Rem Cakram

2.1.3.2. Rem Cakram

guna melakukan pengereman. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa jumlah piston rem

Rem cakram terdiri dari komponen yang utama cakram (disc rotor) yang terbuat dari

ISSN 2252-4444 ISSN 2252-4444

lebih maksimal digunakan. Kegunaan rem sehingga

cakram banyak dipergunakan pada roda pengereman.

depan kendaraan karena gaya dorong untuk beberapa kelebihan, diantaranya konstruksi

berhenti pada bagian depan kendaraan lebih sederhana, penggantian pad mudah, tanpa

besar dibandingkan di belakang sehingga penyetelan, bidang gesek selalu terkena udara

membutuhkan pengereman yang lebih pada sehingga radiasi panasnya sangat baik dan

bagian depan. Namun saat ini telah banyak water recovery sangat baik karena air akan

mobil yang menggunakan rem cakram pada terlempar keluar dari permukaan cakram dan

keempat rodanya.

pad karena adanya gaya sentrifugal. Pada

2. Kekurangan Rem Cakram. dasarnya cakram yang berputar ketika pengereman pad yang di luar cakram akan

sifatnya terbuka bersentuhan di bagian luar cakram dan

memudahkan debu dan lumpur menempel, menimbulkan gesekan (Restu, 2010).

lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper , seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin. Adapun komponen-komponen utama rem cakram adalah sebagai berikut (Andun et al, 2005):

1. Cakram.

Gambar 2.13. Rem Cakram

Sumber: www.image.importtuner.com (2013) Pada rem cakram komponen cakram atau Semua

piringan merupakan bagian yang secara kekurangan yang berbeda-beda.

rem memilikai

kelebihan

dan

langsung menghasilkan pegereman dengan Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan

adanya gesekan dengan pad. Cakram atau rem cakram sebagai berikut (Restu, 2010):

piringan terbesar dari besi tuang yang mampu

1. Kelebihan Rem Cakram. menahan panas akibat gesekan dan tahan korosi (Restu, 2010).

Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalannya. Selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang

telah menggunakan rem cakram dapat

Gambar 2.14. Cakram

menerjang banjir. Kemudian rem cakram Sumber: www.kiosban.com (2013) memiliki sistem rem yang berpendingin di

2. Caliper.

luar (terbuka) sehingga pendinginan dapat

dilakukan pada saat mobil melaju, ada Bagian yang tidak bergerak dari rem pad beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh

cakram adalah caliper, dimana terdapat ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang

silinder-silinder rem berikut sepatu rem dan pirodonya. Apabila pedal rem diinjak maka

ISSN 2252-4444 ISSN 2252-4444

disc rotor guna melakukan pengereman (Restu, akan menjepit, manahan dan menghentikan

cakram rem yang sedang berputar (Restu, 2010).

Gambar 2.17. Piston Rem Sumber: www.hvccycle.com (2013)

Gambar 2.15. Caliper

5. Anti Squel Shim.

Sumber: www. e2ndycom.com (2013)

3. Sepatu Rem (Pad Brake) Pada beberapa pad terdapat anti squel shim yang berfungsi untuk mencegah bunyi saat

Pad rem dalam sistem rem cakram merupakan pengereman (Restu, 2010). bagian yang secara langsung berhubungan atau bergesekan dengan cakram yang

akhirnya menghasilkan pengereman. Pad terbuat dari metallic fiber dicampur serbuk tembaga yang mampu menahan panas akibat

gesekan serta memiliki kekerasan yang cukup Gambar 2.18. Anti Squel Shim tinggi. Untuk mengetahui keausan maksimum

Sumber: www.ks-international.com (2013) suatu pad akibat gesekan maka pada pad diberi

6. Torque Plate.

celah pembatas agar diketahui keausan pad.

Bila pedal sudah aus maka perlu diganti, hal Torque plate fungsinya adalah untuk tempat ini untuk mengetahui pengereman kendaraan

kedudukan caliper (Restu, 2010). yang baik. Keausan pad menyababkan clearance antara pad dan rotor terlalu renggang

sehingga saat rem bekerja melalui penekanan piston maka gesekan akan berkurang dan cakram akan kurang terjepit pad. Hal ini menyebabkan pengereman tidak berlangsung baik (Restu, 2010).

Gambar 2.19. Torque Plate Sumber: www.autopartsnetwork.com (2013)

7. Slide Pin (Main Pin).

Slide pin (main pin) fungsinya adalah untuk Gambar 2.16. Sepatu Rem

dudukan caliper dan torque plate. Pada umunya Sumber: www.bursamuslim.com (2013)

caliper tipe floating mengunakan slide pin (main

4. Piston Rem (Piston Brake) pin ) karena pada saat pengereman caliper juga

terjadi pergerakan sehingga slide pin akan Piston rem adalah komponen dalam caliper

bekerja pada saat pengereman (Restu, 2010). yang menerima tekanan dari minyak rem

ISSN 2252-4444

Gambar 2.20. Slide Pin (Main Pin).

Gambar 2.22. Rem Cakram Tipe Fixed Caliper Sumber: www.hemiperformance.com (2013) Sumber: www.otomotif.web.id (2013)

8. Piston Seal.

2. Floating Caliper Type.

Piston seal adalah suatu komponen alat yang Pada tipe ini hanya dilengkapi satu silinder digunakan untuk mencegah cairan oli di yang terpasang pada slide pins yang bekerja dalam caliper agar tidak terjadi kebocoran secara hidraulik. Piston akan bergerak pada dinding piston saat piston diberi tekanan menekan dari sisi dalam, sedangkan caliper oleh cairan oli pada saat pengereman. Piston terpasang tetap pada knakel kemudi. Akibat seal terbuat dari bahan karet elastis tidak tekanan ini maka pad akan terdorong dengan mudah rusak jika terkena oli (Restu, 2010). pegas karet. Ketika tekanan hilang maka pad

akan kembali ke posisi semula.

Gambar 2.21. Piston Seal Gambar 2.23. Rem Cakram Tipe Floating Sumber: www.daemar.com (2013)

Caliper

Tipe-tipe rem cakram yaitu sebagai berikut

Sumber:

(Andun et al, 2005): www.toturialotomotif.wordpress.com (2013)

1. Tipe Tetap (Fixed Caliper Type).

2.1.3.3. Rem Tangan

Tipe caliper ini konstruksinya terpasang dua Rem tangan adalah suatu komponen yang silinder yang bekerja secara hidroponik

digunakan untuk memarkir kendaraan. Rem menekan pad dari dua arah. Prinsip kerjanya

tangan terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe ialah pada saat terjadi tekanan akibat

roda belakang dan tipe center brake. Tipe roda hidroponik oil pressure maka piston akan

digunakan pada mendorong kedua pad dan pegas karet hingga

belakang

umumnya

kendaran ringan atau kendaraan penumpang, pad menekan cakram. Pada saat tekanan

sedangkan pada angkutan berat umumnya hilang maka pegas karet akan mengembang

mengunakan center brake seperti terdapat pada (reaksi) dan kedudukan pad rem kembali pada

truck (Andun et al, 2005). keadaan semula.

Gambar.2.24.Tuas dan Rem Tangan.

ISSN 2252-4444

Sumber: www.socalsac.com (2013) Rem akan menjadi panas dengan adanya Cara kerja mekanisme rem tangan pada

penggunaan yang dasarnya sama untuk tipe rem tangan roda

gesekan

karena

berulangkali. Ada kalanya minyak rem dapat belakang dan tipe center brake. Tuas rem

menjadi uap menyebabkan fluida berbusa. tangan ditempatkan berdekatan dengan

Bila ini terjadi injakan yang berlaku pada tempat duduk pengemudi, hal ini supaya

pedal rem hanya menekan minyak rem yang memudahkan

sudah menjadi uap dan tidak ada tenaga yang mengoperasikan rem tangan. Dengan menarik

pengemudi

dalam

bekerja pada silinder roda. Kejadian ini tuas rem tangan, maka rem bekerja melalui

disebut vapor load sama dengan terhalang uap parking brake cable , intermediate lever, pull rod,

untuk mencegah hal ini diperlukan titik didih equalizer. Parking brake cable kiri dan kanan

yang tinggi.

tuas rem tangan dilengkapi dengan rachet

2. Mecegah karat pada logam dan karet. untuk mengatur tuas pada suatu pengetesan. Pada beberapa tuas rem tangan, baut

Kerapatan akan berkurang bila minyak rem penyetelannya diletakan dekat dengan tuas

merusak seal dan ini akan menyebabkan rem untuk memudahkan penyetelan (Andun

kebocoran, hal ini akan berlanjut dengan et al , 2005).

hilangnya tenaga hidraulik. Minyak rem Kabel rem tangan memindahkan gerakan tuas

dibuat dari bahan sintetis dengan maksud ke tromol rem sub-assembly pada roda

agar tidak merusak dan menghindari karat belakang dibagi tengah kabel diberi equalizer

pada logam.

untuk menyamankan daya kerja pada roda kiri dan kanan tuas intermediate (intermediate

3. Viskositas.

level ) dipasang untuk menambah daya Minyak rem harus memiliki kekentalan pengoperasian .

(viskositas)

untuk

meneruskan tekanan

dengan

perubahan

temperatur yang

bervariasi. Adapun tipe dan penanganan minyak r em adalah sebagai berikut (Andun et al, 2005):

1. Tipe Minyak Rem.

Gambar 2.25. Kabel Rem. Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS Sumber : www.lulusoso.com (2013)

(Federal

Motor

Vihicle Safety Standart ).

2.1.4. Minyak Rem

Kesemuanya ini didasarkan titik didih Tabel 2.1. Klasifikasi Dasar Titik Didih

Diperlukan untuk menjamin kondisi ker ja

kendaraan dalam waktu yang lama tetapi yang utama dalam sistem rem diantaranya ialah harus dapat dipercaya. Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester (zat yang membuat orang tidak sadar). Berikut ini persyaratan kualitas minyak rem yang diperlukan (Andun et al, 2005):

1. Titik didih yang rendah.

Sumber: Andun et al, (2005)

2. Tindakan Penanganan Minyak Rem.

ISSN 2252-4444 ISSN 2252-4444

dengan segala pertimbangan dari berbagai minyak rem, sebagai berikut (Andun et al,

aspek, karena apabila jarak antara kegiatan 2005):

perawatan terlalu dekat akan berdampak

a. Jangan Mencapur Minyak Rem. pada biaya yang tidak efisien dan apabila jarak antara kegiatan perawatan t erlalu jauh

Mencapur minyak rem dengan kemampuan akan mengakibatkan kinerja mesin yang yang berbeda akan menurunkan titik didih

kurang baik.

minyak. Dan juga reaksi kimia suatu saat akan