ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 1978-2014 DENGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE.

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI SUMATERA

UTARA TAHUN 1978-2014 DENGAN METODE

ORDINARY LEAST SQUARE

Oleh

ISNAYANTI NIM: 4122230012 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

iii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI SUMATERA

UTARA TAHUN 1978-2014 DENGAN METODE

ORDINARY LEAST SQUARE

Isnayanti NIM: 4122230012

ABSTRAK

Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di provinsi sumatera utara tahun 1978-2014. Dengan variabel independen jumlah penduduk angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pendidikan tamatan menengah atas di provinsi Sumatera Utara sedangkan variabel dependen adalah pengangguran. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara dengan runtun waktu tahun 1978-2014. Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah: Menentukan teori atau hipotesis; Membuat model matematika dan model ekonometrika dari hipotesis yang ada; Mengumpulkan data; Estimasi parameter dari model ekonometrika; Melakukan pengujian hipotesis; dan membuat kesim- pulan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode Ordinary Least Square atau metode kuadrat terkecil. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan program Eviews 7. Hasil penelitian menun- jukkan bahwa variabel angkatan kerja berpengaruh positif sebesar 3, 059904% dan tidak signifikan, inflasi bepengaruh positif sebesar 0, 020060% dan tidak signifikan, pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif sebesar 3, 105293% dan signifikan, upah minimum berpengaruh negatif sebesar 1, 003877% dan signifikan, dan tingkat pendidikan berpengaruh positif sebesar 0, 282733% dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di provinsi sumatera utara tahun 1978-2014. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014 dalam penelitian ini adalah faktor pertumbuhan ekonomi.

Kata kunci: Angkatan Kerja, Inflasi, Metode Ordinary Least Square, Pengangguran,


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap berkat dan anugerah-Nya yang masih memberi kesehatan dan kesem- patan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini

berjudul ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran

di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014 dengan Metode Ordinary Least

Square”. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof Dr.Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

Bapak Prof.Drs.Motlan Situmorang,M.Sc,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matem- atika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Bapak Dr.Edy Surya, M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Matematika, dan Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si., selaku Ketua Program Studi Matematika serta Bapak dan Ibu dosen juga staf pegawai FMIPA Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Ibu Arnah Ritonga, S.Si,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bantuan berupa arahan, bimbingan dan saran kepada penulis. 5. Ibu Dra. Hamidah Nasution,M.Si., Bapak Drs. Zul Amry. M.Si,Ph.D., dan

Bapak Said Iskandar Al Idrus, S.Si,M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran-saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Pendi Dewanto selaku Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian atau observasi di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Jalan Asrama No. 179 Medan dan membantu penulis selama penelitian berlangsung.

7. Teristimewa buat orangtuaku tercinta (Ayahanda Masrul Chan dan Ibunda Trisnawaty) yang telah memberikan kasih sayang yang tak ternilai yang selalu mendoakan, memotivasi dan juga mendukung saya dalam segala hal, juga untuk saudara-saudaraku (Adikku Indra Syahputra, Rahmat Hidayat dan Desy


(5)

v Masitah), atas semua dukungan dan doanya.

8. Sahabat-sahabat ku : WITANARA (Dewi Sartika, Nur Intan, dan Rahma Sofatul Zain), Keluarga Besar Lembaga Penalaran dan Penelitian Ilmiah Mahasiswa (LP2IM) Universitas Negeri Medan (Sri Marhaini, Sri Oktapiani, Bimbi Nullah, Nisfa Hanim, Nurcahyono, Pujiadi, Ridho Prawira, Surya Dirja dan yang lainnya yang tidak disebutkan) yang telah memberikan semangat, saran dan bantuan serta teman-teman seperjuangan Matematika Nondik 2012 atas kebersamaan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini (Wulan, Ade, Essa, Ramlah, Yuni, Solihadi, Candra, Abdul dan yang lainnya yang tidak disebutkan).

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusuan skripsi ini, maupun penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun penulisan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga mengharapkan kiranya skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan pendidikan di masa yang akan datang.

Medan, Juni 2016 Penulis

Isnayanti


(6)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN . . . .. . i

RIWAYAT HIDUP . . . ii

ABSTRAK . . . iii

KATA PENGANTAR . . . iv

DAFTAR ISI . . . vi

DAFTAR GAMBAR . . . ix

DAFTAR TABEL . . . ... . xi

Bab I Pendahuluan . . . 1

1.1. Latar Belakang Masalah . . . 1

1.2. Rumusan Masalah . . . 9

1.3. Batasan Masalah . . . 9

1.4. Tujuan Penelitian . . . 10

1.5. Manfaat Penelitian . . . 10

Bab II Tinjauan Pustaka . . . 12

2.1. Tenaga Kerja . . . 12

2.2. Pengertian Pengangguran . . . 13

2.3. Jenis-Jenis Pengangguran . . . 14

2.4. Sebab-sebab Terjadinya Pengangguran . . . 16

2.5. Teori Pertumbuhan Penduduk Angkatan Kerja . . . . . 17

2.6. Teori Inflasi . . . 18

2.7. Teori Pertumbuhan Ekonomi . . . 19

2.8. Teori Upah Minimum . . . 21

2.9. Pendidikan . . . 22

2.10. Hubungan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Pengangguran . 22 2.11. Hubungan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran . . . 23

2.12. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran . . . 24

2.13. Hubungan Upah minimum terhadap Tingkat pengangguran . 25 2.14. Hubungan pendidikan terhadap Tingkat pengangguran . . . 26

2.15. Analisis Regresi Majemuk : Masalah Estimasi . . . 26

2.15.1. Metode OLS (Ordinary Least Square) . . . 26

2.15.2. Model Tiga Variabel: Notasi dan Asumsi-asumsi . . . 26

2.15.3. Interpretasi dari Persamaan Regresi Majemuk . . . 28

2.15.4. Estimasi OLS pada koefisien Regresi Parsial . . . 29


(7)

vii

Bab III Metodologi Penelitian . . . 31

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian . . . 31

3.2. Jenis Penelitian . . . 31

3.3. Data dan sumber data . . . 31

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional . . . 31

3.5. Teknik Pengumpulan Data . . . 34

3.6. Prosedur Penelitian . . . 34

3.7. Teknik Analisis Data . . . 34

3.7.1. Analisis Deskriptif . . . 34

3.7.2. Analisis Kuantitatif . . . 35

3.7.3. Pengujian Hipotesis Penelitian . . . 36

Bab IV Pembahasan . . . .. . 46

4.1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara . . . 46

4.1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis . . . 46

4.1.2. Kondisi Demografis . . . 46

4.1.3. Perkembangan Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara . . . 47

4.1.4. Perkembangan Angkatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara . . . 48

4.1.5. Perkembangan Laju Inflasi di Provinsi Sumatera Utara 49 4.1.6. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara . . . 50

4.1.7. Perkembangan Tingkat Upah Minimum di Provinsi Sumatera Utara . . . 51

4.1.8. Perkembangan Tingkat Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara . . . 53

4.2. Analisis Data . . . 54

4.2.1. Uji Multikolinearitas . . . 54

4.2.2. Uji Heteroskedastisitas . . . 58

4.2.3. Uji Autokorelasi . . . 59

4.2.4. Uji Normalitas . . . 60

4.2.5. Uji Linearitas . . . 61

4.3. Uji Kesesuaian (Test Of Goodness Of Fit) . . . 62

4.3.1. Koefisien Determinasi (R2) . . . 63

4.3.2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t statistik) 63 4.3.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-statistik) . . . 65

4.4. Hasil Penelitian dan Pembahasan . . . 66

Bab V Penutup . . . .. . . 73

5.1. Kesimpulan . . . . . . . 73

5.2. Saran . . . 74

DAFTAR PUSTAKA . . . 75


(8)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN . . . .. . i

RIWAYAT HIDUP . . . ii

ABSTRAK . . . iii

KATA PENGANTAR . . . iv

DAFTAR ISI . . . vi

DAFTAR GAMBAR . . . ix

DAFTAR TABEL . . . ... . xi

Bab I Pendahuluan . . . 1

1.1. Latar Belakang Masalah . . . 1

1.2. Rumusan Masalah . . . 9

1.3. Batasan Masalah . . . 9

1.4. Tujuan Penelitian . . . 10

1.5. Manfaat Penelitian . . . 10

Bab II Tinjauan Pustaka . . . 12

2.1. Tenaga Kerja . . . 12

2.2. Pengertian Pengangguran . . . 13

2.3. Jenis-Jenis Pengangguran . . . 14

2.4. Sebab-sebab Terjadinya Pengangguran . . . 16

2.5. Teori Pertumbuhan Penduduk Angkatan Kerja . . . . . 17

2.6. Teori Inflasi . . . 18

2.7. Teori Pertumbuhan Ekonomi . . . 19

2.8. Teori Upah Minimum . . . 21

2.9. Pendidikan . . . 22

2.10. Hubungan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Pengangguran . 22 2.11. Hubungan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran . . . 23

2.12. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran . . . 24

2.13. Hubungan Upah minimum terhadap Tingkat pengangguran . 25 2.14. Hubungan pendidikan terhadap Tingkat pengangguran . . . 26

2.15. Analisis Regresi Majemuk : Masalah Estimasi . . . 26

2.15.1. Metode OLS (Ordinary Least Square) . . . 26

2.15.2. Model Tiga Variabel: Notasi dan Asumsi-asumsi . . . 26

2.15.3. Interpretasi dari Persamaan Regresi Majemuk . . . 28

2.15.4. Estimasi OLS pada koefisien Regresi Parsial . . . 29


(9)

vii

Bab III Metodologi Penelitian . . . 31

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian . . . 31

3.2. Jenis Penelitian . . . 31

3.3. Data dan sumber data . . . 31

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional . . . 31

3.5. Teknik Pengumpulan Data . . . 34

3.6. Prosedur Penelitian . . . 34

3.7. Teknik Analisis Data . . . 34

3.7.1. Analisis Deskriptif . . . 34

3.7.2. Analisis Kuantitatif . . . 35

3.7.3. Pengujian Hipotesis Penelitian . . . 36

Bab IV Pembahasan . . . .. . 46

4.1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara . . . 46

4.1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis . . . 46

4.1.2. Kondisi Demografis . . . 46

4.1.3. Perkembangan Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara . . . 47

4.1.4. Perkembangan Angkatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara . . . 48

4.1.5. Perkembangan Laju Inflasi di Provinsi Sumatera Utara 49 4.1.6. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara . . . 50

4.1.7. Perkembangan Tingkat Upah Minimum di Provinsi Sumatera Utara . . . 51

4.1.8. Perkembangan Tingkat Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara . . . 53

4.2. Analisis Data . . . 54

4.2.1. Uji Multikolinearitas . . . 54

4.2.2. Uji Heteroskedastisitas . . . 58

4.2.3. Uji Autokorelasi . . . 59

4.2.4. Uji Normalitas . . . 60

4.2.5. Uji Linearitas . . . 61

4.3. Uji Kesesuaian (Test Of Goodness Of Fit) . . . 62

4.3.1. Koefisien Determinasi (R2) . . . 63

4.3.2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t statistik) 63 4.3.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-statistik) . . . 65

4.4. Hasil Penelitian dan Pembahasan . . . 66

Bab V Penutup . . . .. . . 73

5.1. Kesimpulan . . . . . . . 73

5.2. Saran . . . 74

DAFTAR PUSTAKA . . . 75


(10)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Angkatan Kerja, Pengangguran dan

Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2004-2014. . . . 2

Tabel 1.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha dan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2014. . . 4

Tabel 1.3 Laju Inflasi Kumulatif, Upah Minimum Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2014. . . 5

Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014. . . . . Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014. . . . Perkembangan Laju Inflasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014. . . . . . . . PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha dan Tingkat Pertum- buhannya Tahun 1978-2014. . . . 48 49 50 51 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Perkembangan perkembangan Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014. . . . Penduduk Provinsi Sumatera Utara Menurut Pendidikan Tertinggi Menengah Atas yang di tamatkan Tahun 1978- 2014. . . 52 53 Tabel 4.7 Regresi Auxiliary. . . . 54

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi antar Variabel Independen. . . . . . 55

Tabel 4.9 Transformasi variabel Regresi Auxiliary. . . 57

Tabel 4.10 Hasil uji t statistik. . . 65

Tabel 1.1 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka, Angkatan Kerja, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014 . 78 Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014. . . . 79


(11)

viii

80

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian . . . .. . . 77 Lampiran 2 Output Eviews 7 . . . .. . Lampiran 3 Tabel Distribusi t dan F . . . 88 Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian . . . 90 Lampiran 5 Surat Ketersediaan Menjadi Dosen Pembimbing Skripsi . . . 93

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Jurusan . . . 94 Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Wakil Dekan Bidang Akademik . . . 95 Lampiran 8 Surat Izin Penelitian dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara . . . .. . . 96 Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara . . . 97


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja . . . . . . . 13

Gambar 2.2 Kurva Philips . . . 23

Gambar 2.3 Hubungan PDB dan Pengangguran dalam Kurva Hukum Okun . . . 25

Gambar 3.1 Flow Chart Prosedur penelitian . . . 34

Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji t . . . 43

Gambar 3.3 Daerah Kritis Uji F . . . 45

Gambar 4.1 Hasil Regresi Transformasi Variabel dengan first difference delta . . . 57

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser . . . 59

Gambar 4.3 Uji Autokorelasi dengan Model Langrange Multiplier (LM) . . . 60

Gambar 4.4 Uji Normalitas dengan uji Jarque Berra . . . 61

Gambar 4.5 Uji Linearitas dengan uji Ramsey Reset Test . . . 62

Gambar 4.6 Kurva Hasil Uji F-statistik . . . 66

Gambar 4.7 Hasil Regresi antara variabel dependen dengan variabel independen . . . 66

Gambar 2.1 Hasil Regresi Utama . . . 80

Gambar 2.2 Hasil Auxiliary Regression dimana X1 sebagai variabel dependen . . . 81

Gambar 2.3 Hasil Auxiliary Regression dimana X2 sebagai variabel dependen . . . 81

Gambar 2.4 Hasil Auxiliary Regression dimana X3 sebagai variabel dependen . . . 82

Gambar 2.5 Hasil Auxiliary Regression dimana X4 sebagai variabel dependen . . . 82

Gambar 2.6 Hasil Auxiliary Regression dimana X5 sebagai variabel dependen . . . 83

Gambar 2.7 Hasil Regresi Transformasi Variabel dengan first difference delta . . . 83

Gambar 2.8 Koefisien Korelasi . . . 84

Gambar 2.9 Estimation Equation . . . 84

Gambar 2.10 Grafik Persamaan Regresi . . . 84

Gambar 2.11 Grafik residual . . . 85

Gambar 2.12 Hasil Auxiliary regression dengan first difference delta Gambar 2.13 dimana X1 sebagai variabel dependen . . . Hasil Auxiliary regression dengan first difference delta 85 dimana X2 sebagai variabel dependen . . . 86


(13)

x

Gambar 2.14 Hasil Auxiliary regression dengan first difference delta

dimana X3 sebagai variabel dependen . . . 86

Gambar 2.15 Hasil Auxiliary regression dengan first difference delta

Gambar 2.16

dimana X4 sebagai variabel dependen . . .

Hasil Auxiliary regression dengan first difference delta 87

dimana X5 sebagai variabel dependen . . . 87

Gambar 3.1 Tabel Distribusi t . . . 88

Gambar 3.2 Tabel Distribusi F . . . 89

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 90

Gambar 4.2 Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara . . . 90

Gambar 4.3 Peneliti Berada di Lokasi Tempat Penelitian . . . 91

Gambar 4.4 Peneliti sedang Melakukan Riset Pengumpulan Data . . 91


(14)

1

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan pemberantasan kemiskinan absolut. Oleh karenanya, pemban- gunan ekonomi tidak dapat diukur semata-mata dari tingkat pertumbuhan penda- patan atau pendapatan perkapita, namun harus pula melihat bagaimana penda- patan tersebut di distribusikan kepada penduduk dan mengetahui siapa yang mendapat manfaat dari pembangunan tersebut. Pertumbuhan ekonomi belum dapat dikatakan berhasil jika beban sosial semakin berat, pengangguran semakin meningkat, distribusi pendapatan tidak merata dan jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan juga semakin meningkat, Todaro (2000).

Menurut Todaro (2000) pembangunan ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari beberapa indikator perekonomian, salah satu diantaranya dari tingkat pengang- guran. Melalui tingkat pengangguran kita dapat melihat tingkat kesejahteraan masyarakat serta tingkat distribusi pendapatan. Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil persentasenya, Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja.

Melihat Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah penduduk angkatan kerja di Provinsi Sumatera Utara mengalami fluktuasi dari tahun-ketahun. Dimulai pada tahun 2004 sebesar 5.514.170 jiwa. Pada tahun 2005 menaik menjadi 5.803.112 jiwa dan pada tahun 2006 jumlah penduduk angkatan kerja di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan kembali menjadi 5.491.696 jiwa. Hingga pada tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 6.271.083 jiwa. Berikut ini adalah jumlah penduduk angkatan kerja, jumlah pengangguran dan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2004 hingga tahun 2014.


(15)

2

Tahun Angkatan Kerja (jiwa) Tingkat Pengangguran

Terbuka (%)

Bekerja Pengangguran Jumlah

2004 4.756.078 758.092 5.514.170 13,75

2005 5.166.132 636.980 5.803.112 10,98

2006 4.859.647 632.049 5.491.696 11,51

2007 5.082.797 571.334 5.654.131 10,10

2008 5.540.263 554.539 6.094.802 9,10

2009 5.765.643 532.427 6.298.070 8,45

2010 6.125.571 491.125 6.617.377 7,43

2011 5.912.114 402.125 6.314.239 6,37

2012 5.751.682 379.982 6.131.664 6,20

2013 5.899.560 412.202 6.311.762 6,53

2014 5.881.371 390.712 6.271.083 6,23

Tabel 1.1: Jumlah Penduduk Angkatan Kerja, Pengangguran dan Tingkat Pengang- guran Terbuka di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2014.

Sumber : BPS-Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus 2004-2014 Berdasarkan Tabel 1.1 diatas menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Sumatera Utara mengalami fluktuasi dari tahun-ketahun. Dimulai pada tahun 2004 sebesar 13,75% sampai pada tahun 2014 sebesar 6,23%. Persentase tingkat pengangguran terbuka paling tinggi dalam tabel tersebut terjadi pada tahun 2004, dimana tingkat pengangguran terbuka mencapai 13,75%. Sementara tingkat pengangguran terbuka di tahun 2012 merupakan tahun dengan tingkat pengang- guran terbuka terendah dalam tabel tersebut, yaitu sebesar 6,20%.

Tingginya angka pengangguran biasanya disebabkan oleh rendahnya pertum- buhan lapangan pekerjaan yang tersedia ataupun tingginya kriteria rekruitmen penawaran kesempatan kerja yang ada. Saat ini banyak perusahaan yang mencari tenaga kerja dengan pendidikan minimal diploma ataupun sarjana. Keadaan ini membuat sebagian penduduk merasa tidak mampu dan tidak memiliki kesempatan memasuki dunia kerja. Jumlah penduduk yang semakin tinggi juga menjadi salah satu faktor semakin tingginya jumlah pengangguran di Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan data BPS menunjukkan jumlah penduduk provinsi sumatera utara yang mengalami kenaikan dari tahun-ketahun. Dimulai pada tahun 2004 sebesar 11.649.655 jiwa sampai pada tahun 2014 sebesar 13.766.851 jiwa (BPS, 2004 dan 2014). Kenaikan tersebut juga diikuti oleh kenaikan jumlah pengang- guran, hal ini menunjukkan kenaikan jumlah penduduk tidak terserap ke lapangan pekerjaan sehingga jumlah pengangguran pun naik.


(16)

3

Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahas dan merupakan isu penting, karena dapat dikaitkan dengan beberapa indikator-indikator. Indikator-indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat pengangguran antara lain pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan, tingkat inflasi, serta besaran upah yang berlaku. Apabila di suatu negara pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan, diharapkan akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran, hal ini diikuti dengan tingkat upah. Jika tingkat upah naik akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran pula. Sedangkan tingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada kenaikan jumlah pengangguran, Sukirno (2008).

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran adalah dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang artinya jumlah pengang- guran akan menurun. Sebaliknya jika pertumbuhan ekonomi turun maka pengang- guran akan meningkat, Dornbusch (2008). Menurut Adisasmita (2011) berpendapat bahwa indikator yang dipergunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut BPS (2013) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB mempunyai hubungan dengan jumlah angkatan kerja yang bekerja dengan asumsi apabila nilai PDRB meningkat, maka jumlah nilai tambah barang dan jasa akhir dalam seluruh unit ekonomi di suatu wilayah akan meningkat. Barang dan jasa akhir yang jumlahnya meningkat tersebut akan menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap jumlah tenaga kerja yang diminta. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memberikan gambaran kinerja pembangunan ekonomi dari waktu ke waktu, sehingga arah perekonomian daerah akan lebih jelas. Produk Domestik regional Bruto (PDRB) atas harga konstan digunakan untuk menunjukan laju pertumbuhan ekonomi secara keselu- ruhan dari tahun ke tahun. Tabel 1.2 Berikut menggambarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 di Provinsi Sumatera Utara dan tingkat pengangguran terbuka.


(17)

4 Tahun PDRB Berdasarkan Atas Dasar

Harga Konstan (Milyar Rupiah)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

2004 83.328,94 13,75

2005 87.897,79 10,98

2006 93.347,40 11,51

2007 99,792,27 10,10

2008 106.172,27 9,10

2009 111.559,22 8,45

2010 118.640,90 7,43

2011 126.590,21 6,37

2012 134.460,10 6,20

2013 142.537,12 6,53

2014 149.991,81 6,23

Tabel 1.2: PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha dan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004- 2014.

Sumber : Sumatera Utara dalam Angka, BPS

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat hubungan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran terbuka di provinsi sumatera utara dalam periode 2004-2014. Tingkat pengangguran di provinsi sumatera cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun pada periode waktu tersebut. Hal ini tidak sejalan dengan pertum- buhan ekonomi di provinsi sumatera utara yang cenderung besaran PDRB terus naik antara tahun 2004-2014. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya tingkat pengangguran dan jumlah pengangguran yang terjadi di provinsi sumatera utara akan mengalami penurunan besaran PDRB.

Hubungan Pertumbuhan ekonomi dengan Pengangguran dijelaskan oleh Hukum Okun. Teori ini menyatakan bahwa ada hubungan antara pertumbuhan ekonomi (dalam hal ini PDB) dengan pengangguran. Hukum okun menyatakan bahwa setiap adanya peningkatan terhadap persentase pengangguran dalam suatu daerah maka hal tersebut akan setara dengan terjadinya penurunan besarnya PDB riil sebesar 2 persen. Jika terjadi peningkatan output nasional/daerah dalam hal ini pertumbuhan ekonomi maka akan menyebabkan permintaan tenaga kerja naik dan pengangguran turun. Sebaliknya jika PDB riil turun maka akan menyebabkan output yang diproduksi turun. Turunnya produksi mengakibatkan produsen mengu- rangi kapasitas produksi dan memaksa produsen mengurangi input dalam hal ini tenaga kerja yang akhirnya pengangguran meningkat, Dornbusch (2008).


(18)

5

Indikator ekonomi selanjutnya yang berpengaruh terhadap tingkat pengang- guran adalah Inflasi. Inflasi merupakan suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus, Nanga (2001). Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Sedangkan tingkat inflasi adalah persentasi kenaikan harga-harga barang dalam periode waktu tertentu, Sukirno (1994). Semakin tingginya tingkat inflasi yang terjadi dapat berakibat pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang menurun, sehingga akan terjadi peningkatan jumlah pengangguran.

Inflasi yang terjadi karena adanya tarikan permintaan (demand pull) secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah pengangguran. Sesuai dengan hukum permintaan, apabila permintaan akan suatu barang meningkat, maka harga barang itu sendiri akan meningkat dikarenakan terbatasnya ketersediaan barang tersebut. Pada kondisi tersebut produsen akan berusaha memenuhi permintaan pasar dengan meningkatkan kapasitas produksinya. Peningkatan kapasitas produksi ini berdampak pada penyerapan tenaga kerja, Sukirno (2000).

Tahun Laju Inflasi

Kumulatif (%)

Upah Minimum (Rupiah)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

2004 6,80 537.000 13,75

2005 22,41 600.000 10,98

2006 6,11 737.800 11,51

2007 6,60 761.000 10,10

2008 10,72 822.200 9,10

2009 2,61 905.000 8,45

2010 8,00 965.000 7,43

2011 3,67 1.035.500 6,37

2012 3,86 1.200.000 6,20

2013 10,18 1.375.000 6,53

2014 8,17 1.505.900 6,23

Tabel 1.3: Laju Inflasi Kumulatif, Upah Minimum Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2014.

Sumber : Sumatera Utara dalam Angka, BPS

Berdasarkan Tabel 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa laju inflasi kumulatif di Provinsi Sumatera Utara mengalami pergerakan yang fluktuatif. Pada tahun 2004 laju inflasi di Provinsi Sumatera Utara sebesar 6,80% kemudian pada tahun 2005 mengalami kenaikan menjadi 22,41%. Akan tetapi pada tahun 2006 laju inflasi kumulatif Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan kembali menjadi 6,11%


(19)

6

hingga pada tahun 2014 sebesar 8,17%. Laju inflasi kumulatif di Provinsi Sumatera Utara paling tinggi pada tabel diatas terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 22,41%. Meski laju inflasi pada tahun 2005 merupakan laju inflasi tertinggi dalam rentang tahun diatas, ternyata hal tersebut tidak berbanding lurus dengan tingkat pengang- guran. Tingkat pengangguran tertinggi terjadi di tahun 2004, dimana tingkat pengangguran mencapai angka 13,75%.

A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agregat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan harga-harga (inflasi) maka permintaan tenaga kerja meningkat, dan pengangguran berkurang, Samuelson (2003).

Permasalahan utama selanjutnya dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Utara adalah masalah upah yang rendah dan secara langsung dan tidak langsung berpengaruh pada tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar diband- ingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Menurut Mankiw (2000), upah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran. Selain itu, upah juga merupakan kompensasi yang diterima oleh satu unit tenaga kerja yang berupa jumlah uang yang dibayarkan kepadanya.

Penetapan tingkat upah yang dilakukan pemerintah pada suatu daerah akan memberikan pengaruh terhadap besarnya tingkat pengangguran yang ada. Semakin tinggi besaran upah yang ditetapkan oleh pemerintah maka hal tersebut akan berakibat pada penurunan jumlah orang yang bekerja pada daerah tersebut (Kaufman dan Hotchkiss, 1999). Menurut J.R. Hicks (dalam Kaufman dan Hotchkiss, 1999) Teori penetapan upah dalam suatu pasar bebas sebenarnya merupakan kasus khusus dan teori nilai umum. Upah adalah harga tenaga kerja.


(20)

7

Menurut Gilarso (2003), upah atau balas karya tenaga kerja ada dua segi yang penting, untuk pihak produsen, upah merupakan biaya produksi yang mesti ditekan serendah mungkin. Di sisi lain, untuk pihak pekerja, upah merupakan sumber penghasilan bagi dirinya dan keluarganya, dan dengan demikian juga menjadi sumber pembelanjaan masyarakat. Tinggi rendahnya tingkat upah/gaji langsung menyangkut pribadi manusia, harga diri, dan statusnya dalam masyarakat, serta merupakan faktor penting yang menentukan taraf hidup masyarakat sebagai keselu- ruhan.

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat hubungan antara tingkat upah minimum dan tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara. Hubungan tersebut cenderung bersifat negatif. Besaran upah yang ditetapkan pemerintah provinsi sumatera utara terus meningkat besarannya tiap tahun. Besarnya upah yang ditetapkan pemerintah provinsi sumatera utara pada periode 2004-2014 tersebut selalu meningkat. Pada tahun 2004, tingkat upah yang diterima oleh pekerja sebesar Rp.537.000 sampai tahun 2014 besarnya tingkat upah yang diterima oleh pekerja adalah sebesar Rp.1.505.900 hal ini diikuti dengan penurunan tingkat pengang- guran.

Hal yang tidak kalah penting adalah tingkat pendidikan. Faktor pendidikan kemudian memiliki peranan yang penting terhadap pengangguran. Dimana apabila pendidikan suatu masyarakat rendah dapat berakibat pada meningkatnya tingkat pengangguran di negara tersebut. Demikian pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, skill dan keahlian.

Pengangguran merupakan salah satu tolak ukur sosio ekonomi dalam menilai keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah di suatu daerah. Banyak sekali masalah-masalah sosial yang bersifat negatif timbul akibat meningkatnya pengangguran. Pengangguran yang ada di Provinsi Sumatera Utara hingga tahun 2014 menunjukkan jumlah penduduk yang tergolong penganggur masih cukup tinggi yaitu mencapai 6,23%. Hal tersebut menunjukan bahwa belum maksimalnya kebijakan pemerintah Sumatera Utara dalam menanggulangi masalah pengang- guran. Diharapkan faktor - faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran seperti jumlah angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi yaitu produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, upah dan tingkat pendidikan dapat meminimalisir pengangguran yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara.


(21)

8

Pada tahun 2011, penelitian dilakukan oleh Dania Safia Safitri yang berjudul

”Pengaruh Inflasi dan PDRB Terhadap Pengangguran Terbuka Provinsi Jawa

Tengah Tahun 1993-2009”. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda

dan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dengan program SPSS 17. Dari Hasil penelitian menunjukkan variabel inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terbuka di Jawa Tengah dengan nilai sig. 0.557 sedangkan PDRB memiliki pengaruh yang negatif dan siginifikan sebesar 0.04 terhadap pengangguran terbuka di Jawa Tengah. Secara bersama-sama variabel infasi dan PDRB berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terbuka di Jawa Tengah, hal ini dapat diketahui dari uji F sebesar 2168 dengan nilai sig.0.04, Safia Safitri (2011).

Pada tahun 2014, penelitian dilakukan oleh Cita yang berjudul ”Analisis

Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di Kota

Ambon”. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan

metode OLS. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat pengangguran di Kota Ambon dipengaruhi oleh tingkat inflasi, apabila inflasi itu naik sebesar 1% maka jumlah pengangguran meningkat sebesar 8,925618. Tingkat pengangguran dan Pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan yang berkeba- likan, apabila pertumbuhan ekonomi itu naik, maka tingkat pengangguran akan turun dan sebaliknya, Cita (2014).

Pada tahun 2015, penelitian dilakukan oleh Rizka Febiana Putri yang berjudul

”Analisis Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Terhadap Pengang- guran

Terdidik di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2013”. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode kuantitatif dengan data panel yang diuji dengan metode analisis regresi doubel log linier dengan Generalized Least Square (GLS). Hasil penelitiannya adalah inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan upah secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pengangguran terdidik di provinsi Jawa Tengah, inflasi berpengaruh negatif dan signifikan sebesar 0.015718, pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan sebesar -0.04800, upah berpen- garuh negatif dan signifikan sebesar -1.488484, Febiana Putri (2015).

Berdasarkan fenomena inilah yang mendorong peneliti untuk menganalisis lebih lanjut bagaimana hubungan jumlah angkatan kerja, tingkat inflasi, pertum- buhan ekonomi besaran upah minimum yang diterima pekerja yang berlaku, dan pendidikan terhadap tingkat pengangguran di provinsi sumatera utara, apakah


(22)

9

sesuai dengan teori ekonomi yang berlaku ataukah ada fenomena lain yang menye- babkan teori itu tidak bisa berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Sehingga judul

penelitian yang diangkat oleh peneliti adalah ”Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tingkat Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014 Dengan Metode Ordinary Least Square”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh jumlah angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan pendidikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014 secara parsial?

2. Bagaimana pengaruh jumlah angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan pendidikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1978-2014 secara simultan?

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara selama kurun waktu 1978-2014 (37 tahun) dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square).

2. Pengangguran yang digunakan adalah tingkat pengangguran terbuka dengan indikator jumlah penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan dalam satuan persen.

3. Jumlah angkatan kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk usia kerja yang bekerja dan tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan serta berperan aktif dalam menyumbangkan tenaganya dalam kegiatan produksi dalam satuan jiwa.

4. Inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi yang menunjukkan besarnya perubahan kumulatif harga-harga secara umum dengan indikator IHK (Indeks Harga Konsumen) pada periode waktu tertentu secara tahunan (tahun 1978-2014) dalam satuan persen.


(23)

10

5. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan menggunakan pertumbuhan Penda- patan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha dalam satuan Miliyar rupiah.

6. Besaran upah yang digunakan adalah upah rata-rata minimum propinsi yang ada di provinsi sumatera utara pada periode 1978-2014 dalam satuan rupiah.

7. Pendidikan yang digunakan adalah tingkat pendidikan tamatan menengah atas di provinsi sumatera utara periode 1978-2014 dalam satuan persen.

1.4. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor jumlah penduduk angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah rata-rata minimum dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Secara Teoritis

(a) Media untuk mencoba menerapkan pemahaman teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dalam kehidupan nyata.

(b) Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.


(24)

11 2. Kegunaan secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan bahan kajian tentang gambaran/informasi tentang faktor-faktor yang mempen- garuhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara sehingga pemer- intah daerah dapat menggunakannya sebagai referensi dalam pembuatan kebijakan dalam mengurangi jumlah pengangguran sehingga dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.


(25)

75

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R., (2011): Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Afrida (2003): Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Arsyad, L., (2010): Ekonomi Pembangunan Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Ating, S. M., (2006): Aplikasi Statistika Dalam Penelitian., Pustaka Setia, Bandung. Boediono (2014): Ekonomi Makro, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

BPS (2013): Sumatera Utara Dalam Angka, BPS, Sumatera Utara. BPS (2015): Sumatera Utara Dalam Angka, BPS, Sumatera Utara.

Cita, E., (2014): Analisis Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di Kota Ambon, Jurnal Ekonomi, VIII(1).

Damanik, I. V., (2009): Peramalan Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, Skrispi Departemen Matematika Universitas Sumatera Utara, . Dornbusch, Rudiger, d., (2008): Macroeconomics Tenth Edition, The McGraw -

Hill International Edition, New York.

Febiana Putri, R., (2015): Analisis Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2013, Economics Development Analisis Journal, 4(2).

Fisher, D., (2011): Pengaruh Inflasi dan PDRB Terhadap Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah, Fakultas Ekonomi UNNES, Skripsi Semarang. Ghazali, I., (2005): Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS., Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D. N., (2007): Basic Econometrics Fourth Edition, The McGraw - Hill International Edition, New York.

Gujarati, D. N., (2013): Dasar-dasar ekonometrika Edisi 5 buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Imarotus, H., (2013): Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengang- guran di Kabupaten Jombang, Jurnal Fakultas Ekonomi UNESA, .

Kurniawan, A. B., (2014): Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Upah Minimum dan Investasi Terhadap Jumlah Pengangguran di Kabupaten Gresik, Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, .

Mankiw, N. G., (2000): Teori Makro Ekonomi Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta. Nanga, M., (2001): Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan, PT Raja


(26)

76

Safia Safitri, D., (2011): Analisis Inflasi dan PDRB Terhadap Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1993-2009, Skrispi Universitas Negeri Semarang, .

Samuelson, N., (2003): Ilmu Makroekonomi, PT. Gramedia Global Edukasi, Jakarta. Setiawan, D. E., (2010): Ekonometrika, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sudjana (2005): Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukirno, S., (2000): Makroekonomi Modern, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sukirno, S., (2006): Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan, Kencana, Jakarta.

Sumarsono, S., (2003): Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan Ketena- gakerjaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Todaro, M. P., (2000): Pembangunan Ekonomi Jilid 2.di Dunia Ketiga Edisi Ketujuh, Terjemahan oleh Harris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Undang-Undang (1990): Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2003 Tentang Ketenagakerjaan, Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya, Jakarta.

Wing, W. W., (2015): Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews edisi 4, Unit Penerbit dan Percetakan, Yogyakarta.


(27)

73

Bab V

Penutup

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera utara tahun 1978-2014, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien Determinasi (R-Square) sebesar 0,7094 atau 70,94%. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel independen angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan pendidikan dapat menje- laskan variabel dependen tingkat pengangguran sebesar 70,94% sedangkan sisanya 29,06% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.

2. Angkatan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika jumlah angkatan kerja mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 3, 059904%.

3. Inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengang- guran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika inflasi mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 0, 020060%.

4. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika pertum- buhan ekonomi mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan menurunnya tingkat pengangguran sebesar 3, 105293%.

5. Upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika upah minimum mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan menurunnya tingkat pengangguran sebesar 1, 003877%.


(28)

74

6. Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengang- guran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika tingkat pendidikan mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 0.282733%.

7. Jumlah angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan pendidikan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi sumatera utara pada tahun 1978-2014.

8. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014 dalam penelitian ini adalah faktor pertumbuhan ekonomi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun beberapa saran dari penulis yaitu :

1. Pemerintah harus membuat sebuah kebijakan dan mengambil peranan

yang cukup besar untuk dapat mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dengan menaikkan kapasitas produksi masyarakat agar mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara dan mampu membuka lapangan pekerjaan guna menyerap jumlah tenaga kerja yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel independen yang

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara.


(1)

10

5. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan menggunakan pertumbuhan Penda- patan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha dalam satuan Miliyar rupiah.

6. Besaran upah yang digunakan adalah upah rata-rata minimum propinsi yang ada di provinsi sumatera utara pada periode 1978-2014 dalam satuan rupiah.

7. Pendidikan yang digunakan adalah tingkat pendidikan tamatan menengah atas di provinsi sumatera utara periode 1978-2014 dalam satuan persen.

1.4. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor jumlah penduduk angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah rata-rata minimum dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Secara Teoritis

(a) Media untuk mencoba menerapkan pemahaman teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dalam kehidupan nyata.

(b) Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.


(2)

2. Kegunaan secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan bahan kajian tentang gambaran/informasi tentang faktor-faktor yang mempen- garuhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara sehingga pemer- intah daerah dapat menggunakannya sebagai referensi dalam pembuatan kebijakan dalam mengurangi jumlah pengangguran sehingga dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.


(3)

75

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R., (2011): Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Afrida (2003): Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Arsyad, L., (2010): Ekonomi Pembangunan Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Ating, S. M., (2006): Aplikasi Statistika Dalam Penelitian., Pustaka Setia, Bandung. Boediono (2014): Ekonomi Makro, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

BPS (2013): Sumatera Utara Dalam Angka, BPS, Sumatera Utara. BPS (2015): Sumatera Utara Dalam Angka, BPS, Sumatera Utara.

Cita, E., (2014): Analisis Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di Kota Ambon, Jurnal Ekonomi, VIII(1).

Damanik, I. V., (2009): Peramalan Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, Skrispi Departemen Matematika Universitas Sumatera Utara, . Dornbusch, Rudiger, d., (2008): Macroeconomics Tenth Edition, The McGraw -

Hill International Edition, New York.

Febiana Putri, R., (2015): Analisis Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2013,

Economics Development Analisis Journal, 4(2).

Fisher, D., (2011): Pengaruh Inflasi dan PDRB Terhadap Pengangguran Terbuka

Di Provinsi Jawa Tengah, Fakultas Ekonomi UNNES, Skripsi Semarang.

Ghazali, I., (2005): Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS., Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D. N., (2007): Basic Econometrics Fourth Edition, The McGraw - Hill International Edition, New York.

Gujarati, D. N., (2013): Dasar-dasar ekonometrika Edisi 5 buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Imarotus, H., (2013): Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengang- guran di Kabupaten Jombang, Jurnal Fakultas Ekonomi UNESA, .

Kurniawan, A. B., (2014): Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Upah Minimum dan Investasi Terhadap Jumlah Pengangguran di Kabupaten Gresik,

Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, .

Mankiw, N. G., (2000): Teori Makro Ekonomi Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta. Nanga, M., (2001): Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan, PT Raja


(4)

Safia Safitri, D., (2011): Analisis Inflasi dan PDRB Terhadap Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1993-2009, Skrispi Universitas Negeri

Semarang, .

Samuelson, N., (2003): Ilmu Makroekonomi, PT. Gramedia Global Edukasi, Jakarta. Setiawan, D. E., (2010): Ekonometrika, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sudjana (2005): Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukirno, S., (2000): Makroekonomi Modern, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sukirno, S., (2006): Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan, Kencana, Jakarta.

Sumarsono, S., (2003): Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan Ketena-

gakerjaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Todaro, M. P., (2000): Pembangunan Ekonomi Jilid 2.di Dunia Ketiga Edisi

Ketujuh, Terjemahan oleh Harris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Undang-Undang (1990): Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2003 Tentang Ketenagakerjaan, Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya,

Jakarta.

Wing, W. W., (2015): Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews edisi 4, Unit Penerbit dan Percetakan, Yogyakarta.


(5)

73

Bab V

Penutup

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera utara tahun 1978-2014, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien Determinasi (R-Square) sebesar 0,7094 atau 70,94%. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel independen angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan pendidikan dapat menje- laskan variabel dependen tingkat pengangguran sebesar 70,94% sedangkan sisanya 29,06% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.

2. Angkatan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika jumlah angkatan kerja mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 3, 059904%.

3. Inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengang- guran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika inflasi mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 0, 020060%.

4. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika pertum- buhan ekonomi mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan menurunnya tingkat pengangguran sebesar 3, 105293%.

5. Upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika upah minimum mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan menurunnya tingkat pengangguran sebesar 1, 003877%.


(6)

6. Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengang- guran di Sumatera utara tahun 1978-2014 yaitu ketika tingkat pendidikan mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 0.282733%.

7. Jumlah angkatan kerja, inflasi, pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan pendidikan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi sumatera utara pada tahun 1978-2014.

8. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 1978-2014 dalam penelitian ini adalah faktor pertumbuhan ekonomi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun beberapa saran dari penulis yaitu :

1. Pemerintah harus membuat sebuah kebijakan dan mengambil peranan yang cukup besar untuk dapat mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dengan menaikkan kapasitas produksi masyarakat agar mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara dan mampu membuka lapangan pekerjaan guna menyerap jumlah tenaga kerja yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel independen yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara.