibandingkan tipe-tipe diatas. Karena orang tua dalam mencampuri belajar anak, tidak akan masuk terlalu dalam.

Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat manusiawi, karena orang tua akan bertindak ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Dalam kepemimpinan Pancasila ini berarti orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua juga selalu memperhatikan anak selama belajar baik langsung maupun tidak langsung, dan memberikan arahan-arahan manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar.

2) Faktor yang berasal dari sekolah

Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan perhatianya kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari


(46)

27 pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.

3) Faktor yang berasal dari masyarakat

Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung perkembangan anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi.

Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut:

1). Minat

Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharakan hasilnya baik. Masalahnya adalah bagainama seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang menarik. Karena itu pendidik/ pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.

2). Kecerdasan

Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian


(47)

28 menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekalah (Sumadi, 1989: 11).

3). Bakat

Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992: 17). Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar (Sumadi, 1989: 12). Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.

4). Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi (Suharsimi, 1993: 88). Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, persaingan, pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.


(48)

29

3. Pembelajaran PPKn

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 37 Ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat; pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olah raga, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Hal ini menegaskan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewargenegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran wajib pada pedidikan dasar dan menengah.

PPKn merupakan mata pelajaran yang bertujuan membentuk warganegara yang memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang sesuai dengan masyarakatnya. Dengan demikian pada mata pelajaran PPKn mencakup dimensi pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam pembelajaran, ketiga dimensi tersebut tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.

Jika pembelajaran didefinisikan sebagai “proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampialan dan sikap (Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 157), agar pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara efektif maka guru harus mempertimbangkan keadaan siswa dalam perencanaan pembelajarannya.


(49)

30 Menurut Piaget (dalam Muslimin Ibrahim, 2005:7-9) pembelajaran yang dirancang oleh guru hendaknya pembelajaran yang memberikan situasi kepada siswa untuk dapat membangun dan memodifikasi mengetahuannya secara mandiri. Dengan demikian dalam proses pembelajaran guru dituntut mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengakomodir semua kebutuhan siswa.

Bertitik tolak dari apa yang telah dikemukakan tersebut di atas, guru berkewajiban menciptakan kondisi yang mampu mendorong siswa untuk belajar bagaimana siswa harus belajar sehingga tiga dimensi yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam PPKn, yaitu dimensi pengetahuan, dimensi keterampilan dan dimensi sikap dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Dimensi pengetahuan PPKn, diharapkan memberikan kontribusi untuk tumbuhkembangnya kopetensi dan rasa percaya diri, dimensi keterampilan PPKn, diharapkan memberikan kontribusi pada komitmen dan kompetensi PPKn, dan dimensi sikap, diharapkan memberikan kontribusi pada rasa percaya diri dan komitmen sebagai warga negara dan Pancasila sebagai pandangan hidupnya.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan 1. Tingkat Lokal

Ditingkat lokal penelitian ini relevan dengan salah satu penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Dwi Setyono Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Universitas


(50)

31 Lampung. Adapun judul penelitianya Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Smk Bina Latih Karya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Metode Deskriptif dengan menggunakan pendekatan Kuantitatif yang terdiri dari dua variabel yaitu, variabel bebas (X): Kreativitas Guru dan variabel terikat (Y): Prestasi Belajar siswa.,subjek yang diteliti merupakan siswa kelas X, terdiri dari 9 kelas berjumlah 322 siswa. Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 20% atau 64 siswa dari 322 siswa. Instrumen penelitiannya menggunakan angket yang diberikan kepada siswa dengan empat alternatif jawaban.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kreativitas guru dalam pembelajaran PKn kaitannya terhadap prestasi belajar siswa di SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.. Dari penelitian ini ditemukan sangat berpengaruh karena peran guru dalam menjalankan peran sebagai fasilitator dalam mkreativitas pembelajaran yang dilakukan didalam kelas.

2. Tingkat Nasional

Ditingkat Nasional penelitian ini relevan dengan salah satu penelitian yang dilakukan oleh Siti Zahriah Mahasiswi Program Study Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul penelitianya adalah “


(51)

32 Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar siswa di SMS Islamiah Sawangan Depok “.

Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Metode Survey dengan menggunakan pendekatan Kuantitatif yang terdiri dari dua variabel yaitu, variabel bebas (X): Pengelolaan Pembelajaran dan variabel terikat (Y): Motivasi Belajar siswa. Terdapat 30 siswa yang menjadi subjek penelitian ini. Instrumen penelitiannya menggunakan angket yang diberikan kepada siswa dengan empat alternatif jawaban.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di SMS Islamiah Sawangan Depok. Dari penelitian ini ditemukan bahwa efektivitas pengelolaan pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi cukup efektif karena peran guru dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk mengelola pembelajaran.

Berdasarkan kedua skripsi penelitian baik ditingkat lokal, maupun nasional yang telah penulis baca dan uraikan di atas, maka penulis tertarik akan melakukan penelitian dengan menarik suatu variabel yang relevan dengan penelitian di atas. Adapun variabel yang akan penulis teliti yaitu, Hubungan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran sebagai variabel bebas (X) dengan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat (Y), dari kedua variabel tersebut penulis ingin mengetahui apakah terdapat Hubungan antara Kemampuan Pengelolaam Pembelajaran dengan Hasil Belajar siswa Pada mata pelajaran PPKn kelas VII SMP N 3 Metro Tahun pelajaran 2014/2015. Keunikan


(52)

33 mengenai kelebihan dari variabel yang saya tentukan untuk diteliti, terletak pada teknik penelitian dan pengambilan data yang jelas berbeda dari kedua penelitian yang sudah ada.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan paparan deskripsi teoritik sebagaimana yang telah diuraikan di atas, berikut ini merupakan paparan yang menyangkut kerangka pikir untuk memberikan gambaran tentang hubungan antara variabel kemampuan pengelolaan pembelajaran sebagai variabel bebasnya (X) dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat (Y).

Suatu program pembelajaran yang baik jika memenuhi kriteria memiliki daya tarik, efektif dan efisien. Guru yang mampu melaksanakan pembelajaran yang demikian adalah guru yang mengarahkan segala kemampuan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik bagi siswa yang belajar. Untuk itu guru harus mampu mengelola dan merancang pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

Pengorganisasian belajar yang baik, tercermin dalam kesiapan guru untuk mengajar, merumuskan tujuan, pemilihan bahan/topik pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penugasan dan penilaian serta memanfaatkan waktu secara optimal. Selain itu juga dalam merancang suatu kegiatan pembelajaran guru harus mampu mengoptimalkan potensi-potensi belajar yang ada.

Guru yang memiliki kemampuan pengelolaan dalam pembelajaran yang meliputi : kemampuan merencanakan pembelajaran, merumuskan tujuan,


(53)

34

memilih bahan ajar, memilih media dan metode yang tepat, melaksanakan pembelajaran, memanfaatkan aneka sumber belajar dan melakukan evaluasi, diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk proes pembelajaran dan tercipta suasana belajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal. Jika hal tersebut terjadi, hasil belajar siswa diharapkan dapat lebih ditingkatkan.

Kerangka pemikiran tersebut di atas dapat digambarkan seperti berikut :

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan pemikiran seperti yang diuraikan di atas, dapat diduga terdapat hubunganantara kemampuann pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa. Dengan perkataan lain, semakin tinggi kemampuan pengelolaan pembelajaran yang dimiliki guru, makin tinggi pula hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa.

Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran ( X ) 1. Merencanakan pembelajaran 2. Merumuskan tujuan

3. Memilih bahan ajar 4. Memilih metode

5. Melaksanakan pembelajaran 6. Memanfaatkan sumber belajar 7. Melakukan evaluasi

8. Pengelolaan kelas

Hasil Belajar ( Y ) 1. Kognitif. 2. Afektif. 3. Psikomotor


(54)

35 D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir, seperti yang telah di uraikan di atas, maka hipotesis penelitian ditetapkan sebagai berikut :

Hi : Ada hubungan antara kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn Di SMP Negeri 3 Metro Tahun Pelajaran2014/2015”

Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan pengelolaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn Di SMP Negeri 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015”


(55)

36

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan bersifat expost facto, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, karena yang diteliti adalah fenomena yang telah dan sedang terjadi tentang kemampuan pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran PPKn kaitannya dengan hasil belajar siswa kelas VII yang terjadi di SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2014/2015.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Nazir (2004: 77) populasi merupakan kumpulan dari individu-individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian itu, dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas VII-G, SMP Negeri 3 Metro, yang berjumlah 32 orang siswa. Karena subyeknya kurang dari 100 orang maka populasi sekaligus dijadikan sampel, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.


(56)

37 C. Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Didalam penelitian menggunakan dua veriabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat, meliputi :

a. Variabel bebas adalah kemampuan pengelolaan pembelajaran (X) b. Variabel terikat adalah Hasil Belajar ( Y )

D. Definisi Konseptual

a. Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran

Kemampuan pengelolaan pembelajaran adalah kemampuan melaksanakan evaluasi, memaksimalkan potensi dan sumber belajar yang ada serta melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa yang diperoleh dari hasil tes dan non tes setelah siswa mengikuti serangkain proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Dalam pembelajaran, hasil belajar diukur dengan cara memberikan angka atau diskripsi numeric dari suatu tingkatan sejauh mana seorang siswa mencapai karakter tertentu atau kompetensi yang telah ditetapkan setelah melalui serangkaian proses pembelajaran.


(57)

38 E. Definisi Operasional

a. Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran ( X )

Kemampuan pengelolaan pembelajaran merupakan kemampuan yang dimiliki guru dalam mengolah pembelajaran yang dari mulai merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan mengevaluasi dalam pembelajaran sehingga tujuan dalam pembelajaran tercapai.

b.Hasil Belajar ( Y )

Pencapaian kompetensi kognitif berupa nilai sumatif, pencapaian kompetensi afektif atau sikap dan pencapaian kompetensi keterampilan yang diperoleh siswa setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran dan dinyatakan dalam bentuk angka atau skor.

F. Rencana Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah hubungan kemampuan pengelolaan pembelajaran ( X ) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPkn kelas VII di SMP N 3 Metro Tahun pelajaran 2014/2015.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan variabel X dan Y :

1. Pengukuran kemampuan pengelolaan pembelajaran melalui melalui angket dan observasi. Angket dibuat untuk menggali pemahaman guru terhadap prinsip-prinsip manajemen pembelajaran. Sedangkan observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang


(58)

39 kemampuan guru mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. 2. Hasil belajar diperoleh dari dokumen nilai kognitif, afektif dan

keterampilan siswa yang terdokumentasi dalam leger semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tentang kemampuan manajemen pembelajaran dan hasil belajar siswa diperoleh melalui :

1. Non Tes a. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman guru terhadap prinsip-prinsip pengeloaan pembelajaran. Data yang diperoleh tersebut merupakan data pokok dalam penelitian.

b. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru mengimplementasikan prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.

2. Tes

Hasil belajar pada ranah kognitif diukur melalui tes tertulis. Hasil belajar tersebut diperoleh dari nilai atau skor yang diperoleh siswa dari ulangan semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotor diukur dengan


(59)

40 menggunakan lembar observasi yang dilakukan guru pada saat pembelajaran selama semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari dokumen tertulis berupa buku leger hasil ulangan semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015.

H. Pengujian Validitas dan Reliabelitas

1. Uji Validitas

Validasi terhadap instrumen dilakukan sebelum instrumen tersebut digunakan. Validasi dilakukan dengan menggunakan contruc validity dan mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing. Setelah dinyatakan valid, instrumen baru digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitias

Sebelum instrumen digunakan terlebih dahulu dilakukan uji reliabelitas instrumen dengan menggunakan cara Split Half atau belah dua. Item-item dikelompokkan dengan skor ganjil dan genap kemudian skor ganjil genap tersebut dikorelasikan.

Untuk mengetahui reliabelitas instrumen dilakukan dengan cara menguji instrumen dengan teknik korelasi pearson (product moment, r) dengan menggunakan persamaan :


(60)

41

rxy=

  

 

 

                 

n y y n x n y x xy 2 2 2 2 x -Keterangan :

rxy : Hubungan variabel X dan Y X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat N : Jumlah Responden

Untuk menentukan koefisien seluruh item instrumen, digunakan rumus dari Sperarman Brown (Sudjarwo, 2009; 247) :

rxy=

Keterangan :

rxy = Koefisien reliabelitas seluruh item rgg = Koefisien korelasi item ganjil genap

Hasil perhitungan tersebut kemudian di bandingkan dengan tabel reliabelitas (Arikunto, 2010: 331).

Tabel 3.3. Kriteria Reliabelitas

Nilai Kriteria

0,80 - 1,00 0,60–0,799 040–0,599 0,20–0,399

> 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

2 (rgg)


(61)

42 I. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis dengan cara : 1. Mentabulasikan data

2. Mengubah data kuantitatif menjadi kualitatif 3. Melakukan analisis data

4. Menyimpulkan kecenderungan data.

Setelah data yang diperoleh ditabulasikan, data yang berbentuk kuantitatif diubah menjadi kualitatif dengan menggunakan rumus :

K NR NT

I   I : interval

NT : nilai tertinggi NR : nilai terendah K : jumlah kategori

Untuk menguji keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat menurut (Sudjana, 2005:280) yaitu :

X = ( )

Keterangan : X : Chi Kuadrat :jumlah baris


(62)

43 Oij : banyaknya data yang diharapkan terjadi nanti

Eij : banyaknya

Dengan kriteria sebagai berikut :

a. JikaX hitung lebih besar atauX dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis diterima.

b. JikaX lebih kecil atauX tabel dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis ditolak.

Untuk menguji derajat hubungan antar variabel dilakukan analisis data menggunakan rumus Chi Kuadrat menurut (Sudjana, 2005:280) yakni

Contyngency Coefficientdengan persamaan :

Cmax=

Keterangan :

Cmax : koefisien kontingensi X : Chi Kuadrat

N : jumlah sampel

Agar C diperoleh dapat dipakai untuk derajat asosiasi antara faktor-faktor di atas maka harga C dibandingkan koefisien maksimum yang biasa terjadi maka harga maksimum ini dapat dihitung dengan rumus :

m

m

C

maks

1

X2 X2+ n


(63)

44 Keterangan :

maks

C : Koefisien kontigensi maksimum

m : Harga maksimum antara baris dan kolom

n : Bilangan konstant

Makin dekat harga C pada C maksimum maka makin besar derajat asosiasi antara variabel.


(64)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

2. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang dilakukan , diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yang menggunakan rumus Chi Kuadrat bahwa X² hitungan lebih besar dari X² tabel (X² hitung ≥ X tabel) yaitu 17,37 ≥ 9,49. Pada taraf signifikan 5% (0,05) dan derajat kebebasan = 4. Serta mempunyai derajat keeratan, yaitu dengan koefisien kontigensi

C=0,59 dan koefisien kontigensi Cmaks= 0,81 lalu dijadikan patokan pengkategorian sehingga menjadi 0,72 berada pada kategori kuat, hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015


(65)

93

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas dan berdasarkan pengamatan penulis, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada Guru

a. Agar lebih meningkatkan kemampuan pengelolaan pembelajarannya sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih dapat ditingkatkan mengingat hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara kemampuan pengelolaan dengan hasil belajar siswa.

2. Kepada Siswa

a. Agar semakin lebih giat lagi belajarnya supaya dapat menigkatkan hasil belajarnya, dan dapat mengerti materi yang sudah diberikan oleh guru. b. Lebih rajin lagi mencari informasi mengenai materi-materi terutama

berita mengenai negara agar paham akan materi pelajaran PPKn

3. Kepada orang tua

a. Orang tua hendaknya Proaktif dalam kegiatan belajar di rumah, Agar prestasi belajar siswa dapat maksimal sesuai harapan yang di inginkan.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Hamalik, Oemar, 2005.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta

Pidarta, Made. 2004.Manajemen Pendidikan Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta. Miarso, Yusuf .2004.Proses Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

P. Siagian, Sondang. 2005.Fungsi-fungsi manajerial. Bumi Aksara. Jakarta. Rusman. 2012.Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya Wina. 2008.Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Kencana, Jakarta.

Sardiman, 2012.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siti Zahriah.2011.Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMA Islamiyah Sawangan Depok.Fakultas Ilmu Tarbiyah dsn Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh Jakarta.

Sofyarna, 2003.Kapita Selekta Manajemen Pendidikan. Alphabeta, Bandung. Sujana, Nana, 1999.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. RosdaKarya,

Bandung.

Sumiati dan Asra, 2008.Metode Pembelajaran. Wacana Prima, Bandung. Supranto, J. 2004.Statistik : Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta.


(67)

Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1998. Balai Pustaka, Jakarta.

Trianto, 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Penada Media Group, Jakarta.

Wahyu Dwi Setyowaty .2011.Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Smk Bina Latih Karya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

Fakultas KIP, Universitas Lampung.

Yusup, Pawit M. 2012.Perspektif : Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi, Pendidikan dan Perpustakaan. Rajawali Pers, Jakarta


(1)

Oij : banyaknya data yang diharapkan terjadi nanti Eij : banyaknya

Dengan kriteria sebagai berikut :

a. JikaX hitung lebih besar atauX dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis diterima.

b. JikaX lebih kecil atauX tabel dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis ditolak.

Untuk menguji derajat hubungan antar variabel dilakukan analisis data menggunakan rumus Chi Kuadrat menurut (Sudjana, 2005:280) yakni Contyngency Coefficientdengan persamaan :

Cmax=

Keterangan :

Cmax : koefisien kontingensi X : Chi Kuadrat

N : jumlah sampel

Agar C diperoleh dapat dipakai untuk derajat asosiasi antara faktor-faktor di atas maka harga C dibandingkan koefisien maksimum yang biasa terjadi maka harga maksimum ini dapat dihitung dengan rumus :

m

m

C

maks

1

X2 X2+ n


(2)

44 Keterangan :

maks

C : Koefisien kontigensi maksimum

m : Harga maksimum antara baris dan kolom n : Bilangan konstant

Makin dekat harga C pada C maksimum maka makin besar derajat asosiasi antara variabel.


(3)

A. Kesimpulan

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

2. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang dilakukan , diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yang menggunakan rumus Chi Kuadrat bahwa X² hitungan lebih besar dari X² tabel (X² hitung ≥ X tabel) yaitu 17,37 ≥ 9,49. Pada taraf signifikan 5% (0,05) dan derajat kebebasan = 4. Serta mempunyai derajat keeratan, yaitu dengan koefisien kontigensi C=0,59 dan koefisien kontigensi Cmaks= 0,81 lalu dijadikan patokan pengkategorian sehingga menjadi 0,72 berada pada kategori kuat, hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII G SMP N 3 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015


(4)

93

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas dan berdasarkan pengamatan penulis, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada Guru

a. Agar lebih meningkatkan kemampuan pengelolaan pembelajarannya sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih dapat ditingkatkan mengingat hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara kemampuan pengelolaan dengan hasil belajar siswa.

2. Kepada Siswa

a. Agar semakin lebih giat lagi belajarnya supaya dapat menigkatkan hasil belajarnya, dan dapat mengerti materi yang sudah diberikan oleh guru. b. Lebih rajin lagi mencari informasi mengenai materi-materi terutama

berita mengenai negara agar paham akan materi pelajaran PPKn

3. Kepada orang tua

a. Orang tua hendaknya Proaktif dalam kegiatan belajar di rumah, Agar prestasi belajar siswa dapat maksimal sesuai harapan yang di inginkan.


(5)

Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Hamalik, Oemar, 2005.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta

Pidarta, Made. 2004.Manajemen Pendidikan Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta. Miarso, Yusuf .2004.Proses Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

P. Siagian, Sondang. 2005.Fungsi-fungsi manajerial. Bumi Aksara. Jakarta. Rusman. 2012.Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya Wina. 2008.Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Kencana, Jakarta.

Sardiman, 2012.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siti Zahriah.2011.Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMA Islamiyah Sawangan Depok.Fakultas Ilmu Tarbiyah dsn Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh Jakarta.

Sofyarna, 2003.Kapita Selekta Manajemen Pendidikan. Alphabeta, Bandung. Sujana, Nana, 1999.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. RosdaKarya,

Bandung.

Sumiati dan Asra, 2008.Metode Pembelajaran. Wacana Prima, Bandung. Supranto, J. 2004.Statistik : Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta.


(6)

Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1998. Balai Pustaka, Jakarta.

Trianto, 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Penada Media Group, Jakarta.

Wahyu Dwi Setyowaty .2011.Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Smk Bina Latih Karya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Fakultas KIP, Universitas Lampung.

Yusup, Pawit M. 2012.Perspektif : Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi, Pendidikan dan Perpustakaan. Rajawali Pers, Jakarta


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN NILAI HASIL BELAJAR PENJAS DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 49

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VII SMP XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 43

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA UTAMA WACANA METRO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

1 2 39

HUBUNGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn KELAS VII G SMP N 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

3 16 60

PENGARUH KECERDASAN INTERPERSONALTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SEPUTIH RAMAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 14 73

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN GRAFIS KELAS VII SMP NEGERI 3 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 51 68

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 24 99

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 21 95

HUBUNGAN PERSEPI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 JETIS TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 6